Anda di halaman 1dari 3

Abdul aziz (13837)

Tugas azolla

1. Kandungan nutrient: Dalam berat kering azolla mengandung1025% protein, 1015%


mineral, dan 710% asam amino. Selain itu juga emiliki kandungan sebesar23,06 %
(Handajani, 2007)
2. Manfaat: Azolla dapat bermanfaat sebagai pupuk organic, namun selain itu dapat juga
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, unggas, dan ikan karena mengandung protein dan
mineral yang cukup tinggi (Arifin, 2003).
3. Hubungan yang terjadi antara Azolla dengan Anabaena telah menciptakan suatu simbiosis
yang bersifat mutualisme. Simbiosis yang terjadi antara Azolla dan Anabaena dapat
memberikan keuntungan, yakni dapat melakukan fiksasi N2 di udara. Pada asosiasi
Azolla-Anabaena, proses fiksasi N2 terjadi pada simbion Anabaena azollae, dengan
sebagian besar energi berasal dari Azolla pinnata. Nitrogen diikat oleh mikrosimbion dan
diberikan kepada tanaman inang, selanjutnya tanaman inang mengubah N tersebut dalam
bentuk asam amino, hal tersebut diduga sebagian asam amino tersebut dimanfaatkan
kembali oleh simbionnya (Maftuchah dan Winaya, 2000) Manfaat dari terjadinya
simbiosis mutualisme antara Azolla dengan Anabaena tidak hanya memberikan
keuntungan terhadap kedunya.
Menurut Arifin (1985) bentuk simbiosis antara Anabaena dengan Azolla mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu: (1) Distribusi Azolla yang luas terutama pada daerah tropis
dan sedang (2) Waktu untuk tumbuh yang relatif singkat (3) Beradaptasi baik dengan
keadaan sawah dan dapat tumbuh bersamaan dengan padi (4) Cara dan waktu
perkembangbiakan yang relatif mudah dan cepat (5) Hanya memerlukan energy yang
sedikit (lebih efisien)

Pustaka

Arifin, Z. 1985. Keefisienan Nitrogen dari Azolla pinnata dan Urea Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Padi (Oryza sativa) Varietas IR-36. Fakultas Tanah IPB.
Arifin Z. 2003. Azolla: Pembudidayaan dan Pemanfaatan pada Tanaman Padi. Jakarta: Penebar
Swadaya. Datta SN. 2011. Cult
Handajani H. 2007. Peningkatan nilai nutrisi tepung azola melalui fermentasi.Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Maftuchah dan Winaya, A. 2000. Komposisi Media Tumbuh Untuk Asosiasi Azolla-Anabaena
azollae. Vol.7, No.1, Hal 1-5. Pusat Bioteknologi Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Malang
Judul
Fermentasi daun mata lele Azolla sp. dan pemanfaatannya sebagai bahan baku pakan ikan
nila Oreochromis sp.

Tujuan
untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi daun mata lele Azolla sp.
menggunakan kapang T. harzianum. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan optimal daun mata lele Azolla sp. yang difermentasi
menggunakan kapang T. harzianum untuk pakan ikan nila Oreochromis sp

Metode
Rancangan perlakuan pada penelitian ini adalah pakan uji dengan berbagai tingkat
pemanfaatan tepung daun mata lele fermentasi (0%, 30%, 60%, dan 90%) dengan tiga
ulangan.

Hasil: hasil uji pemeliharaan


Table.Jumlah konsumsi pakan (JKP), palatabilitas, laju pertumbuhan harian (LPH),
efisiensi pakan (EP), dan ketercernaan protein ikan nila Oreochromis sp. yang diberi
pakan dengan tingkat pemanfaatan tepung daun mata lele Azolla sp. fermentasi yang
berbeda (0%, 30%, 60%, dan 90%)

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi menggunakan T.


harzianum selama dua hari dapat meningkatkan kualitas nutrisi daun mata lele Azolla sp.
berupa penurunan serat kasar sebesar 37,19% dan peningkatan kandungan protein
sebanyak 38,65%. Daun mata lele dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku pakan
ikan dengan tingkat pemanfaatan optimal dalam formulasi pakan sebesar 30%.

Lampiran:

Anda mungkin juga menyukai