Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

POLI MIALGIA REUMATIK

POLI MIALGIA REUMATIK (M53.3)

1. Pengertian (Definisi) Adalah suatu sindrom klinis dengan etiologi yang tidak diketahui
yang mempengaruhi individu usia lanjut. Hal ini ditandai dengan
mialgia proksimal dari pinggul dan gelang bahu dengan kekakuan
pagi hari yang berlangsung selama lebih dari 1 jam.
2. Anamnesis 1) Keluhan:
a. Gejala pertama kali muncul pada bahu. Sisanya pinggul atau
leher. Gejala 1 sisi dan menjadi 2 sisi dalam beberapa
minggu.
b. Kekakuan setelah periode istirahat (fenomena gel) serta
kekakuan pada pagi hari lebih dari 1 jam.
c. Sendi distal bengkak dan kadang-kadang oedem
d. Dapat terjadi carpal tunnel syndrome (CTS)

3. Pemeriksaan Fisik a. Pada pemeriksaan fisik patognomonis:


Tanda dan gejala tidak spesifik
b. Gejala umum:
1. Penampilan lelah
2. Pembengkakkan ekstremitas distal disertai pitting oedema
c. Temuan musculoskeletal:
1. Kekuatan otot normal, tidak ada atrofi
2. Nyeri pada bahu dan pinggul dengan pergerakan
3. Sinovitis transient pada lutut, pergelangan tangan dan sendi
sternoclavicula.

4. Kriteria Diagnosis a. Onset 50 thn ke atas


b. LED 40 mm/jm
c. Nyeri bertahan 1 bulan dan melibatkan 2 dari daerah berikut:
leher, bahu dan korset panggul
d. Tidak adanya penyakit lain
e. Kekakuan pagi berlangsung 1 jam
f. Respon cepat terhadap prednison ( 20 mg)

5. Diagnosis Kerja Polimialgia reumatik


a. Diagnosis Banding a. Multiple mieloma
b. Osteoartritis
c. Sindroma paraneoplastik
d. Arthritis rematoid
e. Pemeriksaan Penunjang LED

f. Tata Laksana a. Prednison 10-15 mg oral /hari


b. NSAID dapat memfasilitasi penurunan dosis prednison.
c. Modifikasi gaya hidup dalam aktivitas fisik.
d. Konseling dan Edukasi Penyakit ini mungkin menimbulkan gangguan dalam aktivitas
penderita, sehingga dukungan keluarga sangatlah penting.
e. Prognosis Advitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam

f. Tingkat Evidens -----


g. Tingkat Rekomendasi -----
h. Indikator Rujukan Setalah diagnosis ditetapkan
i. Kepustakaan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 5 Tahun
2014

Anda mungkin juga menyukai