Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Seperti yang kita ketahui, biologi berasal dari 2 kata yakni Bios (hidup) dan Logos (ilmu) . Sehingga dapat disimpulkan
bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk tentang makhluk hidup, baik itu kehidupannya, struktur tubuhnya,
hubungannya dengan lingkungan dan lain-lain.Biologi juga merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam kehidupan ini.
Karena dengan adanya perkembangan pengetahuan berbasis biologi, kita dapat meningkatakan derajat kehidupan bangsa seperti
penguasaan IPTEK di bidang kedokteran, pertanian, industri, pangan dan sandang.Selain itu, biologi juga memberikan pengetahuan
dasar untuk memelihara kualitas dan kelestarian lingkungan seperti mencegah kerusakan lingkungan. Ilmu biologi juga membantu
kita untuk mengenal diri sendiri sebagai makhluk hidup dan membantu mengenal lingkungannya.
Dalam biologi, dikenal juga metode ilmiah yang merupakan langkah-langkah untuk memperoleh fakta mengenai suatu
fenomena dengan menggunakan kaidah-kaidah yang telah disetujui oleh seluruh komunitas sains.
2.Tingkat Sel
Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Tingkat sel meliputi kajian :
a. Morfologi dan jenis-jenis sel
b. Berbagai macam organela penyusun sel ( inti sel, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom dan membran sel ) dan fungsinya
c. Fungsi berbagai macam sel dan metabolisme yang terjadi di dalm sel
d. Transportasi zat ke dalam dan ke luar sel, serta cara sel berproduksi atau membelah didri
3. Tingkat Jaringan
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Tingkat jaringan meliputi kajian :
a. Berbagai macam jaringan ( jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan epidermis dll ) dan fungsinya
b. Komponen-komponen penyusun jaringan serta pembentukan dan perkembangan jaringan
c. Kultur jaringan dan kelainan pada jaringan
4.Tingkat Organ
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Tingkat organ meliputi kajian :
a. Asal-usul dan perkembangan organ, jenis-jenis organ ( mata, telinga, paru-paru, ginjal, lambung dll ) beserta fungsinya
b. Komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ dan transplantasi organ.
6. Tingkat Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang tinggal di suatu daerah. Tingkat kajian Individu meliputi :
a. Jenis-jenis organisme serta kedudukannya secara taksonomis
b. Cara memperoleh makanan, berproduksi, bergerak, mempertahankan diri dan beradaptasi terhadap lingkungan.
7.Tingkat Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada waktu dan tempat yang sama. Tingkat populasi meliputu kajian :
a. Perkembangan populasi, angka/jumlah kelahiran ( natalitas ), angka/jumlah kematian ( mortalitas ), perpindahan atau imigrasi
b. Kompetisi atau persaingan antar anggota dalam memperebutkan pasangan, makanan dan tempat
8.Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam suatu kesatuan tempat hidup yang mempunyai hubungan
timbal-bailk. Tingkat ekosistem meliputi kajian :
a. Jenis ekosistem, komponen biotic (makhluk hidup) dan abiotik (benda mati) penyusun ekosistem
b. Fungsi masing-masing komponen dalam ekosistem
c. Hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungan, rantai makanan, serta jarring-jaring makanan.
9.Tingkat Biom
Biom adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu yang wilyahnya jauh lebih luas
dibandingkan dengan ekosistem. Tingkat biom meliputi kajian :
a. Berbagai macam biom yang ada di dunia
b. Ciri-ciri iklim yang terpengaruh (misalnya curah hujan, kelembaban, suhu dan angin).
B. Cabang-cabangIlmu Biologi
D. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan menggunakan kaidah yang telah disetujui oleh
seluruh komunitas sains. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi masalah
Masalah adalah sesuatu (persoalan) yang harus diselesaikan. Masalah yang akan diteliti dapat diperoleh dari pengamatan sehari-hari
masalah yang ada selanjutnya kita buat rumusan masalah sehingga disebut rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu
pernyataan rinci, lengkap, dan jelas mengenai ruang lingkup yang akan diteliti.
2) Membuat hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara mengenai suatu hal atau permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya
melalui data-data atau fakta-fakta hasil penelitian. Hipotesis dapat dibagi dua yaitu :
Hipotesis Alternatif ( H )
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Hipotesis Nol ( H )
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain.
3) Merancang Percobaan
Percobaan atau eksperimen merupakan salah satu langkah dalam metode ilmiah yang berfungsi untuk mendapatkan data yang
digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis kita dapat diterima atau ditolak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan percobaan yaitu: lokasi penelitian, alat dan bahan yang digunakan, metode kerja, unit percobaan, perlakuan, variabel dan
pengamatan
4) Mengolah Data Pengamatan
Dari hasil percobaan, akan diperoleh data. Data yaitu nilai-nilai hasil pengamatan atau pengukuran yang selanjutnya akan diolah
menjadi sebuah karya tulis ilmiah ataupun makalah.
5) Membuat Kesimpulan
Dalam membuat kesimpulan, peneliti harus memperhatikan hipotesis yang akan diajukan serta data-data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Data-data penelitian yang telah di analisis digunakan untuk menguji hipotesis mana yang diterima sehingga kita dapat
menarik kesimpulan dengan benar.
6) Mengomunikasikan Hasil Penelitian
Salah satu kewajiban peneliti adalah membuat laporan atau penelitian yang dikerjakannya. Laporan penelitian merupakan karya
tulis ilmiah sehingga harus ditulis dengan aturan tertentu serta menggunakan bahasa dan kosa kata ilmiah yang baku. Secara garis
besar laporan hasil penelitian berisi: Pendahuluan, tinjauan Pustaka, hipotesis, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan
dan saran, daftar pustaka dan lampiran.
E. Keselamatan Kerja
Berikut ini merupakan contoh keselamatan kerja di laboratorium :
a. Selama bekerja di laboratorium harus mengenakan jas laboratorium
b. Setiap pengguna laboratorium harus menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan laboratorium
c. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium
d. Dilarang bersendau gurau di laboratorium
e. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia
f. Sebelum bekerja di laboratorium siapkan buku kerja dan alat tulis
g. Pelajari dengan seksama jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan.
h. Dilarang makan, minum, dan merokok di dalam laboratorium.
i. Jagalah kebersihan meja percobaan.
j. Setiap praktikan harus mencatat semua kegiatan dengan selengkap-lengkapnya.
k. Gunakan peralatan kerja khusus, seperti kacamata pengaman , untuk melindungi mata.
l. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
m. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih , terutama setelah melakukan percobaan
n. Apabila terjadi kecelakaaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera kepasa asisten
o. Matikan keran air dan aliran listrik sebelum meninggalkan laboratoruim
Ilmu biologi juga sangat berguna bagi masa depan. Karena biologi mengajarkan kita cara berpikir logis .Karena dengan
menggunakan logika, pikiran akan berkesinambungan. Selain itu kita dapat memiliki pengetahuan untuk melakukan diversifikasi
pemanfaatan sumber daya hayati dalam rangka ketahanan pangan bangsa dan kita juga dapat memiliki pengetahuan untuk
pengembangan IPTEK berbasis biologi untuk meningkatkan derajat kehidupan bangsa, seperti penguasaan IPTEK di bidang
kedokteran, pertanian, industri, pangan, dan sandang. Sehingga, masa depan yang akan datang dapat lebih baik.
Makhluk hidup dapat dijumpai di berbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat faktor abiotik yang mempengaruhinya, seperti
topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran makhluk hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan
adanya keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di darat berbeda dengan yang hidup di perairan. Perbedaan itu
misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan,
keanekaragaman dapat disebabkan oleh faktor gen.
a. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antar individu yang masih berada dalam tingkat spesies yang sama. Contohnya : kelapa
macamnya yaitu kelapa gading; kopyor; hidrid; dan kelapa hijau, mangga macamnya mangga tali jiwo; gadung; golek; dan arumanis,
padi macamnya padi IR; sedani; wulu; dan kapuas.
b. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antarspesies, lebih mudah diamati karena perbedaan lebih menyolok. Contohnya :
variasi famili Palmae antara lain kelapa; siwalan; aren dan pinang, variasi famili Graminae antara lain padi, gandum, tebu, dan
jagung.
c. Keanekaragaman Ekosistem
Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang berbeda, tempat hidup ini akan
membentuk ekosistem yang berbeda pula. Contohnya : kelapa ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di daerah kering,
aren ekosistemnya di daerah rawa.
Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh menusia sejak zaman dahulu. Hal tersebut dilakukan selain untuk memenuhi
kebutuhan sandang dan pangan juga untuk keperluan pengobatan suatu penyakit. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati
antara lain:
Bila kita mempelajari keanekaragaman hayati tanpa klasifikasi, akan memungkinkan terjadinya kerancuan pengertian dalam
menunjuk suatu jenis makhluk hidup, misalnya burung gereja di Belanda musch, di Inggris house sparrow, di Amerika english
sparrow, di Spanyol gorrion, di Jerman hausspreling. Bahkan dalam satu negara sering dijumpai spesies hewan atau tumbuhan
memiliki nama daerah berbeda-beda, misalnya burung merpati di Jawa Tengah doro, di Madura dere, di Bali kedis dedare, dan di
Jawa Barat japati. Namun, bila kita mempelajari keanekaragaman hayati dengan klasifikasi, maka akan memperoleh kemudahan dan
keseragaman dalam menunjuk suatu jenis.
Indonesia memiliki kodisi fisik (lingkungan abiotik) yang sangat bervariasi, sehingga menuntut hewan dan tumbuhan yang hidup di
dalamnya untuk beradaptasii dengan cara yang berbeda-beda agar dapat bertahan hidup. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat
bervariasi menjadikan Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Lingkungan abiotik dan biotik yang khas menyebabkan munculnya
makhluk hiidup yang khas pula. Bahkan ada tanaman-tanaman dan hewan-hewan tertentuu yang hidup di daerah-daerah tertentu
pula, contohnya burung Cenderawasih di Irian jaya, burung Maleo di Sulawesi, Komodo di Pulau Komodo, Bunga Bangkai di
Sumatra.
5. Klasifikasi
Pengklasifikasian telah lama dilakukan oleh para ahli, yang pertama kali Aristoteles dan Theophrastus. Aristoteles memperkenalkan
520 jenis hewan dalam buku Historia Animalium dan Theophrastus memperkenalkan 480 jenis tumbuhan dalam buku Historia
Plantarum. Sistem klasifikasi ada 3 macam yaitu:
b. Sistem klasifikasi buatan oleh Carolus Linnaeus dalam bahasa latin Binomial.
c. Sistem klasifikasi filogenetik oleh Charles Darwin dalam bahasa latin Binomial.
6. Perkembangan Klasifikasi
Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ini sering menuntut perubahan dalam klasifikasi,
khususnya pada tingkat kingdom. Setiap sistem klasifikasi yang digunakan harus bersifat eksklusif dan inklusif. Sistem klasifikasi
dibuat untuk memudahkan kita mempelajari keanekaragaman hayati di dunia ini. Perkembangan sistem klasifikasi menunjukkan
bagaimana para ilmuwan bekerja yaitu terbuka untuk perubahan dalam hal-hal yang baru. Dewasa ini kita telah memiliki Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature) dan Kode Internasional Tata Nama Hewan
(International Code of Zoological Nomenclature).
Cara Menulis Nama Jenis
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama ganda adalah sebagai berikut:
Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies)
ditulis dengan huruf kecil semua. Contoh: Zea mays, Zea : genus, mays : spesies.
Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak harus
memakai huruf miring. Contoh: Zea mays bila diketik, Zea mays bila diketik.
Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh:
Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata
kedua dengan menambahkan hisuf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka nama
tanaman itu Pinus merkusii. Dapat juga apabila ada spesies yang ditemukan Linnaeus maka di belakang bisa di beri tanda (L.)
Di samping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan famili, yaitu sebagai berikut:
Nama kelas adalah nama genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi Kelas Equisetinae
Nama Ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi Ordo Zingiberales
Nama Famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi Famili Cannaceae
PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam
material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.
Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan
HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya -virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena
virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel
hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D.
Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan
memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab
kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus
mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus
disebut virology.
1. Ciri-ciri Virus
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Struktur virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang
terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan
yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan
materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus
DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau
serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya.
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal,
RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah
gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri
atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
3. Reproduksi Virus
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur)
sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid
virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di
dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-
200 buah dalam satu daur litik.
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari
inang baru.
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA
bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru
Klasifikasi virus
4. Klasifikasi Virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun
1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi
tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen
1. Pada Tumbuh-tumbuhan
3. Pada Hewan
4. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan
mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)
Satu virus baru yang dapat menyebabkan kematian secara masal telah menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus
carpio koi) dilaporkan mulai terjadi pada awal Tahun 1996 di Inggris (Ilouze, et al., 2006a), musim semi Tahun 1998 di Israel
(Perelberg, et al., 2003) dan Korea (Choi, et al., 2004) dan menyebar ke Amerika Utara, Eropa dan Asia Tenggara (Dishon, et al.,
2002) termasuk Indonesia. Di Jepang, wabah penyakit ini terjadi pada Oktober 2003 di Danau Kasumigura yang merupakan tempat
utama produksi budidaya ikan mas (Haramoto, et al., 2007), sedangkan di Amerika, isolat virus sudah didapatkan pada Tahun 1998
dan wabah penyakit ini sudah menyebabkan kematian pada ikan mas liar di Sungai Chadakoin pada Tahun 2004 (Grimmett, et al.,
2006). Penyakit ini dapat menyerang berbagai ukuran ikan mulai larva hingga induk, biasanya terjadi pada kisaran suhu 18-28 oC
dan dapat menyebabkan kematian 80-100% (Perelberg, et al., 2003; Gilad, et al., 2003; Ilouze, et al., 2006a). Pada ikan sakit, paling
sering teramati luka pada insang, sisik, ginjal, limfa, jantung dan sistem gastrointestinal (Ilouze, et al., 2006a). Secara visual pada
bagian eksternal tubuh, dapat teramati adanya warna sisik yang gelap dan nekrosis insang yang akut (Choi, et al., 2004) dan
hemoragik pada dasar sirip punggung, sisip dada, dan sirip anus (Grimmett, et al., 2006), sedangkan secara histologi dapat teramati
adanya perubahan pada insang berupa kehilangan lamela (Pikarsky, et al., 2004).
Serangan virus ini telah menyebabkan kerugian yang sangat besar pada industri akuakultur mengingat dua jenis ikan yang diserang
merupakan komoditas utama ikan konsumsi dan ikan hias. Di Israel, penyakit ini telah menyebar ke 90% budidaya ikan mas di
semua bagian negara (Perelberg, et al., 2003). Hal serupa juga terjadi di Indonesia, penyebaran penyakit ini telah melintasi hampir
semua daerah budidaya ikan mas. Kegiatan budidaya yang intensif, pameran ikan koi dan perdagangan aktif domestik dan
internasional yang hampir tidak ada pembatasan dan pemeriksaan atau penerapan program karantina merupakan penyebab
penyebaran yang sangat cepat penyakit ini secara global (Gilad, et al., 2003, Pikarsky, et al., 2004).
Materi Biologi Tentang Archaebateria dan Eubactaeria Tentang Ciri dan Peranannya
Monera merupakan makhuk hidup bersel prokariotik tunggal, yakni sel yang tidak terdapat
nukleus. Monera umumnya berkembang biak dengan pembelahan biner. Bakteri dibagi menjadi dua
macam berdasarkan perbedaan RNA ribosomnya, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
1. Archaebacteria
Archaebacteria adalah jenis bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana, dinding sel bukan
peptidoglikon, mikroskopik, uniseluler, dan berbeda dengan Eubacteria secara biokimia. Di samping itu, Archaebacteria bersifat
anaerob, mampu hidup di tempat-tempat kotor, halofil ekstrem, saluran pencernaan hewan atau manusia, tempat sampah, lingkungan
beragam, dan termoplastik pada lingkungan asam dan suhu tinggi.
Archaebacteria meliputi organisme autotrof dan heterotrof. Archaebacteria teridir dari tiga jenis berikut ini.
a. Bakteri termo-asidofil
b. Halobacterium
c. Bakteri metagen
2. Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri yang inti dan organelnya tidak terdapat membran, bersifat prokariot, mikroskopik, uniseluler, dan
memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikon.
Bentuk sel Eubacteria dapat berupa bulat atau batang lurus, membentuk koloni atau terpisah-pisah, dan berperan sebagai pengurai
(dekomposer). Eubacteria hidup secara parasit dan bersifat patogenik. Namun, ada juga yang bersifat kemoautotrof dan fotosintetik.
Eubacteria terdiri dari 6 filum, yaitu bakteri gram positif, bakteri hijau, bakteri ungu, Cyanobacteria, Prochlorophyta,
dan Spirochaet.
Berikut ini kelas-kelas Eubacteria.
a. Kelas Azotobacteraceae
Bakteri kelas Azotobacteraceae memiliki ciri-ciri berupa sel berbentuk batang, mirip sel khamir, hidup secara bebas di dalam tanah,
dan dalam kondisi aerob dapat menambat nitrogen. Contoh Azotobacteraceae yaitu Azotobacter indicus.
b. Kelas Micrococcaceae
Bakteri kelas Micrococcaceae mempunyai ciri-ciri berupa sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade dan kubus, serta massa tak
beraturan. Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas ini yaitu Sarcia.
c. Kelas Rhizobiaceae
Bakteri kelas ini memiliki ciri-ciri seperti bentuk sel berupa batang atau bercabang, mengonversi nitrogen udara, bersimbiosis dengan
legominosae, dan membentuk bintil akar. Contoh bakteri yang termasuk dalam kelas Rhizobiaceae yaitu Rhizobium leguminosarum.
d. Kelas Neisseriaceae
Neisseriaceae memiliki sel berbentuk peluru dan pada umumnya berpasangan. Contohnya yaitu Neisseria meningitidis, yang
merupakan bakteri penyebab meningitis.
e. Kelas Bacillaceae
Bacillaceae merupakan kelas bakteri yang selnya berbentuk batang yang fungsinya sebagai pembentuk endospora. Contoh bakteri
kelas Bacillaceae yaitu Bacillus antraks, yang merupakan bakteri penyebab antraks.
f. Kelas Lactobacillaceae
Lactobacillaceae memiliki sel berbentuk peluru dan dapat menyebabkan fermentasi asam laktat. Misalnya, Lactobacillus
caucasicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.
g. Kelas Enterobacteriaceae
Eubacteria pada kelas ini dapat menyebabkan fermentasi anaerobik pada laktosa atau glukosa dan hidup sebagai pengurai. Contoh
bakteri dalam kelas ini yaitu Salmonela typhosa, yang merupakan bakteri penyebab tifus.
Materi Protista
Advertisement
Protista adalah suatu organisme yang inti selnya mempunyai membran (eukariotik), uniseluler dan multiseluler, punya inti jelas,
hidupnya berkoloni di perairan dan tanah lembab, serta menjadi parasit pada makhluk hidup lain.
Protista adalah kelompok yang sangat beragam dan mencakup organisme yang berbagai ukuran dari sel tunggal untuk struktur
kompleks lebih dari 100 meter panjang. Mereka menunjukkan berbagai strategi reproduksi dan gizi.
Beberapa protista memiliki karakteristik yang menyerupai tanaman ( autotrof ), yang lain mirip hewan (heterotrof, menelan makanan,
motil) dan lain-lain heterotrof seperti jamur, mereka membusuk bahan organik di lingkungan ( multiseluler bokep kerajaan
saprotrophs , menyerap makanan).
Materi Protista
protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan
pertama.
Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba
bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000
mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak
menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup di air atau tempat yang basah.
Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa
dibayangi oleh membrane sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah
berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan
tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara
lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam.
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos
yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 1000 mikron dan
merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar
atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang
berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang
disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi
lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa akan membentuk sista. Sista
merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat
sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah
diri. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin
protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
Ciri-Ciri Protozoa :
- Mempunyai peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati dan bersifat parasit terhadap organisme lain.
"Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memiliki membrane sel dari zat lipoprotein,
dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah.
Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
-Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organik dengan bantuan klorofit dan cahaya.
-Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organik dari organisme yang telah mati. adapula yang bersifat
parasitik.
REPRODUKSI PROTOZOA
a. ASEKSUAL Pembelahan Biner adalah pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti kemudian pembelahan sitoplasma.
b. SEKSUAL Konjugasi adalah menyatukan sel generatif (gamet) dan inti sel vegetatif.
JENIS-JENIS PROTOZOA
1. RHIZOPODA(SARCODINA)
Contoh: amoeba Jika kita lihat tubuh amoeba maka dapatlah kita melihat bahwa tubuhnya dapat berubah-ubah. Pada tubuh bagian
luar terdapat membran sel (membran plasma). Membran plasma berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat
misalnya zat makanan, ekskresi. Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap
rangsangan kimia dari luar tubuhnya. Bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan
endoplasma (bagian dalam).
Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia
digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi
pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya
disebarkan oleh lalat.
Berdasarkan cara hidupnya Amoeba ada yang hidup parasit tapi ada pula yang hidup saprofit dalam tubuh manusia.
Perkembangbiakan amuba biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan
secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua
sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadaan kurang baik, misalnya
udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalam kista amuba dapat membelah
menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah
diri seperti semula.
2. CILIATA (CILIOPHORA)
Contoh:
- Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.
- Stentor: hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung bahan organik.
- Vorticella: bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel. Bentuk tubuhnya tetap tidak berubah-ubah, oval dan hidup di
tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.
Sifat hidup cilliata ada yang hidup bebas dan adapula yang parasit. Contoh cilliata yang hidup bebas adalah Paramecium candatum
dan yang hidup parasit adalah Nyctoterus ovalis yang hidup di dalam usus kecoa adalah Balantidium coli yang parasit pada babi dan
dapat menyebabkan penyakit balantidiosis (disentri balantidium).
PARAMECIUM
Dalam tubuh Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di
samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang
berguna untuk mengeluarkan sisa makanan. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di
dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop.
Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk
mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. Berkembangbiak
Paramecium adalah dengan cara: Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah
menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan
makronucleus.
PARAMECIUM
Perhatikan gambar pembelahan diri Paramecium. Seksual atau perkembangbiakan secara kawin. Caranya adalah dua sel saling
mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya
terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari
sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.
Para mikronukleus akan membagi oleh meiosis , 3 dari 4 yang dihasilkan inti akan hancur karena akan macronucleus. Sisanya
haploid inti akan membagi dengan mitosis menghasilkan individu dengan dua nukleus haploid. Konjugasi dua individu masing-
masing akan tukar satu inti atom. Inti haploid Kedua kemudian akan berfusi menghasilkan inti diploid. Para macronucleus adalah
polyploid (sekitar 860 N di Paramecium Aurelia). Dia mengontrol aktivitas sel. Mikronukleus adalah diploid dan terlibat dalam
reproduksi sel (baik seksual dan aseksual).
3. FLAGELLATA (MASTIGOPHORA)
4. SPOROZOA (APICOMPLEXA)
seperti spora.
Contoh:
- Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.
- Plasmodium falciparum penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.
- Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.
- Plasmadium ovale malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan
Plasmodium vivax.
1. Menguntungkan
- Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan mineral
- Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
Selain itu, Protozoa yang menguntungkan antara lain, Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan sapi.
Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria) atau
kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu
yang lama sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk
sejarah bumi. Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.
2. Merugikan
- Plasmodium sp, penyebab malaria PENYAKIT TIDUR Trypanosomes adalah Kinetoplastids yang menyebabkan penyakit tidur
Afrika.
MALARIA Sporozoit ditransfer oleh host nyamuk Anopheles pada manusia. Dalam inang manusia, sporozoit menyerang sel-sel hati
dan bereproduksi secara aseksual dengan membentuk merozoit. Setelah beberapa hari, pecahnya sel yang terinfeksi, melepaskan
merozoit, yang kemudian menginfeksi sel-sel darah merah. Mereka bereproduksi secara aseksual di dalam sel darah merah. Secara
periodik, sejumlah besar sel darah merah pecah dan merozoit rilis. Para merozoit dapat menginfeksi sel lain darah merah. Beberapa
merozoit gametosit menjadi yang dicerna oleh nyamuk Anopheles. Gametosit menjadi gamet dalam usus nyamuk. Fertilisasi terjadi
di dalam nyamuk, menghasilkan zigot diploid. Meiosis diikuti oleh hasil mitosis dalam produksi sporozoit dalam host nyamuk.
Sekitar 2 juta orang meninggal setiap tahun akibat malaria.
1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru.
Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
6. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit
akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang
menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di
dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
7. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut
nyamuk (ookista)
8. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
9. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam
kelenjar ludah.
10. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
Materi Biologi kali akan saya posting mengenai Materi Jamur, semoga menjadi bahan referensi buat
pengkaji ilmu biologi. materi lain yang kaitannya dengan materi biologi sma maupun untuk
perguruan tinggi seperti makalah materi biologi telah banyak saya postingkan juga semoga
bermanfaat dan salam berbagi.
A. CIRI CIRI JAMUR
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat
heterotrof ( tidak mampu membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis
(mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang benang halus yang disebut Hifa. Struktur
hifa yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat zat organik pada subtrat /
medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas,
konidia, maupun fragmentasi. Secara generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora. Memiliki
keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang
cahaya matahari.
B. KLASIFIKASI JAMUR
1. Zygomycota
a. Ciri-ciri Zygomycota
Contoh :
1. Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh
menjadi hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon. Sporangium menghasilkan
spora baru.
2. Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+ bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang
terdapat banyak inti haploid. Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid. Zigospora berkecambah tumbuh
menjadi sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di
tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.
2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya
askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
b. Contoh:
Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi
alkohol (pada pembuatan tape).
Penicilium
Aspergilus
Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan kanker hati (hepatitis)
Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
Reproduksi Ascomycota
3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia)
a. Ciri-ciri Basidiomycota
Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung
tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan
Jamur Shitake
Reproduksi Basidiomycota
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya), karena belum diketahui perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
b. Contoh Deuteromycota
Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
1. Menguntungkan :
o Auricularia polytricha, jamur kuping, merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dimakan dan enak rasanya.
o Pleurotus, jamur tiram, terdapat pada kayu yang telah lapuk. Merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dimakan dan enak
rasanya.
Bidang kedokteran :
2. Merugikan :
a. Pada manusia
Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada telinga (otomikosis).
Aspergillus flavus, menghasilkan racun alfatoksin yang menyebabkan kanker pada manusia.
c. Pada tanaman :
Helminthosporium oryzae, hidup parasit sehingga dapat merusak kecambah daun buah serta menimbukan noda-noda berwarna hitam
pada daun inangnya.
Puccinia graminis, jamur karat, parasit pada rumput-rumputan, bertubuh mikroskopis. Berwarna karat.
o Amanita phaloides, penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
o Mucor mucedo, saprofit pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat.
o Rhizopus stolonifer, jamur ini disebut juga jamur roti hitam. Jamur ini tumbuh dan berkembang pada roti apek.
Materi Biologi Tentang Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri-ciri Morfologis Serta
Peranannya
Kingdom plantae merupakan makhluk hidup yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan
daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan non
vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan berpembuluh).
Tumbuhan non vaskuler artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh
tumbuhan.
Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan lumut (Bryophyta).
Tumbuhan vaskuler artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi sma biologi ini merupakan
jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh
tumbuhan. Ada 2 pembuluh inti dalam tumbuhan yaituxylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xylem berfungsi untuk
mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri dari sel-sel mati. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup.
Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
Dalam materi biologi SMA, kingdom plantae (dunia tumbuhan) terbagi menjadi 3 devisio.
Dalam materi biologi SMA khususnya tumbuhan lumut (Bryophyta), berikut akan dijelaskan mengenai :
- Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Klasifikasi tumbuhan lumut (Bryophyta)
- Manfaat tumbuhan lumut (Bryophyta)
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki kormus atau tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun
sejati, juga telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Tumbuhan paku
dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat - tempat yang lembap (higrofit), hidup
di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).
Sebagian besar tumbuhan paku mempunyai batang yang tumbuh di dalam tanah yang disebut rhizoma. Daun mulai tumbuh dari
rhizoma tersebut. Daun paku muda ujungnya selalu menggulung. Daun paku dewasa terdiri atas daun fertil dan daun steril. Daun
steril adalah daun yang tidak ada bintil-bintil hitam di permukaan bawah daunnya. Daun ini disebut juga daun mandul. Daun fertil
adalah daun paku yang di permukaan bawah daunnya terdapat bintil-bintil kehitaman. Daun ini disebut juga daun subur. Bintil-bintil
kehitaman yang terletak di permukaan bawah daun ini adalah kumpulan sporangium yang disebut sorus.
Pada materi biologi SMA, pada sub bab tumbuhan paku yang perlu di pelajari adalah :
- Ciri ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Perkembangbiakan tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)
- Manfaat tumbuhan paku (Pteridophyta) bagi kehidupan.
Secara umum ciri-ciri tumbuhan paku sudah dijelaskan di atas postingan ini. Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
adalah :
Sudah dapat dibedakan antara batang daun dan akar (kormus).
System perakaran serabut dimana ujungnya dilindungi kaliptra.
Batang berupa rhizoma yang tumbuh didalam tanah.
Memiliki daun dengan bentuk dan fungsi berbeda yaitu : Mikrofil (daun berukuran kecil), Makrofil ( daun berukuran besar),
Tropofil (untuk fotosintesis dan tidak menghasilkan spora), Sporofil (menghasilkan spora).
Tumbuhan paku (Pteridophyta) berkembang biak dengan cara vegetative dan generative. Antara vegetative dan generative
mengalami pergiliran sehingga tumbuhan paku mengalami metagenesis.
Untuk lebih jelasnya tentang metagenesis tumbuhan paku (pteridophyta)
Tentu kalian masih ingat kan tentang klasifikasi kingdom plantae? Dalam materi biologi SMA , kingdom plantae (dunia tumbuhan)
yang dipelajari adalah Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (Tumbuhan biji). Pada
kesempatan kali ini, saya akan membahas kelompok Spermatophyta (Tumbuhan biji).
Tumbuhan biji adalah jenis tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat
perkembangbiakannya. Tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Tiap-tiap alat tubuh
tersebut mempunyai fungsi yang jelas. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
Akar berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Akar berasal dari titik tumbuh akar yang terdapat pada jaringan
embrional. Akar merupakan bagian bawah suatu tanaman yang umumnya tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Ada
dua sistem perakaran pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Batang merupakan bagian tanaman yang berfungsi untuk menopang dedaunan yang menghasilkan pangan dan
menghubungkannya dengan akar yang menyerap air dan unsur hara. Selain itu, batang juga berfungsi sebagai alat penyimpan
makanan. Batang berasal dari titik tumbuh batang yang terdapat pada jaringan embrional. Berkas-berkas pembuluh pada batang
merupakan perpanjangan berkas pembuluh pada akar, tetapi penyusunannya agak berbeda.
Daun yang banyak mengandung klorofil berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses
fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi untuk transpirasi. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat atau energi oleh
klorofil, karbon dioksida dari udara, dan air dari dalam tanah diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari.
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk uap melalui stomata. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan
penguapan. Transpirasi dapat terjadi melalui kutikula, stomata, ataupun lentisel. Sebagian besar transpirasi terjadi pada stomata di
dalam daun karena hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman sebagian besar melalui daun.
Bunga merupakan organ yang penting untuk perkembangbiakan tumbuhan. Pada tumbuhan biji, bunga merupakan organ
untuk perkembangbiakannya. Pada prinsipnya, setiap bunga selalu memiliki bagian yang sama yang terdiri atas dua bagian, yaitu
perhiasan bunga dan alat kelamin. Perhiasan bunga terdiri atas dua bagian, yaitu mahkota bunga dan kelopak bunga. Mahkota bunga
biasanya berbentuk seperti lembaran dengan warna yang mencolok. Warna yang mencolok ini dapat menarik serangga yang dapat
membantu penyerbukan. Mahkota bunga terletak di lingkaran mengelilingi benang sari dan putik sehingga mahkota bunga ini juga
berfungsi untuk melindungi benang sari dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau yang terletak di lingkaran luar
mengelilingi mahkota bunga. Kelopak bunga sangat penting karena pada saat bunga masih kuncup, kelopak bunga ini dapat
melindungi bagian bunga di dalamnya. Alat reproduksi (alat kelamin bunga) terdiri atas alat kelamin betina berupa putik dan alat
kelamin jantan berupa benang sari.
Berikut adalah gambar bunga beserta bagian-bagiannya.
Jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut dengan penyerbukan. Dari penyerbukan ini akan berlanjut pada pembuahan. Hasil
pembuahan adalah zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan terus berkembang menjadi individu baru. Demikian
juga yang terjadi pada bakal buah dan bakal biji. Setelah terjadi pembuahan, perhiasan bunga dan benang sari akan gugur, bakal buah
akan berkembang menjadi buah dan bakal biji akan berkembang menjadi biji.
Tumbuhan biji (spermatophyta) dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu : Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
bergantung pada tumbuhan. Melaluifotosintesis yang dilakukannya, tumbuhan menghasilkan berbagai zat yang dapat dijadikan
makanan untuk makhluk lain. Selain itu, tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang diperlukan makhluk hidup untuk respirasi.
Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan
setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan tentang totipotensi ini dimanfaatkan para ahli untuk melakukan
perbanyakantumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang, bunga) ditumbuhkan dalam kultur agar di
laboratorium. Setelah tumbuhan menjadi individu individu baru yang jumlahnya ribuan, tumbuhan siap ditanam di lahan yang
sebenarnya.
Kingdom plantae memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Bagi manusia, kingdom Plantae dapat
dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan dan papan serta obat-obatan. Untuk lebih jelas, perhatikan Manfaat kingdom
1. Padi, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong sebagai sumber makanan pokok dan sumber karbohidrat.
2. Kayu dari beberapa tumbuhan yang berbentuk pohon dapat digunakan untuk bahan bangunan dan perabotan.
Manfaat lainnya dari kingdom Plantae yang sangat penting adalah tumbuhan mampu menyerap air serta menjaga kestabilan tanah
yang berada di lereng-lereng gunung, sehingga tumbuhan ini bermanfaat dalam menjaga lingkungan dari banjir serta bahaya longsor.
Melihat begitu besarnya manfaat kingdom Plantae bagi manusia, upaya pelestarian dari kingdom Plantae ini harus di mulai dari
sekarang juga.
Kali saya akan posting tentang Materi Animalia Invertebrata dimana sebelumnya sudah saya berikan materi tentang Vertebrata.
Silahkan disimak dan tentunya boleh di copykan secara gratis. nantikan materi-materi terbaru yang lainnya. baik materi untuk siswa
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam
mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur
dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk
bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya
ke tempat lain. Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat berenang dengan bebas. Larva tersebut memisahkan
diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan
dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi.
Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak unik
dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak)
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Lapisan luar = epidermis
b. Lapisan dalam
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
- Kapur (Ca CO3)
- Silicat (H9 Si3O2)
- Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
1. Class Calcarea
2. Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3. Class Desmospongiae
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
1. Tipe Ascon
Tanda-tanda :
- Dinding tubuh tipis
- Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah)
- Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2. Tipe Sycon
Tanda-tanda :
- Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
- Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk :
a. Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle)
b. Incurent Canal
3. Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang
dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher
(Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1. Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2. Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
a. Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
b. Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
c. Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.
2. Sexual
- Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
- Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat kelamin dan )
- Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang ada dalam Mesenchym
- Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoid.
- Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
- Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut Ampheblastula.
- Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
- Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera baru.
Cnidaria
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan
lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat".
Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel
terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu
bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisanepitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk
tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit.
Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagaimulut maupun anus yang disebut manus serta
rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang meruapakan
organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-
jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana. Beberapa Cubozoa dan Scyphozoayang berenang bebas memiliki indera
penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra
dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang
rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki
medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filumCoelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari
perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah. Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok
utama:Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon laut, koral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur),Cubozoa (ubur-ubur kotak)
dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok beranekaragam yang termasuk cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan
memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra dan perenang berkoloni seperti ubur-ubur kapal perang portugis. Staurozoa baru-baru
ini diakui sebagai satu kelas tersendiri dan bukan bagian kelompok Scyphozoa, dan ada perdebatan tentang
apakah Myxozoa dan Polypodiozoa merupakan cnidaria atau lebih dekat pada bilateria(hewan yang lebih kompleks).
Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang berukuran beberapa kali lebih besar dari
mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka mendapatkan nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak
cnidaria yang dimangsa oleh binatang lain termasuk bintang laut, ikan dan penyu. Terumbu karang yang polipnya kaya akan alga
endosimbiotik, menopang beberapa ekosistem paling produktif di dunia, dan melindungi vegetasi di daerah pasang-surut dan pada
garis pantai dari arus yang kuat dan juga pasang air laut. Sementara koral terbatas hidup di air laut hangat dan dangkal, cnidaria lain
hidup di laut dalam, dai lautan kutub dan di air tawar.
Fosil cnidaria telah ditemukan di bebatuan yang terbentuk 580 juta tahun lalu, dan fosil lain menunjukkan bahwa koral sudah ada tak
lama sebelum 490 juta tahun lalu dan menjadi beranekaragam beberapa juta tahun kemudian. Fosil cnidaria yang tidak membuat
struktur bermineral sangat jarang Ilmuwan saat ini berpikir bahwa cnidaria, ctenophora dan bilateria loebih dekat kekerabatannya
dengan spons calcarea daripada dengan spons lain, dan bahwa anthozoa adalah "bibi" atau "saudara" evolusioner dari cnidaria lain,
dan lebih berkerabat dekat dengan bulateria. Analisis baru-baru ini menyimpulkan bahwa cnidaria, meskipun dianggap lebih
"primitif" dari bilateria, memiliki rentang gen yang besar.
Sengat ubur-ubur membunuh beberapa ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah yang terutama sekali berbahaya. Di
pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai makanan enak di Asia timur dan selatan. terumbu karang telah lama dianggap
penting secara ekonomi sebagai tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut, dan baru-baru ini
sebagai pusat wisata. Namun, mereka rentan terhadap penangkapan ikan berlebih, pertambangan material bangunan, polusi, dan
kerusakan akibat pariwisata.
Ctenophora
Platyhelminthes
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral,
bagian anterior dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air tawar
misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah
tubuhnya, dan bergerak maju di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat berenang dengan cara
menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara
aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba,
dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut cephalization
(sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan
makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm
membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat
yang longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies
yang digolongkan menjadi tiga kelas.
1. kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai
susunan tubuh yang sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan baik asin maupun
tawar.
2. kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan mempergunakan batil penghisap yang
terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi
larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit
yang berbahaya bagi domba dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya bagi manusia yang
hidup di daerah tropis.
Gambar : Siklus hidup cacing gilig
3. kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan.
Bentuk Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai
panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita
tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki
alat pencernaan dan indra. Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup secara bebas. Dalam
proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.
Nematoda
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran
pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar
terdapat rongga yang disebut pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan dari
mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar
nematoda besarnya tidak lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena gerakannya yang seperti cambuk.
Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di
mana-mana. Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang hidup secara parasit di tumbuhan atau
di dalam tubuh hewan lain. Beberapa spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah cacing
tambang. Hewan ini hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan.
Bila terdapat terlalu banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin tidur. Orang dapat terkena
infeksi cacing tambang bila tidak mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator Americanus
menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah
banyak mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta
orang di seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini disebabkan oleh karena memakan makanan
mentah atau daging babi yang dimasak setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain, misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena
kebiasaan membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya, mudah diobati. Anjing juga dapat
terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah tropis. Ada
spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau, dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya
seketika, atau melemahkan kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.
Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai
cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air
tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya
pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk
mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga
kelas.
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki
sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai
dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap
berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang
terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubunga dengan
serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring,
lambung, usus, dan kelenjar pencernaan.
Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
Klasifikasi annelida :
a. Polychaeta
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan
untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu
polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif.
Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
b. Oligochaeta
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya.
Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot
tubuh dibantu dengan setae. Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara.
Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik
makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela. Sistem pembuangan (ekskresi) berupa
tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu
lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju
pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.
Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.
Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
c. Hirudinea
Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh
memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar.
Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat
mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.
Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun
ada juga yang tidak bercangkang. Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan
hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium
karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional
yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi
banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
Ciri-ciri Mollusca:
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian
mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Visera
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan,
ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam
rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Sitem syaraf Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem
pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah
bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula. Mollusca yang hidup di air bernafas dengan
insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.Mollusca
hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya
Siput. Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada
individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara
internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi
mollusca dewasa.
Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi menjadi lima kelas yaitu:
1. Kelas Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang
setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot
yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air
yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga
dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air laut.
2. Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput
bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini
mempunyai kepala dan dua pasang tentakel. Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi
beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang
dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan
berwarna menyolok dan indah.
Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang
merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
3. Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus.Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat
tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan dan
mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang.
Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah
ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara
menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam
bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat
dimakan.
4. Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5. Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai
cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya
beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak. Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini
dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat
moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan
moluska mempunyai kerabat yang dekat.
Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan
berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup
dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga,
laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Empat dari lima bagian dari
spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai
awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis
dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat
dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1). Pencernaan : saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
2). Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar bernapas dengan trakea. Udara
masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang disebut spirakel.Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba
bernapas dengan paru-paru buku.
3). Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang memompa darah ke bagian dalam tubuh.
Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4). Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.
5). Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.
Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya
dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang,
udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat
parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
B. Hexapoda / Insecta
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2). Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3). Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi
bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4). Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan
manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5). Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6). Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7). System sirkulasinay terbuka.
8). Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen
terakhir dari abodemen.
9). Fertilasi terjadi secara internal.
10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian
poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada
abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang
kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopodadengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang
atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di
daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1). Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2). Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3). Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4). Susunan saraf tangga tali.
5). System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6). System peredaran darah terbuka.
7). Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8). Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi Myriapoda:
1). Kelas Chilopoda
Ciri-ciri Chilopoda:
1. Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali
ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12
segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang
kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
2. Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
3. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas.
4. Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Ciri-cirinya Diplopoda:
1. Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai
dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi
sebagai oragan kopulasi.
2. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
3. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4. Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
D. Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan
menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1). Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
2). Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3). Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
4). Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5). Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6). Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7). System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia
8). Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
9). Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
a. Scorpionida
b. Arachnoida
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
c. Aracina
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia
termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan
manusia terutama hewan Acarina misalnya:
1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.
Echinodermata
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat (misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di
daerah tropis hidup di bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda dan
annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks, pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip dengan
Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah
terbuka.
Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta. Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus
mungkin merupakan keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris
bilateral. Kulitnya memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa lempengan-lempengan zat kapur, tidak
beruas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air dapat
dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat
dipergunakan untuk menempel pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk
tubuhnya simetris radial. Pada dasarnya :
a. hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau merayap seperti hydra.
c. Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah
hewan simetris bilateral.
2. Bintang Laut
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah.
Bintang laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat lambat. Echinodermata tidak berguna
langsung bagi manusia. Mangsanya adalah pelecypoda misalnya tiram.
Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau kelipatan lima. Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini
tidak mempunyai anus.
4. Bulu Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat
duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki
ambulakral.
5. Teripang
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
Pisces (Ikan)
Pisces merupakan hewan yang hidup di dalam air. Ada yang hidup di air tawar, air payau, dan ada juga yang hidup di air laut. Untuk
memudahkan geraknya, tubuh ikan diselimuti oleh sisik yang berlendir. Ikan bergerak dengan menggunakan sirip. Sirip terdiri atas
sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Selain itu, ikan juga mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk
mengetahui tekanan air. Ikan bernapas dengan insang yang dilindungi oleh tutup insang yang
disebut operkulum. Karena jantung ikan hanya memiliki satu ventrikel sehingga berdarah dingin dan suhu tubuhnya dapat berubah-
ubah tergantung pada suhu luarnya atau disebutpoikiloterm.
Pada umumnya ikan berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi di dalam air, di luar tubuh induknya. Pembuahan di
luar tubuh induk disebut dengan pembuahan eksternal.
Dari semua jenis ikan yang ada sekarang, ikan (Pisces) dapat digolongkan menjadi 3 kelas yaitu, kelas Agnatha,
kelas Condrichthyes, dan kelas Osteichthyes.
1. Kelas Agnatha / Cyclostomata
Agnatha berasal dari bahasa Yunani, yaitu a yang berarti tidak dan gnathos yang berarti rahang. Agnatha meliputi ikan-ikan
yang tidak berahang, memiliki mulut bulat, yang berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis Agnatha memiliki sirip
ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago. Agnatha hidup di air
tawar atau air laut dan mendapatkan makanan dengan mengisap tubuh ikan lain dengan mulutnya.
Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam, dan organ perasa. Pada tahap
larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi hewan
berumah dua (diesius). Fertilisasi secara internal.
Contoh kelas Agnatha Myxine sp (ikan hantu, ikan hag), Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
2. Kelas Chondrichthyes
Chondrichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu condros yang berarti tulang rawan dan ichthyes yang berarti ikan. Semua
jenis ikan yang termasuk dalam kelas Chondrichthyes memiliki tulang rawan, mulut dan lubang hidungnya ventral. Celah-celah
pharyngeal yang terlihat dari luar berjumlah 5 atau lebih dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.
Memiliki rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya tertutup sisik placoid (berasal dari kombinasi mesoderm dan ectoderm). Sirip
dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur tidak berpasangan.
Chondrichthyes tidak memiliki gelembung renang. Ikan hiu mempunyai ciri, celah insang di tepi tubuh, sedangkan ikan pari, celah
insangnya di bagian bawah tubuh.Chondrichthyes memiliki anggota jantan dan betina. Fertilisasi dapat secara eksternal ataupun
internal. Ada yang ovipar, ada pula yang ovovivipar.
Contoh kelas Chondrichthyes adalah ikan hiu hiu (Galeocerda sp.), Ikan Gergaji, Ikan Martil dan Ikan pari (Dasyatis sp.)
3. Kelas Osteichthyes
Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Semua jenis ikan
yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah
pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Osteichthyes melakukan reproduksi
dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan sperma keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. Mulutnya memiliki rahang. Sisik
bertipe ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal dari mesodermal. Insang dilengkapi operculum (tutup insang).
Contoh kelas Osteichthyes adalah Ameiurus melas (ikan lele), Scomber scombrus(ikan tuna), Onchorhynchus sp (ikan
salmon), Sardinops coerulea (ikan sarden), ikan bandeng dan ikan gurame.
Di dalam ekosistemnya, ikan berperan sangat besar. Bagi manusia, ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, menjadi sumber makanan
berkadar protein tinggi. Beberapa jenis ikan yang banyak dikonsumsi manusia dan bernilai ekonomi, di antaranya ikan emas, gurame,
lele, kerapu, tongkol, sarden, tuna, dan bandeng. Banyak pula ikan bernilai ekonomi sebagai ikan hias dan peliharaan, misalnya ikan
arwana, louhan, koi, dan diskus.
Amphibia (Amfibi)
Amphibia berasal dari kata amphi = dua, bios = hidup. Jadi, Amfibi berarti hewan yang hidup di dua alam. Ketika masa larva
hidup di air tawar, setelah dewasa hidup di darat,. Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya
dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Amfibi adalah kelompok hewan yang melakukan pembuahannya secara eksternal dan internal. Bagi kelompok katak, telur yang telah
dibuahi, dikeluarkan dan disimpan di dalam kantung penuh jeli. Telur ini dapat dibuahi saat jantan menaruh spermanya dekat betina.
Bagi kelompok salamander, pembuahan berlangsung secara internal.
Tubuh ditutupi kulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar Amfibimengalami metamorfosis, fase larva bernapas
dengan insang dan hidup di air, setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat. Jantungnya beruang tiga,
terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik).
Dalam materi biologi SMA akan dijelaskan beberapa ordo dari kelas Amfibi yaitu Ordo Caudata (Urodela), Ordo Salientia
(Anura), dan Ordo Gymnophiona (Apoda).
1. Ordo Caudata (Urodela)
Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan paru-paru, sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas
terbagi dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kaki-kaki sama besar. Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
2. Ordo Salientia (Anura)
Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat. Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini
bersa-tu, tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada
jari-jari kaki. Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris (katak bangkong), Rana pipiens (katak hijau).
Aves ( Burung )
Dalam kehidupan sehari-hari, Aves kita kenal sebagai kelompok burung. Secara umum tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan,
dan ekor. Ciri aves yang paling terlihat adalah adanya bulu yang menutupi seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut, selain untuk
terbang, juga berfungsi untuk menghangatkan tubuhnya. Ada tiga jenis bulu yang dimiliki oleh burung, antara lain; plumae, yaitu
bulu yang langsung menempel pada batang bulu;plumulae, yaitu cabang dari plumae; dan filoplumae, yaitu helaian bulu yang paling
halus yang merupakan cabang dari plumulae. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin. Burung tidak memiliki gigi untuk
mengunyah makanannya, tetapi memiliki tembolok.
Lengan depannya mengalami modikasi sebagai sayap yang umumnya digunakan untuk terbang. Burung adalah hewan yang suhu
tubuhnya tetap (homoioterm) yang artinya temperatur tubuhnya stabil di berbagai tempat yang temperaturnya berbeda atau
temperatur lingkungan tidak memengaruhi temperatur tubuh. Hal ini berjaitan dengan jantungnya yang terdiri 4 ruang, dua atrium
dan dua ventrikel, dengan sekat sempurna.
Burung bernapas dengan paru-paru. Selain itu, pernapasan burung dibantu oleh pundi-pundi udara (Saccus pneumaticus) ketika
terbang. Burung berkembang biak dengan bertelur. Saluran pencernaannya sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung
berotot. Ginjalnya bertipe metanefros, tanpa kandung kemih. Pembuahan terjadi di dalam induk betinanya (internal). Setelah
pembuahan terjadi, burung akan bertelur dan akan mengerami hingga menetas.
Aves terdiri dua subkelas, yaitu Archaeornithes dan Neornithes. Archaeornithesmerupakan burung purba dan saat ini telah punah.
Pada paruhnya terdapat gigi-gigi, ekornya masih bertulang, serta sayapnya masih bercakar. Contoh
Archaeornithes adalah Archaeopteryx sp. Sedangkan Neornithes merupakan kelompok burung sejati. Tulang metacarpalia bersatu
membentuk carpometacarpus, jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang, memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang, tulang dada
(sternum) dengan atau tanpa carina, dan ekornya berbulu serta berukuran pendek. Neornithes merupakan kelompok burung modern
yang sering kita temukan saat ini. Kelompok ini terdiri atas berbagai ordo.
1. Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan
tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
2. Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak
berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di Australia dan Papua.
3. Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya
seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).
4. Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri: lubang hidung tubular, dalam hidung terdapat kelenjar,
paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/ mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5. Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh besar, keempat jari dalam satu membran kulit,
lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis. Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah,
berkelompok. Makanannya ikan dan hewan air lainnya. Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok
biru), Phoeniopterus rubber (flamengo).
7. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup lapisan yang banyak mengandung
organ sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan membran kulit, ekor pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas.
Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
8. Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk
menerkam mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo Falconiformesmeliputi elang,
garuda, burung pemakan bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp (burung kondor), Falcon sp (elang), Buteo
borealis (ekor merah).
9. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian. Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais.
Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
10. Ordo Columbifomes
Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, ramping dengan kulit lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok
Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan anaknya. Keberadaan Columbifomes tersebar di seluruh
dunia. Contoh: Columba livia, Columba fasciata (merpati),Zenaidura macroura (perkutut).
11. Ordo Psittaciiformes
Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat, bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras,
tempat hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan. Contoh: burung kakatua, betet, burung makao.
12. Ordo Strigiformes
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar, mata besar. Lubang telinganya besar, kadang-kadang mempunyai
lembaran penutup. Makanannya burung kecil dan Arthropoda. Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
Kelompok Aves dikenal melalui telurnya, telur ayam, itik, dan burung unta sangat dikenal oleh masyarakat sebagai bahan makanan
sumber protein tinggi. Dalam ekosistem, burung memiliki peranan penting, misalnya burung predator.
A. Ekologi
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yangbanyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika,
geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah
penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Lingkungan hidup meliputi Komponen Biotik dan Komponen Abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis
makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung
oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor
fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal
balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini
menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem.
B. Lingkungan
Lingkungan suatu organisme adalah segala sesuatu diluar organisme, yang menjadi kondisi atau persyaratan organisme untuk hidup,
lingkungan makhluk hidup ( organisme dibagi menjadi 2 :
Lingkungan Biotik adalah lingkungan yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam
ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
decomposer, juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk
suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan
seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor
hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan
tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku
demikian disebut adaptasi
b. populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebutpopulasi
c. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi.
d. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem.
Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme). Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
e. Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.
Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat
untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status
fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan organisme lain
yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
1. Aliran Energi
a. Energi masuk ke dalam ekosistem berupa energi matahari, tetapi tidak semuanya dapat digunakan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Hanya sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahari yang sampai pada tumbuhan diabsorpsi oleh mekanisme
fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar 1-5 %, yang diubah menjadi makanan (energi kimia). Sisanya keluar dari sistem
berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai
keluaran dari sistem.
b. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui
herbivora dan detrivora. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi diantara tingkatan trofik,
maka aliran energi berkurang atau menurun ke arah tahapan berikutnya dari rantai makanan. Biasanya herbivora menyimpan sekitar
10 % energi yang dikandung tumbuhan, demikian pula karnivora menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.
1. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi, maka akan disimpan dalam sistem, diteruskan ke pengurai, atau diekspor dari
sistem sebagai materi organik.
2. Organisme-organisme pada setiap tingkat konsumen dan juga pada setiap tingkat pengurai memanfaatkan sebagian energi
untuk pernafasannya, sehingga terlepaskan sejumlah panas keluar dari system
3. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistem terbuka, maka beberapa materi organik mungkin dikeluarkan menyeberang batas
dari sistem. Misalnya akibat pergerakan sejumlah hewan ke wilayah, ekosistem lain, atau akibat aliran air sejumlah gulma air
keluar dari sistem terbawa arus.
Aliran energi dalam ekosistem
adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan
Rantai Makanan
Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai
makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.
jaring-jaring makanan
2. Piramida Ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk
kerucut atau piramid. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun
kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut piramida ekologi. Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan
gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida
ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
Piramida Ekologi
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi. Gambaran ideal suatu
piramida ekologi adalah sebagai berikut.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat
trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida Energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida
energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran
paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang
terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
1). Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
2). Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
3). Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber
energi.
4. Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang
dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara
tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik
Piramida Biomassa
Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik
sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki
biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
5. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak
adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya
jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari
organisme konsumen sekunder.
Piramida Jumlah
Interaksi antar komponen ekologi dapatmerupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak
merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat
hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan
mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.contoh : Plasmodium dengan
manusia,Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh,
bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya.Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya
komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular,
dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan
sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan.
Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut
dan darat.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin
terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong
terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
C. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur.Keteraturan itu terjadi oleh adanya siklus materi dan aliran energi yang terkendalikan oleh arus informasi antar komponen
dalam ekosistem. Masing-masing komponen memiliki fungsi yang berbeda- berbeda. Selama masing-masing komponen itu
melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan itu menunjukkan bahwa
ekosistem berada dalam keseimbangan tertentu. Dapatkah kamu memberi contoh ekosistem yang seimbang ? Untuk lebih
memahami ekosistem yang seimbang perhatikan grafik dinamika populasi dibawah ini !
Jumlah individu
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang dinamakan homeostasis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Dengan kemampuan seperti ini ekosistem mampu mendukung manusia dan
makhluk hidup yang lainnya untuk hidup secara normal dan wajar. Kemampuan seperti ini akan memberikan dukungan secara
maksimum terhadap populasi dalam habitat tertentu, tanpa berdampak mengganggu produktivitas habitat tersebut. Kemampuan
lingkungan untuk mendukung manusia dan perikehidupan yang lainnya, bukanlah terfokus pada maksimum populasi, tetapi
maksimum beban lingkungan yang dapat terjaga. .
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar terhadap suatu perubahan, namun biasanya batas mekanisme
homeostasis, dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Misalnya sebuah sungai yang dikotori oleh pembuangan
sampah yang terlalu banyak, sungai itu dapat dijernihkan kembali airnya secara alami, sehingga secara keseluruhan sungai itu
dianggap tidak tercemar. Tetapi apabila sampah yang masuk terlalu banyak, apalagi mengandung bahan beracun berbahaya, maka
batas homeostasis alami sungai itu terlampaui dan bahkan menyebabkan kerusakan ekosistem. Kemampuan suatu ekosistem untuk
pulih kembali seperti semula (kondisi seimbang), setelah mengalami kerusakan sering dinamakanDaya lenting /
(resiliensi). Sebutkan salah satu contoh gejala kerusakan ekosistem di sekitar tempat tinggalmu ! Kenalilah penyebab terjadinya
gejala itu ! Apakah upaya yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya ? Diskusikan dengan teman sebangkumu!
1. Suksesi Ekologi
Tidak satupun yang bersifat tetap di dunia ini, semuanya berubah seiring dengan perjalanan waktu. Bagian-bagian kecil suatu
komunitas di alam juga berubah, begitu pula komunitas secara keseluruhan. Perubahan yang terjadi dalam komunitas dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian yang terdapat dalam komunitas tadi. Jadi komunitas apa yang akan terbentuk di kemudian hari dipengaruhi
oleh apa yang terjadi sekarang dengan komunitas ini. Pernahkah kamu memperhatikan perubahan komunitas gulma pada
Ekosistem sawah pada fase vegetatif tanaman padi ? Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat dengan mudah
diamati, dan seringkali perubahan itu berupa pergantian satu komunitas oleh komunitas lain. Bila diamati dalam kurun waktu
tertentu akan terlihat bahwa komunitas yang terbentuk pada akhir kurun waktu tertentu sangat berbeda, baik dalam komposisi
jenis maupun strukturnya dengan komunitas yang terbentuk pada awal pengamatan. Hanya sedikit sekali komunitas yang dapat
bertahan tanpa perubahan untuk jangka waktu yang lama. Semua komunitas memperlihatkan suatu pola perubahan. Proses
perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur dinamakan suksesi ekologi
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan
sebuah komunitas klimaks. Sekurang-kurangnya ada enam gradasi perubahan dalam peristiwa suksesi. Pertama nudasi yang ditandai
adanya pembentuk substrat baru. Diikuti migrasi berupa kehadiran alat-alat pembiakan, yang ditandai oleh invasi ( serbuan suatu
organisme dari luar wilayah). Dilanjutkan dengan exceses yang ditandai oleh perkecambahan, pertumbuhan dan
reproduksi. Kolonisasi (tumbuh dan berkembangnya sekelompok organisme) merupakan sebagian proses yang terjadi pada tahap
eksesis . Peristiwa selanjutnya adalah terjadinya kompetisi yang akan mengakibatkan pergantian populasi. Dengan adanya
pergantian populasi maka akan terjadi reaksi yang diikuti perubahan habitat dari spesies yang ada, dan akhirnya terbentuk
komunitas klimaks sebagai finalstabilisasi.
Ahli ekologi umumnya membedakan suksesi menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Perbedaan suksesi ini terletak pada
kondisi habitat pada awal proses suksesi terjadi. Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan
hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut terbentuk habitat baru atau substrat baru.
Pada habitat baru ini tidak ada lagi organisme yang membentuk komunitas asal yang tertinggal. Gangguan seperti ini dapat terjadi
secara alami ( misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai)
atau di buat oleh manusia ( penambangan timah dan batu bara, tepi jalan yang dipapas bersih, dan sebagainya). Berikut diagram
suksesi khas di darat
2. Ekosistem Suksesi
Merupakan ekosistem yang berkembang setelah terjadin perusakan terhadap ekosistem alami. Ada dua macam ekosistem suksesi,
yaitu ekosistem suksesi primer danekosistem suksesi sekunder.
terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat
komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi,
endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya
penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung
Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut
kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai
mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana.
berkembang setelah ekosistem alami rusak tetapi terbentuk habitat baru. Contoh, misalnya penebangan pohon di hutan sampai
habis.Ekosistem suksesi sekunder dapat pula berkembang dari ekosistem buatan yang ditinggalkan secara alami. Contohnya sawah
atau ladang tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Bila suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik secara alami atau buatan ( misal oleh perbuatan manusia), dan gangguan
tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada,
maka pada substrat tersebut akan terjadi suksesi sekunder. Banjir, kebakaran secara alami, angin kencang dan gelombang laut
(tsunami) merupakan gangguan alami, sedangkan penebangan hutan secara selektif (misalnya sistem tebang pilih), dan pembakaran
padang rumput secara sengaja merupakan gangguan buatan.
Contoh klasik suksesi primer adalah pembentukan dan perkembangan komunitas di kepulauan krakatau setelah gunung krakatau
meletus tahun 1883. Selama seratus tahun sejak letusan tersebut, perubahan komunitas banyak ditelaah oleh para ahli ekologi.
Perubahan vegetasi yang terjadi dapat disarikan pada gambar di bawah ini.
Sampai saat ini belum banyak diketahui penelitian tentang suksesi sekunder yang terperinci dan dimonitor dalam jangka panjang
pada tempat yang sama seperti pada suksesi primer di Krakatau. Meskipun demikian dari data yang berasal dari berbagai tempat
dan diambil pada waktu yang berbeda mengenai proses suksesi setelah hutan alam tanah rendah di daerah iklim basah setelah
ditebang habis dapat digambarkan sebagai berikut
Proses dan faktor yang berperan pada suksesi sekunder sama dengan yang berlaku pada suksesi primer. Diantara factor yang
mempengaruhi macam komunitas yang terbentuk dan kecepatan suksesi adalah luasnya komunitas asal yang rusak, jenis-jenis
tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu, kehadiran pemencar biji dan benih, iklim (terutama arah dan
kecepatan angina serta curah hujan), macam substrat baru yang terbentuk, dan sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat
terjadinya suksesi.
Berdasarkan pengaruh musim terhadap pembentukan komunitas klimaks, ada dua hipotesis yang banyak diajukan oleh para ahli
ekologi. Hipotesis pertama adalahHipotesis Monoklimaks yang menyatakan bahwa pada daerah bermusim tetentu hanya terdapat
satu komunitas klimaks. Hipotesis kedua mengatakan bahwa klimaks dipengaruhi oleh berbagai factor abiotik seperti keadaan
tanah, drainase, dan topografi dengan salah satu factor yang bersifat dominan. Hipotesis ini dikenal dengan namaHipotesis
Poliklimaks.
Berdasarkan tingkat klimaks yang dicapai karena lingkungan tempat suksesi itu terjadi, maka dikenal beberapa tipe klimaks,
yaitu hidrosere (Klimaks pada lingkungan air),halosera ( klimaks pada lingkungan payau), dan xerosere ( klimaks pada lingkungan
kering).
D. Biogeokimia
Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut
didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut
melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.
1. Fungsi
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat
terjaga.
2. Macam-macam Daur Biogeokimia
3. Daur Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik
seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan
nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam
air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika
tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air
(NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat
oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida
nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
Daur Nitrogen
b. Daur Fosfor
Unsur fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan, tetapi persediaannya sangat terbatas. Dengan kemampuannya untuk
membentuk ikatan kimia berenergi tinggi, fosfor sangat penting dalam transformasi energi pada semua organisme. Sumber fosfor
terbesar dari batuan dan endapan-endapan yang berasal dari sisa makhluk hidup. Sumber ini lambat laun akan mengalami pelapukan
dan erosis, bersamaan dengan itu fosfor akan dilepaskan ke dalam ekosistem. Tetapi sebagian besar senyawa fosfor akan hilang ke
perairan dan diendapkan. Fosfor dalam tubuh merupakan unsur penyusun tulang, gigi, DNA atau RNA, dan protein. Daur fosfor
dimulai dari adanya fosfat anorganik yang berada di tanah yang diserap oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuhan akan
memperoleh fosfor dari tumbuhan yang dimakannya. Tumbuhan atau hewan yang mati ataupun sisa ekskresi hewan (urine dan feses)
yang berada di tanah, oleh bakteri pengurai akan menguraikan fosfat organik menjadi fosfat anorganik yang akan dilepaskan ke
ekosistem.
Daur Fosfor
1). Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik
turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya
CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis
2). Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah
CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2
terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.
Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam
bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara
bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat
(SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia atau
hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia. Ketika
hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas
hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara
akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan
senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
Daur belerang (sulfur)
Sinar matahari akan menguapkan air yang ada di laut, sungai, dan danau. Demikian juga air dari tanah dan tumbuhan yang berada di
darat. Air tersebut akan menjadi uap air dan naik ke angkasa menjadi awan. Hal itu disebut penguapan. Di angkasa, awan yang
mengandung uap air mengalami pembekuan sehingga membentuk butiran-butiran air. Hal itu terjadi, karena semakin tinggi tempat di
permukaan bumi, maka semakin rendah suhu udaranya. Mengingat butiran air lebih berat daripada udara, butiran air tersebut akan
jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Air yang jatuh, sebagian akan diserap oleh tanah, sebagian menggenang di permukaan bumi
berupa danau atau kolam. Sebagian lagi, mengalir ke sungai hingga laut.Setelah mencapai tanah siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan sebagainya, kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.
Ke dalam tanah air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air
dapat bergerak akibat aksi kapiler, atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air bergerak di atas permukaan tanah, dekat dengan aliran utama dan danau, makin landai lahan maka makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Tempat hidup makhluk hidup dinamakan habitat, Habitat dalam batas tertentu sesuai dengan persyaratan hidup makhluk yang
menghuninya. Batas bawah persyaratan hidup disebut nilai minimum sedangkan batas atasnya dinamakan nilai maksimum.
Antara dua kisaran itu terdapat nilai optimum. Apabila sifat habitat berubah sampai diluar nilai minimum atau maksimum, makhluk
hidup akan mati atau melakukan migrasi. Apabila perubahannya lambat, terjadi selama beberapa generasi, makhluk hidup umumnya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Melalui proses adaptasi memungkinkan terjadinya perubahan sifat dari suatu
makhluk. Di alam dapat juga ditemukan suatu makhluk yang memiliki habitat yang lebih dari satu.
Dalam habitatnya suatu makhluk memiliki cara tertentu untuk untuk dapat mempertahankan hidupnya. Kedudukan funsional suatu
organisme dalam komunitasnya sering dinamakan Relung (Niche = Nisia). Oleh karena itu relung adalah status suatu organisme
dalam suatu komunitas dan atau ekosistem, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme
tertentu. Jadi relung suatu organisme bukan hanya ditentukan oleh tempat hidup organisme, tetapi juga ditentukan oleh fungsi yang
dikerjakannya. Termasuk disini adalah cara suatu spesies memanfaatkan sumber daya yang ada untuk bertahan hidup, juga
bagaimana keberadaan suatu species mempengaruhi organisme di sekelilingnya. Berdasarkan pernyataan diatas, kiranya dapat
dimengerti jika habitat dapat disamakan dengan alamat sedangkan Relung identik dengan profesi.
Beberapa makhluk dapat hidup bersama dalam suatu habitat. Hidup bersama dalam suatu habitat, barangkali bukan menjadi suatu
masalah jika memiliki relung yang berbeda. Namun, apabila beberapa makhluk memiliki relung yang sama, menempati habitat yang
sama dapat memunculkan interaksi yang antagonis. Makin tumpangtindih relung antara dua jenis makhluk hidup, semakin tinggi
tingkat persaingannya. Dalam keadaan yang demikian maka masing-masing jenis akan memiliki efisiensi cara hidup atau profesi
yang makin tinggi, sehingga relungnya akan makin menyempit. Ini berarti semakin rentan terhadap suatu gangguan.
Kajian ekosistem merupakan kajian yang luas. Ekosistem dikaji pada suatu rumpun ilmu yang bernama Ekologi. Berdasarkan
bidang kajiannya, ekologi dapat dibedakan menjadi Autekologi, Sinekologi, Pembagian menurut habitat dan Pembagian menurut
taksonomi. Autekologi mempelajari suatu jenis organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya, biasanya ditekankan pada
aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasit atau non parasit dan lain-lain. Contoh seluk beluk ekologi penyu di habitat
aslinya.Sinekologi mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah
tertentu. Dalam hal ini antara lain melahirkan konsep ekologi jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas dan ekologi
ekosistem. Pembagian menurut habitat antara lain melahirkan konsep Ekologi Bahari, Ekologi Perairan Tawar, Ekologi Darat,
Ekologi Estuaria. Sedangkan pembagian menurut taksonomi adalah pembagian yang didasarkan atas sistematika makhluk hidup.
Oleh karena itu dikenal adanya Ekologi tumbuhan, Ekologi serangga, Ekologi hewan tanah, Ekologi mikroba dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan
Apakah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ? Apabila kita mengamati kedua gambar diatas kiranya akan
diperoleh gambaran tentang Polusi (Pencemaran). Polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi
disebut polutan.