Konduktometri merupakan metode analisis elektrokimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Pengukuran secara kuantitatif akan ditekankan. Alat untuk melakukan percobaan ini adalah konduktometer yang dihubungkan dengan dua elektroda sejenis, biasanya logam Pt. Dalam metode ini dikenal titrasi konduktometri, kurvanya berupa hubungan antara daya hantar listrik dengan volume pereaksi (Hendayana, 1994). Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi yang mengandung ikatan-ikatan hubung silang (cross-linking) serta gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat dipertukarkan. Berdasarkan gugus fungsionalnya, resin penukar ion terbagi menjadi dua yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation, mengandung kation yang dapat dipertukarkan. sedang resin penukar anion, mengandung anion yang dapat yang dapat dipertukarkan (Erlina, 2007). Percobaan ini memiliki manfaat dalam mengetahui pengaruh penambahan absorben resin (anion, kation) pada suatu sampel yang diuji terhadap daya hantar listriknya melalui metode titrasi konduktometri serta untuk mengetahui alasan mengapa menggunakan penitran HCl dalam titrasinya.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan konduktometri II adalah: 1. Bagaimana pengaruh penambahan absorbent resin (anion, kation) pada suatu sampel terhadap daya hantar listrik? 2. Berapa konsentrasi larutan sampel setelah dititrasi? 3. Bagaimana bentuk kurva titrasi?
I.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan konduktometri II adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan absorbent resin (anion, kation) pada suatu sampel terhadap daya hantar listrik. 2. Untuk mengetahui konsentrasi larutan sampel setelah dititrasi 3. Untuk mengetahui bentuk kurva titrasi