Pasal 1
1. Praktek berlangsung setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal pemelajaran dimana
tiap-tiap kelompok kerja terdiri atas siswa dalam satu kelas
2. Jumlah hari praktek ditentukan berdasarkan jumlah waktu efektif praktek selama 1
semester dengan jumlah kelompok kerja
3. Dalam tiap semester siswa wajib mengikuti program tersebut secara penuh dan diatur
oleh sekolah bersama Program Keahlian
Pasal 2
Cleaning dilakukan 15 menit sebelum praktek berakhir untuk hari senin s/d sabtu dan
dilaksanakan oleh semua siswa yang terlibat praktek
Siswa DILARANG meninggalkan bengkel sebelum bengkel dalam keadaan bersih,
aman dan alat tertata rapi sebagaimana mestinya
1. Teori berlangsung di dalam bengkel dan atau diluar bengkel yang waktunya diatur sendiri
oleh guru mata diklat/instruktur
2. Jam-jam diluar ketentuan tersebut dapat dipergunakan untuk melunasi jam minus,
melaksanakan kompensasi dan atau menabung jam plus untuk dikemudian hari diambil
dengan persetujuan/perintah instruktur
Pasal 3
Pasal 4
PAKAIAN PRAKTEK
1. UMUM
1. Setiap siswa yang datang ke bengkel dalam rangka urusan praktek maupun yang
lain HARUS berpakaian sopan dan rapi (berbaju seragam sekolah dan bersepatu)
2. Siswa DILARANG berambut panjang dan atau berkuku panjang. Panjang rambut
maksimal diatas kerah dan tidak menutupi mata dan tidak diwarna
3. TEORI
1. Selama mengikuti teori, siswa WAJIB berpakaian sopan dan rapi
(seragam pada hari tersebut lengkap dengan atribut dan bersepatu )
2. Selama mengikuti teori, siswa DILARANG memakai topi dan atribut
yang bukan merupakan identitas sekolah
3. PRAKTEK BENGKEL
1. Setiap siswa HARUS berpakaian seragam praktek yang warna
dan modelnya sudah ditentukan, bersepatu tertutup dan atau
pakaian yang dipersyaratkan dalam Instruksi Kerja
2. Siswa HARUS menanggalkan segala atribut yang dapat
membahayakan keselamatan selama praktek seperti gelang/kalung
dan sejenisnya
Pasal 5
PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian adalah cara menilai tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah
dipelajari sebelum beralih pada kompetensi yang lebih tinggi
2. Semua siswa WAJIB mengikuti ujian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
3. Ujian dilaksanakan melalui 2 tahap :
1. Tahap I : merupakan ujian akhir kompetensi yang dilaksanakan pada tiap
akhir kompetensi/akhir pembelajaran yang mekanismenya ditentukan oleh guru
mata diklat bersama kurikulum untuk menentukan kanaikan kelas/kenaikan
tingkat
2. Tahap II : merupakan Ujian Akhir Nasional yang disebut juga Uji
Kompetensi Produktif yang dilaksanakan secara Nasional bersama dengan pihak
sekolah dan Dunia Usaha / Dunia Industri
3. Tahap III : Ujian Nasional Teori Kejuruan merupakan ujian akhir teori
bersama mata diklat/mata pelajaran UNAS yang lain untuk menentukan
kelulusan.
4. Ujian Tahap I digunakan untuk menentukan kenaikan kelas dengan Kreteria
Ketuntasan Minimal KKM = 70 dan Tahap II/III digunakan untuk menentukan
kelulusan
Pasal 6
KEHADIRAN
1. Pencatatan kehadiran siswa dilakukan setelah siswa memakai pakaian kerja dan atau
menggunakan tanda tangan
2. Pencatatan kehadiran dilaksanakan oleh instruktur praktek atau yang mewakili
3. Keterlambatan hadir dikenai sangsi yang besarnya disesuaikan dengan tingkat
keterlambatan
Pasal 7
1. Setiap siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan praktek akan
dikenai sangsi sesuai dengan jenis dan bobot pelanggaran.
2. Jenis sangsi :
1. WAJIB LAPOR
2. Denda alat/kerja lembur
3. JAM MINUS yaitu jam ketidakhadiran siswa dalam mengikuti praktek sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan dan bukan kompensasi/hukuman/denda atas
kerusakan/kehilangan alat atau mesin
4. KOMPENSASI yaitu waktu wajib praktek yang ditambahkan sebagai sangsi
dan harus dibayar dengan wajib kerja praktek dengan satuan terkecil 0,5 jam. Jika
selama waktu libur digunakan untuk wajib praktek dan ternyata tidak cukup untuk
mengganti jam yang ditinggalkan maka sisa kompensasi harus dibayar dengan
penggantian alat atau pekerjaan lain yang mendidik.
5. Peringatan lisan
6. Peringatan tertulis
7. Pencabutan hak untuk mengikuti praktek (dikeluarkan/dikembalikan ke sekolah)
8. Daftar tentang jumlah jam minus dan kompensasi dapat dilihat pada papan
pengumuman setiap 2 minggu.
Pasal 8
1. KETERLAMBATAN HADIR
Keterlambatan hadir pada jam teori maupun praktek dikenai sangsi jam minus yang dirinci sbb :
Pasal 9
Pasal 10
PENEGAK ATURAN
1. Aturan diterapkan dan ditegakkan secara kolektif serta dikoordinasikan oleh semua
komponen Program Keahlian
2. Komponen Program Keahlian yang dimaksud adalah : Kepala Program, Kepala Bengkel,
Wali Kelas, Instruktur/guru,Toolman dan komponen lain yang mendukung
Demikian Instruksi Kerja ini di buat untuk di pahami dan di taati bersama semua siswa Jurusan
Teknik Kendaraan Ringan dan apabila ada ketidaksesuaian maka akan direvisi sebagaimana
mestinya.