Disusun Oleh :
Perceptor :
0
BAB I
PENDAHULUAN
jantung akut (acute heart failure) adalah serangan cepat dari gejala-gejala atau
tanda-tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. Gagal jantung akut dapat
berupa acute de novo (serangan baru dari gagal jantung akut tanpa ada kelainan
jantung sebelumnya) atau dekompensasi akut dari gagal jantung kronik. Disfungsi
yang terjadi pada gagal jantung dapat berupa disfungsi sistolik atau disfungsi
diastolik. Gagal jantung kronis (chronic heart failure) juga didefinisikan sebagai
sindroma klinik yang komplek disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatiq
Angka kejadian gagal jantung semakin meningkat dari tahun ke tahun, data
WHO tercatat 1,5% sampai 2% orang dewasa di Amerika Serikat menderita gagal
jantung dan 700.000 diantaranya memerlukan perawatan di rumah sakit per tahun.
Faktor risiko terjadinya gagal jantung yang paling sering adalah usia lanjut, 75%
pasien yang dirawat dengan gagal jantung berusia 65-75%. Terdapat 2 juta
kunjungan pasien rawat jalan per tahun yang menderita gagal jantung. Kemudian
jumlahnya sekitar tiga juta orang, lebih dari empat ratus ribu kasus baru
1
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI PASIEN
Agama : Islam
Umur : 77 tahun
Pekerjaan : Buruh
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Sesak nafas sudah tidak tertahankan lagi sehari sebelum masuk rumah sakit.
B. Keluhan Tambahan
Sesak disertai batuk berdahak, mual, nyeri kepala, kaki bengkak, 2 hari sulit
2
C. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu os mengeluh nyeri dikedua pinggang
akan tetapi intensitas nyeri pada pinggang kiri lebih dominan dari pada pinggang
kanan. Keluhan nyeri hilang timbul namun tidak disertai nyeri dipersendian
anggota tubuh lain. Saat pinggang ditekan Os mengeluh sakit begitupun saat
atau karena riwayat penyakit sendi. Os mengeluh sulit saat BAK dan BAB. Os
hanya dapat mengeluarkan air kencing sedikit demi sedikit. Kandung kemih Os
terasa penuh dan sedikit membuncit. Os mengatakan untuk BAK dan BAB harus
dipijat-pijat dulu dibagian perut agar air kencing dan feses dapat keluar. Pada air
kencing os tidak mengandung pasir, darah, lendir maupun buih. Air kencing os
dikarenakan os tidak nafsu makan dan minum pun hanya sedikit. Os juga
Sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu os merasa sesak nafas dan terasa berat
semakin sesak dengan tidur berbaring lurus dan membaik dengan merubah posisi
tidur menggunakan 5 bantal atau duduk. Sesak juga terkadang dirasakan saat tidur
3
dimalam hari. Menurut Os, apabila Os berjalan sejauh 5 meter saja os akan sesak.
malam hari. Bengkak dikaki Os juga dirasa semakin membesar, dan bila ditekan
pada daerah bengkak tersebut akan membuat seperti cekungan yang menetap
dalam beberapa saat dan membutuhkan waktu sedikit lama untuk kembali merata.
satu klinik di Natar, namun tenaga medis di klinik tersebut menyarankan keluarga
Akhirnya Os dibawa oleh keluarganya ke IGD RSPBA pada tanggal 29 Mei 2017.
D. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok (+)
Riwayat konsumsi alkohol (+)
Riwayat penggunaan jarum suntik secara bersama (-)
Riwayat bergonta-ganti pasangan (-)
Batu ginjal/saluran
- Cacar air - Malaria -
kemih
4
- Batuk rejan - Tifus abdomen - Wasir
Penyakit Jantung
- Kholera - Hipertensi -
Koroner
Keadaan
Hubungan Diagnosa Penyebab Meninggal
Kesehatan
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -
5
G. RIWAYAT MAKANAN
Berat Badan : 53 Kg
Tetap ( )
Turun ( )
Naik ()
H. ANAMNESIS SISTEM
Kulit
Kepala
Mata
6
- Kuning - Ketajaman penglihatan menurun
Telinga
- Kehilangan pendengaran
Hidung
- Sekret - Pilek
- Mimisan
Mulut
- Bibir Lidah
Selaput - Sariawan
Tenggorokan
Leher
7
Dada (Jantung/Paru)
Abdomen (Lambung/Usus)
Mual - Wasir
- Muntah - Mencret
8
- Kesemutan - Gangguan koordinasi otot
- Kejang - Pingsan
Ekstremitas
Pemeriksaan Umum
Berat Badan : 53 kg
9
IMT : 18,2 (kurus)
Suhu : 36,5 C
Aspek Kejiwaan
Status Generalisata
Kulit
Kepala
Rambut : Normal
Mata
10
Konjungtiva : Anemis Visus : Normal
Telinga
Hidung
Mulut
bercakputih
Leher
11
Kelenjar getah bening
Thorax
Kiri : sonor
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tampak di ICS V sdikit menggeser ke kiri dari medial
midklavikularis
12
Batas jantung bawah : ICS IX linea midklavikula sinistra
Abdomen
Inspeksi : Bentuk rata, venektasi (-), caput medusa (-), ikterik (-)
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen ada, Hati teraba 2 jari dibawah
ginjal (-)
Ekstremitas
Ekstremitas inferior dextra dan sinistra: Pitting oedem (+) Ptekie (-)
13
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 67 50-70 %
Limposit 23 20-40 %
Monosit 9 2-8 %
mg/dl
14
Laboratorium tanggal 2/6/2017
HEMATOLOGI
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 64 50-70 %
Limposit 25 20-40 %
Monosit 10 2-8 %
15
Interpretasi :
Posisi trakea masih ditengah
Jantung tampak membesar ke lateral kiri dengan apex tertanam pada diafragma,
Pulmo:
Kesan:
- Penebalan pleura
16
Pemeriksaan Ro. BNO
Interpretasi:
Tampak gambaran udara dalam kolom berlebih di abdomen atas sampai bawah
Kesan:
Gambaran udara dalam kolon berlebih a/r abdomen atas sampai bawah
17
Pemeriksaan EKG
Interpretasi:
Sinus takikardi
V. RESUME
mengeluh sesak sudah tidak tertahankan lagi, Os juga mengeluh sudah tidak BAK
sejak 2 hari yang lalu. Os mengatakan sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu os
mengeluh nyeri dikedua pinggang akan tetapi intensitas nyeri pada pinggang kiri
lebih dominan dari pada pinggang kanan. Keluhan nyeri hilang timbul namun
tidak disertai nyeri dipersendian anggota tubuh lain. Saat pinggang ditekan Os
mengeluh kesakitan. Os mengeluh sulit saat BAK dan BAB. Pada air kencing os
tidak ditemukan kristal, darah, lendir maupun buih. Air kencing os berwarna
coklat seperti teh. Kemudian os mengeluh batuk yang disertai dahak, keluhan OS
18
tidak disertai demam, keringat malam, akan tetapi os mengalami penurunan berat
badan dikarenakan os tidak nafsu makan dan minum pun hanya sedikit.
Sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu os merasa sesak nafas dan terasa berat
semakin sesak dengan tidur berbaring lurus dan membaik dengan merubah posisi
aktivitas terus-menerus atau bila aktivitasnya terlalu berat dan saat tidur dimalam
hari, sehingga bila tidur os menggunakan 5 bantal. Selain itu os juga mengeluh
cepat lelah bila aktivitasnya terlalu berat. Menurut Os, apabila Os berjalan sejauh
membengkak.
keluarganya ke IGD RSPBA pada tanggal 29 Mei 2017. Saat di IGD kesadaran Os
19
VI. DAFTAR MASALAH
1. Sesak nafas
5. Sulit BAK
6. Nyeri pinggang
8. Kaki bengkak
9. Nilai GFR :
(72 x 232)
= 19,9%
CHF Ec. CAD + CKD Grade IV Uropati Obstruktif Ec. BPH + Anemia
2. PPOK
20
IX. ANJURAN PEMERIKSAAN
X. PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
a. Aktifitas fisik harus disesuaikan dengan tingkat gejala. Aktifitas yang sesuai
menurunkan tonus simpatik, mendorong penurunan berat badan, dan memperbaiki
gejala dan toleransi aktivitas pada gagal jantung terkompensasi dan stabil.
b. Oksigen merupakan vasorelaksan paru, merupakan afterload RV, dan memperbaiki
aliran darah paru.
c. Merokok cenderung menurunkan curah jantung, meningkatkan denyut jantung, dan
meningkatkan resistensi vascular sistemik dan pulmonal dan harus dihentikan.
d. Konsumsi alkohol merubah keseimbangan cairan, inotropik negative, dan dapat
memperburuk hipertensi. Penghentian konsumsi alcohol memperlihatkan perbaikan
gejala dan hemodinamik bermakna.
Farmakologi
ginjal dengan tempat kerja pada ansa henle asenden, diuretik ini menyebabkan
volume menit dan dieresis diperbesar serta jantung yang membesar menjadi
mengecil
c. Vasodilator dapat bekerja pada system vena (nitrat) atau arteri (hidralazin) atau
21
memiliki efek campuran vasodilator dan dilator arteri (penghambat ACE, antagonis
e. Antikoagolan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dengan jalan
1. Diuretik
a. Furosemida
- Furosemida : oral 0,5-1 mg pagi atau 3-4 x/hari (tablet 40 mg, ampul 20
ml)
b. Hidroklortiazid
c. Klorotalidon
d. Indapamid
22
e. Spironolakton
- Aldacton : 24-400 mg/hari (tablet 25 mg, tablet 100 mg, tablet 25 mg)
f. Mannitol
- Otsu manitol : 250 ml-1L dalam 24 jam (inj. 250 ml, 500 ml)
2. Vasodilator
a. Buflomedil
b. Pentoxyfilin
c. Isoxsuprin
- Duvadilan : 1 tab 2-3 x/hari, 1 amp 3x/hari (tablet 20 mg, amp 10 mg/2
mg)
3. Penghambat ACE
a. Captopril
b. Enapril
23
- Tenaten : 10-40 mg (tab 10 mg)
c. Lisinopril
- Zestril : dosis awal 2,5 mg, lanjutan 5-20 mg/hari (tablet 5 mg, tablet 10
d. Carvedilol
- Carbloxal : tab 6,25 mg 2x/hari selama 2 minggu (tab 6,25 mg, tab 25
mg)
b. Bisoprolol
c. Metoporolol
selaput 5 mg)
- Loprosor : 10-200 mg/hari (tab salut selaput 100 mg, tab 50 mg)
24
XI. PROGNOSIS
Follow Up
S Sesak, batuk dahak, pusing, nyeri ulu hati, mual, kaki bengkak, nyeri pinggang
O Keadaan umum:
Nadi : 72 x/m
Suhu : 35,5 OC
Pernapasan : 26 x/m
Kepala:
Wajah oedem (-), oedem palpebra (-), konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, reflek cahaya +/+
Leher:
Paru:
25
A: Vesikuler dikedua lapang paru, Ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
Jantung:
Abdomen:
I: Dinding perut rata, asites (-), scar (-), pelebaran vena (-)
P: tidak ada nyeri tekan pada bengkak, hepar teraba 2 jari lien tidak teraba
Extremitas:
Pemeriksaan Penunjang :
-leukosit: 11.000 gr
-Ht: 33%
26
-CT: 13 mnt
-BT: 3 mnt
P - IVFD RL XX gtt/mnt
- Furosemid 1x1 40 mg
- Cek UC
S Sesak, nyeri ulu hati, mual, nyeri pinggang kanan+kiri, tidak mau makan, nyeri
menelan
O Keadaan umum:
Nadi : 84 x/m
Suhu : 36,5 OC
Pernapasan : 28 x/m
Kepala:
Wajah oedem (-), oedem palpebra (-), konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, reflek cahaya +/+
Leher:
27
JVP (5+3) cm H2O, pembesaran KGB
Paru:
Jantung:
Abdomen:
I: Dinding perut rata, asites (-), scar (-), pelebaran vena (-)
P: tidak ada nyeri tekan pada bengkak, hepar teraba 2 jari lien tidak teraba
Extremitas:
Pemeriksaan Penunjang :
28
-Hb: 11,1 gr/dl
-leukosit: 11.000 gr
-Ht: 33%
-CT: 13 mnt
-BT: 3 mnt
P - IVFD RL XX gtt/mnt
- Terapi lanjutkan
O Keadaan umum:
Nadi : 89 x/m
Suhu : 36,7OC
Pernapasan : 28 x/m
Kepala:
Wajah oedem (-), oedem palpebra (-), konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil
29
isokor, reflek cahaya +/+
Leher:
Paru:
Jantung:
Abdomen:
I: Dinding perut rata, asites (-), scar (-), pelebaran vena (-)
P: tidak ada nyeri tekan pada bengkak, hepar teraba 2 jari lien tidak teraba
Extremitas:
30
Pemeriksaan Penunjang :
-leukosit: 11.000 gr
-Ht: 33%
-CT: 13 mnt
-BT: 3 mnt
P - IVFD RL XX gtt/mnt
- Terapi lanjutkan
O Keadaan umum:
Suhu : 36,0 OC
31
Pernapasan : 30 x/m
Kepala:
Wajah oedem (-), oedem palpebra (-), konjungtiva anemis, sklera ikterik -/-, pupil
isokor, reflek cahaya +/+
Leher:
Paru:
Jantung:
Abdomen:
I: Dinding perut rata, asites (-), scar (-), pelebaran vena (-)
P: tidak ada nyeri tekan pada bengkak, hepar teraba 2 jari lien tidak teraba
32
P: Tympani, Tes undulasi (-), shifting dullness (-)
Extremitas:
Pemeriksaan Penunjang :
-leukosit: 14.000 gr
-Ht: 24%
- IVFD RL asnet
- Furosemid 1x1 40 mg
33
BAB III
ANALISA KASUS
akibat gagal jantung kiri menyebabkan overload tekanan serta gagal jantung
Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal dan
maupun kematian. Pada penyakit ginjal kronik (PGK) umumnya akan terjadi
fungsional dari nefron yang masih tersisa, hal tersebut merupakan upaya
kompensasi yang dilakukan oleh ginjal. Pasien yang mengalami gangguan fungsi
ginjal, pada umumnya mempunyai komposisi atau volume urin yang tidak normal
misalnya adanya sel darah merah atau sejumlah protein di dalam urin (Russell and
menyerang sistem reproduksi pada pria dewasa karena penyakit ini dipengaruhi
oleh faktor umur seseorang. BPH menjadi masalah global pada pria usia lanjut. Di
dunia, hampir 30 juta pria menderita BPH. Pada usia 40 tahun sekitar 40%, usia
60-70 tahun meningkat menjadi 50% dan usia lebih dari 70 tahun mencapai 90%.
34
Diperkirakan sebanyak 60% pria usia lebih dari 80 tahun memberikan gejala
saluran kemih. Diperkirakan sekitar 5 juta pria usia diatas 60 tahun menderita
Pada kasus ini, seorang laki-laki berusia 77 tahun di diagnosa dengan CHF
IGD RSPBA dengan keluhan sesak nafas sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu os
merasa sesak nafas dan terasa berat di dada. Sesak dirasakan terus menerus,
berbaring dengan menggunakan bantal sebanyak lima buah, Satu hari sebelum
masuk rumah sakit Os mengeluhkan sesak semakin memberat. Selain itu os juga
mengeluh sesak bila aktivitasnya terlalu berat. Menurut Os, apabila Os berjalan
membengkak.
Yang perlu diketahui penyebab sesak pada gagal jantung kongestif adalah
o2 meningkat maka ventilasi paru akan meningkat juga. Pada gagal jantung kiri
35
meningkat sehingga cairan intravaskular berpindah ke interstisial alveoli yang
inilah yang dapat meningkatkan retensi garam dan air di ginjal, akibatnya cairan
didalam tubuh ikut meningkat. Hal inilah yang mendasari timbulnya edema cairan
dan penemuan klinis disertai dengan pemeriksaan penunjang antara lain foto
biomarker. Kriteria diagnosis yang dipakai adalah dengan dua kriteria mayor atau
satu kriteria mayor dan 2 kriteria minor dari kriteria Framingham untuk diagnosis
paru, edema akut paru, kardiomegali, gallop S3, distensi vena leher, refluks
pleura, takikardi (120 kali per menit), kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal.
36
menghilang bila OS beristirahat dari aktivitas atau meninggikan kepala. Os juga
malam hari. Bengkak dikaki Os juga dirasa semakin membesar, dan bila ditekan
pada daerah bengkak tersebut akan membuat seperti cekungan yang menetap
dalam beberapa saat dan membutuhkan waktu sedikit lama untuk kembali merata.
Pada teori dijelaskan bahwa faktor resiko CHF terdiri dari mayor dan minor,
faktor resiko mayor meliputi usia, jenis kelamin, hipertensi, hipertrofi pada LV,
buruk. Sistem imun, yaitu adanya hipersensitifitas. Infeksi yang disebabkan oleh
virus, parasit, bakteri. Toksik yang disebabkan karena pemberian agen kemoterapi
kinase inhibitor), NSAID, kokain, alkohol. Faktor genetik seperti riwayat dari
Kemudian sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu os mengeluh nyeri dikedua
pinggang akan tetapi intensitas nyeri pada pinggang kiri lebih dominan dari
pada pinggang kanan. Keluhan nyeri hilang timbul namun tidak disertai nyeri
saat BAK dan BAB. Os hanya dapat mengeluarkan air kencing sedikit demi
37
untuk BAK dan BAB harus dipijat-pijat dulu dibagian perut agar air kencing dan
feses dapat keluar. Pada air kencing os tidak ditemukan kencing bercampur
pasir, darah, lendir maupun buih. Air kencing os berwarna coklat seperti teh.
Saat dirawat dirumah sakit Os sempat mengalami perdarahan aktif dari anus.
Pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi
uremia, oleh karena itu pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala.
Keparahan tanda dan gejala tergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal,
kondisi lain yang mendasari adalah usia pasien. Berikut merupakan tanda dan
b. Integumen yaitu yang ditandai dengan warna kulit abu-abu mengkilat, kulit
kering dan bersisik, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh serta rambut
c. Pulmoner yaitu yang ditandai dengan krekeis, sputum kental dan liat,
disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa panas pada telapak kaki,
38
f. Muskuloskletal yaitu yang ditandai dengan kram otot, kekuatan otot hilang,
dari waktu ke waktu. The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI)
kerusakan ginjal termasuk komposisi darah yang abnormal atau urin yang
Gejala hiperplasia prostat dibagi atas gejala obstruktif dan gejala iritatif.
karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk
berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus.
tergantung tiga faktor yaitu, volume kelenjar periuretral, elastisitas leher vesika,
otot polos prostat dan kapsul prostat dan kekuatan kontraksi otot detrusor. Tidak
meskipun volume kelenjar periuretal sudah membesar dan elastisitas leher vesika,
39
otot polos prostat dan kapsul prostat menurun, tetapi apabila masih dikompensasi
dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi belum
tidak sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot
b. Nokturia
40
DAFTAR PUSTAKA
Yancy, Jessup , Bozkurt, et al. (2013). ACCF/AHA guideline for the management of
heart failure: a report of the American College of Cardiology
Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. J Am
Coll Cardiol. Hal. 62(16):e147-239.
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, et al. The Seventh Report of the Joint National
Committee on Prevention, Detection and Treatment of High Blood Pressure: the
JNC 7 report. JAMA. May 212003; 289(19):2560-72
Coyne KS, Sexton CC, Irwin DE, et al. (2008). The impact of overactive bladder,
incontinence and other lower urinary tract symptoms on quality of life, work
productivity, sexuality and emotional well-being in men and women. BJU
International.
41