Anda di halaman 1dari 9

3.

Produksi dan Produktivitas

Produksi dan produktivitas adalah dua hal yang berbeda. Produksi adalah penambahan nilai
tambah. Jenis nilai tambah dapat berupa :

a) Manfaat bentuk adalah segala macam bentuk penambahan manfaat yang dihasilkan dengan
melakukan perubahan bentuk, misalnya kayu menjadi kursi, kain menjadi baju.

b) Manfaat tempat apabila suatu barang akan memperoleh nilai tambah ketika barang tersebut
berpindah dari tempatnya semula.

c) Peluang bagi barang yang memiliki bentuk sama dan tempat yang sama dikenal dengan manfaat
waktu, misalnya perusahaan gudang.

d) Salah satu contoh manfaat kepemilikan adalah pemberian sertifikat.

Tingkat produksi adalah barapa jumlah yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu.
Pengukuran tingkat produksi melalui beberapa variable yakni melaluiinput, proses, dan output.
Melalui variabelinput yang digunakan dalam produksi antara lain :

a. Material / Bahan

Input berupa material/bahan yang digunakan untuk mengukur tingkat produksi adalah bahan
baku. Bahan baku adalah bahan utama yang diolah menjadi produk bahan jadi dan pemakaiannya
dapat diidentifikasikan secara langsung atau bisa diikuti jejaknya pada produk jadi. Dalam
menggunakan bahan sebagai pengukur berapa tingkat produksi, ada suatu standar penggunaan
bahan. Standar penggunaan bahan adalah suatu standar yang dibuat oleh suatu perusahaan yang
menunjukkan jumlah dan jenis bahan baku yang diperlukan untuk bisa memproduksi satu unit produk.

a. Karyawan

Karyawan dalam perusahaan dibagi menjadi dua yaitu karyawan langsung dan karyawan tidak
langsung. Jika tingkat produksi diukur dengan menggunakan karyawan, maka ada standar
penyelesaian kerja. Standar penyelesaian kerja merupakan standar yang menunjukkan jumlah dan
jenis tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk. Karena yang
terlibat secara langsung dalam proses konversi adalah karyawan langsung, maka perhitungan tingkat
produksi juga menggunakan karyawan langsung saja, bukan semua karyawan perusahaan.

b. Peralatan

Peralatan sebagai salah satu input juga dapat digunakan sebagai variabel dalam mengukur
tingkat produksi. Perhitungan tingkat produksi akan menggunakan jam mesin langsung. Jam mesin
langsung adalah jam penggunaan mesin yang secara langsung terlibat dalam/untuk proses konversi.
Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk
barang dan atau jasa dengan faktor produksi yang tersedia. Tingkat produktivitas
adalah sejauh mana produksi yang dilaksanakan telah mencapai apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Berikut rumus produktivitas :

Ada dua metode untuk mengukur tingkat produktivitas suatu perusahaan yakni :

a. Dengan membuat perbandingan antaraoutput dan input

Metode ini menghitung produktivitas dengan cara output dibagi dengan input.Manfaat
yang diperoleh dengan menggunakan metode pertama antara lain :

1. Dapat mengetahui porsi masing-masinginput terhadap output.

2. Dapat mengetahui tingkat efisiensi masing-masing input.

3. Manajer operasi dapat memilih langkah yang benar dalam merencanakan dan
mengendalikan input untuk proses konversi yang dilaksanakan oleh perusahaan.

b. Menunjukkan perbandingan antara kondisi aktual dan normatif.

Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan antara lain:

a. Secara ekstensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara menambah
jumlah faktor produksinya.

b. Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara meningkatkan
produktivitas setiap faktor produksi.

c. Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara mengeluarkan
kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat ditempuh dengan cara :

1. Mekanisasi, yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin atau alat-alat
yang serba modern.
2. Standardisasi, yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar atau ukuran dalam hal mutu, bentuk,
ukuran, dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.

3. Spesialisasi atau pembagian kerja.

4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (tepat dalam penempatan)

4. Stategi Proses

Ada enam macam strategi proses yang dapat dipilih agar proses konversi dapat optimal, yaitu
:

a. Inovasi teknologi : perusahaan selalu berusaha menemukan dan mengembangkan teknologi baru
bagi produknya dan akan memproduksi produk yang terbaru sedangkan produk baru tidak
diproduksi lagi.

b. Eksploitasi teknologi : pada dasarnya hampir sama dengan inovasi teknologi yakni perusahaan
berusaha menemukan dan mengembangkan teknologi baru bagi produknya. Perbedaanya adalah
pada perlakuan produk lama, untuk produk lama, masih diproduksi namun dijual dengan harga
yang lebih rendah

c. Layanan teknologi : baiasanya perusahaan yang menggunakan strategi ini bergerak pada bidang
pelayanan. Perusahaan akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen, sehingga
perusahaan akan melengkapi peralatan produksinya dengan teknologi baru sehingga lebih aman
dan nyaman untuk pelanggan.

d. Kustomisasi massa : melalui strategi ini, perusahaan akan memproduksi produk yang beraneka
rangam dan dalam jumlah yang besar.

e. Modularisasi : walaupun kadang produk dari perusahaan tersebut berbeda, namun bisa juga salah
satu atau beberapa komponen dari produk tersebut adalah sama.

f. Ekonomi : perusahaan memproduksi produk dengan variasi kecil dan dalam jumlah yang banyak,
perusahaan menekankan pada biaya per unit yang serendah-rendahnya
2.3.Permasalahan Dalam Strategi Operasi

Lalu Sumayang (2003) menjelaskan strategi operasi merupakan bayangan atau visi
dari fungsi operasi, yang satu perangakat pendorong atau penentu arah untuk pengambilan
keputusan.

Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan
keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan
pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi
perusahaan.

Menurut Zulian Yamit (2003)Strategi merupakan konsep multidimensional yang


merangkum semua kegiatan kritis organisasi, memberikan arah dan tujuan serta
memfasilitasi berbagai perubahan yang diperlukan sebagai adaptasi terhadap
perkembangan lingkungan. Strategi operasi merupakan salah satu cara yang dapat
dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan operasi pabrik dan jasa untuk
berkompetisi di pasar global. Operasi seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah
kekuatan bersaing dalam bisnis dan sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang dapat
berkesinambungan.Strategi operasi harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi
agar selalu sehatdengan kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Dalam era
globalisasi terdapat beberapa kecenderungan yang mungkin terjadi, yaitu:

1. Terjadi proses pengembangan produk yang lebih baik, lebih canggih, lebih berkualitas,
lebih murah dibandingkan dengan produk sebelumnya sebagai akibat perubahan yang
begitu cepat dalam bidang tehnologi.

2. Operasi pabrik dalam era globalisasi dituntut untuk menjadi unggulan baik dalam arti
komparatif maupun daya saing. Unggul dalam bidangnya (professional), kualitas
produk, pengembangan produk dan desain, inovatif dan kreatif.

Tipe strategi operasi menurut Zulian Yamit, (2003) :

1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi:

a. Teknologi rendah, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu
terjamin.

b. Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.

2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru:


a. Harga bukan masalah dalam pemasaran.

b. Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.

Sedangkan menurut Schroder, Anderson dan Clevevand (1986), Strategi operasi


adalah sebagai sesuatu yang terdiri dari empat komponen, yaitu misi, tujuan, kemampuan
khusus, serta kebijakan.

Inti dari strategi operasi terdiri dari empat elemen yaitu :

a. Misi

Misi harus menyatakan prioritas di antara tujuan operasi baik yang menyangkut biaya,
kualitas, fleksibilitas, tepat waktu, pengiriman cepat, pelayanan, dan sebagainya. Satu misi
operasi yang dapat diandalkan adalah jika strateginya dengan cara memasang biaya yang
pantas (bukan berarti biaya rendah), dan juga pentingnya akan pengenalan produk baru.

b. Tujuan

Terdapat empat tujuan operasi yaitu biaya, kualitas, fleksibilitas, pengiriman, dan
pelayanan. Tujuan tujuan tersebut harus ditetapkan dalam beentuk yang sekuantitatif
mungkin agar dapat terukur seberapa beesar pencapaian yang akan diraih.

Contohnya: biaya dinyatakan dalam persentase terhadap penjualan atau dalam biaya
per unit. Biaya dinyatakan bukan saja pada setiap perubahan tahun tapi juga terhadap biaya
pesaing.

c. Kemampuan Khusus

Kemampuan khusus operasi adalah menciptakan operasi apa yang harus unggul
secara relatif dari para kompetitor yang terkait dengan misi operasi. Kemampuan khusus ini
harus mampu keunggulan bersaing dan merupakan inti dari strategi operasi di berbagai hal
seperti biaya yang pantas, kualitas tinggi, pelayanan terbaik, fleksibilitas tinggi, dan
sebagainya. Bisnis yang berhasil berada pada mereka yang mengenal dengan baik kemampuan
khusus yang dimilikinya dan berusaha untuk mempertahankan itu agar bisa unggul bersaing
dengan berkelanjutan.

d. Kebijakan
Kebijakan operasi merupakan penjabaran dan menjelaskan bagaimana tujuan operasi
akan dicapai. Kebijakan ini harus dibentuk untuk setiap sisi keputusan yang menyangkut
proses, kapasitas, kualitas, persediaan, dan barisan kerja. Dan kebijakan operasi harus dibuat
oleh manajemen senior dengan melibatkan pertimbangan pertimbangan yang strategis.

Keempat elemen strategi operasi tersebut telah mendapatkan masukan dari strategi
bisnis yaitu analisis internal dan eksternal (E. Tandelin, 1991).

I. Analisis Internal

Lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui kelangkaan


(scarcity) dan keterbatasan (constraints) sumber daya manusia melalui budaya perusahaan
(corporate culture), lokasi, fasilitas, sistem pengawasan, dan sebagainya. Analisis internal ini
akan mengarahkan pada identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan operasi perusahaan.
Mengembangkan kemampuan inti di bidang operasi di era persaingan yang semakin ketat
adalah tindakan sangat tepat.

II. Analisis Eksternal

Lingkungan eksternal ini perlu dianalisa di mana akan mengarahkan pada identifikasi
terhadap peluang dan ancaman operasi perusahaan yang diciptakan akibat perubahan faktor
faktor eksternal seperti persaingan ekonomi, teknologi, politik, regulasi pemerintah,
perubahan nilai tukar, dan sebagainya.

Analisis Eksternal

Misi Operasi

Tujuan operasi

Kebijakan operasi

Keputusan Taktikal

Hasil

Strategi Bisnis

Kemampuan khusus operasi


analisis

Internal

Permasalahan yang biasa timbul dalam strategi operasi :

1. Mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan (CSF)

2. Membangun dan mengisi organisasi

3. Memadukan manajemen operasi dengan aktiitas lain

Perubahan strategi terjadi karena dua alasan :

1. Strategi menjadi dinamis karena perubahan dalam organisasi

2. Strategi juga menjadi dinamis karena adanya perubahan lingkungan

Selanjutnya, manajer operasi juga perlu memperhatikan analisis SWOT sebagai


bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan atau langkah yang akan diambil.

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) adalah untuk menentukan


tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya
diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan
perusahaan)Weaknesses (kelemahan perusahaan),Opportunities (peluang bisnis)
danThreats (hambatan untuk mencapai tujuan).

Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisis Internal

a. Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para


pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi,
sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis
pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh
perusahaan pesaing.

b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)


Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai
keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta
keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan
bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut
bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan
manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,
produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.

c. Opportunities (peluang)

Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang


yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Analisis Eksternal

a. Analisis Peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan
lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang
membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-
perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli
di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

b. Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu


kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan
yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman
merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman
adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua
analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.

2.4. Pengembangan dan Penerapan Strategi Operasi

Proses pengembangan strategi dimulai dari pengembangan strategi korporat dengan


fokus mempertahankan hidup (survival). Berdasarkan strategi korporat ini, strategi unit bisnis
dengan fokus pada distinctive competence, kepemimpinan, biaya maupun diferensiasi
mengenai produk, dan fokus pada biaya maupun diferensiasi, disusun. Yang terakhir adalah
penyusunan strategi operasi dengan fokus pada prioritas persaingan, biaya, kualitas,
flekssibilitas, dan pengiriman. Penerapan strategi operasi ini berupa pengembangan struktur
maupun infrastruktur.

Pengembangan struktur meliputi :

1. Desain organisasi

2. Evaluasi kapasitas

3. Strategi mengenai fasilitas

4. Sistem desain operasi

Pengembangan infrastruktur meliputi :

1. Perencanaan operasi

2. Pengendalian kebutuhan bahan

3. JIT (Just In Time)

4. Kualitas dan Pelayanan kepada konsumen

5. Produktivitas dan tenaga kerja

6. Penggunaan teknologi manajemen

Selanjutnya, jika perusahaan menerapkan seluruh strategi operasi, ia akan


memperoleh keluaran berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan harapan konsumen.
Harapan konsumen ini dapat diukur berdasarkan kriteria tingkat kepuasan konsumen

Anda mungkin juga menyukai