Anda di halaman 1dari 142

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

BAB 3
UJI LABORATORIUM

3.1 LANDASAN TEORI

3.2 INDEX PROPERTIES TEST


3.2.1 Kadar Air Tanah
3.2.1.1 Maksud
Uji kadar air ini bertujuan untuk memperoleh besaran kadar air (water
content) yang terdapat di dalam tanah yang akan di gunakan.

3.2.1.2 Landasan Teori

3.2.1.3 Peralatan dan Benda Uji


Peralatan-peralatan yang digunakan dalam menjalankan praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk mengeringkan
sampai (110 5)C
2. Cawan kedap udara dan tidak berkarat dengan ukuran yang cukup
3. Timbangan dengan berbagai ketelitian, yaitu:
a. Timbangan dengan ketelitian: 0,010 gram
b. Timbangan dengan ketelitian: 0,100 gram
c. Timbangan dengan ketelitian: 1,000 gram
4. Desikator

64
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c)

(d)

Gambar 3.1PeralatanPercobaan Kadar Air Tanah

Keterangan:
(a) Oven (c) Desikator
(b) Cawan (d) Timbangan ketelitian 0,010 gram

Benda uji yang digunakan dalam praktikum ini harus memiliki berat
contoh yang dibutuhkan. Berat contoh yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar
air tergantung pada ukuran butir maksimum dari contoh yang diperiksa, dengan
ketelitian sebagai berikut ini:

65
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tabel 3.1 Benda Uji pada Percobaan Kadar Air Tanah


No. Nomor Lolos Saringan Berat Tanah (gr)
1. 1" (25,000 mm) 500,000
2. " (12,500 mm) 300,000
3. No. 4 (4,750 mm) 100,000

3.2.1.4 Prosedur Percobaan


Prosedur dari percobaan Kadar Air Tanah (Moisture Content) ini
adalah sebagai berikut:
1. Menempatkan benda uji dalam cawan yang bersih dan kering dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk masing-masing contoh tanah harus dipakai cawan-cawanyang
diberi tanda dan tidak boleh sampai tertukar.
b. Untuk tiap benda uji harus dipakai minimal 2 cawan, sehingga kadar air
dapat diambil rata-rata.
2. Menimbang cawan yang berisi benda uji.
3. Mengeringkan benda uji. Pelaksanaan pengeringan benda uji dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
a. Mengeringkan menggunakanoven. Pengeringan menggunakan oven
yakni dengan membuka tutup cawan dan kemudian cawan ditempatkan
dalam oven selama 24 jam dengan suhu (110 5)C atau sampai berat
tetap agar pengeringan dapat berjalan sempurna, maka susunan benda uji
di dalam oven harus diatur sehingga pengeringan tidak terganggu, serta
saluran udara harus dibuka.
b. Mengeringkan dengan kompor atau dibakar langsung setelah disiram
dengan spiritus. Jika tidak ada oven pengering, untuk benda uji yang
tidak mengandung bahan organik atau bahan yang mudah terbakar maka
pengeringan dapat dilakukan di atas kompor atau dibakar langsung
setelah disiram dengan spiritus. Penimbangan dan pengeringan dilakukan
berulang-ulang sehingga setelah 3 kali penimbangan terkahir telah
66
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

tercapai berat yang tetap, sedangkan untuk benda uji yang mengandung
bahan organik atau mudah terbakar, maka cukup dikeringkan dengan
kompor pada suhu tidak lebih dari 60C.
4. Menutup cawan berisikan benda uji kemudian mendinginkannya dalam
desikator.
5. Menimbang dan mencatat beratnya setelah dingin.

3.2.1.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Lahan disamping Kampus
F, Universitas Gunadarma, Jalan Kol. Pol. Pranoto, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pengambilan sampel percobaan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar
air tanah didapatkan nilai hasil praktikum yang dituangkan dalam Tabel 3.2.

67
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 17 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 3.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah


Parameter Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Berat Cawan (gr) 79,200 62,000 17,500
Berat Cawan + Tanah Basah (gr) 579,200 362,200 117,500
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) 481,000 279,200 89,200
Berat Air (gr) 98,200 82,800 28,300
Berat Tanah Kering (gr) 401,800 217,200 71,700
Kadar Air (w) (%) 24,440 38,122 39,470
Rata-rata (%) 34,011

68
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.1.6 Perhitungan
Perhitungan dan analisis hasil percobaan Kadar Air Tanah (Moisture
Content) adalah sebagai berikut:
Contoh untuk sampel 1:
Berat Cawan = 79,200gram
Berat Cawan + Tanah Basah = 579,200gram
Berat Cawan + Tanah Kering = 481,000gram
Berat Air = (Berat Cawan + Tanah Basah) (Berat
Cawan + Tanah Kering)
= 579,200 481,000
= 98,200gram
Berat Tanah Kering = (Berat Cawan + Tanah Kering)
(Berat Cawan)
= 481,000 79,200
= 401,800gram
Berat Air
Kadar Air (w) = 100%
Berat Tanah Kering
98,200
= 100%
401,800
= 24,440%

3.2.1.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa percobaan dilakukan dengan menguji sebanyak tiga contoh sampel tanah
yang diambil dari lapangan, dari ketiga contoh sampel tersebut di dapatkan nilai
kadar air (w) masing-masing sebesar 24,440%, 38,122% dan 39,470%, kemudian
didapatkan nilai rata-ratanya sebesar 34,011%. Kadar air tersebut di dapat dari
hasil berat air dibagi dengan berat tanah kering yang kemudian dikali dengan
100%.

69
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.2 Berat Isi Tanah (Density Test)


3.2.2.1 Maksud
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui berat isi, angka pori dan
derajat kejenuhan suatu sampel tanah.

3.2.2.2 Landasan Teori

3.2.2.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam percobaan Berat Isi Tanah
(Density Test) ini adalah sebagai berikut :
1. Ring berat isi
2. Jangka Sorong
3. Timbangan
4. Oven dan desikator
5. Cawan

70
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)


Gambar 3.2PeralatanPercobaan Berat Isi Tanah

Keterangan:
(a) Ring berat isi (d) Oven
(b) Jangka Sorong (e) Desikator
(c) Timbangan (f) Cawan

3.2.2.4 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Membersihkan ring berat isi yang akan dipakai.
2. Mengukur diameter dalam dan tingginya dengan jangka sorong, kemudian
menghitung volume-nya.
3. Menimbang ring lalu memasukkan sampel tanah ke dalam ring, langsung dari
tabung sampel dengan menggunakan extruder.
4. Meratakan permukaan tanah di kedua ujung ring dengan pisau pemotong.
5. Membersihkan bagian luar ring, kemudian menimbang kembali ring berikut
pan.

71
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Memasukkan ring yang berisi sampel tanah ke dalam oven dengan suhu
110C selama 24 jam.
7. Memasukkan ring yang berisi sampel tanah yang telah di oven ke dalam
desikator sampai dingin, lalu menimbangnya kembali.

3.2.2.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Laboratorium Kampus G,
Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pengambilan sampel percobaan yang digunakan untuk pemeriksaan berat
isi, angka pori, serta derajat kejenuhan didapatkan nilai hasil praktikum yang
dituangkan dalam Tabel 3.3.

72
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 18 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 3.3 Hasil Pemeriksaan Berat Isi, Angka Pori, Derajat Kejenuhan
Parameter Satuan Hasil
Diameter Ring cm 5,035
Tebal Ring cm 1,500
3
Volume Ring cm 29,866
3
Volume Ring m 0,000029866
Faktor K kg/(g.m3) 33,483
Berat Cawan gr 17,600
Berat Ring gr 36,200
Berat Ring + Tanah Basah gr 85,500
Berat Cawan + Tanah
gr 49,200
Kering
Berat Air gr 17,700
Berat Tanah Kering gr 31,600
Kadar Air % 56,013
Berat Tanah Basah gr 49,300
Berat Isi Kering kg/m3 1058,052
Berat Jenis 2,752
Volume Tanah Kering cm3 11,482
Isi Pori cm3 18,385
Derajat Kejenuhan % 96,277
Porositas % 61,556

73
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.2.7 Perhitungan
Perhitungan dan analisis hasil dari percobaan Berat Isi Tanah (Density
Test) adalah sebagai berikut :
Diameter Ring = 5,035 cm
Tebal Ring = 1,500 cm
Volume Ring = 29,866 cm3
= 0,000029866 m3
1
Faktor K =
1000,000 Volume Ring
1
=
1000,000 0,000058426
= 17,116
Berat Ring = 36,200 gram
Berat Ring + Tanah Basah = 85,500 gram
Berat Cawan + Tanah Kering = 49,200 gram
Berat Air = Berat Tanah Basah Berat Tanah Kering
= 49,300 31,600
= 17,700 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Cawan + Tanah Kering) (Berat Cawan)
= 49,200 17,600
= 31,600 gram
Berat Air
Kadar Air = 100%
Berat Tanah Kering

17,700
= 100%
31,600
= 56,013 %

74
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berat Tanah Basah = (Berat Ring + Tanah Basah) (Berat Ring)


= 85,500 36,200
= 49,300 gram
Faktor K Berat Tanah Basah
Berat Isi Kering =
Kadar Air
1
100
33,483 49,300
=
56,013
1
100
= 1058,052 kg/m3
Berat Jenis = 2,752
Berat Tanah Kering
Volume Tanah Kering =
Berat Jenis
31,600
=
2,752
= 11,482 cm3
Isi Pori = Volume Ring Volume Tanah Kering
= 29,86611,482
= 18,385 cm3
Berat Air
Derajat Kejenuhan = 100
Isi Pori
17,700
=
18,385 100
= 96,277 %
Isi Pori
Porositas =
Volume Ring 100

18,385
=
29,866 100
= 61,556 %

75
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.2.8 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Berdasarkan hasil percobaan diatas didapatkan berat isi kering sebesar
1058,052kg/cm3,derajat kejenuhan sebesar 96,277%, dan angka pori sebesar
18,385%, sehingga ada keterkaitan antara ketiganya dengan penentuan kadar air.
Teknik penetapan berat isi tanah pada prinsipnya adalah perbandingan berat tanah
kering dan volume tanah.

76
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.3 Berat Jenis Tanah


3.2.3.1 Maksud
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah lolos
saringan No. 4 dengan menggunakan labu ukur.

3.2.3.2 Landasan Teori


Berat jenis tanah adalahperbandingan antara berat butir tanah dan
berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. (Anonymous, 2010).

3.2.3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan Berat Jenis Tanah ini
adalah sebagai berikut:
1. Labu ukur 500 ml
2. Termometer 50C
3. Air Suling
4. Botol Air Suling
5. Cawan Perendam
6. Saringan No. 4
7. Timbangan ketelitian 1,00 gram
8. Desikator
9. Hot Plate

77
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

Gambar 3.3PeralatanPercobaan Berat Jenis Tanah

Keterangan:
(a) Labu Ukur 500 ml (e) Saringan No. 4
(b)Termometer (f)Timbangan Digital
(c)Air + Botol Air Suling (g)Desikator
(d)Cawan Perendam (h) Hot Plate

3.2.3.4 Prosedur Percobaan, Kalibrasi Labu Ukur dan Perawatan


Prosedur dalam melakukan percobaan berat jenis tanah yang harus
diikuti adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan benda uji yang lolos saringan No.4 lalu mengeringkannya di
dalam oven pada suhu 110oC selama 24 jam.
2. Mengambil sampel tanah dari dalam oven, kemudian mendinginkan dalam
desikator. Apabila menggumpal, tumbuk dengan mortar dan pastle, kemudian
disaring dengan saringan No. 4.
3. Mencuci labu ukur dengan air suling lalu membilasnya dengan alkohol dan
eter. Membiarkan labu ukur mengering dalam ruangan terbuka atau gunakan
van untuk mengeringkannya.
78
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

4. Mengambil sampel tanah sekitar 50,000 gram dari sampel yang sudah kering.
5. Memasukkan sampel tanah tersebut ke dalam labu ukur kemudian
menambahkan air suling secukupnya. Diamkan selama 24 jam dalam kondisi
tertutup.
6. Memanaskan labu ukur beserta sampel dan air di atas hot plate sampai
mendidih.
7. Mengangkatnya kemudian mendinginkannya dalam cawan perendam hingga
suhunya mencapai suhu ruangan.
8. Menambahkan air suling sampai tepat menyentuh garis batas labu ukur.
9. Mengeringkan bagian luar labu ukur dengan menggunakan kapas dan eter,
lalu menimbangnya menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,01 gram,
ukur dan catat air suhu tersebut.
10. Menghitung nilai berat jenis (Gs) masing-masing percobaan.

Cara untukkalibrasi labu ukur yang digunakan dalam percobaan ini


adalah sebagai berikut:
1. Menimbang labu ukur dalam keadaan kosong.
2. Memasukkan air suling ke dalam labu ukur sampai batas skala garis
kemudian mengeluarkan gelembung udara di dalamnya dengan menggunakan
pompa vacum. Menambahkan air suling apabila masih kurang atau
menghisap kelebihannya dengan menggunakan pipet.
3. Mengeringkan bagian luar labu ukur menggunakan kapas dan eter lalu
menimbangnya menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,010 gram,
kemudian mengukur dan mencatat suhunya.
4. Mendinginkan air suling dalam labu ukur (sampai 5oC dibawah suhu
ruangan) dengan cara merendamnya dalam air es.
5. Menambahkan air sampai garis batas pada labu ukur yang terjadi penyusutan
volume.

79
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Mengeringkan bagian luar labu ukur dengan menggunakan kapas dan eter
lalu menimbangnya menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,010 gram,
kemudian mengukur dan mencatat suhunya.
7. Memanaskan air didalam labu ukur diatas hot plate (sampai 5oC diatas suhu
ruangan).
8. Menghisap dengan pipet kelebihan air yang terjadi karena pertambahan
volume hingga tepat pada garis batas labu ukur.
9. Mencatat suhu air dalam labu ukur.
10. Mengisikan data-data yang didapatkan di dalam formulir, lalu membuat
grafik hubungan antara temperatur dan berat labu ukur + air.

Perawatan yang harus dilakukan setelai selesai percobaan, yaitu


membersihkan labu ukur untuk menghindari kotoran yang melekat.

3.2.3.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Laboratorium Kampus G,
Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pengambilan sampel percobaanspecific gravity of waterdidapatkan yang
digunakan untuk pemeriksaan berat jenis tanah, didapatkan nilai hasil praktikum
yang dituangkan dalam Tabel 3.4.

80
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 19 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis Tanah


No Parameter Sampel
A Berat Labu (gr) 173,000
B Berat Labu + Air (gr) 669,400
C Berat Labu + Air + Tanah (gr) 701,300
D Berat Sampel Kering (gr) 50,000
E Suhu (C) 28
F Faktor K 0,9963
G Berat Jenis 2,752

81
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 20 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Tabel 3.5Spesific Gravity Of Water


TABLE SPESIFIC GRAVITY OF WATER
o
C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0,9999 0,9999 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,9999 0,9999 0,9999
10 0,9997 0,9996 0,9995 0,9994 0,9993 0,9991 0,9990 0,9988 0,9986 0,9984
20 0,9982 0,9980 0,9978 0,9976 0,9973 0,9971 0,9968 0,9965 0,9963 0,9960
30 0,9957 0,9954 0,9951 0,9947 0,9944 0,9941 0,9937 0,9934 0,9930 0,9926
40 0,9922 0,9919 0,9915 0,9911 0,9907 0,9902 0,9898 0,9894 0,9890 0,9985
50 0,9881 0,9876 0,9872 0,9867 0,9862 0,9857 0,9852 0,9848 0,9842 0,9838
60 0,9832 0,9827 0,9822 0,9817 0,9811 0,9806 0,9800 0,9795 0,9789 0,9784
70 0,9778 0,9772 0,9767 0,9761 0,9755 0,9749 0,9743 0,9737 0,9731 0,9724
80 0,9718 0,9712 0,9706 0,9699 0,9693 0,9686 0,9680 0,9673 0,9667 0,9660
90 0,9653 0,9647 0,9640 0,9633 0,9626 0,9619 0,9612 0,9605 0,9598 0,9591

82
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.3.6 Perhitungan
Perhitungan untuk mendapatkan berat jenis tanah dapat dihitung
menggunakan rumus berikut:
Faktor K Berat Sampel Kering
(Berat Sampel Kering) (Berat Labu Air) (Berat Labu Air Tanah)

0,9963 50,000
Berat Jenis =
50,000 669,400 701,300
= 2,752
Keterangan : Faktor K dapat dilihat dari Tabel 3.5.

3.2.3.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Pada umumnya berat jenis tanah nilainya tidak mencapai 3.
Berdasarkan hasil percobaan berat jenis tanah didapatkan nilai berat jenis sebesar
2,491, artinya tanah yang di uji memiliki berat jenis pada umumnya.

83
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.4 Analisis Gradasi Butiran


3.2.4.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan ukuran gradasi butiran
pada suatu sampel tanah, serta untuk menentukan jenis tanah berdasarkan ukuran
gradasi butirannya.

3.2.4.2 Landasan Teori


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi/ pembagian
butir agregat kasar dan agregat halus dengan menggunakan saringan. Gradasi
agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat, jika butir-butir agregat
mempunyai ukuran yang sama (seragam), maka volume pori akan besar.
Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang
kecil. Hal ini karena butiran yang kecil, akan mengisi pori diantara butiran yang
lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi sedikit, dengan kata lain
kemampatannya tinggi.

3.2.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan Analisis Saringan (Sieve
Analysis) adalah:
1. Saringan 3/8, 4 dan No. 10
2. Saringan No. 40, 100 dan 200
3. Timbangan
4. Pan dan cover
5. Spatula
6. Sieve shaker
7. Gelas ukur
8. Hidrometer B
9. Termometer
10. Cawan
11. Hot plate
84
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

12. Water glass


13. Beaker glass

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

(i) (j) (k) (l)

Gambar 3.4PeralatanPercobaan Analisis Gradasi Butiran

Keterangan:
(a) Saringan 3/8, 4 dan No. 10 (g) Hidrometer B
(b)Saringan No. 4, 100 dan 200 (h)Termometer
(c)Timbangan (i)Cawan
(d)Pan dan cover (j) Hot plate
(e)Sieve shaker (k) Water glass
(f)Gelas ukur (l)Beaker glass

85
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.4.4 Prosedur Percobaan


Percobaan Analisis Saringan (Sieve Analysis) tahap-tahap dalam
prosedur percobaan yang harus dilakukan adalah:
Tahap 1 (Analisis Saringan)
1. Menyiapkan sampel tanah yang telah di oven. Kemudian menghancurkan
tanahtersebut hingga menjadi butiran-butiran yang terpisah.
2. Menimbang tanah yang akan diuji sebanyak 500 gram.
3. Menyiapkan saringan 3/8, No. 4 dan No. 10, kemudian bersihkan saringan
tersebut.
4. Menyusun saringan tersebut dengan urutan cover, saringan 3/8, saringan No.
4, saringan No. 10 dan pan, kemudian memasukkan sampel tanah yang telah
ditimbang sebelumnya ke dalam susunan saringan tersebut.
5. Menggoncangkan susunan saringan tersebut menggunakan sieve shaker
selama 10 menit, kemudian mendiamkannya selama 5 menit hingga debu
yang berterbangan turun.
6. Menyiapkan cawan yang telahditimbang. Membuka susunan saringan dari
saringan 3/8, kemudian tuangkan semua tanah yang tertahan pada saringan
tersebut ke dalam cawan, kemudian menimbang berat cawan + tanah.
Terakhir melakukan hal serupa pada saringan No. 4, No. 10 dan pan.

Tahap 2 (Analisis Hidrometer)


1. Menyiapkan sampel tanah yang lolos saringan No. 10 sebanyak 50 gram
untuk pengujian hidrometer.
2. Membuat larutan dispersi dengan memasukkan water glass ke dalam air
sampai angka pada hidrometer B menunjukkan angka 1,023.
3. Memasukkan sampel tanah yang telah di siapkan ke dalam beaker glass dan
menambahkan larutan dispersi sebanyak 125 ml.
4. Mengaduk larutan tersebut sampai rata, kemudian menutup beaker glass
dengan plastik dan mendiamkannya selama 24 jam.

86
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5. Menuangkan larutan di dalam beaker glass ke dalam hydrometer jar.


Menambahkan air sampai setengah hydrometer jar, kemudian mengaduknya
menggunakan mechanical stirrer selama 5 menit hingga larutan tersebut
homogeny.
6. Memasukkan larutan tersebut ke dalam gelas ukur 1000 ml dan
menambahkan air sampai 1000 ml.
7. Mengangkat gelas ukur 1000 ml lalu menutup bagian atasnya dengan telapak
tangan. Membalikkan gelas ukur tersebut berulang kali selama 1 menit,
jangan sampai ada tanah yang menempel pada dasar gelas ukur tersebut.
8. Segera memasukkan hidrometer B ke dalam larutan tanah dalam gelas ukur
tadi, kemudian melakukan pembacaan pada detik ke 15, 30, 60 dan 120.
Kemudian melakukan lagi pembacaan pada menit ke 5, 15, 30, 60, 250 dan
1440.
9. Menyaring larutan tersebut menggunakan saringan No. 200. Tanah yang
tertahan dicuci di atas saringan tersebut sampai bersih.

87
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 3.5 Alat Hidrometer dengan Skala B


Sumber: SNI 3423-2008

88
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tahap 3 (Analisis Saringan)


1. Meletakkan benda uji yang tertahan di saringan No. 200 di dalam cawan.
Meletakkan cawan di atas hot plate hingga tanah di atasnya mengering.
2. Menyiapkan saringan No. 40, No. 100 dan No. 200.
3. Menyaring sampel tanah yang tersisa dengan menggunakan saringanNo. 40,
No. 100 dan No. 200.
4. Menyusun saringan tersebut dengan urutan cover, saringan No. 40, saringan
No. 100, saringan No. 200 dan pan.Memasukkan sampel tanah ke dalam
susunan saringan tersebut.
5. Menggoncangkan susunan saringan tersebut menggunakan sieve shaker
selama 10 menit. Mendiamkannya selama 5 menit hingga debu yang
berterbangan turun.
6. Menyiapkan cawan yang telah ditimbang. Membuka susunan saringan dari
saringan No. 40, kemudian tuangkan semua tanah yang tertahan pada
saringan tersebut ke dalam cawan. Menimbang berat cawan + tanah. Terakhir
melakukan hal serupa pada saringan No. 100, No. 200 dan pan.

3.2.4.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Laboratorium Kampus G,
Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Dalam pengambilan sampel percobaan yang digunakan untuk
pemeriksaan analisis saringan tahap 1, analisis hidrometer B tahap 2 dan analisis
saringan tahap 3, didapatkan nilai hasil praktikum yang dituangkan dalam Tabel
3.6, 3.7, 3.8, serta Grafik 3.1.

89
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 21 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Tahap 1


Berat
Presentase
Berat Cawan Berat Berat
Diameter
Saringan No Cawan + Tertahan Tertahan
Tanah Tertahan Lolos
Tertahan
(gr) (gr) (gr) (gr) (%) (%)
- 9,500 17,600 17,600 0,000 0,000 0,000 100,000
4 4,750 17,500 17,500 0,000 0,000 0,000 100,000
10 2,000 62,000 187,000 125,000 125,000 24,876 75,124
Pan - 450,000 827,500 377,500 502,500 100,000 0,000

90
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

91
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 24 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.8 Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Tahap 3


Berat Presentase
Berat
Thin Berat Tertahan:
Saringan Diameter Thin
Box + Tertahan Berat Lolos
No Tanah Box
Tertahan Terathan
(gr) (gr) (gr) (%) (%)
40 0,425 384,800 385,200 0,400 0,800 99,200
100 0,150 250,000 251,650 1,650 3,300 99,700
Pan - 445,000 446,000 1,400 2,800 97,200

92
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 25 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

120.000

100.000

80.000
Lolos Saringan 200

60.000

40.000

20.000

0.000
0.001 0.010 0.100 1.000 10.000
Diameter (mm)

Grafik 3.1 Analisis Gradasi Butiran (Komputerisasi)

93
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 26 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Grafik 3.2 Analisis Gradasi Butiran (Manual)

94
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.4.6 Perhitungan
Perhitungan yang harus dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Contoh perhitungan Analisis Saringan tahap 1, saringan No. 10:
Diameter sampel tanah = 2,000
Berat Cawan = 62,000
Berat Cawan + Tertahan = 187,000
Berat Tertahan = 125,000
Berat Tertahan = Berat Tertahan Sebelumnya +
BeratTertahan
Berat Tertahan = 0,000 + 125,000
= 125,000
Berat Tertahan Saringan No.10
Persentase Tertahan (%) =
Berat Tertahan di pan

125,000
=
502,500
= 24,876%
Persentase Lolos = 100 Persentase Tertahan
= 100 24,876
= 75,124%

2. Contoh Perhitungan Analisis Hidrometer tahap 2, data pertama:


Gs (Berat Jenis) = 2,491
Ws (Berat Tanah Tanah) = 50,000
Mc (Meniscus Correction) = 0,0005
Zero Correction =1
Gs 1,65
a =
(Gs 1 ) 2,65
= 1,040
Elapsed Time = 0,250 menit
95
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Suhu = 30C
Ra (Pembacaan Hidrometer) = 1,0160
Ft Hidrometer A = 4,85 + (0,250 30,000)
= 2,6500
Ft Hidrometer B = 1,0015
Rc (Koreksi pembacaan Hidrometer) = Ra Zero Correction+
Ft Hidrometer B
= 1,0160 1 + 1,0015
= 1,0175
1606 (Rc 1) a
% Finner = 100
Ws
1606 (1,0175 1) 1,040
= 100
50
= 58,4759
R (Koreksi Meniscus Hydrometer) = Ra + Mc
= 1,0160 + 0,0005
= 1,0165
L = 119,5000
L
L/t =
t
119,5000
=
0,250
= 478,0000
2,450 2,500
K =
2,450 2,500
K 0,004035
=
0,004105 0,004035
= 0,0040476
1
L2
Diameter = K
t

96
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

= 0,0040476 478,0000 2
1

= 0,0885 mm
3. Contoh perhitungan Analisis Saringan tahap 3, saringan No. 40:
Diameter Tanah = 0,425 cm
Berat Thin Box = 384,800 gram
Berat Thin Box + Tertahan = 385,200 gram
Berat Tertahan = (Berat Thin Box + Tertahan)
(Berat Thin Box)
= 385,200 384,800
= 0,400 gram
Berat Tertahan
Persentase Tertahan = 100,000
50,000
0,400
= 100,000
50,000
= 0,800%
Persentase Lolos = 100 Persentase Tertahan
= 100 0,800
= 99,200%

97
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

98
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.4.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Percobaan analisis saringan tahap 1 menghasilkan persentase butiran
lolos saringan 3/8 dan No. 4 sebanyak 100%, lolos saringan No. 10 sebanyak
99,876% dan di pan sebanyak 99,000%. Analisis hidrometer B tahap 2 di
dapatkan grafik hubungan antara diameter dan tanah yang lolos hampir berbentuk
huruf S, dimana grafik pada umumnya akan berbentuk S apabila praktikum telah
mendekati benar, sedangkan untuk analisis saringan tahap 3 di dapatkan nilai
persentasi lolos saringan No. 40 sebesar 99,700%, saringan No. 100 sebesar
99,300% dan pada pan sebesar 99,100%.

99
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5 Atterberg Limit


3.2.5.1 Batas Cair (Liquid Limit)
3.2.5.1.1 Maksud
Tes ini bermaksud untuk menentukan kadar air sampel tanah pada
peralihan keadaan plastis dan keadaan cair.

3.2.5.1.2 Landasan Teori


Uji Batas Cair (Liquid Limit), pasta tanah diletakkan dalam mangkok
kuningan kemudian digores tepat di tengahnyadengan menggunakan ASTM
grooving tool dengan menjalankan alat pemutar, mangkok kemudian di naik-
turunkan dari ketinggian 0,3937 inchi (10 mm).Kadar air yang
dinyatakan dalam persen,kemudian dari tanah yangdibutuhkan untuk
menutupgoresan yang berjarak 0,5 inchi (12,7 mm) sepanjang dasar sampel tanah
di dalam mangkoksesudah 25 pukulan didefinisikan sebagai batas cair (Braja M.
Das, 1998).

3.2.5.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan Batas Cair (Liquid Limit)
adalah sebagai berikut:
1. Liquid limit device
2. ASTMgrooving tool
3. Cassagrande grooving tool
4. Glass plate
5. Thin box
6. Graduated cylinder
7. Porcelain dish
8. Spatula
9. Moisture content test set
10. Sieve No.40
11. Pan and cover
100
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

12. Wash bottle


13. Scrapper

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g)

Gambar 3.6PeralatanPercobaan Batas Cair (Liquid Limit)

Keterangan:
(a) ASTM grooving tool (e) Sieve No. 40
(b)Cassagrande grooving tool (f)Pan and cover
(c)Liquid Limit Device (g)Wash bottle
(d) Thin Box (h) Spatula

3.2.5.1.4 Prosedur Percobaan, Catatan dan Perhitungan


1. Prosedur Percobaan
Pada percobaan Batas Cair (Liquid Limit) prosedur percobaan yang harus
dilakukan adalah:
a. Membersihkan mangkok batas cair dari kotoran yang menempel.
b. Mengatur tinggi jatuh mangkok. Mengendurkan kedua baut penjepit lalu
putar tuas pemutar sampai posisi mangkok mencapai tinggi maksimum.
Memutar baut belakang sehingga ujung tangkai alat pembaut alur ASTM
tepat masuk di antara dasar mangkok dan alas.

101
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

c. Mengambil sampel tanah sekitar 100 gram yang lolos saringan No. 40
lalu meletakkannya di dalam mangkok pengaduk.
d. Mengaduk sampel tanah tersebut sambil menambahkan air suling sedikit
demi sedikitdengan menggunakan spatula. Pengadukan harus dilakukan
dengan sempurna agar didapat campuran yang homogen.
e. Setelah didapat campuran yang homogen, mengambil sedikit demi
sedikit sampel tanah tersebut dengan spatula lalu memasukkannya ke
dalam mangkok batas cair. Meratakan permukaannya agar sejajar dengan
alas (mangkok dalam posisi menyentuh alas). Lapisan tanah yang paling
tebal adalah 1 cm.
f. Membuat alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok
tersebut menggunakan ASTM grooving tool melalui garis tengah
mangkok dengan posisi tegak lurus permukaan mangkok.
g. Memutar kuas dengan kecepatan 2 ketukan per detik (dalam 1 detik
mangkok jatuh dua kali) sampai kedua sisi tanah bertemu sepanjang 0,5
inchi (12,7 mm). Mencatat jumlah pukulan yang diperlukan.
h. Menentukan kadar air pada bagian yang bersinggungan.
i. Mengulangi prosedur d sampai dengan h dengan kadar air yang berbeda
(minimal 3 macam kadar air).

2. Catatan
Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan percobaan
batas cair (liquid limit) adalah:
a. Proses persinggungan kedua sisi tanah harus terjadi karena aliran dan
bukan karena geseran antara tanah dan mangkok.
b. Selama berlangsungnya percobaan, kadar air harus dijaga konstan.
c. Untuk memperoleh hasil yang teliti, jumlah pukulan diambil antara 10
20, 20 30, 30 40.
3. Perhitungan

102
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Untuk menentukan batas cair (liquid limit) dilakukan langkah-langkah


sebagai berikut:
a. Menggambarkan dalam bentuk grafik hasil-hasil yang diperoleh dari
pengujian tersebut berupa nilai-nilai kadar air dan jumlah pukulan-
pukulan merupakan skala horizontal dengan skala logaritma.
b. Membuat garis lurus melalui titik tersebut, menentukan nilai batas cair
benda uji tersebut berdasarkan kadar air pada jumlah pukulan ke-25,
apabila titik-titik yang diperoleh tidak satu garis lurus, dan membuat
garis yang melalui titik berat dari titik-titik tersebut.

3.2.5.1.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Kampus G, Universitas
Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera pada modul. Setelah
dilakukan percobaan pada sampel tanah, didapatkan data-data berat tanah basah,
berat tanah kering. Data tersebut dimasukkan ke dalam tabel data untuk mencari
nilai kadar air. Data dapat dilihat pada Tabel 3.10 dan Grafik 3.3.

103
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 29 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.3 Hasil Pemeriksaan Batas Cair (Komputerisasi)

104
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 30 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.4 Hasil Pemeriksaan Batas Cair (Manual)

105
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.1.6 Perhitungan
Berikut adalah contoh perhitungan liquid limit pada ketukan 10-20,
sampel 1:
Berat Air = (Berat Thin Box + Tanah Basah) (Berat Thin Box +
Tanah Kering)
Berat Air = 17,600 14,750
= 2,850 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Thin Box + Tanah Kering) (Berat Thin Box)
= 14,750 10,550
= 4,200 gram
Berat Air
Kadar Air (w) = 100%
Berat Tanah Kering
2,850
= 100%
4,200
= 67,857%

3.2.5.1.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Hasil pemeriksaan batas cair di dapatkan nilai kadar air rata-rata untuk
ketukan 10-20 sebesar 72,243%, nilai kadar air rata-rata untuk ketukan 20-30
sebesar 61,465% dan nilai kadar air rata-rata untuk ketukan 30-40 sebesar
56,161%.

106
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.2 Batas Plastis (Plastic Limit)


3.2.5.2.1 Maksud
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air sampel tanah pada
peralihan keadaan semi padat dan keadaan plastis.

3.2.5.2.2 Landasan Teori


Batas Plastis didefinisikan sebagai kadar air yang dinyatakan dalam
persen, dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 1/8 inchi (3,2
mm) menjadi retak-retak. Batas plastis merupakan batas terendah dari tingkat
keplastisan suatu tanah. Cara pengujiannya adalah dengan cara menggulung
massa tanah berukuran elipsoida dengan telapak tangan di atas kaca datar (Braja
M. Das, 1998).Indeks Plastisitas (Plasticity Index atau PI) adalah perbedaan
antara batas cair dan batas plastis suatu tanah, atau dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
PI = LL PL
Dimana: PI :Plasticity Index
LL :Liquid Limit
PL :Plastic Limit

3.2.5.2.3 Peralatan dan Peralatan Tambahan


1. Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan Batas Plastis(Plastic
Limit) adalah:
a. Glass plate
b. Reference rod
c. Thin box
d. Graduated cylinder
e. Porcelain dish
f. Spatula
2. Peralatan Tambahan
107
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Peralatan-peralatan tambahan yang digunakan pada percobaan Batas


Plastis(Plastic Limit) adalah:
a. Moisture tester test set
b. Sieve No. 40
c. Pan and cover
d. Wash bottle

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 3.7PeralatanPercobaan Batas Plastis (Plastic Limit)

Keterangan:
(a) Glass Plate (d) Sieve No. 40
(b)Thin Box (e)Pan and cover
(c)Spatula (f)Wash bottle

108
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.2.4 Prosedur Percobaan


Percobaan Batas Plastis (Plastic Limit) prosedur percobaan yang harus
dilakukan adalah:
1. Mengambil sampel tanah kurang lebih 20 gram yang lolos saringan No. 40,
meletakkan di atas plat kaca pengaduk. Menggunakan spatula untuk
mengaduk sehingga didapat campuran yang homogen.
2. Setelah didapat campuran yang homogen, membuat bola-bola tanah seberat
kurang lebih 8 gram kemudian memilinnya.
3. Pemilinan dilakukan terus sampai tanah tersebut membentuk batang tanah
dengan diameter 1/8 inchi, bila sebelum mencapai diameter 1/8 inchi tanah
sudah retak, maka menyatukan kembali benda uji lalu menambahkan sedikit
air suling untuk memperbesar kadar airnya.
4. Bila setelah mencapai diameter 1/8 inchi tanah belum retak, membiarkan
batang tanah tersebut beberapa saat di udara terbuka supaya kadar airnya
berkurang karena penguapan.
5. Setelah kadar airnya berubah diaduk terus sampai homogen, lalu memilin
sampel kembali sehingga terjadi retakan tepat pada saat diameternya
mencapai 1/8 inchi.
6. Menentukan kadar air pada prosedur 4, kadar air ini disebut Batas Plastis.

3.2.5.2.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Pekarangan Parkir Kampus
G, Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera pada modul.
Setelah dilakukan percobaan pada sampel tanah, didapatkan data berat tanah
basah, berat tanah kering, dan lain-lain. Pemeriksaan batas plastis dapat dilihat
pada Tabel 3.11.

109
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 31 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Tabel 3.11 Hasil Pemeriksaan Batas Plastis (Plastic Limit)


NO Plastic Limit (PL)
A Nomor Thin Box 1 2 3
B Berat Thin Box 10,300 9,900 9,300
C Berat Thin Box + Tanah Basah 12,400 11,000 10,300
D Berat Thin Box + Tanah Kering 11,800 10,600 10,000
E Berat Air = C-D 0,600 0,400 0,300
F Berat Tanah Kering = D-B 1,500 0,700 0,700
G Kadar Air (w) = E/F x 100% 40,000 57,143 42,857
Rata-rata (PL) 46,667

110
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 32 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.5 Kriteria Tanah Berdasarkan AASTHO (Komputerisasi)

111
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 33 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.6 Kriteria Tanah Berdasarkan AASTHO (Manual)

112
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.2.6 Perhitungan
Berikut adalah contoh perhitungan pada percobaanPlastic Limit
sampel 1:
Berat Air = (Berat Thin Box + Tanah Basah) (Berat Thin Box +
Tanah Kering)
= 12,400 11,800
= 0,600 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Thin Box + Tanah Kering) (Berat Thin Box)
= 11,800 10,300
= 1,500 gram
Berat Air
Kadar Air (w) = 100%
Berat Tanah Kering
0,600
= 100%
1,500
= 40,000%
Plastic Index = (0,657 x + 79,730) (Rata-Rata PL)
= ((0,657) (25,000)) + 79,730) (46,508)
= 16,797%
*Catatan: persamaan (0,657 25,000 + 79,730) diambil dari grafik Liquid Limit.

3.2.5.2.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Hasil pemeriksaan batas plastis di dapatkan nilai kadar air rata-rata
sebesar 46,508% dan nilai indeks plastis sebesar 16,797 %, setelah memasukkan
nilai indeks plastis dan batas cair dalam grafik klasifikasi tanah menurut
AASTHO di dapatkan data bahwa tanah yang di periksa masuk ke dalam jenis A-
7-5, yakni jenis material dengan dominan tanah berlempung yang lolos saringan
200 > 35%. Penilaian sebagai bahan tanah dasar untuk jenis ini dapat berarti biasa
sampai tidak bagus.

113
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.3 Batas Susut (Shrinkage Limit)


3.2.5.3.1 Maksud
Tes ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air sampel tanah pada
batas keadaan semi padat dan keadaan padat.

3.2.5.3.2 Landasan Teori


Suatu tanah akan menyusut apabila air yang dikandungnya secara
perlahan-lahan hilang dalam tanah, dengan hilangnya air secara terus menerus,
tanah akan mencapai suatu tingkat keseimbangan di mana penambahan
kehilangan air tidak akan menyebabkanperubahan volume. Kadar air yang
dinyatakan dalam persen, di mana perubahan volume suatu massa tanah berhenti
didefinisikan sebagai batas susut(Braja M. Das, 1998).

3.2.5.3.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada Percobaan Batas Susut
(Shrinkage Limit) adalah:
1. Prong plate
2. Monel dish
3. Crystallizing dish
4. Cawan petri
5. Mercury
6. Porcelain dish

114
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 3.8PeralatanPercobaan Batas Susut (Shrinkage Limit)

Keterangan:
(a) Mercury (d) Monel dish
(b) Crystalizing dish (e) Prong plate
(c)Cawan Petri

3.2.5.3.4 Prosedur Percobaan dan Catatan


1. Prosedur percobaan
Percobaan Batas Susut (Shrinkage Limit) prosedur percobaan yangharus
dilakukan adalah:
a. Menyiapkan sampel tanah yang lolos saringan No. 40 kurang lebih 30
gram.
b. Meletakkan sampel tanah tersebut dalam porcelain dish, menambahkan
air suling secukupnya untuk mengisi pori-pori tanah. Banyaknya air yang
dibutuhkan agar tanah mudah diaduk kira-kira lebih sedikit daripada
kadar air batas cair.
c. Mengisi sepertiga bagian monel dish dengan pasta tanah yang telah
dipersiapkan, lalu mengetuk-ngetuk bagian pinggir monel dish dengan
115
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

ringan sehingga pasta tanah mengalir ke samping dan memadat dengan


sendirinya.
d. Melakukan hal yang sama untuk lapisan berikutnya, sehingga pasta tanah
mengisi monel dish dengan padat dan tidak ada gelembung-gelembung
udara yang terperangkap.
e. Memotong tanah yang berlebihan dengan spatula.
f. Membersihkan bagian luar monel dish lalu menimbangnya (A).
g. Mendiamkan monel dish yang berisi pasta tanah tersebut di udara terbuka
sehingga terjadi penguapan lalu memasukkan sampel ke dalam oven
selama 24 jam pada suhu 110oC.
h. Setelah kering, memasukkannya dalam desikator dan setelah dingin
menimbangnya (B).
i. Menimbang monel dish yang telah dibersihkan (C).
j. Mengukur volume monel dish dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengisi monel dish dengan mercury sampai meluap kemudian
menekannya dengan plat kaca yang berada di atasnya dengan kuat
sehingga kelebihan mercury akan keluar.
2) Menimbang monel dish berikut mercury (D).
3) Menghitung volume monel dish yaitu berat mercury (D C) dibagi
13,6 gram/cm3.
k. Mengukur volumetanah kering dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menempatkan crystallizing dish pada cawan petri besar.
2) Mengisi crystallizing dish dengan mercury sampai meluap.
3) Meletakan prong plate di atas crystallizing dish lalu menekannya
sehingga kelebihan mercury akan keluar dan menampungnya dalam
cawan petri besar.
4) Mengangkat crystallizing dish dari dalam cawan petri besar
kemudian memindahkan mercury dalam cawan petri besar ke dalam
botol penyimpanan.

116
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5) Membersihkan cawan petri dari mercury yang tersisa lalu


menimbangnya.
6) Meletakkan kembali crystallizing dish tadi dalam cawan petri
kemudian meletakkan sampel tanah yang sudah kering di atasnya.
7) Menekan sampel tanah tersebut menggunakan prong plate sampai
tenggelam. Jangan sampai ada udara yang terperangkap di bawah
prong plate.
8) Menimbang cawan petri yang berisi tumpahan mercury tersebut.
9) Menghitung volume mercury yang tumpah. Volume ini sama dengan
volume tanah kering.
2. Catatan
Beberapa catatan yang harus diperhatikan pada pelaksanaan praktikum ini
adalah:
a. Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya, lakukan percobaan ini
minimal 2 kali.
b. Pada waktu menekan prong plate, mercury yang berlebih harus keluar.

3.2.5.3.5 Hasil Pemeriksaan


Pengambilan sampel dilakukan di Kampus G, Universitas Gunadarma,
Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan di
laboratorium dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera pada modul. Setelah
dilakukan percobaan pada sampel tanah, didapatkan data-data berat tanah basah,
berat tanah kering. Data tersebut dimasukkan ke dalam tabel data untuk mencari
nilai kadar air. Pemeriksaan batas susut dapat dilihat pada Tabel 3.12.

117
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 34 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.12 Hasil Pemeriksaan Batas Susut


NO Shrinkage Limit (SL)
A Parameter Sampel
B Berat Monel Dish (gr) 10,000
C Berat Monel Dish + Tanah Basah (gr) 33,000
D Berat Monel Dish + Tanah Kering (gr) 26,000
E Berat Tanah Basah = C B (gr) 23,000
F Berat Tanah Kering = D B (gr) 16,000
G Berat Air = C D (gr) 7,000
H Volume Tanah Basah (cm3) 16,375
I Volume Tanah Kering (cm3) 11,816
J Kadar Air (%) 43,750
K Shrinkage Limit (SL) (%) 15,257

118
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.2.5.3.6 Perhitungan
Berikut adalah contoh perhitungan pada percobaanBatas Susut
(Shrinkage Limit):
Berat Tanah Basah = (Berat Monel Dish + Tanah Basah) (Berat Monel Dish)
= 33,000 10,000
= 23,000 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Monel Dish + Tanah Kering) (Berat Monel Dish)
= 26,000 10,000
= 16,000 gram
Berat Air = (Berat Monel Dish+ Tanah Basah) (Berat Monel Dish+
Tanah Kering)
= 33,000 26,000
= 7,000 gram
232,7 00 Berat Monel Dish
Volume Tanah Basah =
13,600
= 16,375 cm3
160,700
Volume Tanah Kering =
13,600
= 11,816 cm3
Berat Air
Kadar Air (w) = 100%
Berat Tanah Kering
7,000
= 100%
16,000
= 43,750%

119
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Nilai Shrinkage Limit dapat diketahui menggunakan rumus:


Volume Tanah Basah Volume Tanah Kering
Kadar Air 100%
Berat Tanah Kering
16,375 11,816
Shrinkage Limit (SL) = 43,750 100%
16,000
= 15,257%

3.2.5.3.7 Kesimpulan dan Analisis


Hasil pemeriksaan batas susut di dapatkan nilai kadar air sebesar
43,692% dan nilai batas susut sebesar 19,190%.

120
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3 ENGINEERING PROPERTIES TEST


3.3.1 Percobaan Geser Langsung (Direct Shear Test)
3.3.1.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pengujian laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan
drainase pada uji tanah dan bertujuan untuk memperoleh parameter kekuatan
geser tanah terganggu atau tanah tidak tergangguyang terkonsolidasi, dan uji geser
dengan diberi kesempatan berdrainase dan kecepatan gerak tetap.

3.3.1.2 Landasan Teori


Percobaan Geser Langsung merupakan salah satu jenis pengujian
tertua seperti box geser yang digunakan oleh Coulumb 200 tahun yang lalu.
Pengujian dilakukan dengan beberapa nilai tegangan normal yang kemudian
diplot ke dalam grafik terhadap tegangan geser pada saat runtuh, apabila
menghubungkan setiap titik pada kondisi runtuh dalam diagram Mohr, maka akan
mendapatkan garis yang disebut slubung runtuh (failure envelope). Beberapa
kasus, garis tersebut hampir mendekati garis linear dan menunjukkan 2 parameter
kuat geser tanah yang penting yaitu : sudut geser dalam, yaitu sudut yang dibentuk
oleh garis tersebut terhadap bidang horizontal, dan kohesi (C) yang merupakan
perpotongan selubung runtuh pada sumbu tegangan geser.

3.3.1.3 Peralatan, Benda Uji dan Bahan Penunjang


Beberapa peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat geser langsung
2. Ring cetakan benda uji
3. Extruder
4. Pisau pemotong

5. Stopwatch
121
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Proving ring
7. Dial untuk pembacaan horizontal dan vertikal

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(g)

Gambar 3.9PeralatanPercobaan Uji Geser Langsung

Keterangan:
(a)Alat Geser Langsung (f) Extruder
(b)Kotak Geser (g) Botol Air Suling
(c) Stopwatch (h)Ring Cetakan
(d) Proving Ring + Dial Horizontal (i) Pisau Pemotong
(e)Magnetic Holder + Dial Vertikal

Benda uji yang akan digunakan dalam percobaan ini harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
122
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

1. Diameter minimal benda uji berbentuk lingkaran sekitar 50 mm.


2. Diameter benda uji yang dipotong dari tabung contoh minimal 5 mm
lebihkecil dari diameter tabung contoh.
3. Tebal minimum benda uji kira-kira 12,5 mm namun tidak kurang dari 6 kali
diameter butiran maksimum.
4. Diameter benda uji berbanding 2 : 1.

Bahan penunjang untuk pengujian diperlukan air suling atau air bersih
bebas dari limbah dan suspensi lumpur.

3.3.1.4 Prosedur Percobaan dan Perawatan


Prosedur percobaan yang harus diikuti pada saat melaksanakan
percobaan Geser Langsung:
1. Mengukur diameter dalam dan tinggi cincin cetak sampai ketelitian 0,1 mm
kemudian menimbang berat cincin cetak dengan ketelitian 0,01 gram.
2. Mencetak benda dari tabung contoh, ratakan bagian atas dan bawah dengan
pisau atau gergaji kawat.
3. Menimbang benda uji tersebut dengan ketelitian 0,01 gram.
4. Mengeluarkan kotak geser dari bak airnya, dan memasang baut pengunci agar
kotak geser bagian atas dan bawah menjadi satu.
5. Memasukkan plat dasar pada bagian bawah kotak geser, dan memasang batu
pori di atasnya.
6. Memasang plat berlubang yang beralur, dengan alur menghadap ke atas serta
arah alur harus tegak lurus bidang pergeseran.
7. Memasukkan kembali kotak geser ke dalam bak air dan atur kedudukan kotak
geser dengan mengencangkan kedua buah baut penjepit.
8. Mengeluarkan benda uji dari cetakan/ ring dengan ring extruder, kemudian
memasukkan ke dalam kotak geser.
9. Memasang batu pori yang atasnya terdapat alur landasan untuk pembebanan
tepat di atas benda uji.
123
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

10. Memasang rangka pembebanan vertikal, mengangkat ujung lengannya agar


rangka dapat diatur dalam posisi vertikal (posisi pengujian).
11. Memasang dial untuk pengukuran dial gerak vertikal, serta posisi nol.
12. Memasang dial untuk pengukuran gerak horizontal, atur kedudukan dial agar
menyentuh bak air, jarum dial pada posisi nol.
13. Menjenuhkan benda uji dengan cara mengisi bak dengan air hingga benda uji
dan batu pori terendam seluruhnya.
14. Memberi beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan.
15. Memutar engkol pendorong, sehingga tanah mulai menerima beban geser.
Membaca dial proving ring dan dial pergeseran setiap 15 detik, sampai
tercapai beban maksimum atau deformasi 10% benda uji.
16. Memberi beban normal pada benda uji kedua, sebesar dua kali beban normal
pertama dengan mengulangi prosedur 2 sampai dengan15.
17. Untuk pengujian ketiga, memberi beban normal sebesar 3x beban normal
pertama dengan melakukan urutan pengujian sama dengan prosedur di atas.
18. Setelah melakukan pembacaan dial, kemudianmengeluarkan contoh tanah
dari dalam kotak geser dan menimbang berat tanahnya.

Perawatan yang harus dilakukan pada saat selesai percobaan adalah


sebagai berikut:
1. Mengeringkan bak perendam setelah percobaan selesai.
2. Membersihkan cincin geser terutama bidang gesernya agar tidak terjadi
hambatan bila diberikan beban horizontal.
3. Melumasi as pendorong yang menempel pada proving ring agar dapat
bergerak bebas tanpa hambatan.
4. Membuka box gigi penggeraknya apabila engkol pemutar sulit digerakkan/
berbunyi. Menghilangkan dempul yang menutupi kepala baut L di keempat
sisinya. Memeriksa isi box tersebut, mengencangkan baut penahan gigi dan
menambahkanoli secukupnya. Memutar engkol maju mundur berulang kali
sampai mudah digerakkan kembali.
124
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.1.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Pekarangan Parkir Kampus
G, Universitas Gunadarma, Jalan. Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pemeriksaan di laboratorium dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera
pada modul. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 3.13, 3.14, 3.15, dan
grafik 3.7.

125
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 35 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Tabel 3.13 Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Langsung (Beban I)


Beban = 1,000 kg

Tegangan Normal() = 0,032 kg/cm2

Gaya Tegangan
Waktu Regangan
Pergeseran Pembacaan Dial Geser Geser
(detik) (%)
Horizontal
15,000 0,008 0,121 6,000 7,925 0,20027
30,000 0,017 0,242 11,000 14,529 0,36716
45,000 0,025 0,362 14,000 18,492 0,46729
60,000 0,033 0,483 13,000 17,171 0,43391
75,000 0,042 0,604 10,000 13,208 0,33378
90,000 0,050 0,725 10,000 13,208 0,33378
105,000 0,058 0,845 9,000 11,887 0,30040
120,000 0,067 0,966 7,000 9,246 0,23365
135,000 0,075 1,087 6,000 7,925 0,20027

126
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 36 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Tabel 3.13 Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Langsung (Beban 1) (Lanjutan)


Beban = 1,000 kg

Tegangan Normal() = 0,032 kg/cm2

180,000 0,100 1,449 45,000 5,000 6,604 0,211


195,000 0,108 1,570 43,000 6,000 7,925 0,253
210,000 0,117 1,691 42,000 5,000 6,604 0,211
225,000 0,125 1,812 41,000 4,000 5,283 0,169
240,000 0,133 1,932 40,000 4,000 5,283 0,169
255,000 0,142 2,053 38,000 4,000 5,283 0,169
270,000 0,150 2,174 38,000 6,000 7,925 0,253

127
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 37 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Tabel 3.14 Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Langsung (Beban 2)


Beban = 2,000 Kg
Tegangan Normal() = 0,064 kg/cm2
Gaya Tegangan
Waktu Regangan
Pergeseran Pembacaan Dial Geser Geser
(detik) (%)
Horizontal
15,000 0,008 0,121 13,000 17.171 0,43391
30,000 0,017 0,242 15,000 19,812 0,50067
45,000 0,025 0,362 16,000 21,133 0,53405
60,000 0,033 0,483 15,500 20,473 0,51736
75,000 0,042 0,604 17,000 22,454 0,56743
90,000 0,050 0,725 16,000 21,133 0,53405
105,000 0,058 0,845 15,000 19,812 0,50067
120,000 0,067 0,966 13,000 17,171 0,43391
135,000 0,075 1,087 13,000 17,171 0,43991
150,000 0,083 1,208 39,000 4,000 5,283 0,169
165,000 0,092 1,329 40,000 4,000 5,283 0,169
180,000 0,100 1,449 40,000 4,000 5,283 0,169
195,000 0,108 1,570 40,000 4,000 5,283 0,169
210,000 0,117 1,691 39,000 4,000 5,283 0,169

128
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 38 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Tabel 3.15 Hasil Pemeriksaan Kuat Geser Langsung (Beban 3)


Beban = 3,000 Kg

Tegangan Normal() = 0,096 kg/cm2

Gaya Tegangan
Waktu Regangan
Pergeseran Pembacaan Dial Geser Geser
(detik) (%)
Horizontal
15,000 0,008 0,121 15,000 9,246 0,295
30,000 0,017 0,242 17,000 14,529 0,464
45,000 0,025 0,362 18,000 15,850 0,506
60,000 0,033 0,483 17,000 14,529 0,464
75,000 0,042 0,604 16,000 13,208 0,422
90,000 0,050 0,725 16,000 14,529 0,464
105,000 0,058 0,845 14,000 11,887 0,380
120,000 0,067 0,966 13,000 11,887 0,380
135,000 0,075 1,087 12,000 10,567 0,337

129
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 39 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

0.100

0.090
Tegangan Normal (kg/cm2)

0.080

0.070

0.060

0.050

0.040

0.030

0.020
0.300 0.350 0.400 0.450 0.500 0.550 0.600

Tegangan Geser Max (kg/cm2)

Grafik 3.7 Hubungan Tegangan Normal vs Tegangan Geser (Komputerisasi)

130
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 40 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.8 Hubungan Tegangan Normal vs Tegangan Geser (Manual)

131
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tabel 3.16 Kalibrasi Alat, Nilai C dan


Diameter = 7,1 cm
Contoh Tinggi = 2,45 cm
Luas = 39,5719 cm2
Alat Kalibrasi Proving Ring = 0,7571
0,757 kg/div
Hasil c= kg/cm2 =

3.3.1.6 Perhitungan
Perhitungan dan analisis hasil dari percobaan Kuat Geser Langsung
(Direct Shear Test) adalah:
Beban = 1,000 kg
Kecepatan Pergeseran Waktu
Pergeseran =
60,000
0,033 15,000
=
60,000
= 0,008
Pergeseran

10,000 100,000
Regangan =
Tinggi Sample

2,000

0,008

10,000
= 100,000
1,380

2,000
= 0,121%

132
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Beban
Tegangan Normal() =
Luas Sample
1,000
=
31,305
= 0,032 kg/cm2
Pembacaan Dial
Gaya Geser =
Konstanta Pr oving Ring

14,000
=
0,757
= 18,492
Gaya Geser
Tegangan Geser =
Luas Sampel
18,492
=
39,571
= 0,467 kg/cm2

3.3.1.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Hasil dari percobaan yang dilakukan tidak mendapatkan nilai C dan
karena tegangan geser maksimal dan tegangan normal yang didapatkan dari
beban beban 1,000 kg, 2,000 kg, dan 3,000 kg semakin menurun akibat tidak
stabilnya saat pemutaran engkol pendorong sehingga pembacaan dial tidak tepat.
Idealnya nilai C danadalah semakin tinggi nilainya maka semakin tinggi kuat
gesernya.

133
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

134
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.2 Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)


3.3.2.1 Maksud
Metode ini mencakup penentuan tekan bebas tanah kohesif pada
kondisi tanah asli (undisturbed) maupun tanah yang dipadatkan/dibuat
(remolded).

3.3.2.2 Landasan Teori


Kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami
keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%. Pengujian kuat tekan
bebas termasuk hal khusus dari pengujian Triaksial Unconsolidated Undrained.
Pengujian Unconfined Compression pada tanah lempung jenuh air, biasanya
menghasilkan harga cu yang sedikit lebih kecil dari harga yang didapat dari
pengujian uu (untuk test triaksial) tegangan aksial yang diterapkan diatas benda
uji berangsur-angsur ditambah sampai benda uji mengalami keruntuhan.
Pemeriksaan kuat tekan bebas yang dilakukan befungsi untuk menentukan dan
mengetahui nilai kuat tekan bebas (qu) dari suatu tanah.

3.3.2.3 Peralatan dan Benda Uji


Peralatan yang digunakan dalam percobaan kuat tekan bebas adalah
sebagai berikut:
1. Mesin Penekan
2. Tabung penuh dan tabung pecah
3. Extruder
4. Dial deformasi
5. Jangka sorong
6. Stopwatch
7. Oven
8. Timbangan

9. Pisau
135
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

10. Provingring
11. Trimer

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

Gambar 3.10 PeralatanPercobaan Kuat Tekan Bebas

Keterangan:
(a) Mesin Penekan (e) Stopwatch
(b) Tabung Pecah dan extruder (f) Oven
(c) Tabung Penuh (g) Timbangan
(d) Jangka Sorong (h) Pisau

Persyaratan yang harus dipenuhiuntuk benda uji percobaan ini adalah


sebagai berikut:
1. Ukuran benda Uji
a. Benda uji yang digunakan memiliki diameter minimum 1,3 inchi
(3,3mm) apabila ukuran maksimum partikel benda uji lebih kecil dari
1/10 diameter benda uji.

136
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

b. Untuk benda uji yang diameter minimalnya 2,8 inchi (7,1mm) atau lebih,
maka digunakan apabila ukuran partikel maksimum lebih kecil dari 1/6
diameter benda uji.
c. Tinggi contoh dibuat 2 atau 3 kali diameternya.
2. Benda Uji Asli
a. Untuk menjamin keaslian benda uji keluarkan benda uji dari tabung
contoh asli, potong bagian contoh yang terdapat pada tepi tabung contoh
asli sepanjang 2 cm dorong benda uji pada tabung contoh asli sampai
masuk seluruhnya ke dalam tabung yang akan diuji, ratakan kedua
permukaan benda uji dengan pisau.
b. Ambil benda uji dari tabung contoh asli dengan memasang tabung yang
sesuai ukuran benda uji yang digunakan tepat ditengah-tengah.
c. Keluarkan benda uji yang telah tercetak dalam tabung dengan alat
pengeluar contoh. Tentukan berat benda uji tersebut.
3. Benda Uji Buatan
a. Siapkan tabung belah yang sudah diberi pelumas bagian dalamnya
dengan ukuran sesuai pada langkah pertama.
b. Siapkan benda uji dari contoh tanah asli atau dari contoh tanah
terganggu. Untuk benda uji dari contoh tanah asli, remas-remas dengan
jari tangan hingga terdapat berat isi seragam. Masukan sedikit demi
sedikit kedalam tabung belah dan padatkan. Pengisian terus dilakukan
sampai memenuhi isi tabung. Usahakan pemadatan benda uji
menghasilkan tingkat kepadatan yang sama.
c. Keluarkan benda uji tersebut dan tentukan beratnya.

137
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.2.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang harus dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
1. Tempatkan benda uji pada mesin penekan tepat ditengah-tengah plat bagian
bawah. Turunkan plat bagian atas sampai menyentuh bagian permukaan
benda uji.
2. Putar dial benda maupun dial deformasi pada posisi nol.
3. Lakukan penekanan dengan nilai renggang - 2 per menit dan catat nilai
beban dan deformasi yang terjadi setiap 30 detik.
4. Penekanan terus dilakukan hingga tidak ada lagi penambahan renggang atau
hingga mencapai renggang 20%.
5. Tentukan kadar air benda uji tersebut.
6. Gambarkan pola keruntuhanyang terjadi pada benda uji tersebut, dan ukur
sudut kemiringan keruntuhan.

3.3.2.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Pekarangan Parkir Kampus
G, Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pemeriksaan di laboratorium dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera
pada modul. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 3.17, 3.18, 3.19, dan 3.20
sertagrafik 3.9 dan 3.11.

138
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 41 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.17 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas Tanah Terganggu (Disturbed)
Regangan Beban Luas Teganga
Waktu Regangan Beban
Pembacaan Pembacaan Angka Luas n
(detik) (%) (Kg)
Dial Dial koreksi koreksi (Kg/cm2)
0 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 1607,635 0,000
30 23,000 0,500 2,500 2,140 1,005 1615,673 0,002
60 41,000 1,000 6,000 5,136 1,010 1623,711 0,004
90 51,500 2,000 9,500 8,132 1,020 1639,788 0,006
120 56,000 3,000 13,000 11,128 1,031 1657,472 0,008
150 57,000 4,000 15,500 13,268 1,042 1675,156 0,009
180 58,000 5,000 18,250 15,622 1,053 1692,840 0,011
210 58,500 6,000 21,000 17,976 1,064 1710,524 0,012
240 62,000 7,000 24,000 20,544 1,075 1728,207 0,014
270 67,000 8,000 27,500 23,540 1,087 1747,499 0,016
300 73,000 9,000 31,250 26,750 1,099 1766,791 0,018
330 89,000 10,000 36,250 31,030 1,111 1786,082 0,020
360 104,000 11,000 42,500 36,380 1,123 1805,374 0,024
390 123,000 12,000 48,500 41,516 1,137 1827,881 0,027
420 143,000 13,000 54,250 46,438 1,149 1847,172 0,029
450 163,000 14,000 61,000 52,216 1,162 1868,072 0,033
480 183,500 15,000 67,250 57,566 1,177 1892,186 0,036
510 205,000 16,000 73,000 62,488 1,190 1913,085 0,038
540 227,000 17,000 79,000 67,624 1,205 1937,200 0,041
570 248,000 18,000 82,000 70,192 1,210 1945,238 0,042
600 251,000 19,000 78,000 66,768 1,234 1983,821 0,039
630 252.000 20.000 76.500 65.484
139
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 43 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.18 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas Contoh Tanah Terganggu
(Disturbed)

Macam Tanah Asli

Diameter Contoh (cm) 3,575


Keliling (cm2) 11,231
Tinggi Contoh (cm) 7,130
Luas Contoh (cm2) 100,154
Isi Contoh (cm3) 71,570
Berat Contoh Basah (gr) 120,800
Berat Contoh Kering (gr) 90,6
Berat Isi Contoh (gr/cm3) 1,688
Kadar Air Contoh (%) 33,333

140
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 44 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.19 Hasil Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas Tanah Tidak Terganggu (Undisturbed)
Regangan Beban Luas
Waktu Regangan Beban Tegangan
(detik) Pembacaan (%) Pembacaan (Kg) Angka Luas (Kg/cm2)
Dial Dial koreksi koreksi
0 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 94,329 0,000
30 25,000 0,500 0,750 0,642 1,005 94,801 0,008
60 53,000 1,000 1,500 1,284 1,010 95,273 0,016
90 80,000 2,000 2,250 1,926 1,020 96,216 0,023
120 103,000 3,000 3,750 3,210 1,031 97,254 0,039
150 134,000 4,000 5,000 4,280 1,042 98,291 0,051
180 160,000 5,000 7,000 5,992 1,053 99,329 0,070
210 188,000 6,000 9,000 7,704 1,064 100,366 0,090
240 215,000 7,000 10,750 9,202 1,075 101,404 0,106
270 243,000 8,000 12,000 10,272 1,087 102,536 0,117
300 268,000 9,000 13,250 11,342 1,099 103,668 0,128
330 298,000 10,000 14,250 12,198 1,111 104,800 0,136
360 325,000 11,000 15,250 13,054 1,123 105,932 0,144
390 356,000 12,000 16,250 13,910 1,137 107,253 0,152
420 381,000 13,000 17,000 14,552 1,149 108,384 0,157
450 408,000 14,000 18,000 15,408 1,162 109,611 0,164
480 434,000 15,000 19,000 16,264 1,177 111,026 0,171
510 460,000 16,000 20,000 17,120 1,190 112,252 0,178
540 485,000 17,000 20,750 17,762 1,205 113,667 0,183
570 512,000 18,000 21,250 18,190 1,210 114,139 0,186
600 544,000 19,000 22,000 18,832 1,234 116,402 0,189

141
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

630 571,000 20,000 23,000 19,688

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 46 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Tabel 3.20 Hasil PemeriksaanKuat Tekan Bebas Contoh Tanah Tidak Terganggu
(Undisturbed)

Macam Tanah Asli


Diameter Contoh (cm) 3,505
Keliling (cm2) 11,011
Tinggi Contoh (cm) 6,815
Luas Contoh (cm2) 94,329
Isi Contoh (cm3) 65,755
Berat Contoh Basah (gr) 106,500
Berat Contoh Kering (gr) 71,300
Berat Isi Contoh (gr/cm3) 1,620
Kadar Air Contoh (%) 49,369

142
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 47 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

3.500

3.000

2.500
Tegangan (kg/cm2)

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
Regangan (%)

Grafik 3.9 Kuat Tekan Bebas Tanah Terganggu (Komputerisasi)

143
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 48 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Grafik 3.10 Kuat Tekan Bebas Tanah Terganggu (Manual)

144
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 49 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

3.000

2.500
Tegangan (kg/cm2)

2.000

1.500

1.000

0.500

0.000
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
Regangan (%)

Grafik 3.11 Kuat Tekan Bebas Tanah Tidak Terganggu (Komputerisasi)

145
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 50 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Grafik 3.12 Kuat Tekan Bebas Tanah Tidak Terganggu (Manual)

146
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.2.6 Perhitungan
Berikut adalah contoh perhitungan Kuat Tekan Bebas Tanah
Terganggu dan Tidak Terganggu serta perhitungan contoh tanahnya setelah
dilakukan kuat tekan bebas :
1. Contoh perhitungan Kuat Tekan Bebas Tanah Terganggu (Disturbed)Tabel
3.17:
Waktu =30,000 detik
Regangan (Pembacaan Dial) = 23,000
Regangan = 0,500%
Beban (Pembacaan Dial) = 2,500
Beban = 2,140 kg
Angka Koreksi = 1,005
Luas Koreksi = Luas Contoh Angka Koreksi
= 9,484 1,005
= 9,484 cm2
Beban
Tegangan (kg/cm2) =
Luas Koreksi
1,000
=
9,484
= 0,264 (kg/cm2)
Catatan: Dapat digunakan perhitungan yang sama untuk perhitungan Kuat
Tekan Bebas Tanah Tak Terganggu (Undisturbed).
2. Berikut ini adalah contoh perhitungan Kuat Tekan Bebas Contoh Tanah
Terganggu (Disturbed) tabel 3.18:
Diameter Contoh = 3,475 cm
Keliling = d
= 3,475
= 10,917 cm
Tinggi Contoh = 7,270 cm
Luas Contoh = d2
147
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

= (3,475)2
= 9,484 cm2
Isi Contoh = d2 t
= (3,475)2 7,270
= 68,950 cm3
Berat Contoh Basah = 120,900 gram
Berat Contoh Kering = 75,900
Berat Contoh Basah
Berat Isi Contoh =
Isi Contoh
120,900
=
68,950
= 1,753 kg/cm3
(Berat Contoh Basah Berat Contoh Kering)
Kadar Air = 100
Berat Contoh Kering

=
120,900 75,900 100
75,900
= 59,289%

148
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.2.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Percobaan kuat tekan bebas didapatkan grafik hubungan antara
tegangan dan regangan pada kuat tekan tanah disturbed dan undisturbed. Grafik
hubungan antara tegangan dan regangan pada tanah disturbed relatif lebih tidak
stabil dibanding tanah undisturbed. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi tanah
dipadatkan secara manual (tidak dalam keadaan asli).
Perhitungan contoh tanah mendapatkan nilai isi contoh sebesar 68,950
cm3 pada tanah disturbed dan isi contoh sebesar 63,678 cm3 pada tanah disturbed
dengan berat isi dan kadar air masing-masing sebesar 1,753 gr/cm3 dan 59,289%
pada tanah undisturbed serta 1,428gr/cm3 dan 0,944% pada tanah undisturbed.

149
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.3 Konsolidasi
3.3.3.1 Maksud
Pengujian ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam melakukan
pengujian untuk mengetahui sifat-sifat pemampatan dan penurunan tanah pada
saat dibebani.

3.3.3.2 Landasan Teori


Penambahan beban pada permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan
tanah di bawah mengalami kompresi. Kompresi ini disebabkan oleh deformasi
partikel tanah, relokasi partikel, dari air atau udara dari pori-pori, dan penyebab
lainnya. Beberapa atau semua faktor-faktor ini memiliki hubungan dengan
keadaan tanah yang relevan. Jika penekanan dari lapisan tanah tergantung pada
waktu itu, yang disebut pengaruh penurunan konsolidasi atau lebih sering disebut
sebagai program konsolidasi.
Teori umum yang meliputi konsep tekanan pori dan tegangan efektif
adalah satu hal yang pada awalnya dikembangkan oleh Terzaghi. Konsolidasi
karakteristik tanah adalah koefisien indeks indeks tekanan (Cc) dan koefisien
konsolidasi (Cv). Indeks tekanan tergantung pada seberapa banyak reduksi dan
konsolidasi yang akan terjadi. Koefisien konsolidasi terkait dengan berapa lama
akan terjadi konsolidasi. Konsolidasi parameter dapat diperoleh (perkiraan) dari
uji konsolidasi laboratorium.

3.3.3.3 Peralatan
Beberapa peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Alat konsolidasi
2. Cetakan benda uji
3. Extruder
4. Stopwatch
5. Dial deformasi
150
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

6. Timbangan
7. Oven

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

(g) (h) (i)


Gambar 3.11PeralatanPercobaan Konsolidasi

Keterangan:
(a) Timbangan (f)Oven
(b)Kertas Saring (g) Ring Cetakan
(c)Batu Pori (h)Ring Extruder
(d)Sel Konsolidasi (i)Stopwatch
(e)Botol Air Suling

151
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.3.4 Prosedur Percobaan


Prosedur percobaan Konsoliadasi yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1. Membersihkan dan mengeringkan cetakan benda uji, kemudian menimbang
beratnya.
2. Menyiapkan benda uji dengan cara:
a. Mengeluarkan contoh tanah dari tabung sepanjang 1 cm dengan
menggunakan extruder tabung lalu potong dan ratakan.
b. Memasang cetakan di depan tabung contoh, lalu mengeluarkan contoh
tanah dengan extruder sehingga cetakan terisi penuh dengan tanah.
c. Meratakan tanah yang menonjol dikedua ujung cetakan benda uji dengan
pisau pemotong.
d. Memotong kelebihan tanah dengan hati-hati dan menentukan kadar air
bagian yang terpotong tersebut.
e. Menimbang cetakan tanah beserta tanah dan menentukan berat tanahnya
sendiri.
f. Mengeluarkan contoh tanah dari cetakan tanah dengan cara mendorong
dengan besi pendorong.
3. Memasukkan benda uji tersebut ke dalam ring contoh dengan hati-hati jangan
sampai terjadi pematahan.
4. Memasang kertas saring pada bagian atas dan bawah sampel, kemudian
memasang batu pori pada bagian atas dan bawahnya.
5. Memasukkan sampel beserta batu pori dan kertas saring ke dalam sel
konsolidasi.
6. Mengatur posisi palang penekan hingga tepat menyentuh bola baja.
7. Mengatur ketinggian baut penekan sehingga horizontal dengan cara memutar
span sekrup dibagian belakang.
8. Mengatur posisi dialdeformasi dalam posisi tertekan, kemudian mengalibrasi
dial tersebut hingga berada di angka nol danmenahan lengan beban dengan
palang penahan.
152
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9. Memasang beban pertama yang menghasilkan tekanan pada benda uji sebesar
1 kg.
10. Membaca deformasi tanah pada detik ke 0, 6, 10, 15, 30, kemudian menit ke
1, 2, 4, 8, 12, 15, 30 dan pada jam ke 1, 2, 4, 8, 16 24.
11. Memasang beban kedua kemudian melakukan pembacaan sesuai prosedur ke
10.
12. Melakukan hal yang sama untuk beban-beban yang lebih besar.
13. Setelah melakukan pembebanan maksimum, kemudian mengurangi beban
dalam tahap dua tahap sampai mencapai beban pertama. Membaca dial
deformasi 5 jam setelah pengurangan beban, lalu beban dikurangi lagi.
Melakukan pembacaan kembali setelah 5 jam berikutnya.
14. Mengeluarkan ring contoh dan benda uji dari sel konsolidasi.Segera setelah
pembacaan terakhir dicatat.
15. Mengeluarkan batu pori dan kertas saring.
16. Meneluarkan benda uji dari dalam ring contoh lalu timbang dan tentukan
berat keringnya.
17. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam percobaan ini adalah:
a. Memeriksa benda uji dan segera memberi beban pertama untuk menjaga
supaya tidak terjadi perubahan kadar air.
b. Pada permulaan percobaan, batu pori harus benar-benar rapat pada
permukaan benda uji,plat penekan dan bola baja serta baut penekan harus
rapat satu sama lain. Jika hal ini tidak diperhatikan maka pada
pembebanan pertama kemungkinan diperoleh pembacaan penurunan
yang lebih besar daripada yang sesungguhnya.
c. Selama percobaan sel konsolidasi harus selalu terisi penuh dengan air.
d. Untuk tanah tertentu yang memiliki faktor swelling besar, kemungkinan
pada saat pembebanan pertama yang terjadi bukan penurunan melainkan
pengembangan. Dalam hal ini, segera memasang beban kedua untuk
menghentikan pengembangan tanah tersebut, bila hal ini tidak menolong,
segera memberi beban ketiga,dan seterusnya.
153
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.3.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Pekarangan Parkir Kampus
G, Universitas Gunadarma, Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Pemeriksaan di laboratorium dilakukan berdasarkan cara-cara yang tertera
pada modul. Hasil pemeriksaan konsolidasi, pembacaan dial dan grafik hasil
konsolidasi dapat dilihat pada Tabel 3.21, 3.22, 3.23, 3.24, dan 3.25 serta Grafik
3.13, 3.15, 3.17, 3.19 dan 3.21.

154
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 51 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Tabel 3.21 Hasil Pemeriksaan Konsolidasi

Kadar Air dan Berat Isi Sebelum Sesudah


Berat ring/ cawan (gr) 36,800 69,800
Berat tanah basah + ring (gr) 92,200 123,500
Berat tanah basah (gr) 55,400 53,700
Berat tanah kering + cawan + ring (gr) 104,600
Berat tanah kering (gr) 34,800
Berat air (gr) 20,600 18,900
Kadar air (%) 59,195 54,310
Volume tanah basah/ring (cm3) 30,029 25,655
Berat isi basah (gr/cm3) 1,845 2,093
Berat isi kering (gr/cm3) 1,159 1,356

155
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 52 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Beban = 1,000 kg
Tekanan = 0,04995 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15 cm
Tabel 3.22 Hasil Pemeriksaan Beban 1,000 kg
PEMBACAAN DIAL
T T1/2 Pembacaan Penurunan Tinggi
Waktu
(Menit) (Menit) Dial 10-2 mm (mm) Akhir
0,000 0,000 28,000 0,28 14,720
0 det
0,100 0,316 29,000 0,29 14,710
6 det
0,250 0,500 42,000 0,42 14,580
15 det
0,500 0,707 44,000 0,44 14,560
30 det
1,000 1,000 61,000 0,61 14,390
1 menit
2,000 1,414 68,000 0,68 14,320
2 menit
4,000 2,000 69,000 0,69 14,310
4 menit
8,000 2,828 69,500 0,695 14,305
8 menit
15,000 3,873 70,000 0,7 14,300
15 menit
30,000 5,477 71,000 0,71 14,290
30 menit
60,000 7,746 71,000 0,71 14,290
1 jam
98,000 9,899 72,000 0,72 14,280
1 jam 38 menit
1284,000 35,833 75,500 0,755 14,245
21 jam 24 menit

156
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 54 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Beban = 1,000 kg
Tekanan = 0,04995 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15 cm

Grafik 3.13 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 1,000 kg (Komputerisasi)


157
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 55 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 6-12-2014

Grafik 3.14 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 1,000 kg (Manual)

158
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 56 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 8-12-2014

Beban = 2,000 kg
Tekanan = 0,0999 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15,000 cm
Tabel 3.23 Hasil Pemeriksaan Beban 2,000 kg

PEMBACAAN DIAL
T T1/2 Pembacaan Penurunan Tinggi
Waktu
(Menit) (Menit) Dial 10-2 mm (mm) Akhir
0 det 0,000 0,000 83,000 0,83 14,170
6 det 0,100 0,316 85,000 0,85 14,150
15 det 0,250 0,500 87,000 0,87 14,130
30 det 0,500 0,707 88,000 0,88 14,120
1 menit 1,000 1,000 89,500 0,895 14,105
2 menit 2,000 1,414 91,000 0,91 14,090
4 menit 4,000 2,000 92,000 0,92 14,080
8 menit 8,000 2,828 93,000 0,93 14,070
15 menit 15,000 3,873 94,000 0,94 14,060
30 menit 30,000 5,477 94,500 0,945 14,055
1 jam 60,000 7,746 95,000 0,95 14,050
2 jam 120,000 10,954 95,750 0,9575 14,043
3 jam 32 menit 212,000 14,560 96,500 0,965 14,035
25 jam 13 menit 1513,000 38,897 99,000 0,99 0,99
159
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

160
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 58 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 8-12-2014

Beban = 2,000 kg
Tekanan = 0,0999 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15,000 cm

Grafik 3.15 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 2,000 kg (Komputerisasi)

161
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 59 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 8-12-2014

Grafik 3.16 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 2,000 kg (Manual)

162
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 60 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Beban = 4,000 kg
Tekanan = 0,1998 kg/cm2
Tinggi Awal (Ho) = 15,000 cm
Tabel 3.24 Hasil Pemeriksaan Beban 4,000 kg

PEMBACAAN DIAL
T T1/2 Pembacaan Penurunan Tinggi
Waktu
(Menit) (Menit) Dial 10-2 mm (mm) Akhir
0 det 0,000 0,000 124,000 1,24 13,760

6 det 0,100 0,316 130,000 1,3 13,700

15 det 0,250 0,500 133,000 1,33 13,670

30 det 0,500 0,707 135,000 1,35 13,650

1 menit 1,000 1,000 138,500 1,385 13,615

2 menit 2,000 1,414 141,000 1,41 13,590

4 menit 4,000 2,000 143,500 1,435 13,565

8 menit 8,000 2,828 145,000 1,45 13,550

15 menit 15,000 3,873 146,000 1,46 13,540

30 menit 30,000 5,477 147,500 1,475 13,525

1 jam 60,000 7,746 148,000 1,48 13,520

2 jam 120,000 10,954 149,000 1,49 13,510

3 jam 32 menit 212,000 14,560 150,000 1,5 13,500

163
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

25 jam 13 menit 1513,000 38,897 154,000 1,54 13,460

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 62 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Beban = 4,000 kg
Tekanan = 0,1998 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15,000 cm

0.760
0.780
0.800
Penurunan (mm)

0.820
0.840
0.860
0.880
0.900
0.920
0.940
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000
Air Waktu (menit)

164
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Grafik 3.17 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 4,000 kg (Komputerisasi)


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 63 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 9-12-2014

Grafik 3.18 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 4,000 kg (Manual)

165
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 64 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Beban = 8,000 kg
Tekanan = 0,3996 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15,000 cm
Tabel 3.25 Hasil Pemeriksaan Beban 8,000 kg

PEMBACAAN DIAL
T T1/2 Pembacaan Penurunan Tinggi
Waktu
(Menit) (Menit) Dial 10-2 mm (mm) Akhir
0 det 0,000 0,000 173,000 1,73 13,270
6 det 0,100 0,316 183,000 1,83 13,170
15 det 0,250 0,500 187,000 1,87 13,130
30 det 0,500 0,707 191,000 1,91 13,090
1 menit 1,000 1,000 196,000 1,96 13,040
2 menit 2,000 1,414 202,000 2,02 12,980
4 menit 4,000 2,000 206,000 2,06 12,940
8 menit 8,000 2,828 210,000 2,1 12,900
15 menit 15,000 3,873 212,000 2,12 12,880
30 menit 30,000 5,477 213,500 2,135 12,865
1 jam 60,000 7,746 214,500 2,145 12,855
2 jam 120,000 10,954 215,500 2,155 12,845
24 jam 1440,000 37,947 218,500 2,185 12,815

166
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 66 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Beban = 8,000 kg
Tekanan = 0,3996 kg/cm2
Tinggi Awal (H0) = 15,000 cm

1.140
1.160
1.180
1.200
Penurunan

1.220
1.240
1.260
1.280
1.300
1.320
0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
Air Waktu (menit)

Grafik 3.19 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 8,000 kg (Komputerisasi)

167
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 67 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.20 Penurunan Terhadap Akar Waktu Beban 8,000 kg (Manual)

168
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 68 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

0.660

0.640
Angka Pori (e)

0.620

0.600
0,588
0.580

0.560
0,552
0.540
0,291 0,385
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500

Tekanan (gr/cm2)

Grafik 3.21 Hubungan Tekanan dengan Angka Pori (Komputerisasi)

e1 = 0,588 p1 = 0,219
e2 = 0,552 p2 = 0,385
Cc = 0,147

169
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 69 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 10-12-2014

Grafik 3.22 Hubungan Tekanan dengan Angka Pori (Manual)

170
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.3.6 Perhitungan
Perhitungan dari percobaan Konsolidasi (Consolidation) adalah
sebagai berikut:
Contoh Perhitungan Konsolidasi :
Berat Tanah Basah = (Berat Tanah Basah + Ring) (Berat Ring)
= 96,000 36,700
= 59,300 gr
Berat Tanah Kering = Berat Tanah Kering Berat Cawan
= 64,500 20,500
= 44,000 gr
Berat Air = Berat Tanah Basah Berat Tanah Kering
= 59,300 44,000
= 15,300 gr
Berat Air
Kadar Air = 100
Berat Tanah Kering
15,300
= 100
44,000
= 34,773%
Volume Tanah Basah = d2 t
= 5,0002 1,525
= 29,943 cm3
Berat Tanah Basah
Berat Isi Basah =
Volume Tanah Basah
59,300
=
29,943
=1,980 gr/cm3

171
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berat Isi Basah


Berat Isi Kering =
Kadar Air
1
100
1,980
=
34,773
1
100
= 1,469gr/cm3
Contoh Perhitungan Pemeriksaan Beban :
Untuk t = 6 detik
= 0,100 menit
Akar Waktu = 0,100
= 0,316 detik
Pembacaan Dial
Penurunan =
100,000
25,000
=
100,000
= 0,250 mm
Tinggi Akhir = H0 Penurunan
= 15,250 0,250
= 15,000 mm
Contoh Perhitungan Indeks Pemampatan pada Tekanan 0,051 gr/cm2 :
Pembacaan Dial = 4,600 mm
= 0,046 cm
Penurunan Kotor = Pembacaan Dial
= 0,046 cm
Koreksi Alat = 0,000 cm
Penurunan ( H ) = Penurunan Kotor Koreksi Alat
= 0,046 0,000
= 0,046 cm

172
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

H
e =
Tinggi Tanah Kering
0,046 cm
=
0,900 cm
= 0,051
Angka Pori (e) = Angka Pori sebelum (Pemeriksaan Angka Pori) e
= 0,695 0,051
= 0,644
Rata - Rata H
Penurunan Merata = H
6
0,840
= 0,046
6
= 0,046 0,014
= 0,032 cm
Tinggi Rata-Rata = t Penurunan Merata
= 1,525 0,032
= 1,493 cm
Tinggi Rata - Rata
H =
2,000
1,493
=
2,000
= 0,746 cm
t90 = 144,000 menit
0,848 H 2
Cv =
t90
0,848 0,746 2
=
144,000
= 0,003 cm2/menit

3.3.3.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


173
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan di laboratorium


didapatkan nilai angka pori sebesar 0,588 dan 0,522 atau sama dengan 58,800%
dan 52,200%, hal ini dapat diartikan bahwa tanah tersebut memiliki kemampuan
untuk mengikat air dan material yang dibutuhkan oleh tanah dengan baik, dengan
indeks pemampatan sebesar 0,147. Selain itu tanah yang diujikan memiliki derajat
kejenuhan 294,180%, sedangkan tanah jenuh sekali memiliki derajat kejenuhan 1.
Hal ini dapat diartikan bahwa tanah yg diujikan termasuk kedalam tanah yang
lebih jenuh daripada syarat kejenuhan yaitu 1. Hal ini bisa disebabkan karena
kesalahan pengujian.

174
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.4 Pemadatan
3.3.4.1 Maksud
Tes ini dimaksudkan untuk mendapatkan kadar air optimum dan berat
isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan.

3.3.4.2 Landasan Teori


Pemadatan merupakan usaha untuk mempertinggi kerapatan tanah
dengan pemakaian energi mekanis untuk menghasilkan penempatan partikel.
Energi pemadatan lapangan, di lapangan depat di peroleh dari mesin gilas, alat-
alat pemadatan getaran, dan dari benda-benda berat yang di jatuhkan. Di
laboratorium, contoh uji untuk mendapatkan pengendalian mutu di padatkan
dengan menggunakan daya tumbukan (dinamik), alat penekan, atau tekanan statik
yang menggunakan piston dan mesin dan tekanan.

3.3.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dari percobaan pemadatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Modified proctor mold
2. Modified proctor hammer
3. Extruder mold
4. Square pan
5. Thin box
6. Graduated cylinder
7. Sekop
8. Trowel
9. Straightedge
10. Rubber mallet
11. Steel wire brush

175
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

Gambar 3.12PeralatanPercobaan Konsolidasi

Keterangan:
(a) Modified proctor hammer (e)Sekop
(b)Extruder mold (f)Square pan
(c)Thin Box (g) Timbangan
(d) Mold & collar (h) Saringan No. 4.

3.3.4.4 Prosedur Percobaan, Persiapan Sampel, Cara Modifier Proctor


danLaporan
Sebelum melakukan percobaan Pemadatan (Compaction Test) perlu
adanya persiapan sampel, persiapan sampel tersebut dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah berikut ini:
1. Menyiapkan sampel tanah yang tersedia, menyaring dengan saringan No. 4
hingga terkumpul sebanyak 11 kg.
2. Menjemur tanah di tempat terbuka.
3. Menentukan kadar air tanah tersebut dengan speedy test.
4. Memisahkan 5 buah sampel tanah masing-masing seberat 2,2 kg untuk mold
4, memasukkan ke dalam kantong plastik.
176
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

5. Mengambil salah satu sampel tadi kemudian tambahkan air sedikit demi
sedikit kemudian mengaaduk dengan tangan sampai merata. Melakukan
penambahan air sampai didapat campuran tanah yang bila dikepalkan dengan
tangan lalu dibuka tidak hancur, namun juga tidak lengket. Setelah mendapat
tanah seperti itu, mencatat jumlah air yang ditambahkan tadi. Kemudian
menentukan kadar airnya dengan perhitungan sebagai berikut:
B 100
DC B
A
6. Mengisikan data tersebut pada form untuk kadar air optimum di tengah.
Kemudian mengisi kolom-kolom samping kiri dan kanan untuk kadar air
3%, 6%, +3%, dan +6%.
7. Menghitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sampel tanah
dengan kadar air dengan perhitungan sebagai berikut:
DB
C A
100 B
Dimana:
D : Kadar air yang dicari (%)
C : Penambahan air (ml)
B : Kadar air semula (%)
A : Berat tanah (gram)
8. Melakukan penambahan air sesuai perhitungan lalu simpan sampel tanah
tersebut dalam plastik selama 24 jam agar didapatkan kadar air yang merata.

177
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Percobaan Pemadatan (Compaction Test) prosedur percobaan yang


harus dilakukan adalah:
1. Menimbang mold berikut alasnya dengan timbangan ketelitian 1 gram.
Memberi tanda mold tersebut agar tidak tertukar.
2. Memasang collar lalu mengencangkan dan menempatkan pada tumpuan yang
kokoh.
3. Mengambil salah satu sampel tanah dari dalam kantong plastik yang telah
dipersiapkan tadi, kemudian mengisikan ke dalam mold 4. Menumbuk
dengan modified proctor hammer sebanyak 25 kali tumbukan secara merata.
Mengulangi langkah tersebut hingga mencapai 5 lapisan.
4. Melakukan hal yang sama untuk lapisan berikutnya sampai lapisan terakhir
mengisi sebagian collar.
5. Melepaskan collar dan meratakan kelebihan tanah pada mold dengan
menggunakan staright edge (pisau pemotong).
6. Mengisi rongga-rongga yang terbentuk dengan tanah bekas potongan
sehingga didapat permukaan yang merata.
7. Menimbang mold berikut tanah yang ada di dalamnya dengan timbangan
ketelitian 1 gram.
8. Mengeluarkan sampel tanah dari mold dengan menggunakan extruder mold
dan ambil 3 buah sampel masing-masing pada bagian atas, tengah, dan bawah
untuk diperiksa kadar airnya.
9. Melakukan hal yang sama untuk kadar air yang lain sehingga didapatkan 5
data pemadatan.

Percobaan Pemadatan (Compaction Test) ini juga terdapat cara


modified proctor, cara itu adalah sebagai berikut:
1. Untuk cara modified proctor bisa juga digunakan mold dengan diameter 4
atau 6 dan palu pemadatan sebesar 10 lb.
2. Jumlah lapisan per-mold adalah 5 lapis.

178
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3. Jumlah tumbukan per lapis untuk 4 adalah 25 kali tumbukan, dan untuk
mold 6 adalah 56 kali tumbukan.
4. Prosedur percobaan sama dengan pemadatan standar.

Laporan yang harus dilakukan, yaitu gambarkan grafik berat isi tanah
kering terhadap kadar air dari hasil percobaan, kemudian gambarkan sebuah kurva
yang halus yang paling mendekati dengan titik-titik yang digambarkan dan
tentukan berat isi kering maksimum dari kurva tersebut dengan ketelitian 0,01
gram/cm3. Kadar air yang sesuai dengan berat isi maksimum ini adalah kadar air
optimum dan harus dicatat dengan ketelitian 0,5%, setelah diketahui w optimum
dan d maksimum gambarlah garis jenuh (zero air void line) dengan rumus:
Gs w
ZAVC
w
Gs
1 100
Sr

100
Dengan : Gs : Berat jenis tanah
w: Berat jenis air (gram/cm3)
w : Kadar air (%)
Sr : Derajat kejenuhan
Grafik pemadatan tidak boleh memotong garis jenuh (zero air void line)
dan pada harga kadar air yang tertinggi menjadi sejajar dengan garis tersebut.

179
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.4.5 Hasil Pemeriksaan


Lokasi pemeriksaan pada percobaan ini dilakukan di Pekarangan
Parkir Kampus G, Universitas Gunadarma, Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa
Dua, Cimanggis, Depok. Pemeriksaan di lapangan dilakukan berdasarkan cara-
cara yang tertera pada modul praktikum. Hasil pemeriksaan pemadatan, berat isi,
kadar air, serta grafik antara pemadatan dan kadar air vs zavc ini dituangkan
dalam Tabel 3.26, 3.27, 3.28 dan Grafik 3.23.

180
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 70 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2014

Tabel 3.26 Hasil Percobaan Pemadatan


Jenis Kadar Air 6 3 0 3 6
Berat Tanah Basah (gr) 2,200 2,200 2,200 2,200 2,200
Kadar Air Mula (%) 53,074 53,074 53,074 53,074 53,074
Kadar Air Akhir (%) 53,538 56,580 59,580 62,580 65,580
Penambahan Air (ml) 10,000 50,448 93,565 136,683 179,800

181
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 71 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2014

Tabel 3.27 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Compaction Test


Nomor Sampel 6 3 0 3 6
Berat Cetakan (gr) 3698,000 3203,000 3698,000 3203,000 3203,000
Berat Tanah Basah + Cetakan (gr) 4976,000 4543,000 5141,000 4853,000 4784,000
Berat Tanah Basah (gr) 1278,000 1340,000 1443,000 1650,000 1581,000
Isi Cetakan (cm3) 939,980 945,750 939,980 945,750 945,750
Berat Isi Basah (gr/cm3) 1,360 1,417 1,535 1,745 1,672
Berat Isi Kering (gr/cm3) 0,888 0,926 1,003 1,140 1,092

182
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 72 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 12-12-2014

Tabel 3.28 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Compaction Test


Nomor Sampel 6 3 0 3 6
Berat Thin Box (gr) 8,500 10,100 8,900 9,900 10,300
Berat Thin Box+ Tanah Basah (gr) 54,000 49,700 47,200 64,800 68,500
Berat Thin Box+ Tanah Kering (gr) 45,400 40,800 37,500 49,000 54,300
Berat Air (gr) 8,600 8,900 9,700 15,800 14,200
Berat Tanah Kering (gr) 36,900 30,700 28,600 39,100 44,000
Kadar Air (w) (%) 23,306 28,990 33,916 40,409 32,273
ZAVC 2,734 2,730 2,726 2,721 2,727

183
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 73 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 12-12-2014

1.100

1.050
Berat Isi Kering (gr/cm3) & ZAVC

1.000

0.950

0.900

0.850

0.800

0.750

0.700

0.650

0.600
52.500 55.000 57.500 60.000 62.500

Kadar Air (%)


PEMADATAN KADAR AIR vs ZAVC

Grafik 3.23(Komputerisasi)

184
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 74 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 12-12-2014

Grafik 2.24 (Manual)

185
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.4.6 Perhitungan
B 100
Kadar Air Optimum (D) = C B
A

53,074 100
= 10,000 53,074
2200,000
= 53,538%
Keterangan : C (Penambahan air) = pemisalan awal sebesar 10,000 ml.
DB
Penambahan Air (Kadar Air 3%) = A
100,000 B
53,538 53,074
= 2200,000
100,000 53,074
= 50,448 ml
Isi Cetakan = 0,250 d 2 t

= 0,250 10,125 11,775


2

= 948,071 cm3
Berat Tanah Basah
Berat Isi Basah =
Isi Cetakan
1116,000
=
948,071
= 1,177 gr/cm3
Berat Isi Basah
Berat Isi Kering = 100
100 w
1,177
= 100
100 5,074
= 0,769 gr/cm3
Contoh Perhitungan pada Kadar Air Compaction Test(6%)adalah sebagai berikut
:
Berat Thin Box =9,700 gram
Berat Thin Box + Tanah Basah = 80,200 gram

186
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berat Thin Box + Tanah Kering = 55,700 gram


Berat Tanah Kering = (Berat Thin Box + Tanah Kering)
Berat Thin Box
= 55,700 9,700
= 46,000 gram
Berat Air = (Berat Thin Box + Tanah Basah)
(Berat Thin Box + Tanah Kering)
= 80,200 55,700
= 24,500 gram
Berat Tanah Kering
Kadar Air (w) = 100%
Berat Air
46,000
= 100%
24,500
= 53,261%

ZAVC =
Gs w
w
Gs
1 100
Sr

100

=
2,4911
53,261
2,491
1 100
88,137

100,000
= 0,994

187
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.4.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Pemadatan dilakukan terhadap 5 sampel yang masing-masing
sebanyak 2200,000 gram. Tanah yang digunakan adalah tanah lolos saringan No.
4 ASTM dengan kadar air awal 53,074%. Selain itu, dari kadar air hasil
pemadatan, dapat diperoleh besar berat isi kering tanah hasil pemadatan.

188
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.5 CBR Laboratorium


3.3.5.1 Maksud
Praktikum ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California
Bearing Ratio) tanah dan campuran agregat di laboratorium pada kadar air
optimum.

3.3.5.2 Landasan Teori


CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan
terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
Percobaan yang dilakukan hampir sama dengan percobaan di lapangan hanya
perbedaannya bahwa CBR laboratorium sudah menggunakan alat bantu yang
lebih baik.
Cara ini dikembangkan oleh California State Highway Departement
sebagai cara untuk menilai tanah dasar jalan (sub grade), dengan cara ini suatu
percobaan penetrasi dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan
lainnya yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang
diperoleh kemudian dipakai untuk menentukan tebal lapisanperkerasan yang
diperlukan di atas lapisan yang CBR-nya ditentukan.Cara CBR dikembangkan
oleh California State Highway Departmentsebagai cara untuk menilai kekuatan
tanah dasar jalan (sub grade). Nilai CBRdiambil pada pemadatan tanah dengan
kondisi kadar air tanah optimum.Dalam hal ini akan didapat 2 nilai, yakni:
1. CBR Unsoaked Acering (tanpa pemadatan)
2. CBR Soaked/ basah (dengan pemadatan 4 24 jam)
Daya dukung lapisan tanah dasar dibutuhkan untuk menentukan
lapisan perkerasan yang dibutuhkan sesuai rencana. Data yang diperoleh adalah
dataCBR asli lapangan yang diuji di laboratorium untuk menunjukkan
kekuatandaya dukung tanah tersebut yang dibandingkan dengan material atau
bahanstandar.

189
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Pada uji pemadatan ini biasanya diperoleh energi pemadatan yang lebihbesar,
sehingga hal ini mengakibatkan harga berat volume maksimal akanlebih besar
pula. Hal tersebut akan mempengaruhi kadar air yangoptimum.

3.3.5.3 Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada percobaan California
Bearing Ratio Lapangan (CBR Lapangan) adalah:
1. Mechanical loading pressure
2. CBR mold
3. Spacer dish
4. Straight edge
5. Circular surcharge weight
6. Slotted surcharge weight
7. Kertas saring
8. Modified proctor hammer
9. Proving ring
10. Square pan
11. Tin box
12. Graduated cylinder
13. Sekop
14. Extruder
15. Swell plate
16. Swell tripod
17. Saringan No. 4
18. Dial indicator
19. Timbangan

190
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

(i) (j)

Gambar 3.13 Peralatan Percobaan CBR Laboratorium

Keterangan :
(a) Mechanical loading pressure (f) CBR mold
(b) Thin box (g) Extruder
(c) Sekop (h) Spacer dish
(d) Dialindicator (i) Kertas saring
(e) Saringan no. 4 (j) Timbangan

191
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.5.4 Prosedur Percobaan dan Cara Membuat Sampel dengan Kadar


Air Optimum
Percobaan California Bearing Ratio Lapangan (CBR Lapangan)
prosedur percobaan yang harus dilakukan adalah:
1. Mengambil sampel tanah kering udara yang lolos saringan , tertahan
saringan No. 4 seperti yang dipakai pada percobaan pemadatan sebanyak 1
sampel sebanyak 5 kg.
2. Menambahkan tanah tersebut dengan air sehingga mendekati kadar air
optimum dengan toleransi 3%, dengan langkah sebagai berikut:
a. Pada saat percobaan pemadatan, menyimpan setiap sampel tanah dalam
kantong plastik tertutup sehingga kadar air tidak berubah. Masing-masing
kantong plastik diberi tanda nomor percobaan dan kadar airnya.
b. Setelah kadar air optimum diketahui, mengambil kantong plastik berisi
tanah dengan kadar air yang paling mendekati kadar air optimum.
c. Menambahkan air pada sampel tanah yang akan dipakai untuk percobaan
CBR sedikit demi sedikit hingga warnanya hampir mendekati warna
tanah dalam kantong plastik tadi. Melakukan hal ini dengan seksama
karena toleransi yang diizinkan hanya 3%.
3. Membiarkan tanah selama 24 jam (curing time) agar kadar airnya merata dan
menutup rapat-rapat agar tidak terjadi penguapan.
4. Menimbang CBR mold beserta alasnya kemudian memasukkan spacer dish
(keeping pemisah) lalu meletakkan kertas saring di atasnya.
5. Memasang collar di atas mold.
6. Memasukkan tanah yang telah dipersiapkan ke dalam mold sedemikian rupa
sehingga setelah dipadatkan tanah akan mengisi 1/5 tinggi mold.
7. Memadatkan masing-masing lapisan tanah samapai mencapai seluruh tinggi
mold, dengan 25 kali tumbukan pada tiap lapisannya.
8. Melepaskan collar lalu meratakan tanah dibagian atas mold dengan staright
edge (alat perata).

192
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9. Membalik mold lalu mengeluarkan piringan pemisah dan kertas saring,


kemudian menimbangnya.
10. Memasang kertas saring di kedua permukaan tanah dalam mold lalu
memasang kembali alasnya dengan posisi mold terbalik.
11. Meletakkan swell plate di atas kertas saring seberat 10 lbs (beban ini sebagai
beban pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya), kemudian
memasang swell tripod dan dial indicator.
12. Merendam mold tersebut dalam air selama 4 24 jam. Permukaan air selama
perendaman harus tetap.
13. Melakukan pembacaan dial perkembangan setiap hari untuk perhitungan.
14. Mengangkat mold dari dalam air, lalu membuang genangan air di atasnya.
Mengangkat swell plate dari dalam mold.
15. Dengan beban masih terpasang, meletakkan mold di atas piringan penekan
pada alat penetrasi CBR.
16. Mengatur posisi dial beban dan dial penetrasi pada posisi nol lalu melakukan
penekanan dengan kecepatan 0,05/menit.
17. Melakukan pembacaan dial beban pada penetrasi 0,0125, 0,0025, 0,050,
0,075, 0,10, 0,15, 0,20, 0,30.
18. Mencatat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum
terjadi sebelum penetrasi 0,59 tercapai.
19. Mengeluarkan benda uji dari cetakan dan menentukan kadar air dari lapisan
tanah benda uji setebal 1.

193
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Cara untuk membuat sampel dengan kadar air optimum dalam


percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pencocokan warna sampel dengan sampel dalam kantong plastik
(lihat prosedur 2).
2. Menghitung banyaknya air yang dibutuhkan untuk mencapai kadar air
optimum.
a. Kadar air asli A%.
b. Kadar air yang diinginkan B% (kadar optimum).
c. Diperlukan sampel 5000 gram.
100 B
Penambahan air = 5000 1 gram
100 A

3.3.5.5 Hasil Pemeriksaan


Sampel tanah yang digunakan diambil dari Laboratorium Kampus G,
Universitas Gunadarma, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis,
Depok. Dalam pengambilan sampel percobaan yang digunakan untuk percobaan
California Bearing Ratio Lapangan (CBR Lapangan), didapatkan nilai hasil
praktikum yang dituangkan dalam Tabel 3.29, 3.30, dan 3.31 serta Grafik 3.25,
dan 3.27.

194
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 75 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2014

Tabel 3.29Hasil Pemeriksaan Kepadatan CBR Laboratorium


Pengjian Kepadatan : Ringan/ Berat
Pengembangan
Tanggal : 11/12/2014 12/12/2014 13/12/2014 14/12/2014
Jam : 14:16 13:23 16:37 13:25
Pembacaan : 2,000 93,500 94,000 97,500

Berat Isi Sebelum Sesudah


Berat Cetakan (gr) 7377,800 7377,800
Berat Tanah (gr) 3424,700 3451,200
Berat Tanah Basah + Cetakan (gr) 10802,500 10829,000
Volume Cetakan (cm3) 2111,370
Berat Isi Basah (gr/cm3) 5,116 5,129
Berat Isi Kering (gr/cm3) 3,320 3,328

195
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 76 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2014

Tabel 3.30Hasil Pemeriksaan Kadar Air CBR Laboratorium


Kadar Air Sebelum Direndam
Parameter Sebelum Sesudah
Berat Cawan (gr) 9,000 21,500
Berat Cawan + Sampel Basah (gr) 44,200 42,700
Berat Cawan + Sampel Kering (gr) 31,300 35,600
Berat Air (gr) 12,900 7,100
Berat Tanah Basah (gr) 35,200 21,200
Berat Tanah Kering (gr) 22,300 14,100
Kadar Air (%) 57,848 50,355
Kadar Air Rata-rata (%) 54,101

196
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 77 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan :

Tabel 3.31Hasil Pemeriksaan Penetrasi CBR Laboratorium


Pembacaan
Beban (lbs)
Penurunan Penurunan Dial Per (Dev)
(mm) (inchi) 65 65
Tumbukan Tumbukan
0,640 0,025 11,500 97,290
1,270 0,050 16,000 135,360
1,910 0,075 17,000 143,820
2,540 0,100 18,000 152,280
3,810 0,150 29,000 245,340
5,080 0,200 31,500 266,490
7,620 0,300 33,000 279,180

197
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 78 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2015

290.000
266,490
260.000

230.000
Beban (lbs)

200.000

170.000
152,280
140.000

110.000

80.000
0.000 2.0002,540 4.000 5,080 6.000 8.000 10.000
Penurunan (mm)

Grafik 3.25 CBR Laboratorium dengan 65 Tumbukan (Komputerisasi)

Nilai CBR Laboratorium dengan 65 Tumbukan

152,280
2,540 mm 100 5,076%
3 1000
266,490
5,080 mm 100 5,922%
3 1500

198
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 79 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2015

Grafik 3.26 CBR Laboratorium dengan 65 Tumbukan (Manual)

199
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 80 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2015

6.100

6.050

6.000
CBR Lab (%)

5.950

5.900

5.850
5,820
5.800

5.750

5.700
0.000 1.0000,951 2.000 3.000 4.000
3
Berat Isi Kering (gr/cm )

Grafik 3.27 Penentuan CBR Perencanaan (Komputerisasi)

200
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus G, Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Kelapa Dua,
Cimanggis, Depok

Lampiran Surat : 81 Dikerjakan : Kelompok 4


Pekerjaan : Laboratorium Diperiksa : Asisten
Tanggal Pemeriksaan : 11-12-2015

Grafik 3.28 Penentuan CBR Perencanaan (Manual)

201
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.5.6 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Contoh Perhitungan pada Penetrasi CBR Laboratorium 65 Tumbukan :
Waktu = 0,250 menit
Penurunan = 0,640 mm
= 0,025 inchi
Pembacaan Dial = 11,500 Dev
Beban = Pembacaan Dial 8,460
= 11,500 8,4600
= 97,290 lbs
2. Contoh Perhitungan Berat Isi :
Berat Cetakan = 7377,800 gram
Berat Tanah Basah + Cetakan = 3424,700 gram
Berat Tanah Basah = (Berat Tanah Basah + Cetakan)
Berat Cetakan
= 10802,500 7377,800
= 3424,700 gram
Volume Cetakan
= 0,250 d 2 t

= 0,250 15,220 11,605


2

= 2111,370 cm3
Berat Tanah Basah
Berat Isi Basah =
Volume Cetakan
3424,700
=
2111,370
= 1,622 gr/cm3

202
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Berat Isi Basah


Berat Isi Tanah Kering = 100%
100 w
1,622
= 100%
100 54,101
= 1,053 gr/cm3
3. Contoh Perhitungan Kadar Air CBR Laboratorium :
Berat Cawan = 9,000 gram
Berat Cawan + Sampel Basah = 44,200 gram
Berat Cawan + Sampel Kering = 31,300 gram
Berat Tanah Basah = (Berat Cawan + Sampel Basah)
Berat Cawan
= 44,200 9,000
= 35,200 gram
Berat Tanah Kering = (Berat Cawan + Sampel Kering)
Berat Cawan
= 31,300 9,000
= 22,300 gram
Berat Air = Berat Tanah Basah Berat Tanah Kering
= 35,200 22,300
= 12,900 gram
Berat Tanah Kering
Kadar Air (w) = 100%
Berat Air
22,300
= 100%
12,900
= 57,848 %

203
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

3.3.5.7 Kesimpulan dan Analisis Hasil


Berdasarkan sampel tanah yang diambil, didapatkan berat isi kering
rata-rata sebesar 1,061 gram dan kadar air (w) rata-rata sebesar 54,101%. Hasil
yang didapat, disesuaikan dengan klasifikasi tanah yang ada. Klasifikasi tanah
berdasarkan nilai CBR dapat disesuaikan dengan Tabel 3.32, 3.33 dan 3.34.
Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai CBR, yaitu 5,820 adalah :
Tabel. 3.32 Klasifikasi Tanah Menurut Foundation Retaining and Earth
Structure
CBR (%) Description
04 Very poor
47 Poor
7 15 Fair
15 40 Good
>40 Excellent

Tabel 3.33 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai CBR, untuk Pondasi


CBR (%) Description
03 Very poor
37 Poor
7 20 Fair
20 50 Good
> 50 Excellent

204
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tabel 3.34 Klasifikasi Tanah Berdasarkan Nilai CBR, For Highway


CBR (%) Description
05 Very poor sub grade
5 10 Poor to questionable sub grade
10 20 Fair questionable sub grade
20 30 Very good sub grade
30 50 Good base
50 80 Good gravel sub grade
> 80 Good crush rock and crush gravel bases

Angka CBR untuk sampel tanah pada keadaan asli memiliki nilai
CBR yang kecil. Jika kita lihat dari semua tabel, tanah yang diuji merupakan
tanah yang buruk. Faktor human error dapat mempengaruhi hasil analisis CBR
laboratorium.

205
Kelompok 4 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai