Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Budaya atau Kebudayaan Menurut Para Ahli

Edward Burnett Tylor: Pengertian budaya atau kebudayaan menurut edward burnett tylor
adalah keseluruhan dari yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

C. Kliucckhohn: Pengertian budaya menurut C.Kliucckhohn adalah sistem mata pencaharian


hiup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan;
bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.

Andreas Eppink: Pengertian budaya menurut Andreas Eppink bahwa kebudayaan mengandung
bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Pengertian Seni Menurut Para Ahli

Aristoteles: Pengertian seni menurut pendapat aristoteles adalah bentuk yang


pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu
adalah meniru alam.
Ki Hajar Dewantara: Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pengertian seni adalah hasil
keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnnya, oleh karena
itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Sudarmiji: Pengertian seni menurut sudarmiji bahwa seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan
gelap terang.
Hillary Bel: Pengertian seni menurut pendapat Hillary Bel bahwa seni merupakan istilah yang
digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa
penciptanya.

Pengertian Seni Budaya Menurut Para Ahli

Sartono Kartodirdjo: Menurutnya, pengertian seni budaya adalah sistem yang koheren karena
seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu bagian saja
dapat menunjukkan keseluruhannya.
Harry Sulastianto: Pengertian seni budaya menurut harry sulastianto adalah suatu keahlian
mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta
imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah
sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.
Ida Bagus Putu Perwita: Pengertian seni budaya menurut Ida bagus putu perwita adalah
penunjang sarana upacara adat
M. Thoyibi: Pengertian seni budaya menurut M. Thoyibi adalah penjelmaan rasa seni yang
sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang
banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia.
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan merupakan
informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan
bahan.

Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan
hingga pengelolaan bahan buangan.

Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?

Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan
kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja

4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :

Bahan baku (starting material)


Bahan produk utama
Bahan produk samping
Bahan untuk analisis
Bahan buangan

Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:

1. Produsen bahan
2. Pihak pengangkut bahan
3. Penyimpan dan supplier bahan
4. Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)
5. Pengolah bahan buangan
Rincian isi MSDS antara lain :
1. Informasi umum

a. Tanggal pembuatan

b. Alamat produsen atau suplier

c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)

d. Nama kimia

e. Nama perdagangan dan sinonim

f. Nama kimia lainnya

g. Rumus struktur dan rumus kimia

h. Tanda bahaya bahan kimia

2. Informasi komponen berbahaya

a. Batas paparan tiap komponen

b. Komposisi

c. Persen berat
3. Informasi data sifat fisika

a. Titik didih

b. Tekanan uap

c. Kerapatan uap

d. Titik beku atau titik leleh

e. Kerapatan cairan

f. Persen penguapan

g. Kelarutan

h. Penampakan fisik dan bau

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

a. Titik nyala

b. Batas kemampuan terbakar

c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan

d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan

e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman

f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas

a. Stabilitas bahan

b. Pengaturan lokasi penempatan bahan

c. Produk dekomposisi yang berbahaya

d. Produk polimerisasi yang berbahaya


6. Informasi tentang bahaya kesehatan

a. Efek terkena paparan yang berlebihan

b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan

c. Kontak pada mata

d. Kontak pada kulit

e. Terhirup pada pernafasan

7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah

a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah

b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan

c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium

d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

8. Informasi perlindungan bahan kimia

a. Perlindungan respiratory

b. Ventilasi

c. Sarung tangan pelindung

d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya

f. Pengawasan perlindungan

9. Informasi penanganan awal khusus

a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan

b. Penanganan awal lainnya

10. Informasi Data transportasi

a. Nama dan jenis transportasi

b. Tanda kelas bahaya bahan

c. Tanda label

d. Tanda merk

e. Prosedur darurat akibat kecelakaan

f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

TEKNIK PENELUSURAN MSDS

Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun mengenai
teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :

Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait

CDROM dari produsen bahan kimia

Internet :

http://www.msdsonline.com/

http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm

http://www.ilpi.com/msds/
STRATEGI PENGELOLAAN MSDS

Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan

Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS

Modifikasi MSDS

Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS

Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja
agar :

Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet)

Preparasi bahan dengan benar

Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat

Penggunaan pada takaran yang tepat

Pengelolaan buangan bahan secara bijaksana

Contoh MSDS seperti ini :


Contoh MSDS
Biologi Sebagai Ilmu
09MEI
lmu berasal dari bahasa Arab: alima, ya lamu, ilman, yang berarti mengerti, memahami benar-benar.
Dalam bahasa Inggris disebut science , dari bahasa Latin scintia (pengetahuan) scire (mengetahui).
Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah episteme. Jadi pengertian ilmu yang terdapat
dalam bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
Defenisi ilmu menurut para ahli, di antaranya adalah:
1. Mohammmad Hatta, mendefenisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang hukum kausal
dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari
luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
2. Harsojo, guru besar antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistimatiskan.
Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluuruh dunia empiris , yaitu dunia yang terikat
oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia
Suatu cara menganaalisis yang mengizinkan pada ahli untuk menyatakan suatu proporsi dalam
bentuk: jika, maka.
Ciri dan sifat dari ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui
serangkaian kegiatan ilmiah. Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang
disusun secara sistematis. Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau
ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode, sistematis,
universal, objektif, analitis, dan verifikatif. Berikut ini identifikasi dari sifat dan ciri dari ilmu pengetahuan
atau ilmu yang dihasilkan oleh manusia.

Beberapa ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain adalah


1. Ilmu adalah sebagin pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistimatis, dapat diukur, dan dibuktikan.
2. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan suatu putusan
tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan
saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu.
3. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan
sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang
sepenuhnya dimantapkan.
4. Berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode dan hasil-hasil
yang terbukti pada dasrnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
5. Ciri hakiki dari ilmu ialah metodologi.
6. Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya yang memuat perbedaan antara objek
material dan objek formalnya dari segi teori skolastiknya.
Sedangkan sifat dari biologi sebagai ilmu sebagai berikut:
1. Memiliki Objek Kajian, Suatu ilmu harus memiliki objek kajian. Contoh ilmu matematika memiliki
objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
Sedangkan Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup.
2. Memiliki metode
Metode artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan
terkontrol. Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi
menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat
dilakukan oleh siapapun.
3. Bersifat Sistematis
Sistimatis artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu
dengan yang lain saling berkaitan, saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya
merupakan satu kesatuan yang utuh. Contohnya dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel,
maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan,
organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu
tidak bertolak belakang. Sehingga ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah
pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang
saling bertolak belakang.
4. Bersifat Universal
berlakuk umum artinya pengetahuan ilmiah itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seorang
atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contohnya dalam biologi pada reproduksi seksual selalu
dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku
untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat
universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
5. Bersifat Objektif
Objektif artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, kesesuaian itu dapat dibuktikan dengan
pengindraan atas dasar empiris (pengalaman). Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah
ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan
secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas
dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi. Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami
perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom
Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan
sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur.Untukmengetahui identitas pelaku
hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan
tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
6. Bersifat Analitis
Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian
yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat
terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan
dari bagian-bagian tersebut.
7. Bersifat Verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio
Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini
kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai
sekarang.
1. Karasteristik biologi sebagai ilmu
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu
pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai
dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains
lainnya. Adapun karakteristik biologi sebagai ilmu yaitu:

1. Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera


Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
2. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
3. Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari
hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan
menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.
4. Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa
hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.
5. Komponen biologi sebagai ilmu
Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk
mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan menggunakan
proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Dalam mempelajari sains terdiri dari 3 komponen
yaitu :

Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan
menganalisa data.

Proses ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses ilmiah
dapat dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Ketrampilan proses sains dasar, meliputi:

1. Mengobservasi, Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam
biologi hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan (missal
bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik (misal
grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
2. Menggolongkan, Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan
3. Menafsirkan, Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
4. Mempraktikkan/meramalkan, Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta
hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan
berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
5. Mengajukan pertanyaan, Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban
yang diperoleh dengan proses.
2) Ketrampilan proses sains terpadu, yang terdiri dari:

a. Mengidentifikasi variabel
b. Menyusun tabel data

c. Menyusun grafik

d. Mendeskripsikan hubungan antar variabel

e. Perolehan data dan pemrosesan data

f. Menganalisia penyelidikan

g. Merumuskan hipotesis

h. Mendefinisikan variabel secara operasional

i. Melakukan eksperimen

3) Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah meliputi:

Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:

1. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?


2. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
3. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.

Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum
dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:

1. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
2. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan
eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Taraf perlakuan

b. Pengendalian faktor lain

c. Ulangan
d. Pengukuran

Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.

Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan
eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).

Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet

Dampak mempelajari biologi sebagai ilmu


Perkembangan yang semakin pesat ini , sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula. Hal ini
dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah
pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta
alam sekitarnya, sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan penting bagi kehidupan manusia untuk
mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai lingkungan kehidupan kita, baik secara timbal
balik maupun secara langsung tentang semua aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam
kehidupan kita memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya yaitu (1)
Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan, (2) Diciptakan bibit unggul yang ramah
lingkungan, (3) pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang. Sedangkan dampak negatif yang
ditimbulkan yaitu (1) Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan, (2) Penggunaan bibit unggul dan
pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas, (3) Penggunaan senjata biologi yang
mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun abiotik.

Anda mungkin juga menyukai