Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Menurut para Ahli
Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Menurut para Ahli
Edward Burnett Tylor: Pengertian budaya atau kebudayaan menurut edward burnett tylor
adalah keseluruhan dari yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Andreas Eppink: Pengertian budaya menurut Andreas Eppink bahwa kebudayaan mengandung
bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Sartono Kartodirdjo: Menurutnya, pengertian seni budaya adalah sistem yang koheren karena
seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu bagian saja
dapat menunjukkan keseluruhannya.
Harry Sulastianto: Pengertian seni budaya menurut harry sulastianto adalah suatu keahlian
mengekspresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta
imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah
sehingga menciptakan peradaban yang lebih maju.
Ida Bagus Putu Perwita: Pengertian seni budaya menurut Ida bagus putu perwita adalah
penunjang sarana upacara adat
M. Thoyibi: Pengertian seni budaya menurut M. Thoyibi adalah penjelmaan rasa seni yang
sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang
banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia.
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan merupakan
informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan
bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan
hingga pengelolaan bahan buangan.
Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan
kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :
Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:
1. Produsen bahan
2. Pihak pengangkut bahan
3. Penyimpan dan supplier bahan
4. Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)
5. Pengolah bahan buangan
Rincian isi MSDS antara lain :
1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
d. Nama kimia
b. Komposisi
c. Persen berat
3. Informasi data sifat fisika
a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
e. Kerapatan cairan
f. Persen penguapan
g. Kelarutan
a. Titik nyala
a. Stabilitas bahan
a. Perlindungan respiratory
b. Ventilasi
d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya
f. Pengawasan perlindungan
c. Tanda label
d. Tanda merk
Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun mengenai
teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :
Internet :
http://www.msdsonline.com/
http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm
http://www.ilpi.com/msds/
STRATEGI PENGELOLAAN MSDS
Modifikasi MSDS
Yang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja
agar :
Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan
menganalisa data.
Proses ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses ilmiah
dapat dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Mengobservasi, Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam
biologi hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan (missal
bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik (misal
grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
2. Menggolongkan, Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan
3. Menafsirkan, Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
4. Mempraktikkan/meramalkan, Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta
hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan
berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
5. Mengajukan pertanyaan, Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban
yang diperoleh dengan proses.
2) Ketrampilan proses sains terpadu, yang terdiri dari:
a. Mengidentifikasi variabel
b. Menyusun tabel data
c. Menyusun grafik
f. Menganalisia penyelidikan
g. Merumuskan hipotesis
i. Melakukan eksperimen
Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum
dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
1. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
2. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan
eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Taraf perlakuan
c. Ulangan
d. Pengukuran
Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan
eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet