Anda di halaman 1dari 2

KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK PADA

METABOLISME KARBOHIDRAT
Karena penurunan aktivitas insulin, maka perubahan perubahan yang terjadi pada
diabetes mellitus adalah pola metabolic pasca absorpsi yang berlebihan, kecuali hiperglikemia.
Pada keadaan puasa yang biasa, kadar glukosa darah sedikit dibawah normal. Hiperglikemia,
tanda utama diabetes mellitus, terjadi karena berkurangnya penyerapan glukosa oleh sel, disertai
oleh peningkatan pengeluaran glukosa oleh hati (1 di gambar 19-16). Karena proses proses
glikogenolisis dan glukoneogenesis yang menghasilkan glukosa berlangsung tanpa kendali
karena tidak adanya insulin maka pengeluaran glukosa oleh hati meningkat. Karena banyak sel
tubuh tidak dapat menggunakan glukosa tanpa bantuan insulin maka terjadi kelebihan glukosa
ekstasel bersamaan dengan defisiensi glukosa yang ironis kelapran ditengah lumbung padi .
Meskipun otak, yang tidak bergantung pada insulin, mendapat nutrisi yang adekuat pada diabetes
mellitus, namun konsekuensi konsekuensi lebih lanjut dari penyakit ini akhirnya menyebabkan
disfungsi otak, seperti yang akan anda ketahui.

Ketika glukosa darah meningkat ke kadar dimana jumlah glukosa yang tersaring melebihi
kemampuan sel tubulus melakukan reabsorbsi maka glukosa muncul diurin (glukosuria )2.
Glukosa di urin menimbulkan efek osmotic yang menarik H2O bersamanya, menyebabkan
diuresis osmotic yang ditandai oleh poliuria (sering berkemih) 3. Besarnya cairan yang keluar
dari tubuh menyebabkan dehidrasi 4, yang selanjutnya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi
perifer karena berkurangnya jumlah volume darah secara mencolok 5. Kegagalan sirkulasi ini,
jika tidak diperbaiki, dapat menyebabkam kematian karena berkurangnya aliran darah ke otak 6
atau gagal ginjal sekunder akibat berkurangnya tekanan filtrasi 7. Lebih lanjut, sel sel
kehilangan air sewaktu tubuh mengalami dehidrasi akibat pergeseran osmotic air dari sel
kedalam cairan ekstrasel yang hipertonik 8. Sel sel otak sangat peka terhadap penciutan
sehingga dapat terjadi malfungsi system saraf 9 . Gejala khas lain pada diabetes mellitus adalah
polidipsia ( rasa haus yang berlebihan ) 10, yang sebenarnya adalah mekanisme kompensasi
untuk melawan dehidrsai,

Kisah ini belum lengkap. Pada defisiensi glukosa intrasel, nafsu makan meningkat
sehingga terjadi polifasia ( asupan makanan yang berlebihan)11. Namun , meskipun asupan
makanan bertambah terjadi penambahan berat badan akibat efek defisiensi insulin pada
metabolisme lemak dan protein.
KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK PADA
METABOLISME LEMAK
Sintesis trigliserida berkurang sementara lipolisis meningkat, menyebabkan mobilisasi
besar besaran asam asam lemak dari simpanan trigliserida 12. Peningkatan asam lemak darah
sebagian besar digunakan oleh sel sebagai sumber energy alternative. peningkatan pemakaian
asam lemak oleh hati menyebakan pelepasan badan badan keton secara berlebihan kedalam
darah, menyebabkan ketosis 13. Badan badan keton mencakup beberapa jenis asam, misalnya
asam aseto asetat, yang terbentuk karena penguraian lemak secara tidak sempurna sewaktu
produksi energy oleh hati . karena itu, ketosis yang terjadi ini menyebabkan asidosis metabolic
yang progresif 14. Asidosis menekan otak dan, jika cukup parah, dapat menyebabkan koma
diabetes dan kematian. 15.

Tindakan kompensatorik untuk asidosis metabolic adalah meningkatkan ventilasi untuk


mengeluarkan lebih banyak co2 pembentuk asam 16. Pengeluaran salah satu badan keton ,
aseton, melalui hembusan nafas menyebabkan nafas berbau buah kombinasi permen juicy fruit
dan pembersih kutek. Kadang, karena bau ini, orang yang berkebetulan lewat salah menyangkan
pasien yang kolaps pada koma diabetes sebagai pemabuk yang pingsan karena minum keras. (
situasi ini menggambarkan pentingnya pasien memiliki tanda pengenal untuk kewaspadaan
medis). Pengidap diabetes tipe 1 jauh lebih rentas mengalami ketosis dari pada pengidap tipe 2.

KONSEKUENSI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK PADA


METABOLISME PROTEIN
Efek kurangnya insulin pada metabolism protein adalah pergeseran netto menuju
katabolisme protein penguraian protein- protein otot menyebabkan otot rangka lisut dan lemah
17 dan, pada anak yang mengudap diabetes, penurunan pertumbuhan secara keseluruhan.
Berkurangnya pengambilan asam amino disertai meningkatnya penguraian protein menyebabkan
jumlah asam amino dalam darah berlebih 18. Peningkatan asam amino darah ini dapata
digunakan untuk glukoneogenesis sehingga hiperglikemia menjadi bertambah parah 19.

Anda mungkin juga menyukai