Anda di halaman 1dari 41

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini
adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda
kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu.
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari
semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing. Sekitar
10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh
kembang janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G, 2002 hal 90). Anemia dalam
kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami dan
cukup tinggi yang berkisar antara 10-20% (Sarwono Prawiharjo, 2005 hal 450 ).
Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar antara 20% sampai 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. (Manuaba.I.B.G, hal 29 ).
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN ) tahun 2001 angka anemia pada ibu
hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di
Indonesia bila di perkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia masih
tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun yang
disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari tingginya angka
2

kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per
100.000 kelahiran hidup. (anonim, 2010). Dari hasil survey di Indonesia maka di
ketahui angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini berkisar antara 300-400
kematian ibu per 100.000kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia
menunjukkan masih buruknya tingkat kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
(anonym,2010).
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang gizi,
selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam
waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh
keperluan janin yang di kandung berikutnya.Tingginya anemia yang menimpa
ibu hamil memberikan dampak negative terhadap janin yang di kandung dari ibu
dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan
post partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak
factor antara lain ; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono
Prawirohardjo, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Konsep dasar dan Manajemen keperawatan secara teori
Antenatal Care Trisemester 3
1.2.2 Bagaimana Asuhan keperawatan pada Antenatal Care Trisemester 3 ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Antenatal Care Trisemester 3
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Konsep Dasar
1. Antenatal Care
1) Untuk mengetahui Pengertian Antenatal Care
2) Untuk mengetahui Tujuan Antenatal Care
3) Untuk mengetahui cara pelayanan Antenatal Care
4) Untuk mengetahui Standar Pelayanan Antenatal Care
5) Untuk mengetahui tanda dan gejala Kehamilan
6) Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang
3

7) Untuk mengetahui pemeriksaan Kehamilan


8) Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Antenatal Care
9) Untuk mengetahui penatalaksanaan Antenatal Care
2. Kehamilan Trisemester 3
1) Definisi Kehamilan Trisemester 3
2) Perubahan anatomi dan fisiologis kehamilan trisemester 3
3) Fisiologi
4) Perubahan psikologis ibu hamil trisemester 3
5) Ketidaknyamanan yang terjadi pada trisemester 3
6) Kebutuhan Antenatal Care pada Trisemester 3
7) Tanda-tanda Persalinan
8) Tanda-tanda inpartu
9) Tanda-tanda bahaya kehamilan trisemester 3
Manajemen Keperawatan Teori
1) Untuk mengetahui pengkajian teori ANC
2) Untuk mengetahui diagnose keperawatan teori ANC
3) Untuk mengetahui intervensi keperawatan teori ANC
4) Untuk mengetahui implementasi keperawatan teori ANC
5) Untuk mengetahui evaluasi keperawatan teori ANC
Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian
2) Analisa data
3) Prioritas masalah keperawatan
4) Intervensi berdasarkan prioritas
5) Implementasi dan evaluasi
1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan dan wawasan Antenatal care trisemester 3 dan juga
sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan mengetahui
asuhan keperawatan pada Antenatal care trisemester 3
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Teori Antenatal Care (ANC)


2.1.1 Pengertian Antenatal Care (ANC)
Pemeriksaan kehamilan dini atau Ante Natal Care (ANC) merupakan
pemeriksaan yang dilakukan oleh seseorang wanita untuk pertama kali ketika
menyadari dirinya hamil dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan kehamilan
secara dini adalah untuk mengetahui apakah wanita tersebut benar-benar hamil,
untuk menentukan usia kehamilan, melakukan deteksi adanya faktor resiko dan
komplikasi pada kehamilan, perencanaan penyuluhan dan pengobatan yang
diperlukan, kemudian melakukan rujukan dan kolaborasi bila kehamilan
mengalami komplikasi dan faktor resiko yang memungkinkan komplikasi terjadi
(Yulianti, 2010:3).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Jadi, ANC adalah suatu pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa kondisi ibu dan janin, dan untuk mengetahui jika terdapat gangguan
selama masa kehamilan serta untuk menghadapi persalinan kelak sampai ke masa
nifas dan kembalinya fungsi reproduksi seperti sedia kala.
2.1.2 Tujuan Pelayanan Antenatal Care (ANC)
Tujuan pelayanan Antenatal Care (ANC), antara lain :
a) Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial
ibu.
c) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.
5

d) Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu


dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
g) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
h) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
i) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
2.1.3 Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Menurut (Prawiroharjo, 2005: 90-91) standar pelayanan ANC yaitu :
a) Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan
Bila TB <145cm, maka faktor resiko panggul sempit, kemungkinan sulit
melahirkan normal. Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit
1kg/bulan.
b) Ukur Tekanan Darah
TD normal 120/80mmHg. Bila TD lebih besar atau sama dengan
140/90mmHg, ada faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.
c) Pengukuran LILA
Bila 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu
Hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
d) Pengukuran Tinggi Rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah
sesuai dengan usai kehamilan.
e) Penentuan Letak Janin dan Perhitungan Denyut Jantung Janin
Apabila trisemeter III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum
masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain.
Apabila denyut jantung janin kurang dari 120x/m atau lebih dari 160x/m
menunjukkan ada gawat jain, segera rujuk.
6

f) Imunisasi TT
Apabila diperlukan untuk memberikan suntikan tetanus koloid sesuai
anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi.
Imunisasi Selang Waktu minimal
Lama Perlindungan
TT pemberian Imunisasi TT
Langkah awal pembetukkan
TT1 - kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanuss
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 Tahun
TT4 12 bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 bulan setelah TT4 >25 Tahun
g) Pemberian tablet darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari
untuk mengurangi rasa mual.
h) Tes laboratorium
Tes golongan darah, untuk persiapan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan
Tes Hb, untuk mengetahui apakah anemia
Tes pemeriksaan urine
Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria, HIV,
sifilis, dan lain-lain.
i) Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan insiasi menyusui dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, KB dan imunisasi pada
bayi.
j) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan saat hamil.
2.1.4 Pemeriksaan Kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1) TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2) Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
3) DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
7

4) DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg


5) Quickening 20 mgg
Perhitungan Taksiran Partus (Naegle) :
1) Hari + 7
2) Bulan (1-3) + 9, B (4-12) 3
3) Tahun (1-3) + 0, T (4-12) + 1
Perhitungan Taksiran Berat Janin :
1) TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr
2) TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr
Frekuensi Kunjungan :
1) Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik dan obstetri, pemeriksaan
laboratorium, antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE.
2) Kunjungan II (28-32 minggu)
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara
dan senam hamil, vaksin TT I.
3) Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II.
4) Kunjungan IV, V, VII & VIII (36-42 mgg)
Anamnesis, perawatan payudara dan persiapan persalinan.
2.1.5 Cara Pelayanan Antenatal Care
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal
menurut Depkes RI yang terdiri dari :
a. Kunjungan Pertama
- Catat identitas ibu hamil
- Catat kehamilan sekarang
- Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
- Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
- Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
- Pemeriksaan obstetric
- Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
8

- Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, kalsium, multivitamin, dan


mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi
- Penyuluhan/konseling
b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal :
- Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
- Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 - 28).
- Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 - 36 dan
sesudah minggu ke 36). (Saifudin, dkk.,2002)
- Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan
atau bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes, 2003: 45).
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella.
Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Tes Lab Nilai Normal
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa dalam urin Warna hijau Kuning, orange, Diabetes
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh - Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk ova/telur Negatif Positif Anemia akibat
cacing dan parasit cacing
9

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi-kondisi
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;
95-97).
10

2.2 Kehamilan trisemster 3


2.2.1 Definisi Kehamilan Trisemester 3
Umur kehamilan antara 28 42 minggu (Arief manjojoer, 2008).
Umur kehamilan dari bualn ke 7 samapi bualn ke 9 (Prawirohardjo
Sarwono. 2008).
Merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orangtuan seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut
sebagai periode penantian (Kusmiyati. 2009).
2.2.2 Perubahan Fisiologi Kehamilan Trimester III
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) brat uterus yang awalnya hamil 30
gram menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan lebarnya 2,5 cm
pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kurang lebih 3 jari di atas
umbilikus dan pada kehamilan 36 minggu fundus terletak 1 jari dibawah
prosesus xipoideus. Pembesaran uterus dikarenakan hiperplasia dan
hipertrofi menjadi lebih besar lunak dan mengikuti pertumbuhan janin
sehingga dengan pembesaran uterus dapat menekan semua organ dibagian
perut. Salah satunya adalah menekan ligamentum rotundum sehingga ibu
akan merasa nyeri pada daerah ini selain itu adanya pembesaran uterus
dari umbosacral meningkat sehingga menyebabkan spasme otot karena
uterus menekan saraf akibat pinggang akan terasa sakit
2. Servik dan uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri
lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena
servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan
otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga
pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan
corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
11

mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-


hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat
mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai
batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan
hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut
kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi
lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
3. Vulva dan Vagina
Karena pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang meningkat,
maka pembuluh darah akan mengalami peningkatan sehingga vulva
menjadi merah kebiru-biruan porsiopun akan tampak merah kebiruan (
tanda chadwick) karena adanya peningkatan estrogen dan progesteron
menyebabkan produksi lendir menibgkat sehingga terjadi hiperplasma
mukosa vagina akibatnya menjadi keputihan (flour albus)
4. Saluran respirasi
Pada kehamilan > 32 minggu wanita hamil yang mengeluh rasa sesak. Hal
ini dikarenakan usus-usu tertekan oleh uterus yang membesar ke arah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Selain itu kadar
CO2 menurun dan kadar O2 meningkat.
5. Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke PAP, hal ini
menyebabkan sering kencing karena kandung kencing akan mulai tertekan
kembali, peningkatan sirkulasi darah ginjal pada kehamilan peningkatan
filtrasi di glomelurus 69-70 %
6. Sistem pencernaan
Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan konstipasi. Selain itu juga karena perubahan pola makan.
Peningkatan kadar progesteron menyebabkan peristaltik usus lambat,
penurunan mobilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus,
12

penyerapan air dari calon meningkat tekanan pada usus yang membesar
karena uterus yang ukurannya semakin besar terutama pada akhir
kehamilan
7. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan BB 5,5 kg, penambahan berat badan awla kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 10-12 kg
8. Sistem Integumen
Pada kehamilan TM III terjadi hiperpigmentasi pada areola serta puting,
vagina dan adanya cloasma gravidarum pada muka semakin lebih gelap.
Strie dan linea pada payudara akan semakin terlihat jelas
9. Payudara
ada kehamilan TM III payudara telah membesar dan menegang. Fungsi
laktasi akan mulai sempurna dimana koloatrum sudah terproduksi secara
sempurna untuk bayi (Kusmiyati.2009)
10. Sirkulasi darah
Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan
32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun
kadar hemoglobin ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32,
wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita
tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih
meningkat ( 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan
meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah
jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi
frekuensi denyut jantung meningkat 15%. Setelah kehamilan lebih dari
30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah
2.2.3 Fisiologi
1. Pada Maternal
a. Usia Kehamilan 28 minggu
13

TFU 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat dan prosesus
xipiodeus TFU 26,7 cm diatas simpis
b. Usia Kehamilan 32 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU
29,5 30 cm diatas simpisis
c. Usia Kehamilan 36 minggu
TFU terletak 3 jari dibawah prosesus xipiodeus sampai setinggi
prosesus xipiodeus, TFU 32 cm diatas simpisis
d. Usia Kehamilan 40 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU
37,7 cm diatas simpisis
2. Pada Janin
a. Usia kehamilan 28 minggu
Panjang janin 35 cm
Berat badan janin 1000 gram
Kulit warna merah ditutupi verniks. Bila lahir dapat bernafas,
menagis pelan dan lemah. Bayi imature
b. Usia kehamilan 32 minggu
Panjang janin 40 cm
Berat badan janin 1800 gram
Kulit warna merah keriput, bila laihir kelihatan seperti orang tua
kecil
c. Usia Kehamilan 36 mingg
Panjang janin 45 cm
Berat badan janin 2500 gram
Muka berseri, tidak keriput, bayi prematur
d. Usia kehamilan 40 minggu
Panjang janin 50 cm
Berat badan janin 3000 gram
Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa bbanyak, rambut
kepala tumbuh baik. Organ-organ baik, pada perempuan labia
14

mayor sudah berkembang baik, pada laki-laki tertis sudah berada


dalam skrotum. (Kusmiyati.2009)
2.2.4 Perubahan Psikologi Ibu Hamil Trimester III
1. Adaptasi Maternal
a. Menurut rubin 1967, Alvonso dan Septek 1989 mengatakan bahwa
adaptasi ini merupakan proses sosial. Dan kongnitif kompleks yang
bukan didasarkan pada naluri tetapi dipelajari
b. Menurut Lederman 1984, berpendapat bahwa adaptasi ini merupakan
adptasi nulipara menjadi wanita yang mempunyai anak dan nulipara
wanita mempunyai anak menjadi wanita yang memiliki anak
2. Kesiapan Menyambut kelahiran
a. Menurut Endewistel, Diesting 1981 ketersedian KB mengandung
makna bahwa kehamilan bagi banyak wanita merupakan suatu
komintmen tanggung jawab suatu pasangan
b. Menurut rubin 1970, ada suatu kebahagian sejati dalam mengatahui
bahwa dirinya secara fungsional mampu untuk hamil. Ada kebahagian
tersendiri saat mengetahui bahwa orang lain turut gembira terhadap
harapan untuk mendapatkan/diberi seorang anak
3. Respon Emosional
a. Menurut landerman 1994, pada beberapa keadaan wanita yang
biasanya mengeluh ketidaknyaman fisik dapat mencari bantuan untuk
mengatasi konflik, peran ibu dan tanggungjawabnya
b. Respon Terhadap Perubahan Bentuk Tubuh
c. Menurut jersner 1970, wanita semasa seluruh tubuhnya bertambah
besar dan terliha lebih gemuk, perasaan ini semakin kuat seiting
kemajuan kehamilan.
4. Ambivalensi Salama Masa Hamil
Respon normal yang dialami individu mempersiapkan diri untuk suatu
peran ibu, peralatan ambivalensi berat yang menetap sampai TM III dapat
mendindikasi bahwa konflin peran sebagai ibu belum diatasi
15

5. Menyiapkan Peran Ibu


Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak-anak
dan menanti untuk menjadi seorang ibu
2.2.5 Ketidaknyaman yang Terjadi Pada Trimester III
1. Nocturia
Penyebab:
a. Tekanan uterus pada kandung kemih
b. Air dan sodium tertahan didalam tungkai bawah selama siang hari
karena statis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang
meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output air seni
Penanganan
a. Kosongan saat terasa ada dorongan untuk ibu kencing
b. Perbanyak minum pada siang hari
c. Batasi minum bahan diuretis alamiah, kopi, teh, cola dengan cafein
2. Sakit punggung atas / bawah
Penyebab:
a) Kurvatul dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus
mebesar
b) Spasme otot karena telkanan terhadap akar saraf
c) Penembahan ukuran payudara
d) Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi
sendi besar menjadi lembek
keletihan
Penanganan
a. Anjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat
b. Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
c. Gunakan BH yang menompang, dan dengan ukuran yang tepat
d. Berjongkok dan bukan membungkuk, untuk mengangkat setiap benda
agar supaya kaki (paha) dan bukan punggung yang akan menahan
beban dan tegangan
16

e. Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan kaki yang
lainnya pada waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk
seseimbangan
3. Nafas sesak / hiperventilasi
Penyebab
a. Peningkatan kadar hormon progesteron berpengaruh secara langsung
pada pusat pernafasan untuk menurunkan kadar co2 serta meningkatka
kadar o2
b. Uterus membesar dan menekan pada diafragma
Penanganan
a. Menganjurkan untuk meninggikan bantal saat sesak
b. Secara priodic berdiri dan merntangkan lengan diatas kepala serta
menarik nafas panjang
c. Mendorong postur tubuh yang baik untuk melakukan pernafasan
intercostals
4. Hemoroid / Wasir
Penyebab
a. Konstipasi
b. Tekananan yang meningkat dari uterus grafid terhadap vena
hemoroidal
c. Kurangnya klep dalam pembuluh pembuluh ini yang berakibat pada
perubahan secara langsung pada aliran darah
Penanganan
a. Makan makanan berserat
b. Menganjurkan untuk defikasi yang teratur
c. Gunakan kompes es, kompres hangat
d. Dengan perlahan masukan kembali rektum jika perlu
5. Konstipasi
Penyebab
a. Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus
menjadi lambat
b. Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi dari otot-otot halus
17

c. Penyerapan air dari colon meningkat


d. Tekanan dari uterus yang membesar pada usus
e. Suplemen zat besi
f. Diet
g. Kurang senam
Penagganan
a. Istirahay yang cukup
b. Makan makanan berserat
c. Senam
d. BAB segera setelah ada dorongan
e. Membiasakan BAB secara teratur (Kusmiyati, 2009)
2.2.6 Kebutuhan Antenatal Care Pada Trimester III
1. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care
Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran dan evaluasi data
Laboratorium untuk melihat hasil pemeriksaan
2. Diet Gizi Seimbang
Penambahan berat badan kira-kira 10-12 kg pada akhir kehamilan, bahan
makan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein hewani
atau nabati. Bila berat badan naik lebih dari semesrinya anjurkan untuk
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, untuk
buah dan sayur tidak perlu dikurangi
3. Imunisasi TT 2
Untuk melindungi janin yang akan di lahirkan dari tetanus neonatorum
Observasi adannya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
hamil TM III
Nasehat tentang tanda-tanda persalianan
Ibu segera datang ke tenaga kesehatn jika terdapat tanda:
Keluar lendir disertai darah
Kontraksi rahim / his
Penipisan serviks (Ida Bagus Gede Manuaba.2009)
18

2.2.7 Tanda-Tanda Persalinan


1. Keluar lendir bercampur darah dari vagina. Terjai karena sumbatan tebal
pada mulut rahim terlepas sehingga lendir yang keluar berwarna
kemerahan karena bercampur
2. Airketuban pecah
3. Kontraksi yang teratur di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat
saluran telur ke seluruh rahim (setiap 10 menit atau lebih sering) atau his
yang adekuat (Kusmiayati. 2009)
2.2.8 Tanda-Tanda Inpartu
a) Show, yaitu keluar lendir pervaginam dan disertai darah sedikit
b) Timbulya his persalinan dan ada dorongan untuk meneranTekanaan pada
rekrtum dan vagina sehingga perinium tampak menonjol. Ketuban pecah.
Vulva dan spingter ani membuka ( Kusmiayati. 2009)
2.2.9 Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut adalah
perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi
dilahirkan(Pantiawati,2010).
Pada Kehamilan usia lanjut,perdarahan yang tidak normal adalah
merah,banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu disertai dengan rasa
nyeri (Asrinah,2010).
2. Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan,dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang serius
adalah sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu
mungkin merasa penglihatannya kabur atau berbayang.Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsi.
3. Penglihatan Kabur
Akibat pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan dapat berubah dalam
kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
19

yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan ini


mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre-
eklampsia (Pantiawati,2010)
4. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
Pada saat kehamilan,hampir seluruh ibu hamil mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang setelah
beristirahat dengan meninggikan kaki.Bengkak bisa menunjukan adanya
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,tidak hilang setelah
beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain .Hal ini dapat
pertanda anemia,gagal jantung atau pre-eklampsia
5. Keluar Cairan per Vagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester III. Ibu harus
dapat membedakan antara urine dengan air ketuban.Jika keluarnya cairan
ibu tidak terasa,berbau amis dan berwarna putih keruh,berarti yang keluar
adalah air ketuban.Jika kehamilan belum cukup bulan,hati-hati akan
adanya persalinan preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi
intrapartum .
6. Gerakan Janin Tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau
ke-6,beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.Jika bayi
tidur gerakan bayi akan melemah.Gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.Bayi harus bergerak 3x dalam 1 jam atau minimal 10x dalam
24 jam.Jika kurang dari itu,maka waspada akan adanya gangguan janin
dalam rahim,misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.
7. Nyeri Perut yang Hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his
seperti pada persalian.Pada kehamilan lanjut,jika ibu merasakan nyeri
yang hebat,tidak berhenti setelah beristirahat,disertai tanda-tanda syok
yang membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk dan
disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok,maka kita
harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio placenta
20

Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis,kehamilan


etopik,aborsi,penyakit radang pelviks,persalinan preterm,gastritis,penyakit
kantong empedu,iritasi uterus,abrupsi placenta,infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya (Asrinah,2010)
21

2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan


2.3.1 Pengkajian
1. Anamnesa
a) Anamnesa identitas istri dan suami.
b) Anamnesa umum: keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri
ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan.
c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya.
Riwayat Keperawatan :
a. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal (8 12 minggu),
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan
teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 15 cm. murmur sistolik pendek
dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit
edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutam apada trimester pertama: nyeri ulu hati
umum terjadi, penambahan BB 2-4 kg trimester pertama.
e. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton
hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
f. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus,
pernapasan torakal.
22

g. Keamanan
Suhu 9899,6 F (36,137,6C), irama jantung janin terdengar dengan
daptone (mulai 1012 minggu) atau fetoskop (1720 minggu), gerakan
janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 1620 minggu, ballottement ada pada
bukan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea
mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan
payudara: pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas,
lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan
pigmentasi: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor
kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.
2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a) Keadaan umum. Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga
bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek,
adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari
michealis (tidak simetris).
b) Tinggi badan. Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko
untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
23

c) Berat badan. Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5


kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan
selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-
masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan
total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
d) Lingkar lengan atas (LILA). LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator
kuat untuk status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan
anak dengan BBLR.
e) Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah. TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan
resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30
mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat
berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
- Denyut nadi. Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
- Suhu. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
- Pernapasan. Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20
kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan
mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f) Kepala dan Leher
- Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
- Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
- Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
- Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis.
g) Payudara
- Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan
besar
- Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
24

- Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus


- Retraksi akibat adanya lesi
- Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h) Abdomen
- Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
- Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan
> 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
- Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
i) Pemeriksaan Leopold:
Cara palpasi Leopold menurut Sulistyawati (2009:89), yaitu sebagai berikut.
(a) Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan bagian
janin yang ada di fundus.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan :
Usia Kehamilan Sesuai Minggu Jarak Dari Simfisis

22 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

Cara pelaksanaannya yaitu:


- Pemeriksa menghadap pasien.
- Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi
fundus uteri.
- Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat
melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba benda bulat, besar lunak, tidak melengking, dan mudah
digerakkan maka itu adalah bokong janin.
(b) Leopold II
25

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau
kiri ibu.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri ibu.
- Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri ke arah kanan.
- Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata,
tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah
punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian kecil dan menonjol,
maka itu adalah bagian kecil janin).
(c) Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Tangan kiri menahan fundus uteri.
- Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika
teraba bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan,
maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian bulat, besar lunak,
dan sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah
tidak ditemukan kedua bagian seperti di atas, maka pertimbangkan
apakah janin dalam letak melintang.
- Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan
pada usia kehamilan 5-7 bulan)
- Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan,
jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk
panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah
masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk
mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.
(d) Leopold IV
26

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Pemeriksa menghadap kaki pasien.
- Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah.
- Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanan di bagian bawah.
- Jika kedua tangan pemeriksa konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul.
- Jika kedua tangan pemeriksa divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul.
j) Tangan dan kaki
- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper
k) Pemeriksaan panggul
- Panggul: genital luar. Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris,
lubang uretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka,
varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
- Panggul: menggunakan spekulum. Memeriksa serviks untuk melihat
adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau
belum, Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan
luka
- Panggul: pemeriksaan bimanual. Mencari letak serviks dan merasakan
untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan
(nyeri tekan atau nyeri goyang) dan Menggunakan dua tangan, satu
tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina untuk palpasi uterus.
Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
l) Auskultasi untuk mendengar Denyut Jantung Janin (DJJ) :
27

Dari Janin:
- DJJ pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu:
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
m) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks: berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah: kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
f. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).
2.3.2 Diagnosa keperawatan Trimester III
1. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
28

2. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress


psikologis, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
3. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan
volume cairan/ perubahan permeabilitas kapiler
4. Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang kehamilan
29

2.2.3 Intervensi Keperawatan ANC Trimester III


a. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan; untuk mengetahui perubahan fisik pada ibu hamil
dengan criteria; melakukan aktifitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan
Intervensi Rasional

1. Kaji secara terus-menerus 1. Data dasar terbaru untuk merencanakan


ketidaknyamanan klien dan metode perawatan.
dan untuk mengatasinya. 2. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus
2. Kaji status pernapasan klien menekan diafragma, mengakibatkan dispnea,
3. Perhatikan adanya keluhan khususnya pada multigravida yang tidak
ketegangan pada punggung dan mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu
perubahan cara jalan. dan bayi dalam kandungannya (keringanan)
4. Perhatikan adanya kram pada kaki. sampai awitan persalinan.
5. Kaji adanya/ frekuensi kontraksi 3. Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh
Braxton Hicks. pengaruh hormone (relaksin, progesteron)
6. Perhatikan parestesia jari kaki dan pada sambungan pelvis dan perpindahan
jari tangan. pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
7. Perhatikan keluhan frekuensi BAK uterus.
dan tekanan pada kandung kemih. 4. Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan
8. Kaji adanya konstipasi dan dengan perubahan pada kadar kalsium/
hemoroid. ketidakseimbangan kalsium fosfor, atau
9. Diskusikan bahayanya penggunaan karena tekanan dari pembesaran uterus pada
pencahar selama bulan ke Sembilan saraf yang mensuplai ekstremitas bawah.
dan anjurkan cara cara lain untuk 5. Kontraksi ini dapat menciptakan
mengatasi konstipasi seperti diet ketidaknyamanan pada multigravida padsa
tinggi serat. trimester ke dua maupun ketiga
10. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). 6. Menurunkan efek postur lordotik ekstrem,
11. Kolaborasi pemberian suplemen edema, tekanan saraf terowongan/ligament
kalsium dengan tepat. karpal, dan defisiensi vit. B6
7. Pembesran uterus trimester ke tiga
menurunkan kapasitas kandung kemih,
mengakibatkan sering berkemih.
8. Peningkatan pemindahan posisi usus
pemberat masalah eliminasi.
9. Penggunaan pencahar dapat meransang
awitan persalinan awal.
10. Masalah sering terjadi pada trimester ke dua
dan dapat berlanjut khususnya bila diet tidak
di modifikasi.
11. Penambahan produk susu bila intoleransi
30

dapat menjadi masalah.

b. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan; untuk mengatsi gangguan pola tidur terhadap perubahan pada tingkat aktifitas
dengan criteria; Klien dapat melaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa
sejahtera dan perasaan segar.
Intervensi Rasional

1. Tentukan pola tidur saat ini 1. Membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk


2. Anjurkan klien untuk istirahat menetapkan pola tidur yang berbeda
1-2 jam dan dapatkan 8 jam 2. Peningkatan retensi cairan, penambahan BB, dan
tidur permalam pertumbuhan janin semua memperberat perasaan
3. Kaji terhadap kejadian lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain
insomnia dan respon klien dan/ atau kebutuhan lain.
terhadap penurunan tidur 3. Ansietas yang berlebihan, kegembiraan ,
4. Anjurkan tidur pada posisi ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktifitas
semifowler janin dapat mempersulit tidur.
5. Kolaborasi ; dapatkan sel 4. Pada posisi recumbent, pembesaran uterus serta
darah merah dan kadar HB organ abdomen menekan diafragma, sehingga
membatasi ekspansi paru
5. Anemia dan penurunan kadar HB/ SDM,
mengakibatkan penurunan oksigenasi jaringan
serta mempengaruhi perasaan lelah berlebihan.

c. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/
perubahan permeabilitas kapiler.
Tujuan : Untuk mengetahui resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung Kriteria
hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis dan menunjukkan albuminuria tidak lebih
besar dari 1 +
Intervensi Rasional

1. Tinjau ulang perubahan 1. Mendekati saatnya, volume cairan terus


fisiologis normal meningkat sampai penamvbahan 700 ml,
2. Pantau frekuensi nadi/jantung mengiringi peningkatan curah jantung.
3. Catat tanda tanda HAK; 2. Pada saat ini frekuensi jantung istirahat
misalnya edema umum, meningkat secara normal sebanyak 15 dpm
albuminuria 2+, HT dengan untuk memudahkan sirkulasi tambahan volume
31

peningkatan sistolik lebih besar cairan.


dari 30 mmHg atau diastolic 3. Membedakan antara edema fisiologis normal
lebi8h besar dari 15 mmHg dan potensial
4. Tentukan pengetahuan klien 4. Posisi supine / rekumben dan posisi lama sangat
tentang pengaruh perubahan menurunkan aliran balik vena dan curah jantung
posisi pada fungsi jantung. pada trimester ketiga, secara negative
5. Anjurkan perubahan posisi yang mempengaruhi aliran pada uterus dan ginjal
sering 5. Meningkatkan aliran balik vena, sehingga
menurunkan edema
Menurut Ari S. 2009: 183 rencana asuhan kebidanan adalah:
d. Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang kehamilan
Tujuan: dapat mengatasi cemas
Kriteria hasil:
- klien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya
- klien mengatakan cemasnya berkurang
Intervensi Rasional
1. kaji penyebab cemas 1.Untuk mengetahui tindakan apa yang akan
2. libatkan keluarga dalam mengkaji dilakukan selanjutnya
penyebab cemas dan alternative 2.Agar keluarga mampu melakukan
penanganannya penanganannya
3. berikan dukungan mental dan spiritual 3.Agar klien dan keluarga lebih bisa
kepada pasien dan keluarga mengatasi masalah cemas
4. fasilitas kebutuhan pasien yang 4.Agar klien lebih mengalihkan cemasnya
berkaitan dengan menjadi teman 5.Agar mengurangi cemas klien
sekaligus pendengar yang baik, menjadi
konselor dan lakukan pendekatan yang
bersifat spiritual.
5. Memberikan penkes
a. Gizi
b. Istirahat dan tidur
c. KB

2.2.4 Implementasi Keperawatan


Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana tindakan keperawatan yang
telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan interpersonal,
intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat
dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis.
32

2.2.5 Evaluasi Keperawatan


Evaluasi disusun mnggunakan SOAP dimana :
S : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh keluarga setelah
diberikan implementasi keperawatan.
O : Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
obyektif.
A : Merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan obyektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis (Suprajitno,2004)
Evaluasi yang diharapkan yaitu :
1. melakukan aktifitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan
2. Klien dapat melaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa sejahtera dan
perasaan segar.
3. klien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya dan klien mengatakan cemasnya
berkurang
33

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

Ujian dilaksanankan tanggal 16 desember 2016 pukul 10.00 WIB di rumah klien Ny. A di wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai

3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien & Penanggung Jawab
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Tempat / tanggal lahir : 30 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku /Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. Manduhara 2, No. 07
Diagnosa Medis : G2P1A0
Tanggal Pengkajian : 16 Desember 2016
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Manduhara 2, No. 07
Hubungan dengan Klien : Suami klien
3.1.2 Status Kesehatan
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama : Klien mengatakan kurang tidur karena selalu BAK pada
waktu malam hari.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) : Klien mengatakan selalu terbangun pada malam hari
untuk BAK sehingga klien sulit tidur nyenyak. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan TTV, TD. 120/80mmHg, N. 86 x/m, RR. 22 x/m, S. 36,9 OC, lingkar lengan atas
24 cm, berat badan 58 kg, TFU 29 cm, palpasi 3 jari dibawah klien, letak punggung sebelah
kanan, kepala janin sudah masuk PAP, usia kehamilan 37 minggu.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami : Klien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit yang di derita sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
keturunan, hipertensi ataupun diabetes melitus dan penyakit lainnya.

3.1.3 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : Pada usia 16 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya Haid : 5 hari
Banyaknya : 3 pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : Cair dan bercampur sedikit
gumpalan
Gangguan sewaktu menstruasi : nyeri pada saat menstruasi pertama
34

Gejala pre menstruasi : Saat pre menstruasi klien biasanya merasa emosi tidak stabil.
HPHT : 27-03-2016
Taksiran Persalinan: 4-01-2017
Rumus HPHT /Taksiran Persalinan : (Hari + 7, Bulan -3, Tahun + 1)
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri)
Usia Menikah : 24 tahun
Usia Pernikahan : 6 tahun
Pernikahan ke : 1 ( penikahan pertama )
c. Riwayat Keluarga Berencana
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Pil KB.
Waktu dan lamanya penggunaan : 2 tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada masalah
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kontrasepsi suntik.
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : Untuk sementara merencanakan
cukup 2 anak.
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2 P1A0
Masalah
Tgl Umur Jenis Tempat/ Keadaan
No JK BB
partus hamil partus Penolong Hamil Lahir Nifas Bayi Anak

1. 11-07- 9 bulan Spontan Bidan L 3200 g - - - - Tidak


2010 kecacatan

b. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. Keluhan waktu hamil : Klien mengatakan kurang tidur, sering terbangun pada malam
hari karena BAK
2. Gerakan anak pertama di rasakan : kadang terjadi pergerakan di perut bagian bawah
dan bergerak aktif.
3. Imunisasi : Imunisasi TT
4. Penambahan BB selama hamil : Selama hamil berat badan bertambah sekitar 6 kg
5. Pemeriksaan kehamilan : Rutin melakukan pemeriksaan setiap minggu
6. Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : UPT Puskesmas Kereng Bangkirai
hasil , Palpasi 3 jari pusat-px 29 cm, letak punggung sebelah kanan kepala janin
sudah masuk PAP, usia kehamilan 37 minggu.
3.1.4 Pemeriksaan Fisik
Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum TD : 120/80 mmHg
BB sebelum hamil 53 kg N : 86 x/m
Berat badan setelah hamil 58 RR. 22 x/m
kg. Pada setiap trimester BB S : 36,9 OC
klien naik 1 kg, sehingga SN : 0 ( tidak ada nyeri)
tidak terjadi gangguan saat BB : 58 kg
kehamilan. TB : 144 cm
Masalah : Tidak ada Kesadaran composmenthis, turgor kulit
masalah keperawatan baik

b. Kepala Tidak ada benjolan/ lesi

c. Muka Hyperpigmentasi : tidak adanya flek hitam


Masalah : Tidak ada masalah pada wajah
keperawatan Cloasma gravidarum : tidak ada flek hitam
dalam wajah
Edema : daerah pipi dan rahang tidak ada
pembengkakan
35

Lingkaran hitam pada mata

d. Mulut Mukosa mulut & bibir : tidak ada


Masalah : Tidak ada masalah peradangan dan bibir lembab
keperawatan Keadaan gigi : lengkap tidak ada karies
Fungsi Pengecapan : baik
Keadaan Mulut: bersih
Fungsi menelan : baik tidak ada nyeri saat
menelan makanan

e. Mata Konjungtiva : anemis


Masalah : Tampak hitam Sklera : bening
pada daerah mata dan Kantong mata: berwarna hitam
konjungtiva anemis Fungsi Penglihatan : tidak ada gangguan

f. Hidung Reaksi alergi : tidak ada alergi


Masalah : Tidak ada masalah Pernah flu : tidak pernah
keperawatan hanya ada Frekuensinya dalam 1 tahun : tidak
masalah hati Perdarahan/peradangan : tidak ada
perdarahan /peradangan : tidak ada
Keadaan/kebersihan : keadaan hidung
bersih

g. Telinga Keadaan : bersih


Masalah : Tidak ada masalah Fungsi pendengaran : baik
keperawatan

h. Leher Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada


Masalah : Tidak ada masalah pembesaran
keperawatan Distensi vena jugularis : tidak ada
gangguan
Pembesaran getah bening : tidak ada
gangguan

i. Daerah Dada Bunyi jantung : normal


Jantung dan Paru-paru Sakit dada : tidak ada
Masalah : Tidak ada masalah Palpitasi : tidak ada
keperawatan Sesak napas : tidak ada
Batuk : tidak ada
Suara napas : vesikuler
Otot bantu pernafasan : tidak ada

j. Payudara Keadaan puting susu: menonjol


Masalah: Tidak ada masalah Bentuk payudaya : simetris
Adanya benjolan: tidak ada

k. Abdomen Letak punggung sebelah kanan, kepala


Masalah : ketidaknyamanan janin sudah masuk PAP , Palpasi 3 jari
pusat-px, TFU 29 cm, sering terjadi
kontraksi dan tidak ada bekas operasi
karena pasien melahirkan secara normal.

l. Genitalia Eksterna Bersih


Masalah : tidak ada masalah
36

keperawatan
m. Anus Tidak terjadi hemoroid
Masalah : ktidak ada
masalah keperawatan

n. Ekstremitas atas dan bawah Jari tangan terlihat lengkap, bersih tidak
Masalah : Tidak ada masalah ada edema CRT 2 detik
keperawatan

o. Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul luar : tidak dilakukan


pemeriksaan
Ukuran panggul dalam : tidak dilakukan
pemeriksaan
3.1.5 Pola Aktivitas Sehari-Hari
1. Pola Nutrisi :
Pola makan sehari-hari Jumlah
Frekuensi/hari 3 kali/hari
Porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik
Jenis makanan Nasi, sayur, ikan, buah
Jenis minuman Air mineral, teh
Jumlah minuman/cc/24 jam 2000 cc
Kebiasaan makan Pagi, siang, malam
Keluhan/masalah Tidak ada masalah
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : BAK 6-7 kali sehari, warna kuning, bau khas urine.
Klien mengatakan sangat terganggu karena sering BAK.
b. Buang Air Besar (BAB) : BAB 1 kali sehari, warna kecoklatan, konsistensi lunak
3. Pola tidur dan istirahat : Tidur siang selama 1-2 jam dan tidur malam selama 5
jam tetapi sering terbangun pada malam hari dan sulit tidur lagi.
Masalah : Gangguan pola tidur
4. Pola aktivitas dan latihan : Aktivitas klien sehari-hari membersihkan rumah dan
menyiapkan makanan untuk keluarga.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
5. Personal Hygiene :
Kulit : Bersih turgor baik
Rambut : Mudah rontok dan patah
Mulut & Gigi : Lembab, tidak ada karies gigi dan lubang gigi
Pakaian : Rapi
Kuku : Simetris
Vulva Hygiene : Tidak dikaji
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
6. Ketergantungan fisik :
Klien mengatakan tidak pernah mengonsumsi Obat-obatan tanpa resep dokter atau dari
puskesmas, tidak merokok dan tidak mengkomsumsi minuman keras/alkohol.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
3.1.6 Aspek Psikososial Dan Spiritual
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi : Klien telah
mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi semenjak pertama kali memiliki anak
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : Klien akan memberikan
pemberian asi eksklusif pada bayinya sesuai progam
c. Jenis kelamin yang diharapkan : perempuan atau laki-laki tidak jadi masalah
37

d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Yang akan membantu merawat bayi
adalah suami dan dibantu oleh ibu dari klien
e. Apakah hamil ini diharapkan : Kehamilan ini diharapkan klien dan suami maupun
keluarga.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
2. Persepsi diri
a. Hal yang amat di pikirkan saat ini : cemas terhadap kelahiran anak keduanya biaya
kelahiran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kelahiran anaknya
b. Harapan setelah menjalani perawatan : ibu dan bayi sehat sesuai dengan harapan keluarga
c. Perubahan yang dirasa setelah hamil : tidak ada masalah
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
3. Konsep diri
a. Body image : setelah melahirkan klien mengatakan berharap badannya kembali seperti
semula
b. Peran : sekarang klien adalah seorang ibu
c. Ideal diri : klien menyukai apa yang ada dalam dirinya
d. Identitas diri : klien berperan sebagai ibu rumah tangga
e. Harga diri : klien tidak malu dengan keadaannya yang sedang hamil dan merasa dihargai
oleh orang disekelilingnya.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
4. Hubungan/komunikasi
a. Bicara : jelas dan mampu mengerti yang orang lain katakan.
b. Bahasa utama : Bahasa daerah menggunakan bahasa dayak dan menggunakan bahasa
Indonesia.
c. Yang tinggal serumah : klien tinggal serumah dengan ibu dari pasien dan anak-anaknya
d. Adat istiadat yang di anut : Dayak
e. Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami
f. Motivasi dari suami : suami selalu memberikan dukungan dan motivasi selama kehamilan
walaupun suami sedang bekerja diluar kota
g. Apakah suami perokok : suami klien bukan perokok
h. Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual : tidak ada
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : cukup memahami
6. Sistem Nilai Kepercayaan
a. Siapa dan apa sumber kekuatan : suami,anak dan keluarga
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : klien mengatakan agama dan
kepercayaan sangat penting dalam kehidupannya
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) : klien
mengatakan aktif beribadah digereja dan selalu mendoakan keluarganya
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
38

7. Pengobatan
Pemberian terapi yang diberikan : oral (16 Desember 2016)
Nama Obat Dosis Fungsi Indikasi Kontra Indikasi
Vitamin B12 2x1 tablet Membantu membentuk Anemia Hipersensitivitas
50 mg DNA, memproses asam makrosistik,
folat dan pembentukan anak dalam
sel-sel darah merah masa
pertumbuhan

Palangka Raya, 16 Desember 2016

(Mega )
39

ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Perkembangan janin Gangguan pola tidur
Klien mengatakan saya tidur siang
selama 1-2 jam dan tidur malam Janin semakin membesar
selama 5 jam tetapi sering
terbangun pada malam hari dan Janin bergerak
sulit tidur lagi karena sering
kencing Perubahan pada tingkat
aktivitas janin
DO :
- Konjungtiva anemis Sering terbangun
- TTV :
TD : 120/80mmHg Gangguan pola tidur
N : 86x/menit
R : 22x/menit
S : 36,90C
- Usia kehamilan 37 minggu
- Klien mengatakan ia tidur siang
selama 1-2 jam dan tidur
malam selama 5 jam tetapi
sering terbangun pada malam
hari dan sulit tidur lagi karena
sering kencing
- Klien mengatakan BAK 6-7
kali sehari, warna kuning, bau
khas urine.
- Lingkaran hitam pada mata
Ds :
Klien mengatakan saya sangat Janin berkembang Ketidak Nyamanan
terganggu karena sering BAK.
DO : Perubahan pada fisik
- Klien tampak gelisah terutama abdomen
- Usia kehamilan 37 minggu
- Klien mengatakan BAK 6-7 Penekanan pada
kali sehari, warna kuning, bau vesica urinaria
khas urine.
Peningkatan tekanan
abdomen

Peningkatan frekuensi BAK

DS:
Klien mengatakan saya merasa Cemas
cemas terhadap kelahiran anak
keduanya biaya kelahiran dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan
kelahiran anaknya

Do:
- klien tampak cemas
kebingungan ketika ditanya
- Pada persepsi diri Klien
mengatakan merasa cemas
terhadap kelahiran anak
40

keduanya biaya kelahiran dan


hal-hal lain yang berkaitan
dengan kelahiran anaknya
- tingkat pendidikan : SMA
- riwayat Ginekologi : G2P1A0
41

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Perubahan pada tingkat aktivitas janin
2. Ketidak Nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik
3. Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang kehamilan

Anda mungkin juga menyukai