BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting
untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini
adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu
hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya
disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda
kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu.
Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari
semua ibu hamil dengan variasi tergantung pada daerah masing-masing. Sekitar
10-15% tergolong anemia berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh
kembang janin dalam rahim (Manuaba, I.B.G, 2002 hal 90). Anemia dalam
kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami dan
cukup tinggi yang berkisar antara 10-20% (Sarwono Prawiharjo, 2005 hal 450 ).
Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar antara 20% sampai 89%
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. (Manuaba.I.B.G, hal 29 ).
Menurut sistem kesehatan nasional (SKN ) tahun 2001 angka anemia pada ibu
hamil sebesar 40%, kondisi ini mengatakan bahwa anemia cukup tinggi di
Indonesia bila di perkirakan pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia masih
tetap di atas 40% maka angka kematian ibu sebanyak 18.000 pertahun yang
disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Hal ini terlihat dari tingginya angka
2
kematian ibu (AKI) di Asia Tenggara pada tahun 2005 yaitu berkisar 290,8 per
100.000 kelahiran hidup. (anonim, 2010). Dari hasil survey di Indonesia maka di
ketahui angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini berkisar antara 300-400
kematian ibu per 100.000kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia
menunjukkan masih buruknya tingkat kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
(anonym,2010).
Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia ini adalah ; kurang gizi,
selain itu anemia pada ibu hamil disebabkan karena kehamilan berulang dalam
waktu singkat, cadangan zat besi ibu sebenarnya belum pulih, terkuras oleh
keperluan janin yang di kandung berikutnya.Tingginya anemia yang menimpa
ibu hamil memberikan dampak negative terhadap janin yang di kandung dari ibu
dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), partus premature, abortus, pendarahan
post partum, partus lama dan syok. Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak
factor antara lain ; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan ( Sarwono
Prawirohardjo, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Konsep dasar dan Manajemen keperawatan secara teori
Antenatal Care Trisemester 3
1.2.2 Bagaimana Asuhan keperawatan pada Antenatal Care Trisemester 3 ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Antenatal Care Trisemester 3
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Konsep Dasar
1. Antenatal Care
1) Untuk mengetahui Pengertian Antenatal Care
2) Untuk mengetahui Tujuan Antenatal Care
3) Untuk mengetahui cara pelayanan Antenatal Care
4) Untuk mengetahui Standar Pelayanan Antenatal Care
5) Untuk mengetahui tanda dan gejala Kehamilan
6) Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
f) Imunisasi TT
Apabila diperlukan untuk memberikan suntikan tetanus koloid sesuai
anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi.
Imunisasi Selang Waktu minimal
Lama Perlindungan
TT pemberian Imunisasi TT
Langkah awal pembetukkan
TT1 - kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanuss
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 Tahun
TT4 12 bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 bulan setelah TT4 >25 Tahun
g) Pemberian tablet darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari
untuk mengurangi rasa mual.
h) Tes laboratorium
Tes golongan darah, untuk persiapan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan
Tes Hb, untuk mengetahui apakah anemia
Tes pemeriksaan urine
Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria, HIV,
sifilis, dan lain-lain.
i) Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan insiasi menyusui dini (IMD),
nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, KB dan imunisasi pada
bayi.
j) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan saat hamil.
2.1.4 Pemeriksaan Kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1) TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2) Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
3) DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
7
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke
IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi-kondisi
Diperlukan tanda pasti hamil
Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
Mencari sebab dari hidraamnion
Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
Mengetahui posisi plasenta
Mengetahui adanya IUFD
Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk, 2010;
95-97).
10
penyerapan air dari calon meningkat tekanan pada usus yang membesar
karena uterus yang ukurannya semakin besar terutama pada akhir
kehamilan
7. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan BB 5,5 kg, penambahan berat badan awla kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 10-12 kg
8. Sistem Integumen
Pada kehamilan TM III terjadi hiperpigmentasi pada areola serta puting,
vagina dan adanya cloasma gravidarum pada muka semakin lebih gelap.
Strie dan linea pada payudara akan semakin terlihat jelas
9. Payudara
ada kehamilan TM III payudara telah membesar dan menegang. Fungsi
laktasi akan mulai sempurna dimana koloatrum sudah terproduksi secara
sempurna untuk bayi (Kusmiyati.2009)
10. Sirkulasi darah
Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan
32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara
keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun
kadar hemoglobin ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32,
wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita
tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih
meningkat ( 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan
meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah
jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi
frekuensi denyut jantung meningkat 15%. Setelah kehamilan lebih dari
30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah
2.2.3 Fisiologi
1. Pada Maternal
a. Usia Kehamilan 28 minggu
13
TFU 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat dan prosesus
xipiodeus TFU 26,7 cm diatas simpis
b. Usia Kehamilan 32 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU
29,5 30 cm diatas simpisis
c. Usia Kehamilan 36 minggu
TFU terletak 3 jari dibawah prosesus xipiodeus sampai setinggi
prosesus xipiodeus, TFU 32 cm diatas simpisis
d. Usia Kehamilan 40 minggu
TFU terletak pada pertengahan pusat dan prosesus xipiodeus, TFU
37,7 cm diatas simpisis
2. Pada Janin
a. Usia kehamilan 28 minggu
Panjang janin 35 cm
Berat badan janin 1000 gram
Kulit warna merah ditutupi verniks. Bila lahir dapat bernafas,
menagis pelan dan lemah. Bayi imature
b. Usia kehamilan 32 minggu
Panjang janin 40 cm
Berat badan janin 1800 gram
Kulit warna merah keriput, bila laihir kelihatan seperti orang tua
kecil
c. Usia Kehamilan 36 mingg
Panjang janin 45 cm
Berat badan janin 2500 gram
Muka berseri, tidak keriput, bayi prematur
d. Usia kehamilan 40 minggu
Panjang janin 50 cm
Berat badan janin 3000 gram
Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks kaseosa bbanyak, rambut
kepala tumbuh baik. Organ-organ baik, pada perempuan labia
14
e. Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan kaki yang
lainnya pada waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk
seseimbangan
3. Nafas sesak / hiperventilasi
Penyebab
a. Peningkatan kadar hormon progesteron berpengaruh secara langsung
pada pusat pernafasan untuk menurunkan kadar co2 serta meningkatka
kadar o2
b. Uterus membesar dan menekan pada diafragma
Penanganan
a. Menganjurkan untuk meninggikan bantal saat sesak
b. Secara priodic berdiri dan merntangkan lengan diatas kepala serta
menarik nafas panjang
c. Mendorong postur tubuh yang baik untuk melakukan pernafasan
intercostals
4. Hemoroid / Wasir
Penyebab
a. Konstipasi
b. Tekananan yang meningkat dari uterus grafid terhadap vena
hemoroidal
c. Kurangnya klep dalam pembuluh pembuluh ini yang berakibat pada
perubahan secara langsung pada aliran darah
Penanganan
a. Makan makanan berserat
b. Menganjurkan untuk defikasi yang teratur
c. Gunakan kompes es, kompres hangat
d. Dengan perlahan masukan kembali rektum jika perlu
5. Konstipasi
Penyebab
a. Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus
menjadi lambat
b. Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi dari otot-otot halus
17
g. Keamanan
Suhu 9899,6 F (36,137,6C), irama jantung janin terdengar dengan
daptone (mulai 1012 minggu) atau fetoskop (1720 minggu), gerakan
janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 1620 minggu, ballottement ada pada
bukan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea
mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan
payudara: pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas,
lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan
pigmentasi: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda
goodell, hegar, Chadwick positif.
i. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor
kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan
terhadap anak, stabilitas ekonomik.
2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a) Keadaan umum. Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga
bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek,
adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari
michealis (tidak simetris).
b) Tinggi badan. Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko
untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
23
22 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau
kiri ibu.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri ibu.
- Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri ke arah kanan.
- Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata,
tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah
punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian kecil dan menonjol,
maka itu adalah bagian kecil janin).
(c) Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Tangan kiri menahan fundus uteri.
- Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika
teraba bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan,
maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian bulat, besar lunak,
dan sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah
tidak ditemukan kedua bagian seperti di atas, maka pertimbangkan
apakah janin dalam letak melintang.
- Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan
pada usia kehamilan 5-7 bulan)
- Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan,
jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk
panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah
masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk
mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.
(d) Leopold IV
26
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara pelaksanaannya yaitu:
- Pemeriksa menghadap kaki pasien.
- Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah.
- Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanan di bagian bawah.
- Jika kedua tangan pemeriksa konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul.
- Jika kedua tangan pemeriksa divergen (tidak saling bertemu) berarti
kepala sudah masuk panggul.
j) Tangan dan kaki
- Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
- Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
- Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper
k) Pemeriksaan panggul
- Panggul: genital luar. Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris,
lubang uretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka,
varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
- Panggul: menggunakan spekulum. Memeriksa serviks untuk melihat
adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau
belum, Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan
luka
- Panggul: pemeriksaan bimanual. Mencari letak serviks dan merasakan
untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan
(nyeri tekan atau nyeri goyang) dan Menggunakan dua tangan, satu
tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina untuk palpasi uterus.
Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
l) Auskultasi untuk mendengar Denyut Jantung Janin (DJJ) :
27
Dari Janin:
- DJJ pada bulan ke 4-5
- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu:
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
m) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks: berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah: kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
f. Urinalisis
Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).
2.3.2 Diagnosa keperawatan Trimester III
1. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
28
b. Gangguan pola tidur b/d perubahan pada tingkat aktivitas, stress psikologis,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan; untuk mengatsi gangguan pola tidur terhadap perubahan pada tingkat aktifitas
dengan criteria; Klien dapat melaporkan perbaikan tidur/ istirahat dan peningkatan rasa
sejahtera dan perasaan segar.
Intervensi Rasional
c. Resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung b/d peningkatan volume cairan/
perubahan permeabilitas kapiler.
Tujuan : Untuk mengetahui resiko tinggi terhadap dekompensasi curah jantung Kriteria
hasil : TD tetap normal, bebas edema patologis dan menunjukkan albuminuria tidak lebih
besar dari 1 +
Intervensi Rasional
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Ujian dilaksanankan tanggal 16 desember 2016 pukul 10.00 WIB di rumah klien Ny. A di wilayah
Kerja UPT Puskesmas Kereng Bangkirai
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Klien & Penanggung Jawab
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Tempat / tanggal lahir : 30 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku /Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. Manduhara 2, No. 07
Diagnosa Medis : G2P1A0
Tanggal Pengkajian : 16 Desember 2016
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Manduhara 2, No. 07
Hubungan dengan Klien : Suami klien
3.1.2 Status Kesehatan
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama : Klien mengatakan kurang tidur karena selalu BAK pada
waktu malam hari.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) : Klien mengatakan selalu terbangun pada malam hari
untuk BAK sehingga klien sulit tidur nyenyak. Pemeriksaan yang dilakukan yaitu
pemeriksaan TTV, TD. 120/80mmHg, N. 86 x/m, RR. 22 x/m, S. 36,9 OC, lingkar lengan atas
24 cm, berat badan 58 kg, TFU 29 cm, palpasi 3 jari dibawah klien, letak punggung sebelah
kanan, kepala janin sudah masuk PAP, usia kehamilan 37 minggu.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami : Klien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit yang di derita sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
keturunan, hipertensi ataupun diabetes melitus dan penyakit lainnya.
Gejala pre menstruasi : Saat pre menstruasi klien biasanya merasa emosi tidak stabil.
HPHT : 27-03-2016
Taksiran Persalinan: 4-01-2017
Rumus HPHT /Taksiran Persalinan : (Hari + 7, Bulan -3, Tahun + 1)
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri)
Usia Menikah : 24 tahun
Usia Pernikahan : 6 tahun
Pernikahan ke : 1 ( penikahan pertama )
c. Riwayat Keluarga Berencana
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Pil KB.
Waktu dan lamanya penggunaan : 2 tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : tidak ada masalah
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kontrasepsi suntik.
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : Untuk sementara merencanakan
cukup 2 anak.
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2 P1A0
Masalah
Tgl Umur Jenis Tempat/ Keadaan
No JK BB
partus hamil partus Penolong Hamil Lahir Nifas Bayi Anak
keperawatan
m. Anus Tidak terjadi hemoroid
Masalah : ktidak ada
masalah keperawatan
n. Ekstremitas atas dan bawah Jari tangan terlihat lengkap, bersih tidak
Masalah : Tidak ada masalah ada edema CRT 2 detik
keperawatan
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Yang akan membantu merawat bayi
adalah suami dan dibantu oleh ibu dari klien
e. Apakah hamil ini diharapkan : Kehamilan ini diharapkan klien dan suami maupun
keluarga.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
2. Persepsi diri
a. Hal yang amat di pikirkan saat ini : cemas terhadap kelahiran anak keduanya biaya
kelahiran dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kelahiran anaknya
b. Harapan setelah menjalani perawatan : ibu dan bayi sehat sesuai dengan harapan keluarga
c. Perubahan yang dirasa setelah hamil : tidak ada masalah
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
3. Konsep diri
a. Body image : setelah melahirkan klien mengatakan berharap badannya kembali seperti
semula
b. Peran : sekarang klien adalah seorang ibu
c. Ideal diri : klien menyukai apa yang ada dalam dirinya
d. Identitas diri : klien berperan sebagai ibu rumah tangga
e. Harga diri : klien tidak malu dengan keadaannya yang sedang hamil dan merasa dihargai
oleh orang disekelilingnya.
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
4. Hubungan/komunikasi
a. Bicara : jelas dan mampu mengerti yang orang lain katakan.
b. Bahasa utama : Bahasa daerah menggunakan bahasa dayak dan menggunakan bahasa
Indonesia.
c. Yang tinggal serumah : klien tinggal serumah dengan ibu dari pasien dan anak-anaknya
d. Adat istiadat yang di anut : Dayak
e. Yang memegang peranan penting dalam keluarga : suami
f. Motivasi dari suami : suami selalu memberikan dukungan dan motivasi selama kehamilan
walaupun suami sedang bekerja diluar kota
g. Apakah suami perokok : suami klien bukan perokok
h. Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual : tidak ada
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : cukup memahami
6. Sistem Nilai Kepercayaan
a. Siapa dan apa sumber kekuatan : suami,anak dan keluarga
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : klien mengatakan agama dan
kepercayaan sangat penting dalam kehidupannya
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) : klien
mengatakan aktif beribadah digereja dan selalu mendoakan keluarganya
Masalah : Tidak ada masalah keperawatan
38
7. Pengobatan
Pemberian terapi yang diberikan : oral (16 Desember 2016)
Nama Obat Dosis Fungsi Indikasi Kontra Indikasi
Vitamin B12 2x1 tablet Membantu membentuk Anemia Hipersensitivitas
50 mg DNA, memproses asam makrosistik,
folat dan pembentukan anak dalam
sel-sel darah merah masa
pertumbuhan
(Mega )
39
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Perkembangan janin Gangguan pola tidur
Klien mengatakan saya tidur siang
selama 1-2 jam dan tidur malam Janin semakin membesar
selama 5 jam tetapi sering
terbangun pada malam hari dan Janin bergerak
sulit tidur lagi karena sering
kencing Perubahan pada tingkat
aktivitas janin
DO :
- Konjungtiva anemis Sering terbangun
- TTV :
TD : 120/80mmHg Gangguan pola tidur
N : 86x/menit
R : 22x/menit
S : 36,90C
- Usia kehamilan 37 minggu
- Klien mengatakan ia tidur siang
selama 1-2 jam dan tidur
malam selama 5 jam tetapi
sering terbangun pada malam
hari dan sulit tidur lagi karena
sering kencing
- Klien mengatakan BAK 6-7
kali sehari, warna kuning, bau
khas urine.
- Lingkaran hitam pada mata
Ds :
Klien mengatakan saya sangat Janin berkembang Ketidak Nyamanan
terganggu karena sering BAK.
DO : Perubahan pada fisik
- Klien tampak gelisah terutama abdomen
- Usia kehamilan 37 minggu
- Klien mengatakan BAK 6-7 Penekanan pada
kali sehari, warna kuning, bau vesica urinaria
khas urine.
Peningkatan tekanan
abdomen
Peningkatan frekuensi BAK
DS:
Klien mengatakan saya merasa Cemas
cemas terhadap kelahiran anak
keduanya biaya kelahiran dan hal-
hal lain yang berkaitan dengan
kelahiran anaknya
Do:
- klien tampak cemas
kebingungan ketika ditanya
- Pada persepsi diri Klien
mengatakan merasa cemas
terhadap kelahiran anak
40
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Perubahan pada tingkat aktivitas janin
2. Ketidak Nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik
3. Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang kehamilan