Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
b) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama
untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak
1
terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama,
demikian pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.
Ketentuan mengenai firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal
16 dan 18 KUHP dan intinya menyebutkan :
- Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
- Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari
anggota lain.
- Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih
hidup.
- Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab jika
kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang perusahaan, maka kekayaan
pribadi para sekutu menjadi jaminan.
- Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan memperoleh bagian
laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan modal terkecil
2
Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan
jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan.
Sekutu pada perseroan ini dapat dikelompokkan menjadi sekutu komplementer dan
sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah orang yang bersedia memimpin pengaturan
perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu
komanditer adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas pada
kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
3
- Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-
perluasan usaha
- Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
4
- Telah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat dijadikan PERSERO dengan
ketentuan bahwa neraca likuidasinya diperiksa oleh direktorat akuntan negara dan disahkan
oleh menteri yang bersangkutan.
- Telah melunasi semua hutang-hutangnya kepada kas negara
- Ada harapan baik untuk mengembangkan usaha.
Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada Kepala Daerah setempat, hal ini sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 1969.
5
i) Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi anggotanya, dengan bekerjasama
secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
Prinsip Koperasi
- Keanggotaan bersifat sukarela
- Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
- Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-
masing anggota
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
- Kemandirian
Ciri Koperasi
- Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
- Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
- Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
- Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
- Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus
- Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak
lain
- Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota
Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya Koperasi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
- Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen (penghasil)
barang atau jasa.
- Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok
bagi para anggotanya.
- Koperasi Simpan Pinjam
6
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para
anggota, dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
- Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau beraneka
ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.