Anda di halaman 1dari 3

PENEMUAN PASIEN TB

Nomor
:
S Dokumen
O No. Revisi :
P Tanggal terbit :
Halaman :
Dr.BUDIARSA,MKes
PUSKESMAS
Tanda Tangan Ka. Puskesmas : NIP
BOBOTSARI
196006041988031013

1. Pengertian Adalah kegiatan utama dalam Program Pengendalian Tuberkulosis


(P2TB) dengan prioritas menemukan pasien TB dengan BTA positif.
Suspek TB adalah seorang tersangka pasien TB dengan gejala batuk
berdahak selama 2-3 atau lebih yang tidak jelas penyebabnya.
Gejala tambahan yang sering dijumpai berupa :
Dahak bercampur darah
Batuk darah
Sesak nafas
Badan lemas, malaise,
Nafsu makan menurun, berat badan menurun
Berkeringat malam hari tanpa aktivitas fisik
Demam atau meriang lebih dari satu bulan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penemuan pasien TB Paru di Pukesmas Bobotsari


dan jaringannya.

3. Kebijakan Prinsip penemuan pasien TB dilakukan secara pasif dengan


penyuluhan yang aktif, artinya penjaringan suspek pasien dilakukan
hanya kepada mereka yang datang berkunjung ke fasyankes.
Setiap orang yang berkujung ke fasyankes dengan gejala batuk
berdahak 2 minggu atau lebih, tanpa penyebab yang jelas harus
diperlakukan sebagai suspek TB.
Semua kontak dengan apsien TB Paru BTA positif yang mempunyai
gejala TB harus diperiksa dahaknya, sedangkan pasien TB anak harus
dicari sumber penularannya.
Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB
seperti ODHA.
Kelompok yang rentan tertular TB seperti narapidana, mereka
yang hidup di daerah kumuh, keluarga atau kontak dengan
pasien TB terutama BTA positif.
Balita pada keluarga TB
Kontak dengan penderita TB MDR

4. Referensi Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kemenkes RI Dirjen


P2PL 2011
Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di
Fasyankes Kemenkes RI Dirjen P2PL 2012.

5. Alat Dan Bahan Blanko TB 04


Blanko TB 05
BlankoTB 06
Pot sputum
Label
Alat tulis

6. Prosedur
Jaring setiap pasien yang datang ke Puskesmas Bobotsari beserta
jaringannya dengan gejala batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih tetapkan sebagai suspek TB.
Kirim suspek ke ruang DOTS.
Suspek diberi masker untuk dipakai.
Jelaskan terhadap suspek dan atau keluarganya tentang perlunya
dilakukan pemeriksaan dahak pada seorang suspek TB untuk
menentukan apakah ada kuman TB dalam parunya.
Catat identitas suspek TB dan alamat lengkapnya dalam daftar
suspek TB (TB 06).
Siapkan pot dahak yang telah diberi label berisi nama dan nomor
identitas pasien, ajari cara membuka dan menutup kepada suspek.
Ajari suspek dan atau keluarganya tentang batuk efektif untuk
mengeluarkan dahak yang benar.
Tunjukan terhadap pasien dan atau keluarganya tempat untuk
mengeluarkan dahak yaitu di ruang batuk.
Berikan pot sputum, blanko permintaan pemeriksaan dahak (TB 05)
terhadap pasien dan atau keluarganya.
Selanjutnya anjurkan suspek untuk menyerahkan pot dahak yang
sudah berisi dahak dan blanko TB 05 ke laboratorium.
7. Dokumen Terkait - Rekam medis
- SITT

Rekaman Historis

No. Halaman Yang di Ubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai