Anda di halaman 1dari 2

Laju Reaksi

Laju reaksi adalah cara untuk menyatakan kecepatan terjadinya reaksi kimia.
Dalam bahasa lain, ia didefinisikan sebagai laju pengurangan konsentrasi reaktan atau
laju penambahan konsentrasi produk (dalam satuan waktu, biasanya detik). Maka
dapat dikatakan, ini menyatakan seberapa cepat terbentuk produk atau habisnya reaktan.
Satuannya biasanya M/s atau mol/ dm3 s.
beberapa hal yang mempengaruhi proses laju reaksi

1. Sifat Reaktan
Zat seperti CCl4 tidak terbakar pada oksigen, sementara CH4 terbakar dengan
baik. Faktor ini tidak dapat dikendalikan.

2. Tekanan Pada Reaktan Gas


Semakin tinggi tekanan pada reaktan yang berbentuk gas, maka semakin besar
lajunya. Tekanan berbanding terbalik dengan volume. Pada mol yang sama, jika volume
diperkecil maka M akan semakin besar. Hubungannya akan dilihat pada poin 6.

3. Katalis
Katalis adalah zat yang ditambahkan pada reaksi, namun tidak mempengaruhi
hasil reaksi maupun perubahan entalpi reaksi tersebut. Jadi, perubahan yang ada tidak
permanen. Ia berguna untuk mempercepat terjadinya reaksi.

4. Keadaan Ukuran Partikel/Luas Permukaan


Luas permukaan, atau keadaan ukuran partikel memiliki pengaruh pada laju
reaksi. Semakin besar bidang sentuh, semakin cepat reaksi. Maka, serbuk Fe akan lebih
cepat dari kepingan Fe, yang akan lebih cepat dari padatan/balok Fe pada massa yang
sama untuk setiap bentuk.

5. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju terjadi

6. Konsentrasi Reaktan
Konsentrasi adalah konsep penting. Untuk, perlu dipahami mengenai molaritas
terlebih dahulu. Molaritas adalah satuan konsentrasi senyawa. Ia merupakan mol senyawa
dibagi volume total senyawa (atau volume total wadah isi senyawa) dalam liter.
Molaritas, atau konsentrasi, berpengaruh penting pada laju. Semakin besar konsentrasi,
semakin besar laju reaksi.

Azas Le Chatelier

Henri Louis Le Chatelier (1884) berhasil menyimpulkan pengaruh faktor luar


tehadap kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier sebagai
berikut:
Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu
akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.
Secara singkat, azas Le Chatelier dapat dinyatakan sebagai:
Reaksi = Aksi
Artinya : Bila pada sistem kesetimbangan dinamik terdapat gangguan dari luar
sehingga kesetimbangan dalam keadaan terganggu atau rusak maka sistem akan berubah
sedemikian rupa sehingga gangguan itu berkurang dan bila mungkin akan kembali ke
keadaan setimbang lagi. Cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke
kiri atau ke kanan.

Azaz Vant Hoff

Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; H = -216 kJ
Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Anda mungkin juga menyukai