TINJAUAN PUSTAKA
kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan,
kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar. ANC sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko
dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
kehamilan.
normal.
antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.
Tujuan umum adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. Tujuan
khusus adalah :
berkualitas.
3. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu
hamil.
Pada setiap kali kunjungan ANC, perlu didapatkan informasi yang sangat
penting yaitu:
minggu
menghadapi komplikasi
28.
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai
proteinuria).
ganda
ada 6 :
motivasi ibu, suami dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk
diharapkan:
a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan.
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila
kehamilan.
kedaruratan.
3. Palpasi abdominal
kebutuhan.
adalah:
6. Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
untuk merujuk bila terjadi gawat darurat. Hasil yang diharapkan adalah:
jika perlu.
ANC fokus)
Dalam melaksanakan pelayanan ANC ada sepuluh standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
panggul.
curah jantung dan tekanan atau resistensi pada pembuluh darah, yang
ibu hamil dapat dilihat dari lingkar lengan atas (LILA) setiap kali ibu
bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
Pembesaran rahim yang dapat dilihat dan diraba dari luar berdasarkan
ibu hamil adalah dua kali dengan selang waktu pemberian minimal
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin serta
32-34 minggu.
i. Tatalaksana kasus
sesama ibu hamil dengan bidan yang membina. Temu wicara ini
pendidikan.
umum, dokter spesialis dan tenaga paramedis yaitu bidan, perawat yang
bersalin desa (polindes), rumah sakit bersalin dan rumah sakit umum.
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan itu terjadi setelah orang
2) Sikap
3)
1) Keterjangkauan Fasilitas
Masalah kesehatan masyarakat terjadi tidak terlepas dari
2) Jarak ANC
sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu
3) Jj
4) jj
adanya sikap dan perilaku yang lain seperti sikap suami, orang tua,
1) Perilaku Masyarakat
2) Partisipasi Masyarakat
karena paksaan
karena insensitif
meniru
1) Umur
2) Pendidikan
3) Paritas
dari satu orang. Ibu yang bru pertama kali hamil merupakan hal yang
Paritas adalah jumlah janin dan berat janin 500 gram atau lebih, yang
pernah dilahirkan, hidup atau mati. Bila berat badan tidak diketahui maka
tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat
kehamilan pada peritas tinggi adalah tidak direncanakan. Ibu yang baru
keprwtnmaternal)
kesehatan. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu
lawe)
4) Pendapatan perkapita
perilakunya.
5) Jarak
ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu
6) Pengetahuan
mencakup
8) Dukungan keluarga/suami
9) sz
2.1.8 Pelayanan Antenatal Care
kompeten yaitu dokter, bidan dan perawat terlatih, sesuai dengan ketentuan yang
a. Anamnesa
1. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.
sebagainya.
seksual.
gizinya.
b. Pemeriksaan
kesehatan wajib mencatat hasilnya pada rekam medis, Kartu Ibu dan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada saat ini pencatatan hasil
diinformasikan kepada ibu hamil dan suaminya. Apabila ditemukan kelainan atau
ini terjadi setelah orang melakuan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Dalam kamus besar bahasa indonesia (2005), pengetahuan adalah sesuatu yang
berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana
a. Pengetahuan implisit
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis maupun
lisan. Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan
b. Pengetahuan eksplisit
tradisional atau nonilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara ilmiah
1. Cara nonilmiah
penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah,
dapat terpecahkan.
b. Secara kebetulan
sudah benar.
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah wahyu dan bukan
deduksi.
h. Induksi
i. Deduksi
yang diamatinya.
1. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
2. Memahami (comprehensive)
bergizi.
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
sebagainya.
a. Pendidikan
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan
informasi baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
pengetahuan.
seseorang.
d. Lingkungan
e. Pengalaman
f. Usia
bahwa daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur.
berkurang.
g. Lingkungan
h. Intelegensi
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ukur dapat
tinggi pengetahuan seseorang tentang tanda bahaya kehamilan maka akan semakin
ibu hamil terhadap pelaksanaan ANC(pada bab 2 hub pengetahuan nmnfat anc)
pelayanan antenatal cenderung adalah ibu yang memiliki pengetahuan yang baik
mengenai pelayanan antenatal itu sendiri. Pengetahuan ini akan mambawa ibu
untuk berpikir dan berusaha supaya ia sehat (tidak ada keluhan) dalam
kehamilannya dan berusaha agar ia dan bayinya sehat dan selamat sewaktu
melahirkan. Penelitian yang dilakukan oleh Mullany dan Beckerand (2007) juga
kelompok ibu dan suami yang mendapatkan pendidikan kesehatan( pada faktor
Faktor2
kehamilannya (Depkes RI, 2008). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Murniati (2007) bahwa ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan
jarak kehamilan yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal jika ibu
dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril
Suami yang memberikan dukungan pada istri dalam pemeriksaan kehamilan, akan
lebih banyak memanfaatkan pelayanan antenatal, hal ini bahwa ibu yang memiliki
dukungan suami akan lebih mau dan bersemangat untuk memanfaatkan pelayanan
antenatal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saadiah (2005),
menyebabkan masalah yang besar terhadap ibu dan janin akibat dari gangguan
pada kehamilan yang tidak dideteksi dini. Kehamilan risiko tinggi adalah
kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih
besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa
persalinan dan nifas normal. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Maupe (2000), menyatakan bahwa ibu dengan riwayat
5. USIA
Menurut nusalam (2001) Usia adalah waktu hidup individu mulai saat berulang
tahun (Nursalam,
2001). Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih di percaya
daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia
seseorang cukup tinggi maka pola berfikir seseorang akan lebih dewasa. Menurut
Depkes (2008) Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara
Menurut Manuaba (2001) usia yang berisiko masa kehamilan kurang dari 20
6. pengetahuan
Ketika ibu hamil mengetahui manfaat dan jadwal antenatal care, maka
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari petugas kesehatan, keluarga, atau media
massa.
6. pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar
dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada