Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
1. Masdalena ( 835883047 )
2. Jamiah (835943751)
3. Hilda Indriyani (835877179)
4. Elmi Hayati (835871676)
Tutor Pengampu:
Anita Adesti, S.Pd., M.Pd.
Assalamualaikum Wr.Wb
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang Perkembangan Pendidikan
Sekolah Dasar dan Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliahPerspektif
Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan
pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang
menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas pembuatan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah
ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde baru ................... 3
B. Perkembangan Pendidikan Sekolah dasar di Era Reformasi ................... 4
C. Karakteristik Perkembangan Fisik, Motorik, Emosi dan Sosial
Anak ......................................................................................................... 7
D. Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral dan
Spiritual Anak............................................................................................ 9
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era OrdeBaru?
2. Bagaimanakah perkembangan pendidikan sekolah dasar di Era Reformasi?
3. Bagaimanakah Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan sosialanak?
4. Bagaimanakah Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan spiritual
anak?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untukmengetahui perkembanganpendidikansekolahdasar di Era OrdeBaru.
2. Untuk mengetahui perkembanganpendidikansekolahdasar di Era Reformasi.
3. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan fisik, motori, emosi dan
sosialanak.
4. Untuk mengetahui Karakteristik perkembangan intelektual, bahasa, moral dan
spiritual anak.
D. MANFAAT PENULISAN
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui dan mengerti
perkembangan peserta didik, sehingga nantinya kita dapat menerapkan ketika
menghadapi peserta didik usia SD.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait dan / Tentang Pendidikan SD dalam Konteks
Pembangunan Pendidikan Nasional
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi adalah
lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita VI (1994/1995
1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era Orde Baru. hal
ini diarahkan pada perwujudan komitmen nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945
sebagai landasan dan tujuan akhir pendidikan.
Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut.
a. Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
b. Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
c. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
d. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti dan
lingkungan hidup
e. Penyediaan pendidik yang profesional
f. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
g. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
h. Mengembangkan TIK
i. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
j. Menyempurnakan manajemen pendidikan
k. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
l. Menata sistem pembiayaan pendidikan
m. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
n. Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan
Wajar Dikdas 9 tahun.
5. Esensi Sisdiknas
Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
6. Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat dan Pemerintah
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang
dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas
20/2003 sebagai berikut.
a. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu
6
b. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
c. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang
tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
d. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak untuk
memperoleh pendidikan khusus
e. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban Menjaga
norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan
pendidikan dan ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta
didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
7
2. Karakteristik Perkembangan Motorik
Motorik merupakan gerakan-gerakan tubuh yang terkoordinasi karena adanya kerja
sama antara otot, otak dan saraf. Keterampilan motorik akan berkembang dengan baik
bila dipelajari dan adanya bimbingan. Keterampilan anak menggunakan jari-jarinya,
seperti menulis, atau memegang sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus.
Sedangkan keterampilan anak berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta
menjaga keseimbangan badannya disebut sebagai keterampilan motorik kasar. Semakin
bertambah usia anak, maka semakin sempurna gerakan motoriknya, seperti gerakan-
gerakan berikut.
a. Cara memegang Anak-anak yang masih kecil, cara memegang sesuatu masih asal-
asalan saja, setelah lebih dewasa, cara memegang sesuatu sudah sempurna dan siap
untuk melakukan segala aktivitas tanganya dengan baik.
b. Cara berjalan Anak kecil yang berjalan, seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak.
Namun, pada anak yang lebih dewasa, mereka hanya mempergunakan otot yang
perlu saja, karena mereka sudah dapat mengoordinasi anggota badanya.
c. Cara memegang Anak kecil yang menendang bola, kedua belah tangannya mengayun
ke depan dengan berlebihan, seakan seluruh anggota badannya ikut bergerak.
Namun, pada anak yang lebih dewasaakan menendang bola dengan menggunakan
kakinnya dengan menempatkan pada objek sasaran dengan tepat.
Pengertian anak tentang pemasukan kelas menggambarkan prinsip logis bahwa terdapat
hubungan hirarki antar golongan. Anak operasional konkret menghargai bahwa beberapa
himpunan golongan saling sesuai dengan yang lain. Misalnya, semua jeruk termasuk
golongan buah-buahan, semua buah-buahan tergolong dalam makanan, dan semua makanan
termasuk dalam golongan yang lebih besar barang-barang yang dapat dimakan. Pertama, anak
dapat mengerjakan sebuah operasi dan secara mental memisahkan setiap golongan benda dan
menggabungkannya kembali. Golongan makanan terdiri dari semua barang yang dapat
dimakan, termasuk buah yang dapat dimakan dan semua makanan lain yang bukan merupakan
buah-buahan. Kedua, anak operasi konkret menyadari bahwa sifat khusus dari benda dapat
termasuk lebih dari satu golongan atau lebih dari satu hubungan pada satu saat, sebuh prinsip
yang disebut penggandaan kelas atau relasi. Anak-anak menghargai bahwa pisang dapat
11
termasuk bersama-sama dalam golongan makanan alamiah dan golongan makanan manis,
sedang roti termasuk golongan makanan buatan dan golongan tepung.
Walaupun anak-anak operasional lebih maju dari tahap praoperasional dalam berpikir,
pemecahan masalah dan logika, pemikiran mereka tetap terbatas pada di sini dan
sekarang (here and now) dari operasional konkret. Pada tingkat ini anak-anak menjaga
kuantitas dan jumlah, dapat menyusun dan menggolongkan benda nyata dan benda lain.
Namun mereka tidak dapat berpikir tentang hal abstrak, hipotetik atau kejadian semu.
Selanjutnya, walaupun mereka dapat menyusun serangkaian kotak menurut ukuran, mereka
mendapat kesulitan dalam memecahkan masalah lisan yang abstrak seperti, Ani lebih tinggi
dari Lidwin. Lili lebih pendek dari Lidwin. Siapa yang paling tinggi?.
12
2) Berceloteh
Dengan bertambahnya umur dan semakin berkembangnya mekanisme suara,
bayi dapat mengeluarkan sejumlah bunyi eksplosif.
3) Holofrase
Mulai usia 2 tahun sampai menjelang sekolah, anak sudah mulai jelas
berbicaranya, mereka belajar bicara tidak lagi dengan ibu atau pengasuhnya
tetapi juga dengan lingkungannya. Oleh karena itu anak berkomunikasi juga
memerlukan ekpresikan untuk menyampaikan maksud yang bisa di pahami
oleh orang dewasa.
4) Mengobrol
Mengobrol merupakan bentuk berbicara yang mempunyai makna sosial,
bertujuan agar pembicaraannya didengar dan dimengerti oleh orang lain.
d. Faktor-faktor yang memacu anak cepat bicara
1) Keluarga
2) Media elektronik
3) Sekolah
3. Perkembangan moral
Istilah moral berasal dari kata mores(latin) yang artinya tata cara dalam
kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Moral adalah baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap kewajiban dsb.
13
4. Perkembangan agama
Perkembangan agama pada anak-anak berawal dari mencontoh prilaku orang tua
dirumah maupun guru disekolah. Pembelajaran agama di SD dilakukan dengan cara:
1. Metode bercerita
Bercerita dapat dipakai sebagai metode untuk menyampaikan nilai-nilai yang
berlaku dimasyarakat, kisah tokoh agama atau cerita tentang kehidupan sehari-
hari
2. Metode bermain
Melalui bermain dapat juga dilakukan pembelajaran, karena siswa senag belajar
sambil bermain.
3. Metode karyawisata
Dengan karyawisata siswa dapat melihat dan mengamati langsung kehidupan
aneka binatang, tumbuhan atau keindahan alam sebagai bukti adanya kehidupan.
4. Metode demonstrasi
Melalui metode demonstrasi siswa dapat mengenal langkah-langkah dalam
melaksanakan ibadah.
5. Metode pemberian tugas
Guru bisa memberikan tugas menghafal surat-surat pendek kepada siswanya
dengan menghafal tersebut pada saat mengerjakan sholat siswa hafal bacaan
sholat tersebut.
6. Metode diskusi dan tanya jawab
Metode diskusi lebih tepat untuk siswa kelas tinggi karena pada umumnya mereka
sudah bisa berpikir secara abstrak. Sedangkan metode tanya jawab lebih tepat
digunakan untuk siswa kelas rendah masalah hafalan atau pertanyaan yang tidak
memerlukan pemikiran yang lebih mendalam.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut
a. Karakteristik perkembangan anak usia SD dapat dilihat dari berbagai aspek
perkembangan, meliputi fisik, motorik, emosi dan sosial
b. Peserta didik diartikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
c. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu factor penentu kelancaran
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena
itu, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
d. Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai factor utama,
antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang
tua. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasaan).
e. Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak
selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana
sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan
bahasa.
f. Agama diperkenalkan kepada anak agar, anak dalam bertidak dapat sesuai dengan
ajaran agama.
B. SARAN
Sebagai calon guru hendaknya kita tahu dan memahami siapa sebenarnya anak
didik kita, agar nantinya dalam kegiatan belajar tidak terjadi salah arah. Hendaknya
kita bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anak didik kita, karena segala tingkah
laku kita akan mudah sekali ditiru oleh peserta didik kita.
Dengan materi yang kami sajikandalammakalahini, kami beharap saudara-
saudara dapat menjadikan referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan
mahami perkembangan peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda
dapat melakukan proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik
tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, IG.A.K, dkk. 2014. Perspektif Pendidikan di SD. Tangerang: Universitas Terbuka.
16