BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan ibu dan bayi tidak hanya masalah nasional tetapi
menjadi masalah global yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat
khusus karena Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi
(ASEAN) dimana AKI saat melahirkan tahun 2005 tercatat 228 per 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup
(SKDI, 2007). Menurut Survei Penduduk (SP) dan Survei Sosial Tingkat
Nasional (Susenas) tahun 2010 dalam profil dinas kesehatan (Dinkes) Propinsi
Jawa Barat 2011, AKI di Propinsi Jawa Barat sebesar lebih dari 700 kasus per
strategis Empat Pilar Safe Motherhood, dimana salah satunya yaitu akses
rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu.
2
yang berhubungan dengan usia, paritas, riwayat kehamilan yang buruk, dan
sikap, dan perilaku ibu hamil yang masih rendah, serta melewati pentingnya
(Prawirohardjo, 2002).
1.5. Orisinalitas
Tabel 1. Orisinalitas
Husaimah Hubungan pengetahuan ibu hamil Cross Sectional Hasil penelitian menunjukkan
tentang antenatal care dengan dengan teknik simple pengetahuan responden dalam
keteraturan antenatal care di random sampling, kategori
Polindes Banjar Timur 2012 berpengetahuan cukup sebagian
Kecamatan Gapura Kabupaten besar responden (56%) teratur
Sumenep ANC dan sebagian
besar responden (61,1%) teratur
ANC. Hasil Uji Mann Whitney
didapat hasil =
0,002 < ( = 0,05)
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa perbedaan antara penelitian terdahulu
1. Waktu
Penelitian terdahulu dengan penelitian kali ini ada perbedaan waktu.
2. Lokasi penelitian.
Lokasi penelitian terdahulu di lakukan di luar Kota Cirebon sedangkan
BAB II
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGETAHUAN
tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk
1. Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
kehamilan.
2. Memahami (Comprehension)
7
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
sejak dini.
3. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real ( sebenarnya ). Aplikasi di sini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya
4. Analisis (Analysis)
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
5. Sintetis (Synthetis)
8
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (Evaluation)
kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu hamil
Tingkatan
Pengetahuan
Kurang + +
Cukup + + + +
Baik + + + + + +
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seseorang yang dikatakan memiliki
cenderung memiliki bukan hanya sekedar tahu dan memahami tetapi juga sudah
9
evaluasi.
Oleh karena itu pengetahuan / kognitif merupakan domain yang sangat penting
2.2. SIKAP
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
Ketiga componen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude). Dalam Penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan,
1. Menerima (receiving)
pemeriksaan kehamilan dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu
2. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang
3. Menghargai (valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya : seorang ibu hamil
yang mengajak ibu hamil yang lain ( tetangganya, saudaranya, dan sebagainya )
segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya, seorang ibu mau
menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang
tuanya sendiri.
Sikap
Tidak Setuju + +
Setuju + + + +
.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seseorang yang memiliki sikap tidak
saja, sedangkan seseorang dikatakan telah memiliki sikap yang setuju yaitu
bukan hanya memiliki tingkatan menerima dan merespon tetapi sudah mencapai
stimulus yang berupa materi atau obyek di luar subyek yang menimbulkan
Pengetahuan dan faktor lain seperti berfikir, keyakinan dan emosi memegang
terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu
dalam kehamilan, persalinan dan post partum sehingga selalu dalam keadaan
Kriteria kehamilan normal yaitu ibu sehat, tidak ada riwayat obstetri
saluran kemih, penyakit kelamin, dan kondisi lain yang dapat memburuk selama
kehamilan.
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi sedini mungkin bila ada kelainan pada ibu hamil (Saifudin, et.al,
2002).
mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau
bayi.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal (Saifudin, et.al, 2002).
adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
1. Tenaga medis meliputi dokter umum dan dokter spesialis obstetri dan
ginekologi
RI, 1997).
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
4. Posyandu
yang berlaku.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat (Depkes RI, 2001).
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat juga
atau di posyandu. Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat
et.al, 2002).
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 minggu
Sama seperti pada trimester pertama, kedua, ketiga dan ditambah dengan
deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan
jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut jantung janin 120
7. Memberikan konseling :
sebanyak biasanya.
aman di rumah: sabun dan air, handuk dan selimut bersih untuk
kehamilan.
20
9. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) 0,5 cc, jika sebelumnya telah
mendapatkan.
Kebiasaan Keterangan
Mengurangi garam untuk mencegah Hipertensi bukan karena retensi garam
preeklampsia
Membatasi hubungan seksual untuk Dianjurkan untuk memakai kondom agar
melitus
Sumber : Saifudin, et.al, 2006
BAB III
Ketersediaan tenaga
Angka kesehatan, fasilitas atau Menurunkan
Perilaku
kematian sarana-sarana kesehatan angka
kunjungan
ibu dan seperti puskesmas, pemeriksaan kematian
bayi yang obat-obatan, peralatan kehamilan ibu dan bayi
tinggi kesehatan yang baik. yang tinggi
pemeriksaan kehamilan.
pemeriksaan kehamilan.
3. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
23
cross sectional dimana pengukuran pengambilan variabel dilakukan pada satu saat
4.3.1. Populasi
1. Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Kelurahan
Karyamulya.
2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung
ke Puskesmas Majasem.
4.3.2. Sampel
pemilihan sample dari semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria
pemilihan sampai jumlah subyek terpenuhi. (Saryono, 2008). Subyek (ibu hamil)
dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi.
24
Adapun kriteria inklusi subyek dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:
1. Ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Majasem dan bersedia
menjadi responden
8. Ibu hamil dengan kondisi lain yang dapat memburuk selama kehamilan.
20 April 2012 selama kurang lebih satu bulan tiap hari pelayanan
antenatal care yaitu hari senin - kamis pukul 8.00 12.00 WIB
2. Data yang diperoleh yaitu dari Data Primer yaitu data yang didapatkan
Data diolah dengan alat bantu perangkat komputer software SPSS for
windows versi 20. Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan
variabel dependen satu dengan variabel dependen yang lain terhadap variabel
27
Coefficient)
1. Informed Consent
pengumpulan data.
3. Confidentiality
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
1. Keterbatasan waktu.
BAB V
5.1 Hasil
29
terbanyak.
Kunjungan Tahun
2009 2010 2011
Kunjungan Baru 49 74 54
Kunjungan Lama 132 161 151
Total Kunjungan 181 235 205
yang akan diteliti dengan kejadian tuberkulosis paru pada Balita yang
A. Analisis Univariat
1. Gambaran pengetahuan ibu hamil menunjukkan bahwa
B. Bivariat
sebesar 11711 dan p-value 0,001 Dengan a = 5%, maka p-value <
Pemeriksaan Kehamilan
sebesar 7382 dan p-value 0,007 Dengan a = 5%, maka p-value < a
0,367
5.2. Pembahasan
Kehamilan.
penelitian yang dilakukan oleh Nur Islami Dewi (2008) dengan hasil penelitian
dengan nilai p value 0,000 dan rho=0,444. Menurut Notoatmodjo (1997) bahwa
tersebut baru sekedar tahu dan memahami saja, sedangkan seseorang yang
dan memahami tetapi juga sudah bisa mengaplikasi dan menganalisis, dan
bermakna, karena p<0,05. Nur Islami Dewi (2008) melakukan peneltian dengan
hasil didapatkan hubungan antara sikap tentang ANC dengan keteraturan ANC
dengan nilai p value 0,002 dan rho=0,368. Menurut Notoatmodjo (1997) bahwa
telah memiliki sikap yang setuju yaitu bukan hanya memiliki tingkatan
bertanggung jawab.
35
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dibuat beberapa kesimpulan antara lain
sebagai berikut :
36
yang baik.
3. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil, sikap ibu hamil terhadap
4. Hubungan yang paling erat adalah sikap ibu hamil terhadap perilaku
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis ingin memberikan saran antara lain:
1. Bagi Puskesmas, pemberian informasi agar tidak hanya ditujukan pada ibu
hamil saja, akan tetapi ditujukan mulai dari kepada remaja-remaja tentang
kesehatan.
2. Bagi ibu hamil, perlu pemeriksaan kehamilan secara rutin agar kondisi ibu
lebih akurat.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Jakarta.
Yogyakarta.
Depkes RI. 1997. Pedoman Teknis Terpadu Audit Maternal Perinatal di Tingkat
Dati II . Jakarta
Jakarta
Depkes RI. 2004. Data Standar Pelayanan Minimal Provinsi menurut Kabupaten.
Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
Cipta. Jakarta.
39
halaman
Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Maka saya setuju untuk ikut serta menjadi subjek dalam penelitian dan bersedia
berperan serta dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dalam penelitian
tersebut di atas.
LEMBAR KUESIONER
A. IDENTIFIKASI RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Umur Responden :
3. Alamat Responden :
41
4. Umur Kehamilan :
a. 4 kali
b. < 4 kali
13. Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT berapa kali
a. 2 kali
b. < 2 kali
14. Bila selama kehamilan ada keluhan yang dirasakan, kemana seharusnya ibu hamil
memeriksakan kehamilannya ?
a. Ke Petugas Medis
b. Ke Petugas Non Medis
15. Pada bulan keberapa sebaiknya ibu hamil mulai berolahraga ringan atau jalan jalan ?
a. < 5 Bulan
b. > 5 Bulan
1. Seorang ibu hamil bila mendapatkan suatu kelainan atau risiko harus segera
memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat atau ke petugas kesehatan
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Seorang ibu bila mengetahui dirinya tidak mendapatkan haid pada waktunya, maka harus
segera memeriksakan diri ke Puskesmas/petugas kesehatan
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Ketika ibu mulai merasa hamil maka ibu perlu memeriksakan kehamilannya ke
Puskesmas / bidan / tenaga kesehatan :
a. Setuju
b. Tidak setuju
4. Kunjungan pertama kali yang dilakukan oleh ibu ke tenaga kesehatan untuk
memeriksakan kehamilannya dilakukan apabila ibu merasa terlambat haid :
a. Setuju
b. Tidak setuju
5. Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dilakukan oleh ibu ke tenaga kesehatan untuk
memeriksakan kehamilannya dilakukan apabila ibu merasa umur kehamilannya sudah 7
bulan ke atas :
a. Setuju
b. Tidak setuju
6. Selama hamil (umur kehamilan dari 1 bulan sampai 9 bulan) sebaiknya ibu
memeriksakan kehamilannya sedikitnya 4 kali :
a. Setuju
b. Tidak setuju
7. Ibu hanya boleh memeriksakan kehamilannya pada usia kehamilan diatas 6 bulan :
43
a. Setuju
b. Tidak setuju
8. Imunisasi TT tidak perlu didapatkan oleh seorang ibu hamil :
a. Setuju
b. Tidak setuju
9. Ibu hamil sebaiknya meminum tablet tambah darah setiap hari :
a. Setuju
b. Tidak setuju
10. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi dan berserat tinggi :
a. Setuju
b. Tidak setuju
11. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya hanya saat kehamilan pertama, untuk kehamilan
berikutnya tidak perlu :
a. Setuju
b. Tidak setuju
12. Ibu hamil tidak perlu mendapatkan informasi tentang kehamilan dari bidan
a. Setuju
b. Tidak setuju
13. Ibu hamil dibolehkan melakukan akivitas seperti biasanya
a. Setuju
b. Tidak setuju
14. Usia <20 dan >35 tahun merupakan resiko tinggi ibu hamil
a. Setuju
b. Tidak setuju
15. Ibu hamil harus banyak meluangkan waktu untuk istirahat
a. Setuju
b. Tidak setuju
16. Ibu hamil harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan
a. Setuju
b. Tidak setuju
17. Memiliki banyak anak bukan suatu resiko kehamilan
a. Setuju
b. Tidak setuju
18. Ibu hamil harus mengurangi konsumsi garam
a. Setuju
b. Tidak setuju
19. Bayi besar dikarenakan banyak makan dan minum
a. Setuju
b. Tidak setuju
20. Ibu hamil diperbolehkan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
a. Setuju
44
b. Tidak setuju
LAMPIRAN III
REKAPITULASI DATA
LAMPIRAN IV
48
Between-Subjects Factors
Cukup 18
Pengetahuan
Baik 25
Setuju 19
Sikap Tidak
24
Setuju
Rendah 11
Perilaku
Tinggi 32
Crosstabs
Pengetahuan Ibu Hamil * Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
Crosstab
Count
Kunjungan Total
Rendah Tinggi
Baik 1 22 23
Pengetahuan
Cukup 10 10 20
Total 11 32 43
Case Processing Summary
Cases
Kunjungan Total
Rendah Tinggi
Count 1 22 23
Count 11 32 43
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 11.711 1 .001
50
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.12.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measuresc
Crosstab
51
Count
Perilaku Total
Rendah Tinggi
Setuju 1 18 19
Sikap
Tidak Setuju 10 14 24
Total 11 32 43
Cases
Kunjungan Total
Rendah Tinggi
Count 10 14 24
11 32 43
Count
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.86.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures