Abstrak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Latar belakang: Radiasi radiografi intraoral memiliki radiasi dari sinar dengan
Linear Energy Transfer Rendah (LET). Kelenjar parotis adalah kelenjar saliva
mayor, saat iradiasi kelenjar parotis terpapar radiasi yang menyebabkan kerusakan
sel. Meningkatnya kadar Malondialdehida (MDA) yang terbentuk dari peroksidasi
lipid membran sel merupakan suatu dampak negatif radiasi sinar LET rendah.
Antioksidan dalam Spirulina platensis bermanfaat untuk memproteksi sel dan
jaringan tubuh dari kerusakan akibat iradiasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efektifitas Spirulina platensis terhadap penurunan kadar MDA
kelenjar parotis tikus wistar yang diiradiasi sinar dengan LET rendah. Materi dan
Metode: Penelitian ini menggunakan 28 ekor wistar yang dibagi menjadi 4
kelompok. Kelompok 1 (K1) adalah kelompok kontrol. Spirulina diberi selama 5
hari berturut-turut pada K2 (15mg/kg), K3 (30mg/kg), K4 (60mg/kg). Hari ke-6
seluruh kelompok diiradiasi sinar dengan LET rendah sebanyak 14 kali (0,28
mSv). Pada hari yang sama semua kelompok dikorbankan kemudian dilakukan
eksisi kelenjar parotis. Setelah spesimen kelenjar parotis dibuat dengan metode
thiobarbituric acid, kemudian kadar MDA diukur dengan menggunakan
spektrofotometer. Data dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan One-
way ANOVA. Hasil: Pemberian Spirulina platensis dengan dosis 15 dan 30 mg/kg
BB pada tikus wistar mampu menurunkan kadar MDA namun tidak signifikan
yaitu 4.963 g/mL 0.7742 dan 4.449 g/mL 0.7484. Spirulina dengan dosis 60
mg/kg BB berhasil menurunkan kadar MDA secara signifikan 3.483 g/mL
0.3635. Kesimpulan: Pemberian Spirulina platensis dengan dosis 60 mg/kg BB
paling efektif dalam menurunkan kadar MDA kelenjar parotis tikus wistar.

Kata Kunci: Spirulina platensis, Malondialdehida, kelenjar parotis, iradiasi, sinar


LET rendah.

viii

Anda mungkin juga menyukai