Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PRODUKSI DALAM

USAHA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


Tim Pengelola Paktikum Manajemen Agribisnis
Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

A. Uraian Materi MODUL

4
B. Tugas Praktikum

A. URAIAN MATERI
Manajemen produksi dalam usaha pengolahan hasil pertanian
(agroindustri) memerlukan penanganan yang serius karena sangat
bergantung dengan ketersediaan masukan terutama bahan baku dan
ketersediaan pasar. Ruang lingkup manajemen produksi dalam usaha
pengolahan hasil pertanian meliputi:
1. Perencanaan Agroindustri
Dimulai dengan menentukan jenis usaha agroindustri yang akan
dibuka selanjutnya dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap :
a. Pemilihan teknologi: kesesuaian teknologi yang digunakan, proses
pengadaan (ketersediaan barang, suku cadang, biaya pengadaan,
teknisi, dll), biaya sosial (lingkungan), kapasitas pengunaan,
kemampuan SDM dalam pengoperasian dan pengelolaan,
fleksibilitas proses, ketersediaan energi, lain-lain.
b. Pemilihan lokasi: mempertimbangkan ketersediaan bahan baku,
lokasi dan sumber bahan baku, lokasi pemasaran, sarana dan
prasarana fisik (transportasi, distribusi, komunikasi dan energi),
ketersediaan tenaga kerja, areal pengembangan dan
pemborosan-pemborosan tertentu.
c. Perencanaan fasilitas persediaan dan masukan:
mempertimbangkan fasilitas pergudangan, pengangkutan, dan
aspek finansialnya seperti biaya sewa, luasnya gudang dan
perlakuan khusus untuk menjamin mutu bahan baku. Bagan dan
tata letak pada perusahaan agroindustri meliputi:
Manajemen Agribisnis Brawijaya University 2017
1) Tata letak fungsi umum (General function layout). Jenis bagan ini menggambarkan,
hubungan antra peralatan-peralatan, bangunan-bangunan, dan pekerjaan-pekerjaan.
2) Diagram alir bahan (Material flow diagrams). Menggambarkan peraturan dan jumlah
input (material, bahan tambahan, bahan pelengkap, utilliti) serta semua output
(produk antara, produk akhir, serta emisi dan produk sampingan yang melalui layout
pabrik).
3) Diagram garis produksi (Production line diagrams). Jenis ini menggambarkan lokasi,
spesifikasi peralatan, kebutuhan tempat atau ruang, kebutuhan utiliti, besar bagian
tumpukan barang, dan lain-lain untuk setiap tahap dalam dalam proses atau aliran
dalam pabrik.
4) Tata letak transportasi (Transportation layout). Jenis tata letak ini menunjukkan
jarak dan mode dalam pengangkutan atau pemindahan input danoutput ke dan dari
lini produksi.
5) Tata letak penggunaan utiliti (Utility consumtion layouts). Jenis tata letak ini
menunjukkan lokasi dan jumlah utilitiyang dibutuhkan dalam pedoman
mengoprasikan instalasi pabrik dan menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses, baik berupa biaya nyata maupun biaya karena kerusakan, resiko, kehilanagn,
dan lain-lain.
6) Tata letak komunikasi (Communication layouts). Jenis tatta letak ini menggambarkan
lokasi dan jenis peralatan komunikasi yang diperlukan dalam mendukung kelancaran
operasi.
7) Tata letak tenaga kerja (Manpower layouts). Jenis tata letak ini menggambarkan
jumlah dan jenis tingkat keahlian karyawan yang diperlukan dalam setiap tahap
proses dan berguna untuk mengevaluasi intensitas keperluan tenaga manusia dalam
setiap tahap.
8) Tata letak fisik (Physical layouts). Jenis tata letak ini menggambarkan kondisi dari
lingkungan ilmiah sekitar lokasi pabrik, baik yang didasarkan pada kondisi geodesi,
geologis, hidrologis, tanah, mekanis dan kondisi fisik lainnya.

d. Perencanaan bahan pelengkap produksi pengolahan: bahan tambahan yang dibutuhkan


dalam proses pengolahan. Fasilitas persediaan untuk bahan pelengkap tersebut perlu
juga direncanakan, mengingat sifat-sifat bahan produksi pengolahan memerlukan
perlakuan-perlakuan khusus untuk mempertahankan kualitas.
e. Perencanaan desain produksi: Desain produksi sangat tergantung pada besar-kecilnya
usaha, jenis usaha, teknologi yang digunakan, intensitas penggunaa tenaga kerja atau
modal, dan lain-lain. Desain produksi mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
perencanaan agregat implementasi, rekayasa dan teknologi, serta penjadwalan produksi.

2. Pengorganisasian Input-Input dan Sarana Pengolahan


Pada bagian ini, semua sumber daya produksi, baik berupa input-input maupun berupa
fasilitas produksi, diorganisasikan dengan baik sesuai dengan fungsi masing-masing.
Pengorganisasian dalam hal sumber daya manusia dapat berupa penempatan setiap personal
pada posisi yang sesuai dan masing-masing memiliki deskripsi kerja yang jelas.

Page 2 of 4
Manajemen Agribisnis Brawijaya University 2017
Pengorganisasian fasilitas produksi meliputi penyusunan tata letak mesin-mesin sesuai
dengan tahapan produksi, penempatan suatu fasilitas pada tempat yang efisien. Serta
mengalokasikan fasilitas produksi berdasarkan kebutuhan. Di lain pihak, pengorganisasian
input-input produksi lebih mengarah kepada alokasinya yang optimal dalam suatu sistem
proses.

3. Kegiatan Pengolahan
Pelaksanaan proses produksi dalam agroindustri didasarkan pada rencana produksi yang
telah dibuat. Pada tahap ini input-input yang telah direncanakan dan disediakan dimasukkan
ke proses produksi sesuai dengan jadwal, jumlah dan jenis, serta urutan yang telah
direncanakan untuk menghasilkan output produksi.

4. Pengawasan Kegiatan Pengolahan


Fungsi pengawasan lebih ditekankan pada bagaimana mengawasi pelaksanaan rencana
untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang tidak diinginkan dan agar proses proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian, fungsi pengawasan lebih
menekankan bagaimana rencana dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5. Evaluasi Kegiatan Pengolahan


Fungsi evaluasi adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan produksi dan
pencapaian hasil untuk mengkaji kelemahan atau keberhasilan pencapaian output yang
direncanakan.

6. Pengendalian Kegiatan Pengolahan


Fungsi pengendalian lebih menekankan pada upaya memberi umpan balik, terutama
dalam pengawasan didapatkan suatu penyimpangan atau keterpaksaan untuk mengadakan
penyesuaian yang diperlukan. Begitu juga hasil dari evaluasi didapatkan suatu peluang
kegagalan sehingga harus segera diadakan pengendalian agar kembali pada jalur yang benar.

B. TUGAS PRAKTIKUM 3. MANAJEMEN PRODUKSI


DALAM USAHA PRODUKSI PERTANIAN
Secara berkelompok carilah satu usaha pertanian yang sektor agroindustri. Secara detail
presentasikanlah hasil analisis manajemen produksi dalam usaha pengolahan hasil pertanian
meliputi:

Page 3 of 4
Manajemen Agribisnis Brawijaya University 2017
1. Profil usaha secara umum
2. Alasan pemilihan produk olahan tersebut
3. Alasan pemilihan lokasi pabrik/ toko dan outlet
4. Teknologi yang dipergunakan
5. Diagram aliran bahan proses pengolahan
6. Detail/ Kriteria produk yang dihasilkan
7. Pengawasan dan evaluasi proses pengolahan
8. Kendala/ resiko yang dihadapi dan pengendaliannya

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai