BATU URETER
DI SUSUN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
Urolitiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya berasal
dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih
dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa tetap tinggal di ureter sambil
menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik.
Tidak jarang terjadi hematuria yang di dahului oleh serangan kolik (R. Syamsul Hidayat, 1998).
BAB II
TINJAUAN TEORI
Ginjal juga merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Ginjal berfungsi :
b. Ureter terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) panjangnya 25-30 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap lima menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih. Gerakan peristaltik
urin melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk
pancaran melalui osteum uretralis masuk ke kandung kemih.
c. Vesika urinaria kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempes yang
mempunyai tiga muara, dua muara ureter serta satu muara uretra.
Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stresreseptors yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250 cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih,
dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter internus, segera diikuti oleh relaksasi
spinter eksternus, akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang
menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui
serabut-serabut saraf para simpatis. Kontraksi spinter eksternus secara volunter ini hanya
mungkin bila saraf-saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak
masih utuh. Bila ada kerusakan pada saraf-saraf tersebut maka terjadi inkontinensia urin
(kencing keluar terus-menerus tanpa disadari) dan retensi urin (kencing tertahan).
Batu di dalam saluran kemih (Urinary Calculi) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis
renalis, nefrolitiasis).
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran
kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yaitu:
c. Jenis kelamin: jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.
a. Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada
daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu).
c. Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih.
d. Diet: diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
e. Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
kurang aktivitas fisik (sedentary life).
3. Manisfestasi Klinis
a. Keluhan pertama yang dirasakan adalah rasa sakit amat tajam atau hebat pada punggung
bagian bawah, pinggang atau perut bagian bawah, atau khusus pada laki-laki di pangkal alat
kelamin.
b. Kadang-kadang saluran air kencing tersumbat sehingga penderita sukar buang air kecil, atau
tidak dapat melakukannya sama sekali. Darah menetes ke luar ketika penderita mulai buang
air kecil
4. Patofisiologi
Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:
a. Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu
(nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di
dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau
benda asing saluran kemih.
b. Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan
mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran
kemih. Manisfestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urin atau
keluhan miksi yang lain. Sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebablkan
hidroureter atau hidronnefrosis. Batu yang di biarkan di dalam saluran kemih dapat
menimbulkan infeksi abses ginjal, pronefrosis, urosepsi, dan kerusakan ginjal
permanen (Gagal ginjal). Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis
dapat mennyebebkan nyeri punggung atau kolik renalis biasanya pada daerah antara tulang
rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.
BAB III
1. Pengkajian
Usia : 47 tahun
Pekerjaan : TNI AD
Agama : Islam
TD : 150/90 mmhg
Nadi : 78 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36C
RIWAYAT KESEHATAN
Alasan Masuk RS :
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit daerah punggung dan perut.
Pasien pernah mengalami batu saluran kemih, keluar batu spontan sebesar biji papaya saat di
UGD sebelum perawatan.
Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti yang dialami klien.
PENGKAJIAN KEBUTUHAN
KENYAMANAN
Deskripsi nyeri :
T ; nyeri bertambah saat beraktifitas secara tiba-tiba saat kencing kadang nyeri kadang tidak
AKTIVITAS
OKSIGENASI
NUTRISI
perhitungan BB ideal
BB : 75 kg
TB : 160 cm
= 60-6
= 54 kg
Perhitungan IMT
IMT : 2 = 2 = = 29,29
ELIMINASI
KOMUNIKASI
PEMERIKSAAN FISIK
KARDIOVASKULER
Palpasi : ekspansi dada sama, tidak ada nyeri tekan pada daerah dada
RESPIRASI
PENCERNAAN
Pengkajian Oral
Pada saat dikaji terlihat bibir klien simetris, bersih, jumlah gigi lengkap, tidak ada nyeri tekan
Pengkajian Abdomen
PERKEMIHAN
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada area ginjala atau punggung kiri
Perkusi ; Terdapat nyeri ketukan pada area ginjal dan perut sebelah kiri
Inspeksi : Pada saat dikaji tidak ada pembesaran kelenjar typoid dan tidak ada pembesaran vena
jugularissara
INTEGUMEN
MUSKULOSKELETAL
Inspeksi : ?
Ekstermitas atas : Pergerakan tangan klien baik,tidak ada lesi,tidak ada udem,jari tangan
lengkap
Ekstermitas bawah : Pergerakan kaki baik, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
Palpasi : ?
Ekstermitas atas : Tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot 5, reflek bisep dan trisep positif
Ekstermitas bawah : Tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot 5, reflek patella positif, reflek babinski
negative.
PERSARAFAN
Reflek negative
natrium Positif
USG abdomen
PATOFLOW
Pre Operasi
Factor intrinsic
- Herediter
- Umur
- Jenis kelamin
Factor ekstrinsik
- Geografi
- Iklim
- Temperature
- Asupan air
- Diet
- Pekerjaan
Batu ginjal
Kurang pengetahuan
batu mengambat ureter, pelvis renalis, tubulus renalis
infeksi
nyeri
Obstruksi
Obstruksi
Post Operasi
merangsang pengeluaran
zat vaso aktif seperti bradikinin, post the entery mikroorganisme pathogen aktifitas dibantu
syaraf bebas
dihantarkan ke pusat nyeri
nyeri di persepsikan
nyeri
KOREKSI:
2. Analisa data
Pre Operasi
Saluran kemih
Bagian bawah
Hidro ureter
Nyeri Akut
2. Ds : - Faktor intrinsic dan factor Kurang
Do : - Klien minta dijelaskan tentang ekstrinsik penyebab batu pengetahuan
penyakitnya ginjal
- Wajah klien terlihat bingung - Kenapa panahny hrus
naik dan turun?
batu ginjal
- TTV
Peningkatan kecemasan
TD : 120/70
Nadi : 78 /mnt
Respirasi : 18 /mnt
Suhu : 36
1. Nyeri akut b.d obstruksi saluran kemih ginjal oleh batu uretra
2. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi tentang penyakit
3. Intervensi Keperawatan (Rapihkan untuk sist penulisanny agar tidak terlalu menumpuk, lihat
contoh yg sdh saya rapihkan pada dx 1)
Perencanaan
No. Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Nyeri akut b.d Nyeri berkurang 1. kaji tingkat nyeri klien 1. Untuk mengetahui
obstruksi saluran atau hilang, dengan 2. observasi tanda skala nyeri klien
kemih oleh batu criteria : tanda vital 2. untuk memantau
- TTV dalam batas 3. ajarkan teknik relaksasi keadaan umum klien
Ds : stabil yaitu tarik nafas dalam dan ada tidaknya
- Klien - Skala nyeri bila nyeri terasa. reaksi infeksi
mengatakan berkurang 4. beri posisi tidur yang 3. relaksasi dapat
sakit pada - Ekspresi wajah nyaman mengurangi nyeri
daerah klien tenang 5. libatkan keluarga untuk 4. membantu mengurangi
punggung atau tidak mendampingi pasien rasa nyeri
sampai perut meringis 6. kolaborasi dengan 5. Keluarga merupakan
Do: dokter dalam dukungan utama
- Nyeri skala 4-5 pemberian analgesik untuk motivasi klien
- Hasil lab BNO 6. Analgesik sebagai
foto polos pengurang rasa sakit.
hasil +
- Terdapat
peningkatan
natrium.
2. Kurang Klien mengerti 1. kaji tingkat pengetahuan 1.Pengetahuan
pengetahuan tentang keadaan pasien mengenai mempengaruhi persepsi
tentang kondisi penyakitnya, penyakitnya klien terhadap penyakit
prognosis dan dengan kriteria :
kebutuhan terapi - Klien 2. obs. Respon pasien 2.respon sebagai
b.d kurang mengatakan terhadap penjelasan yang indikasi indikasi tingkat
terpajan atau mengerti diberikan kepahaman klien
salah tentang terhadap penelasan
interprestasi penyakitnya 3. jelaskan tentang tanda
terhadap - Klien dapat dan geja yang memerlukan 3.tanda dan gejala yang
informasi menerangkan evaluasi medic nyeri memerlukan dan evaluasi
sekilas tentang berulang, hematuria, medic agar cepat
penyakitnya. oliguria. tertangani
Do : - klien minta 4. jelaskan tentang diet 4.diet mempengaruhi
dijelaskan yang boleh dikonsumsi dan tingkat keparahan suatu
tentang tidak boleh dikonsumsi. penyakit.
penyakitnya
Ds :
11.20 - kesadaran : CM
- Nadi : 78
- Respirasi :18
- Suhu : 36
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
2. Mendampingi pasien untuk
pemeriksaan BNO foto polos
3.Memposisikan pasien untuk
berbaring pada posisi yang nyaman.
a. Mengkaji nyeri
b.Menjelaskan
O:
P : Intervensi dilanjutkan
- Lakukan relaksasi
S:
- Klien mengatakan nyeri
masih terasa
- Nyeri sedikit hilang sat
melakukan nafas dalam
O:
- klien terlihat meringis
- Skala nyeri 3-4
P : Lanjutkan intervensi
S:
A : Masalah teratasi??
INTERVESI DI HENTIKAN
DOOONNNG!
P:
- Lanjutkan intervensi
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
7. Urolitiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya
berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat
sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih
8. Diagnosa Keperawatan:
- Nyeri akut b.d obstruksi saluran kemih ginjal oleh batu uretra
1 KOMENTAR:
1.
http://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/
Balas
Posting LamaBeranda
PENGIKUT
ARSIP BLOG
2011 (2)
o Desember (1)
o November (1)
MENGENAI SAYA