Anda di halaman 1dari 19

MATERI KEPERAWATAN

SABTU, 03 DESEMBER 2011

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN BATU URETER

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

BATU URETER

DI SUSUN OLEH:

Dedi Herdiana S.Kep. Ners

BAB I

PENDAHULUAN

Urolitiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya berasal
dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih
dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa tetap tinggal di ureter sambil
menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik.
Tidak jarang terjadi hematuria yang di dahului oleh serangan kolik (R. Syamsul Hidayat, 1998).

Hal tersebut di atas yang melatarbelakangi penulis untuk melaksanakan asuhan


keperawatan pada klien batu ureter untuk membantu klien dalam memecahkan masalah-masalah
atau gangguan-gangguan yang di alami klien terutama pada system perkemihan baik yang bersifat
actual maupun potensial dengan memperhatikan seluruh aspek klien secara komprehensip yang
meliputi bio-psiko-sosial-spiritual. Makalah ini berjudul : ASUHAN KEPERAWATAN pada Tn.
M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN URETROLITHIASIS. untuk menerapkan
pelayanan asuhan keperawatan yang dapat memecahkan masalah-masalah yang didahadapi klien.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Urinaria


a. Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang dari kavum abdominalis di
belakang peritoneum, melekat langsung di bagian belakang abdomen. Bentuknya seperti
biji kacang, jumlahnya ada dua kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan
dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.

Ginjal juga merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting. Ginjal berfungsi :

1.Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.

2.Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.

3.Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.

4.Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.

5.Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin.

b. Ureter terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih (vesika urinaria) panjangnya 25-30 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap lima menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih. Gerakan peristaltik
urin melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk
pancaran melalui osteum uretralis masuk ke kandung kemih.

c. Vesika urinaria kandung kemih adalah satu kantong berotot yang dapat mengempes yang
mempunyai tiga muara, dua muara ureter serta satu muara uretra.
Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stresreseptors yang terdapat
pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250 cc sudah cukup untuk merangsang
berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih,
dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinter internus, segera diikuti oleh relaksasi
spinter eksternus, akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang
menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui
serabut-serabut saraf para simpatis. Kontraksi spinter eksternus secara volunter ini hanya
mungkin bila saraf-saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak
masih utuh. Bila ada kerusakan pada saraf-saraf tersebut maka terjadi inkontinensia urin
(kencing keluar terus-menerus tanpa disadari) dan retensi urin (kencing tertahan).

1. Definisi Batu Ginjal

Batu di dalam saluran kemih (Urinary Calculi) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis
renalis, nefrolitiasis).

2. Etiologi Batu Ginjal

Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran
kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yaitu:

1. Faktor intrinsik, meliputi:

a. Herediter: Diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.

b. Umur: paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.

c. Jenis kelamin: jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.

2. Faktor ekstrinsik, meliputi:

a. Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada
daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu).

b. Iklim dan temperatur.

c. Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat
meningkatkan insiden batu saluran kemih.

d. Diet: diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.

e. Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
kurang aktivitas fisik (sedentary life).

3. Manisfestasi Klinis

a. Keluhan pertama yang dirasakan adalah rasa sakit amat tajam atau hebat pada punggung
bagian bawah, pinggang atau perut bagian bawah, atau khusus pada laki-laki di pangkal alat
kelamin.

b. Kadang-kadang saluran air kencing tersumbat sehingga penderita sukar buang air kecil, atau
tidak dapat melakukannya sama sekali. Darah menetes ke luar ketika penderita mulai buang
air kecil

c. Infeksi sistem air kencing dapat terjadi secara bersamaan.

4. Patofisiologi
Ada beberapa teori tentang terbentuknya Batu saluran kemih adalah:

a. Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu
(nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan mengendap di
dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu dapat berupa kristal atau
benda asing saluran kemih.

b. Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan
mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-kristal batu.

c. Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk


kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar
salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan terbentuknya batu dalam
saluran kemih.

Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran
kemih. Manisfestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urin atau
keluhan miksi yang lain. Sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebablkan
hidroureter atau hidronnefrosis. Batu yang di biarkan di dalam saluran kemih dapat
menimbulkan infeksi abses ginjal, pronefrosis, urosepsi, dan kerusakan ginjal
permanen (Gagal ginjal). Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis
dapat mennyebebkan nyeri punggung atau kolik renalis biasanya pada daerah antara tulang
rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Nama klien : Tn. M

Usia : 47 tahun

Pekerjaan : TNI AD

Agama : Islam

Alamat : Graha Prima, Blok F5 nomor 5, tambun, bekasi.

Waktu Masuk Rumah Sakit

Tanggal 10 maret 2011, Waktu masuk RS jam 13.29.27 WIB


Masuk dari ruang UGD.

Saat di kaji tanggal 11 maret 2011

Kesadaran : Compos Mentis

TD : 150/90 mmhg

Nadi : 78 x/menit

RR : 18 x/menit

Suhu : 36C

RIWAYAT KESEHATAN

1. Deskripsi Riwayat kesehatan Sekarang

Alasan Masuk RS :

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit daerah punggung dan perut.

2. Diskripsi Riwayat Kesehatan Lalu

Pasien pernah mengalami batu saluran kemih, keluar batu spontan sebesar biji papaya saat di
UGD sebelum perawatan.

3. Diskripsi Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti yang dialami klien.

4. Keluhan saat pengkajian awal tanggal 11 maret 2011

Klien mengatakan sakit daerah punggung dan perut.

PENGKAJIAN KEBUTUHAN

KENYAMANAN

Nyeri / tidak nyaman : Ya

Deskripsi nyeri :

P : Nyeri terasa di daerah punggung


Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk

R : Nyeri pada bagian punggung kiri sampai perut

S : Nyeri skala 4-5

T ; nyeri bertambah saat beraktifitas secara tiba-tiba saat kencing kadang nyeri kadang tidak

Skala nyeri 4-5

AKTIVITAS

Aktifitas dapat beraktifitas secara mandiri

OKSIGENASI

Saat dikaji tidak terpasang oksigen

NUTRISI

perhitungan BB ideal

BB : 75 kg

TB : 160 cm

BBI =(TB-100)- 10 % (TB-100)

=(160-100)- 10% (160-100)

= 60-6

= 54 kg

Perhitungan IMT

IMT : 2 = 2 = = 29,29

Satus gizi klien (interpretasi hasil perhitungan)

Pada saat klien dikaji dapat makan seperti biasa

ELIMINASI

Klien BAB tidak, selama perawatan BAB satu kali.


REPRODUKKSI DAN SEKSUAL

Tidak ada keluhan

KOMUNIKASI

Saat di kaji komunikasi klien lancer, tidak ada masalah.

PEMERIKSAAN FISIK

KARDIOVASKULER

Inspeksi : tidak ada benjolan, bentuk simetris, konjungtiva tidak anemis

Palpasi : ekspansi dada sama, tidak ada nyeri tekan pada daerah dada

Perkusi : bunyi ketuk jantuk dullness

Auskultasi : bunyi jantung I dan II, tidak ada gallop

RESPIRASI

Inspeksi : Ekspansi dada simetris

Palpasi : Tidak ada nyyeri tekan, vokalis vomitus seimbang

Perkusi : Bunyi resonan pada perut klien

Auskultasi : Tidak ada Ronkhi

PENCERNAAN

Pengkajian Oral

Inspeksi dan Palpasi

Pada saat dikaji terlihat bibir klien simetris, bersih, jumlah gigi lengkap, tidak ada nyeri tekan

Pengkajian Abdomen

Inspeksi : Tidak ada benjolan, simetris kanan kiri

Auskultasi : Bunyi bising usus normal 5x/ menit

Perkusi : Pada saat di ketuk terdapat bunyi tympani


Palpasi : Terdapat nyeri tekan di area punggung kiri sampai abdomen bagian bawah

PERKEMIHAN

Inspeksi : Tidak terpasang kateter

Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada area ginjala atau punggung kiri

Perkusi ; Terdapat nyeri ketukan pada area ginjal dan perut sebelah kiri

ENDOKRIN DAN METABOLIK

Inspeksi : Pada saat dikaji tidak ada pembesaran kelenjar typoid dan tidak ada pembesaran vena
jugularissara

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran vena jugularis

INTEGUMEN

Inspeksi : Kulit sawo matang,bersih,tidak ada lesi

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,integritas kulit baik

MUSKULOSKELETAL

Inspeksi : ?

Ekstermitas atas : Pergerakan tangan klien baik,tidak ada lesi,tidak ada udem,jari tangan
lengkap

Ekstermitas bawah : Pergerakan kaki baik, tidak ada lesi, tidak ada nyeri

Palpasi : ?

Ekstermitas atas : Tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot 5, reflek bisep dan trisep positif

Ekstermitas bawah : Tidak ada nyeri tekan, kekuatan otot 5, reflek patella positif, reflek babinski
negative.

PERSARAFAN

Pemeriksaan syaraf kranial

Nervus I : klien dapat mengenali bau minyak kayu putih


Nervus II : klien dapat membaca papan nama perawat dari jarak kurang lebih 60 cm

Nervus III : rangsangan cahaya pada pupil: miosis

Nervus IV : tidak terdapat defisiasi mata

Nervus V : mata klien berkedip saat di beri rangsangan

Nervus VI : klien dapat menggerakan bola mata

Nervus VII : klien dapat tersenyun

Nervus VIII : klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

Nervus IX : pergerakan lidah kea rah depan dan belakang baik

Nervus X : klien dapat menelan dengan baik

Nervus XI : klien dapat mengangkat bahau dengan tahanan

Nervus XII : klien dapat menggerakan lidah ke segala arah

Pemeriksaan reflek patologis

Reflek bisep positif

Reflek trisep positif

Reflek patella positif

Reflek negative

PEMERIKSAAN HASIL LABORATOORIUM

Tanggal Nama pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi


hasil lab
10-03- pemeriksaan 16, 2 g/dl 13-18 g/dl Normal
2011 hematologi
48 % 40-52 % Normal
11-03- - Darah rutin:
2011 5,5 jt/l 4,3-6,0jt/ l Normal
Hb
10.600 4800-10.800/ Normal
Hematokrit l l
Eritrosit 24mg/dl 20-50mg/dl Normal

Leukosit 1,4mg/dl 0,5-1,5mg/dl Normal

- Pemeriksaan kimia 146meq/l 139-145meq/l Terdapat


peningkatan
ureum Negative Negative natrium

keratin Positif Negative Negative

natrium Positif

USG abdomen

Foto BNO polos

PATOFLOW

Pre Operasi

Factor intrinsic

- Herediter

- Umur

- Jenis kelamin
Factor ekstrinsik

- Geografi

- Iklim

- Temperature

- Asupan air

- Diet

- Pekerjaan

Batu ginjal
Kurang pengetahuan
batu mengambat ureter, pelvis renalis, tubulus renalis
infeksi
nyeri
Obstruksi

Obstruksi

Obstruksi sal kemih bawah


hidroureter
Nyeri punggung kolik renalis
Obstruksi sal kemih atas
urosepsis
Abses ginjal
Kerusakan ginjal permanen
Retensi urin

Post Operasi

Adanya prosedur pembedahan

Trauma insisi terputusnya jaringan bedrest total

terputusnya jaringan luka masih basah pembatasan aktifitas

menekan ujung syaraf bebas

merangsang pengeluaran

zat vaso aktif seperti bradikinin, post the entery mikroorganisme pathogen aktifitas dibantu

histamine, serotonin, sistein

merangasang ujung2 mikroorganisme berkembang biak pemenuhan ADL trggngg

syaraf bebas
dihantarkan ke pusat nyeri

thalamus di kortek cerebri resti infeksi

nyeri di persepsikan

nyeri

KOREKSI:

2. Analisa data

Pre Operasi

No. Data Analisa Data Rumusan diagnosa


1. Ds : - klien mengatakan sakit pada Batu ginjal Nyeri Akut
daerah punggung sampai perut Obstruksi
Do : - Skala nyeri 4-5
- Hasil lab BNO foto poloshasil
positif Saluran kemih
- Terdapat peningkatan natrium
bagian atas

Saluran kemih

Bagian bawah

Hidro ureter

Nyeri Akut
2. Ds : - Faktor intrinsic dan factor Kurang
Do : - Klien minta dijelaskan tentang ekstrinsik penyebab batu pengetahuan
penyakitnya ginjal
- Wajah klien terlihat bingung - Kenapa panahny hrus
naik dan turun?
batu ginjal

obstruksi, infeksi, abses


ginjal

tanda dan gejala

kurang pengetahuan klien


tentang proses penyakit

3. Ds : - klien mengatakan ketakutan Defisit pengetahuan klien Gangguan rasa


dengan penyakitnya tentang penyakit, prosedur aman : cemas
Do : - Klien tampak gelisah pembedahan
Merupakan stimulus berupa
- Tampak cemas stressor psikologis
Mekanisme koping tidak
- Banyak bertanya efektif

- TTV
Peningkatan kecemasan
TD : 120/70

Nadi : 78 /mnt

Respirasi : 18 /mnt

Suhu : 36

Rumusan Dan Prioritas Diagnose Keperawatan

1. Nyeri akut b.d obstruksi saluran kemih ginjal oleh batu uretra
2. Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi tentang penyakit

3. Gangguan rasa aman cemas b.d prosedur pembedahan

3. Intervensi Keperawatan (Rapihkan untuk sist penulisanny agar tidak terlalu menumpuk, lihat
contoh yg sdh saya rapihkan pada dx 1)

Perencanaan
No. Diagnosa
Keperawatan Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Nyeri akut b.d Nyeri berkurang 1. kaji tingkat nyeri klien 1. Untuk mengetahui
obstruksi saluran atau hilang, dengan 2. observasi tanda skala nyeri klien
kemih oleh batu criteria : tanda vital 2. untuk memantau
- TTV dalam batas 3. ajarkan teknik relaksasi keadaan umum klien
Ds : stabil yaitu tarik nafas dalam dan ada tidaknya
- Klien - Skala nyeri bila nyeri terasa. reaksi infeksi
mengatakan berkurang 4. beri posisi tidur yang 3. relaksasi dapat
sakit pada - Ekspresi wajah nyaman mengurangi nyeri
daerah klien tenang 5. libatkan keluarga untuk 4. membantu mengurangi
punggung atau tidak mendampingi pasien rasa nyeri
sampai perut meringis 6. kolaborasi dengan 5. Keluarga merupakan
Do: dokter dalam dukungan utama
- Nyeri skala 4-5 pemberian analgesik untuk motivasi klien
- Hasil lab BNO 6. Analgesik sebagai
foto polos pengurang rasa sakit.
hasil +
- Terdapat
peningkatan
natrium.
2. Kurang Klien mengerti 1. kaji tingkat pengetahuan 1.Pengetahuan
pengetahuan tentang keadaan pasien mengenai mempengaruhi persepsi
tentang kondisi penyakitnya, penyakitnya klien terhadap penyakit
prognosis dan dengan kriteria :
kebutuhan terapi - Klien 2. obs. Respon pasien 2.respon sebagai
b.d kurang mengatakan terhadap penjelasan yang indikasi indikasi tingkat
terpajan atau mengerti diberikan kepahaman klien
salah tentang terhadap penelasan
interprestasi penyakitnya 3. jelaskan tentang tanda
terhadap - Klien dapat dan geja yang memerlukan 3.tanda dan gejala yang
informasi menerangkan evaluasi medic nyeri memerlukan dan evaluasi
sekilas tentang berulang, hematuria, medic agar cepat
penyakitnya. oliguria. tertangani
Do : - klien minta 4. jelaskan tentang diet 4.diet mempengaruhi
dijelaskan yang boleh dikonsumsi dan tingkat keparahan suatu
tentang tidak boleh dikonsumsi. penyakit.
penyakitnya

- Wajah klien terlihat


bingung
Cema b.d ??? ???? ????
persiapan
tindakan operasi

Ds :

4. Lembar Implementasi Asuhan Keperawatan

No Tanggal Jam Tindakan Keperawatan Paraf


Diagnosa
I 11-Maret-2011 13.30 1. mengkaji nyeri : ???

14-Maret-2011 14.00 - lokasi, timbul nyeri

15-Maret-2011 09.00 - skala nyeri 4-5

11.10 2. mengobservasi tanda-tanda vital :

11.20 - kesadaran : CM

09.00 - TD : 150/90 mmHg

- Nadi : 78

- Respirasi :18

- Suhu : 36
1. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam untuk mengurangi nyeri
2. Mendampingi pasien untuk
pemeriksaan BNO foto polos
3.Memposisikan pasien untuk
berbaring pada posisi yang nyaman.
a. Mengkaji nyeri
b.Menjelaskan

5. Catatan Perkembangan Asuhan Keperawatan

Tanggal No Diagnosa Catatan Perkembangan Paraf


11-Maret-2011 I S : - Klien mengatakan nyeri
14-Maret-2011 pada area punggung
15-Maret-2011 sampai ke perut

O:

- Klien terlihat meringis

- Klien menunjuk lokasi nyeri

- Skala nyeri 4-5


A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

- Lakukan relaksasi

- Berikan obat analgetik sesuai


dengan terapi dokter.

S:
- Klien mengatakan nyeri
masih terasa
- Nyeri sedikit hilang sat
melakukan nafas dalam
O:
- klien terlihat meringis
- Skala nyeri 3-4

A : Nyeri teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
S:

- Klien mengatakan nyeri sudah


berkurang
O:

- klien sudah bisa tersenyum

- Skala nyeri 2-3

A : Masalah teratasi??
INTERVESI DI HENTIKAN
DOOONNNG!

P:

- Lanjutkan intervensi

- Konsul dokter ahli penyakit


dalam untuk persiapan
operasi.
BAB IV

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

7. Urolitiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya
berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat
sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih

8. Diagnosa Keperawatan:

- Nyeri akut b.d obstruksi saluran kemih ginjal oleh batu uretra

- Kurang pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi tentang penyakit

- Gangguan rasa aman cemas b.d persiapan tindakan pembedahan.

- KESIMPULAN MASIH KURANG TEPAT PERBAIKI UNTUK KESIMPULAN NYA

- BERIKAN SARAN DAN CANTUMKAN DAFTAR PUSTAKANYA!

DIPOSTING OLEH NS. DEDI HERDIANA, SKEP DI 18.20

1 KOMENTAR:

1.

Ace Maxs11 Juni 2015 21.16

terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat

http://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/

Balas
Posting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

PENGIKUT

ARSIP BLOG
2011 (2)

o Desember (1)

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN BATU URETER

o November (1)

MENGENAI SAYA

NS. DEDI HERDIANA, SKEP

LIHAT PROFIL LENGKAPKU

Anda mungkin juga menyukai