Bab 1,2 3
Bab 1,2 3
PENDAHULUAN
terdapat 3.146 orang penderita terkena dispepsia dimana hanya 1.573 orang dari
dispepsia terjadi mungkin saja karena mereka menganggap bahwa hal tersebut
hanya 1.142 yang mencari pertolongan medis. Di negara barat prevalensi yang
pada pasien rawat jalan diseluruh rumah sakitdi Indonesia pada tahun 2003.
produknya dan kecemasan atau depresi. Apabila dalamwaktu yang lama, pasien
social, tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan saja.Tidak ada
2.895 orang yang berobat ke dokter umum disebabkan gangguan saluran cerna
2005).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, pada tahun 2014 penyakit
dispepsia terdapat sebanyak 3.612 orang penderita (Survei Data Dinkes Tapanuli
Tengah, 2014).
1.2 Tujuan
1. Pengkajian data.
1.3 Manfaat
Dispepsia.
metode pustaka dimana mencari bahan bahan materi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan materi dan melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang
mengalami Dispepsia.
Dalam laporan ini rumusan masalah yang didapatkan yaitu pengertian dispepsia,
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Dispepsia merupakan kumpulan gejala/simtom atau sindrom yang
terdiri dari keluhan nyeri ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa
(Dharnika, 2010).
2.1.2 Etiologi
cepat, makan makananyang berlemak, makan saat keadaan stres atau minum
GLP-1).
c. Dispepsia fungsional
utama dari penyakit ilkus peptic, infeksi ini bukan penyebab pada dipepsia
Patofisiologi
FaktorAgresif
Makanan/minuman
H. Pilori/bakteri
Yang mengiritasi NSAIDDispepsia
Peningkatanproduksi AspirinPengosonganMelekatpadaepitellambung
AsamLambung Lambung
Erosi
mukosalambung
Intake takadekuatAntibiotikPerkusimukosalambung
AnoreksiaAlkohol terganggung
Kerusakanmukosa
A
MK :NutrisikurangdariMual, muntah
Dis
pepsia
ter
ganggu
kebutuhan
MK :Perubahankeseimbangancairan MK : Gangguanpemenuhan
KurangPengetahuan EdemaAktivasinorepineprine
(sarafotonom) Perubahan
status Reaksiradang
MekanismekopingKekuatanotot Kesehatan
Tidakefektifsarafsimpatisterangsang
Aktivitastergangguuntukaktivasi RAS Lambungl
Stressor Kurangbersih
Hipotala
MK :Cemas MK : Gangguanmobilitasfisik REM menurun MK : Personal
higiene
8
Rasa tidaknyaman
MK :Nyeri
MK :gangguanpolatidur
c. Nyeri episodik.
dengan gejala :
a. Mudah kenyang
c. Mual
d. Muntah
2.1.5 PemeriksaanDiagnostik
Berbagai macam penyakit dapat menimbulkan keluhan yang sama,
a. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan lebih banyak ditekankan untuk
b. Radiologis
c. Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
Sesuai dengan definisi bahwa pada dispepsia fungsional, gambaran
d. USG (ultrasonografi)
Merupakan diagnostik yang tidak invasif, akhir-akhir ini makin banyak
apalagi alat ini tidak menimbulkan efek samping, dapat digunakan setiap saat
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non farmakologis
2.2.1 Pengkajian
a. Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
b. Integritas Ego :
11
d. Neurosensori
Kepala Pusing
e. Nyeri / Kenyamanan
Menurut Aili (2010 ) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
pada mukosalambung
sesuai kemampuan.
Intervensi :
1. Kaji skala nyeri
sirkulasi.
Kolaborasi :
rasa nyeri.
13
diharapkan individu.
Kriteria Hasil :
a. BB meningkat
Intervensi :
Kolaborasi :
Intervensi :
2. Berikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat
yang adekuat.
Intervensi :
15
2. Pertahankan kebersihan mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
kesehatannya
penurunan kecemasan.
Intervensi :
Kolaborasi :
R/ Teknik menghemat energy dan juga membantu keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
melakukanaktivitas
17
indikasi
cemas
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Ruang rawat /kelas : IGD Tanggal masuk Rumah Sakit : 14 november 2016
3.1 BIODATA
Nyeri pada daerah epigastrium/ulu hati disertai mual dan muntah, anorexsia,
1. Provacative/palliative
a. Penyebabnya
2. Quantitiy/Quality
b. Bagaimana dilihat
3. Region
Tidak ada
Merokok : Ya
5. Genogram
Keterangan :
: Pria meninggal
: Wanita meninggal
: Pria
: Wanita
: Klien
: Garis Keseluruhan
23
3. Konsep diri
c. Peran
d. Ideal diri
dan 3 putri.
dan pendidikan
2. Harapan pasien terhadap lingkungan
kedisplinan
4. Sosial
Esa.
sembuh.
2. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
RR : 26 x/ menit.
TB : 167 cm
BB : 60 Kg
a. Kepala
- Bentuk : Simestris
- Ubun-ubun : Normal
b. Rambut
- Warna : Hitam.
c. Wajah
d. Mata
- Sklera : Putih
lakukan.
e. Hidung
- Sekret : Jernih.
f. Telinga
kalimat dan klien tidak mendengarkan detik jarum jam pada jarak
30 cm.
- Mulut : Kotor
- Mukosa : Lembab
- Bibir : Normal
- Lidah : Kotor
h. Leher
pada leher.
vena jugularis.
4. Integumen
e. Kelembaban : Kering
kanan)
areola hitam
peradangan
6. Toraks/dada
a. Bentuk toraks :Tidak ada kelainan bentuk toraks
b. Pemeriksaan paru
- Jenis : Dispnea
- Keluhan : sesak
Palpasi : Kuat
Ascites :Ada
c. Kekuatan otot 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
b. Maningeal sign
Brudzinski I : Negatif
Kerning : Negatif
c. Status mental
Sakit.
penyakitnya.
cepat sembuh.
Bahasa : Indonesia.
d. Nervus kranialis
Sensori:
ditangannya
dingin.
disentuh.
letakan di wajah.
kekiri
e. Fungsi motorik:
kaki kanan.
f. Fungsi sensori:
sesuatu
diberikan perawat
yang disentuh
1. Pola tidur
anaknya.
2. Pola eliminasi
a. BAK
b. BAB
- Diare : tidak
a. Gejala ( subjektif )
Diet ( tipe ) :M II
baik
b. Tanda ( objektif )
c. Waktu pemberian makan : pagi jam 08 00, siang jam 13 00, sore jam
17.00 wib
d. Waktu pemberian cairan : parenteral jam 08 00, jam 16 00, jam 24.00
jam
kurang di bersihkan
4. Kebersihan diri
5. Pola kegiatan aktivias : Tidak ada aktifitas klien karena dalam keadaan sakit
38
1. Laboratorium
2. ECG
Jenis : ECG
3. USG
Jenis : Rontgen
39
NO MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS Dispepsia
- Klien mengatakan
nyeri pada Reaksi radang Gangguan rasa
abdomen atas nyaman nyeri
(epigastrium) Lambung luka
- Klien mengatakan
nyeri saat abdomen
Hipotalamus
ditekan
DO :
Nyeri
- Klien tampak
meringis kesakitan MK : gangguan rasa
40
Personal hygiene
MK : Gangguan
personal hygiene
3 Gangguan pemenuhan
DS : Dispepsia
ADL
- Klien mengatakan
tidak bisa
Aktivitas
melakukan
terganggu
aktivitas
DO : Pemenuhan ADL
Klien tampak lemas dan MK : Gangguan
tidak bisa beraktivitas pemenuhan ADL
41
cemas
pola tidur
MK : gangguan pola
tidur
42
3.12DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. Gangguan mobilitas fisik b/d Kekuatan otot menurun d/d Kaki klien tampak
edema