Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. C


DENGAN IBU MENYUSUI DI RT 02/ RW 04 DESA LIMPAKUWUS
KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

Oleh:
ANISA FITRIYANI
I4B015019

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2016
1. Latar Belakang
a. Karakteristik keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Keluarga
merupakan kumpulan dari beberapa anggota yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dimana setiap individu mempunyai peran masing-masing dalam
sebuah keluarga tersebut. Salah satu tugas kesehatan keluarga adalah mengenal masalah
kesehatan (Friedman, 2003 dalam Supartjo, 2003).
Masalah kesehatan yang sering muncul pada keluarga ibu menyusui diantaranya
adalah kebutuhan terkait perawatan bayi dan ibu menyusui. Perawatan bayi merupakan
suatu tindakan perawatan yang dilakukan pada bayi dengan tujuan bayi mampu tumbah
dan berkembang dengan sehat. Perawatan bayi dapat berupa memandikan bayi secara
mandiri, menyusui bayi dengan benar dan melakukan pijat bayi untuk membantu proses
tumbuh kemabng bayi. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan
pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak (Roesli, 2001).
Selain pada perawatan bayi, kesehatan ibu menyusui merupakan suatu hal yang
tidak boleh terlupakan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan kesehatan ibu dan
anak secara optimal. Menyusui merupakan proses alamiah dan bagian terpadu dari
proses reproduksi. Setiap wanita yang dapat dibuahi dan hamil sampai cukup bulan
akan dapat mengeluarkan air susu (Khairunniyah, 2004). Produksi pengeluaran ASI
dapat juga ditingkatkan dengan cara melakukan pijat oksitosin. Pijat oksitosin ini
bertujuan untuk meningkatkan pelepasan hormon oksitosin (hormon untuk
meningkatkan kenyamanan dan kedekatan) di susunan saraf pusat (otak) dan
menurunkan kecemasan pada ibu menyusui.

Analisis Situasi
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga bernama Ny. S berusia 18 tahun.
Ny S baru saja melahirkan anak pertamanya pada hari minggu 7 Mei 2016. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital adalah 110/50mmHg, nadi: 80x/menit, RR 22x/menit.
Saat ini di dalam keluarga klien tidak ada yang sedang sakit. Saat dilakukan pengkajian
pasien mengatakan bayinya akan diberikan ASI eksklusif namun Ny. S belum
memahami tentang manajemen nyeri untuk keluhan nyerinya terhadap luka bekas
jahitan perineum, belum memahami KB, cara perawatan payudara yang benar dan
tanda-tanda bahaya masa nifas. Saat Ny. S menyusui bayinya bayi tidak rewel namun
untuk perawatan payudaranya belum tepat.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Manajemen nyeri, KB, cara perawatan payudara dan tanda-tanda bahaya masa nifas.
c. Masalah keperawatan
Kurangnya pengetahuan klien tentang manajemen nyeri, KB, cara perawatan payudara
yang benar dan tanda-tanda bahaya masa nifas.

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut (00132)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ibu nifas (00099)
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (00188)
4. Kesiapan meningkatkan proses keluarga (00159)
b. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ny. S mampu memahami tentang manajemen
nyeri, KB, perawatan payudara dan tanda-tanda bahaya masa nifas.
c. Tujuan khusus
1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami
pengertian, manfaat, dan mempraktikan manajemen nyeri
2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami KB
3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami
pengertian, manfaat, dan mempraktikan perawatan payudara
4) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. S mampu memahami tanda-
tanda bahaya masa nifas
5) Evaluasi: keluarga Ny. S mampu menjelaskan kembali manajemen nyeri, KB,
perawatan payudara dan tanda-tanda bahaya masa nifas.
3. Implementasi Keperawatan
a. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
b. Media dan Alat
Leaflet, lembar balik.
c. Waktu dan Tempat
1) Waktu : Jumat, 13 Mei 2016. Pukul : 11.00 s/d selesai WIB
Tampat : Rumah Tn. C
2) Waktu : Senin, 16 Mei 2016. Pukul : 13.30 s/d selesai WIB
Tampat : Rumah Tn.C
3) Waktu : Kamis, 19 Mei 2016. Pukul : 19.00 s/d selesai WIB
Tempat : Rumah Tn.C
4) Waktu : Kamis, 19 Mei 2016. Pukul 19.15 s/d selesai WIB
Tempat : Rumah Tn.C
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung.
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti.
3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyan pemberi materi.
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung.
5) Tanya jawab berjalan dengan baik.
c. Evaluasi hasil
1) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih
dengan benar.
2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan antara 50 80% dengan benar.
3) Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kuran dari 50 % dengan benar.
Referensi
Khairunniyah.(2004) Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Ditinjau Dari factor
Motivasi,Presepsi,Emosi,dan Sikap Pada IbuYang Melahir kan , Tesis . Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Roesli, U. (2001). Pedoman Pijat Bayi. Trubus Agriwidya: Jakarta.
Supartjo. (2003). Asuhan keperawatan keluarga; Aplikasi klinis (I). Jakarta: EGC
Suprajitno. (2004). Keluarga. Sumatera Utara: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai