TEORI BIOLOGI
GANGGUAN PANIK
Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat , intens , dan meningkat,
yang berlangsung 15 sampai 30 menit, ketika individu mengalami ketakutan emosional yang
besar juga ketidaknyamanan fisiologis. Selama serangan panik, individu terserbut sanagt
cemas dan ememperlihatkan empat atau lebih gejala berikut : palpitasi, berkeringat, tremor,
sesak nafas, rasa asfikasi, nyeri dada, mual, distress abdomen, pusing , parestesia, menggigil,
atau hot flash .
Pskoanalitis
Informasi yang direpresi ke alam bawah sadar dapat muncul ke alam sadar.
Informasi ini menyebabkan konflik yang berasal dari salah satu dari empat sumber. Ansietas
superego, rasa bersalah yang dirasakan oleh individu yang secara sosial dan personal
memiliki impuls yang tidak tepat, dan tipe hukuman terhadap konflik jika informasi
diketahui, ansietas kastrasi, terkait dengan fantasi tentang mutilasi genital atau tubuh, ansietas
separasi, tentang potensi kehilangan orang terdekat, dan ansietas id , atau destruksi individu.
Tujuan psikoanalitis adalah menghadapi konflik untuk mengkaji sumber ansietas yang
sebenarnya kemudian melakukan intervensi ( freud 1936).
GANGGUAN TERKAIT
Beberapa gangguan ansietas terkait dengan penggunaan obat-obatan atau zat lain,
peristiwa traumatik atau penyakit. Gangguan ansietas juga mengganggu kehidupan,
hubungan, pekerjaan, dan fungsi sosial individu.
Individu yang mengalami ansietas umum sangat khawatir, dan merasa sangat cemas
sekurang-kurangnya separuh waktu dari periode enam bulan atau lebih. Karena tidak mampu
mengendalikan fokus kekhawatiran , individu mengalami tiga atau lebih gejala berikut :
iritabilitas, gelisah, otot tegang, letih, sulit berfikir dan gangguan tidur. Dua belas persen
individu yang mendapatkan terapi untuk gangguan ansietas umum (DSM-IV-TR,2000).
Gangguan stress akut sama dengan gangguan stress pascatrauma, yakni individu
mengalami suatu situasi traumatic, tetapi respon yang muncul lebih disosiatif. Individu
merasa bahwa peristiwa tersebut tidak nyata, berpikir bahwa ia tidak nyata, dan melupakan
beberapa aspek peristiwa tersebut melalui amnesia, keterpisahan emosional, dan
ketidaksadaran yang mengungkapkan terhadap lingkungan (DSM-IV-TR,2000).