Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marshela Aida Hadayani

NIM : E34160010
Kelas : P06.2
Asisten Praktikum : 1. Syakdiah
2. Diska Ayunan
Tugas meresume 2 bab terakhir materi Sosilogi Umum

Bab XI

PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Perubahan dan stabilitas adalah dua sisi mata uang. Elemen-elemen


struktur-sosial dan kebudayaan pada tingkatan atau level lebih rendah dapat
berubah, hilang atau tumbuh, selagi pada tingkatan Iebih inklusif atau lebih tinggi
kondisinya lebih memperlihatkan kontinuitas.
Terdapat banyak definisi perubahan sosial, namun pada umumnya
definisi-definisi tersebut berkisar pada kata-kata kunci struktur-struktur sosial dan
kebudayaan. Menurut Selo Soemardian (1981) perubahan sosial adalah gejaJa
perubahan dalam lembaga-lembaga yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya perubahan-perubahan dalam nilai-nilai, sikap sikap, dan
pola-pola perikelakuan di antara kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat.
Sedangkan Calhoun, et. al. (1994) merumuskan perubahan sosial sebagai
perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu di dalam pola sikap dan tindak
manusia, di dalam kebudayaan dan struktur dari suatu masyarakat. Ini konsisten
dengan Farley (1990 dalarn Sztompka 1993) yang merumuskan perubahan sosial
sebagai perubahan antarwaktu dari pola-pola perilaku, hubungan-hubungan
sosial, kelembagaan-kelembagaan, dan struktur sosial.

Struktur atau struktur-sosial adalah jejaring hubungan sosial yang sudah


mantap dimana interaksi sudah meniadi rutin dan berulang, antarberbagai peran
sosial, grup organisasi dan institusi/pranata yang membentuk maqyarakat
tersebut. Termasuk di dalam pengertian struktur-sosial adalah pelapisan-sosial
atau juga disebut stratifikasi-sosial dan jumlah dan ciri kependudukan suatu
masyarakat (Harper, 1985).
Menurut Harper perubahan struktur sosial dapat mengambil berbagai
bentuk berikut (Harper, 1989):

1. Perubahan daam personel, dalam arti jumlah dan komposisi manusianya.


Penduduk dcngan pengalaman hidyp yang berbeda masuk dan keluar dari
suatu struktur sosial. Hal ini umumnya tidak membawa perubahan yang
berarti pada struktur-sosial ;
2. Perubahan pada ciri hubungan antara bagian-bagian dari struktur-sosial.
Misalnya hubungan antara orang-tua dengan analk atau perubahan di
dalam struktur kekuasaan dan kewenangan, yaitu golongan mana di
dalam masyarakat yang memegang kekuasaan itu dijalankan;
3. Perubahan di dalam fungsi-fungsi dari struktur sosialperubahan dalam hal
apa yang dikerjakan dan bagaimana bekerianya suatu struktor sosial.
4. Perubahan dalam hubungan di antara beragam struktur, misalnya
penguasaan rejim politik atas organisasi ekonomi kontrol atas bidang
kehidupan pribadi oleh pemerintahan totalitarian ; dan
5. Berkembangnya struktur sosial baru. Struktur-sosial baru muncul
mendampingi, atau menggantikan, struktur sosial lama. Sejak dahulu
negara-negara baru bermunculan sebagai struktur struktur-sosial baru,
kadangkala menggantikan yang lama atau merupakan sempalan dari yang
sudah ada seperti negara-negara yang memjsahkan diri dari Uni Soviet,
atau Yugoslavia.

Perubahan sosial dapat terjadi pada berbagai tingkatan dari struktur


sosial. Suatu penelitian dapat memfokuskan dici pada perubahan- sosial di
tingkatan tertentu, misalnya pada hubungan antara anggota keluarga, pada
organisasi besar, atau pada kelembagaan tertentu seperti pendidikan. Walaupun
demikian selalu harus diperhatikan keterkaitan antara bcrbagai tingkatan dari
struktur sosial.
Kebudayaan didefinisikan oleh Koentjaningrat (1979) sebagai
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya dijadikan milik gagasan dan
hasil karya manusia di atas, E,B. (1987) memberikan bentuk yang konkret di dalam
definisinya: "Kompleks. yang mencakup pengetahuan, kcpercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan Iain kern-ampuan yang diperoleh manusia selaku
anggota masyarakat."
Ciri perubahan struktur sosial dan kebudayaan Perubahan pada struktur-
sosial dan kebpdayaan terkait erat satu dengan lainnya. Kenyataan ini ditekankan
oleh konsep integrasi- fungssional (functional integration). Perubahan teknologi,
misalnya benih unggul, insektisida dan pupuk kimia dalam rangka revolusi hijau
layaknya juga melibatkan perubahan pada aspek nilai dan norma - misalnya
hubungan produksi di dalam masyarakat desa yang menjadi lebih rasional, lebih
business like.
Perubahan terjadi tidak sama cepat dan tidak terjadi sama
menyeluruhnya pada semua elemen struktur-sosial atau kebudayaam. Umumnya
kebudayaan material berubah lebih cepat daripada kebudayaan non-material
seperti nilai, nornva, ide, ideologi. Fenomena yang disebut oleh William Ogburn
(1930) sebagai cultural lag dengan sendirinya menimbulkan ketegangan. Sebagai
contoh perubahan alat transportasi lebih cepat daripada etika dan norma
berlalulintas dengan akibat kekacauan dan bahaya berlalulintas yang dapat
dirasakan tiap hari.

Arah dan Laiu Perubahan


1. Perubahan evolusioner unilinier dan siklikal
Herbert Spencer (1820-1903), yang hidup sejaman dengan Charles
Darwin, mengembangkan teori mengenai perkembangan masyarakat
manusia menurut tahap-tahap tertentu, dari tahap sederhana ke tahap
yang lebih kompleks dari tahap masyarakat sederhana berciri homogen
(masyarakat kesukuan) ke arah masyarakat yang lebih kompleks dan
terdiferensiasi (masyarakat bernegara-bangsa/nation-state). Ilmuwan lain
mengembangkan teori evolusi masyarakat manusia melalui tahapan
tertentu seperti berburu-meramu - masyarakat bertani - sampai ke tahap
masyarakat industri. Teoriv evolusi melalui tahapan-tahapan pasti seperti
ini biasa disebut evolusi-unilinier. Teori evolusi siklikal beranggapan bahwa
perkembangan dari struktur-sosial tidak harus mengambil bentuk satu
garis lurus ke "depan' (linier).
Sebaliknya suatu struktur-sosial dapat mengalami kemajuan,
kemunduran, kejatuhan dan tumbuh berkembang kembali secara
berulang-ulang. Motor perubahan adalah kelompok kecil elit pembaruan
yang kuat dan berani mendobrak adat lama. Tetapi setelah berkuasa
kelompok pembaru ini menjadi konservatif dan dekaden, sampai
kemudian suatu kelompok elite pembaruan yang baru muncul
menjatuhkannya dan siklus baru berulang.

2. Laju perubahan sosial: evolusi dan revolusi


Perubahan evolusioner merupakan perubahan lambat ke suatu arah.
Jangka waktu yang dibicarakan di sini adalah ratusan bahkan ribuan tahun.
Sukar menentukan dimana atau kapan suatu tahap berakhir dan tahap
berikutnya mulai, atau menentukan pada tahap

dimana seseorang kini berada. Teori perubahan unilinier dan siklikal dikategorikan
pada perubahan evolusioner.
Perubahan revolusioner merupakan perubahan yang cepat dan langsung
menyangkut perubahan sendi-sendi suatu struktur sosial. Ciri cepat yang dikaitkan
pada perubahan revolusioner harus diartikan secara relatif dan tergantung
konteksnya.

Sumber Perubahan
Di bawah ini akan dibahas empat faktor sumber perubahan yaitu lingkungap alam,
kependudukan, inovasi dan difusi (Calhoun, ete al., 1994).
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam_ memberi bagi perubahan-sosial sekaligus menjadi
pembatas bagi usaha manusia dalam mengusahakan perubahan.
Lingkungan alam membentuk dan memengaruhi perubahan sosial melalui
berbagai jalan.

Anda mungkin juga menyukai