NIM :170301054
Kelas : Agroteknologi I
Energi Terbarukan
Maklum, selain dikenal sebagai pusat keanakeragarnan hayati dunia,
Indonesia juga tergolong negara yang memiliki tingkat endemisme (kekhasan)
tertinggi di dunia. Meskipun wilayah darat Indonesia hanya 1,3% dari seluruh
wilayah darat dunia, tetapi terkandung 10% dari seluruh spesies tanaman di dunia.
Selain sebagai pusat keanekaragaman hayati, Indonesia juga tercatat sebagai
negara. Dengan tingkat endemisme tertinggi di dunia.
Sektor pertanian tidak hanya menghasilkan bahan pangan dan bahan baku
untuk kebutuhan industri. Namun, juga bahan baku penghasil energi yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan di masyarakat. Pengembanqan energi berbahan
baku nabati (Biofuel) diharapkan menjadi peluang baru untuk memberikan nilai
tambah yang lebih besar terhadap komoditas pertanian dan menciptakan lapangan
mendorong pengentasan ekonomi terutama di pedesaan.
Saat ini sudah banyak negara yang memproduksi dan mernakai biofuel
secara komersial dari bahan nabati domestik, Jerman Perancis dan Austria
menggunakan kanola (rapeseed), Spanyol bertumpu pada minyak zaitun (olive oil),
Amerika Serikat pada minyak kedelai dan jagung, Italia pada bunga matahari
(sunflower oil). Pengembangan Biofuel juga dilakukan di negara-negara
berkembang Afrika mengembangkan jarak pagar (Jatropha oil), Filipina pada
kelapa (cocodiesel), Brasil pada tebu, dan Malaysia pada minyak sawit (palm oil).
Indonesia mengembangkan biofuel dari tanaman kelapa sawit dan jarak
pagar Untuk substitusi biodiesel serta tanaman tebu, ubi kayu, dan sorgum
penghasil bioetanol untuk substitusi premium. Belakangan ini, komoditas aren,
jagung, dan kelapa juga dikembanqkan sebaqai salah satu altermatif pengganti
biofuel.
Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar
fosil. Oil & Gas Journal memperkirakan pada awal tahun 2004 cadangan minyak
mentah dunia 1,27 triliun barrel dan untuk CRS menyebutkan gas alam 6.100 triliun
kaki kubik (TCF). Jumlah ini meningkat 53 miliar barel dan 575 TCF dari tahun
sebelumnya karena adanya penemuan baru dan perbaikan teknologi.
CRS menyebutkan cadangan minyak bumi dunia hanya cukup untuk 30-50
tahun kedepan terhitung sejak 2002. Departemen Energi AS tahun 2002, minyak
akan habis dalam kurunq waktu 36,5 tahun terhitung sejak tahun 2002. Dua laporan
mutakhir dari Congressional Research Services (CRS), yaitu tahun 1985 dan 2003,
kepada Komisi Energi di Kongres juga menyebutkan bahwa jika tidak ada
perubahan pola pemakaian, cadangan minyak bumi hanya cukup untuk 3050
tahun lagi. Kapasitas produksi minyak mentah Indonesia kini hanya 1,07 juta bph.
Padahal hingga 1998 masih pada kisaran 1,5 bph.
Indonesia termasuk negara tropis yang memiliki kekayaan sumber daya
hutan yang amat luas.Berdasarkan hasil pemetaan hutan nasional tahun 1980, luas
hutan di indonesia mencapai 144Juta hektar. Tipe hutan pun beragam, mulai dari
hutan hujan, pegunungan sampai dengan hutan pantai dan Hutan mangrove.
Dengan kekayaan yang luar biasa, tidak heran jika dikatakan hutan alam
Indonesia nnet upakan megadiversitas yang dihuni lebih dari sepa- ruh
keanekaragannan hayati planet bumi. Artinya, sebagian besar nenek moyang
makhluk hidup di bumi, termasuk tumbuhan, berada dalam ekosistem hutan
Indonesia. Lebih dari separuh nenek moyang mahkluk hidup di bumi berada dalam
Ekosistem hutan indonesia.