Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PT. MADUBARU (PG/PS MADUKISMO) YOGYAKARTA

Oleh :

Dinar Ristya Putri F1316043

S1 TRANSFER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2017
I. PENDAHULUAN

Penggajian/pengupahan PT Madubaru berdasarkan Perjanjian kerja bersama (PKB)


antara pengusaha (direksi PT Madubaru) dengan pimpinan serikat pekerja perkebunan (SP.
BUN PT Madubaru ) terdapat dalam pasal 26 tentang penggajian.

Karyawan tetap terdiri dari karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana serta
menggunakan sistem golongan. Gaji golongan I VIII itu termasuk karyawan pelaksana
kompensasi yang diberikan berdasarkan skala gaji sesuai dengan kepangkatan / golongan.
Selain gaji untuk karyawan pelaksana Golongan I -VIII berhak mendapatkan uang lembur
yang dilaksanakan berdasarkan surat perintah kerja lembur yang dibuat oleh atasan langsung
atau yang berwenang dengan menggunakan sistem waktu yaitu jam. Sedangkan gaji golongan
IX -XVI adalah Pimpinan (Kabag), Kompensasi yang diberikan adalah gaji, tidak ada uang
lembur tapi ditambah tunjangan struktural, Tunjangan Fungsional dan tunjangan peralihan
bagi yang mendapatkannya.

Karyawan tidak tetap terdiri dari dua yaitu Karyawan kerja waktu tertentu/KKWT
(hanya bekerja pada masa produksi) dan Karyawan borong (hanya bekerja bila ada pekerjaan
borong). Sistem gaji untuk karyawan tidak tetap menggunakan sistem waktu yaitu bulanan
diberikan setiap tanggal 1, untuk KKWT Non Klasifikasi gajinya berdasarkan UMK Bantul
yaitu sebesar Rp. 1.136.800,00. KKWT yang sudah klasifikasi gajinya berdasarkan golongan.
Pengupahan PKWT borongan, berdasarkan atas kesepakatan kerja yang dilakukan sesuai
dengan satuan hasil pekerjaan yang disepakati dan dapat berpedoman pada UMP yang berlaku.
Perusahaan akan memberikan tambahan upah sebesar selisih antara upah minimum dengan
upah berdasarkan prestasi yang dicapai pekerja PKWT borongan, apabila pendapatan atas
prestasi pekerja PKWT borongan dalam sehari tidak mencapai upah minimum. Selain itu
perusahaan memberikan 1 buah kaos kerja per tahun.

Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan pada PT Madubaru adalah


sistem waktu, sistem hasil dan sistem borongan. PT Madubaru juga memberikan jaminan
sosial berupa program JAMSOSTEK, gaji PhDP, program TASKHAT, koperasi karyawan
dan Pensiunan, perumahan dinas, poliklinik dan klinik KB, sarana olah raga dan kesenian,
pakaian dinas untuk karyawan tetap, PKWT dan Musiman, Jaminan kesehatan, premi untuk
kerja berbahaya, rekreasi karyawan dan keluarga.
II. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana evaluasi dari sistem kompensasi karyawan PT Madubaru?

III. PEMBAHASAN

Bentuk dari kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan dapat


dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Kompensasi finansial
Kompensasi finansial adalah kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal
kepada karyawan yang bersangkutan.
b. Kompensasi non-finansial
Kompensasi non-finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan
bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas.

PT Madubaru memberikan kompensasi finansial kepada seluruh karyawannya dengan


mengacu kepada peraturan pemerintah yang berkaitan dengan tenaga kerja, upah dan
kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan terhadap karyawannya. Kompensasi yang
diberikan juga disesuaikan dengan status karyawan dalam perusahaan sebagai karyawan
pimpinan, karyawan pelaksana, karyawan kerja waktu tertentu, dan karyawan borong.
Karyawan pimpinan dan pelaksana menerima gaji bulanan yang telah ditentukan nominalnya
berdasarkan golongan. Karyawan kerja waktu tertentu menerima gaji bulanan seuai dengan
UMK Bantul. Karyawan borong menerima upah berdasarkan kesepakatan kerja yang
dilakukan sesuai dengan satuan hasil pekerjaan yang disepakati dan dapat berpedoman pada
UMP yang berlaku.

Pimpinan dapat langsung melakukan penilaian pada kinerja bahkan mengenali setiap
individu karyawan tetap. Kemungkinan yang dijelaskan oleh manajer sumber daya manusia
adalah top management memutuskan nilai gaji pokok berdasarkan wewenang, kesulitan dan
kerumitan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu jabatan di perusahaan.

Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah sistem waktu, sistem
hasil dan sistem borongan. Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi (gaji, upah) ditetapkan
berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan sistem
waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian.

Dalam sistem hasil (Output) besarnya kompensasi yang dibayarkan selalu berdasarkan
kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu mengerjakannya.
Sistem hasil ini tidak dapat diterapkan kepada karyawan tetap (sistem waktu) dan jenis
pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik seperti bagi karyawan administrasi.

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa
didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Dalam PKB pasal 5 Pekerja PKWT yangmelakukan pekerjaan atas perintah atasan yang
berwenang diluar / melebihi jam kerja normal yang berlaku diberikan upah lembur sesuai SK
Menteri Tenaga Kerja No. Kep.102/MEN/VI/2004. Rumusan perhitungan upah lembur :

a. Hari kerja biasa


Untuk jam kerja lembur pertama 1,5 x Upah sejam biasa
Untuk jam lembur selebihnya : 2 x upah sejam biasa
b. Hari istirahat mingguan
Untuk setiap jam kerja lembur dalam batas 7 jam : 2 x upah sejam biasa
Untuk kerja lembur kedelapan : 3x upah sejam biasa
Untuk setiap jam kerja lembur selebihnya jam kedelepan : 4x upah sejam biasa.
c. Hari raya resmi
Sama dengan ketentuan hari minggu kecualihari kerja terpendek, dalam satu minggu
Dalam batas 5 jam : 2 x upah sejam biasa
Jam keenam : 3 x upah sejam biasa
Jam selebihnya jam keenam : 4 x upah sejam biasa.

Perhitungan / Rumusan Upah Sejam biasa adalah : 1/173 x 85% x Gaji.

Sistem kompensasi yang dijalankan di PT Madubaru memenuhi kriteria menarik dalam


pemberian kompensasi karena mempertimbangkan nilai kompensasi di pasar tenaga kerja.
Nominal yang ditentukan langsung oleh direksi pun memenuhi kriteria mudah
diadministrasikan karena tidak membutuhkan perhitungan yang terlalu rumit.
Perusahaan juga memperhatikan karyawan dengan memberikan program Program
JAMSOSTEK ( Jaminan Sosial Tenaga Kerja) untuk semua karyawan, gaji PhDP yaitu
penghasiln dasar pensiun untuk karyawan tetap (Pimpinan dan Pelaksana), program
TASKHAT (Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua) untuk karyawan tidak tetap
(PKWT), koperasi karyawan dan pensiunan PT. Madubaru, perumahan dinas untuk karyawan
tetap, poliklinik dan Klinik KB Perusahaan untuk semua karyawan dan Keluarga, taman
Kanak-Kanak perusahaan untuk karyawan dan umum, sarana olahraga dan kesenian untuk
karyawan dan umum, pakaian dinas untuk karyawan tetap, PKWT dan musiman, PKWT
mendaptkan hak- hak seperti jaminan kesehatan, premi untuk kerja berbahaya, santunan
kematian, perjalan dinas, pesangon giling/suling, kesempatan membeli gula, ijin
meninggalkan pekerjaan, ijin tidak masuk kerja, ijin melaksanakan kewajiban ibadah agama,
rekreasi karyawan dan keluarga.

Adanya jaminan sosial dan fasilitas yang diberikan perusahaan akan menimbulkan
suasana kerja yang tentram sehingga pekerja/buruh dapat memusatkan perhatian pada
pekerjaannya semaksimal mungkin, memberikan bantuan dalam memecahkan suatu masalah-
masalah perseorangan, menambah kepuasan kerja, membantu kepada kemajuan karyawan,
memberikan alat-alat untuk dapat menjadi lebih mengenal karyawan lain, mengurangi
perasaan tidak aman, dan memberikan kesempatan tambahan untuk memperoleh status.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem kompensasi pada PT Madubaru, sistem pembayaran kompensasi sudah baik.


Sistem kompensasi pada karyawan tetap ditetapkan berdasarkan sistem waktu yaitu jam,
waktu atau bulan. Gaji yang diberikan untuk karyawan tetap sesuai golongan, di tambah upah
lembur khusus untuk karyawan golongan I sampai dengan karyawan golongan VIII (karyawan
pelaksana) sedangkan untuk karyawan golongan IX XVI (karyawan pimpinan) ditambah
tunjangan struktural, tunjangan fungsional dan tunjangan peralihan bagi yang
mendapatkannya. Sistem penggajian pada KKWT berdasarkan SK Gubernut DIY tentang
upah minimum kabupaten/kota dan yang disempurnakan dengan surat direksi mengunakan
sistem waktu. Sedangkan, sistem pengupahan PKWT borongan, berdasarkan atas kesepakatan
kerja yang dilakukan sesuai dengan satuan hasil pekerjaan yang disepakati dan berpedoman
pada UMP yang berlaku dengan mengunakan sistem borongan. PT Madubaru juga
memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberikanprogram jaminan sosial,
tunjangan-tunjangan, adanya kenaikan gaji setiap periode nagi karyawan.

Dalam dasar penentuan sistem kompensasi memberikan kepuasaan kepada semua


pihak, baik untuk karyawan, keuntungan bagi perusahaan, pemerintah. Kebijaksanaan
kompensasi harus di program dengan baik dan di informasikan secara jelas kepada karyawan
sehingga karyawan dapat mengerti secara jelas sistem kompensasi dalam perusahaan.
REFERENSI

Anthony, N Robert dan Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control System. Jakarta. Salemba
Empat.

Denny Bagus. 2009. Teori Kompensasi. http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/teori-


kompensasi.html. Diakses 29 Mei 2017.

Etika Zulriati. 2016. Sistem Kompensasi pada PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) Yogyakarta.
http://etikazulriatiujb2015.blogspot.co.id/ . Diakses 29 Mei 2017.

Novita Rudiyansari dan Bambang Haryadi. 2014. Sistem Kompensasi pada PT Bondi Syad Mulia.
Agora. Vol. 2, No. 1.

Rika Arba. 2014. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Sistem Pengupahan, dan Kesejahteraan Pekerja.
https://rikaarba.wordpress.com/2014/12/27/jaminan-sosial-tenaga-kerja-sistem-
pengupahan-dan-kesejahteraan-pekerja/. Diakses 30 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai