Anda di halaman 1dari 31

1

BAB I
STRUKTUR ORGANISASI

1.1 Struktur Organisasi Perusahaan


Bentuk perusahaan yang akan direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang
berbadan hukum dan terdaftar dalam akta notaris pendirian usaha. Perseroan Terbatas
merupakan badan usaha yang modalnya didapatkan dari penjualan saham. Setiap
pemegang saham memiliki tanggung jawab pada sejumlah modal yang ditanamkan pada
perusahaan dan setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan.
Suatu perusahaan dapat berjalan baik jika mempunyai suatu susunan organisasi
yang teratur dan efisien, sehingga terjadi jalinan kerjasama yang baik untuk menciptakan
perusahaan yang baik. Untuk mencapai semua itu perlu dibentuk suatu struktur yang
bertugas mengatur kinerja dan proses dalam menjalankan suatu perusahaan secara efektif
dan efisien. Dalam struktur organisasi, akan dibentuk badan- badan yang bekerja sesuai
dengan bagian masing-masing. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik perlu
diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
2. Pendelegasian wewenang
3. Pembagian tugas kerja (job description) yang jelas
4. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
5. Sistem pengontrolan atas pekerjaan yang dilaksanakan

Manfaat adanya struktur organisasi yaitu :


1. Persoalan mengenai pembatasan tugas, tanggungjawab, wewenang dan
penempatan pegawai lebih jelas dan tepat.
2. Penyusunan program pengembangan manajemen lebih terarah.
3. Dapat mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kurang lancar.

Dengan berpedoman pada hal-hal tersebut maka dipilih bentuk organisasi, yaitu
bentuk sistem lini and staff. Dewan komisaris dipegang oleh para pemegang saham
utama, dimana pemegang saham tertinggi bertindak sebagai Presiden Komisaris
(PresKom), sedangkan yang lain bertindak sebagai komisaris. Pelaksanaan tugas
harian dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan dilakukan Dewan
Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Teknik dan
Produksi serta Direktur Umum dan Keuangan.
Beberapa Direktur ini membawahi beberapa Kepala Bagian, sementara Kepala
Bagian membawahi beberapa Kepala Seksi (Kasi) dimana masing-masing Kasi akan
membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan. Karyawan Perusahaan akan
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang masing-masing kelompok dipimpin oleh

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


2

Kepala Regu yang bertanggungjawab kepada pengawas pada masing-masing Kasi.


Struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 1.1
1. Direktur Utama
Tugas:
a. Menjalankan pimpinan tertinggi perusahaan
b. Merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaan dan memberikan
bimbingan serta petunjuk operasional.
c. Mengkoordinasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada pembantunya yang dalam hal
ini Direktur Teknik dan Produksi serta Direktur Umum dan Keuangan.
d. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar.
e. Mengambil keputusan dan tindakan yang tepat demi kepentingan dan
kelangsungan jalannya perusahaan.

2. Direktur Teknik dan Produksi


Tugas : Memimpin dan mengkoordinasi langsung jalannya proses produksi dan
perkembangannya meliputi bagian operasi, teknik, pemeliharaan, dan
penelitian serta pengembangan.
Direktur Teknik dan Produksi dibantu oleh tiga orang kepala bagian yaitu:
a. Kepala Bagian Operasi
Tugas : Melaksanakan jalannya operasi dan menjaga kelangsungan pabrik.
b. Kepala Bagian Teknik dan Pemeliharaan
Tugas : Membantu jalannya operasi teknik pabrik, baik berupa pemeliharaan
maupun perbaikan alat.
c. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan
Tugas : Melaksanakan kegiatan yang erat kaitannya dengan pengendalian mutu,
perencanaan dan pengembangan produk demi terciptanya efisiensi proses
yang baik.

3. Direktur Umum dan Keuangan


Tugas : Memikirkan dan merumuskan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang
administrasi, keuangan, pemasaran, personalia, humas, kesehatan, dan
keamanan.
Direktur Umum dan keuangan dibantu oleh tiga orang kepala bagian yaitu:
a. Kepala Bagian Pemasaran
Tugas : Melaksanakan kegiatan setelah produksi dan bertanggung jawab dengan
pemasaran hasil produk.
b. Kepala Bagian Umum
Tugas : Mengelola perusahaan dalam bidang humas, personalia, logistik,
perlengkapan, keamanan, dan kesehatan.
c. Kepala Bagian Keuangan
Tugas : Mengelola kebijaksanaan mengenai anggaran dan keuangan perusahaan.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


3

4. Staf
Tugas : Memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi dan
pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
keputusan dan kebijaksanaannya. Garis wewenang tetap berada pada
pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf saja; dipakai atau
tidaknya saran-saran, data dan informasi para staf, sepenuhnya tergantung
pada pimpinan sendiri.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


4

Dewan Komisaris

Direktur Utama
STAF Sekretaris

Direktur Direktur
Teknik dan Produksi Umum dan Keuangan
Sekretaris Sekretaris

Kabag.
Kabag. Kabag. Kabag. Kabag. Kabag.
Teknik &
Operasi Litbang Pemasaran Umum Keuangan
Maintenance

Administrasi
Kasi
Transportasi
Kasi

Kasi Maintenance

Kepegawaian
Perencanaan

Administrasi
Keamanan
Kasi

Kesehatan
Kasi
&
Kasi Gudang
Penjualan &

Keuangan
Kasi
an
Perlengkap
Teknik
Kasi

Utilitas
Kasi
Proses
Kasi

Produk &

Pemasar

Training
Bengk

Umu
Lab.

Kasi
Kasi

Kasi

Kasi
an
el

m
&

&
K A R Y A W A N

Wewenang lini = (
Wewenang staf =(

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Pabrik RBDPO dari CPO

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


5

1.2 Pengaturan Sistem Kerja Karyawan


Pabrik pembuatan propylene dari methanol beroperasi 330 hari per tahun dan 24
jam kerja perhari, sedangkan sisa waktu yang ada dalam setahun digunakan untuk shut
down, pemeliharaan dan perbaikan pabrik.
Karyawan dibedakan atas dua golongan berdasarkan waktu kerja sebagai berikut:
1. Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang langsung menangani proses produksi atau
mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan
keamanan dan kelancaran proses produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah
operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang, dan bagian keamanan
pabrik.
Untuk pekerjaan yang membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam
para karyawan diberi pekerjaan bergilir (shift work) yaitu bagi karyawan yang terlibat
langsung dalam kegiatan produksi (operating labor), satu hari dibagi tiga shift dengan
tiap shift masing-masing 8 jam dan bagi karyawan pengamanan pabrik dan kebersihan
kantor, satu hari dibagi 2 shift dengan tiap shift masing-masing 12 jam. Jadwal kerja
karyawan shift yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi dan pengamanan
pabrik serta kebersihan kantor masing-masing diperlihatkan pada Tabel 1.1 dan Tabel
1.2.
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Karyawan Shift yang Terlibat Langsung dalam Kegiatan
Produksi
Shift Jam Kerja (WIB)
I 07.00 15.00
II 15.00 23.00
III 23.00 07.00

Tabel 1.2 Jadwal Kerja Karyawan Shift Pengamanan Pabrik dan Kebersihan Kantor
Shift Jam Kerja (WIB)
I 07.00 19.00
II 19.00 07.00
Untuk karyawan shift yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi dibagi
dalam 4 regu dimana 3 regu bekerja dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian.
Tiap regu akan mendapat giliran kerja 3 hari dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi
untuk shift berikutnya. Untuk karyawan shift pengamanan pabrik dan kebersihan kantor
dibagi menjadi 3 regu yang terdiri dari 2 regu kerja dan 1 regu istirahat. Jadwal kerja
kelompok dapat dilihat pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor
kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan diberlakukan absensi

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


6

dan masalah absensi ini akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam
pengembangan karir para karyawan dalam perusahaan.
Tabel 1.3 Jadwal Pergantian Shift Karyawan yang Terlibat Langsung dalam Kegiatan
Produksi
Hari Ke-
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 P P P L M M M L S S S L
2 S S L P P P L M M M L S
3 M L S S S L P P P L M M
4 L M M M L S S S L P P P

Keterangan : P : Pagi (Shift I)


S : Siang (Shift II)
M : Malam (Shift III)
L : Libur (Shift IV)

Tabel 1.4 Jadwal Pergantian Shift Karyawan Pengamanan Pabrik dan Kebersihan
Kantor
Hari Ke-
Regu
1 2 3 4 5 6
1 P P M M L L
2 M L P L P M
3 L M L P M P
Keterangan : P : Pagi (Shift I)
M : Malam (Shift II)
L : Libur (Shift III)

2. Karyawan non shift


Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara
langsung. Karyawan non shift terdiri dari direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi
serta karyawan yang berada di kantor. Karyawan ini dalam 1 minggu bekerja selama 6
hari, sedangkan hari minggu dan hari besar karyawan libur. Waktu kerja karyawan non
shift dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Jadwal Karyawan Non Shift
Hari Kegiatan Jam Kerja (WIB)
Kerja 07.00 12.00
Senin s/d Kamis Istirahat 12.00 14.00
Kerja 14.00 17.00

Pra-Rancangan Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 6/S. Ganjil/2014-2015
7

Kerja 07.00 11.30


Jumat Istirahat 11.30 13.30
Kerja 13.30 16.00
Sabtu Kerja 07.00 12.00

1.3 Jumlah Karyawan


Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dibutuhkan staf dan sejumlah karyawan
untuk mengisi struktur organisasi. Jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam
menjalankan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1.6. Jumlah karyawan proses sebanyak
orang.
Tabel 1.6 Perincian Jumlah Karyawan
Karyawan Shift
No Jabatan Jumlah Pendidikan
1 Karyawan Proses 74 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
2 Karyawan Laboratorium 20 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
3 Karyawan Pemeliharaan/bengkel 10 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
4 Karyawan Utilitas 10 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
5 Karyawan Limbah 10 S1 dan D3 Teknik/Politeknik
6 Karyawan Gudang 10 D3 Teknik/Politeknik
7 Satpam 21 SMU/Sederajat
8 Petugas Kebersihan 30 SLTP/Sederajat
Jumlah Karyawan 184
Karyawan Non Shift
Sarjana Teknik Kimia/
1 Direktur Utama 1
Industri
Sarjana Teknik Kimia/
2 Direktur Teknik dan Produksi 2
Industri
Sarjana Teknik Kimia/
3 Direktur Umum dan Keuangan 5
Manajemen/ Ekonomi
Sarjana Teknik Kimia/
4 Staf Ahli 10 Manajemen/ Ekonomi

Sarjana Teknik Kimia/


5 Kepala Bagian 10
Manajemen/ Ekonomi
Diploma Teknik Kimia/
6 Kepala Seksi 20
Industri/ Mesin/ Elektro
7 Dokter 3 Sarjana Kedokteran

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


8

Sarjana/ Diploma
8 Perawat 9
Keperawatan
Diploma Manajemen/
9 Karyawan Pembelian/Pemasaran 15
Ekonomi
Diploma Manajemen/
10 Karyawan Administrasi/Kas 30
Ekonomi
Sarjana/ Diploma
11 Karyawan Personalia 10
Komunikasi
Sarjana/ Diploma
12 Karyawan Humas 10 Komunikasi/ Hubungan
Internasional
13 Kepala Keamanan 1 D3/SMU/Sederajat
14 Sekretaris 3 Sekretaris (D3)
15 Supir 10 SMU/SLTP
16 Office boy 10 SLTP/Sederajat
Jumlah Karyawan 149

1.4 Sistem Penggajian Karyawan


Gaji karyawan disesuaikan dengan jabatan dalam struktur organisasi seperti pada
Tabel 1.8. Gaji yang diberikan pada karyawan berupa gaji pokok dan tunjangan jabatan.
Sistem penggajian dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Gaji Bulanan
Diberikan kepada karyawan tetap, besarnya sesuai dengan peraturan perusahaan.
2. Gaji Harian
Gaji ini diberikan kepada karyawan tidak tetap.
3. Gaji Lembur
Gaji ini diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah
ditetapkan, besarnya sesuai dengan peraturan perusahaan.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


9

Tabel 1.7 Penggolongan Gaji Menurut Jabatan


No Jabatan Jumlah Gaji/Bulan (Rp)
1 Direktur Utama 1 50.000.000,00
2 Direktur Teknik dan Produksi 2 40.000.000,00
3 Direktur Umum dan Keuangan 5 40.000.000,00
4 Staf Ahli 10 25.000.000,00
5 Kepala Bagian 10 15.000.000,00
6 Kepala Seksi 20 8.000.000,00
7 Dokter 3 10.000.000,00
8 Perawat 9 4.000.000,00
9 Karyawan Pembelian/Pemasaran 15 3.000.000,00
10 Karyawan Administrasi/Kas 30 3.000.000,00
11 Karyawan Personalia 10 3.000.000,00
12 Karyawan Humas 10 3.000.000,00
13 Kepala Keamanan 1 2.750.000,00
14 Karyawan Proses 74 4.000.000,00
15 Karyawan Laboratorium 20 4.000.000,00
16 Karyawan Pemeliharaan/bengkel 10 4.000.000,00
17 Karyawan Utilitas 10 4.000.000,00
18 Karyawan Limbah 10 4.000.000,00
19 Karyawan Gudang 10 3.000.000,00
20 Satpam 21 2.500.000,00
21 Supir 10 2.500.000,00
22 Petugas Kebersihan 30 2.500.000,00
23 Office boy 10 2.500.000,00
Total 331

Tabel 1.8 Total Gaji Per Tahun


Total Gaji/Bulan Total Gaji/Tahun
No Jabatan
(Rp) (Rp)
1 Direktur Utama 50.000.000,00 600.000.000,00
2 Direktur Teknik dan Produksi 80.000.000,00 960.000.000,00
3 Direktur Umum dan Keuangan 200.000.000,00 2.400.000.000,00
4 Staf Ahli 250.000.000,00 3.000.000.000,00
5 Kepala Bagian 150.000.000,00 1.800.000.000,00
6 Kepala Seksi 160.000.000,00 1.920.000.000,00
7 Dokter 30.000.000,00 360.000.000,00
8 Perawat 36.000.000,00 432.000.000,00

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1
0

Total Gaji/Bulan Total Gaji/Tahun


No Jabatan
(Rp) (Rp)
9 Karyawan Pembelian/Pemasaran 45.000.000,00 540.000.000,00
10 Karyawan Administrasi/Kas 90.000.000,00 1.080.000.000,00
11 Karyawan Personalia 30.000.000,00 360.000.000,00
12 Karyawan Humas 30.000.000,00 360.000.000,00
13 Kepala Keamanan 2.750.000,00 33.000.000,00
14 Karyawan Proses 296.000.000,00 3.552.000.000,00
15 Karyawan Laboratorium 80.000.000,00 960.000.000,00
16 Karyawan Pemeliharaan/bengkel 40.000.000,00 480.000.000,00
17 Karyawan Utilitas 40.000.000,00 480.000.000,00
18 Karyawan Limbah 40.000.000,00 480.000.000,00
19 Karyawan Gudang 30.000.000,00 360.000.000,00
20 Satpam 52.500.000,00 630.000.000,00
21 Supir 25.000.000,00 300.000.000,00
22 Petugas Kebersihan 75.000.000,00 900.000.000,00
23 Office boy 25.000.000,00 300.000.000,00
Total 1.857.250.000,00 22.287.000.000,00

1.5 Kesejahteraan Karyawan


Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dari setiap karyawan, kesejahteraan
karyawan dan keluarganya harus diperhatikan. Beberapa fasilitas yang diberikan
perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas kesehatan
Perusahaan membangun sebuah klinik yang berada di area pabrik. Klinik tersebut
berfungsi sebagai pertolongna pertama kepada karyawan selama jam kerja. Untuk
menangani kecelakaan berat, baik itu kecelakaan akibat kerja atupun bukan yang
menimpa karyawan maupun keluarganya, perusahaan menunjuk dokter umum untuk
menanganinya. Selain itu perusahaan juga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit.
Bagi karyawan yang menderita sakit akibat kecelakaan kerja biaya pengobatan akan
ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sedangkan
biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang tidak disebabkan karena
kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.
2. Fasilitas asuransi
Fasilitas asuransi diberikan untuk memberikan jaminan sosial dan memberikan
perlindungan pada karyawan terhadap hal-hal yang tidak dinginkan. Program ini
dikenal dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1
1

3. Fasiitas transportasi
Perusahaan memberikan fasilitas transportasi berupa mobil beserta supir untuk
kegiatan operasional bagi beberapa karyawan sesuai dengan jabatannya.
4. Fasilitas koperasi
Koperasi karyawan didirikan sebagai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawan.
5. Fasilitas kantin
Kantin disediakan untuk memenuhi kebutuhan makan bagi para karyawan.
6. Fasilitas peribadatan dan ruang serbaguna
Perusahaan menyediakan tempat peribadatan dan ruang serbaguna di sekitar area
pabrik.
7. Fasilitas penunjang lain
Perusahaan memeberikan tunjangan-tunjangan lain berupa:
Tunjangan hari raya (THR) bagi semua karyawan
Bonus bagi produksi yang melebihi target yang ditetapkan
Tunjangan kematian, yang diberikan kepada karyawan yang meninggal dunia baik
karena kecelakaan waktu bekerja maupun di luar pekerjaan yang berhubungan dengan
pabrik
Tunjangan hari tua yang dibayar sekaligus
Tunjangan perjalanan dinas
8. Peralatan safety
Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan di pabrik, diberikan peralatan safety
shoes, safety helmet, masker dan alat-alat safety yang lain.
9. Fasilitas cuti
Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk beristirahat sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan, oleh karena itu perusahaan memberikan waktu cuti
untuk karyawannya berupa:
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 14 hari kerja dalam 1 tahun
Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan keterangan
dokter.

1.6 Aspek Kesehatan


Kesehatan dalam bekerja adalah salah satu hal utama yang perlu diperhatikan
ketika kita sedang melakukan pekerjaan di lingkungan pabrik. Semua pekerja yang
bekerja di pabrik RBDPO ini diharapkan dalam keadaan sehat. Apabila tidak sehat atau
mengalami sakit, bisa mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit yang terdapat di
kawasan pabrik RBDPO ini.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1
2

1.7 Aspek Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja adalah merupakan segala sarana dan upaya untuk mencegah
terjadinya suatu kecelakaan kerja. Dalam hal ini keselamatan yang dimaksud bertalian
erat dengan mesin, alat kerja dalam proses landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan keselamatan kerja adalah melindungi keselamatan
tenaga kerja didalam melaksanakan tugasnya, melindungi keselamatan setiap orang yang
berada di lokasi tempat kerja dan melindungi keamanan peralatan serta sumber produksi
agar selalu dapat digunakan secara efisien.
Hazard analysis merupakan susunan analisis bahaya dari suatu tempat yang
memiliki potensi bahaya.
Identifikasi kejadian yang tidak diinginkan yang mengarahkan pada bahaya
material
Mekanisme analisis terhadap peluang kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak
diharapkan
Estimasi besarnya bahaya yang mungkin timbul.
Analisis bahaya dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment)
2. HAZID (Hazard Identification)
3. HAZOP (Hazard and Operability Study)

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1
3

HAZARD
ANALYSIS

HIRA
(Hazard HAZID (Hazard HAZOP (Hazard
Identification and Indentification) Operability Study)
Risk Assesment)

Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya Identifikasi bahaya


berdasarkan kegiatan berdasarkan lokasi berdasarkan peralatan

Gambar 1.3 Struktur HAZARD Analysis

1.7.1 Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA)


HIRA merupakan identifikasi risiko terhadap suatu kegiatan. Identifikasi bahaya
dan kajian risiko (Hazard Identification and Risk Asesesment), analisa yang dilakukan
pada aktivitas harian dan khusus didalam pabrik. Dalam menetukan HIRA, ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi sub kegiatan yang lebih kecil dan
spesifik
2. Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan
3. Determinasi risiko yang mungkin terjadi (efek bahaya dan tingkat
kemungkinannya)
4. Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan terhadap risiko bahaya
5. Kesimpulan potensi bahaya dan risiko yang dihadapi untuk setiap kegiatan
6. Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan
Risiko = Efek Bahaya x Tingkat Kemungkinan Bahaya
- Efek bahaya bersifat tetap terdiri atas HIGH, MEDIUM dan LOW.
- Tingkat kemungkinan bahaya terdiri atas HIGH, MEDIUM dan LOW.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


Tabel 1.9 Parameter Dalam Memperhitungkan Tingkat Kemungkinan Bahaya
Parameter High Medium Low
Satu kali selama
Frekuensi Setiap kali pekerjaan itu Sekali dalam 10
pekerjaan itu
timbulnya bahaya dilakukan s/d 100
dilakukan
Frekuensi
Hampir setiap kali Sekali dalam 10 Sekali dalam 100 atau
timbulnya efek
pekerjaan dilakukan s/d 100 lebih
bahaya
Berpengalaman,
Tingkat kemampuan Tanpa pengalaman ,tidak memiliki kemampuan
Kurang
pelaksana pekerjaan pernah melakukan yang baik dan sering
berpengalaman
pekerjaan melakukan pekerjaan
itu

Tabel 1.10 Parameter Dalam Memperhitungan Efek Bahaya


Parameter High Middle Low
Luka menegah,
Kematian, Cacat,
Sumber daya tubuh masih dapat
disfungsi tubuh , luka Luka ringan
Manusia melakukan kerja
berat

Kerusakan yang
Kerusakan besar pada Kerusakan kecil, tidak
menyebabkan
Aset peralatan produksi mempengaruhi produksi
menurunnya
terhenti
tingkat produksi
Alat proteksi tidak ada Alat proteksi tersedia
berada dalam lingkungan Alat proteksi dengan cukup,
Alat Proteksi
dengan keberadaan zat minim instalaasi terisolasi
mudah terbakar dengan baik

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1.7.2 Hazard Identification (HAZID)
HAZID merupakan pengidentifikasian bahaya berdasarkan tempat/ lokasi
kegiatan.
Keseluruhan aspek dari instalasi industri/ pabrik itu adalah :
Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Layout, data meteorologi, data sosial
kultural)
Masyarakat sekitar, catatan peristiwa
Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)
Risiko (SDM, lingkungan, aset, image)
Faktor pemicu bahaya (operasi, transportasi, geografis dan meteorologi, sosial
kultural)
Potensi bahaya (kebakaran dan ledakan besar, tenggelam, pencemaran lingkungan)
Tabel 1.11 Parameter Dalam Memperhitungkan Tingkat Kemungkinan
Parameter High Medium Low
Frekuensi Setiap kali Satu kali selama
Sekali dalam 10
timbulnya pekerjaan itu pekerjaan itu
s/d 100
bahaya dilakukan dilakukan
Frekuensi Hampir setiap
Sekali dalam 10 Sekali dalam 100
timbulnya efek kali pekerjaan
s/d 100 atau lebih
bahaya dilakukan
Tanpa Berpengalaman,
Tingkat pengalaman, memiliki
kemampuan tidak pernah Kurang kemampuan yang
pelaksana melakukan berpengalaman baik dan sering
pekerjaan pekerjaan melakukan
sebelumnya pekerjaan itu

Tabel 1.12 Parameter dalam Memperhitungkan Efek Bahaya


Parameter High Middle Low
Kematian, cacat, Luka menengah,
Sumber daya
disfungsi tubuh, tubuh masih dapat Luka ringan
manusia
luka berat melakukan kerja
Kerusakan yang Kerusakan kecil,
Kerusakan besar
menyebabkan tidak
Aset pada peralatan
menurunnya mempengaruhi
produksi terhenti
tingkat produksi produksi

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S.


Ganjil/2016-2017
Alat proteksi
tidak ada, berada Alat proteksi
dalam tersedia dengan
Alat proteksi
Alat proteksi lingkungan cukup, instalasi
minim
dengan tersisolasi dengan
keberadaan zat baik
mudah terbakar
Ketersediaan Kurang dari 1 Lebih dari 30
Antara 1-30 menit
waktu evaluasi menit menit

Tabel 1.13 Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA)


Kecelakaan yang
Pencegahan dan Rating
Mungkin Rating Dampak Rating
Penanggulangan Akhir
Terjadi
A. Listrik H Tersetrum H - Matikan aliran L
a. Instalasi listriknya
listrik - Menggunakan
sepatu karet, sarung
tangan, dan alat-alat
isolator lainnya
b. Hubungan arus - Memastikan
pendek pemasangan alat-alat
listrik sesuai
prosedur
- Memasang log out
tag out
B. Instalasi Alat H 1. Kematian H - Menggunakan PPE L
a. Jatuh dari dan dan safety bell
tempat tinggi disfungsi - Memberikan
b. Tertimpa alat organ tubuh pelatihan prosedur
material 2. Luka non H kerja sesuai standar L
permanen kerja sebelum kerja
dilakukan
H 1. Kematian H - Meletakkan L
c. Pengelasan dan alat/material dengan
disfungsi benar
organ tubuh - Menggunakan helm L
2. Luka non M pengaman dan alat-
permanen alat pelindung
lainnya

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


d. Memperba- - Pengecekan tempat L
iki pompa peletakkan alat
yang benar
H 1. Kerusakan H - Mengguanakan L
mata penutup wajah dan
2. Kerusakan M kacamata anti
wajah percikan
3. Luka bakar M - Menggunakan L
akibat sarung tangan dan
percikan pakaian fireproof
api
H 1. Terkena M - Memasang tanda L
aliran listrik bahwa ada pekerjaan
H dari pompa di pompa
2. Terjadi M - Jangan membawa L
percikan benda yang dapat
api yang memicu
menimbulk terbentuknya
an ledakan percikan api (korek,
alat elektronik)

C. Kerusakan H 1. Kematian H - Pengecekan alat L


pada Alat dan secara rutin
a. Kebocora- disfungsi - Menggunakan alat- L
n H organ alat pelindung saat
b. Ledakan akibat zat berada di wilayah
yang tersebut
berbahaya - Menggunakan L
2. Luka non M control equipment
permanen khususnya untuk
menjaga tekanan,
suhu, dan level
D. Bangunan H 1. Kebakaran H - Penyediaan alat-alat L
a. Konstruksi pada plant fire safety yang
bangunan 2. Runtuhnya H memadai
yang kurang bangunan - Perancangan plant L
kokoh 3. Letak sedemikian rupa
bangunan hingga jika terjadi
yang terlalu kebakaran pada satu
dekat alat tidak menyebar
dengan area dengan cepat
berbahaya L

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


- Pemasangan tombol
switch off produksi
di luar area api L
- Bangunan yang
didirikan harus
sudah memenuhi
standar bangunan
sesuai kebutuhan L
- Pemeriksaan
bangunan yang
dilakukan secara
rutin L
- Perencanaan plant
yang memenuhi
standar keselamtan
kerja

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


Tabel 1.14 Hazard Identification (HAZID)

Potensi Efek Frekuensi


Lokasi Deskripsi Penyebab Pencegahan
Bahaya Bahaya Bahaya

Pengadaan
Tempat Tekanan
unit
tinggal dan suhu Ledakan
pemadam
Perumahan karyawan terlalu besar,
Severe kebakaran,
karyawan
Likely pengadaa
yang terletak tinggi pada kebakar- n alat
di luar area proses detektor
an pabrik operasi kebakaran
Tekana Pengecek
Unit n dan Ledakan an secara
pembuatan terlalu
suhu besar, Pengadaa
rutin
Unit Proses Severe Likely
RBDPO tinggi kebaka n indikator
dari CPO pada r- an tekanan
proses dan suhu
operasi
Unit
Tekanan Pengecekan
pemenuhan
dan suhu Ledakan secara rutin
Unit gas kebutuhan
terlalu besar, Pengadaan
turbine tenaga listrik Severe
tinggi pada kebakar- indikator
generato untuk pabrik, Likely
proses an tekanan dan
r kantor dan
operasi suhu
perumahan

Unit penghasil
Tekanan Pengecekan
steam utama
dan suhu Ledakan secara rutin
Unit untuk
terlalu besar, Pengadaan
pembangkit berbagai Severe
tinggi pada kebakar- indikator
steam proses, dan Likely
proses an tekanan dan
sistem utilitas
operasi suhu
Unit tempat
pengolahan
Pencem-
Unit limbah cair Kebocoran
aran Pengecekan
pengolahan hasil proses proses
lingkun- secara rutin
limbah produksi operasi Severe
gan Likely

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1.7.3 Hazard and Operability Study (HAZOP)
Hazop merupakan identifikasi keselamatan, bahaya dan masalah operasi yang
berhubungan dengan proses yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja
produksi atau penyebab masalah operasi. HAZOP juga merupakan analisa sistematis
terhadap kondisi kritis disain instalasi industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial
yang terjadi serat potensi bahayanya. Biasanya analisa ini dilakukan oleh para ahli dari
multi disiplin ilmu dan dipimpin oleh spesialis keselamatan kerja yang berpengalaman
atau oleh konsultan pelatihan khusus. Adapun fungsi HAZOP antara lain sebagai berikut :
Identifikasi keselamatan, bahaya dan masalah operasi yang berhubungan dengan
proses yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah
operasi
Menentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi
Identifikasi secara engineering dan procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat
Evaluasi kelayakan engineering dan procedural safeguards
Rekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1.8 Aspek Lingkungan
Kegiatan pembangunan industri adalah salah satu kegiatan sektor ekonomi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi sektor industri
terhadap pendapatan nasional menggambarkan sejauh mana tingkat industrialisasi telah
dicapai oleh satu negara. Karena itu pembangunan sektor industri sering mendapat
prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional bagi kebanyakan negara
berkembang. Sektor industri dianggap sebagai perintis pembangunan ekonomi karena
sektor ini umumnya jauh bertumbuh lebih cepat dibanding dengan sektor pertanian.
Namun demikian pada akhir-akhir ini kita sering mendengar maraknya terjadi
pencemaran udara, tanah dan air yang bersumber dari pembangunan Industri. Hal ini
terjadi karena kuragnya perhatian terhadap keberadaan llingkungan sekitar, sehingga
menimbulkan kerugian bagi orang lain bahkan bagi keberlangsungan hidup anak cucu kita
nantinya.
Kualitas lingkungan dapatlah diartikan dalam kaitannya dengan kualitas hidup,
yaitu dalam kualitas lingkungan yang baik terdapat potensi untuk berkembangnya kualitas
hidup yang tinggi. Namun kualitas hidup sifatnya adalah subjektif dan relatif. Oleh sebab
itu dalam membangun atau mendirikan perusahaan propylene ini diadakan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Konsep analisis menenai dampak AMDAL berasal dari undang-undang NEPA
1969 di Amerika Serikat. Dalam undang-undang ini AMDAL dimaksudkan sebagai alat
untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin
akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di
Indonesia, Analisa mengenai dampak lingkungan tertera dalam pasal 16 undang-undang
No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup.
Pelaksanaan diatur dengan peraturan pemerintah (PP) No. 29 tahun 1986 yang mulai
berlaku pada 5 juni 1987. PP No. 29 tahun 1986 kemudian dicabut dan diganti dengan PP
No. 51 tahun 1993.

1.9 Manajemen Risiko


Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta
pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.
Risiko dalam perangkat lunak memiliki dua karakteristik:
- Uncertainty : tidak ada risiko yang 100% pasti muncul
- Loss : risiko berimbas pada kehilangan
Dan risiko memiliki tiga kategori:
- Risiko proyek : berefek pada perencanaan proyek
- Risiko teknikal : berefek pada kualitas dan waktu pembuatan perangkat lunak
- Risiko bisnis : berefek pada nilai jual produk

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1. Identifikasi risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas
usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam manajemen
risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang
mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam
identifikasi risiko antara lain:
Brainstorming
Survei
Wawancara
Informasi histori
Kelompok kerja

2. Analisa risiko
Setelah melakukan identifikasi risiko, maka tahap berikutnya adalah pengukuran risiko
dengan cara melihat potensial terjadinya seberapa besar severity (kerusakan) dan
probabilitas terjadinya risiko tersebut. Penentuan probabilitas terjadinya suatu event
sangatlah subyektif dan lebih berdasarkan nalar dan pengalaman. Beberapa risiko
memang mudah untuk diukur, namun sangatlah sulit untuk memastikan probabilitas suatu
kejadian yang sangat jarang terjadi. Sehingga, pada tahap ini sangtalah penting untuk
menentukan dugaan yang terbaik supaya nantinya kita dapat memprioritaskan dengan
baik dalam implementasi perencanaan manajemen risiko. Kesulitan dalam pengukuran
risiko adalah menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena informasi statistik
tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu. Selain itu, mengevaluasi dampak
severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset immateriil. Dampak adalah efek
biaya, waktu dan kualitas yang dihasilkan suatu risiko.

3. Pengelolaan risiko
Jenis-jenis cara mengelola risiko :
i. Risk
avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama
sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial
keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
ii. Risk
reduction
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan
yang dihasilkan oleh suatu risiko.
iii. Risk transfer
Yaitu memindahkan risiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
(asuransi) maupun hedging.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


iv. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu
proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
v. Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
mentransfernya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari
aktivitas.

4. Penanganan risiko:
a. High probability, high impact: risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer. b.
Low probability, high impact: respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah
dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta kembangkan
contingency
plan.
c. High probability, low impact: mitigasi risiko dan kembangkan contingency
plan.
d. Low probability, low impact: efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun biayanya
dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik
untuk menerima efek dari risiko tersebut.

5. Implementasi manajemen risiko


Setelah memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, maka
saatnya untuk mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut.

6. Monitoring risiko
Mengidentifikasi, menganalisa dan merencanakan suatu risiko merupakan bagian
penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun, manajemen risiko tidaklah berhenti
sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan terjadinya kerugian akan membutuhkan
suatu perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan suatu risiko.
Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi risiko
dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih dan untuk
mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko
terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif.
Untuk memenuhi manajemen risiko yang baik maka diperlukan alat-alat serta
sarana pendukung yang baik untuk mencegah bahaya ataupun menanggulangi bahaya
yang terjadi pada pabrik. Alat-alat serta sarana yang diperlukan antara lain pelindung
tubuh bagi karyawan, alat pemadam kebakaran, MSDS (Material Safetty Data Sheet),
serta Head Account Point (daerah berkumpul) bagi seluruh karyawan jika bahaya
kebakaran terjadi.

1.9.1 Alat Pelindung Diri (APD)


Alat perlindungan diri (APD) atau lebih dikenal dengan PPE (Personal Protection
Equipment) didefinisikan sebagai segala perlengkapan yang dimaksudkan untuk

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


dipakai atau dipegang oleh seseorang di tempat kerja yang melindunginya dari salah satu
atau lebih risiko terhadap keselamatan dan kesehatannya termasuk pakaian yang
dikenakan untuk melindungi diri dari cuaca bila diperlukan, helm, sarung tangan,
perlindungan mata, sepatu, harness, dll. Perlengkapan seperti baju kerja biasa atau
seragam yang tidak secara spesifik melindungi diri dari risiko keselamatan dan kesehatan
tidak termasuk APD.
Suatu perusahaan menyediakan APD bagi para pekerja untuk menjaga keselamatan
dan kesehatan para pekerja. pemakaian alat APD dimaksudkan untuk mengurangi atau
meminimalkan risiko dan bahaya di tempat kerja.
Hal- hal yang harus diperhatikan saat menggunakan APD:
1. Memastikan pakaian pelindung pas dengan ukuran tubuh, dan sesuaikan posisi
APD agar merasa nyaman saat bekerja
2. Memastikan APD bekerja dengan baik dan benar. jika tidak segera laporkan
3. Jika menggunakan 2 atau lebih APD secara bersamaan pastikan mereka kompatibel dan
tidak mengurangi keefektifan masing -masing APD
4. Melaporkan gejala timbulnya rasa sakit atau tidak nyaman secepatnya
5. Menginformasikan kepada pihak yang bertanggungjawab bila diperlukan pelatihan
khusus

1.9.1.1 Alat pelindung jatuh


Sabuk pengaman/safety belt mempakan salah salu pengaman untuk perlindungan
bagi pekerja dalam melakukan aktifitas kerja pada tempat-tempat yang tinggi dimana
pekerja terdapat kemungkinan jatuh. Hal hal yang perlu diperhatikan terhadap alat
pelindung jatuh:
- Pengamanan yang digunakan harus di tempat-tempat yang tinggi di atas 4 ft, ujung tali
diikat kuat pada bangunan/penopang yang mampu menahan berat badan.
- Memastikan komponen sabuk pengaman dalam kondisi harus baik
- Untuk menjaga sabuk tetap dalam kondisi baik, sabuk harus dibersihkan terlebih
dahulu dengan air panas dan sabun serta penyimpanannya terhindar dari sinar matahari
atau ultraviolet yang sangat kuat, jugabahan kimia yang menyebabkan serabut belt
menjadi rapuh dan lemah.

Jenis perlengkapan pelindung jatuh terdiri dari :


- Sabuk atau harness yang dilengkapi dengan komponen stitching, D-ring, cuts dan
abration.
- Tali yang terdiri dari komponen-komponen rot, proper hook dan knots, serta broker
strand.

1.9.1.2 Alat perlindungan pernafasan


Kegunaan alat perlindungan pernafasan ini terutama dalam keadaan darurat,
misalnya tenaga kerja harus menolong orang lain yang mengalami kecelakaan/bila
harus meloloskan diri dari udara yang berbahaya sehingga membahayakan

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


jiwanya/pada saat harus melakukan perbaikan mesin-mesin/alat-alat di tempat yang kadar
kontaminan sangat tinggi.
Respitator/air purifying respitator yang berfungsi membersihkan udara yang telah
terkontaminasi berupa debu-debu, gas, uap logam, asap dank abut dan melindungi
seorang tenaga kerja yang telah menghirup bahaya tersebut, terdiri dari chem. Respitator
(kontaminan uap dan gas), mech filter respitator (debu, kabut, uap logam, asam) dan
catridge/canister respitator (campuran gas/uap dengan partikel zat padat yang dilengkapi
dengan filter).
Breathing apparatus (air supply respitator), yang mensuplai udara bersih atau
oksigen kepada pemakainya. Respitator ini tidak dilengkapi dengan filter atau catridge,
melainkan mensuplai pemakai dengan udara kompresi/udara bersih dari tabung oksigen.

1.9.1.3 Alat perlindungan tangan


Hand gloves merupakan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan yang
membahayakan tangan apabila terjadi kontak tangan dengan panas, bahan kimia atau hal
lainnya yang membahayakan tangan. Biasanya jenis hand gloves tergantung dari
penggunaannya dalam kondisi yang ada dalam pekerjaan, yaitu :
- Sarung tangan asbes, kulit, PVC harus dipakai bila panas yang ditimbulkan dalam
kerja pabrik, misalnya pengelasan, sarung tangan yang digunakan harus melewati
pergelangan tangan
- Sarung tangan karet, terbuat dari bahan sintetis, vinil serta natural, untuk
melindungi tangan dari bahan-bahan kimia kaustik asam, basa dan berbagai jenis
bahan pelarut lainnya.
- Sarung tangan kanvas/kulit, pakai sarung tangandari kanvas atau katun berat
biasanya dipakai bila hanya bahaya utama adalah panas yang sangat tinggi akibat
gesekan.
- Sarung tangan kulit dengan lapisan krom atau bahan PVC dengan desain khusus,
untuk mengurangi bahaya bila bersentuhan dengan benda tajam
- Jenis kain merupakan alat yang digunakan untuk bekerja dalam kondisi normal.

1.9.1.4 Alat pelindung kaki


Safety shoes merupakan suatu sepatu pengaman yang digunakan untuk
melindungi pekerja terhadap kecelakaan yang disebabkan oleh barang berat yang jatuh ke
atas kaki, paku yang menonjol, logam cair, dan sebagainya. Jenis-jenis sepatu yang
dipakai merupakan jenis sepatu pelindung yang harus memberikan perlindungan terhadap
benturan akibat benda jatuh atau tusukan benda tajam agar aman, ujung berlapis baja
dalam lapisan kulit. Sepatu pelindung ini memiliki tinggi minimal 3/8
inch dan maksimal 1-1/2 inch agar tidak terjadi slip.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1.9.1.5 Alat pelindung mata
Melindungi mata dari serpihan benda halus serta cipratan bahan kimia yang
menyebabkan iritasi pada mata atau bahkan dapat melukai mata. Alat ini juga melindungi
mata pekerja dari benturan terhadap benda keras. Untuk perlindungan mata tersebut,
disediakan alat pelindung diri yaitu safety glasses atau kacamata pelindung bagi para
pekerja.

1.9.1.6 Alat pelindung telinga


Alat pelindung telinga biasanya digunakan pada daerah yang terletak alat-alat
yang dapat menimbulkan suara bising. Untuk perlindungan terhadap telinga tersebut
setiap karyawan yang berurusan dengan alat proses tersebut diwajibkan menggunakan
earplug. Alat penutup telinga terbaggi dalam dua jenis :
- Thermal earmuff yaitu alat penutup telinga yang dipakai dalam lingkungan dingin
untuk menjaga telinga seseorang agar tetap hangat
- Accoustic earmuff yaitu alat penutup telingaakustik yang dikenal sebagai pembela
telinga. Alat ini dilapisi dengan bahan peredam suara, seperti alat penutup telinga
panas dan headphone dalam penampilan, yang dipakai sebagai perlindungan
pendengaran dari suara bising.

1.9.1.7 Alat pelindung kepala


Pelindung kepala ini merupakan alat pelindung yang digunakan untuk melindungi
kepala dari benturan benda keras saat bekerja di lapangan.

1.9.1.8 Alat Pelindung Tubuh.


Coverall yang berfungsi untuk menghindari kontak langsung kebocoran atau
tumpahnya cairan produk. Untuk membersihkan tumpahan harus menggunakan bahan
penyerap inorganik yang tidak mudah terbakar. Selain itu, baju pelindung atau pakaian
pekerja yang digunakan tidak boleh yang memiliki lipatan di bagian bawah celananya.

1.9.2 Alat Pemadam Kebakaran


1.9.2.1 Fire Water System
a) Fire Gun atau Fire Monitor
Merupakan sebuah sistem outlet dari line-fire pump yang digunakan untuk
memadamkan api saat terjadi kebakaran. Alat ini dikontrol untuk mengeluarkan air jet
berkapasitas tinggi yang digunakan secara manual sebagai pemadam api. Fire monitor
sering dirancang untuk menampung busa yang telah diinjeksikan yang digunakan secara
manual sebagai pemadam api. Fire monitor sering dirancang untuk menampung busa
yang telah diinjeksikan dalam pipa hulu. Fire monitor ini dapat
memompa hingga 2000 galon per menit (126 liter per detik)

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


b) Fire Hose Reel
Alat ini merupakan outlet dari line fire pump yang digunakan untuk memadamkan
api saat terjadi kebakaran. Perbedaan alat ini dengan fire gun adalah dari segi cara
penggunaannya. Alat ini memilliki keunggulan lebih fleksibel untuk ditarik kearah yang
diinginkan, sehingga dapat lebih mendekti apabila terjadi kebakaran di tempat yang sulit
dijangkau fire gun.
b) Sprinklers
Merupakan alat pemadam kebakaran yang berfungsi secara otomatis untuk
memadamkan api apabila mendeteksi kondisi kondisi yang ditentukan seperti perubahan
suhu. Berikut ini merupakan tabel dari gambaran pengaruh perubahan suhu terhadap
sprinklers.
Tabel 1.16 Gambaran Pengaruh Suhu Terhadap Sprinklers
Maksimum Temperature Tempetarure Color Code Glass Bulb Color
Ceiling rating Classification (with Fusible
Temperature Link
Uncolored or Orange (135oF) or
100oF/30oC 57-77oC Ordinary
Black Red (155oF)
Yellow (175oF) or
10oF/66oC 79-107oC Intermediate White
Green (200oF)

225oF/107oC 121-149oC High Blue Blue

300oF/149oC 163-191oC Extra High Red Purple

Very Extra
375oF/191oC 204-246oC Green Black
High

475oF/246oC 260-302oC Ultra high Orange Black

625oF/329oC 343oC Ultra High Orange Black

1.9.2.2 APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


a. Fire extinguisher
Merupakan alat proteksi kebakaran aktif untuk memadamkan atau mengendalikan
kebakaran kecil dalam situasi darurat. Hal ini tidak digunakan untuk memadamkan api
yang sudah menyebar. Untuk jenis bahan yang digunakan biasanya fire extunguisher ini
memiliki berapa jenis mulai foam, powder, CO2 dan jenis bahan kimia lainnya.
Untuk jenis api sendiri terbagi menjadi beberapa kelas yaitu :
1. Kelas A untuk kebakaran yang melibatkan padatan organik seperti kertas dan kayu.
2. Kelas B untuk kebakaran yang melibatkan cairan mudah terbakar. Bensin, grease
dan minyak .
3. Kelas C untuk kebakaran yang melibatkan gas yang mudah terbakar .

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


4. Kelas D untuk kebakaran yang melibatkan logam mudah terbakar .
5. Kelas E kebakaran yang melibatkan peralatan listrik (tidak lagi digunakan sebagai saat
listrik dimatikan)
6. Kelas F untuk kebakaran yang melibatkan cooking fat dan minyak .

Jenis alat pemadam kebakaran, antara lain :


a. Alat pemadam api jenis air, terdiri dari dua jenis yaitu :
Soda Acid
Water CO2
Alat pemadam api jenis air ini digunakan untuk memadamkan Kelas Api A dan
memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabung berwarna merah
Jarak semprotan untuk tabung 9 liter (12-15 kg) adalah 6 meter.
Waktu penggunaan ialah 1-2 menit bergantung kepada ukuran tabung b.
Alat pemadam api jenis debu kering, terdiri dari tiga jenis yaitu:
Debu kering kelas B, C, dan E
- Kelas Api B, C,dan E
Debu kering kelas ABC
- Kelas Api A, B, dan C
Debu kering kelas D
- Kelas Api D
Alat pemadam api jenis debu kering memiliki spesifikasi sebagai berikut :
a. Tabung bewarna biru muda
b. Terdiri dari bahan bahan kimia seperti :
- Sodium Bikarbonat (97%) - Magnesium streat (1,5 %)
- Magnesium karbinat (1%) - Trikalsium Fosfat (0,5%)
c. Ukuran Tabung 1-12 kg
d. Jarak semprotan untuk tabung 9 liter adalah 46 meter
e. Lama waktu penggunaan tergantung ukuran, untuk ukuran 1416 kg adalah 15
detik .
c. Alat pemadam api jenis karbondioksida (CO2)
Alat pemadam ini digunakan untuk memadamkan Kelas Api B, C, dan F
memiliki spesifikasi sebagai berikut :
- Tabung berwarna hitam
- Jarak semprotan untuk tabung 4,5 - * kg adalah 2 meter.
- Waktu pengeluaran ialah 14 detik
- Gas CO2 dalam tabung berbentuk cair.
- Kadar pengembangan ialah 450 : 1
d. Alat pemadam api jenis buih (foam), terdiri dari tiga jenis yaitu :
- Buih Kimia
- Self Aspirating

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


- Non Aspirating AFFF
Alat pemadam api jenis buah atau foam jenis buih foam ini digunakan untuk
memadam kelas api A dan B. Spesifikasi dari alat pemadam jenis ini adalah tabung
berwarna putih krem, jarak semprotan untuk tabung 9 liter (1416 kg) ialah 4 5 meter,
lama masa pengeluaran ialah 30 detik kadar pengembangan ialah 1 : 8
b. Fire blanket
Fire blanked merupakan sebuah perangkat keamanan penting yang dirancang untuk
memadamkan api saat mulai terjadi kebakaran kecil. Selimut api biasanya terbuat dari wol
(kadangkadang dilengkapi dengan cairan tahan api). Prinsip kerja dari alat ini adalah
memutus hubungan segitiga api yaitu panas, bahan bakar dan oksigen.
Selain alat pemadam kebakaran, dibutuhkan sarana lain yang medukung sistem
pemadam api terutama saat sistem pemadam api terutama saat sistem penanganan pertama
masih belum mampu memadamkan api. Saran penunjang tersebut adalah hydrant.
Terdapat 2 jenis yang biasa digunakan :
1. Hydrant air (WH: Water Hydrant)
Hydrant air digunakan untuk kebakaran secara umum, kelas A, yaitu kebakaran
yang berasal dari bahan padat non logam (kayu, kertas, plastik, dsb) dan sebagai
pendingin serta untuk pelindung diri (tirai air)
2. Hydrant foam (FH : Foam Hydrant)
Hydrant foam digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B, yaitu kebakaran
dari bahan bakar lebih ringan dari air sehingga tidak dapat dipadamkan dengan air .
Jika pemadam kebakaran sudah tidak ditanggulangi lagi, maka diperlukan alat
bantu pemadaman yang lebih memadai. Untuk mengatasi jika terjadi kebakaran. Agar
mengatasi kebakaran dan mencegah semakin melebarnya kebakaran maka pabrik ini
dilengkapi dengan tiga unit mobil pemadam mobil kebakaran.

1.9.2.3 Head Account Point (HAP)


Head account point (HAP) merupakan sarana wajib yang harus dimiliki oleh
setiap plant yang berhubungan dengan zat kimia yang bisa menimbulkan bahaya
kebakaran. HAP ini berfungsi sebagai area berkumpul para karyawan saat mendengar
bunyi sirine tanda terjadinya kebakaran. Saat sirine berbunyi setiap karyawan saat
mendengar bunyi setiap karyawan harus dengan segera menuju area HAP, kemudian
mengambil tanda pengenalnya dari papan kemudian evakuasi menuju Daerah yang lebih
aman. Area HAP ini memudahkan dalam evakuasi korban dan dapat diketahui apakah
masih terdapat orang atau tidak dalam plant saat terjadi kebakaran.

1.9.2.4 Safety shower


Safety shower merupakan alat darurat atau pertolongan pertama untuk
membersihkan atau mencuci dengan air bila terjadi kecelakaan terkena bahan kimia. Jenis
safety shower adalah body shower (untuk seluruh tubuh) dan eye shower (shower
untuk mata).

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017


1.9.2.5 Fire blast wall
Fire blast wall merupakan dinding pelindung yang tahan api dan ledakan
akibat tekanan tinggi. Dalam pabrik ini, Fire Blast wall digunakan pada reaktor
gasifier dan reaktor Fischer Tropsch yang bekerja dalam tekanan tinggi.

Pabrik RBD Palm Olein dari CPO Kelompok 2/S. Ganjil/2016-2017

Anda mungkin juga menyukai