Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
This research was conducted based on the phenomenon that occurred in the Kedungrejo village that shows parents low
understanding in early marriage. Goal of this research is to determine the success of group counseling services to enhance the
understanding of parents about early marriage in the Kedungrejo village. This study is conducted with experimental research.
The population of this research were elderly villagers and parents live in Kedungrejo. There were 14 parents with relatively low
percentage of early marriage understanding. Method of data collection used were psychological scales, interview and observation.
The results of the research showing an increase in understanding the risk and the threats of early marriage among parents. From
the calculation of the average percentage of parents before getting guidance services group was 50.93% and relatively in low
category. However, after getting guidance services group average percentage had increased in the amount of 20.07%. Based on the
results of this study, it can be concluded that the understanding of parents in early marriage can be improved through group
guidance services.
16
Siti Nur Cholipah / Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 2 (2) (2013)
dan mental anaknya sendiri. Terjadinya waktu. Layanan ini juga sesuai dengan teori
perkawinan usia muda di desa Kedungrejo belajar karena mengandung aspek sosial yaitu
kecamatan Tunjungan kabupaten Blora ini belajar bersama. Dengan pemberian layanan
mempunyai dampak yang tidak baik bagi bimbingan kelompok ini dengan sasaran orang
mereka yang telah melangsungkan pernikahan tua yang memiliki anak remaja atau yang sudah
dini. Dampak dari pernikahan dini akan melakukan pernikahan dini, diharapkan layanan
menimbulkan persoalan dalam rumah tangga, bimbingan kelompok ini mampu memberikan
seperti pertengkaran, percekcokan bentrokan pengetahuan dan pemahaman baru tentang
antara suami-istri. Emosi yang belum stabil, fenomena pernikahan diri, yang terkait dampak
memungkinkan banyaknya pertengkaran dalam dan efek yang ditimbulkan dari pernikahan di
berumah-tangga. Di dalam rumah tangga usia dini tersebut.
pertengkaran atau bentrokan itu hal biasa, Berdasarkan keterangan-keterangan
namun apabila berkelanjutan akan diatas, peneliti terdorong untuk meneliti tentang
mengakibatkan suatu perceraian. Namun tidak Meningkatkan Pemahaman Orang Tua
mungkin dipungkiri bahwa tidak semua Terhadap Pernikahan Dini Melalui Layanan
pernikahan dini berdampak kurang baik bagi Bimbingan Kelompok Di Desa Kedungrejo
sebuah keluarga karena tidak sedikit dari mereka Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Tahun
yang telah melangsungkan pernikahan dini 2012
dapat mempertahankan dan memelihara
keutuhan keluarga sesuai dengan tujuan dari
pernikahan itu sendiri. METODE PENELITIAN
Dalam ranah bimbingan dan konseling, Jenis penelitian dalam penelitian ini
salah satu layanannya memiliki indikasi untuk adalah jenis penelitian eksperimen. Menurut
memberikan pemahaman dan pengetahuan Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen adalah
terhadap suatu pemikiran yang dapat suatu cara untuk mencari hubungan sebab
mengendalikan perilaku dalam situasi kelompok akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang
untuk menemukan sebuah pemikiran yang baru. sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
Layanan tersebut adalah bimbingan kelompok. mengeliminasi atau mengurangi atau
Bimbingan kelompok merupakan suatu proses menyisihkan faktor-faktor lain yang
yang berkelanjutan. Setiap kegiatan bimbingan mengganggu. Sampel dalam penelitian ini
merupakan kegiatan yang secara terus menerus adalah orang tua yang memiliki pemahaman
dan aktif sampai sejauh mana individu telah rendah terhadap pernikahan dini di desa
berhasil mencapai tujuan dan penyesuaian diri. Kedungrejo kecamatan Tunjungan Kabupaten
Bantuan yang diberikan bertujuan agar individu Blora. Metode pengumpulan data yang
dapat mengembangkan dirinya secara optimal digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui
menjadi pribadi yang mandiri. Dengan skala psikologi, wawancara dan observasi.
tercapainya kemandirian itu, maka individu
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bimbingan kelompok adalah salah satu Hasil pre test skala pemahaman orang tua
kegiatan layanan yang paling banyak dipakai terhadap pernikahan dini selengkapnya dapat
karena lebih efektif. Banyak orang yang dilihat pada tabel di bawah ini.
mendapatkan layanan sekaligus dalam satu
Tabel 1. Hasil pre test Skala pemahaman orang terhadap pernikahan dini
18
Siti Nur Cholipah / Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 2 (2) (2013)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel yang termasuk dalam kategori rendah dan
1 dapat disimpulkan bahwa pemahaman dijumpai satu orang dengan kategori sangat
terhadap pernikahan dini pada 14 orang tua rendah.
sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok Hasil post test skala pemahaman orang tua
setiap orang tua masing-masing termasuk dalam terhadap pernikahan dini selengkapnya dapat
kategori rendah dengan persentase total 50,93 % dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Hasil post test skala pemahaman orang tua terhadap pernikahan dini
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 2 persentase rata- rata sebesar 71% yang termasuk
maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman dalam kategori tinggi.
terhadap pernikahan pada 14 orang tua setelah
diberikan layanan bimbingan kelompok dengan
19
Siti Nur Cholipah / Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 2 (2) (2013)
Perbedaan pemahaman orang tua sebelum dan setelah mengikuti bimbingan kelompok
Berdasarkan tabel perbandingan sebelum observasi, dari hasil tersebut dapat diketahui
dan setelah pretest dan post tes maka dapat apakah tergolong tinggi, sedang, atau rendah
diketahui bahwa dari 14 orang tua tersebut serta dengan analisis kuantitatif data sebagai
mengalami peningkatan pemahaman terhadap tolok ukur apakah sudah terjadi perkembangan
pernikahan dini. Dari perhitungan persentase pemahaman atau belum setelah dilakukan
rata- rata pemahaman orang tua sebelum tindakan.
mendapatkan layanan bimbingan kelompok Prosentase diskriptif diperoleh dari uji
adalah 50,93 % dan termasuk kategori rendah. gain ternormalisasi dengan rumus:
Namun, setelah mendapatkan layanan g=
bimbingan kelompok persentase rata- rata
Menurut Savinaenen dan P.Scott (2002:
tersebut mengalami peningkatan yaitu sebesar
45-52), klasifikasi gain ternormalisasi adalah:
20.07% menjadi 71 % dan termasuk dalam
g<0,3 = rendah
kategori tinggi.
0,7 > g > 0,3 = sedang
Dapat disimpulkan bahwa 14 orang tua
g>0,7 = tinggi
sebelum dan setelah diberikan layanan
g = = 0,409
bimbingan kelompok mengalami peningkatan
pemahaman terhadap pernikahan dini yang Sebelum diberikan layanan bimbingan
sebelumnya 14 orang tua berada dalam kategori kelompok para orang tua menunjukkan tingkat
rendah setelah mendapatkan layanan bimbingan pemahaman masih rendah. Hal ini terlihat dari
kelompok terdapat perubahan yaitu 14 orang tua masih banyaknya orang tua yang pasif, kurang
mengalami peningkatan dalam kategori tinggi. percaya diri, kurang sensitif terhadap masalah,
Analisis data kuantitatif digunakan untuk dan tidak berani mengambil resiko ketika
mengetahui tingkat pemahaman orang tua dari menghadapi masalah. Akan tetapi setelah
pengolahan data dalam wawancara dan mendapatkan layanan bimbingan kelompok
20
Siti Nur Cholipah / Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 2 (2) (2013)
dengan materi yang berkaitan erat dengan Berdasarkan hasil penelitian dalam
remaja dan fenomena pernikahan dini terbukti Meningkatkan Pemahaman Orang Tua
mampu meningkatkan pemahaman pada orang Terhadap Pernikahan Dini Melalui Layanan
tua. Hal ini terlihat dalam pengamatan selama Bimbingan Kelompok Di Desa Kedungrejo
proses bimbingan kelompok, dimana anggota Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Tahun
kelompok mulai menunjukkan minatnya dalam 2012 dapat disimpulkan bahwa pemahaman
pembahasan materi, berusaha merubah orang tua merupakan kemampuan untuk
pandangan diri sendiri, berani mengemukakan mengerti dan memahami terkait dengan
pendapat dan mampu menghasilkan gagasan pernikahan dini, suatu dorongan dari dalam diri
yang baru dan berguna saat membahas topik- yang akhirnya membuat orang tua mempunyai
topik dalam bimbingan kelompok. minat dan tindakan setelah kasus pernikahan
Berdasarkan hasil kegiatan bimbingan dini itu diketahui dan diingat dampak
kelompok, ada beberapa kesan yang negatifnya.
diungkapkan oleh anggota kelompok Meningkatnya pemahaman orang tua
diantaranya yaitu kegiatan dalam bimbingan terhadap pernikahan dini dapat terlihat dari
kelompok ini dapat bermanfaat karena dapat perilaku orang tua yang: memiliki harapan dan
menambah wawasan, pengetahuan, keinginan untuk memberikan kebebasan anak
memperbanyak teman, semakin mengakrabkan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,
teman satu kelompok, belajar untuk lebih membekali anak tentang informasi yang berkitan
menerima diri, belajar bergaul, belajar lebih dengan pernikahan, dan membiarkan
terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang kematangan emosi anak berkembang terlebih
lain, belajar mengungkapkan pendapat, belajar dahulu agar memiliki kesiapan untuk masuk ke
berkomunikasi, belajar memberi dan menerima, dalam dunia berumah tangga. Bimbingan
belajar memecahkan masalah, lebih peka Kelompok dengan memanfaatkan dinamika
terhadap orang lain, lebih mengerti orang lain, kelompok didalamnya, mampu membuat
semakin percaya diri, mampu mengembangkan anggota kelompok dapat saling terbuka untuk
ide-ide, dan semakin memahami teman. Selain mengungkapkan diri dan perasaannya kepada
itu, kegiatan layanan bimbingan kelompok anggota lain terkait dengan hal-hal yang
sangat menyenangkan karena dapat menghambat perkembangan pemahaman
menyelesaikan materi atau suatu topik dalam mereka.
setiap pertemuan secara mendalam dan adanya Penelitian yang diangkat oleh peneliti
kerjasama yang baik antara para anggota berkaitan dengan pemahaman orang tua
kelompok dan pemimpin kelompok. Dengan terhadap pernikahan dini di desa Kedungrejo
diadakannya kegiatan layanan bimbingan merupakan penelitian yang berada dilingkungan
kelompok ini dapat membentuk dan masyarakat atau sosial. Dalam mengumpulkan
mengembangkan serta meningkatkan subyek penelitian dengan sasaran orang tua,
pemahaman terhadap pernikahan dini pada diri memang bukanlah sesuatu hal yang mudah.
orang tua tersebut. Peneliti harus bekerjasama dengan berbagai
Jadi dari penelitian ini diperoleh 0,409 pihak yang ada dilingkungan desa seperti Lurah,
yang ternormalisasi sedang . Artinya bimbingan perangkat desa, dan masyarakat. Melihat
kelompok yang telah dilaksanakan dapat banyaknya hal yang perlu dilibatkan dalam
meningkatkan pemahaman orang tua terhadap penelitian ini, dibandingkan dengan kondisi
pernikahan dini di desa Kedungrejo Kecamatan peneliti yang nantinya baru menempuh
Tunjngan Kabupaten Blora. pendidikan sampai S1, memungkinkan
penelitian ini belum mendapatkan kewenangan
SIMPULAN untuk melakukan penelitian di lingkungan
masyarakat. Tugas dari calon konselor lulusan
S1 merupakan konselor yang akan mengabdikan
21
Siti Nur Cholipah / Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application 2 (2) (2013)
diri di lingkungan sekolah sebagai guru pengembang jurnal dan semua pihak yang
pembimbing. Untuk itu sasaran penelitian yang berperan dalam penelitian ini.
tepat adalah siswa sebagai subyek penelitian,
dimana untuk mengetahui tingkat pemahaman DAFTAR PUSTAKA
siswa itu sendiri nantinya akan melibatkan
orang tua. Kewenangan untuk melakukan Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
penelitian yang terjun di lingkungan sosial dan Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
masyarakat memang harus menempuh beberapa Rineka Cipta.
proses, seperti menempuh pendidikan profesi ---------------. 1990. Hukum Perkawinan
konselor. Objek penelitian bukan orang tua Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
seharusnya adalah siswa sekolah. Mugiarso, Heru. 2005. Bimbingan dan
UCAPAN TERIMA KASIH Konseling. Semarang : UNNES Press.
_____________, Undang-Undang RI Nomor
Penulis mengucapkan terima kasih 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
kepada Dr. Supriyo, M.Pd. dan Dra. Ninik Walgito, Bimo. 2009. Bimbingan dan
Setyowani, M.Pd., selaku dosen pembimbing, Konseling Perkawinan.Yogyakarta : ANDI
atas bimbingan dan arahan yang diberikan. Tim
22