Anda di halaman 1dari 15

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH LEMPUNG LUNAK (SOFT CLAY),

MENGGUNAKAN CERUCUK DENGAN VARIASI PANJANG DAN DIAMETER


CERUCUK

Suroso, Harimurti dan Meddy Harsono


Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Jl. Mayjen Haryono 147 Malang

ABSTRAK

Berbagai metode perbaikan tanah telah banyak dikembangkan. Salah satunya


dengan metode perkuatan tanah sebagai alternatif pemecahan masalah terhadap penurunan
dan daya dukung tanah yang rendah. Penelitian ini tentang alternatif perkuatan tanah
lempung lunak (soft clay) dengan kaolin sebagai media pengganti lempung dengan
menggunakan cerucuk. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
perkuatan tanah lempung lunak (soft clay) yang mempunyai daya dukung yang kurang
baik dalam mendukung pondasi sebagai landasan konstruksi.
Pemakaian cerucuk pada lempung lunak dapat meningkatkan daya dukung
lempung lunak. Dari kenaikan daya dukung tersebut terlihat bahwa cerucuk memberikan
kontribusi yang cukup besar pada lempung lunak. Dalam penelitian ini diperoleh
kontribusi mencapai 2,2 kali daya dukung tanah lempung lunak tanpa dipasangi cerucuk.
Semakin besar diameter cerucuk secara keseluruhan memberikan peningkatan daya
dukung yang efektif. Tetapi dari diameter 1cm ke diameter 1,5cm pada panjang cerucuk
20cm memberikan peningkatan daya dukung yang paling efektif sebesar 57,5%. Begitu
pula pada variasi panjang semakin panjang cerucuk memberikan peningkatan daya dukung
yang efektif. Peningkatan paling efektif dari panjang cerucuk 18cm ke panjang 20cm pada
diameter 0,5cm dengan peningkatan daya dukung sebesar 62,1%.
Dari keseluruhan uji pembebanan dapat diketahui bahwa seiring bertambahnya panjang
cerucuk dan semakin besar diameter, maka daya dukung tanah akan terus meningkat.
Penambahan pada panjang dan diameter akan memberikan pola peningkatan yang
cenderung linear. Oleh karena itu pada penelitian ini belum bisa didapatkan suatu nilai
optimum dari penambahan panjang maupun diameter.

Kata Kunci : metode perkuatan tanah, lempung lunak, cerucuk

PENDAHULUAN sering terjadi. Hal ini pada umumnya


Umumnya, permasalahan yang disebabkan oleh beratnya beban yang
timbul pada konstruksi di atas tanah harus ditanggung oleh tanah lunak.
lunak adalah geseran (shearing). Seiring dengan perkembangan
Mekanisme hilangnya keseimbangan teknologi di bidang konstruksi,
dapat terjadi pada tanah dengan daya pemakaian cerucuk pun disesuaikan
dukung rendah, diakibatkan dari beban dengan kebutuhan aktualnya. Berbagai
berat tanah itu sendiri. Permasalahan lain inovasi berdasarkan sistem ini banyak
biasanya berupa tolakan ke atas (uplift) bermunculan, dari memadukannya
yang banyak terjadi pada lapisan dengan bambu, kayu maupun matras
lempung (clay) dan lanau (silt) akibat beton.
perbedaan tekanan air dan juga sering Oleh karena itu, berdasarkan
terjadinya penurunan permukaan penelitian yang telah ada dan untuk
(settlement) juga permasalahan yang mengkaji karakteristik aplikasi cerucuk

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 47


pada tanah lempung lunak, maka perlu memberikan alternatif dalam perkuatan
dilakukan penelitian. Sehingga daya dukung tanah lunak untuk
diharapkan hasil penelitian dapat konstruksi.

TINJAUAN PUSTAKA
Tanah Lempung mengalami perubahan volume dan
Lempung adalah agregat partikel- kembali ke bentuk asalnya, serta tidak
partikel berukuran mikroskopik dan disertai retak-retak pada saat perubahan
submikroskopik yang berasal dari tersebut. Jadi, tanah dapat disebut sebagai
pembusukan kimiawi unsur-unsur tanah bukan lempung (non-clay soils)
penyusun batuan, dan bersifat plastis walaupun terdiri dari partikel-partikel
dalam selang kadar air sedang sampai yang sangat kecil. Sebagai contoh,
luas. Dalam keadaam kering sangat keras partikel-partikel quartz, feldspar dan
dan tak mudah terkelupas hanya dengan mika dapat berukuran submikroskopis,
jari tangan. Permeabilitas lempung sangat namun tidak menunjukkan sifat plastis
rendah. Istilah gumbo digunakan, pada tanah
khususnya di Amerika bagian barat,
Untuk lempung yang keadaan plastisnya Lempung Lunak
ditandai dengan wujudnya yang bersabun Tanah lempung lunak
atau seperti terbuat dari lilin, serta amat didefinisikan sebagai lempung yang
keras. Pada kadar air yang lebih tinggi mempunyai tegangan geser kurang dari
(basah) lempung tersebut bersifat lengket 25 Kpa. (Edward W and Rolf Peter B,
(Terzaghi, 1987). 1981).
Berdasarkan mineral (Peck dkk,1953) mengklasifikasikan
penyusunnya, tanah lempung ialah tanah lempung berdasarkan hubungan antar
yang terdiri dari partikel-partikel mineral konsistensi, identifikasi, dan kuat geser
tertentu yang menghasilkan sifat-sifat tekan bebas (qu), seperti pada Tabel 1.
plastis pada tanah bila bercampur dengan (Braja M DAS, 1985 )
air. Sifat plastis ini menunjukkan sifat mengklasifikasikan lempung berdasarkan
bahan yang dapat diubah-ubah tanpa kadar air, seperti pada Tabel 2.

Tabel 1. Klasifikasi Tanah Lempung Berdasarkan Kuat Geser Tekan Bebas


Konsistensi tanah Identifikasi di lapangan qu
lempung (kg/cm2)
Sangat lunak Dengan mudah ditembus beberapa inchi < 0.25
dengan kepalan tangan.
Lunak Dengan mudah ditembus beberapa inchi 0.25-0.5
dengan ibu jari.
Sedang Dapat ditembus beberapa inchi pada 0.5-1.0
kekuatan sedang dengan ibu jari.
Kaku Melekuk bila ditekan dengan ibu jari, tapi 1.0-2.0
dengan kekuatan besar.
Sangat kaku Melekuk bila ditekan denga kuku ibu jari. 2.0-4.0
Keras Dengan kesulitan, melekuk bila ditekan >0.4
dengan kuku ibu jari

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 48


Tabel 2. Kalsifikasi Tanah Lempung Berdasarkan Kadar Air
Tipe tanah lempung Kadar air ,w (%)
Kaku 21
Lembek 30 - 50
Lunak* 90 - 120
*Batas cair > 50%
Daya Dukung Tanah 1. Keruntuhan geser akibat
Dalam perencanaan pondasi terlampauinya daya dukung
gedung atau bangunan lain ada 2 (dua) tanah, hal ini akan menyebabkan
hal utama yang harus diperhatikan,yaitu: penurunan sebagian (differential
1. Daya dukung, yaitu apakah tanah settlement) dan penurunan
yang bersangkutan cukup kuat untuk diseluruh bangunan.
menahan beban pondasi tanpa terjadi 2. Kerusakan akibat defleksi yang
keruntuhan akibat menggeser (shear besar pada pondasinya, kerusakan
failure). Hal ini tergantung dari ini umumnya terjadi pada pondasi
kekuatan geser tanah. dalam.
2. Penurunan yang akan terjadi, hal ini 3. Distorsi pada tanah
tergantung dari jenis atau macam pendukungnya (shear distorsion)
tanah. dari tanah pendukungnya.
4. Turunnya tanah akibat perubahan
Penurunan angka pori.
Ada beberapa penyebab
terjadinya penurunan akibat pembebanan Contoh kerusakan bangunan akibat
yang bekerja diatas tanah, yaitu : penurunan dapat dilihat pada Gambar 1.

5. .

Gambar 1. Contoh kerusakan bangunan akibat penurunan

Metode Perbaikan Tanah 1. Pemasangan cerucuk kayu (dolken)


Ada beberapa metode yang atau tiang batu (stone coloum) samai
digunakan untuk meningkatkan daya kedalaman tertentu.
dukung tanah lempung lunak , yaitu: 2. Pemberian beban awal (preloading)
dengan atau tanpa vertical drain.

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 49


3. Pemasangan geotekstil dipermukaan 2. Mengurangi terjadinya penurunan
tanah dasar. pondasi
3. Menghindari terjadinya gelinciran,
Pemakaian Cerucuk Pada Tanah karena cerucuk dapat menahan gaya
Dalam kaitannya perkuatan tanah geser lebih besar daripada tanah,
dengan pemakaian tiang untuk selain itu cerucuk merupakan suatu
mendistribusikan beban secara vertikal tulangan penguat sehingga akan
(lewat tahanan lekat) di dalam lapisan mampu menahan gerakan-gerakan
atau dengan mentransfer beban menjadi tersebut.
material yang buruk sampai didukung
oleh tanah yang cukup kuat (tahanan Hipotesis Penelitian
ujung). Adapun hipotesis yang berkenaan
Dalam hal ini mungkin dapat dengan perkuatan tanah lempung lunak
dipergunakan Friction Pile yaitu tiang dengan menggunakan variasi
yang tertahan oleh pelekatan antara tiang pemasangan cerucuk (P1=20 cm, P2=18
dengan tanah. Tiang semacam ini disebut cm, P3 = 16 cm dan D1= 0,5 cm, D2= 1
juga tiang terapung (Floating Piles). cm, D3 = 1,5 cm), akan berpengaruh
Istilah floating pile dipakai untuk pondasi pada daya dukung tanah lempung lunak
di atas tanah yang lembek dimana berat dan pada variasi panjang dan diameter
bangunan diatur supaya kurang lebih tertentu akan menurun daya dukungnya,
sama dengan berat tanah yang digali. jadi ada nilai optimum dari penggunaan
Pemakaian cerucuk bertujuan untuk : perkuatan tersebut.
1. Meningkatkan daya dukung tanah

METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Percobaan Deskripsi Uji Pembebanan dan
Variasi pemasangan cerucuk dalam Instrumentasi
percobaan ini adalah seperti Tabel 3. Langkah awal yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah
Tabel 3. Rancangan Percobaan
mempersiapkan material kaolin guna
Panjang Diameter
pemeriksaan karakteristk tanah lempung
Cerucuk (cm) Cerucuk (cm)
yang digunakan.
Tanpa cerucuk Tanpa cerucuk Penelitian ini dilakukan dalam dua
20 0,5 tahapan. Tahap pertama merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk
20 1 mengetahui jenis tanah yang akan diteliti
dan Tahap kedua penelitian yaitu
20 1,5 mempersiapkan subbase dan subgrade
18 0,5 sampai pada pembebanan. Sebagai
subgrade yang digunakan material kaolin
18 1 dimana kadar airnya dicoba-coba hingga
mencapai kondisi tanah lempung lunak
18 1,5
(soft clay). Untuk mendapatkan kadar air
16 0,5 yang sama untuk kondisi kering, tanah
lempung dikeringkan bersamaan hingga
16 1 menjadi kering, lempung yang sudah
16 1,5 dikeringkan dicampur dengan air sesuai
dengan perbandingan berat sehingga
mendapatkan kadar air 60%.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 50
Sebagai subbase digunakan pasir model pondasi, untuk menghindarkan
halus yang dihamparkan hingga rata distorsi daya dukung akibat pemampatan.
permukaan. Pasir halus yang digunakan Pada pengujian ini tanah lempung yang
memenuhi klasifikasi berdasarkan digunakan tidak kurang dari 20 cm.
AASHTO yaitu termasuk dalam kelas A- Kemudian dipasang cerucuk dengan
3 dengan kriteria prosentase lolos No.40 diameter cerucuk D1 = 0,5 cm, D2 = 1
minimal 51 dan No.200 maksimal 10. cm, D3 = 1,5 cm, panjang cerucuk P1=20
Kotak untuk uji pembebanan cm, P2=18 cm, P3 = 16 cm pada variasi
terbuat dari pelat baja,kecuali bagian selanjutnya kedalam lapisan subgrade.
depan terbuat dari kaca setebal 10 mm Pemasangan cerucuk dilakukan dengan
dengan dimensi lebar 55 cm, panjang 90 mendahulukan dibagian terluar kemudian
cm dan tinggi 60 cm. Pfiefle dan DAS, di dalam area yang dipasang perkuatan,
1979 (dalam Cristanto, 1992) dengan demikian area yang dipasangi
menyatakan dalam kedalaman lapisan cerucuk meningkat kepadatannya.
bawah tidak kurang dari 2 kali lebar

PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini model 4. Sebagai lapisan subbase
pondasi telapak membebani atas menggunakan pasir halus.
permukaan subbase didalam box dengan Berdasarkan metode AASHTO,
ukuran 50cm x 90cm, dengan kedalaman dengan prosentase jumlah lolos
tanah 42cm. Sebuah dongkrak hidrolis saringan no.40 = 75,56% > 51% dan
dikerjakan sebagai beban yang bekerja saringan no.200 = 4,71% < 10%
diatas pondasi dan untuk mengetahui maka pasir dikatan pasir halus sesuai
besarnya beban dipasang proving ring yang diinginkan.
berkapasitas 100kg. Hasil pembacaan Dari hasil pengujian (hasil test
proving ring kemudian dikalikan dengan lab) untuk tanah lempung lunak tanpa
kalibrasi alat sebesar 0,331 untuk cerucuk diperoleh daya dukung ultimit
mendapatkan besaran beban dalam sebesar 0,0164 kg/cm2 dan dari variasi
kilogram (hasil pengujian terlampir). perkuatan terdapat beberapa hal yang
Berdasarkan Hasil penelitian mempengaruhi hasil dari pengujian. Hasil
pendahuluan, lempung lunak yang dari pengujian yang memungkinkan
terbuat dari kaolin dengan kadar air 60% kecendrungan besar kecilnya beban
memiliki karakteristik sebagai berikut : ultimit diantarnya adalah kurang telitinya
1. Nilai batas cair (LL) = 58,31% > % peneliti dalam melakukan pembuatan
50% , mengidentifikasikan bahwa sampel yang merupakan bukan lempung
tanah lempung ini memenuhi lunak namun kaolin yang dibuat hingga
sebagai lempung lunak (soft clay). memenuhi sebagai sampel lempung
2. Berdasarkan nilai kuat tekan bebas qu lunak dan juga dari pembacaan dial
= 0,2791 kg/cm2 , maka tanah maupun faktor alat.
lempung dapat dikatakan tanah Besarnya nilai dari daya dukung
lempung lunak. ultimit akibat adanya variasi panjang
3. Gs = 2,6009 , tanah lempung ini maupun diameter pada perkuatan
banyak mengandung mineral lempung lunak dapat dilihat lebih jelas
kaolinite. pada tabel 4. berikut :

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 51


Tabel 4. Daya dukung batas untuk variasi panjang dan diameter
Panjang Diameter qult
(cm) (cm) (kg/cm2)
Tanpa Tanpa 0,0164
0,5 0,0213
20 1 0,0305
1,5 0,0461
0,5 0,0185
18 1 0,0239
1,5 0,0287
0,5 0,0177
16 1 0,0188
1,5 0,0250

Perkuatan tanah lempung lunak yang dengan berbagai variasi panjang dan
dilakukan adalah penggunaan cerucuk diameter dapat dilihat dari grafik hubungan
guna meningkatkan daya dukung tanah beban per satuan luas penurunan sebagai
lempung lunak. Penggunaaan cerucuk berikut :

Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600
0

1
Penurunan (cm)

Tanpa Perkuatan Diameter 0,5 Diameter 1 Diameter 1,5

Gambar 2. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 20cm dengan Variasi Diameter

Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm 2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600
0

1
Penurunan (cm)

Tanpa Perkuatan Diameter 0,5 Diameter 1 Diameter 1,5

Gambar 3. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 18cm dengan Variasi Diameter

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 52


Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm 2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400
0

Penurunan (cm)
2

Tanpa Perkuatan Diameter 0,5 Diameter 1 Diameter 1,5

Gambar 4. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 16cm dengan Variasi Diameter

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada dipasangnya cerucuk sudah
penambahan besar diameter cerucuk yang mengalami peningkatan dan pada
digunakan sebagai perkuatan memberikan penambahan besar diameter 0,5cm ke 1cm
kecenderungan peningkatan daya dukung maupun 1cm ke 1,5cm tidak terjadi
meskipun semua peningkatan tersebut peningkatan yang signifikan bahkan ada
tidak semuanya efektif. Mengingat beberapa penambahan panjang yang
besarnya panjang cerucuk menentukan memberikan daya dukung yang hampir
besarnya tegangan dan lekatan selimut tetap.
oleh tanah sehingga mempengaruhi Dari hasil percobaan pembebanan
besarnya peningkatan daya dukung tanah dengan memvariasikan diameter cerucuk
(Barksdale dan Bachus, 1983). dengan panjang cerucuk yang sama,
Nilai peningkatan efektif semakin besar diameter cerucuk maka daya
ditunjukkan oleh jarak antar kurva grafik dukung batas juga meningkat seperti
variasi yang relatif jauh dan ini terjadi tampak pada tabel 5.
Tabel 5. Persentase peningkatan daya dukung ultimit akibat variasi Diameter cerucuk.
Panjang 20cm Panjang 18cm Panjang 16cm
Diameter % % %
qult Peningkatan qult Peningkatan qult Peningkatan
Tanpa
0.0164 0.0164 0.0164
cerucuk
0,5 0.0213 22.976 0.0178 7.787 0.0177 7.449
1 0.0305 46.308 0.0239 31.405 0.0188 12.996
1,5 0.0461 64.407 0.0287 42.879 0.0250 34.515

Peningkatan daya dukung batas yang peningkatan daya dukung batas 7% - 42%
terjadi dengan panjang cerucuk 20cm dan pada panjang cerucuk 16cm terjadi
dengan diameter cerucuk yang bertambah peningkatan daya dukung batas sebesar 7%
besar menunjukkan peningkatan sebesar -34%.
22% - 64%, pada panjang 18cm terjadi

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 53


Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600
0

Penurunan 2

Tanpa Perkuatan Panjang 16 Panjang 18 Panjang 20

Gambar 5. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 1,5cm dengan Variasi Panjang cerucuk

Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600
0

2
Penurunan (cm)

Tanpa Perkuatan Panjang 16 Panjang 18 Panjang 20

Gambar 6. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 1cm dengan Variasi Panjang cerucuk

Grafik hubungan Beban per satuan luas dan penurunan

Beban per satuan luas (Kg/cm2)


0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400
0

1
Penurunan (cm)

Tanpa Perkuatan Panjang 16 Panjang 18 Panjang 20

Gambar 7. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 0,5cm dengan Variasi Panjang cerucuk

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 54


Pada grafik daya dukung diameter yang lain relatif sama
penurunan (gambar 5 sampai 7) dengan dikarenakan perubahan jarak kurva tiap
variasi panjang cerucuk juga menunjukkan variasi.
terjadinya peningkatan daya dukung. Pada Dari hasil percobaan pembebanan
variasi ini, terjadi peningkatan yang paling dengan memvariasikan panjang cerucuk
efektif hanya terjadi pada variasi panjang dengan diameter yang sama, semakin
16cm ke 18cm pada diameter 1,5cm panjang cerucuk maka semakin besar pula
sedangkan pada variasi panjang dan peningkatan daya dukung batas yang
terjadi seperti terlihat pada tabel 6.
Tabel 6. Persentase peningkatan daya dukung ultimit akibat variasi panjang cerucuk.
Diameter 0,5cm Diameter 1cm Diameter 1,5cm
Panjang % % %
qult Peningkatan qult Peningkatan qult Peningkatan
Tanpa
cerucuk 0.0164 0.0164 0.0164
16 0.0177 7.345 0.0188 12.766 0.0250 34.400
18 0.0185 11.351 0.0239 31.405 0.0287 42.879
20 0.0213 23.005 0.0305 46.230 0.0461 64.407

Peningkatan daya dukung batas dengan tentunya terdapat perbedaan daya dukung
diameter 0,5cm pada panjang cerucuk yang terjadi pada penurunan yang sama
yang bertanbah panjang menunjukkan sehingga perlu adanya analisa rasio daya
peningkatan sebesar 7% - 23%. Pada dukung.
diameter cerucuk 1cm terjadi peningkatan Pengambilan rasio daya dukung
daya dukung batas sebesar 12% - 46% dan ditentukan dengan beban ultimit yang
pada diameter 1,5cm terjadi peningkatan terjadi berdasarkan beban batas yaitu beban
sebesar 34% - 64%. ultimit tanah dasar tanpa cerucuk. Besarnya
rasio daya dukung dapat dilihat pada tabel
Rasio Daya Dukung (BCR) berikut :
Adanya beda variasi Panjang dan
Diameter cerucuk pada kondisi yang sama
Tabel 7. Rasio daya dukung terhadap daya dukung batas
Panjang Diameter qult %
Rasio
(cm) (cm) (kg/cm2) Peningkatan
Tanpa Tanpa 0.0164 1
20 0.0213 1.298293 22.976
0,5 18 0.0178 1.084441 7.787
16 0.0177 1.080959 7.490
20 0.0305 1.72299 41.961
1 18 0.0239 1.348638 25.851
16 0.0188 1.063285 5.952
20 0.0461 2.444397 59.090
1,5 18 0.0287 1.523161 34.347
16 0.0250 1.328621 24.734

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 55


Pada tabel 7 terlihat bahwa semakin Pada penurunan 10%B atau 1cm
panjang cerucuk dan juga semakin besar terlihat pada tabel 8, dengan diameter yang
diameter cerucuk memiliki peningkatan lebih besar terlihat nilai yang paling efektif
rasio daya dukung yang semakin besar, pada panjang 20cm dengan diameter
sehingga persentase peningkatan dari daya cerucuk 1,5cm spasi 4cm menunjukkan
dukung batas masing-masing variasi persentase peningkatan sebesar 57,471%.
menunjukkan peningkatan. Pada panjang 16cm dengan diameter 0,5cm
terlihat prosentase peningkatan hanya 3,2%
Nilai BCR pada beberapa penurunan dibandingkan dengan tanpa cerucuk ini
untuk Variasi Diameter Cerucuk diakibatkan banyak faktor, diantaranya
Peningkatan besarnya rasio daya adalah faktor alat, faktor kepadatan tanah
dukung pada beberapa variasi penurunan yang relatif berubah, human error maupun
yang terjadi dan tidak berdasarkan beban dalam hal tiang yang dipancangkan,
batas dapat dilihat dari tabel 8, yang lempung disekitar tiang mengalami reduksi
menyajikan hubungan antara rasio daya daya dukung dikarenakan tiang yang
dukung dengan penurunan pada variasi dipasang lebih dahulu.
panjang dan diameter cerucuk.
Tabel 8. Hubungan antar BCR dengan penurunan untuk variasi diameter
Penurunan Panjang 20cm Panjang 18 cm Panjang 16 cm
% % %
Diameter q q q
%B BCR BCR BCR
(kg/cm2) Peningkatan (kg/cm2) Peningkatan (kg/cm2) Peningkatan

10% Tanpa 0.035 1.000 0.035 1.000 0.035 1.000


0,5 cm 0.039 1.126 12.644 0.039 1.112 11.207 0.036 1.032 3.161
1 cm 0.052 1.506 37.931 0.0425 1.221 10.857 0.038 1.103 7.184
1,5 cm 0.072 2.080 57.471 0.051 1.460 23.913 0.046 1.322 21.839
25% Tanpa 0.054 1.000 0.054 1.000 0.054 1.000 1.000
0,5 cm 0.067 1.252 25.234 0.064 1.198 19.813 0.065 1.213 21.308
1 cm 0.090 1.690 43.738 0.0749 1.400 20.217 0.067 1.260 4.673
1,5 cm 0.119 2.221 53.084 0.089 1.660 25.951 0.078 1.450 19.065
50% Tanpa 0.073 1.000 0.073 1.000 0.073 1.000
0,5 cm 0.115 1.562 56.207 0.104 1.413 41.337 0.100 1.370 36.971
1 cm 0.143 1.945 38.336 0.1219 1.663 24.991 0.112 1.524 15.416
1,5 cm 0.165 2.248 30.286 0.141 1.929 26.578 0.116 1.583 5.866

Pada penurunan 25%B atau 2,5cm, dengan Dari tabel 8 dapat diambil
diameter yang lebih besar terlihat nilai yang kesimpulan Semakin panjang cerucuk
paling efektif pada panjang 20cm dengan semakin besar daya dukung serta reduksi
diameter cerucuk 1,5cm spasi 4cm penurunan juga besar, demikian juga
menunjukkan persentase peningkatan semakin besar diameter makin besar pula
sebesar 53,084%. daya dukung dan reduksi penurunan yang
Pada penurunan 50%B atau 5cm dihasilkan. Namun pada penelitian ini
terlihat pada tabel 8dari hasil perhitungan dikarenakan beberapa faktor yang
perkuatan cerucuk dengan panjang 20cm mengurangi nilai efektif dari daya dukung.
dengan diameter 0,5cm spasi 4cm Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
menunjukkan nilai paling efektif dengan gambar 8 sampai 10 yang memberikan
persentase peningkatan 56,21%. peningkatanBCR

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 56


2.5

2.0

1.5

BCR
1.0

Tanpa perkuatan

0.5 Diameter 0,5cm


Diameter 1cm
Diameter 1,5cm
0.0
10% 20% 30% 40% 50%
Penurunan %B

Gambar 8. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 20cm dengan variasi diameter

2.5

2.0

1.5
BCR

1.0
Tanpa perkuatan
Diameter 0,5cm
0.5
Diameter 1cm
Diameter 1,5cm

0.0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B

Gambar 9. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 18cm dengan variasi diameter

2.5

2.0

1.5
BCR

1.0

Tanpa perkuatan
0.5 Diameter 0,5cm
Diameter 1cm
Diameter 1,5cm
0.0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B

Gambar 10. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 16cm dengan variasi diameter

Secara umum pada setiap penurunan, memberikan peningkatan nilai BCR.


pertambahan besar diameter maupun Tetapi pada beberapa variasi menunjukkan
semakin panjang cerucuk mampu nilai BCR yang tidak semestinya sehingga

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 57


berbeda-beda nilai bahkan berada dibawah dengan diameter 1,5cm mengalami
BCR tanah lempung lunak yang tanapa peningkatan daya dukung hingga 62,1%.
perkuatan. Oleh karena berubahnya nilai Pada penurunan 25%B atau 2,5cm
BCR ini disebabkan oleh beberapa faktor, dapat dilihat dengan panjang yang lebih
diantaranya adalah faktor alat, faktor besar terlihat nilai yang beragam hingga
kepadatan tanah yang relatif berubah, mengakibatkan adanya penurunan daya
human error maupun dalam hal tiang yang dukung yang disebabkan banyak faktor,
dipancangkan, lempung disekitar tiang diantaranya adalah faktor alat, faktor
mengalami reduksi daya dukung kepadatan tanah yang relatif berubah,
dikarenakan tiang yang dipasang lebih human error maupun dalam hal tiang yang
dahulu. dipancangkan, lempung disekitar tiang
mengalami reduksi daya dukung
Nilai BCR pada beberapa penurunan dikarenakan tiang yang dipasang lebih
untuk Variasi Panjang Cerucuk dahulu. Dapat dilihat pada diameter 0,5cm
Pada tabel 9 menyajikan hubungan dengan panjang 18cm mengalami
rasio daya dukung dengan penurunan pada penurunan rasio daya dukung hingga
beberapa variasi panjang cerucuk. Dapat 1,49%. Terlihat juga nilai yang paling
dilihat, pada penurunan 10%B atau 1cm. , efektif pada diameter 1,5cm dengan
dengan panjang yang lebih besar terlihat panjang 20cm. Persentase peningkatannya
nilai yang paling efektif pada panjang 20cm sebesar 56,075%.
Tabel 9. Hubungan antar BCR dengan penurunan untuk variasi Panjang
Penurunan Diameter 0,5cm Diameter 1cm Diameter 1,5cm
% % %
Panjang q q q
%B BCR BCR BCR
(kg/cm2) Peningkatan (kg/cm2) Peningkatan (kg/cm2) Peningkatan

10% Tanpa 0,035 1,000 0,035 1,000 0,035 1,000


16cm 0,036 1,032 3,161 0,035 1,000 0,000 0,046 1,322 32,184
18cm 0,039 1,112 8,046 0,0425 1,221 22,064 0,051 1,460 13,793
20cm 0,039 1,126 1,437 0,052 1,506 28,511 0,072 2,080 62,069
25% Tanpa 0,054 1,000 0,054 1,000 0,054 1,000 1,000
16cm 0,065 1,213 21,308 0,067 1,260 25,981 0,078 1,450 45,047
18cm 0,064 1,198 -1,495 0,0749 1,400 14,049 0,089 1,660 20,935
20cm 0,067 1,252 5,421 0,090 1,690 28,941 0,119 2,221 56,075
50% Tanpa 0,073 1,000 0,073 1,000 0,073 1,000
16cm 0,100 1,370 36,971 0,112 1,524 52,387 0,116 1,583 58,254
18cm 0,104 1,413 4,366 0,1219 1,663 13,940 0,141 1,929 34,652
20cm 0,115 1,562 14,870 0,143 1,945 28,215 0,165 2,248 31,924

Pada penurunan 50%B atau 5cm terlihat meningkat rata-rata pada penurunan
pada tabel 9, dari hasil perhitungan 50%B. Sehingga semakin besar diameter
perkuatan cerucuk dengan panjang 16cm cerucuk semakin besar daya dukung serta
dengan diameter 1,5cm spasi 4cm reduksi penurunan juga besar. Untuk lebih
menunjukkan nilai paling efektif dengan jelasnya dapat dilihat bagaimana
persentase peningkatan 58,254%. Dapat peningkatan rasio daya dukungnya pada
dikatakan peningkatan rasio daya dukung gambar 11 sampai 13.

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 58


2,5

2,0

1,5

BCR
1,0

Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm

0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B

Gambar 11. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang

2,5

2,0

1,5
BCR

1,0

Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm
0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Pe nurunan %B

Gambar 12. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang

2,5

2,0

1,5
BCR

1,0
Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm

0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B

Gambar 13. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang

Kecendrungan peningkatan daya dukung namun peningkatan tersebut relatif kecil


dapat juga dilihat dari rasio daya dukung dikarenakan kurang padatnya perkuatan
pada pengambilan titik-titik penurunan, sehingga pengaruh fungsi perkuatan
dalam hal ini diambil penurunan 10%B, disini belum dapat bekerja secara
25%B dan 50%B.(tabel 8 dan tabel 9). maksimal. Terlihat pada tabel 8 dan tabel
Kecendrungan peningkatan rasio daya 9 maupun gambar 8 sampai gambar 13
dukung terjadi dengan penambahan dari rasio daya dukung mencapai 2,2 kali
panjang untuk semua diameter pada daya dukung tanah lempung lunak tanpa
penurunan 10%B, 25%B dan 50%B dipasangi cerucuk.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 59
Dari hipotesis penelitian menerima H1 untuk resiko kesalahan
dikatakan penggunaan cerucuk dari sebesar 5% artinya variabel pengaruh
variasi panjang dan diameter akan panjang cerucuk dan diameter memiliki
berpengaruh pada daya dukung tanah pengaruh yang nyata pada daya dukung
lempung lunak dan juga ada nilai sebagai perkuatan lempung lunak.
optimum dari penggunaan perkuatan Dari keseluruhan uji pembebanan
tersebut. Dari hasil uji Analisa Varian 2 dapat diketahui bahwa seiring
Arah dari variasi Panjang dan Diameter bertambahnya panjang cerucuk dan
cerucuk menggunakan uji F, maka jika semakin besar diameter, maka daya
Fhitung > Ftabel, Ho ditolak dan H1 diterima dukung tanah akan terus meningkat.
yang berarti terdapat hubungan yang Penambahan pada panjang dan diameter
nyata antara variabel bebas dengan akan memberikan pola peningkatan yang
variabel terikat yang diamati. Sedangkan cenderung linear. Oleh karena itu pada
jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima dan H1 penelitian ini belum bisa didapatkan
ditolak yang berarti tidak terdapat suatu nilai optimum dari penambahan
hubungan yang nyata antara variabel panjang maupun diameter. Dalam hal ini
bebas dengan variabel terikat yang penggunaan perkuatan lempung lunak
diamati. Dalam penelitian yang menggunakan variasi panjang dan
menggunakan variasi panjang dan diameter cerucuk tidak diperoleh nilai
diameter cerucuk didapatkan Fhitung > optimum dikarenakan penelitian terbatas
Ftabel. Jadi keputusan menolak Ho dan pada panjang dan diameter tertentu

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji pembebanan, b. Semakin Panjang cerucuk secara
analisa data dan pembahasan pada tanah keseluruhan memberikan
lempung lunak, maka dapat ditarik peningkatan daya dukung, Kenaikan
beberapa kesimpulan sebagai berikut : pertambahan dari variasi panjang
1. Dari hasil analisa data dan dengan diameter tetap diperoleh
pembahasan mengenai pengaruh persentase peningkatan pada daya
variasi panjang dan diameter cerucuk dukung batas sebesar 64,407%.
terhadap daya dukung tanah lempung Pada peningkatan daya dukung dari
lunak (soft clay) ditinjau dari grafik nilai BCR masing-masing
beban penurunan dan nilai BCR penurunan diperoleh pada 10%B
didapatkan kesimpulan sebagai dengan variasi diameter 1,5cm
berikut : dengan panjang 20cm meningkat
a. Semakin besar diameter cerucuk sebesar 62,1%.
secara keseluruhan memberikan c. Pada pertambahan panjang maupun
peningkatan daya dukung,. pertambahan diameter memberikan
Kenaikan pertambahan dari variasi peningkatan nilai BCR, namun dari
diameter dengan panjang tetap keseluruhan variasi yang dilakukan
diperoleh persentase peningkatan banyak peningkatan BCR yang
pada daya dukung batas sebesar kenaikannya tidak konstan terhadap
64,407%. Pada peningkatan daya penurunan sebelumnya.
dukung dari nilai BCR masing- 2. Pemakaian cerucuk pada lempung
masing penurunan diperoleh pada lunak dapat meningkatkan daya
10%B dengan variasi diameter dukung lempung lunak. Dari
1,5cm dengan panjang 20cm kenaikan daya dukung tersebut
meningkat sebesar 57,5%. terlihat bahwa cerucuk memberikan
kontribusi yang cukup besar pada
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 60
lempung lunak. Sehingga cerucuk diperoleh kontribusi mencapai 2,2
dapat dijadikan alternatif untuk kali daya dukung tanah lempung
perbaikan tanah yang memiliki daya lunak tanpa dipasangi cerucuk.
dukung rendah. Dalam penelitian ini

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada pelaksanaan penelitian serta semua pihak
Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan atas dukungan dan partisipasinya selama
Sipil Fakultas Teknik Universitas penelitian
Brawijaya Malang sebagai tempat

DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E. 1986. Sifat Sifat Fisis Hardiyatmo, Hary Christady, 1996. Teknik
dan Geoteknis Tanah (Mekanika Fondasi 1. Penerbit PT. Gramedia
Tanah), terjemahan Johan K Hainin. Pustaka Utama, Jakarta.
Jakarta : Erlangga. Irsyam, Masyur. 2006. Struktur Cerucuk
Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah Edisi Matras Bambu Sebagai Alternatif
Keempat, terjemahan Budi Susilo S. struktur Jalan Raya Di Atas Daerah
Jakarta : Erlangga. Rawa, Trial Embankment Study.
Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah Makalah Seminar Nasional
(Prinsip Prinsip Rekayasa Geoteknik. Malang : Jurusan
Geoteknis) Jilid I, terjemahan Noor Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Endah dan Indrasurya B, Mochtar, Purnomo, Margono. 1990. Studi Hubungan
Jakarta : Erlangga. Beban vs Lendutan Pondasi yang
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1999. Tata Diperkuat dengan Cerucuk,
Cara Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Proceding Konferensi Geoteknik
Kayu Di atas Tanah Lembek dan Indonesia IV. Bandung.
Tanah Gambut. Pedoman Teknik . Tanimoto, Kiichi. 1973. Introduction to the
Jakarta :.PT. Medisa Sand Compaction Pile Method as
Gaspersz, Vincent. 1991. Teknik Analisis Applied to Stabilization of Soft
Dalam Penelitian Percobaan jilid 1 Foundation, Commonwealth
Edisi pertama. Bandung : Tarsito Scientific and Industrial Research
Hardiyatmo, Hary Christady. 1994. Organization. Austarlia.
Mekanika Tanah 2 Edisi Kedua. Terzaghi, karl. 1987. Mekanika Tanah
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka dalam praktek rekayasa Jilid I Edisi
Utama. Kedua, Jakarta : Erlangga

JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 61

Anda mungkin juga menyukai