ABSTRAK
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah Lempung mengalami perubahan volume dan
Lempung adalah agregat partikel- kembali ke bentuk asalnya, serta tidak
partikel berukuran mikroskopik dan disertai retak-retak pada saat perubahan
submikroskopik yang berasal dari tersebut. Jadi, tanah dapat disebut sebagai
pembusukan kimiawi unsur-unsur tanah bukan lempung (non-clay soils)
penyusun batuan, dan bersifat plastis walaupun terdiri dari partikel-partikel
dalam selang kadar air sedang sampai yang sangat kecil. Sebagai contoh,
luas. Dalam keadaam kering sangat keras partikel-partikel quartz, feldspar dan
dan tak mudah terkelupas hanya dengan mika dapat berukuran submikroskopis,
jari tangan. Permeabilitas lempung sangat namun tidak menunjukkan sifat plastis
rendah. Istilah gumbo digunakan, pada tanah
khususnya di Amerika bagian barat,
Untuk lempung yang keadaan plastisnya Lempung Lunak
ditandai dengan wujudnya yang bersabun Tanah lempung lunak
atau seperti terbuat dari lilin, serta amat didefinisikan sebagai lempung yang
keras. Pada kadar air yang lebih tinggi mempunyai tegangan geser kurang dari
(basah) lempung tersebut bersifat lengket 25 Kpa. (Edward W and Rolf Peter B,
(Terzaghi, 1987). 1981).
Berdasarkan mineral (Peck dkk,1953) mengklasifikasikan
penyusunnya, tanah lempung ialah tanah lempung berdasarkan hubungan antar
yang terdiri dari partikel-partikel mineral konsistensi, identifikasi, dan kuat geser
tertentu yang menghasilkan sifat-sifat tekan bebas (qu), seperti pada Tabel 1.
plastis pada tanah bila bercampur dengan (Braja M DAS, 1985 )
air. Sifat plastis ini menunjukkan sifat mengklasifikasikan lempung berdasarkan
bahan yang dapat diubah-ubah tanpa kadar air, seperti pada Tabel 2.
5. .
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Percobaan Deskripsi Uji Pembebanan dan
Variasi pemasangan cerucuk dalam Instrumentasi
percobaan ini adalah seperti Tabel 3. Langkah awal yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah
Tabel 3. Rancangan Percobaan
mempersiapkan material kaolin guna
Panjang Diameter
pemeriksaan karakteristk tanah lempung
Cerucuk (cm) Cerucuk (cm)
yang digunakan.
Tanpa cerucuk Tanpa cerucuk Penelitian ini dilakukan dalam dua
20 0,5 tahapan. Tahap pertama merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk
20 1 mengetahui jenis tanah yang akan diteliti
dan Tahap kedua penelitian yaitu
20 1,5 mempersiapkan subbase dan subgrade
18 0,5 sampai pada pembebanan. Sebagai
subgrade yang digunakan material kaolin
18 1 dimana kadar airnya dicoba-coba hingga
mencapai kondisi tanah lempung lunak
18 1,5
(soft clay). Untuk mendapatkan kadar air
16 0,5 yang sama untuk kondisi kering, tanah
lempung dikeringkan bersamaan hingga
16 1 menjadi kering, lempung yang sudah
16 1,5 dikeringkan dicampur dengan air sesuai
dengan perbandingan berat sehingga
mendapatkan kadar air 60%.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 50
Sebagai subbase digunakan pasir model pondasi, untuk menghindarkan
halus yang dihamparkan hingga rata distorsi daya dukung akibat pemampatan.
permukaan. Pasir halus yang digunakan Pada pengujian ini tanah lempung yang
memenuhi klasifikasi berdasarkan digunakan tidak kurang dari 20 cm.
AASHTO yaitu termasuk dalam kelas A- Kemudian dipasang cerucuk dengan
3 dengan kriteria prosentase lolos No.40 diameter cerucuk D1 = 0,5 cm, D2 = 1
minimal 51 dan No.200 maksimal 10. cm, D3 = 1,5 cm, panjang cerucuk P1=20
Kotak untuk uji pembebanan cm, P2=18 cm, P3 = 16 cm pada variasi
terbuat dari pelat baja,kecuali bagian selanjutnya kedalam lapisan subgrade.
depan terbuat dari kaca setebal 10 mm Pemasangan cerucuk dilakukan dengan
dengan dimensi lebar 55 cm, panjang 90 mendahulukan dibagian terluar kemudian
cm dan tinggi 60 cm. Pfiefle dan DAS, di dalam area yang dipasang perkuatan,
1979 (dalam Cristanto, 1992) dengan demikian area yang dipasangi
menyatakan dalam kedalaman lapisan cerucuk meningkat kepadatannya.
bawah tidak kurang dari 2 kali lebar
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini model 4. Sebagai lapisan subbase
pondasi telapak membebani atas menggunakan pasir halus.
permukaan subbase didalam box dengan Berdasarkan metode AASHTO,
ukuran 50cm x 90cm, dengan kedalaman dengan prosentase jumlah lolos
tanah 42cm. Sebuah dongkrak hidrolis saringan no.40 = 75,56% > 51% dan
dikerjakan sebagai beban yang bekerja saringan no.200 = 4,71% < 10%
diatas pondasi dan untuk mengetahui maka pasir dikatan pasir halus sesuai
besarnya beban dipasang proving ring yang diinginkan.
berkapasitas 100kg. Hasil pembacaan Dari hasil pengujian (hasil test
proving ring kemudian dikalikan dengan lab) untuk tanah lempung lunak tanpa
kalibrasi alat sebesar 0,331 untuk cerucuk diperoleh daya dukung ultimit
mendapatkan besaran beban dalam sebesar 0,0164 kg/cm2 dan dari variasi
kilogram (hasil pengujian terlampir). perkuatan terdapat beberapa hal yang
Berdasarkan Hasil penelitian mempengaruhi hasil dari pengujian. Hasil
pendahuluan, lempung lunak yang dari pengujian yang memungkinkan
terbuat dari kaolin dengan kadar air 60% kecendrungan besar kecilnya beban
memiliki karakteristik sebagai berikut : ultimit diantarnya adalah kurang telitinya
1. Nilai batas cair (LL) = 58,31% > % peneliti dalam melakukan pembuatan
50% , mengidentifikasikan bahwa sampel yang merupakan bukan lempung
tanah lempung ini memenuhi lunak namun kaolin yang dibuat hingga
sebagai lempung lunak (soft clay). memenuhi sebagai sampel lempung
2. Berdasarkan nilai kuat tekan bebas qu lunak dan juga dari pembacaan dial
= 0,2791 kg/cm2 , maka tanah maupun faktor alat.
lempung dapat dikatakan tanah Besarnya nilai dari daya dukung
lempung lunak. ultimit akibat adanya variasi panjang
3. Gs = 2,6009 , tanah lempung ini maupun diameter pada perkuatan
banyak mengandung mineral lempung lunak dapat dilihat lebih jelas
kaolinite. pada tabel 4. berikut :
Perkuatan tanah lempung lunak yang dengan berbagai variasi panjang dan
dilakukan adalah penggunaan cerucuk diameter dapat dilihat dari grafik hubungan
guna meningkatkan daya dukung tanah beban per satuan luas penurunan sebagai
lempung lunak. Penggunaaan cerucuk berikut :
1
Penurunan (cm)
Gambar 2. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 20cm dengan Variasi Diameter
1
Penurunan (cm)
Gambar 3. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 18cm dengan Variasi Diameter
Penurunan (cm)
2
Gambar 4. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Panjang 16cm dengan Variasi Diameter
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada dipasangnya cerucuk sudah
penambahan besar diameter cerucuk yang mengalami peningkatan dan pada
digunakan sebagai perkuatan memberikan penambahan besar diameter 0,5cm ke 1cm
kecenderungan peningkatan daya dukung maupun 1cm ke 1,5cm tidak terjadi
meskipun semua peningkatan tersebut peningkatan yang signifikan bahkan ada
tidak semuanya efektif. Mengingat beberapa penambahan panjang yang
besarnya panjang cerucuk menentukan memberikan daya dukung yang hampir
besarnya tegangan dan lekatan selimut tetap.
oleh tanah sehingga mempengaruhi Dari hasil percobaan pembebanan
besarnya peningkatan daya dukung tanah dengan memvariasikan diameter cerucuk
(Barksdale dan Bachus, 1983). dengan panjang cerucuk yang sama,
Nilai peningkatan efektif semakin besar diameter cerucuk maka daya
ditunjukkan oleh jarak antar kurva grafik dukung batas juga meningkat seperti
variasi yang relatif jauh dan ini terjadi tampak pada tabel 5.
Tabel 5. Persentase peningkatan daya dukung ultimit akibat variasi Diameter cerucuk.
Panjang 20cm Panjang 18cm Panjang 16cm
Diameter % % %
qult Peningkatan qult Peningkatan qult Peningkatan
Tanpa
0.0164 0.0164 0.0164
cerucuk
0,5 0.0213 22.976 0.0178 7.787 0.0177 7.449
1 0.0305 46.308 0.0239 31.405 0.0188 12.996
1,5 0.0461 64.407 0.0287 42.879 0.0250 34.515
Peningkatan daya dukung batas yang peningkatan daya dukung batas 7% - 42%
terjadi dengan panjang cerucuk 20cm dan pada panjang cerucuk 16cm terjadi
dengan diameter cerucuk yang bertambah peningkatan daya dukung batas sebesar 7%
besar menunjukkan peningkatan sebesar -34%.
22% - 64%, pada panjang 18cm terjadi
Penurunan 2
Gambar 5. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 1,5cm dengan Variasi Panjang cerucuk
2
Penurunan (cm)
Gambar 6. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 1cm dengan Variasi Panjang cerucuk
1
Penurunan (cm)
Gambar 7. Grafik Daya dukung - Penurunan pada Diameter 0,5cm dengan Variasi Panjang cerucuk
Peningkatan daya dukung batas dengan tentunya terdapat perbedaan daya dukung
diameter 0,5cm pada panjang cerucuk yang terjadi pada penurunan yang sama
yang bertanbah panjang menunjukkan sehingga perlu adanya analisa rasio daya
peningkatan sebesar 7% - 23%. Pada dukung.
diameter cerucuk 1cm terjadi peningkatan Pengambilan rasio daya dukung
daya dukung batas sebesar 12% - 46% dan ditentukan dengan beban ultimit yang
pada diameter 1,5cm terjadi peningkatan terjadi berdasarkan beban batas yaitu beban
sebesar 34% - 64%. ultimit tanah dasar tanpa cerucuk. Besarnya
rasio daya dukung dapat dilihat pada tabel
Rasio Daya Dukung (BCR) berikut :
Adanya beda variasi Panjang dan
Diameter cerucuk pada kondisi yang sama
Tabel 7. Rasio daya dukung terhadap daya dukung batas
Panjang Diameter qult %
Rasio
(cm) (cm) (kg/cm2) Peningkatan
Tanpa Tanpa 0.0164 1
20 0.0213 1.298293 22.976
0,5 18 0.0178 1.084441 7.787
16 0.0177 1.080959 7.490
20 0.0305 1.72299 41.961
1 18 0.0239 1.348638 25.851
16 0.0188 1.063285 5.952
20 0.0461 2.444397 59.090
1,5 18 0.0287 1.523161 34.347
16 0.0250 1.328621 24.734
Pada penurunan 25%B atau 2,5cm, dengan Dari tabel 8 dapat diambil
diameter yang lebih besar terlihat nilai yang kesimpulan Semakin panjang cerucuk
paling efektif pada panjang 20cm dengan semakin besar daya dukung serta reduksi
diameter cerucuk 1,5cm spasi 4cm penurunan juga besar, demikian juga
menunjukkan persentase peningkatan semakin besar diameter makin besar pula
sebesar 53,084%. daya dukung dan reduksi penurunan yang
Pada penurunan 50%B atau 5cm dihasilkan. Namun pada penelitian ini
terlihat pada tabel 8dari hasil perhitungan dikarenakan beberapa faktor yang
perkuatan cerucuk dengan panjang 20cm mengurangi nilai efektif dari daya dukung.
dengan diameter 0,5cm spasi 4cm Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
menunjukkan nilai paling efektif dengan gambar 8 sampai 10 yang memberikan
persentase peningkatan 56,21%. peningkatanBCR
2.0
1.5
BCR
1.0
Tanpa perkuatan
Gambar 8. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 20cm dengan variasi diameter
2.5
2.0
1.5
BCR
1.0
Tanpa perkuatan
Diameter 0,5cm
0.5
Diameter 1cm
Diameter 1,5cm
0.0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B
Gambar 9. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 18cm dengan variasi diameter
2.5
2.0
1.5
BCR
1.0
Tanpa perkuatan
0.5 Diameter 0,5cm
Diameter 1cm
Diameter 1,5cm
0.0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B
Gambar 10. Grafik Hubungan BCR -Penurunan Pada panjang 16cm dengan variasi diameter
Pada penurunan 50%B atau 5cm terlihat meningkat rata-rata pada penurunan
pada tabel 9, dari hasil perhitungan 50%B. Sehingga semakin besar diameter
perkuatan cerucuk dengan panjang 16cm cerucuk semakin besar daya dukung serta
dengan diameter 1,5cm spasi 4cm reduksi penurunan juga besar. Untuk lebih
menunjukkan nilai paling efektif dengan jelasnya dapat dilihat bagaimana
persentase peningkatan 58,254%. Dapat peningkatan rasio daya dukungnya pada
dikatakan peningkatan rasio daya dukung gambar 11 sampai 13.
2,0
1,5
BCR
1,0
Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm
0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B
Gambar 11. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang
2,5
2,0
1,5
BCR
1,0
Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm
0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Pe nurunan %B
Gambar 12. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang
2,5
2,0
1,5
BCR
1,0
Tanpa perkuatan
Panjang 16cm
0,5
Panjang 18cm
Panjang 20cm
0,0
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Penurunan %B
Gambar 13. Grafik Hubungan BCR-Penurunan Pada Diameter 0,5cm dengan variasi panjang
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji pembebanan, b. Semakin Panjang cerucuk secara
analisa data dan pembahasan pada tanah keseluruhan memberikan
lempung lunak, maka dapat ditarik peningkatan daya dukung, Kenaikan
beberapa kesimpulan sebagai berikut : pertambahan dari variasi panjang
1. Dari hasil analisa data dan dengan diameter tetap diperoleh
pembahasan mengenai pengaruh persentase peningkatan pada daya
variasi panjang dan diameter cerucuk dukung batas sebesar 64,407%.
terhadap daya dukung tanah lempung Pada peningkatan daya dukung dari
lunak (soft clay) ditinjau dari grafik nilai BCR masing-masing
beban penurunan dan nilai BCR penurunan diperoleh pada 10%B
didapatkan kesimpulan sebagai dengan variasi diameter 1,5cm
berikut : dengan panjang 20cm meningkat
a. Semakin besar diameter cerucuk sebesar 62,1%.
secara keseluruhan memberikan c. Pada pertambahan panjang maupun
peningkatan daya dukung,. pertambahan diameter memberikan
Kenaikan pertambahan dari variasi peningkatan nilai BCR, namun dari
diameter dengan panjang tetap keseluruhan variasi yang dilakukan
diperoleh persentase peningkatan banyak peningkatan BCR yang
pada daya dukung batas sebesar kenaikannya tidak konstan terhadap
64,407%. Pada peningkatan daya penurunan sebelumnya.
dukung dari nilai BCR masing- 2. Pemakaian cerucuk pada lempung
masing penurunan diperoleh pada lunak dapat meningkatkan daya
10%B dengan variasi diameter dukung lempung lunak. Dari
1,5cm dengan panjang 20cm kenaikan daya dukung tersebut
meningkat sebesar 57,5%. terlihat bahwa cerucuk memberikan
kontribusi yang cukup besar pada
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658 60
lempung lunak. Sehingga cerucuk diperoleh kontribusi mencapai 2,2
dapat dijadikan alternatif untuk kali daya dukung tanah lempung
perbaikan tanah yang memiliki daya lunak tanpa dipasangi cerucuk.
dukung rendah. Dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph E. 1986. Sifat Sifat Fisis Hardiyatmo, Hary Christady, 1996. Teknik
dan Geoteknis Tanah (Mekanika Fondasi 1. Penerbit PT. Gramedia
Tanah), terjemahan Johan K Hainin. Pustaka Utama, Jakarta.
Jakarta : Erlangga. Irsyam, Masyur. 2006. Struktur Cerucuk
Craig, R.F. 1994. Mekanika Tanah Edisi Matras Bambu Sebagai Alternatif
Keempat, terjemahan Budi Susilo S. struktur Jalan Raya Di Atas Daerah
Jakarta : Erlangga. Rawa, Trial Embankment Study.
Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah Makalah Seminar Nasional
(Prinsip Prinsip Rekayasa Geoteknik. Malang : Jurusan
Geoteknis) Jilid I, terjemahan Noor Teknik Sipil Universitas Brawijaya
Endah dan Indrasurya B, Mochtar, Purnomo, Margono. 1990. Studi Hubungan
Jakarta : Erlangga. Beban vs Lendutan Pondasi yang
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1999. Tata Diperkuat dengan Cerucuk,
Cara Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Proceding Konferensi Geoteknik
Kayu Di atas Tanah Lembek dan Indonesia IV. Bandung.
Tanah Gambut. Pedoman Teknik . Tanimoto, Kiichi. 1973. Introduction to the
Jakarta :.PT. Medisa Sand Compaction Pile Method as
Gaspersz, Vincent. 1991. Teknik Analisis Applied to Stabilization of Soft
Dalam Penelitian Percobaan jilid 1 Foundation, Commonwealth
Edisi pertama. Bandung : Tarsito Scientific and Industrial Research
Hardiyatmo, Hary Christady. 1994. Organization. Austarlia.
Mekanika Tanah 2 Edisi Kedua. Terzaghi, karl. 1987. Mekanika Tanah
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka dalam praktek rekayasa Jilid I Edisi
Utama. Kedua, Jakarta : Erlangga