PENDAHULUAN
1
mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini menempuh pendidikan di
berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negri, swasta hingga
perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di
Singapura.
Untuk mengetahui sistem pendidikan di Singapura yang mampu menjadikan
Negaranya sebagai Negara maju dalam bidang pendidikan dibutuhkan suatu kajian
khusus terkait kebijakan pendidikan Singapura. Oleh sebab itu diperlukan adanya
upaya untuk membandingkan kebijakan pendidikan yang dilakukan di Indonesia dan
di Singapura agar nantinya dapat membantu Indonesia dalam membenahi kekurangan
yang terdapat pada kebijakan pendidikan di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
2
PEMBAHASAN
Dari dasar pendidikan tersebut maka munculah tujuan dan fungsi pendidikan
di Indonesia. Adapun tujuan pendidikan di Indonesia yaitu meningkatkan ketakwaan,
kecerdasan, keterampilan, dan budi luhur, rasa cinta tanah air (patriotisme), memupuk
sikap membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab membangun
masyarakatnya. Sedangkan fungsi pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Materi yang akan diajarkan oleh guru sangatlah banyak namun dapat secara
umum disebutkan dengan rinci sebagai berikut:
1. pendidikan Pancasila;
2. pendidikan agama;
3. pendidikan kewarganegaraan;
4. bahasa Indonesia;
5. membaca dan menulis;
6. matematika (termasuk berhitung);
3
7. pengantar sains dan teknologi;
8. ilmu bumi;
9. sejarah nasional dan sejarah umum;
10. kerajinan tangan dan kesenian;
11. pendidikan jasmani dan kesehatan;
12. menggambar; serta
13. bahasa Inggris.
Semua materi tersebut harus dapat dikuasai oleh masing-masing guru bidang
studi yang akan diajarkan kepada anak didik. Jadi pemahaman anak didik terhadap
materi-materi tersebut sangat bergantung pada guru yang mengajarkan materi-materi
tersebut dan peranan anak didik dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh guru.
4
b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1
adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan
penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8
tahun.
5
3. Sekolah Dasar. Sekolah dasar(disingkat SD; Inggris: Elementary School)
adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah
dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat
ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang
memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.Pelajar
sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara
berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah
dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat)
3 tahun.
4. Perguruan tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan
spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Jenjang pendidikan
tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, special dan doctor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi (UU Sisdiknas, pasal 19:2003)
Perguruan tinggi dapat berbentuk :
a. Akademi
b. Politeknik
c. Sekolah tinggi
d. Institut
e. Universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan
program akademik, profesi dan vokasi (UU, Sisdiknas, pasal 20:2003).
Kerangka dasar dan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia dikembangkan
oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk setiap program studi. Dimana kurikulum
6
pendidikan tinggi wajib memuatkan pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan bahasa.
Berbeda dengan sekolah menengah, perguruan tinggi menerapkan sistem
kredit semester (SKS). Di perguruan tinggi, seorang mahasiswa jika dapat
menghabiskan jumlah kredit mata kuliah yang ditargetkan dn dapat
menempuhnya dalam waktu tertentu sesuai dengan rencana yang
diprogramkan, mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan pendidikan tinggi
Strata 1 (S1) dalam waktu 4 tahun. Namun bila tidak sanggup karena banyak
mengulang mata kuliah yang rendah nilainya atau karena cuti, waktu yang
ditempuh untuk diwisuda sebagai seorang sarjana bisa lebih dari 4 tahun.
Kalau ia berhasil wisuda dan berniat melanjutkan studi lanjut, masih ada dua
tahap dalam pendidikan tinggi yang dapat ditempuhnya, yaitu jenjang S2 atau
Magister yang normalnya ditempuh selama 2 tahun, dan jenjang Ssedangkan
S3 atau doctor yang efektifnya ditempuh selama 2 tahun, sedangkan sisanya
untuk penelitian. Apabila seluruh tahap pendidikan tinggi ini ditempuh, diberi
gelar doctor untuk bidang yang dipilihnya.
Singapura merupakan salah satu negara termaju di kawasan Asia Tenggara dan
bisa mengalahkan saudara-saudara tuanya di kawasan semenanjung Melayu. Hal
tersebut terjadi karena kemajuan sistem pendidikannya. Saat ini, negara berpenduduk
5 juta jiwa ini telah menjadi negara tujuan bagi sekitar 86 ribu pelajar inernasional
dari 120 kebangsaan untuk menimba ilmu mulai dari jenjang sekolah dasar, sekolah
menengah (SMP & SMA), Diploma politeknik, sarjana, hingga program pasca sarjana
dengan beragam pilihan sekolah mulai dari sekolah negeri, sekolah swasta, hingga
sekolah internasional.
7
menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan
mengembangkan bakat.
Visi pendidikan yang dianut Singapura adalah First World Economy, World
Class Home dengan menekankan pentingnya sistem pendidikan yang berkulitas
tinggi.Usaha-usaha penyempurnaan pendidikan dilakukan dengan peninjauan
kurikulum dan sistem rekrutmen siswa khususnya ditingkat universitas,
pengembangan teknologi informasi, serta pembangunananya secara holistik.
Singapura memilki cita-cita untuk menjadi education hub. Universitas-universitas
terkenal di dunia diharapkan dapat bekerjasama membuka kampus-kampus cabang di
Singapura.
8
belajar di Singapura. Dalam kinerjanya lembaga ini dibantu oleh beberapa lemabaga
lain yang mempunyai tugas berbeda sesuai keahliannya masing-masing yaitu :
9
holders.Kandidat guru yang diterima kemudian ditempatkan di sebuah sekolah
untuk mengajar selama satu tahun lalu melanjutkan pendidikan di National
Institute ofEducation untuk memperoleh kualifikasi mengajar resmi,
3. International Enterprise Singapore (IE). Lembaga ini bertugas untuk
membantu sekolah-sekolah berkualitas di Singapura untuk mengembangkan
bisnisnya dan membuka kampus di luar negeri.
4. SPRING Singapore. Mengontrol kualitas dari organisasi pendidikan swasta di
Singapura. Sehingga apabila terdapat organisasi pendidikan yang kualitasnya
menurun dapat diketahui secara langsung dan nantinya dapat diperbaiki.
Pelajaran yang mereka peroleh juga tidak terlalu berbeda dengan kita di
Indonesia, misalnya Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga Mother
TongueLanguage atau pelajaran bahasa sesuai bahasa ibu. Hal ini dikarenakan
Singapura merupakan Negara multirasial. Misalnya, siswa orang Melayu akan
10
mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese dapat mempelajari bahasa
Mandarin, mereka yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. hampir
semua mata pelajaran tersebut diujikan dalam O Level Test atau UN versi Singapura.
11
Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut kemampuan
belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada akhir kelas 6 SD,
siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar (Primary School Leaving
Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di Singapura telah digunakan sebagai
model internasional, khususnya metode pengajaran matematika. Siswa asing
dari negara manapun diterima di Sekolah Dasar menurut ketersediaan
lowongan tempat.
3. Pendidikan Menegah. Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama
4 atau 5 tahun melalui program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial
dan cepat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'O' (Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Ordinary') pada tingkat empat.
Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik,yang
keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'N' (Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Normal') pada tingkat empat dan
jika hasilnya memuaskan, maka siswa akan mengikuti ujian GCE 'O' pada
tingkat lima.
4. Pendidikan Pra Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan ujian tingkat
GCE 'O', para siswa diperbolehkan mendaftar untuk mengikuti program
akademi selama dua tahun masa pelajaran pada pra-universitas atau institut
terpadu selama tiga tahun masa pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya
merupakan dasar untuk masuk ke universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata
kuliah wajib, yaitu General Paper dan Mother Tongue, dan maksimum empat
subyek Singapore-Cambridge General Certificate of Education 'Advanced'
(GCE 'A') dari tingkat seni, ilmu pengetahuan dan pelajaran tentang
perniagaan. Di akhir masa pelajaran pada pra universitas siswa mengikuti
ujian tingkat GCE 'A'.
5. Pendidikan Tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Saat ini ada 4 universitas di Singapura yaitu (1) National University of
Singapore; (2) Nanyang Technological University; (3) Singapore Management
University; dan (4) SIM University. Siswa menerima gelar yang diakui secara
12
internasional setelah menyelesaikan kuliah mereka di universitas. Selain juga
terdapat sepuluh lembaga pendidikan tinggi swasta lainnya yang memberikan
gelar sarjana dan pascasarjana. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi ini
menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan pendidikan dan pengalaman
akademis mereka sehingga dapatmenghadapi persaingan di dunia kerja yang
terus bergerak maju, membukakesempatan luas bagi mereka untuk
berpartisipasi dalam peningkatan perekonomian Singapura
Terdapat juga institusi-institusi khusus asing di Singapura, yang telah
mendirikan kampusnya di sini atau bekerja sama dengan politeknik-politeknik
lokal. Program ini memungkinkan siswa-siswa politeknik untuk mendapatkan
gelar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang telah mereka ambil setelah
mereka menyelesaikan diploma mereka di politeknik.
Kurikulum
Untuk kurikulum pada tahap sekolah taman kanak-kanak menyelenggarakan
dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap
minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan
bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah
Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi anak-anak
ekspatriat
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris,
Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti musik,
kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran sosial. Ilmu
pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3 Sekolah Dasar.
Kurikulum pendidikan lanjutan mencakup Bahasa Inggris, Bahasa daerah,
Matematika, Ilmu Pengetahuan dan kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa
dapat memilih pilihan mereka sendiri tergantung apakah mereka di jurusan Seni, Ilmu
Pengetahuan, Perniagaan atau teknik terapan.
Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas
kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan
keterampilan intelektual.
13
Bicara soal silabus dan kurikulum, departemen pendidikan di Singapura setiap
kali bekerja untuk melakukan evaluasi. Setiap perkembangan baru selalu disisipkan
pada silabus baru. Jadi itulah pendidikan di singapura, bukan sekadar menyediakan
sarana prasarana yang memadai tetapi juga selalu meng up-dating dari tahun ketahun.
Evaluasi Pendidikan
Penyelenggaraan evaluasi pendidikan di Singapura tidak berbeda dengan
pendidikan di Indonesia, yaitu mengadakan evaluasi berbentuk Ujian Nasional.
Dalam pendidikan singapura tidak menentukan kelulusan seseorang, karena menurut
Pemerintahannya setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan
pendidikan. Jadi untuk pelajar yang sudah duduk di kelas 4 Express ataupun yang
dikelas 5 Normal Academic sudah harus mengikuti 0 level test untuk lulus dari
secondary school. Dalam 0 level test ada tujuh pelajaran yang harus diikuti
diantaranya 5 mata pelajaran pokok dan 2 mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran
pokok tersebut adalah English Mother, Tongue, matematika, IPA ( biologi, kimia,
fisika), IPS (Sejarah, sosiologi, geografi) serta dua mata pelajaran pilihan dari food
and nutrition, IT dan design and technology, semua pelajaran tersebut mempunyai
nilai minimum. Bagi siswa yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum tetap lulus,
akan tetapi ijazah mereka aka nada nilai merah. Jika mereka tidak ingin ada nilai
merahnya dalam ijazah maka mereka boleh mengulangi satu tahun di kelas yang
sama.
Setelah secondary school, masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk
ke universitas, yaitu Centralised institute atau Junior Colleges (tertiary education,
persiapan menuju tingkat universitas). Tetapi untuk mereka yang memiliki nilai bagus
(poin 1 14) bisa langsung ke Junior College yang lamanya 2 tahun. Jika mereka
tidak memiliki nilai dari poin yang disebutkan itu maka mereka melanjutkan ke
Centralised Institute yang waktunya lebih lama yakni 3 tahun. Setelah itu mereka
harus melewati ujian nasional yang tentu saja lebih sulit karena sudah masuk
Universitas. Dengan banyaknya tes yang harus dilewati, tentulah universitas di
Singapura bisa mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas, karena penyaringan
mahasiswanya secara tidak langsung dilakukan melewati sejumlah tes-tes tersebut.
14
Biaya Sekolah di Singapura
Untuk sekolah negeri dan sekolah bantuan Pemerintah, biaya per bulan adalah
sebagai berikut:
S$120 untuk Sekolah Dasar
S$170 untuk Sekolah Lanjutan
S$280 untuk Pendidikan Pra Universitas/ akademi
Mengenai biaya sekolah independen dan daerah sangat bervariasi.
3. Pendidikan pra universitas. Pada jenjang ini peserta didik dipersiapkan untuk
memasuki jenjang perguruan tinggi universitas ataupun pendidikan kejuruan
atau yang sejenisnya. Sementara itu di Indonesia tidak terdapat jenjang pra
Universitas/Junior College.
15
Singapura memiliki mekanisme evaluasi pendidikan yang sama seperti UN. Bedanya
dengan UN di Indonesia, UN di Singapura yang disebut 0 level test, tidak
menentukan kelulusan seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang
punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan.
16
kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam
rangka mewujudkan
tujuan nasional
4. Jenjang 1. Pendidikan Anak 1. Pendidikan Pra
Usia Dini Sekolah
2. Pendidikan Dasar 2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan 3. Pendidikan
menengah Pertama Menegah
4. Pendidikan 4. Pendidikan Pra
Menengah Atas. Perguruan Tinggi
5. Perguruan Tinggi. 5. Pendidikan Tinggi
5. Materi 1. Pendidikan 1. Bahasa inggris
Pancasila 2. Matematika
2. Pendidikan agama 3. IPA
3. Bahasa Indonesia 4. IPS
4. Matematika 5. Seni
5. Bahasa Inggris 6. Mother Tongue
6. Olahraga Language
7. Kerajinan tangan
dan kesenian
8. IPA
9. IPS
10. TI
6. Kurikulum Kurikulum 2013 Terbagi menjadi beberapa
cangkupan luas, holistik
dan bersifat global.
7. Bahasa Inggris Kedudukan bahasa Inggris Digunakan sebagai Bahasa
hanya sebagai bahasa asing, Kerja Umum.
dimana bahasa tersebut
jarang dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari, tapi
hanya dipergunakan dalam
kegiatan-kegiatan tertentu
saja.
8. Pendidikan Dasar 9 Tahun 6 Tahun
9. Pendidikan 3 Tahun, tidak terdapat 3 tahun dan 5 tahun,
Menengah klasifikasi tertentu terklasifikasi menjadi
menjadi Express, Normal
Academic dan Normal
Technica
17
dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat
diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain
dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan,
dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
19
Tonny, Widiastono D.(2004).Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas dan
Yayasan Toyota
20