Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara sangatlah memerlukan pendidikan dalam menunjang


kemajuannya, karena tanpa pendidikan sumber daya manusia tidak akan dapat
menjalankan kehidupan sebagai warga negara dengan baik. Pendidikan merupakan
sarana dalam rangka memajukan kualitas seseorang, melalaui pendidikan juga,
pribadi seorang manusia dapat terbentuk. Begitu vitalnya peran pendidikan dalam
kehidupan manusia, sehingga pendidikan seharusnya mempunyai kualitas yang
bermutu sehingga produk yang dihasilkan oleh pendidikan diharapkan dapat
membantu manusia untuk menjadi lebih baik dan tetap survive dalam melakoni
kehidupan yang semakin hari semakin kejam.
Tak dapat di pungkiri bahwa pendidikan nasional merupakan tonggak yang
kuat dalam memajukan pendidikan yang ada di Indonesia oleh karena itu pendidikan
nasional hendaknya mempunyai kualitas yang baik sehingga nantinya dapat
memenuhi tujuan pendidikan Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
dapat memberikan suplemen yang hebat untuk peserta didik sehingga nantinya peserta
didik dapat menjalani kehidupan ini dengan baik.
Untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang baik tentu kebijakan yang di
ambil oleh pemerintah harus berkualitas juga. Kebijakan pendidikan yang tentunya
diperoleh dengan cara memperoleh data dari berbagai riset, sehingga nantinya
kebijakan yang diambil tidak hanya mementingkan pribadi dan golongannya
sendiri. Selain adanya riset, pengambilan kebijakan juga harus memperhatikan
kebijakan pendidikan-pendidikan di Negara lain yang lebih maju, sehingga
pemerintah mempunyai banyak referensi kebijakan yang di anut oleh Negara lain.
Dari data tersebut nantinya dapat diambil kebijakan yang pas dan cocok untuk Negara
Indonesia.
Salah satu negara yang pendidikannya maju pesat adalah Singapura, Negara
kecil yang mempunyai pendapatan perkapita 34.000 dollar AS per tahun ini begitu
concern dalam hal pendidikan sehingga sampai saat ini Singapura termasuk dalam
Negara yang maju dalam bidang pendidikan. Ada lebih dari 80.000 siswa

1
mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini menempuh pendidikan di
berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negri, swasta hingga
perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di
Singapura.
Untuk mengetahui sistem pendidikan di Singapura yang mampu menjadikan
Negaranya sebagai Negara maju dalam bidang pendidikan dibutuhkan suatu kajian
khusus terkait kebijakan pendidikan Singapura. Oleh sebab itu diperlukan adanya
upaya untuk membandingkan kebijakan pendidikan yang dilakukan di Indonesia dan
di Singapura agar nantinya dapat membantu Indonesia dalam membenahi kekurangan
yang terdapat pada kebijakan pendidikan di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam


Perbandingan Kebijakan Pendidikan Antara Indonesia dan Singapura ialah sebagai
berikut:
1. Bagaimana kebijakan pendidikan di Indonesia?
2. Bagaimana kebijakan pendidikan di Singapura?
3. Bagaimana perbandingan kebijakan pendidikan di Indonesia dan di
Singapura?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan Perbandingan


Kebijakan Pendidikan di Indonesia dan Singapura ialah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan kebijakan pendidikan di Indonesia
2. Untuk mendeskripsikan kebijakan pendidikan di Singapura?
3. Untuk menganalisis dan membandingkan kebijakan pendidikan di Indonesia
dan di Singapura

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Dasar pendidikan di Indonesia berpedoman pada UUD 45 dan Pancasila.


UUD45 dan Pancasila sangat memegang peranan penting dalam menunjang
kemajuan pendidikan di Indonesia, karena di dalam UUD45 dan Pancasila banyak
terdapat cita-cita rakyat Indonesia yang terkandung di dalamnya sehingga menjadi
pedoman dalam menjalankan suatu pendidikan.

Dari dasar pendidikan tersebut maka munculah tujuan dan fungsi pendidikan
di Indonesia. Adapun tujuan pendidikan di Indonesia yaitu meningkatkan ketakwaan,
kecerdasan, keterampilan, dan budi luhur, rasa cinta tanah air (patriotisme), memupuk
sikap membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab membangun
masyarakatnya. Sedangkan fungsi pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

Agar pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka peraturan pemerintah


mengadakan jenjang pendidikan yang dimulai dari PAUD ( Pendidikan Anak Usia
Dini) hingga perguruan tinggi. Dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih efektif
dan efisien, maka seorang pendidik harus menguasai berbagai macam metode dan
strategi dalam pembelajaran. Penguasaan metode dan strategi tersebut erat kaitannya
dengan cara dan pemahaman seorang pendidik mengenai isi atau materi yang akan
diajarkannya.

Materi yang akan diajarkan oleh guru sangatlah banyak namun dapat secara
umum disebutkan dengan rinci sebagai berikut:
1. pendidikan Pancasila;
2. pendidikan agama;
3. pendidikan kewarganegaraan;
4. bahasa Indonesia;
5. membaca dan menulis;
6. matematika (termasuk berhitung);

3
7. pengantar sains dan teknologi;
8. ilmu bumi;
9. sejarah nasional dan sejarah umum;
10. kerajinan tangan dan kesenian;
11. pendidikan jasmani dan kesehatan;
12. menggambar; serta
13. bahasa Inggris.
Semua materi tersebut harus dapat dikuasai oleh masing-masing guru bidang
studi yang akan diajarkan kepada anak didik. Jadi pemahaman anak didik terhadap
materi-materi tersebut sangat bergantung pada guru yang mengajarkan materi-materi
tersebut dan peranan anak didik dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh guru.

Jenjang Pendidikan di Indonesia


Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, secara umum jenjang
pendidikan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Pendidikan dasar
2. Pendidikan menengah
3. Pendidikan tinggi
Pembahasan dari setiap jenjang pendidikan yang lebih terinci ialah sebagai
berikut :
1. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Pendidikan anak usia dini adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Ada dua tujuan
diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
a. Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu
anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam
memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

4
b. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar (akademik) di sekolah.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1
adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan
penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8
tahun.

2. Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia


dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal.
Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Lama masa
belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya
yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat
program di TK selama 2 (dua) tahun, yaitu:
TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun
Umur rata-rata minimal kanak-kanak mulai dapat belajar di sebuah
taman kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus
dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan
pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan
ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang
sederajat. Di Indonesia, seseorang tidak diwajibkan untuk menempuh
pendidikan di TK (Taman-taman Kanak).

5
3. Sekolah Dasar. Sekolah dasar(disingkat SD; Inggris: Elementary School)
adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah
dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat
ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang
memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.Pelajar
sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara
berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah
dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat)
3 tahun.
4. Perguruan tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan
spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Jenjang pendidikan
tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi
merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, special dan doctor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi (UU Sisdiknas, pasal 19:2003)
Perguruan tinggi dapat berbentuk :

a. Akademi
b. Politeknik

c. Sekolah tinggi

d. Institut

e. Universitas
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan
program akademik, profesi dan vokasi (UU, Sisdiknas, pasal 20:2003).
Kerangka dasar dan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia dikembangkan
oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk setiap program studi. Dimana kurikulum

6
pendidikan tinggi wajib memuatkan pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan dan bahasa.
Berbeda dengan sekolah menengah, perguruan tinggi menerapkan sistem
kredit semester (SKS). Di perguruan tinggi, seorang mahasiswa jika dapat
menghabiskan jumlah kredit mata kuliah yang ditargetkan dn dapat
menempuhnya dalam waktu tertentu sesuai dengan rencana yang
diprogramkan, mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan pendidikan tinggi
Strata 1 (S1) dalam waktu 4 tahun. Namun bila tidak sanggup karena banyak
mengulang mata kuliah yang rendah nilainya atau karena cuti, waktu yang
ditempuh untuk diwisuda sebagai seorang sarjana bisa lebih dari 4 tahun.
Kalau ia berhasil wisuda dan berniat melanjutkan studi lanjut, masih ada dua
tahap dalam pendidikan tinggi yang dapat ditempuhnya, yaitu jenjang S2 atau
Magister yang normalnya ditempuh selama 2 tahun, dan jenjang Ssedangkan
S3 atau doctor yang efektifnya ditempuh selama 2 tahun, sedangkan sisanya
untuk penelitian. Apabila seluruh tahap pendidikan tinggi ini ditempuh, diberi
gelar doctor untuk bidang yang dipilihnya.

2.2 Kebijakan Pendidikan di Singapura

Singapura merupakan salah satu negara termaju di kawasan Asia Tenggara dan
bisa mengalahkan saudara-saudara tuanya di kawasan semenanjung Melayu. Hal
tersebut terjadi karena kemajuan sistem pendidikannya. Saat ini, negara berpenduduk
5 juta jiwa ini telah menjadi negara tujuan bagi sekitar 86 ribu pelajar inernasional
dari 120 kebangsaan untuk menimba ilmu mulai dari jenjang sekolah dasar, sekolah
menengah (SMP & SMA), Diploma politeknik, sarjana, hingga program pasca sarjana
dengan beragam pilihan sekolah mulai dari sekolah negeri, sekolah swasta, hingga
sekolah internasional.

Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa


memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel
untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Selama bertahun-tahun,
Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional

7
menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan
mengembangkan bakat.

Sistem pendidikan di Singapura terdiri dari empat lembaga utama, yakni:


1. Pemerintah, sekolah yang didanai pemerintah dan independen untuk tingkat
sekolah dasar dan menengah
2. Universitas Lokal, Pendidikan Politeknik dan Lembaga Teknik- untuk paska
pendidikan tingkat menengah
3. Sekolah swasta untuk pendidikan tingkat dasar dan menengah
4. Sekolah dengan sistem dari luar negeri dan sekolah asing/internasional.

Kurikulum yang diterapkan Singapura mencakup; matematikabahasa inggris,


berbagai pengetahuan ekonomi, teknologi informasi dan sosial budaya, kemanusiaan,
serta pendidikan moral. Pendidikan moral menjadi fokus penting dalam rangka
membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disiplin dan
perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan dimaksudkan pula untuk mengembangkan
kreativitas anak didik khususnya di bidang teknologi informasi.

Visi pendidikan Singapura

Visi pendidikan yang dianut Singapura adalah First World Economy, World
Class Home dengan menekankan pentingnya sistem pendidikan yang berkulitas
tinggi.Usaha-usaha penyempurnaan pendidikan dilakukan dengan peninjauan
kurikulum dan sistem rekrutmen siswa khususnya ditingkat universitas,
pengembangan teknologi informasi, serta pembangunananya secara holistik.
Singapura memilki cita-cita untuk menjadi education hub. Universitas-universitas
terkenal di dunia diharapkan dapat bekerjasama membuka kampus-kampus cabang di
Singapura.

Untuk mencapai visi tersebut pemerintah Singapura membentuk suatu


lembaga yaitu Singapore Education. Singapore Education adalah suatu inisiatif multi-
lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Singapura pada tahun 2003 untuk
mengembangkan dan mempromosikan Singapura sebagai pusat pendidikan
berkualitas dan membantu siswa internasional mengambil keputusan dalam hal

8
belajar di Singapura. Dalam kinerjanya lembaga ini dibantu oleh beberapa lemabaga
lain yang mempunyai tugas berbeda sesuai keahliannya masing-masing yaitu :

1. Singapore Tourism Board (STB) - Education Services Division. Lembaga ini


mempunyai peran untuk mempromosikan Singapore Education di luar negri,
sehingga nantinya Negara lain akan mengetahui pendidikan di Singapura itu
seperti apa. Jika dirasa memang bagus, maka mungkin saja Negara-negara
yang lain akan tertarik dan melakukan kerjasama dengan Singapura. Dalam
lembaga ini terdapat 3 departemen yang masing-masing mempunyai focus
pelayanan pendidikan yang berbeda yaiu :
a. Pengembangan pasar dan Industri Pendidikan
1) Penyelenggaraan seminar dan pameran pendidikan
2) Pelatihan bagi para konsultan pendidikan
3) Pengembangan media internasional
b. Strategi pemasaran industry pendidikan
1) Iklan dan publikasi tentang Singapore Education
2) Riset dan analysa persaingan
3) Pengembangan kemampuan industry
c. Pelayanan siswa
1) Layanan konsultasi pendidikan
2) Program orientasi untuk siswa-siswa internasional
3) Sarana guna menampung masukan dari siswa
2. Ministry of Education (MOE). Sistem pendidikan di Singapura diatur secara
sistematis oleh Ministry of Education (MOE). MOE melakukan pengawasan
dan pengaturan dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk institusi,
kurikulum sekolah, dan rekrutmen guru. Di dalam MOE, terdapat divisi-divisi
khusus yang memerankan tugas penting untuk menjamin mutu sekolah dan
guru, di antaranya Academy of Singapore Teachers, Schools Division, dan
Internal Audit Branch. Selain itu, MOE juga mengurus secara langsung
rekrutmen guru di tingkat primary, secondary, dan Junior College. Kandidat
guru dibagi berdasarkan latar belakang pendidikan ke dalam 3 kelompok,
yaitu lulusan S1 (degree holders), A level/Diploma holders, dan O Level

9
holders.Kandidat guru yang diterima kemudian ditempatkan di sebuah sekolah
untuk mengajar selama satu tahun lalu melanjutkan pendidikan di National
Institute ofEducation untuk memperoleh kualifikasi mengajar resmi,
3. International Enterprise Singapore (IE). Lembaga ini bertugas untuk
membantu sekolah-sekolah berkualitas di Singapura untuk mengembangkan
bisnisnya dan membuka kampus di luar negeri.
4. SPRING Singapore. Mengontrol kualitas dari organisasi pendidikan swasta di
Singapura. Sehingga apabila terdapat organisasi pendidikan yang kualitasnya
menurun dapat diketahui secara langsung dan nantinya dapat diperbaiki.

Anak-anak di Singapura masuk ke dunia pendidikan formal mulai dari tingkat


TK lanjut ke SD (primary school) selama 6 tahun. Setelah itu mereka masuk SMP-
SMA (secondary school) selama 5 tahun, lalu ke tingkat persiapan menuju kuliah
(centralised institute atau junior colleges) 3 tahun, baru masuk universitas
(university). Akan tetapi, lama seseorang menyelesaikan pendidikan di setiap jenjang
setelah SD itu berbeda- beda. Karena setiap anak dimasukkan ke kelas sesuai dengan
kemampuan masing-masing, ada 3 kelas di jenjang secondary school, yaitu(1)
Express; (2)Normal Academic; dan (3)Normal Technical. Express merupakan tempat
untuk siswa pintar. Bagi siswa kelas Express, mereka dapat menyelesaikan secondary
school selama 4 tahun jika mereka lulus O Level Test Singapura.

SiswaNormal Academic sebelum memasuki kelas 5, pada tahun ke-4 harus


mengikuti ujian nasional N level tes untukkenaikan kelas. Setelah mereka melewati
kelas 5, terdapat ujian nasional yang disebut O Level Test. Kelas NormalTechnical
mirip dengan SMK di Indonesia. Jadi, setelah mereka lulus secondary school, mereka
dapat melanjutkan ke Institute of Technical Education selama dua tahun, atau sekolah
lanjutan untuk mereka yang inginmeneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, Polytechnic (jika ingin mendapatkan diploma), dapat juga langsung kerja.

Pelajaran yang mereka peroleh juga tidak terlalu berbeda dengan kita di
Indonesia, misalnya Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni, juga Mother
TongueLanguage atau pelajaran bahasa sesuai bahasa ibu. Hal ini dikarenakan
Singapura merupakan Negara multirasial. Misalnya, siswa orang Melayu akan

10
mempelajari bahasa Malay, bagi mereka yang Chinese dapat mempelajari bahasa
Mandarin, mereka yang berasal dari India akan mempelajari bahasa Tamil. hampir
semua mata pelajaran tersebut diujikan dalam O Level Test atau UN versi Singapura.

Jenjang Pendidikan di Singapura


Seperti halnya sistem pendidikan di Indonesia, pendidikan di Singapura pun
memiliki Jenjang, adapun jenjang pendidikan di singapura tersebut, antara lain:
1. Pendidikan Pra Sekolah. Pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh
Taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri dari program tiga tahun
untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri pendidikan, Taman
kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat,
perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis. Pusat perawatan anak
mendapat ijin dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan olah
raga.Kebanyakan dari Taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari
dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap minggunya.
Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan bahasa
asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah
Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi anak-anak
ekspatriat. Periode pendaftaran bagi setiap Taman kanak-kanak dan pusat
perawatan berbeda-beda. Kebanyakan dari pusat perawatan anak menerima
siswa dari negara manapun sepanjang tahun selama masih ada ketersediaan
tempat. Silahkan menghubungi Taman kanak-kanak tersebut secara langsung
untuk informasi mengenai pendaftaran, kurikulum dan lainnya.
2. Pendidikan Dasar. Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar
selama 6 tahun, terdiri dari empat tahun tahap dasar pertama yaitu Sekolah
Dasar kelas 1 sampai 4 dan tahap orientasi tahun ke dua yaitu Sekolah Dasar
kelas 5 sampai 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris,
Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti
musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran
sosial. Ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3 Sekolah Dasar.

11
Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut kemampuan
belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada akhir kelas 6 SD,
siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar (Primary School Leaving
Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di Singapura telah digunakan sebagai
model internasional, khususnya metode pengajaran matematika. Siswa asing
dari negara manapun diterima di Sekolah Dasar menurut ketersediaan
lowongan tempat.
3. Pendidikan Menegah. Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama
4 atau 5 tahun melalui program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial
dan cepat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'O' (Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Ordinary') pada tingkat empat.
Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik,yang
keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE 'N' (Singapore-
Cambridge General Certificate of Education 'Normal') pada tingkat empat dan
jika hasilnya memuaskan, maka siswa akan mengikuti ujian GCE 'O' pada
tingkat lima.
4. Pendidikan Pra Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan ujian tingkat
GCE 'O', para siswa diperbolehkan mendaftar untuk mengikuti program
akademi selama dua tahun masa pelajaran pada pra-universitas atau institut
terpadu selama tiga tahun masa pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya
merupakan dasar untuk masuk ke universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata
kuliah wajib, yaitu General Paper dan Mother Tongue, dan maksimum empat
subyek Singapore-Cambridge General Certificate of Education 'Advanced'
(GCE 'A') dari tingkat seni, ilmu pengetahuan dan pelajaran tentang
perniagaan. Di akhir masa pelajaran pada pra universitas siswa mengikuti
ujian tingkat GCE 'A'.
5. Pendidikan Tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Saat ini ada 4 universitas di Singapura yaitu (1) National University of
Singapore; (2) Nanyang Technological University; (3) Singapore Management
University; dan (4) SIM University. Siswa menerima gelar yang diakui secara

12
internasional setelah menyelesaikan kuliah mereka di universitas. Selain juga
terdapat sepuluh lembaga pendidikan tinggi swasta lainnya yang memberikan
gelar sarjana dan pascasarjana. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi ini
menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan pendidikan dan pengalaman
akademis mereka sehingga dapatmenghadapi persaingan di dunia kerja yang
terus bergerak maju, membukakesempatan luas bagi mereka untuk
berpartisipasi dalam peningkatan perekonomian Singapura
Terdapat juga institusi-institusi khusus asing di Singapura, yang telah
mendirikan kampusnya di sini atau bekerja sama dengan politeknik-politeknik
lokal. Program ini memungkinkan siswa-siswa politeknik untuk mendapatkan
gelar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang telah mereka ambil setelah
mereka menyelesaikan diploma mereka di politeknik.

Kurikulum
Untuk kurikulum pada tahap sekolah taman kanak-kanak menyelenggarakan
dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap
minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan
bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah
Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi anak-anak
ekspatriat
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris,
Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti musik,
kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran sosial. Ilmu
pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3 Sekolah Dasar.
Kurikulum pendidikan lanjutan mencakup Bahasa Inggris, Bahasa daerah,
Matematika, Ilmu Pengetahuan dan kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa
dapat memilih pilihan mereka sendiri tergantung apakah mereka di jurusan Seni, Ilmu
Pengetahuan, Perniagaan atau teknik terapan.
Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas
kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan
keterampilan intelektual.

13
Bicara soal silabus dan kurikulum, departemen pendidikan di Singapura setiap
kali bekerja untuk melakukan evaluasi. Setiap perkembangan baru selalu disisipkan
pada silabus baru. Jadi itulah pendidikan di singapura, bukan sekadar menyediakan
sarana prasarana yang memadai tetapi juga selalu meng up-dating dari tahun ketahun.

Evaluasi Pendidikan
Penyelenggaraan evaluasi pendidikan di Singapura tidak berbeda dengan
pendidikan di Indonesia, yaitu mengadakan evaluasi berbentuk Ujian Nasional.
Dalam pendidikan singapura tidak menentukan kelulusan seseorang, karena menurut
Pemerintahannya setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan
pendidikan. Jadi untuk pelajar yang sudah duduk di kelas 4 Express ataupun yang
dikelas 5 Normal Academic sudah harus mengikuti 0 level test untuk lulus dari
secondary school. Dalam 0 level test ada tujuh pelajaran yang harus diikuti
diantaranya 5 mata pelajaran pokok dan 2 mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran
pokok tersebut adalah English Mother, Tongue, matematika, IPA ( biologi, kimia,
fisika), IPS (Sejarah, sosiologi, geografi) serta dua mata pelajaran pilihan dari food
and nutrition, IT dan design and technology, semua pelajaran tersebut mempunyai
nilai minimum. Bagi siswa yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum tetap lulus,
akan tetapi ijazah mereka aka nada nilai merah. Jika mereka tidak ingin ada nilai
merahnya dalam ijazah maka mereka boleh mengulangi satu tahun di kelas yang
sama.
Setelah secondary school, masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk
ke universitas, yaitu Centralised institute atau Junior Colleges (tertiary education,
persiapan menuju tingkat universitas). Tetapi untuk mereka yang memiliki nilai bagus
(poin 1 14) bisa langsung ke Junior College yang lamanya 2 tahun. Jika mereka
tidak memiliki nilai dari poin yang disebutkan itu maka mereka melanjutkan ke
Centralised Institute yang waktunya lebih lama yakni 3 tahun. Setelah itu mereka
harus melewati ujian nasional yang tentu saja lebih sulit karena sudah masuk
Universitas. Dengan banyaknya tes yang harus dilewati, tentulah universitas di
Singapura bisa mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas, karena penyaringan
mahasiswanya secara tidak langsung dilakukan melewati sejumlah tes-tes tersebut.

14
Biaya Sekolah di Singapura
Untuk sekolah negeri dan sekolah bantuan Pemerintah, biaya per bulan adalah
sebagai berikut:
S$120 untuk Sekolah Dasar
S$170 untuk Sekolah Lanjutan
S$280 untuk Pendidikan Pra Universitas/ akademi
Mengenai biaya sekolah independen dan daerah sangat bervariasi.

2.3 Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Singapura

Untuk membandingkan kebijakan pendidikan di Indonesia dan di Singapura,


salah satu hal yang paling mudah dibandingkan ialah jenjang pendidikannya. Berikut
ini perbandingan jenjang pendidikan di Indonesia dan di Singapura :

1. Pendidikan dasar. Pendidikan Dasar Singapura hanya 6 tahun. sementara itu,


Pendidikan Dasar di Indonesia membutuhkan waktu 9 tahun, dengan rincian 6
tahun SD dan 3 tahun SMP

2. Pendidikan menengah. Pada jenjang ini Pendidikan di Singapura


membutuhkan waktu 4 tahun dan 5 tahun, sementara itu pendidikan menengah
di Indonesia hanya 3 tahun. Pada jenjang ini, pendidikan di Singapura
mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi Express, Normal Academic
dan Normal Technical. Sementara itu pendidikan menengah di Indonesia tidak
melakukan sistem tersebut. Akan tetapi hanya melakukan program akselerasi
pada sekolah-sekolah tertentu.

3. Pendidikan pra universitas. Pada jenjang ini peserta didik dipersiapkan untuk
memasuki jenjang perguruan tinggi universitas ataupun pendidikan kejuruan
atau yang sejenisnya. Sementara itu di Indonesia tidak terdapat jenjang pra
Universitas/Junior College.

Berkaitan dengan evaluasi pendidikan, di Indonesia hal ini dikenal sebagai


Ujian Nasional (UN) yang menentukan kelulusan seorang siswa SD, SMP, dan SMA.

15
Singapura memiliki mekanisme evaluasi pendidikan yang sama seperti UN. Bedanya
dengan UN di Indonesia, UN di Singapura yang disebut 0 level test, tidak
menentukan kelulusan seseorang karena, menurut Pemerintah Singapura, setiap orang
punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan.

Selain itu, perbedaan kebijakan pendidikan antara Indonesia dan Singapura


juga terletak pada upaya rekrutmen mahasiswanya. Di Indonesia, upaya rekrutmen
mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri dilakukan melalui tes SNMPTN atau Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Disamping itu seleksi juga dilakukan
melalui tes yang diselenggarakan tiap-tiap universitas. Proses rekrutmen mahasiswa di
Singapura jauh lebih ketat. Dari sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa
sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang
cocok untuknya.Jadi, tidak semua warga layak atau bebas masuk universitas
di Singapura.Bagi mereka yang tidak layak masuk universitas di Singapura, memang
bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak
bebas masuk universitas di Singapura jika tidak melewati tes tertentu.

Secara lebih ringkas, perbedaan kebijakan pendidikan antara Indonesia dan


Singapura dapat dirangkum dalam Tabel berikut ini :

Sistem Pendikan Sistem Pendidikan


No. Aspek
Indonesia Singapura
1. Dasar UUD 1945, Pancasila, dan Pemikiran bahwa setiap
UU Sisdiknas siswa memiliki bakat dan
minat yang unik
2. Tujuan Meningkatkan ketakwaan, Membentuk masyarakat
kecerdasan, ketrampilan, Singapura yang berbudaya
dan budi luhur, rasa cinta tinggi dalam hal etika,
tanah air (patriotism), disiplin dan perilaku sosial
memupuk sikap sehari-hari serta
membangun diri sendiri mengembangkan
serta bersama-sama krestivitas anak didik
bertanggung jawab khususnya di bidang
membangun teknologi informasi
masyrakatnya
3. Fungsi Mengembangkan
kemampuan serrta
meningkatkan mutu

16
kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam
rangka mewujudkan
tujuan nasional
4. Jenjang 1. Pendidikan Anak 1. Pendidikan Pra
Usia Dini Sekolah
2. Pendidikan Dasar 2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan 3. Pendidikan
menengah Pertama Menegah
4. Pendidikan 4. Pendidikan Pra
Menengah Atas. Perguruan Tinggi
5. Perguruan Tinggi. 5. Pendidikan Tinggi
5. Materi 1. Pendidikan 1. Bahasa inggris
Pancasila 2. Matematika
2. Pendidikan agama 3. IPA
3. Bahasa Indonesia 4. IPS
4. Matematika 5. Seni
5. Bahasa Inggris 6. Mother Tongue
6. Olahraga Language
7. Kerajinan tangan
dan kesenian
8. IPA
9. IPS
10. TI
6. Kurikulum Kurikulum 2013 Terbagi menjadi beberapa
cangkupan luas, holistik
dan bersifat global.
7. Bahasa Inggris Kedudukan bahasa Inggris Digunakan sebagai Bahasa
hanya sebagai bahasa asing, Kerja Umum.
dimana bahasa tersebut
jarang dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari, tapi
hanya dipergunakan dalam
kegiatan-kegiatan tertentu
saja.
8. Pendidikan Dasar 9 Tahun 6 Tahun
9. Pendidikan 3 Tahun, tidak terdapat 3 tahun dan 5 tahun,
Menengah klasifikasi tertentu terklasifikasi menjadi
menjadi Express, Normal
Academic dan Normal
Technica

10. Pendidikan pra Tidak ada Ada


universitas

Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-


bahasa (Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap

17
dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat
diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain
dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan,
dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di


bidang pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara
Indonesia dan Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan
dasar negara Singapura hanya 6 tahun sedangkan negara Indonesia membutuhkan
waktu 9 tahun dngan rincian 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, perbedaan berikutnya
dalam jenjang pendidikan menengah negara Singapura membutuhkan waktu 4 sampai
5 tahun dalam jenjang ini, sementara negara Indonesia membutuhkan waktu 3 tahun
tetapi negara Singapura pada jenjang ini mengklasifikasikan kemampuan siswa
menjadi Express, Normal Academic dan Normal Technical, sedangkan Indonesia
hanya menggunakan program akselerasi pada sekolah-sekolah tertentu. Jadi
penyelesaian di jenjang menengah di negara Singapura membutuhkan waktu 11 tahun
sedangkan negara Indonesia lebih lama 1 tahun yaitu 12 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

M. Shiddiq Al-Jawi. (2006). Pendidikan Di Indonesia : Masalah Dan Solusinya.


Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional " Potret Pendidikan Indonesia
Antara Konsep, Reality dan Solusi diselenggarakan oleh Forum Ukhuwah
dan Studi Islam (FUSI) Universitas Negeri Malang pada 7 Mei 2006

Putra, Prakoso Bairawa dan Rahayu, Sri. (2010). Perkembangan E-Learning di


Singapura: Sebuah Pembelajaran bagi Indonesia. Jurnal Warta Kebijakan
Iptek dan Manajemen Litbang Vol. 8 No.2 Tahun 2010

Sutoyo. (2013). Sistem Pendidikan di Singapura. Makalah Wawasan Makro


Pendidikan. UNS Surakarta

19
Tonny, Widiastono D.(2004).Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas dan
Yayasan Toyota

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

20

Anda mungkin juga menyukai