Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Nama Mahasiswa : Eka Pahrianti


Tempat Peraktik : Desa Abumbun jaya
Tanggal Praktik : 21 September 21 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 27 September 2017

A. Pengkajian
I. Data Umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. Basri
Alamat : Jalur 1, Desa Abumbun Jaya
Pekerjaan (KK) : Petani
Pendidikan KK) : SD
Tipe Keluarga : Keluarga Besar (Extanded Family)
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Komposisi Keluarga : Nenek, Ayah, Ibu dan Anak
Hub. dengan Status Imunisasi
No Nama JK Umur Ket
KK BCG Polio DPT Herp Campak
1 Tn.B L Suami 58
2 Ny.W P Istri 48
3 Nn. R P Anak 12
4 Ny. N P Ibu 75
Gengram :

Ny. W
Tn. B 48 th
58 th

: Laki-laki : Hubungan Keluarga

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Klien : Meninggal

Status Sosial Ekonomi Keluarga


Pendapatan keluarga perbulan rata-rata 500.000 1.000.000/ bulan. Ny. W
mengikuti kegiatan arisan yang diadakan setiap minggunya di desa.

Aktivitas Rekreasi Keluarga


Ny. W mengatakan aktivitas rekreasi keluarga yang sering dilakukan ketika
waktu luang biasanya hanya nonton tv dan mengobrol bersama.

II. Riwayat dan Perkembangan Keluarga Saat Ini


1. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada Tn. B dalam tahap ke V yaitu keluarga
dengan anak remaja.
2. Riwayat kesehatan keluarga inti
Pada saat dilakukan pengkajian Ny. W mengatakan saat ini mengeluh sakit
kepala dan pada bagian leher terasa tegang. Pada saat dilakukan pemeriksaan
tekanan darah, didapatkan hasil 140/100 mmHg dan nilai GDS klien 102
mg/dl.
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. W mengatakan 2 tahun lalu mengalami gatal-gatal terutama pada pagi
hari, sering kencing pada malam hari, sering haus dan berat badan menurun,
sedangkan nafsu makan tidak ada masalah. Karena kondisi tersebut
kemudian Ny. W memeriksakan kesehatannya ke Dokter, dan oleh dokter
dikatakan bahwa dirinya menderita penyakit kencing manis. Sedangkan
suami Ny. W yaitu Tn. B selama ini hanya mengeluh sakit pinggang karena
terlalu lama bekerja.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan milik sendiri, tipe rumah semi
permanen, jenis lantai papan, sistem ventilasi ada berupa pintu dan jendela,
sistem pencahayaan terang, jarak rumah dengan tetangga dekat, halaman
disekitar rumah ada tetapi tidak dimanfaatkan.
2. Denah
Dapur

Kamar
Ruang Nonton TV

Dan Kamar

Ruang Tamu
Kamar

Teras

3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Jarak rumah klien berdekatan dengan tetangga disekitar, setiap harinya
terutama pada sore para tetangga sering berkumpul bersama di depan rumah
sambil berbincang-bincang. Karakteristik komunitas masih menganut sistem
kekeluargaan.
4. Mobilitas Geografi Keluarga
Ny. W mengatakan dirinya merupakan warga transmigrasi yang berasal dari
dan sudah tinggal di desa Abumbun Jaya selama ....., Alat transportasi
keluarga dengan menggunakan sepeda bermotor.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Masyarakat
Ny. W mengatakan setiap minggunya mengikuti kegiatan perkumpulan
berupa kegiatan arisan dan pengajian.
6. Sistem Pendukung Keluarga
a. Informal:
Ny. W mengatakan jika keluarganya memiliki masalah maka anggota
keluarganya yang lain akan ikut membantu dalam menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi.
b. Formal:
Ny. W mengatakan keluarganya tidak memiliki jaminan kesehatan dalam
bentuk apapun.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur Peran
a. Tn. B
Tn. B merupakan seorang suami dari Ny. W dan ayah dari anak-anak,
yang berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, pendidik,
pembimbing dan pemberi rasa aman. Tn. B bekerja sebagai seorang
petani dan sebagai anggota masyarakat di Desa Abumbun Jaya.
b. Ny. W
Ny. W merupakan seorang istri dari Tn. B dan ibu dari anak-anak yang
berperan sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anak. Ny. W juga kadang-kadang bekerja menjadi pengrajin batu bata
untuk membantu mencari nafkan tambahan keluarga. Selain itu Ny, W
juga berperan sebagai anggota masyarakat di Desa Abumbun Jaya.
c. An. R
An. R merupakan anak bungsu dari pasangan Tn. B dan Ny. W, berperan
sebagai seorang pelajar SD, sekarang sudah duduk di kelas 6 SD.
d. Ny. N
Ny. N merupakan seorang nenek dan Ibu dari Tn. B, saat ini Ny. N
sehari-harinya hanya beraktivitas di dalam rumah, karena faktor usia
emosi, ingatan dan pendengarannya sudah menurun.
2. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai atau norma yang dianut keluarga berdasarkan humum Islam. Keluarga
percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap
sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Puskesmas atau
petugas kesehatan
3. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. W mengatakan anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan
bahasa jawa, dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan
informasi lainnya didapat dari televisi.
4. Stuktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. B dalam pengambilan keputusan setiap ada permasalahan
dalam keluarga pemecahannya selalu secara musyawarah.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Efektif
Ny. W mengatakan yang berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan rumah
tangga sekarang adalah Suaminya. Keluarga tampak harmonis, saling
memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan
yang lain, selalu mengajarkan dan mencontohkan cara bersopan santun pada
anak-anaknya, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka
anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas
kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi keluarga tampak terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
masih saling memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam
berperilaku. Di dalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluarga
dengan saling tolong menolong dalam melakukan tugas. Keluarga ini juga
membina hubungan yang baik dengan tetangga disekitar rumah, terbukti
dengan seringnya tetangga main berkumpul di depan rumah untuk
berbincang-bincang.
3. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. B dan Ny. W sebanyak 5 orang, semua berjenis kelamin
perempuan, tetapi 2 orang sudah meninggal, sehingga hanya memiliki 3
orang anak saja yang masih hidup. 2 orang anaknya sudah berkeluarga, jadi
hanya 1 orang saja anaknya yang masih tinggal bersama.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk
anak dan biaya untuk berobat dari penghasilan suami sebagai petani dan dari
penghasilan tambahan Ny. W yang bekerja sebagai pengrajin batu bata.
5. Perawatan Kesehatan
a. Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk,
dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga
yang sakit, keluarga merawat dan memeriksakanny ke Puskesmas atau
petugas kesehatan.
b. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ny. W mengatakan sering mengeluh gatal-gatal, sering kencing pada
malam hari dan sering haus karena penyakit kencing manisnya.
c. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ny. W mengatakan apabila sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau
petugas kesehatan
d. Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Ny. W, masih memberikan makanan yang sama dengan
anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai, Ny.
W mengeluh sbahwa hampir tidak pernah tidur dengan cukup pasti setiap
malamnya selalu terbangun karena sering kencing, namun selalu
melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
e. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali
dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
f. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan
bila sakit dan Ny.S melakukan periksa sejak menderita kencing manis.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stres jangka pendek dan Panjang
a. Stressor jangka pendek
Ny. W mengatakan sering mengeluh gatal-gatal, sering kencing dan
sering haus.
b. Stressor jangka panjang
Ny. W khawatir kadar gula darahnya bertambah tinggi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas
atau petugas kesehatan
3. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
ada, keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah
SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa
tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit
atau petugas kesehatan
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. W bila sedang sakit maka istirahat atau mengurangi makanan yang
manis-manis.
5. Harapan Keluarga
Keluarga berharap seluruh anggota keluarganya sehat dan dimudahkan
dalam mencari rejeki.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu
No Jenis
Tn. B Ny. W An. R Ny. N
pemeriksaan
Keadaan
1 Baik Baik Baik Baik
umum
2 Kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis
TTV TD : 130/90 TD : 140/100 TD :110/70 TD :130/70
3 N : 80 x/m N : 86 x/m N :88 x/m N :94 x/m
R : 18 x/m R : 19 x/m R : 20 x/m R :21 x/m
4 Kepala Kulit kepala Kulit kepala tidak Kulit kepala Kulit kepala tidak
tidak ada lesi ada lesi dan tidak tidak ada lesi ada lesi dan tidak
dan tidak ada ada benjolan. dan tidak ada ada benjolan.
benjolan. Mata Mata tidak benjolan. Mata Mata tidak
tidak anemis, telinga tidak anemis, telinga
anemis, telinga tidak ada anemis, telinga tidak ada
tidak ada serumen, fungsi tidak ada serumen, fungsi
serumen, fungsi pendengaran baik, serumen, fungsi pendengaran
pendengaran hidung tidak ada pendengaran terganggu, hidung
baik, hidung sekret, fungsi baik, hidung tidak ada sekret,
tidak ada sekret, penciuman baik, tidak ada sekret, fungsi penciuman
fungsi gigi tampak fungsi baik, gigi tampak
penciuman baik, mukosa bibir penciuman baik, tidak lengkap,
mukosa bibir lembab. Ny. W gigi tampak mukosa bibir
lembab. mengatakan saat mukosa bibir lembab
ini mengeluh sakit lembab
kepala dan
5 Leher Tampak tidak Tampak tidak ada Tampak tidak Tampak tidak ada
ada pembesaran pembesaran ada pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
maupun maupun maupun maupun
pembesaran pembesaran vena pembesaran pembesaran vena
vena jugularis, jugularis, vena jugularis, jugularis,
pergerakan leher pergerakan leher pergerakan leher pergerakan leher
normal/tidak normal/tidak normal/tidak normal/tidak
terbatas terbatas tetapi Ny. terbatas terbatas
W mengatakan
saat ini pada
bagian leher
terasa tegang
6 Dada/thorax Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
frekuensi napas frekuensi napas frekuensi napas frekuensi napas
18x/menit, suara 19 x/menit, suara 20 x/menit, 21x/menit, suara
nafas vesikuler. nafas vesikuler. suara nafas nafas vesikuler.
vesikuler.
7 Abdomen Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
acites, tidak acites, tidak acites, tidak acites, tidak
tedapat nyeri di tedapat nyeri di tedapat nyeri di terdapat nyeri di
abdomen. abdomen. abdomen abdomen
8 Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan bawah dan bawah dan bawah dan bawah
tampak normal, tampak normal, tampak normal, tampak terhambat
tidak ada tidak ada edema, tidak ada dalam melakukan
edema, fungsi fungsi pergerakan edema, fungsi gerakan, tidak ada
pergerakan baik baik pergerakan baik edema
B. Diagnosa Keperawatan
I. Analisa Data
No Data Masalah Kemungkinan Tipologi
Keperawatan Penyebab Masalah

1 Data Subjektif Risiko tinggi Kurang Risiko


Ny. W mengatakan 2 tahun peningkatan pengetahun
menderita penyakit kencing kadar gula tentang
manis penyebab, tanda
Ny. W mengatakan sering dan gejala
mengeluh gatal-gatal pada diabetel melitus
seluruh tubuh, sering kencing
pada malam hari dan sering
haus
Ny. W mengatakan tidak
mengetahui penyebab, tanda
dan gejala kencing manis

Data Objektif
Ny. W tampak bertanya
tentang penyakit kencing
manis
Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan:
TD : 140/100 Mmhg
Nadi: 86 x/menit
RR: 19 x/menit
GDS: 102 mg/dl
2 Data Subjektif Ketidak Kurang Aktual
Ny. S kebiasaan makan mampuan pengetahuan
teratur, tetapi tidak keluarga keluarga
berpantangan dalam menu Ny.W tentang
makanan dan tidak memodifikasi makanan yang
mengetahui makanan apa saja lingkungan dapat
yang dapat menyebabkan meningkatkan
sakitnya suami bisa kambuh kadar gula
darah
Data Objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan:
TD : 140/100 Mmhg
Nadi: 86 x/menit
RR: 19 x/menit
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan
a. Risiko tinggi peningkatan kadar gula b/d Kurang pengetahun tentang
penyebab, tanda dan gejala diabetel melitus.
b. Ketidak mampuan keluarga Ny. W memodifikasi lingkungan b/d kurang
pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah

III. Skoring Prioritas Masalah


a. Risiko tinggi peningkatan kadar gula b/d Kurang pengetahun tentang
penyebab, tanda dan gejala diabetel melitus.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan keluarga
tentang masalah penyakit
Tidak/kurang
diabetes melitus merupakan
sehat (3) bahaya terhadap kondisi klien.

2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Kondisi klien pada usia


masalah dapat dewasa
diubah : Lama penyakit kurang
Sebagian (1) lebih 2 tahun
Berdasarkan prognosa
masalah diabetes melitus
tidak bisa disembuhkan,
dan hanya bisa dilakukan
tindakan pencegahan
agar kadar gula dalam
rentang normal
3. Kemungkinan 3 1 3/3 x 1 = 1 Risiko peningkatan kadar
masalah dapat gula dapat dicegah
dicegah: dengan menghindari
faktor resiko
Tinggi (3) Keluarga mau diajak
kerjasama (kooperatif).
4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani
masalah : maka akan terjadi
Masalah komplikasi lebih lanjut,
berat harus seperti Hiperglikemia,
segera KAD, Gagal ginjal, Ulkus
ditangani (2) diabetikum
Total 4
b. Ketidak mampuan keuarga Ny. W memodifikasi lingkungan b/d kurang
pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah

No Kriteria Score Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah ada dan
Tidak/kurang sudah terjadi selama kurang
sehat (3) lebih 2 tahun

2. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Kondisi klien pada usia


masalah dapat dewasa
diubah Lama penyakit kurang
Sebagian (1) lebih 2 tahun
Berdasarkan prognosa
masalah diabetes melitus
tidak bisa disembuhkan,
dan hanya bisa dilakukan
tindakan pencegahan
agar kadar gula dalam
rentang normal
3. Kemungkinan 3 1 3/3 x 1 = 1 Peningkatan kadar gula
masalah dapat darah apat dikurangi /
dicegah: dihindari apabila mau
memperhatikan pola
Tinggi (3) makan yang baik dan
memperhatikan makanan
yang dimakan

4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera ditangani


masalah : maka akan terjadi
Masalah komplikasi lebih lanjut,
berat harus seperti Hiperglikemia,
segera KAD, Gagal ginjal, Ulkus
ditangani (2) diabetikum

Total 4

c. Perioritas Diagnosa Keperawatan


NO Diagnosa Keperawatan Skor
1. Risiko tinggi peningkatan kadar gula b/d Kurang pengetahun tentang 4
penyebab, tanda dan gejala diabetel melitus.
2. Ketidakmampuan keluarga Ny. W memodifikasi lingkungan b/d 4
kurang pengetahuan tentang makanan yang dapat meningkatkan kadar
gula darah
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi
Diagnosa Rencana
No Jangka
Keperawatan Jangka Pendek Kriteria Standar intervensi
Panjang
Setelah 1. Kaji
1 dilakukan 8 kali Respon Keluarga dapat pengetahuan
Keluarga dapat kunjungan, verbal menjelaskan keluarga
Risiko tinggi mengenal diharapkan keluarga kembali tentang tentang tanda,
peningkatan kadar masalah keluarga penyebab, tanda gejala,
gula darah b/d diabetes melitus mengetahui gejala, cara penyebab,
Kurang pengetahun yang dialami tanda, gejala penanganan dan tanda gejala
tentang penyebab, keluarga dan penyebab akibat lanjut dari dari penyakit
tanda dan gejala dan cara penyakit diabetes diabetes
diabetel melitus penanganan melitus melitus
serta akibat 2. Jelaskan
lanjut dari kepada
penyakit keluarga
diabetes melitus tentang cara
penanganan
dari penyakit
diabetes
melitus
3. Jelaskan
kepada
keluarga
tentang akibat
lanjut dari
penyakit
diabetes
melitus
4. Berikan pujian
kepada
keluarga
Setelah
dilakukan Respon 1. Keluarga
tindakan verbal mengerti 1. Jelaskan
2 keluarga
keperawatan bagaimana cara bagaimana cara
Ketidakmampuan keluarga dapat mencegahan pencegahan
keluarga Ny. W Setelah menyebut peningkatan Reumatik
memodifikasi dilakukan 3 kali tentang : kadar gula darah 2. Beri informasi
lingkungan b/d kunjungan Cara 2. Keluarga dapat tentang cara
kurang pengetahuan rumah, keluarga pencegahan menyebutkan memilih
tentang makanan dapat merawat Mengetahui makanan yang makanan yang
yang dapat anggota makanan yang menyebabkan menyebabkan
meningkatkan kadar keluarga yang dapat peningkatan terjadinya
gula darah sakit dan menyebabkan kadar gula darah peningkatan
mengetahui peningkatan kadar gula darah
proses dan kadar gula
pencegahannya darah
D. Implementasi
Implementasi Hari ke 1
Tanggal/Waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi
Kamis, Risiko tinggi peningkatan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga
28 September 2017 kadar gula darah b/d tentang penyebab, tanda gejala
Jam 16.30 wita Kurang pengetahun tentang dari penyakit diabetes melitus
penyebab, tanda dan gejala 2. menjelaskan kepada keluarga
diabetel melitus tentang cara penanganan dari
penyakit diabetes melitus
3. Menjelaskan kepada keluarga
tentang akibat lanjut dari
penyakit diabetes melitus
4. Memberikan pujian kepada
keluarga
Kamis, Ketidakmampuan keluarga 1. Menjelaskan bagaimana cara
28 September 2017 Ny. W memodifikasi pencegahan peningkatan kadar
Jam 16.40 wita lingkungan b/d kurang gula darah
pengetahuan tentang 2. Memberi informasi tentang cara
makanan yang dapat memilih makanan untuk
meningkatkan kadar gula mencegah terjadinya peningkatan
darah kadar gula darah

E. Evaluasi
No.
Tanggal Jam Evaluasi Paraf
Diagnosa
1 28/09/2017 17.00 S: Klien mengatakan masih kurang tahu Eka
mengenai penyakit kencing manis secara
Wita
lebih lengkap
O:
- Klien masih nampak bingung saat ditanya
mengenai penyakitnya
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
penyebab, tanda gejala dari penyakit
diabetes melitus
2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara
penanganan dari penyakit diabetes melitus
3. Jelaskan kepada keluarga tentang akibat
lanjut dari penyakit diabetes melitus
2 28/09/2017 17.10 S : Klien mengatakan tidak boleh makan yang Eka
Wita manis-manis
O : Klien tampak bingung
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Jelaskan bagaimana cara pencegahan
peningkatan kadar gula darah
2. Beri informasi tentang cara memilih
makanan yang dapat mencegah terjadinya
peningkatan kadar gula darah

Anda mungkin juga menyukai