Kerusakan dapat terjadi karena banyak faktor. Namun, faktor yang paling
besar adalah pemilihan material. Selain itu, cacat fabrikasi, salah dalam
perlakuan panas, dan faktor lain, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan
atau kerusakan. Teknik kerusakan menjadi sangat penting karena akan
berguna untuk meminimalisir kemungkinan kerusakan dalam sebab yang
sama. Dengan demikian, kualitas dari komponen menjadi lebih terjaga dan
semakin kecil kemungkinan adanya kerusakan. Dengan meminimalisir
adanya kerusakan, maka akan mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan dan
pada akhirnya berujung pada penghematan
Severity: tingkat bahaya atau kerugian yang timbul. Nilai tinggi bila bahaya
tinggi atau kerugian besar
Occurance: seberapa banyak atau sering kegagalan mungkin akan terjadi.
Nilai tinggi bila sering atau banyak
Detection: tingkat deteksi, kemampuan sistem yang dalam mendeteksi
terjadinya kegagalan. Nilai tinggi bila kemampuan mendeteksi rendah
Ketiga nilai tersebut dikalikan dan menghasilkan RPN (Risk Priority Number)
RPN = Severity x Occurrence x Detection
Makin tinggi RPN, makin besar kebutuhan untuk melakukan tindakan
perbaikan.
FMEA baik sekali digunakan pada sistem manajamen mutu untuk jenis
industri manapun. Standar ISO/TS-16949 (standar sistem manajemen mutu
untuk industri automotive) mensyaratkan dilakukannya FMEA pada saat
perancangan produk maupun perancangan proses produksi. ISO-9001 tidak
secara eksplisit mensyaratkan dilakukannya FMEA. Meski begitu, baik sekali
bila perusahaan menerapkannya untuk memenuhi persyaratan tentang
tindakan pencegahan.
6. Di bidang korosi, ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection
(RBI). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya,
berilah contoh di lapangan berikut resikonya!
Risk-Based Inspection (RBI) adalah analisa resiko dan proses manajemen
yang berfokus pada hilangnya penahanan dari alat yang bertekanan pada
suatu fasilitas proses, dikarenakan adanya kerusakan material. Resiko ini
diatur atau ditanggulangi dengan inspeksi alat secara berkala. Resiko
merupakan kombinasi dari probabilitas beberapa kondisi yang dapat terjadi
dengan konsekwensi (biasanya negatif) yang berhubungan dengan kondisi
tersebut. Resiko dapat dihitung berdasarkan persamaa sebagai berikut: