Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Kemudi Rem Dan Suspensi

JOB

Rem Cakram

Disusun oleh

Rahmat Hidayat (15504241026)

Atha Fawaz R(15504241027)

Melinda Astuti(15504241028)

Kurniawan Sigit W(15504241029)

Yusuf Ardani(15504241030)
I. Kompetensi :
1. Membongkar dan memasang rem cakram dengan prosedur yang benar.
2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum.

II. Sub Kompetensi :


Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :
1. Mengidentifiksasi komponen-komponen rem cakram dan fungsinya
2. Menjelaskan cara kerja rem cakram dengan benar
3. Menyebutkan tipe rem cakram yang dipraktikkan
4. Membongkar dan memasang kembali unit rem cakram pada kendaraan dengan prosedur
yang benar
5. Memeriksa, mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada rem cakram dan
memberikan solusi perbaikannya

III. Alat dan Bahan :


1. Unit rem cakram pada kendaraan.
2. Alat-alat tangan/ kunci yang diperlukan.
3. Alat-alat ukur yang diperlukan.

IV. Keselamatan Kerja :


1. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Bekerja dengan hati-hati dan teliti
3. Jangan menekan pedal rem jika cakram dilepas.
V. Dasar teori
PENGERTIAN REM CAKRAM
Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini
bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk
menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem
(brake pads) ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda.

KOMPONEN UTAMA REM CAKRAM


Rem cakram atau rem piringanpada dasarnya terdiri dari beberapa komponen seperti
cakram (brake disc rotor) yang berputar bersamaan dengan roda, pad (kampas rem)
yang berfungsi sebagai bahan gesek dan caliper yang didalamnya terdapat piston yang akan
mendorong pad agar menjepit cakram sehingga dihaslikan daya pengereman. Berbeda dengan
rem tromol, rem cakram ini kontruksinya lebih sederhana dan lebih mudah dalam
perawatannya.
Rem cakram atau rem piringan mempunyai 3 komponen utama, yaitu :
1. Piringan
Piringan/Cakram (disc rotor) biasanya terbuat dari besi tuang, ada beberapa bentuk dari disc
rotor ini yaitu tipe solid (padat), dan tipe berlubang-lubang (ventilasi) serta tipe solid dengan
tambahan tromol. Tipe ventilasi terdiri dari pasangan piringan yang berlubang yang berfungsi
agar pendinginan pada rem cakram dapat maximal, untuk mencegah fading dan menjamin umur
pad lebih panjang dan tahan lama.

2. Pad Rem
Pad (disc pad) atau orang bengkel orang bengkel biasa menyebutnya kampas rem merupakan
komponen pada rem cakram yang berfungsi bersama sama dengan piringan (cakram) dan saling
bergesekan untuk menghasilkan daya pengereman. Pada umunya pad ini dibuat dari campuran
metalic fiber ditambah sedikit serbuk besi, untuk pad jenis ini biasa disebut dengan "Semi
Metallic Disc Pad".
Ada dua tipe pad, yaitu pad dengan celah dan pad tanpa celah. Celah pada bagian tengah pad ini
berfungsi sebagai indikator ketebalan pad yang diijinkan, jadi ketika permukaan pada sudah rata
atau tidak terdapat celah lagi maka pad perlu diganti karena sudah aus. Pada sebagian pad,
terdapat komponen metaliic plate atau anti squal shim yang dipasang dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya bunyi saat berlangsungnya pengereman.

3. Caliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, caliper ini merupakan komponen yang tidak
bergerak dari rem cakram. Caliper ini memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran
dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Ketika rem diinjak atau di operasikan maka minyak
dari master silinder akan menekan piston pada caliper, dan piston tersebut akan terdorong dan
menekan pad yang akhirnya akan bersentuhan dengan cakram (piringan), terjadilah
pengereman. Caliper menurut jenis pemasangannya dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni
Tipe Fixed Caliper (Double Piston) dan Tipe Floating Caliper (Singgle Piston)
Penyetelan
Karena celah rem disesuaikan secara otomatis oleh penutup piston (karet), sehingga celah rem
tidak perlu disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem ditekan, maka tekanan hidrolik akan
menggerakkan piston dan mendorong bantalan rem cakram melawan rotor rem cakram.
Pada saat ini, piston bergerak sambil menyebabkan penutup piston berubah bentuk, dan saat
pedal rem dilepaskan, penutup piston kembali ke bentuk semula, sehingga menggerakkan piston
menjauhi bantalan rem cakram. Karenanya, walaupun bantalan rem cakram sudah aus dan
piston bergerak, jumlah kembalinya piston selalu sama, sehingga celah antara bantalan rem
cakram dan rotor rem cakram dipertahankan pada jarak yang konstan.

VI. Langkah Kerja :


1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan!
2. Mengendorkan baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja, tidak sampai lepas)Dongkrak
mobil dan pasang jack stand pada bagian yang aman di dekat roda yang akan di lepas.
3. Melepaskan roda.
4. Membersihkan debu dan kotoran yang ada dengan udara tekan dan majun.
5. Membongkar unit rem cakram dan lepaskan sepatu rem dengan melepas penguncinya
terlebih dahulu (Jangan membongkar silinder roda/ mengeluarkan pistonnya, jika tidak
bocor, macet atau korosi).
6. Melakukan pemeriksaaan terhadap sepatu rem, cakram, kondisi karet penutup debu wheel
silinder dan kebocoran wheel silinder.
7. Diskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan
perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan.
8. Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang dibongkar secara efektif dan
efisien!
9. Diskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda mengetahui tentang
rem cakram!
10. Kembalikan alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja.
VII. Hasil
Nama Komponen Hasil
Kampas rem Belum Mencapai Batas aus
Seal Debu Belum terjadi sobek atau kerusakan
Kondisi piston Masih bagus belum ada lecet atau blarut
Kondisi piringan Masih bagus
Seal debu pada floating sobek
VIII. Kesimpulan
1. Dari data diatas disimpulkan bahwa kondisi dari rem cakram masih baik hanya pada seal
debu floating perlu dilakukan penggantian jika dibiarkan debu akan masuk sehingga
floating rem akan macet

Anda mungkin juga menyukai