Anda di halaman 1dari 6

SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :1 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003

PENGERTIAN Tindakan pada bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan,
teratur, dan adekuat pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir

TUJUAN Melakukan tindakan resusitasi secara cepat dan benar

KEBIJAKAN SK kapus no tentang jenis pelayanan asfiksia pada bayi baru lahir

REFERENSI Tersedianya ruang resusitasi dan pelayanan resusitasi (infant warmer, T-piece
recucitator, pulse-oxymeter,blender oxygen, catheter umbilical, incubator
transport, dll)

PROSEDUR Persiapan alat


Gaun dan sarung tangan steril
Alat pengisap lendir (syringe bulb atau suction)
Radiant warmer
2 helai kain kering, hangat dan bersih
Alat observasi, berupa : stetoskop khusus neonates, jam tangan dengan
detik, dan thermometer
Alat resusitasi : balon dan sungkup untuk bayi cukup bulan dan kurang
bulan, laringoskop, pipa endotrakeal sesuai taksiran berat janin, silet,
selang oksigen.
T-piece rescusitator atau Jacksen-Rees
Pulse-oxymeter
Set umbilical yang bersih : 1 gunting pemotong tali pusat, 1 buah kom
kecil berisi betadin 10%, 3 helai kassa steril. Klem/tali umbilikal dan
kateter umbilikal
Pipa nasogastric No 3.5 dan 5

Langkah awal
Setelah bayi lahir dan pemotongan tali pusat, bayi diletakkan dibawah
radiant warmer
SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :2 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003

Bayi dikeringkan dengan sehelai kain hangat, kemudian kain basah


disingkirkan dan diganti kain hangat yang baru

PROSEDUR Bayi dengan BB <1500 gram dibungkus dengan plastic polietilen


PELAKSANAAN setinggi leher sebelum mengeringkan bayi. Kepala bayi diberi topi.
Posisi leher sedikit tengadah (ekstensi), dilakukan pengisapan lendir
dimulai dari mulut kemudian hidung. Bila bayi masih belum menangis
diberikan rangsangan taktil (menepuk atau menyentil telapak kaki,
menggosok punggung, perut, dada atau alat gerak bayi). Kemudian
perbaiki posisi kepala bayi. Langkah tersebut membutuhkan waktu 30
detik
Lakukan penilaian pernapasan, denyut jantung dan warna kulit.
Ventilasi Tekanan Positf
Bila bayi apnu atau denyut jantung <100 kali/menit, diberikan ventilasi
tekanan positif (VTP) menggunakan T-piece rescusitator atau balon dan
sungkup dengan oksigen mulai dengan 21% selama 30 detik,
kecepatan 20-30 kali/dalam 30 detik.
Lakukan penilaian ulang pernafasan, denyut jantung dan warna kulit.
VTP dihentikan bila bayi bernapas spontan atau denyut jantung >100
kali/menit, dan dilanjutkan dengan perawatan pasca-resusitasi.
Apabila bayi masih tidak bernapas dan denyut jantung <100 kali/menit
VTP tetap dilanjutkan
Apabila bayi bernapas tidak adekuat dan denyut jantung >100
kali/menit maka lanjutkan dengan pemakaian CPAP.
Kompresi dada
Bila bayi masih tidak bernapas dan denyut jantung turun <60/menit,
tetap berikan VTP dan dilakukan kompresi dada dengan perhitungan 1
siklus 3 kali kompresi dada dan 1 kali VTP.
Setelah 30 detik lakukan penilaian ulang pernafasan, denyut jantung
dan warna kulit. Kompresi dada dihentikan, bila denyut jantung
SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :3 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003

>60/menit. VTP dihentikan bila bayi bernafas spontan atau denyut


jantung >100/menit

Pemberian cairan dan obat-obatan


Bila bayi masih apnu atau denyut jantung tetap <60/ menit, diberikan
adrenalin 1:10.000 Sebanyak 0,1-0,3 mL/kg, diberikan intravena atau
melalui pipa endotrakeal. Lakukan pemasangan pipa endotrakeal
selanjutnya diikuti pemasanga pipa orogastrik
Bila bayi terlihat pucat berikan larutan NaCl 0.9% 10mL/kg melalui
kateter vena umbilikalis.
Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik, diberikan larutan natrium
bikarbonat 2 mEq/kg, melalui kateter vena umbilikalis.
Bayi bernapas spontan dengan distres napas
Bila bayi sudah bernapas spontan tapi disertai distress napas (retraksi,
merintih, takipnu) berikan tekanan positif berkelanjutan pada jalan
napas dengan CPAP (continuous positive airway pressure) atau
Jacksen-Rees
Stabilisasi pasca resusitasi
Bayi harus senantiasa dipantau dan dipertahankan dalam keadaan
stabil dengan prinsip STABLE selama dipindahkan maupun menjalani
perawatan.
Bayi pasca resusitasi diobservasi di ruang perinatology.
Tansportasi bayi dari kamar bersalin, kamar operasi, atau UGD ke ruang
perinatology menggunakan incubator transport

UNIT TERKAIT PONED, POLI KIA, POLI UMUM



SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :4 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003

UGD maternal

PROSEDUR Alur Resusitasi Neonatus versi IDAI 2013


PELAKSANAAN
SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :5 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003
SOP ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR

No. Kode : /UKP-LA/VIII/2017


Terbitan :

SOP
No. Revisi :
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman :6 / 6
PUSKESMAS Nani Sumartini, SKM, MKKK
LEMAHABANG Nip: 19610828 198410 2 003

Anda mungkin juga menyukai