Anda di halaman 1dari 9

UKURAN- UKURAN TENTANG BAIK DAN BURUK

DISUSUN OLEH :

NAMA :

1. IDA AYU DWIK KRISNA DIANTI 15. 1.1.1.1. 031


2. I MADE PADMA NEGARA 15. 1.1.1.1.011

JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA HINDU

JENJANG :S1

SEMESTER :II/B/DENPASAR

INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2015


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..1

1.2 Rumusan Masalah.....1

1.3 Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Baik dan Buruk..2

2.2 Ukuran Baik dan Buruk2

2.3 Berbagai Aliran Mengenai Baik dan Buruk....4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan. 6

DAFTAR PUSTAKA......7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LatarBalakang
Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik atau
buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk
menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut
dapat dijadikan indikator untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk sehingga
dapat dilatarbelakangi sesuatu yang mutlak dan relatif.
Pernyataan pernyataan tersebut perlu dicarikan jawaban dan dapat dijadikan
rumusan masalah sehingga para pembaca menilai sesuatu itu baik atau buruk
memiliki indikator yang pasti. Untuk itu dijadikan pembahasan masalah adalah
Bagaimana ukuran menilai baik dan buruk.

1.2.Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian Baik dan Buruk?
2.Apakah yang dipakai dalam mengukuran Baik Buruk?
3.Apa sajakah aliran baik dan buruk?

1.3.Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Baik dan Buruk
2.Untuk mengetahui ukuran yang dipakai dalam menilai baik dan buruk
3.Untuk mengetahui aliran baik buruk

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengertian baik dan buruk


Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa arab,
atau good dalam bahasa inggris. Louis Maluf dalam
kitabnya, Munjid, mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah
mencapai kesempurnaan. Sementara itu dalam Websters New Twentieth century
dictionary, dikatakan bahwa baik adalah suatu yang menimbulkan rasa keharuan
dalam kepuasan, kesenangan, persesuaian dan seterusnya. Selanjutnya yang baik
itu juga adalah suatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan
yang memberikan kepuasan. Yang baik itu juga dapat diartikan sesuatu yang
sesuai dengan keinginan. Dan disebut baik itu juga dapat pula berarti sesuatu yang
mendatangkankan rahmat, memberikan perasaan senang atau bahagia. Dan selain
itu ada pula pendapat yang mengatakan bahwa secara umum bahwa yang disebut
baik atau kebaikan adalah sesuatu yang diiginkan, yang diusahakan dan menjadi
tujuan manusia.
Mengetahui sesuatu yang baik sebagaimana yang disebutkan diatas akan
mempermudah dalam mengetahui yang buruk. Dalam bahasa arab, istilah buruk
dikenal dengan syarr, dan diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik, tidak seperti
yang seharusnya, tak sempurna dalam kwalitas, dibawah standar, kurang dalam
nilai, tak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat
disetujui, tidak dapat diterima, yang tercela dan perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Dengan demikian yang dikatakan
buruk adalah suatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik dan tidak disukai
kehadirannya.

2.2. Ukuran Baik Dan Buruk


Dalam sesuatu benda ada ukurannya, berapa besarnya? Berapa beratnya?
Berapa tingginya? Berapa luasnya? Berapa dalamnya? Dan lain sebagainya.
Mempersoalkan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka ukuran dan
karakternya selalu dinamis, sulit di pecahkan. Namun demikian karakter baik dan
buruk perbuatan-perbuatan manusia dapat ukur melalui beberapa hal yaitu:
1.Nurani
Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk. Kekuatan tersebut dapat mendorongnya berbuat baik dan
mencegahnya berbuat buruk. Jiwanya akan merasa bahagia jika telah berbuat baik
dan merasa tersiksa jika telah berbuat buruk. Kekuatan ini disebut nurani.
2.Rasio
Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang
membedakannya dengan makhluk lain. Dengan rasio yang dimiliki, manusia
dapat menimbang mana perkara yang baik dan buruk. Dengan akalnya manusia
dapat menilai bahwa perbuatan yang berakibat baik layak disebut baik dan
dilestarikan, dan begitu sebaliknya.
3.Adat
Adat istiadat yang berlaku dalam kelompok ataupun masyarakat tertentu
menjadi salah satu ukuran baik dan buruk anggotanya dalam berperilaku.
Melakukan sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan masyarakat sekitarnya ataupun
kelompoknya akan menjadi problem dalam berinteraksi. Masing masing
kelompok atau masyarakat tertentu memiliki batasan batasan tersendiri tentang
hal hal yang harus diikuti dan yang harus dihindari. Sesuatu yang dianggap baik
oleh masyarakat satu belum tentu demikian menurut masyarakat yang lain.
4.Pandangan Individu
Individual memiliki pandangan atau pemikiran yang berbeda dengan
kebanyakan orang disekitarnya. Masingmasing individu memiliki hak dan
pemikiran tersendiri meski harus berbeda dengan kelompok atau masyarakatnya.
Masingmasing individu memiliki hak untuk menentukan mana yang
dianggapnya baik untuk dilakukan dan mana yang dianggapnya buruk.

5.NormaAgama
Seluruh agama di dunia ini mengajarkan kebaikan. Ukuran baik dan buruk
yang berlandaskan norma agama kebenarannya lebih dapat dipercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan, karena norma agama merupakan ajaran Tuhan Yang
Maha Suci. Disamping itu, ajaran Tuhan lebih bersifat universal, lebih terhindar
dari segala hasutan individu maupun kelompok.

2.3. Berbagai Aliran Mengenai Baik Dan Buruk

1. Baik buruk menurut aliran adat istiadat (sosialisme)


Menurut aliran ini baik buruk ditentukan berdasarkan adat istiadat yang
berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Orang yang mengikuti adat
dipandang baik dan yang menentang dianggap buruk, dan perlu dihukum secara
adat.
Didalam masyarakat kita jumpai adat istiadat yang berkenaan dengan cara
berpakaian, makan, minum, berbicara, dan sebagainya. Orang yang mengikuti
cara yang demikian itulah yang dianggap baik. Kelompok yang menilai baik dan
buruk berdasarkan adat istiadat ini dalam filsafat dikenal dengan istilah aliran
sosialisme.
2. Baik buruk menurut aliran Hedonisme
Aliran Hedonisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua karena berakar
pada filsafat yunani, khususnya pemikiran filsafat Epicurus ( 341-270 SM), yang
selanjutnya dikembangkan oleh cyrenics dan belakangan ditumbuh kembangkan
oleh Freud.
Paham ini menyatakan perbuatan baik adalah perbuatan yang banyak
mendatangkan kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis. Epicurus sebagai peletak
dasar paham ini mengatakan bahwa kebahagian atau kelezatan itu adalah tujuan
manusia. Tidak ada kebaikan dalam hidup selain kebahagiaan dan tidak ada
keburukan kecuali penderitaan.
3. Baik dan buruk menurut paham Intuisisme (Humanisme)
Intuisisme adalah kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu sebagai
baik atau buruk. Dengan sekilas tanpa melihat buah atau akibatnya. Kekuatan
batin atau yang disebut juga sebagai kata hati adalah merupakan potensi rohaniah
yang telah ada pada diri setiap orang. Paham ini berpendapat bahwa pada setiap
manusia mempunyai kekuatan insting batin yang dapat membedakan baik dan
buruk dengan sekilas pandangan. Kekuatan batin ini terkadang berbeda
refleksinya, karena pengaruh masa dan lingkungan, akan tetapi pada dasarnya ia
tetap sama dan berakar pada tubuh manusia.
4. Baik dan buruk menurut paham Utilitarianisme
Secara harfiah berarti berguna. Menurut paham ini bahwa yang baik
adalah yang berguna. Jika ini berlaku bagi perorangan, disebut individual, dan jika
berlaku bagi masyarakat dan Negara disebut sosial.
Pada masa sekarang ini, kemajuan dibidang teknik cukup meningkat,dan
kegunaanlah yang menentukan segala-galanya. Namun demikian paham ini
cenderung ekstrim dan melihat kegunaan hanya dari sudut pandang materialistik.
Kegunaan bisa diterima jika hal-hal yang digunakan tidak menimbulkan kerugian
bagi orang lain.
5. Baik buruk menurut paham Religiosisme.
Menurut paham ini yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah sebaliknya. Dalam
paham ini keyakianan teologis, yakni keimanan kepada tuhan memegang peranan
penting, karna tidak mungkin orang mau berbuat sesui dengan kehendak tuhan
jika bersangkutan tidak beriman kepadaNya.
Diketahui didunia ini terdapat bermacam-macam agama, dan masing-
masing menentukan baik dan buruk menurut ukurannya masing-masing. Agama
Hindu, Budha, Kristen dan Islam misalnya, masing-masing memiliki tolak ukur
tentang baik dan buruk yang dengan yang lainnya berbeda-beda.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang
mendasari penulisan ini, diantaranya:
a. Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa arab,
atau good dalam bahasa inggris. Louis Maluf dalam
kitabnya, Munjid, mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah
mencapai kesempurnaan. Sementara itu dalam Websters New Twentieth century
dictionary, dikatakan bahwa baik adalah suatu yang menimbulkan rasa keharuan
dalam kepuasan, kesenangan, persesuaian dan seterusnya. Mengetahui sesuatu
yang baik sebagaimana yang disebutkan diatas akan mempermudah dalam
mengetahui yang buruk. Dalam bahasa arab, istilah buruk dikenal dengan syarr,
dan diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik, tidak seperti yang seharusnya, tak
sempurna dalam kwalitas, dibawah standar, kurang dalam nilai, tak mencukupi,
keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat
diterima, yang tercela dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma
masyarakat yang berlaku.
b. Baik dan buruk dapat diukur melalui beberapa hal yaitu:
Nurani
Rasio
Adat
Pandangan individu
Norma agama
c. Penetuan baik dan buruk dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya:
Baik buruk menurut aliran adat istiadat (sosialisme), Baik buruk menurut
aliran Hedonisme, Baik dan buruk menurut paham intuisisme (humanisme), Baik
dan buruk menurut paham Utilitarianisme, Baik buruk menurut paham
Religiosisme.
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin, MA,,Dr.H, Aklak Tasawuf, JAKARTA, PT Raja Grafindo Jakarta, 2002

http://m.kompasiana.com/dimasbaguslaksono/akhlak-tasawuf-baik-dan-
buruk_54f91209a33311edo68b45d9

Anda mungkin juga menyukai