TUJUAN
DASAR TEORI
Korosi galvanik dapat didefinisikan adanya reaksi atau kontak listrik antara dua logam
yang berbeda dalam larutan elektrolit. Dalam korosi galvanik logam yang potensialnya lebih
positif akan lebih bersifat katodik, sedangkan logam yang potensialnya lebih negative akan lebih
bersifat anodik. Apabila dua buah logam yang berbeda yang saling kontak dan terbuka ke media
yang korosif, laju korosi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh logam besi yang
berkontak dengan seng dan logam besi yang berkontak dengan Cu, dalam lingkungan yang sama
akan terkorosi dengan laju yang berbeda. Untuk laju korosi yang berkontak dengan seng akan lebih
rendah dibandingkan dengan laju korosi besi yang berkontak dengan tembaga karena sifat seng
lebih anodik dibandingkan dengan besi. Sehingga seng akan lebih parah terkorosi dibandingkan
dengan besi. Sedangkan untuk besi yang dikontakkan dengan tembaga, laju korosinya lebih besar
daripada laju korosi logam tembaga.
Laju korosi dapat dihitung dengan rumus :
Laju korosi (r) =
A. Rangkaian Sel
a). Menghitung potensial rangkaian Cu, Fe, dan Zn dalam larutan NaCl
Membuat rangkaian sel dengan larutan NaCl dan logam yang digunakan adalah Fe, Cu,
dan Zn.
Mengukur masing-masing potensial Fe, Cu, dan Zn dengan elektroda pembanding.
NaCl
NaCl
b). Menghitung potensial rangkaian Cu, Fe, dan Zn dalam larutan HCl
Membuat rangkaian sel dengan larutan NaCl dan logam yang digunakan adalah Fe, Cu,
dan Zn.
Mengukur masing-masing potensial Fe, Cu, dan Zn dengan elektroda pembanding.
HCl
HCl
c). Menghitung potensial rangkaian Cu, Fe, dan Zn dalam air kran
Membuat rangkaian sel dengan larutan NaCl dan logam yang digunakan adalah Fe, Cu,
dan Zn.
Mengukur masing-masing potensial Fe, Cu, dan Zn dengan elektroda pembanding.
v Elektroda v Elektroda