A. Pengertian Bensin
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat
dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal
dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai
bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan
sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat
melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik
yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai
oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai
bahan bakar alternatif.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok
masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika
menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar
bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini
dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin
diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut
premium, dan bensin super.
1
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak
berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul
adalah ketukan di dalam mesin, atau disebut sebagai "mesin ngelitik"
atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan
pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar
terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan
karena percikan api dari busi.
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
2
1. Mudah Terbakar
Pembakaran serentak didalam ruang bakar dengan sedikit knocking.
2. Mudah menguap
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk
memberikan campuran udara-bahan bakar dengan tepat saat
menghidupkan mesin yang masih dingin
3. Tidak beroksidasi dan bersipat pembersih
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan.
Selain itu juga bensin harus mencegah pengendapan pada system
intake.
G. Nilai Oktana
Nilai Oktan (Octane Number) atau tingkatan dari bahan bakar
adalah mengukur bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic .
bensin dengan nilai oktana tinggi akan tahan terhadap timbulnya engine
knocking dibanding dengan nilai oktan yang rendah.
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktana:
Research method dan motor medhod.
Research method adalah yang paling umum digunakan dan
spesifikasi nilai oktannya dengan metode ini ditetapkan dengan istilah
RON (Research Octane Number).
Bensin dengan nilai oktana 90 umumnya disebut bensin biasa dan
yang nilai oktanya lebih dari 95 disebut oktan tinggi atau super atau
yang kita sebut premium. Mesin yang mempunyai perbandingan
kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar bensin yang mempunyai
nilai oktana yang tinggi untuk menghilangkan knocking dan
menghasilkan purtaran yang lembut.
Ada sedikit kerugian menggunakan bensin beroktan tinggi pada
mesin biasa yang mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin
octane tinggi dan biasa banyak tersedia pada stasiun pompa bensin.
Bilangan oktana suatu bahan bakar diukur dengan mesin CFR
(Coordinating Fuel Research), yaitu sebuah mesin penguji yang
perbandingan kompresinya dapat di ubah-ubah. Di dalam pengukuran
itu ditetapkan kondisi standar oprasinya (putara, temperatur, tekanan,
dan kelembaban relatif dari udara yang masuk, dan sebagainya) dan
bahan bakar yang akan digunakan sebagai pembanding atau pengukur.
Untung motor bensin di tetapkan heptana normal dan isooktana
sebagai bahan bakar pembanding. Heptana normal adalah bahan bakar
hidrokarbon (rantai lurus) yang mudah berdetonasi di dalam motor
bensin, oleh karna itu dinyatakan sebagai bahan bakar dengan bilangn
oktana sama dengan nol. Iso-oktana adalah suatu jenis bahan bakar
hidrokarbon yang tidak mudah berdetonasi, dalam hal ini dinyatakan
sebagai bahan bakar dengtan bilangan oktana sama dengtan 100.
Apabila suatu bahan bakar dengan bilangan oktana yang tinggi
hendak digunakan pada mesin yanag sebenarnya dirancang untuk
menggunakan bahan bakar dengan bilangan oktana yang rendah tanpa
3
detonasi, tidak akan terlahat adanya perbaikan pada efisiensi dan daya
yang dihasilkan. Keuntunagan yang dapat diperoleh dari bahan bakar
dengan bilangan oktana yang tinggi adalah bahwa ia tidak peka
terhadap detonasi. Oleh karena itu sangat cocok untuk digunakan pada
mesin dengan perbandingan komperesi yang tinggi untuk memperoleh
efisiensi yang tinggi tanpa detonasi, juga pada mesin dengan supercarjer
yang bertujuan menaikan daya poros.
Disamping itu juga sangat berguna untuk menaikan daya dan
efisiensi dengan jalan memajukan saat penyalaan. Hal terahir ini
dilakukan apabila semula ditetapkan saat penyalaan yang lebih lambat
hanya dengan alasan hendak mencegah terjadinya detonasi.
Karekteristik mesin bensin
- Kecepatan tinggidan tenaganya besar
- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya di ganakan untuk mobil penumpang, kendaraan truk yang
kecil, dan sebagainya.
4
1. Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar (ful system) terdiri dari
beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan bakar (ful tank)
sampai pada charcoal canister. Bahan bakar yang tersimpan dalam
tangki dikirim oleh pompa bahan bakar (fuel pump) ke karburator
melalui ppipa-pipa dan selang-selang. Air dan pasi, kotoran dan
benda-benda lainya dikeluarkan dari bahan bakar oleh saringan (ful
filter).
Kalburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan
bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar.
Sejumlah gas HC yang timbul di dalam tangki dikurangi oleh
charcoal canister. Bensin di alirkan dari tangki melalui sarinagn,
selang dan pip-pipa hisap (suction tube). Bensin yang sudah disaring
dikirim ke karburator oleh pompa bahan bakar, dan karburator
mencampurnya dengan udara dengan suatu perbandingkan tertentu
menjadi canpuran udara dan bahan bakar. Sebagian campuran udara
dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut saat mengalir melalui
intake manifold ke silinder.
4. Proses pembakaran
5
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor
bensin harus sesuai dengan syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri.
Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat beberapa
derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan
bakar-udara disekitar itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala
api merambat kesegala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi
(25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga
tekanan gas didalam silinder naik, sesuia dengan jumlah bahan
bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi
masih menunggu giliran untuk terbakar. Akan tetapi ada
kemungkinan bagian campuran tersebut terakhir, karena terdesak
oleh penekanan torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran
pembakaran yang merambat dengan cepat itu, temperaturnya dapat
melampaui temperatur penyalaan sendiri sehingga akan terbakar
dengan cepatnya. Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang
terakhir (terjatuh dari busi) dinamai detonasi.
Tekanan didalam selinder tersebut dapat mencapai 130-
200 kg/cm, dengan frekuensi getaran mencapai 4000-5000 cps.
Detonasi yang cukup berat menimbulkan suara gemeletik seperti
bunyi pukulan palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas
terdengar pada mesin mobil atau sepeda motor. Akan tetapi pada
mesin pesawat terbang jarang terdengar karena terkalahkan oleh
bunyi gas pembakaran yang keluar dari mesin dan bunyi baling-
baling.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup
lama dapat merusa bagian ruang bakar, terutama bagian tepi dari
kepala torak tempat detonasi erjadi. Disamping itu detonasi
mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang
ada) sangat tinggi temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat
menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum waktunya
(pranyala). Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi.
Jadi, dapat mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan
maksimum gas pembakaranpun akan bertambah tinggi. Karena itu,
detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus dicegah seluruh
campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang
berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
o Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang
masuk kedalam silinder.
o Mengurangi perbandingan kompresi.
o Memperlambat saat penyalaan.
Memperkaya yaitu menaikan perbandingan campuran bahan
bakar-udara atau mempermiskin yaitu menurunkan campuran
bahan baka-udara dari suatu harga perbandingan campuran
(misalnya, f=0,08) yangsangat mudah berdetonasi.
6
o Menaikan kecepatan torak atau putaran poros engkol, untuk
memperoleh arus turbulen pada campuran didalam silinder
yang mempercepat rambatan nyala api.
o Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi
tempuh oleh nyala api dari busi kebagian yang terjauh. Hal ini
bias juga di capai jika dipergunakan busi lebih dari satu.
Membuat kontruksi ruang bakar demikian rupa sehingga
bagian yang terjauh darinbusi mendapat pendinginan yang lebih
baik. Caranya ialah dengan memperbesarperbandingan antara luas
pemukaan dan volume sehingga diperoleh ruangan yang sempit.
Apabila detonasi itu terjadi juga, hanyalah dalam bagian yang kecil
jumlahnya sehingga tidak membahayakan. Disamping itu busi
ditempatkan dipusat ruang bakar yaitu di antara katup buang bagian
yang panas dan katup isap tepat kemungkinan basar terdapat
campuran yang kaya.
7
Hot Idle Compensator yaitu komponen tambahan pada
karburator yang berfungsi untuk menambah udara apabila
temperatur di sekitar mesin panas.
PTC (Positive Themperature Coefficient) yaitu komponen
pada sistem cuk otomatis yang berfungsi untuk mencegah arus
yang berlebihan pada coil pemanas.
Pressure Regulator yaitu komponen siatem EFI yang berfungsi
untuk mengatur tekanan bahan bakar dalam saluran bahan
bakar.
Rocker Arm yaitu bagian dari pompa bahan bakar mekanik
yang berfungsi untuk menggerakkan membran melalui batang
penarik (pull rod).
Silicon Chip yaitu komponen manifold pressure sensor yang
berfungsi untuk mensensor tekanan udara yang masuk pada
sistem EFI.
Sound Scope yaitu alat bantu untuk mendengarkan suara
lembut dalam mesin atau pada sistem bahan bakar.
Injektor (nozzle) yaitu salah satu bagian dari sistem injeksi
bahan bakar yang berfungsi untuk mengabutkan
(menyemprotkan) bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar).
Venturi yaitu bagian yang menyempit pada tabung (saluran
masuk udara) karburator.
8
perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju
di jalan yang tidak rata.
d. Charcoal Canister
Charcoal Canister berfungsi untuk menampung
sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung pada
9
karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dasi saluran emisi
pada saat tekanan di dalam tangki naik.
Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister
dikirim langsung ke intak manifold, kemudian ke ruang bakar
untuk dibakar pada saat mesin hidup.
10
2) Pompa bahan bakar mekanik
Cara kerja pompa bahan bakar mekanik:
11
3) Pompa bahan bakar listrik
Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja
setelah kunci kontak di ON-kan. Pompa bahan bakar listrik
dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan menghindari
panas dari mesin.
12
Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:
Apabila kunci kontak pada posisi On, akan terjadi
kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma
tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup
masuk. Pada saat yang sama platina membuka karena tuas
platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan pada
solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah
mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.
3. KARBURATOR
Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar yang
berbentuk cair menjadi kabut dan mengalirkannya ke silinder sesuai
dengan kebutuhan mesin.
a. Macam-macam karburator
13
maka karburator jenis ini dapat mencapai output yang
tinggi.
Karburator variable venturi mempunyai
tingkat aliran udara yang tetap, sehingga diperoleh
campuran yang baik antara udara dan bahan bakar.
14
Karburator Air Valve Venturi
15
Karburator arus datar, arah masuknya
campuran bahan bakar adalah ke samping (side draft).
Umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output
yang tinggi.
16
hanya primary venturi yang mempunyai diameter
venturi kecil.
Putaran tinggi, baik primary maupun
secondary venturi bekerja bersama sehingga output yang
dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya.
Disamping itu kecepatan aliran maksimal pada venturi
karburator double barrel dibanding karburator single
barrel lebih kecil sehingga kerugian gesekan juga kecil.
17
c. Cara Kerja Karburator
Untuk memenuhi kebutuhan kerja, pada karburator
terdapat beberapa sistem yaitu:
Sistem Pelampung
Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
Sistem Tenaga (Power system)
Sistem Percepatan
Sistem Cuk
Meknisme Idle Cepat
Hot Idle Compensator (HIC)
Daspot
Deceleration Fuel Cut Off System
Adapun uraian pada masing-masing sistem adalah
sebagai berikut:
1) Sistem Pelampung
18
Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar
dalam ruang pelampung naik, maka pelampung juga ikut
naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan
bakar. Akibatnya aliran bahan bakar terhenti. Sehingga
permukaan bahan bakar selalu konstan meskipun putaran
mesin berubah-ubah.
Cara kerja:
Pada saat mesin berputar satsioner, bahan bakar
mengalir dari ruang pelampung melalui primary main jet,
kemudian ke slow jet, economizer jet, katup solenoid dan
akhirnya ke ruang bakar melalui idle port. Atau Primary
main jetslow jeteconomizer jetsolenoid valveidle
portruang bakar.
19
Gbr. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Cara kerja:
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran
bahan bakar dari ruang pelampung langsung menuju
primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi
mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idle
port dan slow port lebih rendah daripada di daerah primary
main nozle. Atau alirannya: Primary main jetprimary
main nozleruang bakar.
20
5) Sistem Tenaga (Power System)
21
Gbr. Power valve pada sistem tenaga
7) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan
menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan
bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding
intake manifold karena intake manifold dalam keadaan
dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuaran
udara dan bahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar
hidup.
Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan
bakar menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan ke dalam silinder
apabila mesin masih dingin.
22
Ada 2 jenis sistem cuk yang digunakan pada
karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
23
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk
membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari
temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis
yang digunakan pada karburator ada 2 macam sistem
yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem elektrik.
Cara Kerja :
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup
rapat hingga temperatur di ruangan mesin mencapai 25
C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk
menutup maka akan terjadi kefakuman di bawah katup
cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar keluar
melalui primary low dan high speed system dan
campuran menjadi kaya. Setelah mesin hidup, pada
terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus
tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga menjadi
ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir
melalui choke relay menuju ke massa electric heat coil.
Apabila electric heat membara/panas maka bimetal
element akan mengembang dan akan membuka choke
valve.
24
1. PTC thermistor = Positive Temperature Coefficient
thermistor, bersifat bila temperatur naik maka harga
hambatan listriknya naik.
2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin
dipanaskan campuran akan kaya, hal ini akan
menyebabkan putaran mesin kasar dan pemakaian
bahan bakar boros.
25
Gbr. HIC (Hot Idle Compensator)
Cara kerja :
Pada saat temperatur masin naik, maka bimetal
membuka thermostatic valve, sehingga udara dari air horn
mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam
flange sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi
normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila
tempertur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55 C dan
akan membuka penuh pada temperatur 75 C.
26
Setelah kunci kontak dimatikan, arus listrik yang
menuju solenoid tidak mengalir sehingga tidak timbul
kemagnetan pada solenoid. Akibatnya katup solenoid turun dan
menutup saluran pada economizer jet sehingga bahan bakar
tidak dapat mengalir menuju ke idle port.
11) Dashpot
Bila mesin sedang berputar pada putaran tinggi,
kemudian kunci kontak dimatikan maka pada ruang bakar akan
terjadi kelebihan bahan bakar karena kevakuman yang terjadi di
bawah katup throttle cukup tinggi.
Hal ini terjadi karena katup throttle pada posisi
menutup, sementara putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat
penutupan katup throttle dari putaran tinggi sehingga tidak
akan menambah emisi gas buang.
Gbr. Dashpot
27
Gbr. Dashpot pada karburator
Cara kerja:
Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum
pada TP port sehingga pegas dalam TP port menekan
diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke
kiri.
Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle
menyentuh adjusting screw untuk mencegah katup
throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port
bekerja pada pada diafragma melalui jet untuk
memungkinkan katup throttle berangsur-angsur
menutup.
28
Gbr. Deceleration Cut Of System
Cara kerja:
Bila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian
pedal gas dilepas (deselerasi) maka vakum pada TP port
akan lebih besar dari 400 mmHg vakum switch akan Off
dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga
solenoid valve menutup saluran bahan bakar yang menuju
ke slow port dan idle pot.
Bila putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka solenoid
valve akan mendapat masa dari emission control
computer kembali sehingga saluran bahan bakar ke slow
port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir
kembali. Hal ini untuk mencegah mesin mati dan
mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran
idle.
29