Pneumatic Training
Pneumatic Training
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan
uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua
proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua
komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik
pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara bertekanan).
Dasaran dari Hukum Pascal,Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair pada ruang tertutup akan
diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.
Gambar 2 Ilustrasi Hukum Pascal
(Sumber: http://aldadeskamahyar.blogspot.co.id/2013/06/perbedaan-hukum-pascal-dengan-hukum.html)
=
Dimana:
P = Tekanan (Pa atau N/m2)
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan yang dikenai gaya (m2)
Sehingga tekanan udara terkompresi yang dialirkan dari kompressor akan didisribusikan secara merata
hingga ke aktuator dengan nilai yang sama besarnya dan menghasilkan gerak lengan torak aktuator yang
bergerak keluar ataupun masuk dari silinder.
Selain itu dari persamaan tekanan sebagai gaya persatuan luas permukaan yang dikenai oleh gaya tersebut
juga mempengaruhi kerja dari suatu sistem pneumatik.
Sehingga untuk besar luas permukaan torak sebagai luasan yang dikenai tekanan tidak berubah, maka akan
menghasilkan hubungan antara tekanan (P) dengan gaya (F) yang berbanding lurus.
2.5.2 Gerbang logika OR : Memiliki 2 buah input dan sebuah output. Apabila salah satu ataupun kedua
inputnya adalah logika 1, maka akan menghasilkan output berupa logika 1 pula. Tabel operasi OR :
2.5.4 Gerbang logika YES: Gerbang ini pada dasarnya sama seperti gerbang logika AND, yang mana terdapat
2 buah input untuk mrnghasilkan sebuah output serta hanya akan menghasilkan output logika 1 apabila
kedua inputnya berupa logika 1 pula.
2.5.5 Gerbang logika MEMORY: Gerbang logika ini mempertahankan keadaan dari hasil output pada
percobaan sebelumnnya.
0 1 1
1 0 1
1 1 0
BAB 3
DATA PRAKTIKUM
OR
Ganti dengan OR unit
YES
Ganti dengan YES unit
NOT
Ganti dengan NOT unit
MEMORY
a) Pastikan suplai udara ke manifold pada kondisi OFF
b) Hubungkan 2 pipa dari manifold ke pushbutton valve inlet (7a, 7b)
c) Hubungkan 2 pipa dari pushbutton valve outlet ke Port Hijau (PORT 1) dari MEMORY unit
d) Sambungkan pipa dari manifold menuju Port Kuning (PORT 2) dari MEMORY unit
e) Sambungkan 2 pipa dari Port Merah (PORT 3) dari MEMORY unit ke kedua pneumatic
indicators
f) Nyalakan suplai udara
g) Tekan pushbutton valve secara bergantian
h) Analisa apa yang terjadi
Deskripsi Pengamatan :
Semakin besar tekanan udara terkompresi yang disalurkan, semakin cepat gerak
aktuator.
1 0.2 0.4
1.5 0.15 0.3
2 0.14 0.2
2.5 0.11 0.19
3 0.07 0.19
Scale I
P (Bar) t cylinder out t cylinder in
(detik) (detik)
1 1.37 0.4
1.5 1.04 0.3
2 0.78 0.2
2.5 0.67 0.19
3 0.58 0.18
Scale II
P (Bar) t cylinder out t cylinder in
(detik) (detik)
1 4.99 0.4
1.5 3.34 0.275
2 1.98 0.2
2.5 1.55 0.18
3 1.32 0.17
Scale III
P (Bar) t cylinder out t cylinder in
(detik) (detik)
1 14.06 0.37
1.5 10.39 0.3
2 7.26 0.2
2.5 5.92 0.19
3 4.92 0.15
Deskripsi Pengamatan :
Semakin besar udara terkompresi yang disalurkan, maka semakin cepat gerak
aktuator keluar dari silinder. Tetapi pada tekanan yang sama, semakin besar
skalanya maka semakin lambat geraknya.
Waktu lengan aktuator masuk ke dalam silinder tidak dipengaruhi dari tekanan dan
skala, sebagaimana terlihat dari tabel.
AND OR Y YES
NOT MEMORY
Deskripsi Pengamatan :
Semakin besar udara terkompresi yang disalurkan, maka semakin cepat gerak
aktuator keluar dari silinder. Tetapi pada tekanan yang sama, semakin besar
skalanya maka semakin lambat geraknya.
Waktu lengan aktuator masuk ke dalam silinder tidak dipengaruhi dari tekanan dan
skala, sebagaimana terlihat dari tabel.