Anda di halaman 1dari 10

KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP

Keanekaragaman mahkluk hidup dimuka bumi mengalami banyak perbedaan.


Perbedaan-perbedaan antara satu dengan yang lainnya itulah merupakan
keanekaragaman mahkluk hidup. Untuk mempelajari keanekaragaman mahkluk
hidup kita perlu melakukan klasifikasi atau pengelompokan.
Klasifikasi mahkluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan
mengelompokkan hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
1. Bernapas
2. Bergerak
3. Membutuhkan Makanan
Makhluk hidup yang membuat makanan sendiri disebut autotroph contohnya
tumbuhan hijau. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
disebut heterotroph.
4. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
5. Peka terhadap rangsang (iritabilitas)
6. Tumbuh
7. Berkembang biak
8. beradaptasi
1. Tujuan dan dasar-dasar klasifikasi mahkluk hidup
Tujuan klasifikasi mahkluk hidup: Mempermudah untuk mengenali,
membandingkan dan mempelajari makhluk hidup.

Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup


Makhluk hidup dikelompokkan (diklasifikasikan) berdasarkan persamaan
dan perbedaan sifat atau ciri. Setiap cara pengelompokkan makhluk hidup
dilakukan dengan berbagai dasar. Contohnya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,
perdu dan semak.
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di
lingkungan air (hidrofit) dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab
(higrofit).
Berdasarkan manfaatnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya.
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Memudahkan untuk mengenal makhluk hidup
2. Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup
3. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara makhluk hidup
Dalam pengelompokkan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat
berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.
2. Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus
Cara mengklasifikasi makhluk hidup pertama kali diperkenalkan oleh
Carolus Linnaeus (1707-1778). Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari
klasifikasi makhluk hidup. Carolus Linnaeus menyusun klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuh. Dalam klasifikasi makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan.
Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan
tingkatan dalam klasifikasi.
Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain :
Kingdom Plantae Kingdom Animalia
Divisi (division) Filum (fhylum)
Kelas (classis) Kelas
Bangsa (ordo) Ordo
Suku (familia) Familia
Marga (genus) Genus
Jenis (spesies) Spesies

3. Sistem klasifikasi lima kingdom


Pada tahun 1969, Robert H. Whitaker mengelompokkan makhluk hidup
menjadi lima kingdom yaitu :
Kingdom monera
Makhluk hidup yang tergolong monera memiliki sel prokariotik atau
tidak memiliki membrane inti. Kelompok ini terdiri dari bakteri dan
ganggang hijau biru (cyanobacteria).
Contoh monera

Beberapa contoh bakteri yang bermanfaat bagi kehidupan


Nama Fungsi
Lactobacillus bulgaricus Pembuatan yogurt
Streptococus lactis Pembuatan mentega dan keju
Lactobacillus sp. Pembuatan terasi dengan bahan baku ikan
Pediococus cerevisiae Pembuatan sosis
Azotobacter chroococcum Pengikatan nitrogen bebas (menyuburkan tanah)
Clostridium pasteurianum
Rhodospirillum rumbrum
Rhizobium leguminosarum Bakteri nitrogen yang bersimbiosis dengan
tanaman polong polongan
Escheriachia coli Hidup di usus besar membantu membusukan sisa
pencernaan dan menghasilakn vitamin B12 dan
vitamin K untuk proses pembekuan darah
Bacillus brevis Menghasilkan antibiotic terotrisin
Bacillus subtilis Menghasilkan antibiotic basitrasin
Bacillus polymyxa Menghasilkan antibiotic plomixin
Nitrococus Nitrifikasi dalam penyuburan tanah
Nitrosomonas
Nitrosobacter
Clostridium acetobutylicum Menghasilkan aseton dan butanol
Pseudomonas dentrificans Menghasilkan vitamin b12
Xanthomonas campestris Pembentukan polisakarida
Zymomonas Pembuatan etanol
Bakteri yang merugikan
Nama Fungsi
Salmonela thypil Tifus
Pseudomonas cocovenans Asam bongkrek pada tempe
Shigella dysentriae Disentri
Vibrio comma Kolera
Haemphilus influenza Influenza
Mycobacterum tuberculosis TBC
Clotiridium tetani Tetanus
Neiseria gonorrhea Kencing nananh
Treponema paliidium Raja singa sifilis
Neiseria meningitis Radang selaput otak
Kingdom protista
Makhluk hidup yang tergolong protista memiliki sel eukariotik atau
membrane inti. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok protista yang menyerupai hewan adalah protozoa
dan protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang.
Contoh kingdom Protista

Kingdom Fungi (jamur)


Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya
sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat
organic dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok yang tergolong jamur adalah semua jamur kecuali
jamur lender (myxomycota) dan jamur air (oomycota)
Fungi terdiri atas 4 divisio yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan
Deuteromycota.
a. Zygomycota, contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk pembuatan tempe.
b. Ascomycota, contoh Saccaromyces cerreviceae, digunakan dalam
pembuatan minuman beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum
jamur penghasil zat antibiotik yang dikenal
dengan penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju)
c. Basidiomycota, contoh Volvariella volvacea sering dikenal dengan jamur
merang, dan Auricularia polytrica (jamur kuping)
d. Deuteromycota, contohnya Rhyzoctonia solani, menyebabkan penyakit pada
Solanum sp (kentang). Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain
Malassesia furfur (jamur panu), dan Aspergillus flavus (menghasilkan racun
aflatoksin).
Kingdom Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel
yang telah berdifirensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki
kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof). Kelompok ini terdiri dari, tumbuhan lumut, tumbuhan paku,
tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup.
a. Lumut
Ciri-ciri tumbuhan lumut
1. memiliki bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun,
tetapi bukan akar, batang dan daun sejati,
2. tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya.
Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel
secara lambat,
3. habitatnya di tempat lembab atau basah,
4. tubuhnya berukuran 0,5cm15 cm, dan
5. daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin
(gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis
b. Paku
Paku merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh, karena golongan
tumbuhan paku mempunyai pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis
(floem). Ciri khas tumbuhan paku adalah ujung daun tumbuhan paku
ketika masih muda menggulung.
c. Tumbuhan berbiji
Kingdom Animalia (hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang
telah berdifirensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri yang bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari
semua hewan, yaitu hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrate)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata)

Nama ilmiah makhluk hidup


Orang yang berjasa dalam pemberian nama ilmiah untuk jenis makhluk
hidup ini adalah Carolus Linnaeus. Cara pemberian nama itu disebut binomial
nomenklatur atau tata nama binomial. Binomial Nomenklatur adalah penamaan
dengan dua kata latin atau yang dilatinkan. Aturan tata nama tersebut adalah
sebagai berikut.
Kata pertama adalah genusnya dan kata kedua adalah petunjuk jenisnya.
Huruf pertama nama genus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf
pertama penunjuk jenis menggunakan huruf kecil.
Nama genus dan petunjuk jenis harus digaris bawahi secara terputus atau
dicetak dengan huruf miring.
Adapun contohnya adalah sebagai berikut :
Oryza sativa atau Oryza sativa (padi)
Zea mays atau Zea mays (jagung)
Bos sundaicus atau Bos sundaicus (banteng)
Columba livia atau Columba livia (merpati)
Pongo pigmaeus atau Pongo pigmaeus (orang utan)

Kunci determinasi
Kunci determinasi adalah keterangan mengenai ciri-ciri suatu makhluk
hidup.
Tujuan adanya kunci determinasi adalah untuk mengenali dan menetapkan
identitas suatu makhluk hidup agar dapat dimaksukkan kekelompok tertentu
dalam klasifikasi. Menetapkan identitas suatu makhluk hidup berarti melakukan
identifikasi. Dengan identifikasi kita dapat menentukan nama yang benar dan
tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi dari suatu makhluk hidup.
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN

A. Sel
Menurut Mathias Schleiden dan Theodor Schwan, sel adalah unit terkecil
penyusun organisme. Sel dapat dibedakan menjadi 2 macam:
prokariotik: sel yang tidak memiliki membrane inti, misalnya bakteri dan
alga biru,
eukariotik: sel yang memiliki membran inti sehingga ada pemisahan antara
inti dengan sitoplasma , misalnya hewan dan tumbuhan.
Berdasarkan banyaknya sel yang menyusun tubuh, organisme dibedakan menjadi 2.
a. Organisme bersel satu (uniseluler)
Contoh:
- tumbuhan bersel satu: ganggang biru (Chyanophyta), ganggang hijau
(Chlorophyta),
- hewan bersel satu: protozoa dan bakteri.
b. Organisme bersel banyak (multiseluler)
Contoh:
- tumbuhan bersel banyak: alga, lumut, paku, dan tumbuhan tingkat tinggi,
- hewan bersel banyak: porifera dan mamalia.
Struktur Sel
Struktur Sel dan Fungsi Organel
Organel Fungsi

Membran sel Mengatur masuknya zat ke dalam sel dan ke luar


sel
Sitoplasma (cairan sel) Tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel
karena organel sel terdapat di sitoplasma
Inti sel (nukleus) Berperan dalam pembuatan komponen ribosom.

Mitokondria Sebagai tempat penghasil energi semakin aktif


suatu sel, semakin banyak mitokondrianya.
Ribosom Pembuatan protein
Berperan dalam membuat dan menyalurkan bahan-
Reticulum endplasma
bahan yang dibutuhkan oleh organel-organel sel.
Berperan dalam memodifikasi bahan- bahan yang
Badan golgi dihasilkan oleh RE dan menyalurkannya ke
organelorganel yang membutuhkan.

Lisosom Untuk mencerna zat sisa makanan atau zat asing

Berperan dalam pembelahan sel, hanya dimiliki


Sentriol
oleh sel hewan
- Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna
makanan
Vakuola
- Vakuola kontraktil berfungsi mengeluarkan zat
sisa dan mengatur keseimbangan dalam sel.
Dinding sel Menjaga bentuk sel tumbuhan menjadi tetap dan
kaku. Melindungi membran sel
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
B. Jaringan
Jaringan epidermis

Anda mungkin juga menyukai