Anda di halaman 1dari 12

ALJABAR

FUNGSI LOGARITMA

KELOMPOK 10 :

1. SRI MUIANI 2017 121 014

2. WIWIN SABDA HANDIKA 2017 121 023

3. ABDUL RAUF 2017 121 086

FKIP MATEMATIKA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2017

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadiran Tuham Yang Maha Esa, yang telah

mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah kami yang berjudul FUNGSI LOGARITMA makalah ini kami buat

dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah kami yaitu ALJABAR

di program studi Matematika .

Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan pada

makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan

makalah yang akan datang. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Palembang, September 2017

1
A. Fungsi Logaritma

Setiap fungsi eksponensial f(x) = ax, dengan a 0 dan a 1, merupakan

fungsi korespondensi satu-satu. Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan uji

garis horizontal (lihat gambar 1 untuk kasus a 1). Oleh karena itu fungsi

eksponensial memiliki fungsi invers. Fngsi invers tersebut dinamakan fungsi


ligaritma dengan basis a dan dinotasikan dengan loga.

Fungsi invers f-1 didefinisikan sebagai :

f -1(x) = y f(y) = x

definisi ini akan membawa kita kepada definisi fungsi logaritma berikut ini.

Definisi fungsi logaritma

Misalkan a adalah bilangan positif dengan a 1. Fungsi logaritma dengan basis a,

yang dinotasikan dengan log a, didefinisikan dengan

2
loga x = y ay = x

sehingga logax merupakan pangkat dari a untuk menjadi x.ketika kita


menggunakan definisi logaritma untuk menggatikan bentuk logaritma loga x = y
menjadi bentuk eksponensial ay = x, atau sebaliknya, perhatikan bahwa dalam
kedua bentuk ini, basisnya tetap sama.

B. Mengubah Bilangan Pokok Logaritma

kita telah memahami definisi perpangkatan yaitu perkalian berulang.

Bentuk umum bilangan berpangkat adalah p n = a. Maksudnya p n =

sebanyak n kali hasilnya = a. p disebut bilangan pokok, n

disebut pangkat dan a disebut hasil perpangkatan. Jika bilangan pokok dan
pangkatnya sudah diketahui, maka hasil perpangkatannya dengan segera dapat
ditentukan.

Contoh:

24= ....

53 = ...

Dalam kasus tersebut, bilangan pokok dan pangkatnya sudah diketahui sehingga
kita dapat menentukan hasil perpangkatannya sebagai berikut:

24 = 16( 2x2x2x2) sebanyak 4 kali hasilnya = 16

53 = 125 (5x5x5) sebanyak 3 kali hasilnya = 125

3
Sekarang, bagaimana kita dapat menentukan pangkatnya jika bilangan pokok dan

hasil perpangkatannya diketahui?

Contoh:

2
... = 16

5
... = 125

Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan notasi logaritma


(disingkat log), seperti berikut:

2 2
... = 16 ditulis log 16 = ..., dan diperoleh 2log 16 = 4 karena 24 = 16

5 5
... = 125 ditulis log 125 = ..., dan diperoleh 5log 125 = 3 karena 53 = 125.

Dari contoh tersebut memperlihatkan hubungan antara perpangkatan dan


logaritma. Jadi, logaritma adalah invers dari perpangkatan yaitu mencari pangkat
dari suatu

bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui. Secara
umum ditulis sebagai berikut:

P
log a = n jika dan hanya jika pn = a

p disebut bilangan pokok, syaratnya p>0 dan p 1

a disebut numerus, yaitu bilangan yang dicari logaritmanya syaratnya a>0

n disebut hasil logaritma, bisa positif, nol, ataupun negatif

Sifat-sifat pokok logaritma, yaitu:

a log a = 1

a log an = n

a log 1 = 0

4
Contoh:

1) Ubahlah bilangan berpangkat c) 60 = 1


berikut ke dalam bentuk logaritma!
Jawab:
a) 35= 243
6 log 1 = 0
Jawab :
2) Hitunglah logaritma berikut!
3 log 243 = 5
a) 3 log 27
b) 5-2 = ..
Jawab:
Jawab:
3 log 27 = 3
5 log = -2 sebab 33 = 27

G. Contoh Tabel Logaritma

Rumus Logaritma :

a c = b log b = c

a = basis

b = bilangan yang dilogaritma

c = hasil logaritma

Sifat-sifat Logaritma

log a = 1 log b = log b

log 1 = 0 c = log b + log c

log a = n log b /c = log b log c

log b = n log b m = m/n


log b log b = 1 b

5
log a log b c log d = log d

b log c log b = c log b c log a

C. Penerapan Konsep Logaritma

Kegunaan logaritma :

Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya


tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering
digunakan sebagai solusi dari integral.

Dalam persamaan bn = x,
b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi
eksponensial.

a. Sains dan teknik

Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan


logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di
skala logaritmik.

Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk


mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi
ion hidronium pada air adalah 10 7 pada suhu 25 C, sehingga pH-nya 7.

Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan


(rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan
digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah
satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia
mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel
dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang
penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan
0.1 bel, lebih sering digunakan.

6
Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan
skala logaritma berbasis 10.

Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang


menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan
terang secara logaritmik.

b. Penghitungan yang lebih mudah

Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke


pangkat- pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa
jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma:
Penghitungan dengan angka Penghitungan dengan eksponen Identitas
Logaritma. Sifat-sifat diatas membuat penghitungan dengan eksponen menjadi
lebih mudah, dan penggunaan logaritma sangat penting, terutama sebelum
tersedianya kalkulator sebagai hasil perkembangan teknologi modern. Untuk
mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing
angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut
dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan,
logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau
membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.

c. Kalkulus

Turunan fungsi logaritma adalah Dimana n adalah logaritma natural, yaitu


logaritma yang berbasis e. Jika b = e, maka rumus diatas dapat disederhanakan
menjadi Integral fungsi logaritma adalah Integral logaritma berbasis e adalah
Sebagai contoh carilah turunan log(x)

d. Penghitungan nilai logaritma

Nilai logaritma dengan basis b dapat dihitung dengan rumus dibawah


ini.Sedangkan untuk logaritma berbasis e dan berbasis 2, terdapat prosedur-
prosedur yang umum, yang hanya menggunakan penjumlahan, pengurangan,
pengkalian, dan pembagian.

7
Contoh Soal :

suara motor X yang dipotong knalpotnya memiliki taraf intensitas 100 dB,
sedangkan suara mesin tik yang sedang dipakai kira-kira taraf intensitasnya 40
dB. Berapa jumlah mesin tik yang digunakan secara bersamaan sehingga
intensitasnya sama dengan satu unit motor X dan jarak pendengar ke sumber suara
adalah tetap?

jawab : 10 = log (n * 10^4)


40 = 10 log
n * 10^4 = 10^10
(I_mesin_tik/Io)
n = 10^6
log (I_mesin_tik/Io) = 4
jadi 1 juta mesin tik yang
I_mesin tik = 10^4 Io
dioperasikan bersamaan, taraf
T I = 10 log (n * I_mesin_tik/Io) intesitas bunyi nya setara

100 = 10 log (n * 10^4 Io/Io) dengan suara motor X.

SOAL LATIHAN

1. Ubah bentuk pangkat pada soal-soal berikut menjadi bentuk logaritma:


a) 23 = 8
b) 54 = 625
c) 72 = 49
2. Tentukan nilai dari :
a) 2log 8 + 3log 9 + 5log 125
b) 2log 1/8 + 3log 1/9 + 5log 1/125
3. Diketahui 2log( 12 x + 4 ) = 3 ?
4. Tentukan nilai dari 3log 5log 125 ?

8
KUNCI JAWABAN

1. Pembahasan :
= -8
ba = c blog c = a
3. Pembahasan :
2
a) log 8 =3 2
log( 12 x + 4 ) =3
b)5log 625 = 4 2
log( 12 x + 4 ) =
2
log23
2. pembahasan :
a) 2log 8 + 3log 9 + 5log 125 = 12 x + 4 = 82
2
log 23 + 3log 32 + 5log 53
12 x + 4 = 64
= 3.1 + 2.1 + 3.1
12 x = 60

=8 x =5
b) 2log 1/8 + 3log 1/9 + 5log
1/125 = 2log2 -3
+ 3log 3-2 + 4. Pembahasan :
3
5 log 5log 125 = 3log 5log 53
log 5-3
= 3log 3 = 1
= -3.1+(-2.1)+(-3.1)

PENUTUP

9
Kesimpulan

Dalam perhitungan Matematika ogaritma adalah invers dari perpangkatan,


yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan
yang telah diketahui.
Definisi Logaritma:
Misalkan a adalah bilangan positif (a>0) dan g adalah bilangan positif yang tidak
sama dengan 1 maka: g log a=x jika g x =a
g= disebut bilangan pokok atau basis logaritma, jika g=10, bilangan pokok ini
biasanya tidak dituliskan. jadi,10 log 2 ditulis log 2. a = disebut numerus, yaitu
bilangan yang dicari logaritmanya x disebut hasil logaritma

Sifat-sifat pokok logaritma:

g log gn =n g log ag log a = ( plog a) / ( p log g)

g log g =1 g log a=1 / a log g

g log 1=0 g log a X = a

g log(aXb) =g log a + g log b log b = g log b

g log(a/b)=g log a g log b Logaritma 10

g log an =n

DAFTAR PUSTAKA

10
http://file education.blogspot.co.id/2011/05/batasan-dan-sifat-sifat-
logaritma.html?=1

http://rumusdasarmatematika.blogspot.co.id/2014/10/materi-persamaan-dan-
pertidaksamaan.html?=1

https://yos3prens.wordpress.com/2015/10/18/fungsi-logaritma-dan-grafiknya/

11

Anda mungkin juga menyukai