DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------------------------------------------
1
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------
2
HALAMAN DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------
3
DAFTAR PUSTAKA
-------------------------------------------------------------------------- 96
6
BAB I
INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN,
KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI
B. KEBUTUHAN
1. Kebutuhan menurut instansitasnya, dibedakan menjadi : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder dan Kebutuhan
tersier
2. Kebutuhan menurut sifatnya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rokhani
3. Kebutuhan menurut waktu penggunaannya, dibedakan menjadi : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan mendatang
4. Kebutuhan menurut subyeknya atau konsumennya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan perseorangan (individu) dan
Kebutuhan masyarakat (sosial)
C. KELANGKAAN
Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas
dinamakan kelangkaan (scarcity).
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
a. Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi : Barang ekonomi dan Barang bebas
b. Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang dibedakan menjadi : Barang konsumsi dan Barang
produksi/barang modal
c. Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi : Barang konkrit/nyata/material dan Barang abstrak/immaterial
d. Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi : Barang substitusi dan Barang komplementer
e. Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi : Barang mentah/bahan mentah, Barang setengah
jadi dan Barang jadi
Menurut AL Meyers jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :
a. Element Utility (faedah elemen)
b. Time Utility (faedah waktu)
c. Place utility (faedah tempat)
d. Form Utility (faedah bentuk)
e. Ownership utility (faedah hal milik)
Macam-macam barang yang lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya :
a. Barang inferior adalah Barang yang permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contob : gaplek,
cirinya kualiasnya rendah.
b. Barang giffen adalah Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya rendah. Bedanya
barang giffen memiliki efek pendapatan yang lebih besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior
memiliki efek pandapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c. Barang superior : Barang yang bermutu tinggi
E. METODE EKONOMI
1. Metode Induksi : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta yang ada ,di masyarakat, dianalisa kemudian dibuat
kesimpulan ekonomi
2. Metode Deduksi : Metode yang bermula dari teori-teori / dalil-dalil umum yang telah ada lalu dianalisa kemudian
dibuat kesimpulan ekonomi.
3. Metode Sintesa : Metode yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat
kesimpulan ekonomi.
H. SISTEM EKONOMI
a. Sistem ekonomi tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja,
cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan
distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Belum ada pembagian kerja 1. Setiap masyarakat 1. Tidak ada kerjasama antar
2. Pertukaran dengan sistem termotivasi untuk menjadi individu atau masyarakat
barter produsen 2. Sulit mempertemukan kedua
3. Jenis produksi ditentukan 2. Produksi tidak ditujukan belah pihak yang saling
sesuai dengan kebutuhan untuk mencari keuntungan membutuhkan
4. Hubungan masyarakat 3. Dengan sistem pertukaran 3. Jenis dan jumlah barang
bersifat kekeluargaan barter, masyarakat cenderung yang diproduksi sering tidak
5. Bertumpu pada sektor bertindak jujur mencukupi kebutuhan
agraris 4. Sulit menetapkan ukuran
6. Keadaan masyarakatnya dari barang yang dipertukarkan
masih statis, tradisional dan
msikin
Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan diantaranya :
a. Sistem. free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi
dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara
c. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
9
BAB II
PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN
TP TP
Marginal Product = Average Product =
Sedangkan X Dan X
5. Perilaku Produksi
Menurut David Recardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding,
seperti yang digambarkan dalam Hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau The Law of diminishing returns
yang berbunyi
Dengan suatu tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi
memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan
akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha, Modal Rp 5.000.000,00
Hasil Total Tambahan Hasil Law of diminishing retuns terjadi pada
Pekerja
(Total Product) (Marginal Product) pekerja yang ke-4 dan seterusnya,
1 10 10 yaitu setelah tercapai marginal
2 21 11 product maksimum sebesar 13.
3 34 13
4 42 8
5 46 4
6 48 2
6. Produktivitas
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
1. Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
2. Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi
yang sudah ada.
3. Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar
produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan :
1. Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2. Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan
lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
3. Spesialisasi/ pembagian kerja.
4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
4. Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum
output yang dapat dihasilkan.
11
RTP 5 RTK
4
1
Faktor Produksi
Keterangan :
1. Aliran arus barang 3. Pasar faktor produksi /
Pasar input
2. Aliran arus uang 5. Hubungan antara RTP
dengan RTP
3. Pasar hasil produksi / Pasar output
Jawab:
Pd = Ps 1000 - 20 Q = -600 + 20 Q
-40 Q = - 1600
Q = 40 unit
Jika Q = 40, maka P = 1000 - 20 (40) = 200. Jadi keseimbangan pasarnya : Q = 40 dan P = 200 atau (40,200).
Gambarnya:
P
1.000
D
200
0 30 40 50 Q
- 600
D1 S1
P3 D E3 S
P2 E2
P1 E1
P E
S1
S D1
D
Q1 Q Q2 Q3
Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan Perubahan kurva penawaran
permintaan dan penawaran ke kanan dari D D1 ke kiri dari S S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
naik dari P P2) naik dari P P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ3 Jumlah barang sebesar OQ1
(jumlah barang naik dari Q Q3) (jumlah barang turun dari Q Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi OP3,
jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3
D S
P D1 E S1
P1 E2
P2 E1
P3 E3
S
S1 D
D1
Q1 Q2 Q Q3
14
Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan Perubahan kurva penawaran
permintaan dan penawaran ke kiri dari D D1 ke kanan dari S S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
turun dari P P2) turun dari P P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
(jumlah barang turun dari Q Q1) (jumlah barang naik dari Q Q3)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi OP3,
jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3
Dimana:
tk = beban pajak yang ditanggung konsumen
PI = harga keseimbangan setelah pajak
P = harga keseimbangan sebelum pajak
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
Berdasarkan contoh diatas maka pajak yang ditanggung konsumen perunit adalah Tk = 15 10 = Rp 5,00 .
b. Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
Untuk pajak perunit : Untuk pajak keseluruhan :
tp = t - tk tp = (t - tk ) Q1
Berdasarkan contoh di atas maka Pajak yang diterima pemerintah : 17,5 x 10 = Rp 175,00
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q.
Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar
setelah subsidi
Jawab:
Penawaran tanpa subsidi : P = -30 + 2 Q
Penawaran dengan subsidi: P = -30 + 2 Q 10
P = -40 + 2 Q
Karena persamaan permintaannya tetap, maka keseimbangan setelah subsidi adalah
50 2Q = -40 + 2 Q
-4 Q = -90
Q = 22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22, 5)
Subsidi dibagi menjadi tiga bagian antara lain sebagai berikut :
a. Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk)
Subsidi konsumen perunit : Subsidi konsumen keseluruhan :
sk = P - PI sk = (P P1) Q1
Dimana:
sk = subsidi yang dinikmati konsumen
P = harga keseimbangan sebelum subsidi
PI = harga keseimbangan dengan adanya subsidi
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah subsidi
b. Bagian subsidi yang dinikmati produsen (sp)
Subsidi produsen perunit : Subsidi produsen keseluruhan :
sp = s - sk sp = (s sk) Q1
Dimana:
sp = subsidi yang dinikmati produsen
s = subsidi per unit
sk = subsidi yang dimiliki konsumen
c. Jumlah sibsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)
S = Q1 x s
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity) adalah Perbandingan antara persentase perubahan jumlah
barang dengan persentase perubahan harga barang.
2. Elastisitas silang (Cross Elaticity) adalah pengaruh perubahan harga barang x terhadap jumlah
barang y yang diminta, jadi rasio antara jumlah barang y yang diminta dengan harga barang x
3. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity) adalah pengaruh perubahan pendapatan terhadap
jumlah barang yang diminta.
Untuk lebih memberikan gambaran seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, maka koefisien elastisitasnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
perubahan nisbi jumlah barang
E= perubahan nisbi harga
Rumus : atau
E
Q P Q P
P'
x Q1
P Q Dan P atau Q
Keterangan :
Q = selisih jumlah barang
P = selisih harga barang
P = harga mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
Cara Smart menentukan besarnya elastisitas, tanpa mencari turunan Q atau Q, yaitu :
a. Jika persamaan gungsi menunjukkan P = a bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi penawaran) maka
rumus elastisitas : P
E
P-a
b. Jika persamaan menunjukkan Q = a bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus
Elastisitasnya : bP
E
bP a
F. ELASTISITAS SILANG
Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan sebagai berikut :
% perubahan jumlah barang Y yang diminta Q y Px
Exy E xy x
% perubahan harga barang X Px Qy
Atau
Keterangan :
Qy = Jumlah barang Y yang diminya
Px = Harga barang X
Elastisitas silang hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif
b. untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.
G. ELASTISITAS PENDAPATAN
Untuk menentukan besarnya Elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut :
Q Y Keterangan :
E x
Y Q Q = Jumlah barang yang diminya
Y = Pendapatan konsumen
Elastisitas pendapatan hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang inferior (bermutu rendah), elastisitas pendapatan bersifat negatif
b. untuk barang superior (bermutu tinggi), elastisitas pendapatan bersifat positif.
17
Harga Pasar P E
P1
Harga Maksimum Excess demand
S D
0 Q1 Q Q2
KETERANGAN :
No. Kebijakan Tujuan Sebelum ada Setelah ada Akibat kebijakan
kebijakan kebijakan
1. Harga Maksimum 1. menurunkan harga pasar OP : harga pasar OP1 : Harga pasar Harga pasar turun
2. melindungi konsumen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah penawaran Kelebihan permintaan
OQ2 : jumlah permintaan (Excess demand)
2. Harga Minimum 1. menaikkan harga pasar OP : harga pasar OP2 : Harga pasar Harga pasar turun
2. melindungi produsen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah permintaan Kelebihan penawaran
OQ2 : jumlah penawaran (Excess supply)
BAB IV
PENDAPATAN NASIONAL, INDEKS HARGA DAN INFLASI
Atau
dimana : PN = Pendapatan Nasional
PN = PnQn
Pn = Harga jual suatu produk
Qn = Hasil produksi
2. Metode Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) adalah dengan
menjumlahkan pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian, yaitu :
Pengeluaran konsumsi (C), Pengeluaran Investasi (I), Pengeluaran pembelian pemerintah (G), dan
Ekspor (X), Impor (M) atau Expor netto (X-M).
Rumus : PN = C + I + G + (X M)
D. PENDAPATAN PERKAPITA.
Pendapatan Perkapita adalah Pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu Negara selama
kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Pendapatan perkapita dapat dihitung sebagai berikut :
PDB tahun t PNB tahun t
PDB per kapita = PNB per kapita =
Atau
Jumlah Penduduk tahun t Jumlah Penduduk tahun t
% Penduduk
Kriteria nilai Indeks Gini atau Koefisien Gini sebagai berikut :
a. Kurang dari 0,4 atau 40%, tingkat ketimpangannya rendah
b. Antara 0,4 (40%) sampai dengan 0,5 (50%), tingkat ketimpangannya sedang
c. Lebih besar dari 0,5 atau 50%, tingkat ketimpangannya tinggi
F. INDEKS HARGA
1. Pengertian Angka Indeks (Indeks Harga)
Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau
sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan.
Angka indeks adalah angka relatif yang diyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan bentuk
persentase bias dihilangkan.
Ada tiga kemungkinan dalam perhitungan indeks harga, yaitu :
a. Jika Indeks harga > 1 atau 100%, berarti harga mengalami kenaikan
b. Jika Indeks harga < 1 atau 100%, berarti harga mengalami penurunan
c. Jika Indeks harga = 1 atau 100%, berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun)
G. INFLASI
1. Inflasi dan Laju inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik. Dan laju inflasi
adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun.
Untuk menentukan laju infasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Indeks Harga Periode ini - Indeks Harga Periode lalu
Laju Inflasi = x 100%
Indeks Harga Periode Lalu
BAB V
KONSUMSI DAN INVESTASI
Y=C+I
2. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y).
pada umumnya fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear, sebagai berikut.
Syarat mutlak fungsi Konsumsi :
C = a + bY Nilai a = Harus positif
Nilai b = Harus positif
Dimana:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nasional nol atau Autonomous Consumption.
(konsumsi otonom)
b = MPC (Marginal Propencity to consume) yaitu hasrat untuk berkonsumsi batas
Untuk mengetahui besarnya a, dihitung dengan menggunakan rumus.
a = (APC MPC)Y
Dimana APC menunjukkan besarnya Average Propencity to Consume artinya hasrat untuk berkonsumsi
rata-rata. MPC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional,
dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
Jadi :
APC =
C
Keterangan :
Sedangkan Y C = Kenaikan konsumsi
C Y = Kenaikan pendapatan
b = MPC =
Y
3. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y).
Fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut
Syarat Mutlak fungsi tabungan :
S = -a + (1 b) Y Nilai a = harus negatif
Nilai 1 b = harus positif
Keterangan :
S S = Kenaikan Tabungan
1 b atau MPS =
Y Y = Kenaikan pendapatan
24
Dimana:
S = tingkat tabungan nasional.
1 b = MPS (Marginal Propencity to save) yaitu hasrta untuk menabung batas.
4. Tingkat pendapatan BEP (Break Even Point) atau Break Even Income (BEI).
Tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi.
Dimana Y = Tingkat Pendapatan
Y = C atau S = 0 C = Fungsi Konsumsi
S = Fungsi Tabungan
5. Hubungan Antara MPC (marginal Propencity to Consument) dengan MPS (Marginal Propencity to
Save)
Hubungan Antara MPC apat dinyatakan seperti berikut ini.
MPC + MPS = 1 atau MPC = 1 MPS atau MPS = 1 - MPC
Contoh:
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 400 milyar, besarnya konsumsi per tahunnya adalah
Rp. 300 milyar, dan
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 500 milyar, besarnya konsumsi per tahunnya Rp. 360
milyar.
Tentukan hal berikut :
1. Fungsi konsumsi 4. Hubungan antara MPC dan MPS
2. Fungsi tabungan 5. Angka Pengganda Pendapatan
3. Tingkat BEP 6. Grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Jawab:
1. Mencari fungsi konsumsi 100C 30000 = 60Y 24000
APC = C = 300 = 0,75 100C = 30000 24000 + 60Y
Y 400 100C = 6000 + 60Y
MPC = b = C = 360 - 300 = 60 = 0,60 C = 60 milyar + 0,6Y (sama)
Y 500 - 400 100 2. Fungsi tabungan
a = (APC MPC) Y S = -a + (1 b)Y maka: S = - 60 + (1 0,6)Y
a = (0,75 0,6) 400 S = - 60 milyar + 0,4 Y
a = 0,15 x 400 3. Tingkat pendapatan BEP
a = 60 milyar Y=C
Jadi Fungsi konsumsi C = a + bY adalah : Y = 60 milyar + 0,6Y
C = 60 milyar + 0,6 Y 0,4Y= 60 milyar
Atau dengan cara : Y = 150 milyar
Jadi besarnya BEP pada saat pendapatan
C - C1 Y - Y1 Rp. 150 milyar
C2 C1 Y2 Y1 4. Hubungan antara MPC dengan MPS
MPC + MPS = 1
C 300 = Y 400 . 0,6 + 0,4 = 1 (terbukti)
360 300 500 400 5. Angka pengganda
C 300 = Y 400 . k = 1 = 1 . = 1 . = 2,5
60 100 1 MPC 1 0,6 0,4
6. Grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan sehingga total belanja dalam investasi meningkat dan
sebaliknya, sehingga kurva permintaan investasi berbentuk
C/S Y=C garis yang melereng dari kiri atas ke kanan bawah
Sedangkan fungsi yang menunjukkan hubungan
antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional
C = 60 + 0,6Y dinamakan Fungsi Investasi. Fungsi Investasi
digambarkan sejajar dengan sumbu datar atau horisontal,
BEP yang juga disebut sebagai Investasi otonom, artinya
besar kecilnya pembentukan modal tidak hanya
dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional.
60 Besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan
ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu :
S = - 60 + 0,4 Y 1. Tingkat bunga yang berlaku
2. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari
investasi
3. Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa
0 depan
4. Kemajuan tehnologi suatu negara
Y 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
150 200 perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-
-60 perusahaan
Hal-hal lain yang Berhubungan dengan Fungsi Dalam analisis perhitungan pendapatan nasional
Konsumsi dan Fungsi tabungan (Smart suatu negara, keseimbangan perekonomian negara
Solution) : pada perekonomian dua sektor, dapat dirumuskan
1. Menentukan besarnya kenaikan kunsumsi tambahan sebagai berikut
konsumsi (C)
C = Fungsi
Y =konsumsi
C+I atau S = I
C = Y (1 MPS)
I = Besarnya investasi
2. Menentukan besarnya kenaikan tabungan atau
tambahan tabungan (S) S = Fungsi tabungan
Contoh :
S = Y (1 MPC) Pada suatu perekonomian negara Z diketahui
fungsi konsumsi C = 60 milyar + 0,60 Y,
3. Menentukan besarnya kenaikan pendapatan atau sedangkan besarnya pengeluaran investasi
tambahan pendapatan (Y) perusahaan ( I ) sebesar Rp 20 milyar. Tentukan :
a. Besarnya
Y = Y = Pendapatan Nasional Keseimbangan
Atau
S I b. Besarnya
1 - MPC 1 - MPC Konsumsi Keseimbangan
c. Besarnya Tabungan Keseimbangan
Contoh : d. Gambar grafik fungsi Konsumsi,
Diketahui fungsi konsumsi suatu negara C = 250 + 0,8 Y, tabungan dan Investasi dalam
dan jika pendapatan meningkat dari Rp 200.000,00 menjadi keadaan keseimbangan.
Rp 300.000,00 tentukan besarnya kenaikan tabungan Jawab :
Jawab :
Kenaikan tabungan, S = Y (1 MPC) a. Besarnya Pendapatan Nasional
S = 100.000 (1 0,8) Atau
Keseimbangandengan rumus S = I, maka :
S = 100.000 x 0,2 Y = C -+60
I milyar + 0,4 Y = 20 milyar
S = Rp 20.000,00 Y = 60 milyar + 0,6 0,4
Y + Y20= milyar
80 milyar
Y = 200 milyar
Y 0,6 Y = 80 milyar
B. KURVA PERMINTAAN INVESTASI 0,4 Y = 80 milyar
Y = 200 milyar
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran Jadi pendapatan nasional keseimbangan
atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau sebesar Rp 200 milyar
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan b. Besarnya Konsumsi keseimbangan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah C = 60 milyar + 0,6 Y, dan jika Y = 200 milyar,
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa maka
yang tersedia dalam perekonomian. C = 60 milyar + 0,6 (200 milyar)
Kurva permintaan investasi dalam perekonomian C = 60 milyar + 120 milyar
diperoleh dengan cara menjumlahkan investasi seluruh C = 180 milyar. Jadi Konsumsi keseimbangan
perusahaan pada masing-masing tingkat bunga. Pada sebesar Rp 180 milyar
tingkat bunga yang lebih rendah, semakin banyak proyek
investasi yang menguntungkan suatu perusahaan, c. Besarnya Tabungan Keseimbangan
Jika C = 60 milyar + 0,6 Y, maka S = - 60 A. UANG
milyar + 0,4 Y a. Pengertian
Dan jika Y = 200 milyar, maka S = - 60 milyar Uang
+ 0,4 ( 200 milyar ) Uang, yaitu: alat untuk mempermudah pertukaran.
S=- (Money was made to facility business transaction),
60 milyar + 80 milyar yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk
S= pembelian barang-barang atau jasa-jasa serta untuk
20 milyar pembayaran utang.
Atau dengan menggunakan rumus Y = C + S, Alat pertukaran yang dapat disebut sebagai uang,
maka S = Y C, sehingga harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
S = 200 milyar 180 milyar = 20 milyar 1. Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
Jadi tabungan Keseimbangan sebesar Rp 20 2. Mudah disimpan dan dipindahtangankan
milyar (Portability)
d. Grafik Keseimbangan perekonomian 3. Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
- Untuk fungsi konsumsi dimulai dari titik 4. Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya
a (devisibility)
- Untuk fungsi tabungan dimulai dari titik 5. Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of
a value)
- Kemudian kedua titik tersebut ditarik 6. Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
garis lurus memotong titik BEP
b. Fungsi Uang
C/S/I Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi
asli dan fungsi turunan
1. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi : Sebagai
Y=C alat tukar umum (medium of exchange dan
Sebagai satuan hitung (unit of account)
Y=C+I 2. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi :
Sebagai alat pembayaran (means of payment),
Sebagai standar pembayaran utang (standar of
defered payment), Penimbun kekayaan, Sebagai
alat pembentukan modal dan pemindahan modal
(transfer of value), dan Sebagai ukuran harga atau
C = 60 pengukur nilai (standard of value)
+ 0,6Y c. Jenis-jenis
uang
BEP 1. Berdasarkan bahan (material), uang
80 dibedakan menjadi ; Uang logam dan Uang
kertas merupakan uang fiduaciry (uang
60 kepercayaan)
2. Berdasarkan Lembaga atau badan
pembuatnya, uang dibedakan menjadi : Uang
S = - 60 + 0,4 Y kartal (uang kertas dan uang logam) dan Uang
20 S = I giral (cek, giro, atau surat perintah pembayaran
lainnya/telegrafic transfer)
3. Berdasarkan Nilainya, Uang dibedakan
0 menjadi : Uang bernilai penuh (full bodied money)
dan Uang yang tidak bernilai tidak penuh
(representative full bodied money ) atau Uang
Y bertanda (Token money) ,
150 200 4. Berdasarkan Kawasan / Daerah berlakunya,
uang dibedakan menjadi : Uang domestic dan
-60 Uang Internasional
2. Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Coast / AFC artinya biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit
produksi
TFC
AFC = Q Q = Unit produksi
3. Biaya Variabel Rata-rata / Average Variabel Cost / AVC artinya biaya variable yang dibebankan pada setiap
unit produksi
TVC
AVC = Q
4. Biaya Rata-rata / Average Coast /AC artinya biaya total yang dibebankan pada setiap unit produksi atau
setiap output
TC
AC = AFC + AVC atau AC = Q
5. Biaya Marjinal / Marginal Cost / MC artinya tambahan biaya karena adanya tambahan satu unit produksi
TC TVC
MC = Q Q atau MC = TC1
Contoh soal :
Untuk memperoduksi 250 unit barang dikeluarkan biaya tetap Rp. 30.000,00 dan biaya variabel Rp. 200,00 per-
unit. Tentukan fungsi TC, besarnya TC, AC, AFC, AVC dan MC, jika produksi dinaikkan menajdi 300 unit, serta
grafiknya!
Jawab : - Besarnya MC
- Fungsi biaya total TC 90.000 80.000
MC = =200
TC = 30.000 + 200Q Q 300 250
- Besarnya biaya total - Grafiknya
TC = 30.000 + 200 (250) = 80.000
- Besarnya AC TC
80.000 70.000
AC = = 320
250 60.000 TVC
- Besarnya AFC 50.000
30.000 40.000
AFC = = 120 30.000 TFC
250
- Besarnya AVC 20.000
200( 250) 10.000
AVC = = 200 Q
250 0 100 200 300
b. Average Revenue (AR) Yaitu penerimaan produsen per unit output. Jadi AR adalah harga jual per unit output
TR
AR = Q atau AR = P
c. Marginal Revenue (MR) Yaitu kenaikan penerimaan total (TR) sebagai akibat bertambahnya satu unit output
TR
MR = Q atau MR = TR1
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan P = 100 2Q. Tentukan fungsi permintaan total , besarnya penerimaan total,
penerimaan rata-rata, dan penerimaan marjinal jika terjual 10 unit!
Jawab :
- Fungsi penerimaan total TR 800
AR = AR = =80
TR = P x Q TR = (100 2Q) Q Q 10
TR = 100Q 2Q2 - Besarnya penerimaan marjinal
- Besarnya penerimaan total MR = TR MR = 100 4Q
Jika Q = 10 TR = 100 (10) 2 (102) = 800 Jika Q = 10 MR = 100 4 (10) = 60
- Besarnya penerimaan rata-rata
Jadi keuntungan maksimum atau laba maksimum yang diperoleh suatu perusahaan dalam berbagai bentuk pasar,
terjadi saat kurva MC memotong kurva MR atau MC = MR
MC MR
MC 0 Q1 Output
Harga 0 Q1
Harga Output
Keterangan :
1. Harga berbentuk saat MC memotong MR
AC 2. Harga pasar setinggi OP1
AC 3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1CP2
5. Keuntungan maksimum P1P2CB dengan
P1 B jumlah output OQ1 dan harga OP1
P1 B 6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
P=AR=MR=D minimum
C
2. Pengangguran Musiman adalah
BAB VIII pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
KETENAGAKERJAAN, TUJUAN pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada
musim ini banyak pekerja atau petani yang
PEMBANGUNAN, menganggur, karena musimnya yang tidak
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN menguntungkan bagi petani.
PENGANGGURAN 3. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah
pengangguran yang terjadi karena penawaran
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan
3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja
terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain,
perekonomian terbuka, mengenal pasar modal. sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan
yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan
A. KESEMPATAN KERJA adanya pengangguran.
4. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya
1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah pengangguran yang terjadi karena para pekerja
banyak sedikitnya tenaga kerja yang atau pencari kerja menginginkan adanya upah
mempunyai kesempatan untuk bekerja. atau gaji terlalu tinggi, sehingga para pengusaha
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut,
banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
mungkin dapat ikut dalam proses produksi. 5. Pengangguran Struktural adalah pengangguran
Banyak sedikitnya tenaga kerja dan aktor-faktor yang terjadi karena terdapat kelebihan faktor
produksi yang ikut dalam proses produksi, produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja.
sehingga mereka memiliki kesempatan kerja akan Bila suatu perusahaan atau pengusaha terjadi
berkaitan dengan hal-hal berikut ini : Angkatan kelebihan semacam ini, maka akan terdapat
kerja, Penduduk usia kerja, Bekerja, Jumlah Jam pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga
Kerja, Jenis Pekerjaan / Jabatan, Lapangan menimbulkan adanya pengangguran.
Usaha / Lapangan Pekerjaan, Penduduk yang 6. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran
berkerja, Upah Buruh, Upah pekerja dan kebutuhan karena seseorang secara sukarela tidak mau
fisik minimum, dan Produktivitas tenaga kerja. bekerja.
7. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran
B. HUBUNGAN ANTARA karena adanya pergantian tenaga manusia dengan
JUMLAH PENDUDUK, ANGKATAN KERJA, tenaga mesin
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
D. CARA-CARA MENGATASI
Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, PENGANGGURAN
kesempatan kerja dan pengangguran dapat diuraikan
sebagai berikut : Besar kecilnya jumlah penduduk Kenyataan menunjukkan bahwa masalah
akan dapat menjadikan angkatan kerja dan bukan pengangguran merupakan masalah yang sangat buruk
angkatan kerja. Angaktan kerja akan dapat bekerja efeknya atau dampaknya pada aktivitas perekonomian
tergantung dari pada permintaan tenaga kerja, dan masyarakat, baik kegiatan produksi, distribusi maupun
yang bukan angkatan kerja berarti meneruskan konsumsi. Dan oleh sebab itu secara terus menerus
pendidikan atau sekolah. Permintaan tenaga kerja usaha-usaha harus dilakukan untuk mengatasi
dan lulusan dari pendidikan akan mendapatkan pengangguran.
kesempatan kerja, jika tidak mendapatkannya berarti Adapun cara-cara untuk mengatasi
terjadi pengangguran. pegangguran antara lain :
a. Mem
C. PENGANGGURAN perluas kesempatan kerja, dengan membuka
lapangan kerja baru, baik dibidang pertanian,
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja bidang industri, bidang perdagangan maupun
tetapi sedang mencari pekerjaan atau bidang jasa.
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk b. Meningkatkan kualitas
yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk pakai untuk menjadi tenaga yang trampil.
yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima c. Meningkatkan kualitas tenaga
bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai kerja, dengan memberikan pendidikan
bekerja. ketrampilan melalui pendidikan formal dan non
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, formal.
disebabkan oleh beberapa jenis,diantaranya : d. Memberikan kesempatan kerja
1. Pengangguran Ketidakcakapan adalah ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
pengangguran yang terjadi karena seseorang Indonesia (TKI).
mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga e. Mendorong tumbuh
dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk berkembangnya usaha-usaha atau industri
diterima menjadi pekerja/karyawan. rumah tangga.
f. Memberikan peranan KB untuk 2. Jumlah dan Mutu Penduduk dan Tenaga
menekan laju pertumbuhan penduduk. Kerja
3. Barang-barang Modal dan Tingkat
E. PERTUMBUHAN Tehnologi
EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI 4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
5. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan
a. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi antara lain :
Pertumbuhan Ekonomi (Economic 1. Sumber-sumber ekonomi yang produktif
Growth) adalah perkembangan kegiatan 2. Pendapatan nasional atau produksi
dalam perekonomian yang menyebabkan nasional
barang dan jasa yang diproduksi dalam 3. Tingkat konsumsi potensial
masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkatdalam jangka panjang. F. TEORI-TEORI
Petumbuhan ekonomi tersebut merupakan PERTUMBUHAN EKONOMI.
salah satu indicator keberhasilan
pembangunan Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
Sedangkan Pembangunan Ekonomi bidang penyelidikam yang telah lama dibahas
(Economic Development) adalah oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-
pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh teori pertumbuhan ekonomi dari pemikiran
perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi, yaitu :
ekonomi dan corak kegiatan ekonomi atau 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran
Usaha meningkatkan pendapatan per kapita Merkantilisme.
dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi Menurut Aliran Merkantilisme pertumbuhan
potensial menjadi ekonomi riil melalui ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu
penanaman modal, penggunaan tehnologi, negara ditemtukan oleh peningkatan
penambahan pengetahuan, peningkatan perdagangan internasional dan
ketrampilan, penambahan kemampuan penambahan pemasahan hasil industri serta
berorganisasi dan manajemen. surplus dalam neraca perdagangan suatu
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur negara.
dengan rumus : 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran
Klasik
GNP a. Adam Smith
Pertumbuhan Ekonomi tahun t = 100% Adam Smith mengemukakan teori
GNP to
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah
buku yang berjudul An Inquiry Into
dimana : Simbol : perubahan, the Nature and Causes of the
yang Wealth of Nations atau dengan
diperoleh ringkas The Wealth of Nations tahun
dari (GNP 1776. Menurut Adam Smith, ada empat
tahun ini factor yang mempengaruhi
GNP tahun pertumbuhan ekonomi, yaitu : Jumlah
lalu) penduduk, Jumlah stok barang-barang
GNPto : GNP sebelum modal, Luas tanah dan kekayaan alam,
berubah dan Tingkat tehnologi yang digunakan
(GNP tahun serta adanya spesialisasi dan
lalu) pembagian kerja internasional.
Contoh : b. David Recardo
GNP tahun 2005 sebesar Rp 800,00 Trilyun David Recardo mengemukakan teori
dan GNP tahun 2006 sebesar Rp 900,00 pertumbuhan ekonomi dalam sebuah
trilyun, maka besarnya pertumbuhan ekonomi buku yang berjudul The Principles of
tahun 2006 adalah : Political Economy and Taxation.
Menurut David Recardo pertumbuhan
Tingkat PE tahun 2006 = ekonomi suatu Negara ditentukan oleh
900 800 pertumbuhan penduduk. Dengan
x 100% = 12,5% bertambahnya penduduk akan
800
menambah tenaga kerja dan akan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi membutuhkan tanah atau alam.
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Ekonomi negara berkembang 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik
Pertumbuhan ekonomi suatu negara a. Joseph Schumpeter
dipengaruhi oleh beberapa faktor, Teori Schumpeter menekankan tentang
diantaranya : pentingnya peranan pengusaha dalam
1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya menciptakan pertumbuhan ekonomi
dan para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus menerus 4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut
membuat perbaruan atau inovasi Aliran Historis
dalam ekonomi, sehingga tingkat a. Friederich List (1789 18456)
pertumbuhan perekonomian suatu Menurut Friederich List
negara terjadi jika para pengusaha perkembangan ekonomi ditinjau dari
terus menerus mengadakan inovasi tehnik berproduksi sebagai sumber
dan mampu pengadakan kombinasi penghidupan.Tahapan pertumbuhan
baru atas investasinya atau proses ekonominya antara lain :Masa
produksinya, diantaranya : berburu atau mengembara, Masa
b. Penggunaan teknik produksi beternak atau bertani, Masa
yang baru bertani dan kerajinan, Masa
c. Penemuan bahan dasar kerajinan Industri dan
yang baru Perdagangan. Buku hasil karyanya
d. Pembukaan daerah berjudul Das Nationale System der
pemasaran yang baru Politischen Oekonomie (1840).
e. Penggunaan manajemen
yang baru b. Bruno Hildebrand (1812
f. Penggunaan teknik 1878)
pemasaran yang baru, Menurut Bruno Hildebrand,
b. Harrod Domar perkembangan ekonomi ditinjau dari
Dalam analisis teori pertumbuhan cara pertukaran (tukar-menukar)
ekonomi Menurut Teori Harrod yang digunakan dalam
Domar, bertujuan untuk menjelaskan masyarakat.Tahap pertumbuhan
syarat yang harus dipenuhi supaya ekonominya : Masa Pertukaran
perekonomian dapat mencapai dengan natura (barter), Masa
Pertumbuhan yang teguh (Steady pertukaran dengan uang dan
Growth) dalam jangka panjang. Masa pertukaran dengan
Asusmsi yang digunakan oleh Harrod- kredit/giral.
Domar dapat teori pertumbuhan Pendapatnya ditulis dalam sebuah
ekonomi ditentukan oleh beberapa buku yang berjudul Die National
hal, yaitu : Ekonomie der gegenwart und
- Tahap awal Zukunfit (1848).
perekonomian telah mencapai
tingkat full employment c. Karl Bucher (1847 1930)
- Perekonomian Menurut Karl Bucher, perkembangan
terdiri dari sektor rumah tangga ekonomi ditinjau dari jarak antara
(konsumen) dan sektor produsen dengan konsumenTahap
perusahaan (produsen) pertumbuhan ekonominya antara lain
- Fungsi tabungan : Rumah tangga tertutup, Rumah
dimulai dari titik nol, sehingga tangga kota, Rumah tangga
besarnya tabungan proporsional bangsa dan Rumah tangga dunia.
dengan pendapatan
- Hasrat menabung d. Werner Sombart (1863
batas (Marginal Propencity to 1941)
save) besarnya tetap Menurut Werner Sombart,
Sehingga menurut Harrod Domar perkembangan ekonomi ditinjau dari
pertumbuhan ekonomi yang teguh susunan organisasi dan idiologi
akan mencapai kapasitas penuh (full masyarakat.Tahapan pertumbuhan
capacity) dalam jangka panjang. ekonomi sebagai berikut :Zaman
c. Sollow Swan perekonomian tertutup, Zaman
Menurut teori Sollow Swan, ada 4 perekonomian Kerajian dan
anggapan dasar dalam menjelaskan pertukangan, Zaman
pertumbuhan ekonomi, yaitu : perekonomian Kapitalis (Kapitalis
- Tenaga kerja purba, madya, raya dan akhir)
(Penduduk) tumbuh dengan laju Karyanya ditulis dalam sebuah buku
tertenti yang berjudul Der Moderne
- Fungsi produksi Q Kapitalismus (1927),
= f (K,L) berlaku bagi setiap
periode (K : Kapital, L : Labour) e. W.W. Rostow
- Adanya W.W. Rostow dalam bukunya yang
kecenderungan menabung dari berjudul The Stage of Economic
masyarakat Growth membagi pertumbuhan
- Semua tabungan ekonomi menjadi lima tahap atas
masyarakat diinvestasikan dasar kemajuan tingkat teknologi.
Kelima tahap itu adalah :
Masayarakat tradisional, Tujuan Pembangunan Nasional adalah
Prasyarat lepas landas, Lepas mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material
landas, Gerakan kearah dan spiritual berdasarkan pancasila dan Undang-
kedewasaan dan tahap Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
konsumsi tinggi. 1945. Pembangunan Nasional Indonesia diprogramkan
sesuai dengan TAP MPR Nomor IV / MPR / 1999
G. PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA MAJU DAN tentang GBHN. Sesuai dengan TAP MPR tersebut arah
PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA kebijakan pembangunan Nasional di bidang ekonomi
BERKEMBANG diantaranya terdapat 28 butir.
A. PENDAGANGAN INTERNASIONAL.
1. Pengertian, Faktor- faktor yang menyebabkan dan
Manfaat Perdagangan Internasional.
Perdagangan Internasional (International Trade) adalah kegiatan transaksi dagang antara negara yang
satu dengan negara yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah
suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Perancis, Jepang, China, Amerika
Serkat, Singapura, Malaysia dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional antara lain
1. Adanya perbedaan sumber alam
2. Adanya perbedaan faktor produksi.
3. Tidak semua negara mempunyai kondisi ekonomis yang sama.
4. Tidak semua negara dapat memproduksi sendiri suatu barang.
5. Adanya motif keuntungan dalam perdagangan.
6.Adanya persaingan antar pengusaha dan antar bangsa dalam hal perdagangan.
Perdagangan timbuk karena adanya dorongan atau motif untuk berdagang. Motif ini adalah kemungkinan
diperolehnya manfaat dari perdagangan atau Gains from trade. Secara garis besar manfaat dari perdagangan
internasional adalah :
a. Suatu negara memperolah sejumlah barang yang dibutuhkan
b. Suatu negara mendapatkan harga yang lebih murah dan pada barang
tersebut diproduksi sendiri
c. Suatu negara akan memperoleh keuntungan dan perdagangan In-
ternasional (gains from trade)
d. Suatu negara dapat melaksanakan kegiatan ekspor dan impor
e. Suatu negara dapat menambah devisa negara dan hasil ekspor
f. Suatu negara dapat melakukan alih tehnologi dari negara lain
g. Suatu negara dapat mempercepat pertumbuhan dan pembengunan
ekonomi
h. Suatu negara dapat meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan
Nasional Bruto)
Dari contoh tersebut Persia memiliki keunggulan mutlak untuk kedua jenis produk tersebut, tetapi
keuntungan tertingginya pada produksi permadani. Dan Indonesia memiliki kelemahan mutlak untuk
kedua jenis produk, tetapi kelemahan terkecilnya pada produk rempah-rempah. Jika kedua negara
mengadakan perdagangan, maka kedua negara tetap mendapatkan keuntungan , yakni :
1. Di Persia 1 unit permadani = 0,5 kg rempah-rempah, dan di Indonesia 1 unit permadani = 1,5 kg
rempah-rempah, jika kedua negara berdagang, maka Persia akan mendapatkan keuntungan 1 kg
rempah-rempah.
2. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 2/3 unit permadani dan di Persia 1 kg rempah-rempah = 2
unit permadani. Jika kedua negara berdagang, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan 1
1/3 permadani.
1. Politik Proteksi.
Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant
industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan Kebijakan proteksi adalah :
- Memaksimalkan produksi dalam negeri
- Memperluas lapangan kerja
- Memelihana tradisi nasional
- Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan
- Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.
C. PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Sistem standar emas (Gold Standart System) atau sistem kurs tetap (Fixed rate system).
Sistem standar emas (Gold Standard) mulai digunakan di Inggris tahun 1870, dimana masing-masing mata
uang memiliki kandungan emas tertentu. Sebagai contoh 1 mengandung 4 gram emas, sedangkan US $ 1
mengandung 2 gram emas, maka 1 dapat dibuat kurs dengan US dollar sebesar $ 2 atau US $ 1 = 0,5.
Dalam sistem standar emas kurs valuta asing relatif stabil, dapat berubah disekitar titik paritas arta yasa dan
dibatasi oleh titik ekspor emas dan titik impor emas.
Dan penggunaan sistem ini terdiri dan empat macam kurs valuta asing, yaitu :
a) Kurs paritas arta yasa (Mint Parity), adalah kurs yang menunjukkan perbandingan kandungan emas yang
diperoleh dengan menukarkan satu satuan uang suatu negara dengan satu satuan uang negara lain.
b) Kurs titik ekspor emas (Gold Export Point) adalah kurs valuta asing tertinggi yang terjadi dalam sistem
standar emas
c) Kurs titik impor emas (Gold Import Point) adalah kurs valuta asing terendah yang terjadi dalam sistem
standar emas.
d) Kurs valuta asing yang terjadi adalah kurs yang bergernak naik atau turun di sekitar kurs paritas arta yasa.
2. Sistem Kurs Mengambang / Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate System)
Sistem kurs mengambang adalah suatu sistem devisa dimana kurs suatu mata uang
dengan mata uang yang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik
menarik kekuatan pasar. Pada sistem ini keterkaitan sistem harga antan negara
terbentuk, karena kurs beban dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menentukan nilai mata uang dalam negeri yang dinyatakan dalam emas,
Ada dua macam sistem kurs mengambang, yaitu :
a. Sistem kurs mengambang yang murni (Clean Float), adalah sistem kurs ,mengambang
tanpa adanya campur tangan pemerintah (intervensi pemerintah). Pemerintah tidak berusaha untuk
menstabilkan kurs valuta asing.
b. Sistem kurs mengambang kurang murni (Dirty Float atau Managed Floating Exchange
Rate), adalah sistem kurs mengambang yang masih diintervensi oleh pemerintah atau penguasa moneter
melalui pasar. Pemerintah secara aktif melakukan upaya untuk menstabilkan kurs valuta asing.
5. Sistem Kurs Tambatan (Paged Rate System).
Dalam sistem kurs tambatan, mata uang yang dipergunakan dalam negeri merupakan mata uang yang tidak
konvertabel terhadap emas. Seperti halnya dalam sistem pengawasan devisa, kurs valurta asing ditetapkan
oleh pemerintah dan kuota valuta asing (Exchange Quota) tidak dipergunakan.
Suatu negara menggunakan sistem kurs tambatan apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut :
a. Mata uang dalam negeri tidak konvertabel terhadap emas
b. Tidak ada pembatasan mengenai penggunaan valuta asing
c. Kurs valuta asing ditentukan oleh pemerintah
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau kurs yang distabilkan (Managed Float / Dirty Float)
Pada tahun 1972 sistem Bretton Woods mulai tidak berfungsi lagi, maka sistem moneter internasional yang
digunakan oleh sebagian besar negara dunia sampai saat ini adalah Sistem Kurs Mengambang Terkendali.
Dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral tidak menetapkan secara tegas perbandingan mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing. Jadi penentuan kurs diserahkan pada kekuatan pasar. Namun bank sentral
akan tetap melakukan pengawasan untuk mengatasi perubahan-perubahan yang mendadak dan yang dapat
menguncangkan stabilitas perekonomian.
1. ASEAN (Assiciation of South East Asian Nations) (World Trade Onganisation) Merupakan organisasi
atau Persatuan negara-negara Asia Tenggara.ASEAN Perdagangan yang bertujuan untuk memajukan
merupakan suatu kerjasama negara-negara untuk perdagangan internasional agar tercipta suasana
kestabilan politik, ekonomi dan sosial budaya. ASEAN yang dapat membatasi atau mengadakan
didirikan tanggal 8 Agustus 1967, dengan tujuan : peraturan yang bersifat menghambat kelancaran
- Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, sosial pertukaran barang-barang internasional, dan
dan kebudayaan Asia Tenggara umumnya dan berusaha untuk meningkatkan volume
anggota pada khususnya perdagangan dunia dengan cara meliberalisasikan
- Mewujudkan terciptanya perdamaian dan kestabilan di perdagangan internasional.
kawasan Asia Tenggara 4. GATT (General Egreement on Tariff and Trade)
- Menciptakan kerjasama yang aktif dalam bidang atau Persetujuan Umum tentang Tarif dan
sosial, ekonomi dan kebudayaan Perdagangan.
2. EEC (European Economic Community) atau MEE Didirikan atas dasar perjanjian di Jenewa, Swiss.
(Masyarakat Ekonomi Eropa) EEC adalah suatu Merupakan persetujuan internasional dengan
kerjasama antara negara Eropa untuk menciptakan maksud untuk mengurangi atau menghilangkan
keselarasan anggota-anggotanya dalam hal ekonomi, rintangan-rintangan perdagangan internasional,
sosial dan kestabilan politik di Eropa. khususnya tarif dan bea cukai yang tinggi yang
EEC didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 oleh 9 ternyata menghambat ekspor impor antar negara.
negara dengan tujuan untuk bekerja ke arah Prinsip yang mendasari terbentuknya GATT adalah
pengembangan aktivitas ekonomi, yang serasi, :
ekspansi berkesimambungan dan seimbang, - Asas The Most Favourite Nation atau Non
pemantapan stabilitas, memacu peningkatan standar Diskriminasi, artinya bahwa setiap fasilitas
kehidupan dan ikatan lebih erat di antara sesama (terutama keringanan bea masuk bagi barang
anggotanya. tertentu) yang diberikan kepada suatu negara
Selain EEC, masyarakat Eropa juga membentuk anggota harus diberikan pula kepada semua
onganisasi lainnya, yaitu : negara anggota GATT lainnya.
- ECSC (European Coal and Steel Community) atau - Asas Resiprositas (saling menguntungkan), artinya
Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa apabila negara anggota lain memberikan
- EAEC (European Atomic Energy Community) atau keringanan, maka sebagai imbalannya negara
Masyarakat Tenaga Atom Eropa tersebut juga harus memberikan keringanan
kepada negara yang pertama tadi.
3. Badan-Badan Kerjasama Ekonomi Internasional. 5. IFC (International Finance Corporation) atau Badan
1. IMF (International Monetary Fund) atau Dana Keuangan Internasional.
Moneter Internasional. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 bertugas
Badan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1945 memberikan pinjaman kepada pengusaha swasta
setelah diadakan Konferensi di Bretton Woods, dan membantu mengalihkan investasi luar negeri
Amerika. Dengan maksud untuk melancarkan ke negara-negara sedang berkembang,
kembali moneter internasional yang meliputi Sedangkan tugasnnya adalah memupuk
Penetapan kurs devisa, pemeliharaan kurs devisa, perkembangan ekonomi dinegara-negara anggota,
membantu negara anggota dalam menghadapi terutama memberikan kredit jangka panjang
kesulitan neraca pembayaran, memberi saran kepada pengusaha swasta tanpa jaminan dan
pencegahan inflasi dan sebagainya. pemerintah.
2. IBRD (International Bank for Reconstruction and 6. IDA (International Development Association) atau
Development) atau World Bank (Bank Dunia) Perhimpunan Pembangunan Internasional.
IBRD atau Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 IDA didirikan tahun 1960 di Washington DC,
Desember 1945 dengan tujuan untuk membantu Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mendorong
pembiayaan usaha-usaha pembangunan dan kemajuan ekonomi negara-negara yang sedang
perkembangan negara-negara anggotanya dengan berkembang dan memberi pinjaman dengan syarat
memudahkan penanaman modal untuk tujuan yang pinjaman yang ringan.
produktif. Atau singkatnya IBRD bertugas untuk 7. UNCTAD (United Nations Conference on Trade
menangani masalah investasi internasional. and Development) atau Konferensi PEB tentang
3. ITO (International Trade Organisation) atau perdagangan dan Pembangunan. UNCTAD
Organisasi Pendagangan Internasional, atau WTO didirikan dengan maksud untuk mengusahakan
kemajuan perdagangan dunia dan mengatur 17. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
komoditi, hasil industri, pengalihan teknologi, APEC didirikan pada bulan November 1989 yang
perkapalan dan lain-lain. Dan untuk menyalurkan merupakan gabungan negara-negara Asia Pasifik /
serta melancarkan perundingan internasional Selatan (negara sedang berkembang) dengan
mengenai ekspor impor antara negara industri tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
dengan negara yang sedang berkembang, yang keadaan ekonomi negara anggotanya.
sering disebut Dialog Utara Selatan Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerjasama
8. ILO (International Labour Organisation) atau APEC dewasa ini mencakup 3 program kegiatan
Organisasi Buruh Sedunia. utama, yaitu :
ILLO didirikan dengan tujuan untuk menciptakan a. Program yang berkaitan dengan upaya
perdamaian melalui keadilan sosial, perbaikan nasib liberalisasi perdagangan (Trade Liberalizatin)
buruh, stabilitas ekonomi sosial dan menyusun b. Program yang memberikan perhatian terhadap
hukum perburuhan. upaya untuk memperlancar kegiatan
9. FAO (Food and Agricultural Organization) atau perdagangan dan investasi (Trade and
Organisasi Makanan dan Pertanian. Investment Facilitation Program)
Badan ini didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dengan c. Program kerjasama pembangunan
tujuan untuk memajukan pertanian, peternakan, (Development Cooperation Program)
perikanan, kehutanan, pengairan, sistem bercocok diantaranya termasuk program bantuan tehnik.
tanam dan lain-lain. 18. AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan
10. UNDP (United Nations Development Program) atau Pendagangan Bebas Iysia Tenggara.
Program Pengembangan PBB. AFTA menupakan organisasi pendagangan bebas
UNDP merupakan suatu badan yang memberikan ASEAN dengan mak sud untuk mengantisipasi
sumbangan untuk membiayai survey jalan di dalam menghadapi era perdagangan be bas dunia.
Indonesia, dan menangani program pengalihan 19. EFTA (European Free Trade Association) atau
teknologi. Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.
11. UNIDO (United Nations Industrial Development Badan ini bertujuan untuk bekerjasama dalam
Organization) atau Organisasi pengembangan perdagangan dan pajak untuk barang-barang
Industri PBB. industri.
UNIDO didirikan dengan tujuan untuk pengembangan 20. NAFTA (North American Free Trade Agreement)
industri seperti pembukaan lapangan baru dibidang atau Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika
industri, perbaikan sistem industri yang masih ada Utara. Badan ini didirikan untuk memajukan dan
dan lain-lain. meningkatkan perdagangan di kawasan Amerika
12. APO (Asian Productivity Organization) Utara. Perjanjian perdagangan bebas tersebut
Didirikan pada tahun 1961 dengan maksud : dilakukan dengan cara menghilangkan atau
- untuk meningkatkan peranan produktifitas dan mengurangi hambatan-hambatan di bidang
pengembangan ekonomi perdagangan, baik dalam bentuk hambatan tarif
- untuk meningkatkan usaha-usaha di bidang maupun nontarif.
kegiatan tertentu khususnya pertanian dan
perindustrian 21. IDB (Islamic Development Bank) atau Bank
13. ADB (Asian Development Bank) atau Bank Pembangunan Islam.
Pembangunan Asia. Tujuan didirikannya ADB adalah IDB didirikan tanggal 23 April 1975, dengan tugas
meminjamkan dana dan memberikan bantuan teknik utama untuk membantu negara-negara anggota,
kepada negara-negara yang sedang berkembang. yaitu negara-negara Islam dalam meningkatkan
14. OPEC (Organization of Petroleum Exporting pembangunan dibidang ekonomi dan sosial. Iuran
Countries) atau Organisasi negara-negara dan setonan anggota IDB dinyatakan dalam satuah
Pengekspor Minyak. ID (Islamic Dinars).
OPEC didirikan pada tahun 1960, dengan tujuan :
- menghimpun negara-negara penghasil dan 22. ASEM (Asia Europe Meeting)
pengekspor minyak ASEM merupakan forum kerjasama negara Asia
- menjaga kestabilan harga minyak dan Eropa untuk memelihara perdamaian secara
- menghindarkan persaingan antara negara global, stabilitas dan kemakmuran yang bertujuan
penghasil minyak untuk memajukan kegiatan perdagangan dan
- berusaha untuk memenuhi kebutuhan minyak di investasi lebih besar antara dua kawasan melihat
seluruh dunia liberalisasi perdagangan dan investasi serta
15. CGI (Consulative Group on Indonesia) fasilitasi di antara negara anggota. Kerjasama
Merupakan kelompok beberapa negara yang ASEM ini berdiri tahun 1996, oleh 25 negara.
memberi bantuan kepada Indonesia, dengan syarat
tanpa Belanda di dalamnya. CGI didirikan sebagai
pengganti IGGI pada bulan Maret tahun 1992.
16. OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) atau kerjasama ekonomi antar negara
berkembang. OECD bermaksud untuk
mempenjuangkan kestabilan ekonomi anggota-
anggotanya dan juga membantu negara-negara
berkembang
BAB XI
PASAR MODAL
A. BURSA
Bursa merupakan pasar abstrak artinya keseluruhan permintaan dan penawaran yang berhubungan satu sama
lain dan barang yang diperjualbelikan berdasarkan contoh saja (Sampel produksi). Sedangkan transaksi berikutnya
berdasarkan perjanjian yang disepakati bersama. Termasuk dalam pasar abstrak yaitu : Pasar Uang, Bursa efek/pasar
modal, bursa valuta asing, bursa komoditi dan bursa tenaga kerja.
Adapun surat-surat berharga yang diperdagangkan antara lain : Surat wesel, SBI (Sertifikat Bank Indonesia),
SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Call Money, Commercial Paper dan Sertifikat deposito.
Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang adalah: Bank-bank, Perusahaan-perusahan Umum, Perusahaan
Asuransi, Yayasan dan Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai.
Ada tujuh mata uang dunia yang biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh mata uang
dunia tersebut adalah : Dolar Amerika / USD, Poundsterling Inggris / GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss
Franc / CHF, Japanese Yen / JPY, Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD
Pasar barang berjangka adalah produk trading (perdagangan) yang memperdagangkan kontrak berjangka suatu
komoditi dengan nominal tertentu. Nilai investasinya 10% dari nilai kontrak, keuntungan didapat dari pergerakan
harga komoditi yang diperdagangkan dan keuntungan yang diperoleh adalah keuntungan penuh (100%), serta
kerugian yang mungkin terjadi bisa sebagian atau seluruh margin. Sedangkan Bursa Komoditi adalah pasar
dimana permintaan dan penawaran terjadi atas suatu barang berdasarkan contoh saja, sedangkan penyerahan dan
pembayarannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Pasar tenaga kerja adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran tenaga kerja. Dalam pasar tenaga kerja
terjadi pertemuan antara pencari kerja dan penyedia lapangan pekerjaan.
Informasi tentang penyediaan lapangan pekerjaan dapat diperoleh pada Kantor Departemen Tenaga Kerja atau
melalui mas media. Baik media cetak maupun media elektronik.
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang
melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Secara struktural BAPEPAM berada di bawah
pengawasan dan pengendalian Menteri Keuangan.
1. BURSA EFEK
adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek. (Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995)
Tugas Bursa Efek:
a. Menyediakan sarana perdagangan efek
b. Mengupayakan likuiditas perdagangan efek
c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public
e. Menciptakan instrumen dan jasa baru
f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan
4. PERUSAHAAN EFEK
adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek
dan/atau Manajer Investasi.
3. MANAJER INVESTASI
adalah perusahaan/perorangan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM untuk mengelola portofolio efek
untuk para investor atau nasabah, baik secara perorangan atau kolektif.
EMITEN
Adalah pihak yang melakukan kegiatan Penawaran Umum, yaitu perusahaan yang telah mengeluarkan saham atau
obligasi yang dijual kepada masyarakat.
PERUSAHAAN PUBLIK (Public Company)
Adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh sekurang-kurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar.
INVESTOR
Adalah orang yang memiliki dana lebih untuk diinvestasikan ke dalam pembelian saham atau obligasi.
SAHAM
Merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau penyertaan modal investor di dalam suatu
perusahaan.
Penjualan saham pertama kali kepada publik disebut dengan istilah Pasar Perdana (Primary Market)
Keuntungan memiliki saham:
a. Dividen, yaitu bagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit
saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
b. Capital Gain, adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang lebih tinggi.
Misalnya seorang investor membeli saham Bank BNI dengan harga Rp 900,00. Beberapa waktu kemudian
investor menjual saham tersebut dengan harga Rp 1.200,00 per lembar. Berarti ia mendapat capital gain
sebesar Rp 300,00 per lembar saham yang dijual.
OBLIGASI
Adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan obligasi menjamin sejumlah
dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala maupun pokok utang pada
waktu yang telah ditetapkan kepada pembeli obligasi tersebut.
Keuntungan membeli obligasi:
a. Memberikan pendapat tetap berupa kupon (bunga).
b. Capital gain, yaitu keuntungan penjualan obligasi dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga
belinya.
Terdapat tiga jenis tingkat penjualan obligasi:
1. Obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokok obligasi (premium)
2. Obligasi dijual sama dengan nilai pokok obligasi (at par)
3. Obligasi dijual lebih rendah dari nilai pokok obligasi (discount)
REKSA DANA
Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Keuntungan membeli Reksa Dana
a. Diversifikasi Efek
b. Memudahkan investasi di pasar modal
c. Efisiensi waktu
Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
c. Reksa Dana Saham (Equity Funds)
d. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)
ISTILAH-ISTILAH SAHAM
1. Previous Price, menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.
2. Open atau Opening Price, menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan sesi I (jam 09.30)
perdagangan.
3. High atau Highest Price, menunjukkan harga tertinggi suatu saham yang terjadi sepanjang pergadangan pada
hari itu.
4. Low atau Lowest Price, merupakan harga terendah suatu saham yang terjadi sepanjang pergadangan pada
hari itu.
5. Last Price, merupakan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
6. Change menunjukkan selisih antara harga Previous dengan harga Last yang terjadi.
7. Close atau Closing Price, merupakan harga penutupan suatu saham yang terjadi pada akhir sesi II (jam
16.00).
Keterangan :
Nilai Pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini atau disebut sebagai kapitalisasi pasar.
Nilai Dasar adalah nilai yang dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga
yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan kegiatan yang menyebabkan jumlah saham yang tercatat di bursa
berubah, atau kegiatan yang menyebabkan perubahan harga dasar saham tersebut.
BAB XII
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A. DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut sebagai Bahasa Bisnis atau Bahasa Pengambilan Keputusan , karena semakin kita
dapat memahami dan menguasai ilmu akuntansi, maka akan semakin baik pulan untuk menangani dunia usaha, dan
dapat menangani berbagai aspek keuangan suatu perusahaan
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu :
a. Definisi dari sudut pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi.
b. Definisi dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.
B. PROSES AKUNTANSI
Informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan memiliki Kegunaan yaitu :
1. sebagai alat perencanaan, pengendalian kegiatan perusahaan dan dasar pembuatan keputusan bagi pimpinan
2. sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak di luar perusahaan.
Sedangkan Pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain :
a. Pihak intern atau Pimpinan perusahaan (Manajer)
b. Pihak ekstern perusahaan, terdiri dari :
1. Investor atau calon investor
2. Karyawan
3. Pemberi Pinjaman (Bank)
4. Pemasok atau Kreditur lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat
a. Akuntansi keuangan atau akuntansi umum (Financial Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya sejak dari
pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan pihak di luar
perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintahdan lain sebagainya.
b. Akuntansi manajemem (Management Accounting) adalah akuntansi yang meliputi segala kegiatan di dalam
perusahaan dan membantu manajemen perusahaan, untuk pertimbangan pengambilan keputusan
c. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung
biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (pabrik) atau perusahaan industri.
d. Akuntansi pemeriksaan (Auditing) adalah akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan bebas atas
akuntansi umum, yang biasanya dikerjakan oleh akuntan public
e. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) adalah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, seperti
pengisian SPT, perhitungan PPh, PPN dan sebagainya. Dengan tujuan untuk memenuhi peraturan perpajakan
yang berlaku dan untuk menekan pajak seminimal mungkin.
f. Akuntansi Anggaran (Budgetting) adalah akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu
tertentu dilengkapi sistem penganalisaan dan pengawasannya
g. Sistem akuntansi(Accounting System) adalah akuntansi yang berhubungan dengan prosedur akuntansi dan
peralatannya serta penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan
h. Akluntansi Pemerintahan (Government Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan.
Etika Profesi Akuntan adalah kode etik seorang akuntansi yang diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya
dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Etika professional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut
dengan istilah Kode Etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan.
Prinsip etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia antara lain :
1. Tanggung jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan.
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
G. DASAR HUKUM PELAKSANAAN AKUNTANSI.
Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman
pada suatu dasar hokum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini
merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan membahas antara lain :
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
3. Definisi, pengakuan dan pengkuruan unsure-unsur yang membentuk laporankeuangan, dan
4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Tujuan penyusunan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi :
1. komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya
2. penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dan
4. para pemakai laopran keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan SAK
M. PERSAMAAN AKUNTANSI.
1. Prinsip Keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.
Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dicatat dengan menggunakan sistem berpasangan dan
menggunakan prinsip keseimbangan antara aktiva dengan pasiva, artinya jumlah kekayaan harus sesuai
dengan hak atas kekayaan perusahaan tersebut, sehingga persamaan akuntansinya adalah :
AKTIVA = PASIVA
Pasiva dibagi menjadi dua, yaitu hak dari para kreditur (Kewajiban) dan Hak dari Pemilik perusahaan (Ekuitas),
sehingga harta bias berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal dan bias juga berasal dari pinjaman
(dari luar perusahaa) yang disebut Kewajiban / Utang. Jadi Persamaan akuntansinya berubah menjadi :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS atau HARTA = UTANG + MODAL
Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek, Nota kontan, Nota Debit ,
Nota Kredit, dan Memo tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang
dicatat sebelah kredit.
Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan
terhadap rekening atau perkiraan atau akun. Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadap
perubahan suatu rekening, dapat disajikan daftar atau tabel berikut ini.
Rekening / Perkiraan Bertambah dicatat Berkurang dicatat Saldo normal
1. Aktiva atau Harta Debit Kredit Debit
2. Akumulasi penyusutan aktiva tetap Kredit Debit Kredit
3. Kewajiban atau utang Kredit Debit Kredit
4. Modal atau Ekuitas Kredit Debit Kredit
5. Pengambilan prive pemilik Debit Kredit Debit
6. Pendapatan Kredit Debit Kredit
7. Beban atau biaya Debit Kredit Debit
Jadi berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan ke dalam suatu rekening atau perkiraan, maka
dengan pertolongan bentuk rekening huruf T yang sederhana, cara mendebit atau mengkredit adalah sebagai
berikut :
+ - - + - +
D Pendapatan K D Beban K
- + + -
P. JURNAL (JOURNAL)
Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta
penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku
Besar, harus dicatat dahulud alam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (Book
of Original Entry)
Fungsi Jurnal antara lain :
1. Fungsi mencatat artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang bersifat
transaksi internal maupun transaksi eksternal
2. Fungsi Historis artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian
(kronologis), tanggal yang lebih dahulu harus dicatat, kemudian mencatat transaksi pada tanggal berikutnya
3. Fungsi Analisis artinya jurnal merupakan hasil analisis dari petugas akuntansi, baik yang akan dicatat ke
sebelah debit maupun yang akan dicatat ke sebelah kredit.
4. Fungsi Instruktif artinya jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau
posting ke buku besar
5. Fungsi Informatif artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, sehingga dalam jurnal ada
keterangan atas pencatatan suatu transaksi.
Bentuk Jurnal :
JURNAL UMUM Halaman
Q. BUKU BESAR
a. Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T sederhana
2. Bentuk skontro atau bentuk dua kolom
3. Bentuk saldo tunggal atau bentuk tiga kolom
4. Bentuk saldo rangkap atau bentuk 4 kolom
b. Posting
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit
jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit disebut
Posting.
Daftar sisa atau Neraca Saldo adalah laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada buku besar.
Jumlah angka yang terdapat dalam neraca sisa merupakan saldo normal tiap perkiraan buku besar, yakni :
1. Akun atau Rekening Aktiva / Harta bersaldo normal debit, tetapi untuk Rekening Akumulasi penyusutan aktiva
tetap bersaldo normal kredit
2. Akun atau Rekening Kewajiban / Utang bersaldo normal kredit
3. Akun atau Rekening Ekuitas / Modal bersaldo normal kredit, tetapi untuk rekening Prive bersaldo normal debit
4. Akun atau Rekening Pendapatan bersaldo normal kredit
5. Akun atau Rekening Beban bersaldo normal debit
S. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian (Adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya
pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir
periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir
periode. Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :
Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara
khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan
keuangan dengan cara yang sistematis. Kertas kerja yang biasa digunakan adalah kertas kerja dengan bentuk 10
kolom, yakni kolom Neraca Saldo, Ayat Penyesuaian, Neraca saldo disesuaikan, Rugi-Laba dan Neraca.
Jurnal Pembalik (R eversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik.
Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat
F. JURNAL KHUSUS
Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan
sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang ada 4 macam:
a. Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c. Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lain secara kredit.
d. Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempuyai Jurnal Umum untuk
mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.
Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama dengan penyusunan jurnal penyesuaian
perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan dagang masih terdapat jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang
Dagangan, yang dapat disusun sebagai berikut :
No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan. Untuk membuat
jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok
penjualan, maka dalam pencatatannya dapat dikemukakan sebagai berikut :
Contoh : Jawab :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
sebagai berikut : Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 ()
Pembelian Rp 75.000.000,00 Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 ()
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 ()
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00 ===============
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !
M. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (R eversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik.
Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat
A. MANAJEMEN UMUM
b. Unsur-unsur Manajemen
Unsur manajemen (tools of manajemen) tersebut terdapat 6 unsur, yaitu
1. Man (Tenaga Kerja Manusia)
2. Money (Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
3. Mathodes (Cara kerja atau sistem kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
4. Materials (Bahan-bahan yang diperlukan)
5. Machines (Mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6. Market (Pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi)
c. Tingkatan Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Prinsip Manajemen
Prinsip Manajemen adalah suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses menggerakkan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas, yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam melakukan perbuatan-
perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
Satu-satunya yang membahas mengenai prinsip-prinsip manajemen adalah Henry Fayol terdapat 14 prinsip,
diantaranya : Pembagian Kerja (Disition of Labour), Kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab (Authority and
Responsibility), Disiplin (Dicipline), Kesatuan perintah (unity of command), Kesatuan Arah (Unity of Direction),
Kepentingan individu harus berada di bawah kepentingan umum ( Subordinate of individual interest to general
interest), Pembayaran upah yang adil (remuneration of personal), Pemusatan (Sentralisation), Rantai Skala atau
Scalar Chain (line of authority), Tata tertib (order), Keadilan (equity), Stabilitas pegawai (Stability 0f tenure of
personal), Inisiatif (initiative), dan Jiwa kesatuan (Esprits de corps)
b. Fungsi-Fungsi Manajemen.
3. Actuating (Penggerakan) adalah menempatkan semua anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau
dengan kata lain Penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat
kepada karyawan atau pegawai
4. Controlling (Pengawasan) adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang sedang
dihasilkan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga
pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standard. Atau dengan kata lain
Pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan
serta melakukan tindakan koreksi.
D. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
E. BADAN USAHA.
Dalam PT ada tiga badan yang menentukan kelancaran jalannya kehidupan PT, yaitu :
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai. kekuasaan tertinggi dalam PT. RUPS inilah
yang berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji Direksi maupun Dewan Komisaris.
b. Direksi (Direktur Utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggungjawab atas jalannya
PT.
c. Dewan Komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang memiliki
sero terbanyak). Tugas Komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. UJIAN NASIONAL 2003 7. UJIAN NASIONAL 2005
Analisis perencanaan, pelaksanaan dan Kegiatan manajemen sebagai berikut :
pengendalian atas program yang dirancang 1. Menetapkan standar prestasi
dimaksudkan untuk menciptakan , membentuk dan 2. Mengukur prestasi
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan 3.Membandingkan dengan standar yang ditetapkan
dengan sasaran akhir pembeli. Pernyataan di atas 4. Mengambil tindakan
merupakan pengertian ..... 5. Memperbaiki prestasi yang tidak sesuai standar
a. manajemen produksi Dari pernyataan di atas termasuk fungsi manajemen
b. manajemen keuangan adalah .....
c. manajemen pemasaran a. planning (perencanaan)
d. manajemen personalia b. organizing (pengorganisasian)
e. manajemen administrasi c. actuating (menggerakkan)
2. UJIAN NASIONAL 2003 d. controlling (pengawasan)
Persamaan koperasi dengan badan usaha bukan e. staffing ( penempatan)
koperasi terletak pada ..... 8. UJIAN NASIONAL 2006
a. peranannya dalam perekonomian nasional Pada saat akan mengadakan kegiatan pentas seni
b. permodalannya dalam perekonomian nasional akhir tahun, siswa mengajukan proposal anggaran
c. tujuannya dalam pembangunan nasional sejumlah Rp 20.000.000,00 dan oleh Kepala Sekolah
d. pembagian keuntungan pada akhir tahun buku telah disetujuinya untuk pelaksanaan kegiatannya.
e. sifat keanggotaannya dalam menentukan hak dan Pengajuan proposal tersebut termasuk fungsi
kewajiban manajemen .
3. UJIAN NASIONAL 2004 a. Planning d. Actuating
Kegiatan manajemen antara lain menyusun b. Organizing e. Controlling
personalia dalam suatu organisasi serta merekrut c. Staffing
tenaga kerja dan berupaya untuk memberikan daya 9. UJIAN NASIONAL 2005
guna yang maksimal. Kegiatan ini merupakan fungsi Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan pengawasan,
manajemen ..... kecuali .
a. Actuiting d. Commanding a. mengukur hasil pembiayaan
b. Staffing e. Controlling b. membandingkan hasil pekerjaan dengan standar
c. Coodinating yang telah ditentukan
4. UJIAN NASIONAL 2004 c. mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan
Berikut ini ciri-ciri BUMN, BUMS dan Koperasi : dan efisiensi kerja
1. Didirikan untuk melayani kepentingan masyarakat d. menetapkan tujuan yang akan dicapai
khususnya anggota e. memperbaiki apabila terjadi penyimpangan
2. Memperkokoh perekonomian sebagai dasar 10. UJIAN NASIONAL 2006
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional Perhatikan badan-badan usaha berikut:
3. Pendirian perusahaan dalam rangka mencari No. A B C
keuntungan 1. Pertamina Puskud Mataram GKPRI
4. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas 2. Primkopad PT. Pos dan Giro Fa. Arum Mandiri
kehidupan melalui peningkatan potensi konsumsi 3. Bank Lippo CV. Angkasa PT. Telkom
5. Usahanya bergerak di seluruh sektor ekonomi, Yang merupakan bentuk badan usaha swata adalah
khususnya yang menyangkut usaha vital .
6. Dipimpin oleh seorang direksi a. A1, B2, C3 d. A3, B1, C3
Yang termasuk ciri koperasi adalah ..... b. A2, B1, C1 e. A3, B3, C2
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 4 dan 6 c. A2, B3, C2
b. 1, 2 dan 4 e. 4, 5 dan 6 11. UJIAN NASIONAL 2005
c. 2, 3 dan 5 Menempatkan orang pada suatu jabatan di
5. UJIAN NASIONAL 2006 organisasi menurut Henry Fayol, merupakan
Kegiatan manajemen yang termasuk pada fungsi kegiatan dari fungsi manajemen .
pengorganisasian adalah ..... a. planning (perencanaan)
a. menetapkan ujian b. organizing (pengorganisasian)
b. mengadakan penilaian c. commanding (penugasan)
c. menetapkan prosedur d. actuating (menggerakkan)
d. mendelegasikan wewenang e. controlling (pengawasan)
e. memberikan bimbingan 12. UJIAN NASIONAL 1999
6. UJIAN NASIONAL 2006 Beberapa badan usaha dilebur menjadi badan usaha
Badan usaha dapat dibedakan dari cirinya : yang baru dan kuat. Penggabungan ini disebut .
1. Didirikan paling sedikit 20 orang a. kartel d. trust
2. Bertujuan mencari laba b. holding company e. kartel produksi
3. Modal dikuasai negara c. concern
4. Kerugian ditanggung sendiri 13. UJIAN NASIONAL 1999
Ciri badan usaha swasta adalah ..... Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4 a. planning, organizing, actuating dan controlling
b. 1 dan 4 e. 3 dan 4 b. planning, organizing, motivating dan controlling
c. 2 dan 3 c. planning, organizing, staffing, directing dan
controlling Ditinjau berdasarkan status badan hukumnya, Badan-
d. planning, organizing, commanding, badan Usaha Milik Negara yang ada dan beroperasi
coordinating dan controlling di Indonesia saat sekarang ini berbentuk :
e. planning, organizing, staffing, directing, a. Perusahaan Umum (Perum) dan Perseroan
innovating dan controlling Terbatas (Persero)
14. UJIAN NASIONAL 1999 b. Perushaaan Jawatan (Perjan) dan Perum serta
Seorang manajer atau pengambil keputusan akan PT (Persero)
memulai dengan rumusan yang terkenal dengan 5W + c. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
1H. Tindakan tersebut termasuk dalam .. Milik Daerah
a. planning d. staffing d. Perseroan Terbatas (Persero) dan PT Terbuka
b. organizing e. controlling (Tbk)
c. actuating e. BUMN Keuangan dan BUMN Non-Keuangan
15. UJIAN NASIONAL 1998 22. OSN 2006
Suatu perusahaan yang didirikan dua orang atau lebih, Di antara kelima lembaga yang tercantum di bawah
dengan memakai nama bersama, dan semua resiko ini yang BUKAN termasuk Badan Usaha Milik Negara
sebagai akibat dari kegiatan usaha ditanggung ialah:
bersama disebut .. a. Pertamina d. Perhutani
a. Yayasan d. Perseroan Terbatas b. Bulog e. Sang Hyang Seri
b. Koperasi e. Firma c. Inhutani
c. Commanditer Venootschap 23. OSN 2006
16. UJIAN NASIONAL 1998 Pengertian manajemen menurut Stoner adalah
Fungsi manajemen menurut George R Terry adalah a. Manajemen adalah seni menyelesaikan
a. planning, organizing, actuating, controlling pekerjaan melalui orang lain
b. planning, organizing, motivating, controlling, b. Manajemen adalah proses perencanaan,
evaluating pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
c. planning, staffing, actuating, directing, controlling untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
d. planning, organizing, commanding, coordinating, c. Manajemen adalah usaha manusia untuk bekerja
controlling sama dalam mencapai suatu tujuan
e. planning, organizing, controlling, evaluating d. Manajemen adalah ilmu dan seni
17. UJIAN NASIONAL 1998 e. Manajemen adalah proses pembagian pekerjaan
Proses pemikiran secara rasional dan penetapan untuk mencapai hasil
secara tepat dari berbagai macam persoalan yang 24. OSN 2006
akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam The managers ability to work with other people and
usaha mencapai tujuan organisasi disebut .. to work effectively as a group member are needed by
a. planning d. coordinating all managers but are especially important for:
b. organizing e. controlling a. First-line
c. staffing manager d. Non manager
18. UJIAN NASIONAL 1997 b. Top
Perusahaan X mengolah rotan untuk menjadi alat manager e.
kebutuhan rumah tangga. Jenis kegiatan perusahaan Lower manager
X tersebut adalah .. c. Middle
a. ekstraktif d. perdagangan manager
b. agraris e. industri 25. OSN 2006
c. jasa The following statement are disadvantages of
19. UJIAN NASIONAL 2001 organizational structure:
Menurut UU Nomor 25 tahun 1992 tentang 1. Communication and coordination across functions
Perkoperasian Indonesia, fungsi dan peranan koperasi are of ten poor.
adalah ..
2. In efficient use of resources, economies of scale
a. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
3. Slow response to external changes
dasar kekuatan perekonomian nasional
4. Less control from top manager
b. membina insan masyarakat untuk peningkatan
5. Law quality technical problem solving
kesejahteraan masyarakat
6. Produce routine work and non motivating
c. merupakan kegiatan ekonomi terus menerus
employee task
d.alat perjuangan bangsa untuk kemakmuran rakyat
Which of that statement are disadvantages of
e. pendemokrasian ekonomi bangsa Indonesia
functional structure
20. UJIAN NASIONAL 1997
a. 1, 2 and 3 d. 2, 4 dan 6
Kerjasama antara dua orang atau lebih yang
b. 2, 3 and 6 e. 1, 3 dan 6
menjalankan perusahaan dengan satu nama dengan
c. 1, 5 and 4
tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dan semua
26. OSN 2006
anggota bertanggungjawab sampai harta miliknya,
Salah satu ciri/ aturan yang membedakan koperasi
disebut ..
dari bentuk-bentuk badan usaha lain seperti Firma
a. persekutuan firma d. Persekutuan Komanditer
dan CV serta PT adalah
b. perseroan terbatas e. Perusahaan Dagang
a. koperasi tidak mengejar keuntungan maksimum
c. perusahaan perseorangan
21. OSN 2006
b. hak suara anggota koperasi bukan berdasarkan Solvabilitas perusahaan dapat ditunjukkan
jumlah/ nilai saham dengan ......
c. kegiatan usaha-usaha koperasi bebas (tidak a. Menghitung rentabilitas perusahaan
dikenai) pajak b. Membandingkan jumlah Aktiva Lancar dengan
d. koperasi tidak boleh membuka cabang jumlah Utang Jangka Panjang
e. koperasi tidak boleh bekerja sama dengan c. Membandingkan jumlah seluruh aktiva
perusahaan asing disbanding dengan jumlah seluruh utang
27. UM UGM 2005 d. Mengurangi likuidasi perusahaan yang
Manajemen diperlukan oleh suatu organisasi, karena bersangkutan
a. Mencerminkan siapa pemimpinnya sehingga e. Meningkat kas perusahaan
menjadikan organisasi mudah membangun 32. UJIAN NASIONAL 2007 (A)
reputasi / nama baiknya Yang termasuk fungsi manajemen keuangan dan
b. Mengelola organisasi melibatkan proses personalia adalah:
Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan / 1. perencanaan keuangan
Pengendalian kegiatan untuk mencapai tujuan 1. penentuan insentif karyawan
dan sasarannya 2. menyusun laporan keuangan
c. Manajemen akan menjadikan sebuh organisasi 3. struktur penggajian
mampu bertahan hidup dalam menjawab 4. menganalisis laporan keuangan
tantangan yang dihadapinya Tugas utama manajer keuangan adalah .
a. Manajemen memungkinkan organisasi memiliki a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4 dan 5
orientasi yang jelas terhadap semua b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4 dan 5
permasalahan teknis dan non teknis organisasi c. 2, 3, dan 5
b. Manajemen adalah organisasi itu sendiri, 33. UJIAN NASIONAL 2007 (A)
sehingga memungkinkan pelaku organisasi Peran utama Badan Usaha adalah:
berpikir tentang sebab-akibat dalam 1. berusaha di sektor yang menguasai hajat hidup
menyelesaikan masalahnya orang banyak
28. SPMB 2004 REG II 2. memproduksi barang agar dapat bersaing
Yang termasuk fungsi pengorganisasian dalam suatu 3. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
badan usaha adalah .... 4. sarana vital yang efektif melaksanakan
1. menetapkan sasaran yang hendak dicapai pembangunan nasional
2. mengkoordinir kegiatan bawahan 5. merupakan sarana meningkatkan perekonomian
3. menetapkan pembagian pekerjaan sesuai dengan Yang merupakan peran BUMN adalah .
keahliannya a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
4. menetapkan pelaksanaan kegiatan perusahaan e. 4 dan 5
29. UM UGM 2006 b. 1 dan 4 d. 3 dan 5
Struktur organisasi berikut ini cenderung menekankan 34. UJIAN NASIONAL 2007 (B)
pemusatan wewenang yakni Ibu Ririn ahli dalam merencanakan bentuk kemasan
a. Struktur organisasi matriks dari masing-masing produk, sehingga tampilan
b. Struktur organisasi internasional produknya sangat menarik dan membuat omzet
c. Struktur organisasi formal penjualannya meningkat, Ibu Ririn adalah orang yang
d. Struktur organisasi divisional tepat melakukan kegiatan bidang manajemen ....
e. Struktur organisasi fungsional a. Produksi d. Personalia
30. UM UGM 2006 b. Keuangan e. Administrasi
Apabila perusahaan menggunakan sistem c. Pemasaran
pembayaran upah menurut waktu, maka 35. UJIAN NASIONAL 2007 (B)
a. Karyawan yang masa kerjanya lebih lama, akan Peranan badan usaha antara lain :
memperoleh upah yang lebih banyak 1. meningkatkan pendapatan asli daerah
b. Karyawan yang pangkatnya lebih tinggi, akan 2. meningkatkan pendapatan nasional
memperoleh upah yang lebih banyak 3. menyerap tenaga kerja
c. Karyawan yang berprestasi akan memperoleh 4. mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya
upah yang lebih banyak Peranan BUMD adalah .....
d. Karyawan yang tingkat pendidikannya lebih a. 1 dan 2 c. 1 dan 4 e. 3 dan 4
tinggi, akan memperoleh upah yang lebih banyak b. 1 dan 3 d. 2 dan 3
e. Tidak ada jawaban yang benar
31. UM UGM 2006
BAB XV
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
A. PENGEMBANGAN KOPERASI
a. Pengertian
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa dalam UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Bab I Pasal 1,
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.Dalam Bab III, Pasal 4, disebutkan fungsi dan peran koperasi, antana lain:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat dan manusia
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Menurut Pasal 6 UU nornor 25 tahun 1992 Bab IV, disebutkan bahwa syarat pembentukan koperasi antara lain:
a. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
b. Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.
Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan koperasi.. Orang-orang
pembentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan
ekonomi yang sama.
Dengan keanggotaan koperasi yang terdiri dari orang seorang dan badan hukum koperasi, maka terdapat
empat tingkatan dalam organisasi koperasi, yaitu :
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan mininal 20 orang dan daerah kerjanya berada pada
tingkat kecamatan atau tingkat Desa.
2. Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya minimal 5 koperasi primer dan daerah kerjanya tingkat
Kabupaten atau Kotamadya
3. Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat dan daerah kerjanya berada
pada tingkat Propinsi atau daerah yang dipersemakan.
4. Koperasi Induk adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 Koperasi Gabungan dan daerah kerjanya berada
pada tingkat nasional.
b. Prinsip Koperasi
a. Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi sebagai berikut :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebagnding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbnatas terhadap modal
5) Kemandirian.
b. Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksnakan pula Prinsip Koperasi sebagaia
berikut.
- Pendidikan Koperasi
- Kerjasama antar Koperasi
c. Pengelolaan Koperasi.
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada tiga sehat, yakni sehat organisasi, sehat usaha dan sehat
mental. Dalam Bab VI Pasal 21 sampai dengan pasal 40 tentang Perangkat Organisasi menurut UU nomor 25 tahun
1992, disebutkan bahwa Perangkat organisasi koperasi terdiri dari :
1. Rapat anggota.
Rapat anggota merupakan pemegang kekuassan tertinggi dalam Koperasi. Rapat anggota menetapkan :
a) Anggaran dasar
b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
e) Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
f) Pembagian sisa hasil usaha
g) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
2. Pengurus.
Menurut Pasal 30 UU nomor 25 tahun 1992 tentang Pengurus, disebutkan bahwa :
a) Pengurus bertugas :
- mengelola koperasi dan usahanya
- mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggsuran pendapatan dan belanja
koperasi
- menyelenggarakan Rapat Anggota
- mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- menyelenggarakan pembukuan keuangan dn inventaris secara tertib
- memelihara daftar buku anggota dan pengurus
b) Pengurus berwenang
- mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan
- memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar
- melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan Keputusan Rapat Anggota
3. Pengawas
Dalam pasal 39 UU nomor 25 tahun 1992 tentang Pengawas, ditetapkan sebagai berikut :
a) Pengawas bertugas
- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
- membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
b) Pengawas berwenang
- meneliti catatan yang ada pada Koperasi
- mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
c) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
b. Jasa pembelian
Yaitu bagian SHU yang diterima anggota karena koperasi membeli barang atau jasa dari anggotanya
Pembelian dari anggota ybs
Bagian anggota = x Jasa
Total pembelian dari anggota
pembelian
Contoh :
Anis anggota koperasi mejual barang kepada koperasi sebesar Rp.500.000,00 total penjualan anggota kepada
koperasi Rp.5.000.000,00 dan jasa pembelian sebesar Rp.1.500.000,00. Hitunglah bagian yang diterima Anis !
Jawab :
Rp. 500.000,00
Bagian anggota = x Rp.1.500.000,00
Rp. 5.000.000,00
= Rp150.000,00
Jawab :
Rp. 1.000.000,00
Bagian anggota = x Rp.2.250.000,00
Rp. 10.000.000,00
= Rp.225.000,00
Jadi seorang angota koperasi akan memperoleh pembagian SHU sebagai berikut :
1. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal
2. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal, dan jasa pembelian
3. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal, jasa pembelian, dan jasa penjualan
D. KEWIRAUSAHAAN.
Harta Lancar
Current Ratio = --------------------- x 100%
Utang Lancar
Kas + Efek-efek
Cash Ratio = ------------------------ x 100%
Utang Lancar
4. Tingkat perputaran Piutang
Modal Sendiri
Rasio Modal Sendiri = --------------------- x 100%
Total Aktiva
Income
Rasio Operating Income = ----------------------------------------
Rata-rata Operating assets
4. RASIO LAIN-LAIN
1. Gross Profit Margin
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Gross Profit Margin = ------------------------------------------------ x 100%
Penjualan bersih
ATAU
Laba Kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan bersih
Laba bersih
Net Margin Ratio = ----------------------- x 100%
Penjualan bersih
3. Operating Ratio
B. METODE KUANTITATIF
1. Bunga Tunggal
Bunga adalah balas jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang
telah ditentukan atas penggunaan modal (pinaman). Bunga Tunggal dapat diperhitungkan secara harian,
bulanan ataupun tahunan atau dirumuskan sebagai berikut :
a. Bunga setelah t tahun (bunga tahunan)
Keterangan :
B : Besarnya bunga
B = M. b. t M : Pokok pinjaman (Modal awal)
b : Persen bunga (suku bunga)
b. Bunga setelah t bulan (Bunga bulanan) t : Jangka waktu (lama pembungaan)
t
B = M. b.
12
B = M. b.
t
360
Sedangkan Nilai Akhir (NA) dari suatu modal atau pinjaman setelah bunga tunggal adalah :
NA = M + B NA = M (1 + bt)
Atau
Contoh :
Tuan Ari Gunawan mendepositokan uang sebesar Rp 30.000.000,00 ke bank atas dasar bunga tunggal 12
% setahun. Hitunglah besarnya uang Tuan Ari Gunawan setelah dideposito selama 2 tahun :
Jawab :
B = M. b. t.
B = Rp. 30.000.000,00 x 12 % x 2
B = Rp. 7.200.000,00
2. Bunga Majemuk
a. Pengertian Bunga Majemuk
Bunga Majemuk adalah bunga yang diperhitungkan atas modal dan bunga tersebut ditambahkan pada modal
awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya
berbeda.
Rumus untuk menghitung Nilai Akhir Modal dengan Bunga Majemuk :
Keterangan :
Mn : Modal setelah n periode atau Nilai akhir modal
Mn = M ( 1 + i ) n M : Modal awal atau Pokok pinjaman
i : Suku bunga
n : Jangka waktu atau masa bunga.
Contoh :
Uang sebesar Rp. 4.000.000,00 disimpan di bank dengan suku bunga majemuk 12 % pertahun. Hitunglah Nilai
Akhir modal atau yang setelah 6 tahun !
Mn = M ( 1 + I ) n
M5 = Rp. 4.000.000,00 (1 + 0,12)6
= Rp. 4.000.000,00 x 1,126
= Rp. 4.000.000,00 x 1, 973822685
= Rp. 7.895.290,74
b. Perhitungan Nilai Akhir Modal dengan masa Bunga Pecahan.
Untuk menghitung nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan digunakan langkah sebagai berikut :
a. Hitung terlebih dahulu Nilai Akhir dari modal berdasarkan masa bunga majemuk yang terdekat.
b. Sisa masa bunga yang belum dihitung digunakan untuk menghitung bunga berdasarkan bunga tunggal dari
nilai akhir pada a.
Atau dapat digunakan rumus bunga pecahan sebagai berikut :
Jika periode bunga tahunan adalah n, dan periode bunga bulanan adalah m, maka rumus Nilai Akhir modal
dengan masa bunga pecahan adalah :
m
Mn + m = M (1 + i) n. (1 + .i )
12
Contoh :
Modal sebesar Rp. 5.000.000,00 dibungakan dengan bunga majemuk 9 % setahun. Hitunglah Nilai Akhir modal
jika dibungakan selama 4 tahun 4 bulan !
Jawab :
4
M4 + 4 = Rp. 5.000.000,00 (1 + 0,09)4. (1 + .0,09)
12
= Rp. 5.000.000,00 (1,09)4. (1 + 0,03)
= Rp. 5.000.000,00 (1,41158161).(1,03)
= Rp. 7.057.908,05 x 1,03
= Rp. 7.269.645,29
3. Bunga Wesel
Wesel (Notes) adalah surat perintah dari pihak yang meminjamkan kreditur kepada pihak yang eminjam
(debitur) untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu kepada orang yang namanya
disebutkan dalam surat itu. Sedangkan promes adalah surat kesanggupan dari pihak yang meminjam (debitur)
kepada pihak yang meinjamkan (kreditur) untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya
disebutkan dalam surat itu.
Jika dalam suatu perusahaan terjadi penarikan wesel atas depitur atau penerimaan promes, maka akan
menimmbulkan Piutang Wesel (Wesel Tagih). Dan jika suatu perusahaan mengaksep wesel (menyetujui) atau
menyerahkan promes, maka akan timbul Utang Wesel ( wesel bayar ) sebelum tanggal jatuh temponya.
Apabila wesel atau promes sebelum tanggal jatuh temponya didiskontokan atau dijual kepada Bank atau pihak
lain, maka dalam pendiskontoan wesel tersebut akan memperhitungkan besarnya Diskonto wesel
Ketentuan dalam menghitung Diskonto dan Nilai Tunai wesel adalah :
a. Banyaknya hari dalam tiap bulan dihitung menurut hari sesungguhnya.
b. Satu tahun ditetapkan 360 hari
c. Hari diskonto atau hari bunga dihitung mulai dari tanggal pendiskontoan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
d. Nilai tunai wesel dihitung dari Nilai wesel saat jatuh tempo dikurangi dengan diskonto.
e. Bunga atau diskonto wesel dihitung dengan rumus :
Untuk bunga harian : Untuk bunga bulanan :
Bunga / Diskonto = MxLxP
MxLxP
Bunga/Diskonto =
12 x100
360 x100
Keterangan :
M : Modal awal (Nominal wesel)
L : Lama pembuangan (hari bunga)
P : Persen bunga.
Contoh (Wesel berbunga)
Pada tanggal 10 Juli 2007 Wesel PD PUSAKA, Solo dengan nominal sebesar Rp 6.000.000,00, bunga
15% setahun atas nama UD SEJATI, Semarang untuk jangka waktu 120 hari. Pada tanggal 9 Agustus
2007 wesel tersebut didiskontokan ke bank dengan diskonto 9 %.
Diminta :
a. Hitunglah hari diskontonya
b. Hitunglah nilai wesel saat jatuh tempo yang harus dibayar oleh UD SEJATI, Semarang
c. Hitunglah nilai tunai wesel yang diterima PD PUSAKA pada saat pendiskontoan wesel.
d. Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut.
e. Jurnalnya
Jawab :
a. Hari diskonto wesel = 120 hari (10 Juli s.d 9 Agustus)
= 120 hari 30 hari
= 90 hari
b. Nilai wesel saat jatuh tempo
Nominal wesel Rp6.000.000,00
Bunga selama 120 hari :
6.000.000 x 120 x 15
= Rp 300.000,00 +
360 x 100
Nilai wesel saat jatuh tempo Rp6.300.000,00
===============
c. Nilau tunai wesel saat pendiskontoan
Nilai wesel saat jatuh tempo Rp. 6.300.000,00
Diskonto selama 90 hari :
6.300.000 x 90 x 9
= Rp 141.750,00 -
360 x 100
Nilai tunai wesel (uang yang diterima) Rp. 6.158.250,00
==============
d. Menentukan tanggal jatuh tempo
Tanggal wesel 10 Juli 2007 ditambah 12 hari
Bulan Juli : 31 10 = 21
Agustus = 31
September = 30
Oktober = 31
Nopember =7 +
120 Hari
Jadi tanggal jatuh temponya adalah 7 Nopember 2007
e. Jurnalnya
UD SEJATI PD PUSAKA BANK
Jurnal tanggal 10 Juli 2007 Jurnal tangal 10 Juli 2007 Jurnal tanggal 10 Juli 2007
Utang dagang Rp 6.000.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00 -
Utang wesel Rp 6.000.000,00 Piutang dagang Rp 6.000.000,00
Jurnal tanggal 9 Agustus 2007 Jurnal tanggal 9 Agustus 2007 Jurnal tanggal 9 Agustus 2007
- Kas Rp 6.158.250,00 Piutag wesel Rp 6.000.000,00
Pendapatan bunga Rp 158.250,00 Beban bunga Rp 158.250,00
Weselyangdidiskontokan Rp 6.000.000,00 Kas Rp 6.158.250,00
Jurnal tanggal 7 Nopember 2007 Jurnal tanggal 7 Nopember 2007 Jurnal tanggal 7 Nopember 2007
Utang wesel Rp 6.000.000,00 Wesel yang didiskontokan Rp 6.000.000,00 Kas Rp 6.300.000,00
Beban bunga Rp 300.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00
Kas Rp 6.300.000,00 Pendapatan bunga Rp 300.000,00
4. Anuitas
1. Pengertian Angsuran dan Anuitas
Jika suatu pinjaman atau modal yang dilunasi dengan angsuran yang besarnya tetap dalam satu periode
tertentu, maka angsuran disebut dengan anuitas Setiap anuitas terdiri atas pembayaran bungan yang dihitung
atas dasar bunga majemuk dan angsuran pinjaman. Bagian yang dipakai untuk mengangsur pinjaman disebut
angsuran
2. Menghitung Besarnya Anuitas
A = besarnya anuitas
Rumus : (1 i) n
M = pinjaman
A iM
(1 i) 1
n i = b = persen bunga
n = banyaknya anuitas
Contoh :
Pinjamam sebesar Rp. 2.400.000,00 dilunasi dengan cara anuitas tahunan selama 5 tahun dengan bunga 10%
per tahun. Hitunglah besarnya anuitas !
Jawab :
(1 0,1)5
A = 0,1 x 2.400.000
(1 0,1)5 1
1,61051
A = 240.000
161051
A = Rp. 633.133,95
3. Membuat Tabel Rencana Angsuran
Berdasarkan contoh di atas dapat disusun tabel rencana angsuran sebagai berikut :
Anuitas (A) = Rp. 633.113,95
Tahun Utang awal (M) Sisa utang = M-a
Bunga (b)
Angsuran (a) a = A-b
b= 10 % x M
1 Rp. 2.400.000,00 Rp. 240.000,00 Rp. 393.113,95 Rp. 2.006.886,05
2 Rp. 2.006.886,05 Rp. 200.688,61 Rp. 432.425,34 Rp. 1.574.460,71
3 Rp. 1.574.460,17 Rp. 157.446,07 Rp. 475.667,88 Rp. 1.098.792,83
4 Rp. 1.098.792,83 Rp. 109.879,28 Rp. 523.234,67 Rp. 575.558,16
5 Rp. 575.558,16 Rp. 57.555,82 Rp. 575.558,13 Rp. -
Jumlah Rp. 765.569,78 Rp. 2.400.000,00
Keterangan : Keterangan :
an = angsuran ke n an = angsuran ke n
A = besarnya anuitas ak = angsuran ke k
b = suku bunga b = suku bunga
M1= utang tahun pertama (pokok pinjaman)
n = tahun ke n
Contoh 1
Utang sebesar Rp. 2.400.000,00 akan dilunasi dengan anuitas Rp. 633.113,95 pertahun dengan bunga 10 %
per tahun. Hitunglah angsuran ke-4 !
Jawab :
a4 = (633.11,95 0,1 x 2.400.000) (1+0,1)4-1
a4 = (393.113,95) (1,1)3
a4 = 393.113,95 x 1,331
a4 = Rp. 523.234,67
Contoh 2
Pada pelunasan utang dengan anuitas 18 % setahun diketahui bahwa angsuran ke-2 sebesar Rp. 228.785,46.
Hitunglah besarnya angsuran ke-5 !
Diketahui :
a5 = 228.785,46(1 + 0,18) 5-2
a5 = 228.785,46 x 1,183
= 228.785,46 x 1,643032
= Rp 375.901,83
5. Menghitung Besarnya Pinjaman/Modal Awal dari Angsuran (M)
Rumus : M a (1 i) 1
n
atau (1 i) n 1 atau A - a1
1
i MA M
i (1 i) n i
Contoh : Suatu pinjaman dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar Rp. 333.979,58 dengan bunga 2% untuk 10
kali angsuran. Tentukan besarnya pinjaman awal jika besarnya angsuran pertama Rp. 273.979,58.
Jawab :
(1 0,02) 10 1
M = 273.979,58
0,02
273.979,58 x 0,218994419
M =
0,02
M = 3.000.000,00
Contoh :
Suatu pinjaman sebesar Rp 2.400.000,00 akan dilunasi dengan anuitas selama 5 tahun dengan bunga 10%
pertahun dan besarnya anuitas sebesar Rp Rp 633.113,95. Hitunglah besarnya angsuran pertama dan sisa
pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3.
Jawab :
Menghitung angusran pertama
a1 = A i M, maka a1 = 633.113,95 0,1 x 2.400.000,00 = 393.113,95
Menghitung sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3
633.113,95 - 393.113,95 (1 0,1) 3
S3 = Rp 1.098.792,83
0,1
7. Anuitas dan Pembulatan
Dalam praktik sehari-hari biasanya para pemberi pinjaman atau bank menghendaki besarnya anuitas dibulatkan
ke atas atau ke bawah dengan kelipatan seratus, seribu atau menurut perjanjian.
Contoh :
Pinjaman sebesar Rp. 7.000.000,00 akan dilunasi dengan 10 anuitas bulanan, berdasarkan bunga 3% per
bulan. Hitunglah besarnya anuitas jika pembayarannya dibulatkan ke atas dalam Rp. 100,00!
Jawab :
(1 i) n
A = iM
(1 i) n 1
(1 0,03) 10
A = 0,03 X 7.000.000
(1 0,03) 10 1
1,343916376
A = 210.000
1,343946376 1
A = Rp. 820.613,55
jadi anuitas dibulatkan menjadi Rp 820.700,00
Contoh :
Berdasarkan contoh anuitas dan pembulatan di atas, maka kelebihan pembayaran dihitung :
(1 0,03)10 - 1
L 610.700 - 7.000.000
0,03
610.700 x 0,343916379
L - 7.000.000
0,03
L = 7.000.991,10 7.000.000,00 = Rp 991,10
5. Penyusutan (Depresiasi)
Sedangkan tarif tetap dari harga perolehan/Harga beli dapat dihitung dengan rumus :
HP NR
T= x 100%
HP x UE
Contoh :
Suatu mesin diperoleh dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00. Taksiran umur ekonomis 5 tahun dengan
nilai residu Rp. 2.500.000,00. Hitunglah besarnya penyusutan tiap akhir tahun !
Jawab :
Rp. 17.500.00,00 - Rp. 2.500.000,00
Penyusutan pertahun = = Rp. 3.000.000,00
5
Sedangkan nilai buku merupakan harga perolehan aktiva tetap dikurangi jumlah penyusutan. Atau dirumuskan :
Contoh :
Berdasarkan contoh, maka tarif penyusutan dapat dihitung :
2.500.00
T=1- 5
17.500.000
T = 1 - 0,142
5
T = 1 0,68
T = 0,32 atau 32 %
Penyusutan tiap tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tahun I = 32 % x (17.500.000 0) = Rp. 5.600.000,00
Tahun II = 32 % x (17.500.000 5.600.000) = Rp. 3.808.000,00
Tahun III = 32 % x (17.500.000 9.408.000 ) = Rp. 2.589.440,00
Dan seterusnya.
Perhitungan/penentuan tarif penyusutan dapat juga dilakukan dengan menduakalikan metode garis lurus,
200%
sehingga rumus : T :
Umur Ekonomis
Contoh :
200%
Berdasarkan contoh, maka tarifnya = T = = 40 % dari nilai buku
5
Contoh :
Mesin dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00 dapat digunakan 5 tahun dengan nilai residu Rp.
2.500.000,00. Penyusutan 40 % dari nilai buku. Hitunglah :
a. beban penyusutan tahun ke-4
b. nilai buku akhir tahun ke-4!
Jawab :
a. Beban penyusutan tahun ke-4 : b. Nilai buku akhir tahun ke-4
D4 = 40 % x 17.500.000 (1 0,4)4-1 NB4 = 17.500.000,00 (1 0,4)4
3
= 7.000.00 (0,6) = 17.500.00 x 0,64
= Rp. 1.512.00,00 = Rp. 2.268.00,00
Contoh :
Berdasarkan contoh di atas, maka penyusutan dapat dihitung sebagai berikut :
5(5 1)
Angka tahun = = 15 atau
2
Jumlah angka tahun = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15
5
Penyusutan tahun I : x (17.500.000 2.500.000) = Rp. 5.000.000,00
15
4
Penyusutan tahun II : x (17.500.000 2.500.000) = Rp. 4.000.000,00
15
Dan seterusnya
Contoh :
Mesin dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00 akan mampu memproduksi 100.000 unit selama 5 tahun
dengan nilai residu Rp. 2.500.000,00. Hitunglah penyusutan mesin pada tahun I dan II, jika pada tahun tersebut
dihasilkan 25.00 unit dan 20.000 unit !.
Jawab :
17.500.000 2.500.00
Penyusutan per unit = Rp.150,00
100.000
Penyusutan tahun I = 25.000 x Rp. 150,00 = Rp. 3.750.000,00
Penyusutan tahun II = 20.00 x Rp. 150,00 = Rp. 3.000.000,00
SOAL-SOAL LATIHAN
1. UMPTN 1999 / Rayon B 114 Pers.BD Rp 1.000 312 Simp. wajib Rp 700
Dengan metode penyusutan menurun suatu asset 121 Peralatan Rp 500 313 Cadangan Rp 300
SHU Rp 400
perusahaan bernilai Rp 150 juta diperkirakan Jumlah Rp 3.750 Rp 3.750
mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Nilai buku asset Berdasarkan neraca di atas likuiditas KSU Harapan
itu pada akhir tahun kedua adalah . b. 33,33% c. 153,11% e. 174,42%
a. Rp 0,- c. Rp 30 juta e. Rp 90 juta c. 151,16% d. 174,52%
b. Rp 10 juta d. Rp 60 juta 9. UJIAN NASIONAL 2006
2. UMPTN 1999 / Rayon C Untuk mengembangkan usaha percetakan, CV. Rapi
Harga perolehan suatu mesin Rp 33.500.000,00 dan meminjam uang dari Bank Prapanca Rp
umur ekonomis 10 tahun, dengan nilai residu Rp 8.000.000,00 pada tanggal 5 Juni 2005. Bank
3.500.000,00. Bila itu dicatat menggunakan metode memperhitungkan bunga 12% per tahun. Jika CV.
garis lurus dan pada akhir tahun keenam dijual, maka Rapi melunasi pinjamannya pada tanggal 5 Oktober
harga buku mesin tersebut saat dijual 2005, maka beban bunga yang ditanggung CV. Rapi
a. Rp 15.500.000,00 d. Rp 22.500.000,00 adalah .
b. Rp 18.000.000,00 e. Rp 30.000.000,00 a. Rp
c. Rp 20.100.000,00 240.000,00 d. Rp
3. UMPTN 2000 / Rayon A 480.000,00
Harga perolehan mesin Rp 20.000.000,00. Taksiran b. Rp
umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp 320.000,00 e. Rp
2.000.000,00. Bila penyusutan menggunakan metode 960.000,00
angka tahun, besarnya penyusutan pada akhir tahun c. Rp
pertama adalah 400.000,00
a. Rp 6.000.000,00 d. Rp 2.000.000,00 10. UJIAN NASIONAL 2006
b. Rp 4.000.000,00 e. Rp 400.000,00 Selembar wesel nominal Rp 4.000.000,00 tertanggal
c. Rp 3.600.000,00 10 November 2005 akan jatuh tempo pada 10
6. SPMB 2003 / Regional I Februari 2006 dengan suku bunga 12%. Nilai jatuh
Pinjaman sebesar Rp 2.500.000,00 dilunasi secara tempo wesel sebesar .
anuitas akhir tahunan sebesar Rp 574.000,00. Bila a. Rp 148.000,00 d. Rp 4.120.000,00
suku bunga 10% pertahun, maka besarnya angsuran b. Rp 184.000,00 e. Rp 4.480.000,00
pada akhir periode kedua adalah . c. Rp 4.184.000,00
a. Rp 181.960,00 d. Rp 356.400,00 11. UJIAN NASIONAL 2006
b. Rp 217.600,00 e. Rp 392.040,00 Pada tanggal 16 Februari 2004 CV. Tunggal menarik
c. Rp 324.000,00 pinjaman dari Bank Dwi Unggul sebesar Rp
7. SPMB 2003 / Regional III 30.000.000,00 dengan bunga 6% setahun. Uang
Penurunan nilai modal tetap karena pemakaian tersebut dijadikan modal dagang pakaian. Hasilnya
dalam proses produksi disebut depresi diperoleh 100 kodi (1 kodi = 20 potong pakaian).
S E BAB Dijual per potong rata-rata Rp 25.000,00, semua
Barang modal mempunyai usia teknis dan usia terjual habis. Keinginan CV. Tunggal segera melunasi
ekonomis pinjamannya ke bank. Bila ia melunasi tanggal 7 Juni
8. UJIAN NASIONAL 2006 2004, maka ia memperoleh laba bersih sebesar .
KSU Harapan a. Rp 20.000.000,00 d. Rp 19.445.000,00
NERACA Per 31 Desember 2005 b. Rp 19.645.000,00 e. Rp 19.440.000,00
111 Kas Rp 150 211 Utangusaha Rp 150
112 Piut. uang Rp 1.700 212 Simp. suk Rp 2.000
c. Rp 19.550.000,00
113 Piut barang Rp 400 311 Simp. pokok Rp 200 12. UJIAN NASIONAL 2006
26 Juni 2000 seorang wirausaha Loundry membeli setahun dengan pembayaran setiap 3 bulan. Bunga
mesin cuci otomatis seharga Rp 57.500.000,00. yang diperhitungkan 3% per 3 bulan. Besarnya
Sebelum digunakan, dikelurakan ongkos angkut Rp anuitas adalah .....
275.000,00 dan ongkos pemasangan Rp 225.000,00. a. Rp 100.027,05 d. Rp 260.027,05
Usaha berjalan 1 Juli 2000 dan ditaksir nilai ersidu Rp b. Rp 140.027,05 e. Rp 269.027,05
10.000.000,00. Diprediksi kapasitas penggunaan 19. UJIAN AKHIR NASIONAL 2002
24.000 jam produksi. Bila realisasi penggunaan Sebuah pinjaman Rp 2.000.000,00 akan dilunasi
mesin: selama 5 kali angsuran bulanan secara anuitas
Tahun 2000, 3000 jam,Tahun 2001, 7000 jam, Tahun dengan bunga 5% per bulan. Besarnya anuitas
2002, 6000 jam, Tahun 2003, 5000 jam. adalah .....
Penyusutan tahun 2002 dijurnal . a. Rp 407.925,00 d. Rp 461.949,68
a. Beban penyusutan Mesin Rp 6.000.0000,00 b. Rp 428.321,25 e. Rp 579.737,31
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 6.000.000,00 c. Rp 449.737,31
b. Beban penyusutan Mesin Rp 10.000.0000,00
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 10.000.000,00 20. EBTANAS 1997
c. Beban penyusutan Mesin Rp 12.000.0000,00 Bila modal sebesar Rp 1.000.000,00 dibungakan
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 12.000.000,00 dengan bunga majemuk 24% pertahun, maka nilai
d. Beban penyusutan Mesin Rp 14.000.0000,00 akhir modal pada akhir tahun ke 2 adalah .
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 14.000.000,00
e. Beban penyusutan Mesin Rp 14.500.0000,00
a. Rp 480.000,00 d. Rp 1.480.000,00
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 14.500.000,00 b. Rp 577.600,00 e. Rp 1.537.600,00
13. UMPTN 2000 / Rayon A c. Rp 740.000,00
Harga perolehan mesin Rp 20.000.000,00. Taksiran 21. EBTANAS 1998
umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp Modal sebesar Rp 3.000.000,00 dibungakan dengan
2.000.000,00. Bila penyusutan menggunakan metode bunga 2% per bulan. Bila perhitungan bunga atas
angka tahun, besarnya penyusutan pada akhir tahun dasar bunga majemuk, maka besarnya modal pada
pertama adalah akhir bulan ke 3 adalah ....
a. Rp 6.000.000,00 d. Rp 2.000.000,00 a. Rp 5.184.000,00 d. Rp 3.015.000,00
b. Rp 4.000.000,00 e. Rp 400.000,00 b. Rp 3.183.624,00 e. Rp 3.024.000,00
c. Rp 3.600.000,00 c. Rp 3.180.000,00
14. SPMB 2003 / Regional I 22. EBTANAS 1999
Pinjaman sebesar Rp 2.500.000,00 dilunasi secara Modal Rp 2.000.000,00 dibungakan selama 3 tahun
anuitas akhir tahunan sebesar Rp 574.000,00. Bila dengan bunga majemuk 20% setahun. Nilai akhir
suku bunga 10% pertahun, maka besarnya angsuran modal tersebut adalah .....
pada akhir periode kedua adalah . a. Rp 2.016.000,00d. Rp 3.200.000,00
a. Rp 181.960,00 d. Rp 356.400,00 b. Rp 2.122.416,00 e. Rp 3.456.000,00
b. Rp 217.600,00 e. Rp 392.040,00 c. Rp 2.400.000,00
c. Rp 324.000,00 23. EBTANAS 2000
15. UJIAN NASIONAL 2005 Tuan Ahmad meminjam uang di bank sebesar Rp
Budi meminjam uang di bank sebesar Rp 1.000.000,00 dengan suku bunga 5% sebulan.
2.400.000,00 dengan suku bunga 2% perbulan, akan Pembayaran pinjaman dilunasi secara anuitas
dilunaskan dalam 8 anuitas bulanan. Pembayaran selama 5 bulan, bila anuitas tiap bulan Rp
pertama dilakukan sebulan setelah uang diterima. 230.974,80 dan besarnya angsuran ke 4 Rp
Besarnya anuitas adalah ..... 209.500,95, maka besarnya sisa utang Tn. Ahmad
a. Rp 370.828,70 d. Rp 10.183,60 pada angsuran ke 4 adalah .....
b. Rp 327.623,52 e. Rp 8.569,24 a. Rp 21.473,85 d. Rp 219.976,05
c. Rp 294.037,06 b. Rp 76.100,80 e. Rp 429.477,00
16. UJIAN NASIONAL 2005 c. Rp 180.974,80
Sebuah modal sebesar Rp 5.000.000,00 dipinjamkan 24. EBTANAS 2001
selama setahun dengan bunga 18% setahun. Jika Tanggal 3 Januari 1997 dibeli sebuah mesin seharga
periode angsuran 4 bulanan, maka besarnya anuitas Rp 10.000.000,00 dan taksiran umur ekonomi 5
adalah ..... tahun. Persentase penyusutan dengan metode garis
a. Rp 1.442.957,46 d. Rp 4.328.872,39 lurus adalah 20%. Besarnya penyusutan tahun ke 2
b. Rp 1.870.549,06 e. Rp 5.611.647,19 dengan menggunakan metode double declining
c. Rp 2.727.184,47 balance adalah .....
17. UJIAN NASIONAL 2005 a. Rp 608.000,00 d. Rp 2.400.000,00
Uang sejumlah Rp 10.000.000,00 dikembalikan b. Rp 864.000,00 e. Rp 4.000.000,00
dengan cara anuitas dengan bunga per periode c. Rp 1.440.000,00
sebesar 1%. Bila Anuitasnya Rp 471.000,00, maka 25. UJIAN NASIONAL 2006
besarnya bunga pada pembayaran ke 3 .... Tanggal 1 Januari 2005 dibeli sebuah mesin dengan
a. Rp 84.935,91 d. Rp 200.000,00 harga Rp 24.000.000,00, biaya pemasangan Rp
b. Rp 92.542,90 e. Rp 300.000,00 2.000.000,00. Taksiran umur ekonomis 8 tahun. Jika
c. Rp 100.000,00 penyusutan dengan metode tarif tetap dari nilai buku,
18. UJIAN NASIONAL 2004 maka besarnya penyusutan tahun ke 3 adalah .....
Sukoco meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,00. a. Rp 6.500.000,00 d. Rp 3.656.250,00
Pinjaman harus dilunasi dengan anuitas selama b. Rp 5.000.000,00 e. Rp 2.742.188,00
c. Rp 4.875.000,00
JAZAKUMULLAHU KHOIRON KATSIRO
By. Drs. ISMAWANTO
DAFTAR PUSTAKA
1. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
2. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
3. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
4. Soediyono, Prof, Dr, MBA, Ekonomi Internasional, Liberty, Yogyakarta, 1995
5. Sobri, Drs, Ekonomi Internasional, BPFE UII, Yogyakarta, 1986
6. Boediono, Dr, Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta, 1982
7. Nopirin, Ph.D, Ekonomi Moneter, BPFE, Yogyakarta, 1984
8. Boediono, Ekonomi Internasional, BPFE, Yogyakarta, 2001
9. Noorroso Kuhardjo, Drs, Ilmu Ekonomi Bagi Negara Berkembang, Akademika Pressindo, Jakarta, 1984
10. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
11. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005
12. Iswardono SP, Drs, MA, Uang dan Bank, BPFE, Yogyakarta, 1999
13. Soelistya, Dr, MBA, Ekonomi Internasional (Teori Perdagangan Internasional), Liberty, Yogyakarta, 1986
14. Boediono, Dr, Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta, 1993
15. Kasmir, SE, MM, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 2004
16. Imron Rosyadi, Ekonomi Internasional, Soal dan Penyelesaiannya, Muhammadiyah University Press, Surakarta,
2002
17. PT Persero Danareksa, Pasar Modal Indonesia, Pengalaman dan tantangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI, Jakarta, 1987
18. Editor Perry Warjiyo, Bank Indonesia Bank Sentral Republik Indonesia Sebuah Pengantar, Pusat Pendidikan dan
Studi Kebansentralan, Jakarta, 2004
19. Winardi, Prof, Dr, SE, Kamus Ekonomi Inggris Indonesia, CV Mandar Maju, Bandung, 1998
20. AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2001
21. AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid II, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2003
22. HZA Moechtar, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I dan II, Institut Dagang Muchtar, Surabaya, 1985
23. S Hadribroto, Prof, Dachnial Lubis, Sudrajad Sukadam, Dasar-dasar Akuntansi, LP 3 ES, Jakarta, 1978
24. Zaki Baridwan, Drs, Akuntan, Intermediate Accounting Bagian I, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM,
Yogyakarta, 1975
25. Lyn M Fraser, Aileen Ormiston, Memahami Laporan Keuangan, PT Indeks, Jakarta, 2004
26. Anto Dajan, 1981, Pengantar Metode Statistik Jilid 1, LP3ES, Jakarta
27. Algifari dan Rudy Bahrudin, 1992, Matematika Ekonomi, STIE YKPN, Yogyakarta
28. Bambang Puji Raharjo, 2004 Strategi Sukses UAN dan SPMB, Andi Offset, Yogyakarta
29. Dumairy, 1983, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE UGM, Yogyakarta
30. Manulang M, 1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta