Anda di halaman 1dari 110

1

PANDUAN MATERI DAN SOAL


SMART TEACHING
UJIAN NASIONAL DAN SPMB
TAHUN 2009

BIDANG STUDI : EKONOMI


2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------------------------------------------
1
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------
2
HALAMAN DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------
3

BAB I INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN, KELANGKAAN DAN


SISTEM EKONOMI -------------------------------------------------------------------
6
A. Inti Masalah Ekonomi dan Persoalan Dasar Ekonomi --------------------------------- 6
B. Kebutuhan ----------------------------------------------------------------------------------------- 6
C. Kelangkaan ---------------------------------------------------------------------------------------- 6
D. Biaya sehari-hari dan Biaya Peluang ------------------------------------------------------- 6
E. Metode Ekonomi --------------------------------------------------------------------------------- 7
F. Prinsip dan Motif Ekonomi --------------------------------------------------------------------- 7
G. Hukum Ekonomi --------------------------------------------------------------------------------- 7
H. Sistem Ekonomi ---------------------------------------------------------------------------------- 7

BAB II PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN ------------------- 9


A. Perilaku Konsumen dan Produsen ----------------------------------------------------------- 9
B. Bagan Arus Kegiatan Ekonomi ---------------------------------------------------------------- 11
C. Peran Konsumen dan Produsen -------------------------------------------------------------- 11

BAB III PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN DAN PASAR 12


A. Permintaan dan Penawaran ------------------------------------------------------------------- 12
B. Keseimbangan Pasar ----------------------------------------------------------------------------- 12
C. Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran-------------------------------------------- 13
D. Pasar dan Struktur Pasar ------------------------------------------------------------------------ 15
E. Elastisitas Permintaan dan Penawaran ------------------------------------------------------ 15
F. Elastisitas Silang ----------------------------------------------------------------------------------- 16
G. Elastisitas Pendapatan --------------------------------------------------------------------------- 16
H. Pasar Faktor Produksi atau Pasar Input ------------------------------------------------------ 17

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL, INDEKS HARGA DAN INFLASI -------------- 18


A. Konsep Perhitungan Pendapatan Nasional -------------------------------------------------- 18
B. Produk Domestik Regional Bruto --------------------------------------------------------------- 19
C. Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional ------------------------------------------------- 19
D. Pendapatan Perkapita ----------------------------------------------------------------------------- 19
E. Distribusi Pendapatan Nasional ---------------------------------------------------------------- 19
F. Indeks Harga ----------------------------------------------------------------------------------------- 19
G. Inflasi --------------------------------------------------------------------------------------------------- 20

BAB V KONSUMSI DAN INVESTASI --------------------------------------------------------


22
A. Fungsi Konsumsi dan Tabungan ---------------------------------------------------------------- 22
B. Kurva Permintaan Investasi ---------------------------------------------------------------------- 24

BAB VI UANG, BANK DAN KEBIJAKAN MONETER ------------------------------------


26
A. Uang ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 26
B. Bank ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 28
C. Lembaga Keuangan Bukan Bank --------------------------------------------------------------- 30
3

D. Produk Perbankan dan Lembaga Keuangan ------------------------------------------------ 30


E. Kredit --------------------------------------------------------------------------------------------------- 30

BAB VII KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI, BIAYA PRODUKSI,


PENERIMAAN DAN LABA -----------------------------------------------------------
32
A. Perbedaan antara Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro ---------------------------------- 32
B. Masalah yang dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi --------------------------------- 32
C. Tujuan dan Kebijakan Ekonomi Makro -------------------------------------------------------- 32
D. Kebijakan moneter dan pengaruhnya dalam perekonomian ---------------------------- 33
E. Biaya Produksi, Penerimaan dan Laba ------------------------------------------------------- 33

BAB VIII KETENAGAKERJAAN, TUJUAN PEMBANGUNAN, PERTUMBUHAN


EKONOMI DAN PENGANGGURAN ------------------------------------------------
36
A. Kesempatan Kerja ---------------------------------------------------------------------------------- 36
B. Hubungan antara Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan
Pengangguran --------------------------------------------------------------------------------------- 36
C. Pengangguran --------------------------------------------------------------------------------------- 36
D. Cara-cara Mengatasi Pengangguran ---------------------------------------------------------- 36
E. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi ------------------------------------ 37
F. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi ------------------------------------------------------------ 37
G. Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju dan Pembangunan Ekonomi Negara
Berkembang ---------------------------------------------------------------------------------------- 39
H. Tujuan Pembangunan Nasional --------------------------------------------------------------- 39
I. Kebijakan Dasar Pemulihan Ekonomi Nasional ------------------------------------------- 39

BAB IX APBN, APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL ---------------------------------------


40
A. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan APBN dan APBD --------------------------------------- 40
B. Sumber-sumber Pendapatan Negara dan Daerah --------------------------------------- 40
C. Jenis Pembelanjaan Pemerintah Pusat dan Daerah ------------------------------------- 41
D. Pengaruh APBN dan APBD terhadap Perekonomian ----------------------------------- 41
E. Kebijakan Pemerintah di bidang Fiskal ------------------------------------------------------ 41
F. Pajak dan Fungsinya ----------------------------------------------------------------------------- 42

BAB X PERDAGANGAN INTERNASIONAL ---------------------------------------------


46
A. Perdagangan Internasional --------------------------------------------------------------------- 46
B. Kebijakan-kebijakan Perdagangan Internasional ----------------------------------------- 47
C. Pembayaran Internasional ---------------------------------------------------------------------- 48
D. Alat Pembayaran Internasional ---------------------------------------------------------------- 50
E. Sistem Kurs Valuta Asing ----------------------------------------------------------------------- 50
F. Kerjasama Ekonomi Internasional ------------------------------------------------------------ 50

BAB XI PASAR MODAL ------------------------------------------------------------------------


53
A. Bursa ------------------------------------------------------------------------------------------------- 53
B. Mekanisme Kerja Bursa Efek ------------------------------------------------------------------ 56
C. Istilah-istilah dalam Pasar Modal ------------------------------------------------------------- 57

BAB XII SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA----------------------------------- 60


A. Definisi Akuntansi --------------------------------------------------------------------------------- 60
B. Proses Akuntansi ---------------------------------------------------------------------------------- 60
C. Kegunaan Informasi Akuntansi ---------------------------------------------------------------- 60
D. Bidang Spesialisasi Akuntansi ----------------------------------------------------------------- 61
4

E. Bidang Garapan / Profesi Akuntansi --------------------------------------------------------- 61


F. Etika Profesi Akuntan ---------------------------------------------------------------------------- 61
G. Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi ------------------------------------------------------ 61
H. Asas atau Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan ---------------------------- 62
I. Sifat, Jenis, dan Fungsi Laporan Keuangan ----------------------------------------------- 62
J. Unsur-unsur Neraca dan Laporan Rugi-Laba --------------------------------------------- 62
K. Klasifikasi dan Kode Rekening atau Perkiraan -------------------------------------------- 62
L. Sumber Pencatatan ------------------------------------------------------------------------------ 63
M. Persamaan Akuntansi --------------------------------------------------------------------------- 63
N. Laporan Keuangan ------------------------------------------------------------------------------- 64
O. Mekanisme Debit dan Kredit ------------------------------------------------------------------- 65
P. Jurnal ------------------------------------------------------------------------------------------------- 65
Q. Buku Besar ----------------------------------------------------------------------------------------- 65
R. Daftar Sisa atau Neraca Saldo ---------------------------------------------------------------- 66
S. Jurnal Penyesuaian ------------------------------------------------------------------------------- 66
T. Neraca Lajur atau Kertas Kerja ---------------------------------------------------------------- 66
U. Jurnal Penutup ------------------------------------------------------------------------------------- 66
V. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku ----------------------------------------------------- 67
W. Jurnal Pembalik ------------------------------------------------------------------------------------ 67

BAB XIII AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG -----------------------------------------


68
A. Pengertian Perusahaan Dagang -------------------------------------------------------------- 68
B. Perbedaan dantara Perusahaan Dagang dan perusahaan Jasa --------------------- 68
C. Akun-akun yang Khusus Dijumpai dalam Perusahaan Dagang ----------------------- 68
D. Syarat Penyerahan Barang dan Syarat Pembayaran Barang ------------------------- 68
E. Pencatatan Transaksi Dalam Perusahaan Dagang -------------------------------------- 69
F. Jurnal Khusus -------------------------------------------------------------------------------------- 70
G. Buku Besar Pembantu --------------------------------------------------------------------------- 70
H. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang --------------------------------------------------- 71
I. Kertas Kerja Perusahaan Dagang untuk Akun Ikhtisar R/L dan Akun Harga Pokok
Penjualan --------------------------------------------------------------------------------------------- 71
J. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang ---------------------------------------------------- 72
K. Perhitungan Harga Pokok Penjualan ---------------------------------------------------------- 73
L. Jurnal Penutup -------------------------------------------------------------------------------------- 73
M. Jurnal Pembalik ------------------------------------------------------------------------------------- 73

BAB XIV MANAJEMEN DAN BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN


INDONESIA -------------------------------------------------------------------------------
74
A. Manajemen ------------------------------------------------------------------------------------------- 74
B. Prinsip dan Fungsi Manajemen ----------------------------------------------------------------- 75
C. Uraian Singkat tentang Fungsi-fungsi Manajemen ---------------------------------------- 75
D. Bidang-bidang Manajemen ----------------------------------------------------------------------- 76
E. Badan Usaha ---------------------------------------------------------------------------------------- 76
F. Penggabungan Badan Usaha ------------------------------------------------------------------- 79

BAB XV KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN ---------------------------------------------


81
A. Pengembangan Koperasi ------------------------------------------------------------------------- 81
B. Pengembangan Koperasi Sekolah ------------------------------------------------------------- 82
C. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) ----------------------------------------------------------- 83
D. Kewirausahaan -------------------------------------------------------------------------------------- 85

BAB XVI METODE KUANTITATIF ---------------------------------------------------------------


86
A. Analisa Laporan Keuangan ----------------------------------------------------------------------- 86
5

1. Rasio Pengukuran Likuiditas ---------------------------------------------------------- 86


2. Rasio Pengukuran Solvabilitas -------------------------------------------------------- 87
3. Rasio Pengukuran Rentabilitas ------------------------------------------------------- 87
4. Rasio Lain-lain ---------------------------------------------------------------------------- 87
B. Metode Kuantitatif ----------------------------------------------------------------------------------- 88
1. Bunga Tunggal ---------------------------------------------------------------------------- 88
2. Bungan Majemuk ------------------------------------------------------------------------- 89
3. Bunga Wesel ------------------------------------------------------------------------------- 89
4. Anuitas --------------------------------------------------------------------------------------- 90
5. Penyusutan --------------------------------------------------------------------------------- 93

DAFTAR PUSTAKA
-------------------------------------------------------------------------- 96
6

BAB I
INTI MASALAH EKONOMI, KEBUTUHAN,
KELANGKAAN DAN SISTEM EKONOMI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya Mendeskripsikan kelangkaan, masalah pokok
dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, serta bagaimana cara
ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan mengatasinya yang dilakukan oleh konsumen
kegiatan ekonomi konsumen dan produsen,permintaan, dan produsen mengacu pada sistem ekonomi
penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.

A. INTI MASALAH EKONOMI ATAU PERSOALAN DASAR EKONOMI


Problema / masalah ekonomi adalah adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat
pemenuhan kebutuhan sangat terbatas.
Inti masalah ekonomi atau Persoalan dasar ekonomi adalah :
a. Secara klasik, masalah ekonomi meliputi : Masalah produksi, Konsumsi dan Distribusi
b. Secara Modern, masalah ekonomi meliputi : Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what),
Bagaimana cara memproduksi (How), dan Untuk siapa barang-barang tersebut (For Whom).

B. KEBUTUHAN
1. Kebutuhan menurut instansitasnya, dibedakan menjadi : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder dan Kebutuhan
tersier
2. Kebutuhan menurut sifatnya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan jasmani dan Kebutuhan rokhani
3. Kebutuhan menurut waktu penggunaannya, dibedakan menjadi : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan mendatang
4. Kebutuhan menurut subyeknya atau konsumennya, dibedakan menjadi ; Kebutuhan perseorangan (individu) dan
Kebutuhan masyarakat (sosial)

C. KELANGKAAN
Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas
dinamakan kelangkaan (scarcity).
Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
a. Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi : Barang ekonomi dan Barang bebas
b. Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang dibedakan menjadi : Barang konsumsi dan Barang
produksi/barang modal
c. Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi : Barang konkrit/nyata/material dan Barang abstrak/immaterial
d. Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi : Barang substitusi dan Barang komplementer
e. Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi : Barang mentah/bahan mentah, Barang setengah
jadi dan Barang jadi
Menurut AL Meyers jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :
a. Element Utility (faedah elemen)
b. Time Utility (faedah waktu)
c. Place utility (faedah tempat)
d. Form Utility (faedah bentuk)
e. Ownership utility (faedah hal milik)
Macam-macam barang yang lain dalam ilmu ekonomi, diantaranya :
a. Barang inferior adalah Barang yang permintaannya turun pada saat pendapatan seseorang naik, contob : gaplek,
cirinya kualiasnya rendah.
b. Barang giffen adalah Hampir sama dengan barang inferior yaitu barang yang kualitasnya rendah. Bedanya
barang giffen memiliki efek pendapatan yang lebih besar dari efek substitusinya, sedangkan barang inferior
memiliki efek pandapatan yang negatif yang lebih besar dari efek substitusinya.
c. Barang superior : Barang yang bermutu tinggi

D. BIAYA SEHARI-HARI DAN BIAYA PELUANG


Biaya sehari-hari adalah biaya / ongkos yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai
macam barang/jasa yang diperlukan agar tercapai kemakmuran
Sedangkan Biaya Peluang/Ongkos Alternatif (Opportunity Cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang
harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi Ongkos alternatif sejumlah barang
X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksikan.
Contoh :
Suatu ruangan Toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp 150.000,00 perbulan. Pemilik mempertimbangkan untuk
menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp 175.000,00 perbulan. Jadi
biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp 150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini
sebesar Rp 25.000,00, yang diperoleh dari Rp 175.000,00 dikurangi Rp 150.000,00.
7

E. METODE EKONOMI
1. Metode Induksi : Metode yang bermula dari kenyataan/fakta yang ada ,di masyarakat, dianalisa kemudian dibuat
kesimpulan ekonomi
2. Metode Deduksi : Metode yang bermula dari teori-teori / dalil-dalil umum yang telah ada lalu dianalisa kemudian
dibuat kesimpulan ekonomi.
3. Metode Sintesa : Metode yang menggunakan kenyataan dan teori secara bersama-sama untuk membuat
kesimpulan ekonomi.

F. PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI


1. Prinsip ekonomi adalah pedoman / patokan yang digunakan manusia dalam melakukan kegiatan tindakan
ekonomi. Pedoman tersebut berupa : Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil yang
tertentu atau dengan pengorbanan yang tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
2. Motif ekonomi adalah gejala sesuatu yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi
Tindakan atau motif ekonomi tersebut berupa :
a. Untuk mencari keuntungan / kemakmuran
b. Untuk mencapai penghargaan
c. Untuk mencapai kekuasaan
d. Untuk melakukan kegiatan social
G. HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi adalah hubungan / pertalian antara dua variabel ekonomi yang saling berkaitan.
Contoh : Hukum permintaan, hukum penawaraan, hukum Gresham, dan lain-lain
Ciri-ciri Hukum Ekonomi:
Hukum ekonomi berlaku jika keadaan yang lain tetap (Ceteris Paribus), dan keadaan tersebut adalah :
a. Pendapatan konsumen tetap
b. Selera konsumen tetap
c. Harga barang lain tetap
d. Praduga tentang harga tetap
e. Tidak ada barang pengganti /substitusi
Hubungan dalam hukum ekonomi ada dua macam, yaitu:
1. Hubungan Kausal (sebab akibat)
Adalah hubungan yang menerangkan bahwa perubahan suatu variabel akan menyebabkan perubahan variabel
yang lain (hubungan ini bersifat searah)
2. Hubungan Fungsional / Interdependence (saling mempengaruhi)
Adalah perubahan variabel ekonomi dimana perubahan suatu variabel ekonomi akan menyebabkan perubahan
variabel ekonomi yang lain, dan sebaliknya (hubungan ini berlaku secara timbal balik)

H. SISTEM EKONOMI
a. Sistem ekonomi tradisional
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja,
cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan
distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Belum ada pembagian kerja 1. Setiap masyarakat 1. Tidak ada kerjasama antar
2. Pertukaran dengan sistem termotivasi untuk menjadi individu atau masyarakat
barter produsen 2. Sulit mempertemukan kedua
3. Jenis produksi ditentukan 2. Produksi tidak ditujukan belah pihak yang saling
sesuai dengan kebutuhan untuk mencari keuntungan membutuhkan
4. Hubungan masyarakat 3. Dengan sistem pertukaran 3. Jenis dan jumlah barang
bersifat kekeluargaan barter, masyarakat cenderung yang diproduksi sering tidak
5. Bertumpu pada sektor bertindak jujur mencukupi kebutuhan
agraris 4. Sulit menetapkan ukuran
6. Keadaan masyarakatnya dari barang yang dipertukarkan
masih statis, tradisional dan
msikin

b. Sistem ekonomi sosialis/terpusat


Sistem ekonomi sosialis adalah system ekonomi dimana seluruh kebijaksaanaan perekonomian ditentukan oleh
pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi terpusat ini
berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang benjudul Das Kapital tahun 1867.
Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan
pembatasan - pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Perencanaan disusun oleh 1. Pemerintah bertanggung 1. Hak milik perorangan sangat
pemerintah pusat jawab penuh dalam perekonomian dibatasi dan rakyat kurang
2. Semua alat produksi 2. relatif tidak ada jurang memiliki pilihan
dikuasai oleh negara pemisah antara orang kaya dan 2. Potensi dan daya kreasi
3. Produksi, distribusi dan miskin tidak berkembang
konsumsi diatur secara terpusat 3. Hasil produksi dapat 3. Tidak terdapat kebebasan
8

4. Inisiatif dan hak milik dinikmati secara rata individu


perorangan dibatasi 4. Mudah melakukan
pengendalian harga

c. Sistem ekonomi liberal


Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk
mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikekukakan oleh Adam Smith (1723 - 1790)
dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran
pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Hak milik atas alat produksi 1. Dapat meningkatkan 1. Menimbulkan persaingan
di tangan perorangan efisiensi dan kualitas barang yang tidak sehat
2. Harga barang ditentukan diproduksi 2. Terdapat kesenjangan kaya
oleh permintaan dan penawaran 2. Terdorong untuk mengejar dan miskin
di pasar kemakamuran bagi dirinya sendiri 3. Menimbulkan monopoli
3. Adanya persaingan bebas 3. Setiap orang atau 4. Terdapat eksploitasi SDM
4. Tidak ada campur tangan pengusaha termotivasi mencari 5. Pemanfaatan SDA sering
pemerintah dalam perekonomian keuntungan tidak memperhatikan kelestarian
5. Modal memegang perang 4. Pemilihan sektor usaha lingkungan
penting disesuaikan dengan kemampuan
6. terbuka kesempatan bagi
individu untuk mengejar
keuntungan

d. Sistem ekonomi campuran (sosialis dan liberal)


Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis
tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Adanya campur tangan 1. Sektor ekonomi pemerintah dan 1. Jika peran pemerintah mendominasi
pemerintah dalam perekonomian swasta terpisah secara jelas akan timbul etatisme
2. Pihak swasta ikut berperan 2. Fluktuasi harag dapat lebih terkendali 2. Jika peran swasta mendominasi,
dalam kegiatan perekonomian 3. Hak milik perorangan diakui dan akan timbul monopoli yang
pemerintah mendorongnya merugikan masyarakat

e. Sistem ekonomi Indonesia (Demokrasi Ekonomi)


Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan Lembaga-lembaga
Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga Perwakilan
rakyat pula
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan
pekerjaan dan penghidupan yang layak
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
g. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang
tidak merugikan kepentingan umum
h. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan diantaranya :
a. Sistem. free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
b. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi
dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara
c. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
9

BAB II
PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


1.Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan Mendeskripsikan kelangkaan, masalah
kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep pokok ekonomi, serta bagaimana cara
ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi mengatasinya yang dilakukan oleh
konsumen dan produsen, permintaan, penawaran, harga konsumen dan produsen mengacu pada
keseimbangan, dan pasar. sistem ekonomi

A. PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN


Konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan atau memanfaatkan barang dan jasa.
Sedang Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa,
sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan ekonomi.
1. Pelaku ekonomi untuk menjalankan kegiatan ekonomi
Kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh 5 pelaku dalam suatu perekonomian, yaitu:
1. Rumah tangga / Rumah Tangga Konsumsi
2. Perusahaan / Produsen atau Rumah Tangga Produksi
3. Pemerintah / Negara
4. Lembaga-lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank)
5. Masyarakat Luar Negeri
2. Nilai suatu barang
1. Nilai pakai (Value in use), yang terdiri dari : Nilai pakai subyektif dan Nilai pakai obyektif
2. Nilai Tukar (Value in exchange), yang terdiri dari : Nilai tukar subyektif dan Nilai tukar obyektif
TEORI NILAI OBYEKTIF
Ada beberapa teori nilai obyektif dan tokohnya, diantaranya :
1. Teori nilai pasar (oleh Humme dan Locke).Nilai suatu barang sangat tergantung pada permintaan dan
penawaran barang di pasar.
2. Teori nilai biaya produksi (oleh Adam Smith). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
3. Teori nilai tenaga kerja (oleh David Recardo). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang
diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
4. Teori nilai biaya reproduksi (oleh Carey). Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi). Sebab untuk menentukan nilai suatu barang tidak
berpangkal pada biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
5. Teori nilai kerja rata-rata atau Teori nilai lebih (oleh Karl Marx).
TEORI NILAI SUBYEKTIF
a. Herman Henrich Gossen (1854)
Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan menjadi Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen I, yaitu hukum kepuasan yang semakin berkurang (Law of diminishing utility), yang berbunyi :
Jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, maka kenikmatannya makin lama makin berkurang, sehingga
akhirnya dicapai rasa kepuasan
Hukum Gossen II, yaitu hukum perata nilai batas atau Law of Marginal utility, yang berbunyi :
Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang
sama
b. Karl Manger (Teori nilai Australia)
Karl Manger melanjutkan penelitiannya berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan
konsumen, sehingga konsumen akan membagi pendapatnya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan
sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c. Von Bohm Bawerk (Teori nilai batas)
Nilai batas adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang
paling akhir.

2. Teori Perilaku Konsumen


a. Pendekatan Marginal Utility, yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa
diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total
yang maksimum.
b. Pendekatan Kurva Indiferen (Indifference Curve) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara
2 macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen.
c. Hukum Engel
Hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh
sarjana ekonomi Jerman bernama ENGEL yang terkenal dengan HUKUM ENGEL, berbunyi :
Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan
sebaliknya
10

3. Fungsi Produksi atau Persamaan Produksi


Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan
tingkat (kombinasi) penggunaan input-input.
Secara matematis fungsi produksi adalah :
Q = f (C, L, R, T)

Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)


f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technologi (tehnologi dan kewirausahaan)

TP TP
Marginal Product = Average Product =
Sedangkan X Dan X

Keterangan : TP = Selisih besarnya total produks TP = Total produksii


X = Selisih besarnya input X = besarnya input
4. Teori Produksi
a. Tahapan Produksi
1. Sektor produksi primer meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris
2. Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan
3. Sektor produksi tersier meliputi bidang jasa/ pelayanan
b. Faktor-faktor Produksi
1. Faktor produksi asli, terdiri dari : Faktor produksi alam dan Faktor produksi tenaga kerja
2. Faktor produksi turunan, terdiri dari : Faktor produksi modal dan Faktor produksi pengusaha

5. Perilaku Produksi
Menurut David Recardo penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding,
seperti yang digambarkan dalam Hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau The Law of diminishing returns
yang berbunyi
Dengan suatu tekhnik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi
memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama kelamaan
akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini :
Contoh :
Tanah : 1 Ha, Modal Rp 5.000.000,00
Hasil Total Tambahan Hasil Law of diminishing retuns terjadi pada
Pekerja
(Total Product) (Marginal Product) pekerja yang ke-4 dan seterusnya,
1 10 10 yaitu setelah tercapai marginal
2 21 11 product maksimum sebesar 13.
3 34 13
4 42 8
5 46 4
6 48 2

6. Produktivitas
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut :
1. Secara Ektensif yaitu menambah jumlah faktor produksinya.
2. Secara Intensif yaitu meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi atau memaksimalkan faktor produksi
yang sudah ada.
3. Rasionalisasi yaitu mengeluarkan kebijaksanaan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar
produktivitas optimal.
Rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan :
1. Mekanisasi Yaitu mengganti alat-alat produksi dengan mesin-mesin/ alat-alat yang serba modern.
2. Standardisasi yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ ukuran dalam hal mutu, bentuk, ukuran dan
lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
3. Spesialisasi/ pembagian kerja.
4. Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the right place)
4. Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi maksimum
output yang dapat dihasilkan.
11

B. DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI


Aktivitas ekonomi yang melibatkan Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumsi digambarkan oleh
Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul Tableua Economique, yang disebut sebagai the
Circular Flow of Economic Activity yang artinya arus lingkaran kegiatan ekonomi yangmeliputi arus barang dan arus
uang.
ARUS LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI

Penjualan barang dan jasa


1
3

2 Uang hasil penjualan

RTP 5 RTK

2 Sewa, Upah, Bunga dan Laba

4
1
Faktor Produksi
Keterangan :
1. Aliran arus barang 3. Pasar faktor produksi /
Pasar input
2. Aliran arus uang 5. Hubungan antara RTP
dengan RTP
3. Pasar hasil produksi / Pasar output

C. PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN


a. Peran Konsumen
1. Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
2. Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha)
3. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi konsumen
4. Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5. Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya dapat menaikkan harga sewa, upah, bunga dan laba
b. Peran Produsen
1. Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen
2. Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen
3. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka meingkatkan produksinya
4. Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen
5. Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan
kemakmuran bangsa
6. Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di bidang produksi barang
atau jasa
7. Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
BAB III
PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN
DAN PASAR

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


12

1. Siswa mampu memahami permasalahan ekonomi dalam a. Mendeskripsikan permintaan dan


kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan penawaran serta menentukan harga
sistem ekonomi, konsep ekonomi dalam kaitannya dengan keseimbangan dengan tabel, grafik,
kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, konsep ekonomi dan perhitungan matematika
dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga b. Mendeskripsikan pasar barang dan
keseimbangan, dan pasar. pasar sumber (input)

A. PERMINTAAN (DEMAND) DAN PENAWARAN


(SUPPLY)
No. Keterangan Permintaan Penawaran
1. Pengertian Jumlah keseluruhan barang dan jasa yang Jumlah keseluruhan barang atau jasa yang
ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai akan dijual atau ditawarkan oleh produsen
macam tingkat harga pada berbagai macam tingkat harga
2. Hukum atau Jumlah barang yang diminta akan selalu Jumlah barang yang ditawarkan akan selalu
hubungan antara berbanding terbalik dengan harganya berbanding lurus dengan harganya (positif)
harga dengan jumlah (negatif), artinya jika harga barang naik, artinya jika harga barang naik, maka jumlah
barang maka jumlah barang yang diminta akan barang yang ditawarkan bertambah,
berkurang, dan jika harga barang turun, sebaliknya jika harga turun, maka jumlah
maka jumlah barang yang diminta akan barang yang ditawarkan berkurang
bertambah
3. Faktor yang a. Pendapatan atau a.
mempengaruhi penghasilan masyarakat Biaya produksi artinya biaya yang
b. Distribusi pendapatan dikeluarkan untuk membuat barang atau
masyarakat jasa
c. Selera konsumen b.
terhadap barang Kemajuan tehnologi atau adanya tehnologi
d. Jumlah penduduk baru
e. Harga barang lain yang c.
berhubungan dengan barang tersebut Harga bahan baku untuk membuat barang
f. Prediksi masyarakat d.
tentang kondisi di masa yang akan Banyaknya produsen yang menawarkan
datang barang
g. Adanya barang substitusi e.
h. Kegunaan akan suatu Laba yaang diinginkan produsen
barang f.
Kebijakan pajak dan subsidi
4. Fungsi P = a b Q atau Q = a b P P = a + bQ atau Q = a + b P
5. Syarat mutlak Nilai a = Ujudnya angka saja (harus +) Nilai a = Ujudnya angka saja (boleh + / )
fungsi Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus ) Nilai b = Yang ada hurufnya ( harus )
6. Cara menentukan P P1 Q Q1 P P1 Q Q1
persamaan fungsi
P2 P1 Q 2 Q1 P2 P1 Q 2 Q1
7. Grafiknya Melereng dari kiri atas ke kanan bawah Melereng dari kiri bawah ke kanan atas
Ada tiga macam barang dimana kurva permintaan yang menurun tidak berlaku, yaitu;
a. Barang giffen adalah barang inferior (barang bermutu rendah) yang efek pendapatannya lebih besar dari
pada efek substitusinya
b. Barang spekulasi adalah bila konsumen berhadap bahwa harga barang di masa mendatang akan
mengalami kenaikan, maka kenaikan harga sekarang justru diikuti dengan kenaikan permintaan
c. Barang prestise adalah kesediaan konsumen untuk membayar barang dengan harga yang lebih tinggi,
karena unsur prestise, misal pakaian bekas milik orang kenamaan, permataan bekas orang terkenal dan
sebagainya.
B. KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar (Price Equillibrium) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Rumus keseimbangan pasar adalah sebagai berikut.
Pd = Ps atau Qd = Qs
Keterangan :
Pd = P untuk fungsi permintaan Qd = Q untuk fungsi permintaan
Ps = P untuk fungsi penawaran Qs = Q untuk fungsi penawaran.
Contoh:
Fungsi permintaan P = 1000 20Q dan fungsi penawaran P = -600 + 20Q. Tentukan besarnya keseimbangan!
13

Jawab:
Pd = Ps 1000 - 20 Q = -600 + 20 Q
-40 Q = - 1600
Q = 40 unit
Jika Q = 40, maka P = 1000 - 20 (40) = 200. Jadi keseimbangan pasarnya : Q = 40 dan P = 200 atau (40,200).
Gambarnya:
P

1.000
D

200

0 30 40 50 Q

- 600

C. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN DAN KURVA PENAWARAN

a. Grafik permintaan yang bergeser ke kanan dan grafik penawaran yang


bergeser ke kiri tampak sebagai berikut :

D1 S1
P3 D E3 S
P2 E2
P1 E1
P E

S1
S D1
D

Q1 Q Q2 Q3
Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan Perubahan kurva penawaran
permintaan dan penawaran ke kanan dari D D1 ke kiri dari S S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
naik dari P P2) naik dari P P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ3 Jumlah barang sebesar OQ1
(jumlah barang naik dari Q Q3) (jumlah barang turun dari Q Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi OP3,
jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

b. Grafik permintaan yang bergeser ke kiri dan grafik penawaran yang


bergeser ke kanan tampak sebagai berikut :

D S
P D1 E S1
P1 E2
P2 E1
P3 E3
S
S1 D
D1

Q1 Q2 Q Q3
14

Keterangan :
No Sebelum perubahan kurva Perubahan kuva permintaan Perubahan kurva penawaran
permintaan dan penawaran ke kiri dari D D1 ke kanan dari S S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 (harga Harga pasar setinggi OP1 (harga
turun dari P P2) turun dari P P1)
2. Jumlah barang sebesar OQ Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
(jumlah barang turun dari Q Q1) (jumlah barang naik dari Q Q3)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar setinggi OP3,
jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

* PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan, sehingga hanya
mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Contoh:
Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q.
Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar
setelah pajak.
Jawab:
Penawaran sesudah pajak: P = -30 + 2 Q + 10
P = -20 + 2 Q
Sedangkan persamaan permintaan tetap.
Keseimbangan pasar setelah pajak --------- Pd = Ps
50 2Q = -20 + 2 Q
-4 Q = -70
Q = 17,5
Jika Q = 17,5 maka P = 50 2 (17,5) ------- P = 15
Jadi keseimbangan setelah pajak adalah P = 15 dan Q = 17,5 atau (17,5 ; 15)

Pengaruh pajak dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :


a. Beban pajak yang harus ditanggung oleh konsumen (tk)
Untuk pajak perunit : Untuk pajak keseluruhan
tk = P1 P tk = (P1 P ) Q1

Dimana:
tk = beban pajak yang ditanggung konsumen
PI = harga keseimbangan setelah pajak
P = harga keseimbangan sebelum pajak
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
Berdasarkan contoh diatas maka pajak yang ditanggung konsumen perunit adalah Tk = 15 10 = Rp 5,00 .
b. Beban pajak yang ditanggung produsen (tp)
Untuk pajak perunit : Untuk pajak keseluruhan :
tp = t - tk tp = (t - tk ) Q1

Dimana: tp = beban pajak yang ditanggung produsen


t = besarnya pajak per unit
tk = besarnya pajak yang ditanggung konsumen
Berdasarkan contoh di atas, maka pajak yang ditanggung produsen perunit adalah tp = 10 5 = Rp 5,00

c. Pajak yang diterima Pemerintah (T)


T = QI x t Dimana Q1 = Jumlah keseimbangan setelah pajak
t = Besarnya pajak perunit

Berdasarkan contoh di atas maka Pajak yang diterima pemerintah : 17,5 x 10 = Rp 175,00

* PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan konsumen, sehingga subsidi
selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi
permintaannya tetap.
Contoh:
15

Fungsi permintaan ditunjukkan dengan P = 50 2Q, dan fungsi penawaran ditunjukkan dengan P = -30 + 2 Q.
Terhadap barang tersebut Pemeintah memberi subsidi Rp 10,00 per unit. Tentukan Titik keseimbangan pasar
setelah subsidi
Jawab:
Penawaran tanpa subsidi : P = -30 + 2 Q
Penawaran dengan subsidi: P = -30 + 2 Q 10
P = -40 + 2 Q
Karena persamaan permintaannya tetap, maka keseimbangan setelah subsidi adalah
50 2Q = -40 + 2 Q
-4 Q = -90
Q = 22,5
Jika Q = 22,5 maka P = 50 2 (22,5) = 5
Jadi keseimbangan setelah subsidi adalah: P = 5 dan Q = 22,5 atau (22, 5)
Subsidi dibagi menjadi tiga bagian antara lain sebagai berikut :
a. Bagian subsidi yang dinikmati konsumen (sk)
Subsidi konsumen perunit : Subsidi konsumen keseluruhan :
sk = P - PI sk = (P P1) Q1

Dimana:
sk = subsidi yang dinikmati konsumen
P = harga keseimbangan sebelum subsidi
PI = harga keseimbangan dengan adanya subsidi
Q1 = Jumlah keseimbangan setelah subsidi
b. Bagian subsidi yang dinikmati produsen (sp)
Subsidi produsen perunit : Subsidi produsen keseluruhan :
sp = s - sk sp = (s sk) Q1

Dimana:
sp = subsidi yang dinikmati produsen
s = subsidi per unit
sk = subsidi yang dimiliki konsumen
c. Jumlah sibsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)
S = Q1 x s

Dimana: S = subsidi yang dibayar oleh pemerintah


QI = jumlah barang yang terjual setelah subsidi
s = subsidi per unit

D. PASAR ATAU STRUKTUR PASAR


Pasar adalah hubungan keseluruhan dari permintaan dengan penawaran terhadap barang atau jasa. Dilihat dari
hubungan antar pembeli dan penjual, pasar dibedakan menjadi :
1. Pasar persaingan sempurna Adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan banyak pembeli untuk
memperdagangkan barang yang homogen. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna diantaranya :
a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
b. Barang yang dijual bersifat homogen
c. Terdapat kebebasan keluar masuk pasar, baik bagi pembeli maupun penjual
d. Ada mobilitas barang, sehingga pembeli dapat memperoleh barang dalam jumlah berapapun
e. Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar yang sebenarnya.
2. Pasar persaingan tidak semuprna Adalah pasar dimana syarat-syarat pasar persaingan sempurna tidak
terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna, terdiri dari :
a. Pasar Monopoli adalah Pasar yang terdapat satu pihak penjual yang menguasai
b. Pasar Duopoli adalah Pasar yang terdapat dua pihak penjual yang menguasai
c. Pasar Oligopoli adalah Suatu pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual menguasai (3 10 penjual
/ produsen)
d. Pasar Persaingan Monopolistis adalah Pasar terdapat banyak penjual dalam suatu jenis barang tertentu,
tetapi tiap penjual mempunyai ciri barang yang berbeda (differensiasi produk).

E. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Elastisitas adalah Kepekaan atau angka yang menunjukkan perubahan harga barang terhadap perubahan jumlah
barang atau pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta dan jumlah barang yang ditawarkan.
Terdapat beberapa macam Koefisien elastisitas (E), diantaranya :
16

1. Elastisitas Harga (Price Elasticity) adalah Perbandingan antara persentase perubahan jumlah
barang dengan persentase perubahan harga barang.
2. Elastisitas silang (Cross Elaticity) adalah pengaruh perubahan harga barang x terhadap jumlah
barang y yang diminta, jadi rasio antara jumlah barang y yang diminta dengan harga barang x
3. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity) adalah pengaruh perubahan pendapatan terhadap
jumlah barang yang diminta.
Untuk lebih memberikan gambaran seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, maka koefisien elastisitasnya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
perubahan nisbi jumlah barang
E= perubahan nisbi harga
Rumus : atau

E
Q P Q P
P'
x Q1
P Q Dan P atau Q

Keterangan :
Q = selisih jumlah barang
P = selisih harga barang
P = harga mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula

Macam-macam sifat elastisitas


No. Jenis Elastisitas Rumus Logika Contoh barang
1. Permintaan elastis E>1 %Q>%P Keb. Lux atau mewah
2. Permintaan inelastis E<1 %Q<%P Keb. Primer/pokok
3. Permintaan uniter/normal E=1 %Q=%P Keb. Sekunder
4. Permintaan elastis sempruna E= %Q,%P=0 Keb. Dunia (gandum, minyak)
5. Permintaan inelastis Sempurna E=0 % Q = 0, % P Keb. Tanah, air minum dsb.

Cara Smart menentukan besarnya elastisitas, tanpa mencari turunan Q atau Q, yaitu :
a. Jika persamaan gungsi menunjukkan P = a bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ (fungsi penawaran) maka
rumus elastisitas : P
E
P-a

b. Jika persamaan menunjukkan Q = a bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus
Elastisitasnya : bP
E
bP a

F. ELASTISITAS SILANG
Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan sebagai berikut :
% perubahan jumlah barang Y yang diminta Q y Px
Exy E xy x
% perubahan harga barang X Px Qy
Atau

Keterangan :
Qy = Jumlah barang Y yang diminya
Px = Harga barang X
Elastisitas silang hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif
b. untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif.

G. ELASTISITAS PENDAPATAN
Untuk menentukan besarnya Elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut :
Q Y Keterangan :
E x
Y Q Q = Jumlah barang yang diminya
Y = Pendapatan konsumen
Elastisitas pendapatan hanya berlaku untuk 2 macam barang :
a. untuk barang inferior (bermutu rendah), elastisitas pendapatan bersifat negatif
b. untuk barang superior (bermutu tinggi), elastisitas pendapatan bersifat positif.
17

H. EXCESS DEMAND DAN EXCESS SUPPLY


a. Excess demand adalah kelebihan permintaan akibat harga turun (penetapan harga maksimum oleh pemerintah)
b. Excess supply adalah kelebihan penawaran akibat harga naik (penetapan harga minimum oleh pemerintah)
D S

Harga Minimum Excess Supply


P2

Harga Pasar P E

P1
Harga Maksimum Excess demand
S D

0 Q1 Q Q2
KETERANGAN :
No. Kebijakan Tujuan Sebelum ada Setelah ada Akibat kebijakan
kebijakan kebijakan
1. Harga Maksimum 1. menurunkan harga pasar OP : harga pasar OP1 : Harga pasar Harga pasar turun
2. melindungi konsumen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah penawaran Kelebihan permintaan
OQ2 : jumlah permintaan (Excess demand)
2. Harga Minimum 1. menaikkan harga pasar OP : harga pasar OP2 : Harga pasar Harga pasar turun
2. melindungi produsen OQ : jumlah barang OQ1 : jumlah permintaan Kelebihan penawaran
OQ2 : jumlah penawaran (Excess supply)

I. PASAR FAKTOR PRODUKSI ATAU PASAR INPUT


Pasar Faktor produksi / pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, baik factor
produksi alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha.
1. Pasar tanah (Sumber Daya Alam) adalah Pasar yang menghubungkan penjual dengan pembeli tanah
untuk melakukan transaksi perdagangan. PemilikTanah menerima imbalan jasa berupa sewa
Teori sewa tanah :
a. Menurut David Ricardo. Tinggi rendahnya sewa tanah akan ditentukan oleh kesuburan tanah Karena
membedakan kesuburan tanah, maka teori ini disbeut juga Teori Differensial
b. Menurut Von Thuen. Tinggi rendahnya sewa tanah selain ditentukan oleh perbedaan kesuburan tanah juga
sangat ditentukan oleh jauh dekatnya (letak) tanah dengan pasar.
2. Pasar Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia) adalah pasar yang menghubungkan penjual dan pembeli
tenaga kerja untuk melakukan transaksi perdagangan. Tenaga kerja akan memperoleh upah/gaji
Teori upah / gaji
a. Menurut David Ricardo (Teori Upah Alami), Besarnya upah buruh sama dengan biaya hidup minimum
buruh besar keluarganya
b. Menurut J.S. Mill (teori Dana Upah), Besranya upah akan ditentukan oleh dana upah yang tersedia dan
jumlah buruh.
c. Menurut Von Thunen (Teori Upah Ethis), Besarnya upah akan bergantung pada besarnya biaya
pemeliharaan hidup dan besarnya produktivitas kerja buruh
d. Menurut Karl Mark (Teori Upah Lebih), Tenaga kerha memiliki nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha.
Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas
nilai tukar ini disebut nilali lebih.
3. Pasar Modal (Sumber Daya Modal) adalah pasar yang menghubungkan antara penjual dan pembeli modal
uang untuk melakukan transaksi perdagangan. Pemilik modal akan menerima pendapatan berupa bunga modal
Teori bunga modal :
a. Menurut J.B. say (Teori Produktivitas)
Bung amodal merupakan kontra prestasi karena modal itu dapat menghasilkan suatu produk/barang.
b. Menurut Nassau W. Senior (teori Abstinence / penghematan)
Bung amodal merupakan balas jasa kepada pemiliknya karena ia telah melakukan penghematan (tidak
berkonsumsi) membentuk modal
c. Menurut Von Bohn Bawerk (Teori Agio / Time Preference)
Bunga modal ini berdasarkan pada nilai uang. Nilai uang akan senantiasa turun . maka bunga modal ini
dimaksudkan agar nilai uang yang dikembalikan tetap sama dengan nilai uang tersebut pada saat
dipinjamkan
4. Kewirausahaan / pengusaha. Pengusaha akan memperileh balas jasa berupa keuntungan / laba.
Teori Laba Pengusaha
1) Menurut J.B. Say. Laba pengusaha akan ditentukan oleh keahlian dalam memimpin perusanaan dan resiko
yang akan ditanggungnya
2) Menurut J. Schumpeter. Laba pengusaha merupakan balsa jasa karen a kemampuan pengusaha dalam
mengadakan kombinasi baru dalam proses produksinya :
18

a. Penggunaan teknik produksi yang yang baru


baru d. Penggunaan manajemen yang
b. Penemuan bahan dasar yang baru
baru e. Penggunaan teknik pemasaran
c. Pembukaan daerah pemasaran yang baru
19

BAB IV
PENDAPATAN NASIONAL, INDEKS HARGA DAN INFLASI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Mendeskripsikan konsep tentang PDB,
Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional PDB harga berlaku, PDB harga konstant,
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi konsumsi Pendapatan Nasional, inflasi serta fungsi
dan investasi, uang dan Perbankan. konsumsi dan tabungan

A. KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


1. Komponen Pendapatan Nasional / Metode Perhitungan Pendapatan
Nasional
1. Metode Produksi atau Pendekatan Produksi (Produck Approach) adalah dengan
menjumlahkan nilai tambah semua barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan.
Rumus :
PN = (P1Q1) + (P2Q2) + . + (PnQn)

Atau
dimana : PN = Pendapatan Nasional
PN = PnQn
Pn = Harga jual suatu produk
Qn = Hasil produksi
2. Metode Pengeluaran atau Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) adalah dengan
menjumlahkan pengeluaran atau expenditure dari masing-masing sektor dalam perekonomian, yaitu :
Pengeluaran konsumsi (C), Pengeluaran Investasi (I), Pengeluaran pembelian pemerintah (G), dan
Ekspor (X), Impor (M) atau Expor netto (X-M).
Rumus : PN = C + I + G + (X M)

3. Metode Pendapatan atau Pendekatan Pendapatan (Income Approach) adalah dengan


menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor produksi, yang terdiri dari sewa (rent), upah dan
gaji (wage and salary), bunga (interest), dan laba (profit).
Rumus : PN = r + w + i + p
2. Konsep dan cara perhitungan pendapatan nasional
Dalam perhitungan pendapatan nasional suatu negara dikenal beberapa konsep pendapatan nasional, yaitu :
1.GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto) adalah jumlah seluruh produksi yang
dihasilkan masyarakat, baik masyarakat asing yang berada di dalam negeri, maupun masyarakat
nasional dalam waktu satu tahun.
2.GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto) adalah jumlah seluruh produk yang
dihasilkan oleh masyarakat suatu negara tanpa menghitung produk yang dihasilkan oleh masyarakat
asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.
3.NNP (Nett National Product = Produk Nasional Bersih) adalah GNP setelah dikurangi dengan
penyusutan dan perbaikan barang modal.
4.NNI (Nett National Income = Pendapatan Nasional Bersih) adalah NNP setelah dikurangi dengan
pajak tidak langsung, yang merupakan pendapatan nasional yang dihitung berdasarkan balas jasa yang
diterima para pemilik faktor produksi.
5.PI (Personal Income = Pendapatan Perseorangan) adalah NNI dikurangi dengan dana sosial, pajak
perusahaan, laba yang ditahan dan ditambah transfer payment pemerintah, yang merupakan
pandapatan yang diterima oleh masyarakat atau rumah tangga.
6.DI (Disposible Income = Pendapatan yang siap dibelanjakan) adalah pendapatan yang benar-benar
diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI yaitu PI setelah dikurangi dengan
pajak langsung/pajak personal/pajak perseorangan. DI dipergunakan untuk dua sektor, yaitu :Saving
(tabungan) Compsumtion (konsumsi)
Untuk memberikan gambaran tentang perhitungan pendapatan nasional, di bawah ini diberikan contoh cara
menghitung pendapatan nasional dalam suatu negara. Angka berikut hanya merupakan contoh saja, agar
memudahkan cara berpikir. (Dalam milyar Rupiah)
GDP (Gross Domestic Product) Rp 156.000,00
Produk yang dihasilkan masy. Asing di dalam negeri Rp 26.000,00 -
Rp 130.000,00
Produk yang dihasilkan masy. Nasional di luar negeri Rp 10.000,00 +
GNP (Gross National Product) Rp 140.000,00
Penyusutan dan penggantian barang modal Rp 15.000,00 -
NNP (Nett National Product) Rp 125.000,00
Pajak tidak langsung Rp 22.000,00
-
20

NNI (Nett National Income) atau NI (National Income) Rp 103.000,00


Dana sosial Rp 3.000,00
Laba yang ditahan Rp 6.000,00
Pajak perusahaan/perseroan Rp 12.000,00
+
Rp 21.000,00 -
Rp 82.000,00
Transfer pemerintah (Pembayaran pindahan pemerintah) Rp 8.000,00
+
PI (Personal Income) Rp 74.000,00
Pajak langsung Rp 4.000,00 -
DI (Disposible Income) Rp 70.000,00
Tabungan (saving) Rp 15.000,00
-
Pengeluaran konsumsi perseorangan Rp 55.000,00

B. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu 1
tahun yang berada di daerah / regional tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu
indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro
ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, income percapita dan berbagai instrumen lainnya.

C. MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL


1. Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara, apakah agraris, industri dan sebagainya.
2. Untuk mengetahui kemajuan ekonomi atau perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun, apakah
mengalami kemajuan, kemunduran atau tetap.
3. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran masyarakat setelah dibandingkan dengan jumlah
penduduk, yaitu tentang pendapatan perkapitanya.
4. Untuk membandingkan perekonomian antar negara di dunia.
5. Sebagai pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan
perencanaan pembangunan ekonomi nasional.
6. Untuk mengetahui penggunaan pendapatan masyarakat
7. sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan
Sedangkan PNB Riil dihitung dengan rumus :
IH to IH to = Indeks harga pada tahun sebelumnya
PNB Riil t n = x PNB tn PNB Riil tn = PNB Riil pada tahun n
IH tn IH tn = Indeks harga pada tahun n
PNB tn = PNB pada tahun n

D. PENDAPATAN PERKAPITA.
Pendapatan Perkapita adalah Pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu Negara selama
kurun waktu 1 tahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Pendapatan perkapita dapat dihitung sebagai berikut :
PDB tahun t PNB tahun t
PDB per kapita = PNB per kapita =
Atau
Jumlah Penduduk tahun t Jumlah Penduduk tahun t

E. DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL


Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tingi rendahnya kesejahteraan atau
kemakmuran suatu Negara. Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu Negara dapat diketahui
dari grafik yang dinamakan Kurva Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah
penduduk dengan distribusi pendapatan. Sedangkan indicator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi
pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks Gini.
Untuk lebih jelasnya perhatikan kurva Lorenz berikut ini.
E A
Keterangan :
1. Semakin besar indeks gini, semakin timpang (tidak merata)
distribusi pendapatannya
% Pendapatan

2. Semakin kecil indeks gini, semakin merata distribusi


pendapatannya
B B 3. Kurva Lorenz ditunjukkan garis lengkung OA
4. OA merupakan garis kemerataan sempurna
5. Indeks Gini / Koefisien Gini dirumuskan :
C Luas Daerah B
IG = Luas Segitiga OAD
O D
21

% Penduduk
Kriteria nilai Indeks Gini atau Koefisien Gini sebagai berikut :
a. Kurang dari 0,4 atau 40%, tingkat ketimpangannya rendah
b. Antara 0,4 (40%) sampai dengan 0,5 (50%), tingkat ketimpangannya sedang
c. Lebih besar dari 0,5 atau 50%, tingkat ketimpangannya tinggi

F. INDEKS HARGA
1. Pengertian Angka Indeks (Indeks Harga)
Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu variabel atau
sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain pada waktu atau tempat yang sama atau berlainan.
Angka indeks adalah angka relatif yang diyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan bentuk
persentase bias dihilangkan.
Ada tiga kemungkinan dalam perhitungan indeks harga, yaitu :
a. Jika Indeks harga > 1 atau 100%, berarti harga mengalami kenaikan
b. Jika Indeks harga < 1 atau 100%, berarti harga mengalami penurunan
c. Jika Indeks harga = 1 atau 100%, berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun)

2. Metode Perhitungan Indeks harga


1. Indeks Harga tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.
a. Angka indeks harga (price = P)
Dimana :
Rumus :
IA =
Pn x 100 IA = Indeks harga yang tidak ditimbang
Po Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
b. Angka indeks kuantitas (Quantity = Q)
Rumus : Dimana :
IA =
Qn x 100 IA = Indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qo Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar

2. Angka Indeks Tertimbang


a. Metode agregatif sederhana
Rumus: Dimana
IA
(Pn.W ) x100 IA = Indeks harga yang ditimbang
(Po.W ) Pn = Nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
W = Faktor penimbang

b. Metode Laspeyres Dimana :


Rumus:
IL
Pn. Qo x100 IL = Angka Indeks Laspeyres
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po. Qo Po = Harga pada tahun dasar
Qo = Kuantitas pada tahun dasar
c. Metode Paasche Dimana:
Rumus:
IP
Pn.Qn x100 IP = Angka Indeks Paasche
Pn = Harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po. Qn Po = Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
d. Metode Drobisch and Bowley
Rumus: Dimana:
IL IP IA = angka indeks Drosbich
ID
2 IL = Angka indeks Laspeyres
IP = Angka indeks Paasche

e. Metode Irving Fisher (Indeks Ideal)


Rumus : IF IL X IP

f. Metode Marshal Edgewarth


Rumus:
(Qo Qn)Pn
IM x100
(Qo Qn)Po
22

G. INFLASI
1. Inflasi dan Laju inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik. Dan laju inflasi
adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun.
Untuk menentukan laju infasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Indeks Harga Periode ini - Indeks Harga Periode lalu
Laju Inflasi = x 100%
Indeks Harga Periode Lalu

2. Sebab-sebab timbulnya inflasi.


1. Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi (Demand Pull Inflation)
2. Kenaikan biaya produksi (Cost Push Inflation)
3. Meningkatnya jumlah uang yang berdar dalam masyarakat
4. Berkurangnya jumlah barang di pasaran
5. Inflasi dari luar negeri (imported inflation)
6. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)
3. Jenis-jenis inflasi
a. Inflasi ringan, inflasi di bawah 10% per tahun (belum mengganggu kegiatan perekonomian suatu Negara
dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan)
b. Inflasi sedang, inflasi atnara 10% - 30% per tahun (Belum membahayakan, tetapi sudah menurunkan
kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap)
c. Inflasi berat, inflasi antara 30% - 100% per tahun (Sudah mengacaukan perekonomian karena orang
cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang)
d. Inflasi sangat berat atau hiperinflasi, inflasi di atas 100% per tahun (Mengacaukan kegiatan perekonomian
suatu Negara dan sulit untuk dikendalikan / diatasi)
4. Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa terjadinya inflasi itu sebenarnya hanya
disebabkan oleh satu factor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar (JUB)
2. Teori Keynes
Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan pada teori makronya. Menurut teori Keynes inflasi terjadi karena
suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
3. Teori Strukturalis.
Teori strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari
kekakuan (inleksibilitas) struktur ekonomi suatu Negara. Menurut teori ini ada 2 ketegaran (kekakuan) utama
dalam perekonomian Negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu : Ketegaran
suplai bahan makanan dan barang-barang ekspor
5. Cara Mengatasi Inflasi.
1. Kebijakan Moneter artinya mempengaruhi jumlah uang yang beredar
a. Politik diskonto atau suku bunga (Discount Policy), menaikkan suku bunga
b. Politik pasar terbuka (Open market policy), menjual surat berharga
c. Politik pagu kredit atau pembatasan kredit (Plafon credit policy), membatasi pemberian pinjaman
d. Politik uang ketat (Tight money policy), mengurangi jumlah uang yang beredar
e. Politik cadangan kas atau giro wajib minimum (cash ratio poticy), menaikkan cadangan kas
2. Kebijakan Fiskal artinya kebijakan mengatur pendapatan dan pengeluaran negara (APBN)
a. Mengurangi pengeluaran negara
b. Penghematan pengeluaran pemerintah (disesuaikan dengan rencana)
c. Pengurangan utang luar negeri
d. Menaikkan atau mengefektifkan pajak
3. Kebijakan non moneter dan non fiskal
a. Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran
b. Kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah memperhitungkan inflasi
c. Pengendalian dan pengawasan harga, misalnya pemerintah menetapkan kebijakan harga maksimum
6. Deflasi
Deflasi merupakan suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum mengalami penurunan. Keadaan harga
barang dapat mengalami kenaikan dan penurunan, dimana ternyata dari hasil perhitungan diketahui bahwa
sebagian besar barang mengalami penurunan harga dan sebagian yang lain mengalami kenaikan, maka terjadi
deflasi.
7. Dampak inflasi terhadap perekonomian
1. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena berkurangnya investasi dan berkurangnya minat
menabung.
2. Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang, karena harga barang
mengalami kenaikan.
3. Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi, maka akan terjadi pengangguran, karena pemerintah
berusaha untuk menekan harga.
23

4. Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada menyimpan uang.


5. Nilai mata uang turun, karena adanya kenaikan harga barang.

BAB V
KONSUMSI DAN INVESTASI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Mendeskripsikan konsep tentang PDB,
Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional PDB harga berlaku, PDB harga konstant,
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi konsumsi Pendapatan Nasional, inflasi serta fungsi
dan investasi, uang dan Perbankan. konsumsi dan tabungan

A. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN


1. Pengertian
Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan (pendapatan
nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan.
Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Ditinjau dari segi perseorangan Keterangan:
Y = income/pendapatan
Y=C+S C = consumption/konsumej
S = saving/tabungan
b. Ditinjau dari segi perusahaan I = investment/investasi

Y=C+I

Dari dua persamaan tersebut berarti besarnya S=I

2. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan pendapatan (Y).
pada umumnya fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear, sebagai berikut.
Syarat mutlak fungsi Konsumsi :
C = a + bY Nilai a = Harus positif
Nilai b = Harus positif
Dimana:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nasional nol atau Autonomous Consumption.
(konsumsi otonom)
b = MPC (Marginal Propencity to consume) yaitu hasrat untuk berkonsumsi batas
Untuk mengetahui besarnya a, dihitung dengan menggunakan rumus.
a = (APC MPC)Y

Dimana APC menunjukkan besarnya Average Propencity to Consume artinya hasrat untuk berkonsumsi
rata-rata. MPC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional,
dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
Jadi :
APC =
C
Keterangan :
Sedangkan Y C = Kenaikan konsumsi
C Y = Kenaikan pendapatan
b = MPC =
Y

3. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y).
Fungsi tabungan dapat dirumuskan sebagai berikut
Syarat Mutlak fungsi tabungan :
S = -a + (1 b) Y Nilai a = harus negatif
Nilai 1 b = harus positif
Keterangan :
S S = Kenaikan Tabungan
1 b atau MPS =
Y Y = Kenaikan pendapatan
24

Dimana:
S = tingkat tabungan nasional.
1 b = MPS (Marginal Propencity to save) yaitu hasrta untuk menabung batas.
4. Tingkat pendapatan BEP (Break Even Point) atau Break Even Income (BEI).
Tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi.
Dimana Y = Tingkat Pendapatan
Y = C atau S = 0 C = Fungsi Konsumsi
S = Fungsi Tabungan
5. Hubungan Antara MPC (marginal Propencity to Consument) dengan MPS (Marginal Propencity to
Save)
Hubungan Antara MPC apat dinyatakan seperti berikut ini.
MPC + MPS = 1 atau MPC = 1 MPS atau MPS = 1 - MPC

6. Angka Pengganda ( Multiplier)


Angka pengganda adalah angka yang menunjukkan tambahan pendapatan nasional akibat adanya perubahan
konsumsi atau tabungan. Angka pengganda biasa ditulis dengan huruf k dan dirumuskan sebagai berikut.
1 1
k= atau k=
1 - MPC MPS

Contoh:
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 400 milyar, besarnya konsumsi per tahunnya adalah
Rp. 300 milyar, dan
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 500 milyar, besarnya konsumsi per tahunnya Rp. 360
milyar.
Tentukan hal berikut :
1. Fungsi konsumsi 4. Hubungan antara MPC dan MPS
2. Fungsi tabungan 5. Angka Pengganda Pendapatan
3. Tingkat BEP 6. Grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Jawab:
1. Mencari fungsi konsumsi 100C 30000 = 60Y 24000
APC = C = 300 = 0,75 100C = 30000 24000 + 60Y
Y 400 100C = 6000 + 60Y
MPC = b = C = 360 - 300 = 60 = 0,60 C = 60 milyar + 0,6Y (sama)
Y 500 - 400 100 2. Fungsi tabungan
a = (APC MPC) Y S = -a + (1 b)Y maka: S = - 60 + (1 0,6)Y
a = (0,75 0,6) 400 S = - 60 milyar + 0,4 Y
a = 0,15 x 400 3. Tingkat pendapatan BEP
a = 60 milyar Y=C
Jadi Fungsi konsumsi C = a + bY adalah : Y = 60 milyar + 0,6Y
C = 60 milyar + 0,6 Y 0,4Y= 60 milyar
Atau dengan cara : Y = 150 milyar
Jadi besarnya BEP pada saat pendapatan
C - C1 Y - Y1 Rp. 150 milyar

C2 C1 Y2 Y1 4. Hubungan antara MPC dengan MPS
MPC + MPS = 1
C 300 = Y 400 . 0,6 + 0,4 = 1 (terbukti)
360 300 500 400 5. Angka pengganda
C 300 = Y 400 . k = 1 = 1 . = 1 . = 2,5
60 100 1 MPC 1 0,6 0,4
6. Grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan sehingga total belanja dalam investasi meningkat dan
sebaliknya, sehingga kurva permintaan investasi berbentuk
C/S Y=C garis yang melereng dari kiri atas ke kanan bawah
Sedangkan fungsi yang menunjukkan hubungan
antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional
C = 60 + 0,6Y dinamakan Fungsi Investasi. Fungsi Investasi
digambarkan sejajar dengan sumbu datar atau horisontal,
BEP yang juga disebut sebagai Investasi otonom, artinya
besar kecilnya pembentukan modal tidak hanya
dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional.
60 Besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan
ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu :
S = - 60 + 0,4 Y 1. Tingkat bunga yang berlaku
2. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari
investasi
3. Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa
0 depan
4. Kemajuan tehnologi suatu negara
Y 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-
150 200 perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-
-60 perusahaan
Hal-hal lain yang Berhubungan dengan Fungsi Dalam analisis perhitungan pendapatan nasional
Konsumsi dan Fungsi tabungan (Smart suatu negara, keseimbangan perekonomian negara
Solution) : pada perekonomian dua sektor, dapat dirumuskan
1. Menentukan besarnya kenaikan kunsumsi tambahan sebagai berikut
konsumsi (C)
C = Fungsi
Y =konsumsi
C+I atau S = I
C = Y (1 MPS)
I = Besarnya investasi
2. Menentukan besarnya kenaikan tabungan atau
tambahan tabungan (S) S = Fungsi tabungan
Contoh :
S = Y (1 MPC) Pada suatu perekonomian negara Z diketahui
fungsi konsumsi C = 60 milyar + 0,60 Y,
3. Menentukan besarnya kenaikan pendapatan atau sedangkan besarnya pengeluaran investasi
tambahan pendapatan (Y) perusahaan ( I ) sebesar Rp 20 milyar. Tentukan :
a. Besarnya
Y = Y = Pendapatan Nasional Keseimbangan
Atau
S I b. Besarnya
1 - MPC 1 - MPC Konsumsi Keseimbangan
c. Besarnya Tabungan Keseimbangan
Contoh : d. Gambar grafik fungsi Konsumsi,
Diketahui fungsi konsumsi suatu negara C = 250 + 0,8 Y, tabungan dan Investasi dalam
dan jika pendapatan meningkat dari Rp 200.000,00 menjadi keadaan keseimbangan.
Rp 300.000,00 tentukan besarnya kenaikan tabungan Jawab :
Jawab :
Kenaikan tabungan, S = Y (1 MPC) a. Besarnya Pendapatan Nasional
S = 100.000 (1 0,8) Atau
Keseimbangandengan rumus S = I, maka :
S = 100.000 x 0,2 Y = C -+60
I milyar + 0,4 Y = 20 milyar
S = Rp 20.000,00 Y = 60 milyar + 0,6 0,4
Y + Y20= milyar
80 milyar
Y = 200 milyar
Y 0,6 Y = 80 milyar
B. KURVA PERMINTAAN INVESTASI 0,4 Y = 80 milyar
Y = 200 milyar
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran Jadi pendapatan nasional keseimbangan
atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau sebesar Rp 200 milyar
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan b. Besarnya Konsumsi keseimbangan
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah C = 60 milyar + 0,6 Y, dan jika Y = 200 milyar,
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa maka
yang tersedia dalam perekonomian. C = 60 milyar + 0,6 (200 milyar)
Kurva permintaan investasi dalam perekonomian C = 60 milyar + 120 milyar
diperoleh dengan cara menjumlahkan investasi seluruh C = 180 milyar. Jadi Konsumsi keseimbangan
perusahaan pada masing-masing tingkat bunga. Pada sebesar Rp 180 milyar
tingkat bunga yang lebih rendah, semakin banyak proyek
investasi yang menguntungkan suatu perusahaan, c. Besarnya Tabungan Keseimbangan
Jika C = 60 milyar + 0,6 Y, maka S = - 60 A. UANG
milyar + 0,4 Y a. Pengertian
Dan jika Y = 200 milyar, maka S = - 60 milyar Uang
+ 0,4 ( 200 milyar ) Uang, yaitu: alat untuk mempermudah pertukaran.
S=- (Money was made to facility business transaction),
60 milyar + 80 milyar yang secara umum dapat diterima di dalam bentuk
S= pembelian barang-barang atau jasa-jasa serta untuk
20 milyar pembayaran utang.
Atau dengan menggunakan rumus Y = C + S, Alat pertukaran yang dapat disebut sebagai uang,
maka S = Y C, sehingga harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
S = 200 milyar 180 milyar = 20 milyar 1. Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
Jadi tabungan Keseimbangan sebesar Rp 20 2. Mudah disimpan dan dipindahtangankan
milyar (Portability)
d. Grafik Keseimbangan perekonomian 3. Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
- Untuk fungsi konsumsi dimulai dari titik 4. Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya
a (devisibility)
- Untuk fungsi tabungan dimulai dari titik 5. Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of
a value)
- Kemudian kedua titik tersebut ditarik 6. Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)
garis lurus memotong titik BEP
b. Fungsi Uang
C/S/I Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi
asli dan fungsi turunan
1. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi : Sebagai
Y=C alat tukar umum (medium of exchange dan
Sebagai satuan hitung (unit of account)
Y=C+I 2. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi :
Sebagai alat pembayaran (means of payment),
Sebagai standar pembayaran utang (standar of
defered payment), Penimbun kekayaan, Sebagai
alat pembentukan modal dan pemindahan modal
(transfer of value), dan Sebagai ukuran harga atau
C = 60 pengukur nilai (standard of value)
+ 0,6Y c. Jenis-jenis
uang
BEP 1. Berdasarkan bahan (material), uang
80 dibedakan menjadi ; Uang logam dan Uang
kertas merupakan uang fiduaciry (uang
60 kepercayaan)
2. Berdasarkan Lembaga atau badan
pembuatnya, uang dibedakan menjadi : Uang
S = - 60 + 0,4 Y kartal (uang kertas dan uang logam) dan Uang
20 S = I giral (cek, giro, atau surat perintah pembayaran
lainnya/telegrafic transfer)
3. Berdasarkan Nilainya, Uang dibedakan
0 menjadi : Uang bernilai penuh (full bodied money)
dan Uang yang tidak bernilai tidak penuh
(representative full bodied money ) atau Uang
Y bertanda (Token money) ,
150 200 4. Berdasarkan Kawasan / Daerah berlakunya,
uang dibedakan menjadi : Uang domestic dan
-60 Uang Internasional

b. Permintaan dan Penawaran Uang


1. Permintaan Uang (Demand of money)
BAB VI Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu
UANG DAN BANK yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
melakukan transaksi dalam perdagangan atau
tujuan tertentu. Permintaan uang datang dari 4
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) pihak, yaitu : pihak perseorangan / konsumen,
2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi,
pihak pengusaha / produsen, pihak investor /
Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi konsumsi penanam modal dan pihak pemerintah (dapat
dan investasi, uang dan Perbankan. bertindak sebagai produsen, konsumen dan
pengatur)
Dalam analisis JM Keynes, masyarakat 1. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka
memegang uang atau permintaan uang, untuk akan mengakibatkan perubahan yang sebanding
memenuhi tiga keinginan, yaitu : terhadap P.
a. Permintaan uang untuk tujuan 2. Apabila
Dipengaruhi olehterdapat perubahan terhadap T, maka
tingkat pendapatan
Transaksi, akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap
b. Permintaan uang untuk tujuan Berjaga- P.
jaga Kecepatan laju peredaran uang ditentukan oleh :
c. Permintaan uang untuk tujuan Spekulasi a. kebiasaan pembelajnaan konsumen,
Dipengaruhi oleh tingkat bunga b. frekuensi pembayaran pendapatan,
2. Penawaran Uang(Supply of money) c. praktek-praktek bank, dan
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu d. keadaan psikologi umum.
yang disediakan oleh pemerintah atau bank untuk
dapat dimiliki oleh masyarakat. Penawaran uang d. Nilai Uang
dapat mempengaruhi tingkat harga, tingkat bunga a. Nilai nominal nilai yang berdasarkan pada tulisan
dan tingkat kegiatan ekonomi suatu Negara. Oleh yang tertera pada uang.
karena itu pertambahan penawaran uang dalam b. Nilai intrinsik yaitu nilai yang berdasarkan pada
perekonomian perlu dikendalikan. Tugas tersebut bahan yang digunakan untuk membuat uang.
dipegang oleh Bank Sentral. c. Nilai Internal, nilai yang diukur dengan
kemampuan uang untuk ditukarkan dengan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sejumlah barang dan jasa.
permintaan dan penawaran uang. d. Nilai Eksternal yaitu nilai yang diukur dengan
Faktor yang kemampuan uang untuk ditukarkan dengan
Faktor yang sejumlah mata uang luar negeri atau uang asing.
mempengaruhi
mempengaruhi
penawaran uang
permintaan uang e. Uang yang beredar dalam masyarakat dan
(JUB)
1. Alasan transaksi 1. Tingkat Uang inti
(transaction pendapatan 1. Uang yang beredar
motive) adalah mata uang dalam peredaran atau seluruh
2. Alasan berjaga- 2. Tingkat suku jumlah mata uang yang telah diedarkan oleh bank
jaga bunga sentral ditambah dengan uang giral yang dimiliki
(precautionary oleh perorangan, perusahaan dan badan
motive) pemerintah (M1)
3. Alasan spekulasi 3. Selera Sedangkan dalam arti luas uang yang beredar
(speculative masyarakat (M2) adalah :
motive) a. mata uang dalam peredaran / uang kartal
4. Tingkat harga 4. Sistem (uang kertas dan uang logam)
barang pembayaran dan b. uang giral (cek dan giro)
kebijakan c. uang kuasi (near money / hampir uang), yang
moneter terdiri dari deposito berjangka, tabungan dan
5. Tingkat suku 5. Tingkat harga rekening (tabungan) valuta asing milik swasta
bunga barang domestic
2. Uang inti (reserve
6. Ekspektasi 6. Jenis kekayaan
money) merupakan inti dari proses penciptaan
(perkiraan yang dimiliki
uang, baik bagi penciptaan uang kartal maupun
/ramalan masa masyarakat
uang giral. Tanpa ada uang inti, tidak akan ada
yad)
uang kartal maupun uang giral.
c. Teori Kuantitas Uang
Jadi uang inti dapat didefinisikan sebagai berikut :
Teori kuantitas uang merupakan teori yang
a. saldo rekening korang (giro) milik bank-bank
mengemukakan adanya hubungan langsung antara
umum atau masyarakat pada Bank Indonesia
perubahan jumlah uang yang beredar dengan
dan
perubahan harga barang. Hubungan tersebut dapat
b. uang tunai yang dipegang baik bank-bank
dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus
umum maupun oleh masyarakat umum
dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas
f. Sistem Standar Moneter
tersebut dikemukakan oleh Irving fisher (persamaan
Standar moneter adalah sistem moneter yang
pertukaran), dengan rumus sebagai berikut:
didasarkan atas standar nilai uang, termasuk di
dalamnya peraturan tentang cirri-ciri / sifat-sifat
MV=PT dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang
beredar (baik logam maupun kertas), ekspor-impor
Dimana
logam mulia serta fasilitas bank dalam
M = money in circulation (jumlah uang yang beredar)
hubungannya dengan demand deposit (simpanan
P = price (tingkat harga rata-rata barang)
yang setiap saat dapat diambil)
V = velocity of circulation (kecepatan peredaran uang)
Standar uang dibedakan menjadi dua macam,
T = trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
yaitu :
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal berikut.
a. Standar kertas adalah sitem keuangan
dimana uang kertas berlaku sebagai alat
tukar/ alat pembayaran yang sah dan tak 3. Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari
terbatas, akan tetapi tidak ditukarkan dengan :
emas dan perak pada bank sirkulasi. a. Bank devisa, yaitu bank yang dapat
b. Standar logam (Metalisme) melaksanakan transaksi ke luar negeri atau
g. Beberapa Istilah Tentang Uang yang berhubungan dengan mata uang asing
a. Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga secara keseluruhan
barang secara umum mengalami kenaikan secara b. Bank non devisa yaitu bank yang belum
terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi
dalam negeri. sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
b. Deflasi adalah suatu keadaan dimana melaksanakan transaksi yang berhubungan
terdapat peristiwa penurunan harga barang umum dengan luar negeri.
secara terus menerus atau terjadi peningkatan 4. Dilihat dari segi cara menentukan harga,
nilai uang. jenis bank terdiri dari :
c. Devaluasi adalah kebijaksanaan yang a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
dikeluarkan oleh pemerintah untuk menurunkan (Barat)
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)
asing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan Dalam menjalankan fungsinya bank harus
jumlah ekspor ke luar negeri dan membatasi memperhatikan :
jumlah impor serta menambah devisa negara. a. Likuiditas artinya kemampuan bank untuk
d. Revaluasi adalah kebijaksanaan yang melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh
dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan tempo atau dapat melunasinya dalam jangka
nilai mata uang di dalam negeri terhadap mata pendek
uang asing. b. Solvabilitas artinya kemampuan bank untuk
e. Apresiai adalah suatu proses peningkatan memenuhi seluruh kewajibannya bila bank
nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam
oleh adanya mekanisme perdagangan. jangka pendek maupun jangka panjang
f. Depresiasi adalah suatu proses penurunan c. Rentabilitas artinya kemampuan bank untuk
nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan memperoleh keuntungan atau laba agar dapat
adanya mekanisme pedagangan. terjaga kontinuitasnya.
g. Sanering adalah kebijaksanaan pemerintan d. Soliditas artinya Kemampuan bank untuk
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
dalam masyarakat dengan cara memotong uang sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut
(nilai mata uang). Cara ini dilakukan bila berbagai dalam kondisi sehat
cara untuk menjaga kestabilan nilai mata iang
tidak membawa hasil. c. Bank Sentral
Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank
B. BANK Indonesia. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia, Bank Indonesia merupakan lembaga
negara yang independen bebas dari campur tangan
a. Pengertian dan Peranan Bank
pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk
Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang
Bank badan usaha yang menghimpun dana dari
tersebut.
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Fungsi Bank Sentral adalah sebagai bank dari
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
pemerintah dan sebagai bank dari bank umum
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
(banker's bank), sekaligus untuk mencapai dan
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
memelihara kestabilan nilai rupiah.
Adapun tugas bank sentral antara lain sebagai berikut.
b. Fungsi dan Jenis Bank
1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari
moneter
beberapa segi, diantaranya :
2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
1. Dilihat dari segi fungsinya, jenis bank terdiri
pembayaran
dari :
3) Mengatur dan mengawasi bank
a. Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 14
4) Sebagai penyedia dana terakhir (last lending
tahun 1967, jenis bank diantaranya : Bank
resort) bagi bank umum dalam bentuk Bantuan
Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan,
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa,
Bank Pegawai dan Bank lainnya
Kewenangan Bank Indonesia
b. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 10
Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank
tahun 1988, jenis bank diantaranya : Bank
sentral tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan
umum dan Bank perkreditan Rakyat
tugas Bank Indonesia.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya, jenis bank
1. Dalam rangka melaksanakan tugas
terdiri dari : Bank milik pemerintah, Bank milik
menetapkan dan melaksanakan kebijakan
swasta nasional, Bank milik Koperasi, Bank milik
moneter, BI memiliki kewenangan:
asing dan Bank milik campuran
a. menetapkan sasaran-sasaran moneter, dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi
b. melakukan pengendalian moneter, dengan Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia
menggunakan berbagai instrumen kebijakan dipimpin oleh Dewan Gubernur.
moneter (operasi pasar terbuka, fasilitas diskonto, Dewan Gubernur terdiri atas:
penetapan giro wajib minimum, dan imbauan). 1. Gubernur (sebagai ketua)
2. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur 2. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI 3. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan
diberi kewenangan: maksimal tujuh orang (sebagai anggota)
a. Menetapkan penggunaan alat pembayaran Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal
meliputi mengeluarkan, mengedarkan, menarik, lima tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk
dan memusnahkan uang rupiah, termasuk satu kali masa jabatan berikutnya.
menetapkan macam, harga, ciri uang, bahan yang Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden
digunakan, serta tanggal mulai berlakunya. dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.
b. Mengatur dan menyelenggarakan sistem Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga
pembayaran badan yang memiliki kewenangan tertinggi:
meliputi kewenangan memberikan izin kepada 1. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) =
pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem Dewan Gubernur
pembayaran, mengatur sistem kliring dan 2. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) =
menyelenggarakan kliring antar bank serta Angota Dewan Gubernur
menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) 3. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan
transaksi pembayaran antarbank. oleh Dewan Perwakilan Rakyat
3. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur
dan mengawasi bank, BI memiliki kewenangan: d. Bank Umum
a. memberikan dan mencabut izin atas Bank umum merupakan yang melaksanakan kegiatan
kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
b. menetapkan peraturan di bidang perbankan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
c. melaksanakan pengawasan bank baik secara jasa dalam lalu lintas pembayaran.
langsung maupun tidak langsung Dari definisi tersebut, kegiatan bank umum secara
d. mengenakan sanksi terhadap bank sesuai lengkap meliputi kegiatan :
ketentuan perundangan. a. Menghimpun dana (Funding) dalam bentuk :
Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan
Independensi Bank Indonesia Tabungan (Saving Deposit), dan Simpanan
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 3 deposito (Time Deposit),
Tahun 2004, Bank Indonesia memiliki lima indepensi, yaitu: b. Menyalurkan dana (Lending) atau menjual dana
1. Independensi Kelembagaan (Institutional yang dihimpun dari masyarakat, dalam bentuk :
Independence) Kredit investasi, kredit modal kerja, kredit
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif,
bebas dari campur tangan pemerintah dalam dan kredit profesi
melaksanakan tugas dan wewenangnya. c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya
2. Independensi Sasaran Akhir (Goal
Independence) e. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang
kebijakan moneter yaitu sasaran inflasi melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
mempunyai tingkat independensi yang rendah, atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
karena harus berkoordinasi dengan pemerintah. kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
3. Independensi Instrumen (Instrument pembayaran
Independence) Usaha bank perkreditan rakyat, meliputi hal berikut.
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk 1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
menetapkan sendiri sasaran-sasaran moneter dan simpanan berupa deposito berjangka, tabungan
melaksanakan pengendalian moneter dengan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
menggunakan berbagai instrumen moneter yang dengan itu.
lazim digunakan. 2. Memberikan kredit.
4. Independensi Personal (Personal 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah
Independence) berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai yang
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
menolak atau mengabaikan intervensi dalam 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat
bentuk apa pun dan dari pihak mana pun. Bank Indonesia (SBI), deposito berkangka,
5. Independensi Keuangan (Financial sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank
Independence) lain.
Dewan Gubernur berwenang menetapkan
anggaran tahunan Bank Indonesia yang meliputi f. Bank Syariah
anggaran kegiatan operasional, anggaran Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan
kebijakan moneter, sistem pembayaran, serta kegiatannya dengan aturan perjanjian berdasarkan
pengaturan dan pengawasan perbankan. hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan
Organisasi Bank Sentral
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai b. Kredit aktif (Menyalurkan kepada masyarakat atau
dengan syariah Islam. melayani pemberian kredit kepada masyarakat,
Dalam perdagangan Islam ada dua konsep utama, baik kredit jangka pendek, jangka menengah, dan
yaitu: jangka panjang), diantaranya : Kredit Rekening
a. Larangan atas penerapan bunga Koran (R/K), Kredit Reimburs (Letter of Credit),
b. Sebagai penggantiannya dipakai sistem bagi hasil Kredit aksep, Kredit documenter,dan Kredit
dengan jaminan surat-surat berharga,
Prinsip bank syariah antara lain : c. Memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
a. Prinsip Mudharabah (pembiayaan berdasarkan baik lalu lintas pembayaran dalam negeri dan
prinsip bagi hasil) pembayaran intenasional.
Bank memberi modal, nasabah memberikan
keahliannya, laba dibagi menurut rasio nisbah Seperti bank, lembaga keuangan bukan bank juga
yang disetujui. memiliki produk-produk tertentu dalam kegiatannya,
b. Prinsip Murabahah (Prinsip jual beli barang diantaranya, sebagai berikut :
dengan memperoleh keuntungan) a. Perusahaan
nasabah membeli suatu komoditi menurut rincian pembiayaan,
tertentu, bank mengirimkan kepada nasabah b. Perusahaan
imbalan harga tertentu berdasarkan perstujuan sewa-guna (leasing),
awal kedua belah pihak. c. Perusahaan
c. Prinsip Musharakah (Pembiayaan berdasarkan anjak piutang,
prinsip penyertaan modal) d. Perusahaan
Bank dan nasabah menjadi mitra usha dengan pegadaian,
masing menyumbang modal dan menyepakati e. Perusahaan
rasio laba dimuka untuk waktu tertentu. kartu kredit,
d. Prinsip Ijarah (Pembiayaan barang modal f. Perusahaan
berdasarkan sewa murni tanpa pilihan) asuransi, dan
e. Prinsip Ijarah wa iqtina (Dengan adanya pilihan g. Perusahaan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa penyelenggaraan dana pensiun
dari pihak bank oleh pihak lain)
E. KREDIT
C. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
(LKBB) a. Pengertian
Sebagaimana bank,Lembaga Keuangan bukan bank Kata kredit bersal dari bahasa latin Credere yang
ini juga berfungsi sebagai pengumpul dan penyalur artinya kepercayaan. Dalam masyarakat kata
dana dari dan ke masyarakat, maksudnya adalah untuk tersebut sering disamakan dengan pinjaman,
menunjang pengembangan pasar uang dan pasar artinya bila seseorang mendapat kredit berarti
modal serta membantu permodalan perusahaan mendapat pinjaman. Dengan demikian kredit
perusahaan. LKBB didrikan atas dasar Surat dapat diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian suatu
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP- jasa (prestasi) dan adanya balas jasa (kontra
792/MK/IV/12/1970 tanggal 7 Desember 19670 tentang prestasi) di masa yang akan datang.
Lembaga Keuangan, yang telah diubah dan titambah Kredibilitas adalah layak atau tidaknya seseorang
terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No. untuk memperoleh kredit. Kredibilitas tersebut
562/KMK.011/1982 tanggal 1 September 1982 tentang harus memenuhi lima syarat yang biasa dikenal
Perubahan dan Tambahan Surat Keputusan Menteri dengan istilah 5C, yaitu sebagai berikut :
Keuangan No. KEP-38/MK/IV/1972 tanggal 18 Januari Character, Capital, Capacity, Collateral dan
1972. Condition of Economic
Menurut jenisnya, lembaga keuangan bukan bank
dapat dibedakan sebagai berikut. b. Jenis-jenis Kredit.
a. Lembaga pembiayaan pembangunan Kredit yang masih diberlakukan sampai
(Development Finance Corporation DFC), dengan saat ini diantaranya adalah :
b. Lembaga Perantara Penerbitan dan Perdagangan 1. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (BLBI,
surat-surat. diantaranya : Kredit Usaha Tani (KUT),
c. Lembaga penjamin kredit Kredit kepada Koperasi (KUD), Kredit kepada
Bulog untuk pengadaan pangan dan gula,
dan Kredit investasi yang diberikan oleh
D. PRODUK PERBANKAN DAN bank-bank pembangunan dan LKBB
LEMBAGA KEUANGAN 2. Kredit yang tidak ditunjang oleh Kredit
Sesuai dengan pengertian bank, maka produk Likuiditas Bank Indonesia, diantaranya :
perbankan diantaranya adalah sebagai berikut. Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit ekspor,
Kredit Kepada Kontarktor Nasional, Kredit
a. Kredit Pasif (Menghimpun dana masyarakat dalam Produksi, Impor dan Penyaluran Pupuk dan
bentuk simpanan) yang berupa hal berikut ini : Obat Hama untuk BIMAS, Kredit Investasi
Giro,Deposito berjangka, Sertifikat deposito, Kecil (Kredit Modal Kerja Permanen), Kredit
Tabungan dan Surat berharga Investasi (Kredit modal Kerja sampai dengan
Rp 75.000.000,00), Kredit kepada Guru, 5. Pak Nugraha mengambil uang di bank
Kredit Mahasiswa Indonesia dan Kredit untuk membeli mobil
Asrama Mahasiswa Dari uraian di atas yang merupakan motivasi
seseorang memegang uang untuk berjaga-jaga adalah
c. Kebaikan dan keburukan kredit. nomor .....
Kredit mempunyai beberapa kebaikan, a. 1 dan 2 c. 1 dan 4 e. 4 dan 5
diantaranya sebagai berikut. b. 1 dan 3 d. 2 dan 3
1. meningkatkan produktivitas 9. UJIAN NASIONAL 2005
2. memperlancar konsumsi barang atau jasa Bank Indonesia melalui bidang moneternya mendapat
3. memperlancar tukar menukar atau informasi bahwa jumlah barang yang
perdagangan diperdagangankan saat ini 8.000.000 unit pada tingat
4. memperlancar arus peredaran uang dan harga umum Rp 50.000,00. Kecepatan uang yang
barang beredar diperkirkan 20 kali. Dari informasi tersebut
Keburukan kredit antara lain sebagai berikut. jumlah uang yang beredar menurut kuantitas adalah
1. Produk yang dihasilkan akan mengalami .
kelebihan (over production), sehingga dapat a. 3,2 Milyar c. 20 milyar e. 160 milyar
menjatuhkan harga barang. b. 8 Milyar d. 40 milyar
2. Timbul spekulasi dalam perdagangan, 10. UJIAN NASIONAL 2005
sehingga membawa akibat yang tidak baik. Awal terjadinya krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997
3. Dapat menimbulkan inflai (kenaikan harga oleh sebagian masyarakat sangat dirasakan, harga-
barang), karena meningkatkan jumlah uang harga kebutuhan pokok meningkat, sehingga
yang beredar. kecenderungan orang untuk menabung sangat rendah.
4. Kredit konsumtif dapat mendorong masyarakat Bagi investor juga ada rasa takut untuk menanamkan
untuk hidup melebihi kemampuannya. modalnya karena terjadi pembengkakan biaya-biaya,
5. Kredit produktif memberi kesempatan kepada akan tetapi ada sebagian kecil yang merasa mendapat
orang-orang atau badan mendirikan badan keuntungan yaitu para spekulan. Kejadian-kejadian
usaha untuk mencoba-coba atau secara tersebut merupakan suatu gambaran dari dampak .
ekonomis tidak dapat dipertanggung jawabkan, a. inflasi c. Deregulasi e. revaluasi
sehinga mengakibatkan kegagalan atau jatuh a. Deflasi d. devaluasi
pailit. 11. UJIAN NASIONAL 2005
Berikut ini beberapa kebaikan dan kelemahan kredit
3. memperlancar pembangunan yang ditawarkan kepada masyarakat oleh bank
4. mendorong peningkatan pola hidup konsumtif pemerintah maupun swasta:
5. memperlancar arus barang 1. Mempermudah mendapatkan dana segar untuk
6. mendorong orang untuk berspekulatif modal
Yang termasuk kebaikan kredit adalah ..... 2. Mendorong masyarakat untuk konsumtif
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 4 dan 6 e. 4, 5 dan 6 3. Menjadikan masyarakt lebih dapat berspekulasi
b. 1, 3 dan 5 d. 3, 4 dan 5 4. Mendorong peningkatan produktivitas masyarakt
7. UJIAN NASIONAL 2005 5. Menciptakan masyarakt untuk belajar mengelola
Di bawah ini adalah kegiatan lembaga keuangan bank ekonominya
dan bukan bank : Yang termasuk kelemahan kredit adalah .
a. Menjamin terjadinya resiko yang diderita a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 3 dan 4
pihak lain b. 1 dan 3 d. 2 dan 5
b. Menerbitkan surat pengakuan utang 12. UJIAN NASIONAL 2006
c. Menyediakan tempat untuk menyimpan Pada tahun 1965 pemerintah Indonesia melakukan
barang dan surat berharga pemotongan nilai mata uang, yaitu Rp 1.000,00
d. Menghimpun dana dari masyarakat menjadi Rp 1,00, sehingga pada waktu itu harga gula 1
dalam bentuk tabungan kg = Rp 4.000,00 menjadi Rp 4,00. Kebijakan moneter
e. Menangani dana pensiun baik bagi PNS yang dilakukan pemerintah ini termasuk .
maupun pegawai swasta. a. apresiasi c. Devaluasi e. depresiasi
Kegiatan di atas yang merupakan kegiatan Lembaga b. revaluasi d. Sanering
Keuangan Bank adalah ..... 13. UJIAN NASIONAL 2006
a. 1, 2 dan 5 c. 2, 3 dan 4 e. 3, 4 dan 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi
b. 1, 3 dan 4 d. 2, 4 dan 5 permintaan dan penawaran uang sebagai
8. UJIAN NASIONAL 2006 berikut:
Di bawah ini alasan seseorang memiliki uang : No. A B C
1. Pak Budi menyisihkan gajinya untuk 1. Pendapatan Motif transaksi Tingkat suku
membiayai keperluan yang mendesak masyarakat bunga
2. Pak Andi menjual sepeda motornya 2. Tingkat harga Kebijakan otoritas Motif spekulasi
karena untuk membayar biaya kuliah putranya moneter
3. Motif berjaga-jaga Tingat ekspektasi Selera masyaraka
3. Pak Nono membeli saham PT Telkom di
BEJ dengan harapan memperoleh keuntungan Yang termasuk faktor-faktor yang memengaruhi
4. Pak Koko meminjam uang di kantornya penawaran uang adalah .
untuk persediaan berobat ke dokter a. A1, B1, C2 d. A2, B3, C1
b. A1, B2, C1 e. A3, B1, C3
c. A1, B3, C2
BAB VII
KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI,
BIAYA PRODUKSI, PENERIMAAN DAN LABA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, Mendeskripsikan uang, bank, dan
Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional kebijakan pemerintah di bidang moneter,
Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional (PN), inflasi konsumsi biaya produksi, penerimaan dan laba
dan investasi, uang dan Perbankan.

A. PERBEDAAN ANTARA EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

No. Keterangan Ekonomi Mikro Ekonomi Makro


1. Pengertian Ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas Ilmu Ekonomi yang mempelajari mekanisme
perekonomian yang bersifat bagian kecil, bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.
sehingga memusatkan perhatiannya pada Dengan demikian hubungan kausal yang
masalah bagaimana konsumen akan dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas adalah hubungan antar variabel-variabel
terhadap berbagai macam barang dan jasa yang ekonomi agregatif (secara keseluruhan).
dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh
kepuasan maksimum.
2. Ruang lingkup yang a. a.
dipelajari Permintaan, penawaran dan keseimbangan Penghitungan pendapatan nasional
pasar b.
b. Keseimbangan pendapatan nasional dalam
Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran perekonomian dua sektor
c. c.
Teori perilaku konsumen Keseimbangan pendapatan nasional dalam
d. perekonomian tiga sektor
Teori produksi, biaya produksi, penerimaan d.
produsen dan laba Kebijakan iskal dan sistem perpajakan
e. e.
Pasar persaingan sempurna Uang, Bank dan Penciptaan uang
f. f.
Pasar Monopoli Kebijakan moneter dan Uang yang beredar
g. g.
Pasar oligopoli Pasar uang dan Pasar tenaga kerja
h. h.
Pasar Persaingan monopolistik Teori inflasi
i. i.
Permitaan akan input Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing dan
j. neraca pembayaran
Mekanisme harga (harga maksimum dan harga j.
minimum) Perdagangan luar negeri dan tingkat
kesimbangan pendapatan nasional
k.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

B. MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI


a. Masalah Pertumbuhan ekonomi
b. Masalah Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
c. Masalah Pengangguran dan Inflasi
d. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

C. TUJUAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO


2. Tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro
Kebanyak pemerintah dan masyarakat suatu negara menginginkan suatu keadaan perekonomian yang ideal,
sehingga tujuan dari kebijakan ekonomi makro antara lain :
a. Tingkat kesempatan kerja (tingkat Employment) yang tinggi
b. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi
c. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi
d. Keadaan perekonomian yang stabil
e. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang
f. Distribusi pendapatan yang lebih merata
g. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
h. Tingkat inflasi yang rendah
3. Bentuk bentuk kebijakan ekonomi makro
a. Kebijakan Fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan ddam
pengeluaran negara dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau
mempengaruhi jalannya perekonomian.
b. Kebijakan Moneter, meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh Bank Sentral (Bank
Indonesia) untuk mempengaruhi atau merubah penawaran uang dalam masyarakat atau merubah tingkat
bunga (mempengaruhi jumlah uang yang beredar), dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat
c. Kebijakan segi Penawaran, bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaa sehingga dapat
menawarkan barang nya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

D. KEBIJAKAN MONETER DAN PENGARUHNYA DALAM PEREKONOMIAN


a. Pengertian Kebijakan moneter
Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang dalam
perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
b. Jenis-jenis kebijakan moneter
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi JUB yang bersifat kuantitatif antara lain :
a. Discount Policy (Politik diskonto) artinya kebijakan untuk menaikkan atau menuruntak suku bunga
bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari.
b. Open Market Policy (Politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka) artinya Kebijakan untuk
memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Indonesia di pasar uang.
c. Cash Receive Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro wajib minimum) artinya kebijakan untuk
menaikan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum.
Jumlah uang yang beredar dapat dirumuskan sebagai berikut :
Alat Likuid atau Uang tunai
Jumlah uang yang beredar =
Cadangan wajib minimum

2. Kebijakan Moneter Kualitatif


a. Plafon Credit Policy (Politik Pagu kredit) artinya kebijakan untuk mmperketat atau mempermudah dalam
pembelian pinjaman kepada masyarakat.
b. Moral Suation Policy (Politik Pembujukan Moral) artinya Bank Indonesia menghimbau kepada
bank-bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat
berjalanlancar.

E. BIAYA PRODUKSI, PENERIMAAN PRODUSEN DAN LABA


1. Biaya Produksi (Cost)
Biaya produksi adalah jumlah pengorbanan biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan sejumlah
output. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus berusaha menekan biaya produksi
serendah mungkin
Pada dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu :
a. Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost/TFC adalah biaya yang besarnya tak tergantung pada unit yang
diproduksi
b. Biaya variabel Total/Total Variable Cost/TVC adalah biaya yang tergantung pada unit yang diproduksi
Secara matematis Konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi ) adalah :
1. Biaya Total / Total Cost / TC artinya keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi

TC = TFC + TVC Atau TC = a + bQ

2. Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Coast / AFC artinya biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit
produksi
TFC
AFC = Q Q = Unit produksi

3. Biaya Variabel Rata-rata / Average Variabel Cost / AVC artinya biaya variable yang dibebankan pada setiap
unit produksi
TVC
AVC = Q
4. Biaya Rata-rata / Average Coast /AC artinya biaya total yang dibebankan pada setiap unit produksi atau
setiap output
TC
AC = AFC + AVC atau AC = Q

5. Biaya Marjinal / Marginal Cost / MC artinya tambahan biaya karena adanya tambahan satu unit produksi
TC TVC
MC = Q Q atau MC = TC1

Contoh soal :
Untuk memperoduksi 250 unit barang dikeluarkan biaya tetap Rp. 30.000,00 dan biaya variabel Rp. 200,00 per-
unit. Tentukan fungsi TC, besarnya TC, AC, AFC, AVC dan MC, jika produksi dinaikkan menajdi 300 unit, serta
grafiknya!

Jawab : - Besarnya MC
- Fungsi biaya total TC 90.000 80.000
MC = =200
TC = 30.000 + 200Q Q 300 250
- Besarnya biaya total - Grafiknya
TC = 30.000 + 200 (250) = 80.000
- Besarnya AC TC
80.000 70.000
AC = = 320
250 60.000 TVC
- Besarnya AFC 50.000
30.000 40.000
AFC = = 120 30.000 TFC
250
- Besarnya AVC 20.000
200( 250) 10.000
AVC = = 200 Q
250 0 100 200 300

2. Penerimaan (Revenue) Produsen


Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Secara matematis konsep revenue (Fungsi penerimaan) antara lain :
a. Total Revenue (TR)Yaitu penerimaan produsen sebagai hasil penjualan seluruh outputnya. Total Revenue adalah
jumlah output (Quantity) kali harga jual (Price)
Dan
TR = P x Q TR = f (Q)

b. Average Revenue (AR) Yaitu penerimaan produsen per unit output. Jadi AR adalah harga jual per unit output
TR
AR = Q atau AR = P

c. Marginal Revenue (MR) Yaitu kenaikan penerimaan total (TR) sebagai akibat bertambahnya satu unit output
TR
MR = Q atau MR = TR1

Contoh :
Diketahui fungsi permintaan P = 100 2Q. Tentukan fungsi permintaan total , besarnya penerimaan total,
penerimaan rata-rata, dan penerimaan marjinal jika terjual 10 unit!
Jawab :
- Fungsi penerimaan total TR 800
AR = AR = =80
TR = P x Q TR = (100 2Q) Q Q 10
TR = 100Q 2Q2 - Besarnya penerimaan marjinal
- Besarnya penerimaan total MR = TR MR = 100 4Q
Jika Q = 10 TR = 100 (10) 2 (102) = 800 Jika Q = 10 MR = 100 4 (10) = 60
- Besarnya penerimaan rata-rata

4. Keuntungan Maksimal (Profit)


= TR - TC
1. Keuntungan / kerugian ()
2. Titik impas / titik pulang pokok / tidak laba dan rugi TR = TC
3. Keuntungan maksimum atau laba maksimum MR = MC atau TR1 = TC1

Jadi keuntungan maksimum atau laba maksimum yang diperoleh suatu perusahaan dalam berbagai bentuk pasar,
terjadi saat kurva MC memotong kurva MR atau MC = MR

Contoh : Jadi unit pada laba maks :


Diketahui fungsi permintaan P = 250 Q dan MR = MC
fungsi biaya produksi TC = Q2 + 50Q + 400. 250 2Q = 2Q + 50
Tentukan besarnya unit yang menghasilkan laba - 4Q = -200
maksimum dan besarnya laba maksimum ! - Q = 50 unit
Jawab : - Besarnya laba maksimum
- Unit yang mengahsilkan laba maksimum Jika Q = 50 unit maka
Jika P = 250 Q, maka TR = 250 (50) - 502 = 10.000
TR = 250 Q Q2 2
TC = 50 + 50 . 50 + 400 = 5.400
MR = TR = 250 2Q Laba maksimum = 4.600
Jika TC = Q2 + 50Q + 400, maka ======
MC = TC = 2Q + 50
P2
Syarat keuntungan maksimum : P2
a. Keuntungan Maksimum pada pasar C
b. Keuntungan maksimum pada
pasar
Persaingan sempurna
Monopoli AR = D

MC MR
MC 0 Q1 Output
Harga 0 Q1
Harga Output
Keterangan :
1. Harga berbentuk saat MC memotong MR
AC 2. Harga pasar setinggi OP1
AC 3. TR = OQ1BP1
4. TC = OQ1CP2
5. Keuntungan maksimum P1P2CB dengan
P1 B jumlah output OQ1 dan harga OP1
P1 B 6. Kurva MC selalu memotong kurva AC
P=AR=MR=D minimum

C
2. Pengangguran Musiman adalah
BAB VIII pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
KETENAGAKERJAAN, TUJUAN pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada
musim ini banyak pekerja atau petani yang
PEMBANGUNAN, menganggur, karena musimnya yang tidak
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN menguntungkan bagi petani.
PENGANGGURAN 3. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah
pengangguran yang terjadi karena penawaran
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan
3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja
terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain,
perekonomian terbuka, mengenal pasar modal. sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan
yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan
A. KESEMPATAN KERJA adanya pengangguran.
4. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya
1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah pengangguran yang terjadi karena para pekerja
banyak sedikitnya tenaga kerja yang atau pencari kerja menginginkan adanya upah
mempunyai kesempatan untuk bekerja. atau gaji terlalu tinggi, sehingga para pengusaha
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut,
banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
mungkin dapat ikut dalam proses produksi. 5. Pengangguran Struktural adalah pengangguran
Banyak sedikitnya tenaga kerja dan aktor-faktor yang terjadi karena terdapat kelebihan faktor
produksi yang ikut dalam proses produksi, produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja.
sehingga mereka memiliki kesempatan kerja akan Bila suatu perusahaan atau pengusaha terjadi
berkaitan dengan hal-hal berikut ini : Angkatan kelebihan semacam ini, maka akan terdapat
kerja, Penduduk usia kerja, Bekerja, Jumlah Jam pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga
Kerja, Jenis Pekerjaan / Jabatan, Lapangan menimbulkan adanya pengangguran.
Usaha / Lapangan Pekerjaan, Penduduk yang 6. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran
berkerja, Upah Buruh, Upah pekerja dan kebutuhan karena seseorang secara sukarela tidak mau
fisik minimum, dan Produktivitas tenaga kerja. bekerja.
7. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran
B. HUBUNGAN ANTARA karena adanya pergantian tenaga manusia dengan
JUMLAH PENDUDUK, ANGKATAN KERJA, tenaga mesin
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
D. CARA-CARA MENGATASI
Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, PENGANGGURAN
kesempatan kerja dan pengangguran dapat diuraikan
sebagai berikut : Besar kecilnya jumlah penduduk Kenyataan menunjukkan bahwa masalah
akan dapat menjadikan angkatan kerja dan bukan pengangguran merupakan masalah yang sangat buruk
angkatan kerja. Angaktan kerja akan dapat bekerja efeknya atau dampaknya pada aktivitas perekonomian
tergantung dari pada permintaan tenaga kerja, dan masyarakat, baik kegiatan produksi, distribusi maupun
yang bukan angkatan kerja berarti meneruskan konsumsi. Dan oleh sebab itu secara terus menerus
pendidikan atau sekolah. Permintaan tenaga kerja usaha-usaha harus dilakukan untuk mengatasi
dan lulusan dari pendidikan akan mendapatkan pengangguran.
kesempatan kerja, jika tidak mendapatkannya berarti Adapun cara-cara untuk mengatasi
terjadi pengangguran. pegangguran antara lain :
a. Mem
C. PENGANGGURAN perluas kesempatan kerja, dengan membuka
lapangan kerja baru, baik dibidang pertanian,
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja bidang industri, bidang perdagangan maupun
tetapi sedang mencari pekerjaan atau bidang jasa.
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk b. Meningkatkan kualitas
yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk pakai untuk menjadi tenaga yang trampil.
yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima c. Meningkatkan kualitas tenaga
bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai kerja, dengan memberikan pendidikan
bekerja. ketrampilan melalui pendidikan formal dan non
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, formal.
disebabkan oleh beberapa jenis,diantaranya : d. Memberikan kesempatan kerja
1. Pengangguran Ketidakcakapan adalah ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
pengangguran yang terjadi karena seseorang Indonesia (TKI).
mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga e. Mendorong tumbuh
dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk berkembangnya usaha-usaha atau industri
diterima menjadi pekerja/karyawan. rumah tangga.
f. Memberikan peranan KB untuk 2. Jumlah dan Mutu Penduduk dan Tenaga
menekan laju pertumbuhan penduduk. Kerja
3. Barang-barang Modal dan Tingkat
E. PERTUMBUHAN Tehnologi
EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI 4. Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
5. Luas Pasar sebagai Sumber Pertumbuhan
a. Perbedaan antara Pertumbuhan Ekonomi Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
dan Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi antara lain :
Pertumbuhan Ekonomi (Economic 1. Sumber-sumber ekonomi yang produktif
Growth) adalah perkembangan kegiatan 2. Pendapatan nasional atau produksi
dalam perekonomian yang menyebabkan nasional
barang dan jasa yang diproduksi dalam 3. Tingkat konsumsi potensial
masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkatdalam jangka panjang. F. TEORI-TEORI
Petumbuhan ekonomi tersebut merupakan PERTUMBUHAN EKONOMI.
salah satu indicator keberhasilan
pembangunan Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
Sedangkan Pembangunan Ekonomi bidang penyelidikam yang telah lama dibahas
(Economic Development) adalah oleh ahli-ahli ekonomi. Berikut ini diuraikan teori-
pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh teori pertumbuhan ekonomi dari pemikiran
perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi, yaitu :
ekonomi dan corak kegiatan ekonomi atau 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran
Usaha meningkatkan pendapatan per kapita Merkantilisme.
dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi Menurut Aliran Merkantilisme pertumbuhan
potensial menjadi ekonomi riil melalui ekonomi atau perkembangan ekonomi suatu
penanaman modal, penggunaan tehnologi, negara ditemtukan oleh peningkatan
penambahan pengetahuan, peningkatan perdagangan internasional dan
ketrampilan, penambahan kemampuan penambahan pemasahan hasil industri serta
berorganisasi dan manajemen. surplus dalam neraca perdagangan suatu
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur negara.
dengan rumus : 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Aliran
Klasik
GNP a. Adam Smith
Pertumbuhan Ekonomi tahun t = 100% Adam Smith mengemukakan teori
GNP to
pertumbuhan ekonomi dalam sebuah
buku yang berjudul An Inquiry Into
dimana : Simbol : perubahan, the Nature and Causes of the
yang Wealth of Nations atau dengan
diperoleh ringkas The Wealth of Nations tahun
dari (GNP 1776. Menurut Adam Smith, ada empat
tahun ini factor yang mempengaruhi
GNP tahun pertumbuhan ekonomi, yaitu : Jumlah
lalu) penduduk, Jumlah stok barang-barang
GNPto : GNP sebelum modal, Luas tanah dan kekayaan alam,
berubah dan Tingkat tehnologi yang digunakan
(GNP tahun serta adanya spesialisasi dan
lalu) pembagian kerja internasional.
Contoh : b. David Recardo
GNP tahun 2005 sebesar Rp 800,00 Trilyun David Recardo mengemukakan teori
dan GNP tahun 2006 sebesar Rp 900,00 pertumbuhan ekonomi dalam sebuah
trilyun, maka besarnya pertumbuhan ekonomi buku yang berjudul The Principles of
tahun 2006 adalah : Political Economy and Taxation.
Menurut David Recardo pertumbuhan
Tingkat PE tahun 2006 = ekonomi suatu Negara ditentukan oleh
900 800 pertumbuhan penduduk. Dengan
x 100% = 12,5% bertambahnya penduduk akan
800
menambah tenaga kerja dan akan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi membutuhkan tanah atau alam.
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Ekonomi negara berkembang 3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik
Pertumbuhan ekonomi suatu negara a. Joseph Schumpeter
dipengaruhi oleh beberapa faktor, Teori Schumpeter menekankan tentang
diantaranya : pentingnya peranan pengusaha dalam
1. Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya menciptakan pertumbuhan ekonomi
dan para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus menerus 4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut
membuat perbaruan atau inovasi Aliran Historis
dalam ekonomi, sehingga tingkat a. Friederich List (1789 18456)
pertumbuhan perekonomian suatu Menurut Friederich List
negara terjadi jika para pengusaha perkembangan ekonomi ditinjau dari
terus menerus mengadakan inovasi tehnik berproduksi sebagai sumber
dan mampu pengadakan kombinasi penghidupan.Tahapan pertumbuhan
baru atas investasinya atau proses ekonominya antara lain :Masa
produksinya, diantaranya : berburu atau mengembara, Masa
b. Penggunaan teknik produksi beternak atau bertani, Masa
yang baru bertani dan kerajinan, Masa
c. Penemuan bahan dasar kerajinan Industri dan
yang baru Perdagangan. Buku hasil karyanya
d. Pembukaan daerah berjudul Das Nationale System der
pemasaran yang baru Politischen Oekonomie (1840).
e. Penggunaan manajemen
yang baru b. Bruno Hildebrand (1812
f. Penggunaan teknik 1878)
pemasaran yang baru, Menurut Bruno Hildebrand,
b. Harrod Domar perkembangan ekonomi ditinjau dari
Dalam analisis teori pertumbuhan cara pertukaran (tukar-menukar)
ekonomi Menurut Teori Harrod yang digunakan dalam
Domar, bertujuan untuk menjelaskan masyarakat.Tahap pertumbuhan
syarat yang harus dipenuhi supaya ekonominya : Masa Pertukaran
perekonomian dapat mencapai dengan natura (barter), Masa
Pertumbuhan yang teguh (Steady pertukaran dengan uang dan
Growth) dalam jangka panjang. Masa pertukaran dengan
Asusmsi yang digunakan oleh Harrod- kredit/giral.
Domar dapat teori pertumbuhan Pendapatnya ditulis dalam sebuah
ekonomi ditentukan oleh beberapa buku yang berjudul Die National
hal, yaitu : Ekonomie der gegenwart und
- Tahap awal Zukunfit (1848).
perekonomian telah mencapai
tingkat full employment c. Karl Bucher (1847 1930)
- Perekonomian Menurut Karl Bucher, perkembangan
terdiri dari sektor rumah tangga ekonomi ditinjau dari jarak antara
(konsumen) dan sektor produsen dengan konsumenTahap
perusahaan (produsen) pertumbuhan ekonominya antara lain
- Fungsi tabungan : Rumah tangga tertutup, Rumah
dimulai dari titik nol, sehingga tangga kota, Rumah tangga
besarnya tabungan proporsional bangsa dan Rumah tangga dunia.
dengan pendapatan
- Hasrat menabung d. Werner Sombart (1863
batas (Marginal Propencity to 1941)
save) besarnya tetap Menurut Werner Sombart,
Sehingga menurut Harrod Domar perkembangan ekonomi ditinjau dari
pertumbuhan ekonomi yang teguh susunan organisasi dan idiologi
akan mencapai kapasitas penuh (full masyarakat.Tahapan pertumbuhan
capacity) dalam jangka panjang. ekonomi sebagai berikut :Zaman
c. Sollow Swan perekonomian tertutup, Zaman
Menurut teori Sollow Swan, ada 4 perekonomian Kerajian dan
anggapan dasar dalam menjelaskan pertukangan, Zaman
pertumbuhan ekonomi, yaitu : perekonomian Kapitalis (Kapitalis
- Tenaga kerja purba, madya, raya dan akhir)
(Penduduk) tumbuh dengan laju Karyanya ditulis dalam sebuah buku
tertenti yang berjudul Der Moderne
- Fungsi produksi Q Kapitalismus (1927),
= f (K,L) berlaku bagi setiap
periode (K : Kapital, L : Labour) e. W.W. Rostow
- Adanya W.W. Rostow dalam bukunya yang
kecenderungan menabung dari berjudul The Stage of Economic
masyarakat Growth membagi pertumbuhan
- Semua tabungan ekonomi menjadi lima tahap atas
masyarakat diinvestasikan dasar kemajuan tingkat teknologi.
Kelima tahap itu adalah :
Masayarakat tradisional, Tujuan Pembangunan Nasional adalah
Prasyarat lepas landas, Lepas mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material
landas, Gerakan kearah dan spiritual berdasarkan pancasila dan Undang-
kedewasaan dan tahap Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
konsumsi tinggi. 1945. Pembangunan Nasional Indonesia diprogramkan
sesuai dengan TAP MPR Nomor IV / MPR / 1999
G. PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA MAJU DAN tentang GBHN. Sesuai dengan TAP MPR tersebut arah
PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA kebijakan pembangunan Nasional di bidang ekonomi
BERKEMBANG diantaranya terdapat 28 butir.

Masalah dan hambatan pembangunan ekonomi di I. KEBIJAKAN DASAR PEMULIHAN EKONOMI


negara berkembang adalah sebagai berikut : NASIONAL
1. Pertanian Tradisional
2. Taraf hidup yang rendah Mengingat pelaksanaan pembangunan ekonomi
3. Produktivitas yang rendah nasional sebagaimana diamanatkan dalam TAP MPR
4. Kekurangan modal dan tenaga ahli nomor IV / MPR / 1999 tentang GBHN dan Propenas
5. Laju pertambahan penduduk yang tingi belum berhasil mengatasi krisis ekonomi, maka
atau perkembangan penduduk pesat dipandang perlu adanya kebijakan dasar pemulihan
6. Masalah menciptakan kesempatan kerja ekonomi nasional seperti yang tercantum dalam TAP
dan pengangguran MPR RI nomor II / MPR / 2002, tentang Rekomendasi
7. Ketergantungan pada sektor pertanian Kebijakan Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi
Nasional.
H. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Anggaran Pendapatan dan Belanja
BAB IX Daerah (APBD) adalah suatu rencana kerja
APBN, APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL pemerintah daerah yang mencakup seluruh
penerimaan dan belanja (pengeluaran)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) pemerintah daerah, baik Propinsi ataupun
3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya Kabupaten dalam rangka mencapai sasaran
terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, pembangunan dalam kurun waktu satu tahun
perekonomian terbuka, mengenal pasar modal. yang dinyatakan dalam satuan uang dan
dsetujui oleh DPRD.
A. PENGERTIAN, Pada dasarnya Fungsi dan tujuan penyusunan
FUNGSI DAN TUJUAN APBN DAN APBD APBD sama dengan fungsi dan tujuan APBN,
1. Anggaran Pendapatan Dan Belanja hanya dalam APBD ruang lingkupnya yang
Negara (Budget) berbeda, untuk APBN berskala nasional
Anggaran Pendapatan dan Belanja sedangkan APBD terbatas pada wilayah
Negara (APBN) adalah suatu daftar yang daerah dan pelaksanaannya diserahkan
memuat secara rinci tentang sumber-sumber kepada kepala daerah atau Gubernur dan
penerimaan dan alokasi pengeluarannya Bupati / Walikota, serta sesuai dengan
dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka kebijakan otonomi daerah.
mencapai sasaran pembangunan dalam kurun
waktu satu tahun. APBN ditetapkan dengan B. SUMBER-
Undang-Undang, berarti penyusunannya harus SUMBER PENDAPATAN NEGARA DAN
dengan persetujuan DPR. sesuai dengan UUD DAERAH.
1945 pasal 23. Dari pengertian tersebut
dikandung maksud bahwa setiap tahun Sumber-sumber Sumber-sumber
pemerintah bersama dengan DPR menyusun pendapatan pendapatan
APBN, yang dimulai tanggal 1 Januari dan Negara. Daerah.
berakhir tanggal 31 Desember tahun yang Penerimaan Negara Pendapatan Asli
bersangkutan. dan Hibah Daerah
Siklus dan mekanisme APBN meliputi 1. Penerimaan a. Pajak Daerah
beberapa tahap : Dalam negeri b. Retribusi daerah
(a) tahap penyusunan RAPBN oleh a. Penerimaan c. Bagian laba Badan
Pemerintah; perpajakan Usaha Milik Daerah
(b) tahap pembahasan dan penetapan 1) Pajak dalam d. Penerimaan dari
RAPBN menjadi APBN dengan Dewan negeri (PPh, Dinas-dinas daerah
Perwakilan Rakyat; PPN, PBB, e. Penerimaan lain-lain
(c) tahap pelaksanaan APBN; Cukai dan Dana Perimbangan
(d) tahap pengawasan pelaksanaan APBN lainnya ) a. Bagi hasil pajak dan
oleh instansi yang berwenang antara lain 2) Pajak bukan pajak
Badan Pemeriksa Keuangan; dan perdaganga b. Dana Alokasi Umum
(e) tahap pertanggungjawaban pelaksanaan n (DAU) dari
APBN. internasiona Pemerintah Pusat
Siklus penyusunan APBN akan berakhir pada l (bea c. Dana Alokasi Khusus
saat Perhitungan Anggaran Negara (PAN) masuk, (DAK)
disahkan oleh DPR pada dua tahun kemudian. Pajak d. Dana Perimbangan
APBN memiliki beberapa fungsi, impor) e. Pinjaman pemerintah
diantaranya adalah : b. Penerimaan Bukan daerah
1. Fungsi Alokasi artinya APBN berfungsi pajak f. Pinjaman untuk
untuk mengalokasikan faltor-faktor 1) Penerimaan Badan Usaha Milik
produksi yang tersedia di dalam sumber Daerah (BUMD)
masyarakat, sehingga kebutuhan daya alam Lain-lain Pendapatan
masyarakat akan Public Goods atau 2) Bagian laba yang sah
Kebutuhan umum akan terpenuhi. BUMN
2. Fungsi Distribusi artinya APBN berfungsi 3) Penerimaan
untuk pembagian pendapatan nasional Negara
yang adil atau pembagian dana ke bukan pajak
berbagai sector. lainnya
3. Fungsi Stabilisasi artinya APBN berfungsi 2. Hibah
untuk terpeliharanya tingkat kesempatan
kerja yang tinggi, tingkat harga yang
relative stabil dan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup memadai. C. JENIS
PEMBELANJAAN PEMERINTAH PUSAT DAN
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja DAERAH
Daerah (APBD)
Jenis Jenis 2. Dapat menciptakan kestabilan keuangan atau
Pembelanjaan Pembelanjaan moneter negara, sebabnya dapat mengatur
Pemerintah Pemerintah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
pusat Daerah 3. Dapat menimbulkan investasi masyarakat,
Belanja Negara 1. Anggaran belanja karena dapat mengembangkan industri-
1. Belanja rutin industri dalam negeri.
Pemerinta a. Belanja DPRD 4. Dapat memperlancar Distribusi pendapatan,
h Pusat b. Belanja Kepala maksudnya dapat mengetahui sumber
1) Belanja pegawai Daerah penerimaan dan penggunaan untuk belanja
2) Belanja barang c. Belanja Pegawai pegawai dan belanja barang serta yang
3) Belanja Modal d. Belanja Barang lainnya.
4) Pembayaran e. Belanja 5. Dapat memperluas kesempatan kerja, karena
bunga utang Pemeliharaan terdapat pembangunan proyek-proyek negara
(dalam f. Belanja Perjalanan dan investasi negara, sehingga dapat
negeri dan Dinas membuka lapangan kerja yang baru dan dapat
luar negeri) g. Belanja lain-lain meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5) Subsidi (BBM h. Angsuran
dan non pinjaman dan bunga E. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG FISKAL
BBM) i. Subsidi kepada 1. Pengertian
6) Belanja Hibah daerah bawahan Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran
7) Bantuan Sosial j. Pengeluara yang adalah kebijakan pemerintah yang
8) Belanja lainnya tidak termasuk berhubungan dengan pendapatan dan
2. Belanja Daerah bagian lain pengeluaran Negara atau APBN, agar sesuai
1) Dana k. Pengeluaran tak dengan pertumbuhan ekonomi yang
Perimbanga terduga diharapkan dan pada gilirannya akan
n 2. Anggaran Belanja meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
a. Dana bagi hasil Pembangunan
b. Dana Alokasi a. Proyek-proyek 2. Macam-macam Kebijakan Anggaran.
Umum daerah APBN yang disusun pemerintah setiap tahun
(DAU) b. Biaya operasional dapat dimanfaatkan untuk menentukan
c. Dana Alokasi dan kebijakan anggaran (fiskal) yang disesuaikan
Khusus pemeliharaan dengan kondisi perekonomian suatu negara.
(DAK) sarana dan Kebijaksanaan anggaran meliputi :
2) Dana Otonomi prasarana 1. Anggaran
Khusus dan daerah Seimbang adalah anggaran yang disusun
Penyesuaia c. Proyek-proyek dengan pendapatan totalnya sama /
n pembangunan seimbang dengan pengeluaran totalnya.
Tujuannya untuk memelihara stabilitas
Berdasarkan uraian tentang sumber penerimaan ekonomi dan mencegah terjadinya deficit
Negara dan Belanja Negara diusahakan setiap 2. Anggaran Dinamis
APBN dan APBD menunjukkan adanya tabungan adalah anggaran yang selalu meningkat
pemerintah. Semakin tinggi tabungan pemerintan dibandingkan dengan anggaran tahun
atau Negara maka akan dapat meningkatkan sebelumnya. Dan diusahakan meingkat
investasi atau penanaman modal untuk usaha dalam pendapatannya dan penghematan
sehingga pembangunan dapat berjalan dengan pengeluarannya, sehingga dapat
lancar atau dengan kata lain APBN menunjukkan meningkatkan tabungan
surplus. Secara matematis tabungan pemerintah pemerintah/Negara untuk kemakmuran
atau tabungan Negara dapat dihitung sebagai msyarakat
berikut : 3. Anggaran Defisit
adalah anggaran dengan pengeluaran
Negara lebih besar dari pada penerimaan
Tabungan Pemerintah = Penerimaan dalam negeri Pengeluaran rutin
Negara. Atau lebih spesifik Penerimaan
rutin dan penerimaan pembangunan tidak
D. PENGARUH APBN DAN APBD TERHADAP mencukupi untuk membiayai seluruh
PEREKONOMIAN pengeluaran pemerintah. Dengan kata
Dengan penyusunan APBN dan APBD dapat lain deficit APBN terjadi apabila
berdampak pada peningkatan pembangunan dan pemerintah harus meminjam dari bank
pertumbuhan ekonomi dengan meingkatkan sentral atau harus mencetak uang baru
pendapatan dan penghematan pengeluaran. untuk membiayai pembangunannya
Adapun Pengaruh APBN dan APBD terhadap 4. Anggaran Surplus
perekonomian masyarakat antara lain : adalah anggaran dengan penerimaan
1. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara lebih besar dari pada
masyarakat, maksudnya dapat mengetahui pengeluaran Negara. Kebijakan ini
besarnya GNP dari tahun ke tahun. dijalankan bila keadaan ekonomis edang
dilanda inflasi (kenaikan harga secara
terus menerus), sehingga anggaran c. Undang-Undang nomor18 tahun 2000, tentang
harus menyesuaikan dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
harga barang atau jasa. Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
d. Undang-Undang nomor 12 tahun 1994,
Untuk mengatasi defisit anggaran dapat tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
dilakukan dengan cara antara lain : e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24 tahun
1. Kemu 2000 Tentang Bea Meterai
ngkinan penciptaan uang baru.
Untuk membiayai pengeluaran, 1. Pengertian Pajak dan
pemerintah dapat menciptakan uang Pungutan Resmi Lainnya
baru, dengan cara pemerintah Pajak (Tax) adalah iuran wajib dari rakyat
mengeluarkan uang kertas baru melalui kepada negara dengan tidak menerima
pinjaman dari Bank Sentral dan Bank imbalan jasa secara langsung berdasarkan
Sentral memberikan kredit kepada undang-undang, untuk membiayai
pemerintah atau sering dikatakan pengeluaran-pengeluaran umum.
Anggaran Defisit Spending. Peranan pajak diantaranya :
Resiko yang timbul adalah terjadinya a. Berfungsi sebagai alat demokrasi di
inflasi, yaitu meningkatkan harga barang Indonesia untuk melaksanakan
secara umum, karena bertambahnya pembangunan.
jumlah uang yang beredar. b. Penerimaan negara dari pajak akan
2. Kemu meningkatkan tabungan pemerintah.
ngkinan untuk pinjaman c. Masyarakat harus menyadari dan
Untuk membiayai pengeluaran, merasa memperoleh kenikmatan atas
pemerintah dapat juga memperoleh dana pembangunan dalam segala bidang
melalui pinjaman dengan cara yang dijalankan pemerintah.
pengeluaran obligasi dan surat-surat d. Kelangsungan pembangunan
berharga. Indonesia memerlukan biaya dan
Untuk mencapai kebijakan tersebut, maka masyarakat harus menyadari bahwa
penyusunan APBN harus berdasarkan prinsip- biaya tersebut merupakan tanggung
prinsip atau asas-asas sebagai berikut jawab bersama.
1. Anggaran berimbang yang Disamping pemerintah memungut pajak,
dinamis, maksudnya penerimaan juga terdapat pungutan lain selain pajak, yaitu :
diusahakan meningkat melalui tabungan 1. Retribusi adalah iuran rakyat yang
pemerintah. disetorkan melalui kas negara atas
2. Penentuan skala prioritas yang dasar pembangunan tertentu dari jasa
tepat, artinya pengeluaran harus atau barang milik negara yang
disesuaikan dengan kepentingannya. digunakan oleh orang-orang tertentu.
3. Dana-dana pembangunan 2. Cukai adalah iuran rakyat atas
dalam negeri yang makin besar, artinya pemakaian barang-barang tertentu,
penerimaan dalam negeri untuk selalu seperti minyak tanah, bensin,
ditingkatkan, sedang penerimaan minuman keras, rokok atau tembakau.
pembangunan (yang berasal dari utang 3. Bea Masuk adalah bea yang
luar negeri) selalu dihemat atau diperkecil. dikenakan terhadap barang-barang
4. Bekerja atas dasar program yang dimasukkan ke dalam daerah
terpadu, artinya pelaksanaan program pabean Indonesia dengan maksud
yang dapat menjamin terpeliharanya untuk dikonsumsi di dalam negeri.
stabilitas kehidupan ekonomi yang mampu Sedangkan bea keluar adalah bea
mendorong pembangunan secara mantap. yang dikenakan atas barang-barang
yang akan dikeluarkan dari wilayah
F. PAJAK DAN FUNGSINYA pabean Indonesia dengan maksud
barang tersebut akan diekspor ke luar
Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (2) UUD negeri.
1945, ketentuan-ketentuan perpajakan yang 4. Sumbangan adalah iuran orang-orang
merupakan landasan pemungutan pajak harus atau golongan orang tertentu yang
ditetapkan dengan Undang-Undang. Berdasarkan harus diberikan kepada negara untuk
ketentuan tersebut, maka Undang-Undang tentang menutupi pengeluaran-pengeluaran
perpajakan di Indonesia yang sekarang berlaku negara yang karena sifatnya tidak
terdiri dari : memberikan prestasi kepada umum,
dan pengeluarannya tidak dapat
a. Undang-Undang nomor 16 tahun 2000, diambil dari kas negara.
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan. Sedangkan perbedaan antara pajak
b. Undang-Undang nomor 17 tahun 2000,
dengan pungutan resmi lainnya
tentang Pajak Penghasilan.
sebagai sumber pendapatan negara Bangunan
adalah : (PBB), Pajak
perseroan (PPs),
Pajak Pajak Kekayaan,
a. Iuran dengan imbalan yang tidak langsung dari Pajak deviden,
negara Pajak bunga
b. Dapat dipaksakan deposito, Pajak
c. Berlaku untuk seluruh rakyat tanpa kecuali Kendaraan
Bermotor (PKB),
d. Prestasi (imbalan) diterima oleh seluruh rakyat Bea Balik Nama
(BBN) dan
2. Fungsi Utama dan Jenis Pajak sebagainya.
a. Fungsi Utama Pajak Bagi b) Pajak Tidak Langsung
Pemerintah adalah pajak yang
1. Fungsi Anggaran (fungsi pemungutannya dapat
Budgeter) yaitu sebagai sumber dialihkan kepada orang lain.
pemasukan keuangan negara Contoh : Pajak
yang menghimpun dana ke kas Penjualan(PPn),
negara untuk membiayai Pajak
pengeluaran negara atau Pertambahan
pembangunan nasional. Jadi Nilai (PPN),
fungsi pajak adalah sebagai Cukai, Pita
sumber pendapatan negara, yang Rokok, Pajak
bertujuan supaya terdapat posisi Tontonan, Bea
anggaran pendapatan dan Meterai, Bea
pengeluaran yang seimbang Masuk (Pajak
(balance budget). Impor), Pajak
2. Fungsi Mengatur (fungsi Ekspor dan
Regulered) yaitu pajak digunakan sebagainya.
sebagai alat untuk mengatur atau 2. Ditinjau dari obyek yang
melaksanakan kebijakan negara dikenakan pajak, dibagi dua :
dalam lapangan ekonomi dan a) Pajak subyektif adalah
sosial. pajak yang pemungutannya
3. Fungsi Pemerataan (fungsi berdasar atas subyeknya
Distribution) yaitu pajak digunakan (orangnya), keadaan diri
untuk menyeimbangkan dan pajak dapat mempengaruhi
menyesuaikan pembagian jumlah yang harus dibayar.
pendapatan masyarakat dengan Contoh : Pajak
kesejahteraan masyarakat. Atau Penghasilan,
dengan kata lain pajak berfungsi Pajak Kekayaan
untuk pemerataan pendapatan dan sebagainya.
masyarakat, seperti yang
dicantumkan dalam Trilogi b) Pajak Obyektif adalah pajak
Pembangunan dan Delapan Jalur yang pemungutannya
Pemerataan. berdasar atas obyeknya.
Contoh : Pajak Kekayaan,
b. Jenis-Jenis Pajak Yang Berlaku di Bea Masuk, Bea
Indonesia Meterai, Pajak
Pajak yang berlaku di Indonesia dapat Impor, Pajak
digolongkan menjadi beberapa jenis, Kendaraan
yaitu : Bermotor, Pajak
Bumi dan
1. Ditinjau dari cara pemungutannya, Bangunan, dan
dibagi dua : sebagainya.
a) Pajak langsung adalah
pajak yang dibebankan harus 3. Ditinjau dari siapa yang
ditanggung oleh wajib pajak memungut pajak, dibagi dua :
sendiri, dan tidak boleh a) Pajak Negara adalah pajak
dilimpahkan kepada orang yang dipungut oleh
lain. pemerintah pusat melalui
Contoh : Pajak aparatnya, yaitu Dirjen Pajak,
Penghasilan Kantor Inspeksi Pajak yang
(PPh), Pajak tersebar di seluruh Indonesia,
Bumi dan Dirjen Bea dan Cukai.
b) Pajak Daerah (Lokal) Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak
adalah pajak yang dipungut yang dikenakan terhadap subyek pajak
oleh pemerintah daerah dan atas penghasilan yang diterima atau
terbatas pada rakyat daerah diperolehnya dalam tahun pajak.
itu sendiri, baik yang Sedangkan penghasilan adalah setiap
dilakukan oleh Pemda Tingkat tambahan kemampuan ekonomis yang
I maupun Pemda Tingkat II. diterima, baik berasal dari Indonesia
maupun luar Indonesia, yang dapat
3. Tarif Pajak menambah kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan.
Sedangkan cara pemungutan pajak
atau sistem penetapan tarif pajak Besarnya Pajak Penghasilan dihitung
terdiri dari empat cara, yaitu : berdasarkan PKP (Penghasilan
Kena Pajak) dan Penghasilan Kena
1. Tarif Pajak Proporsional
Pajak (PKP) = Penghasilan persih
(sebanding) adalah tarif pajak
pertahun Penghasilan Tidak
dengan menggunakan prosentase
Kena Pajak (PTKP)
yang tetap untuk setiap dasar
pengenaan pajak. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
2. Tarif Pajak Degresif (menurun)
adalah tarif pajak dengan
Berdasarkan Peraturan Menteri
menggunakan prosentase yang Keuangan nomor 137/PMK.03/2005
menurun untuk setiap dasar ditetapkan tanggal 30 Desember 2005,
pengenaan pajak. tentang Penyesuaian besarnya
3. Tarif Pajak Konstan (tetap) Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu:
adalah tarif pajak yang tetap untuk
setiap dasar pengenaan pajak
(1)Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak
atau besarnya pajak yang
disesuaikan menjadi sebagai berikut :
dibayarkan jumlahnya tetap.
4. Tarif Pajak Progresif (menaik)
adalah tarif pajak dengan a Rp. 13.200.000,00 (tiga belas juta dua
prosentase yang semakin . ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak
meningkat untuk setiap dasar Orang Pribadi;
pengenaan pajak.
5. Tarif Pajak Regresif (menurun) b Rp. 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu
adalah tarif pajak dengan . rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang
menggunakan prosentase yang kawin;
menurun untuk setiap dasar
pengenaan pajak, tetapi c.Rp. 13.200.00,00 (tiga belas juta dua ratus
penurunannya sedikit-sedikit. ribu rupiah) tambahan untuk seorang istri
yang penghasilannya digabung dengan
4. Cara Menghitung Pajak penghasilan suami;
Sistem perpajakan adalah cara yang
digunakan oleh pemerintah untuk d Rp. 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu
memungut atau menarik pajak dari rakyat . rupiah) tambahan untuk setiap anggota
dalam rangka membiayai pembangunan keluarga sedarah dan keluarga semenda
dan pengeluaran pemerintah lainnya. dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat, yang menjadi tanggungan
a. Undang-Undang Nomor 16 tahun
sepenuhnya, paling banyak (3 (tiga) orang
2000 Tentang Ketentuan Umum
untuk setiap keluarga.
dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-undang ini berisi dua bab,
(2)Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yaitu :
mulai berlaku sejak Tahun Pajak 2006.
1. Bab I Tentang Pengertian dasar
yang berkaitan dengan Pajak dan Tarif Pajak Penghasilan
Perhitungan pajak. Menurut UU Nomor 17 tahun 2000, Tarif
2. Bab II Tentang Nomor Pokok Pajak yang ditetapkan atas penghasilan
Wajib Pajak (NPWP), Nomor wajib pajak perseorangan (orang pribadi) :
Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak, Surat Pemberitahuan dan
Tata Cara Pembayaran Pajak. Penghasilan Kena Pajak (PKP)
b. Undang-Undang Nomor 17 tahun - Sampai dengan Rp. 25.000.000,00
2000 Tentang Pajak Penghasilan. - Di atas Rp. 25.000.000,00 Rp. 50.000.000,0
Pengertian - Di atas Rp. 50.000.000,00 Rp. 100.000.000
- Di atasRp.100.000.000,00 Rp. 200.000.000
- Di atas Rp. 200.000.000,00 Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Sedangkan wajib pajak badan dalam adalah Pajak pusat yang hasil
negeri dan bentuk usaha tetap adalah : pemungutannya diserahkan ke
Pemerintah Daerah, untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya.
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
- Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 Tarif PBB
- Di atas Rp. 50.000.000,00 Rp. 100.000.000,00 Tarif PBB yang dikenakan pada obyek
- Di atas Rp. 100.000.000,00 pajak adalah 0,5% dari nilai jual obyek
kena pajak. Dan besarnya Nilai Jual
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun Obyek Pajak Tidak Kena Pajak
2000 Tentang Pajak Pertambahan ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000,00
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak untuk setiap wajib pajak atau sesuai
Penjualan Atas Barang Mewah. dengan peraturan yang berlaku.
Tarif PPN dan PPn BM Sedangkan Dasar pengenaan PBB
Menurut Pasal 7 UU nomor 18 tahun antara lain :
2000, tarif Pajak Pertambahan Nilai 1. Dasarnya adalah nilai jual obyek
(PPN) adalah : pajak.
(1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai 2. Besarnya nilai jual obyek pajak
adalah 10% (sepuluh persen). ditetapkan 3 tahun sekali oleh
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas Menteri Keuangan, kecuali untuk
Ekspor Barang Kena Pajak adalah daerah tertentu ditetapkan setiap
0% (nol persen). tahun sesuai dengan
(3) Dengan Peraturan Pemerintah, perkembangan daerahnya.
tarif pajak dapat diubah serendah- 3. Dasar perhitungan pajak adalah
rendahnya 5% (lima persen) dan Nilai Jual Obyek Pajak Kena
setinggi-tingginya 15% (lima belas Pajak (NJOPKP) yang ditetapkan
persen). serendah-rendahnya 20% dan
Sedangkan Tarif Pajak Penjualan Atas setinggi-tingginya 100% dari Nilai
Barang Mewah (PPn BM), menurut Jual Obyek Pajak (NJOP).
Pasal 8, adalah : 4. Besarnya Nilai jual kena pajak
ditetapkan dengan Peraturan
(1) Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Pemerintah dengan
Mewah serendah-rendahnya 10% memperhatikan kondisi ekonomi
(sepuluh persen) dan setinggi- nasional.
tingginya 75% (lima puluh persen).
(2) Atas ekspor barang kena pajak e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24
yang tergolong mewah dikenakan tahun 2000 Tentang Bea Meterai
pajak dengan tarif 0% (nol
persen). Bersdasarkan peraturan pemerintah
(3) Dengan Peraturan Pemerintah tersebut, besarnya bea meterai sebagai
ditetapkan kelompok barang kena berikut:
pajak yang tergolong mewah yang a. Surat perjanjian, akta notaris,
dikenakan PPn BM. akta PPAT, surat lamaran
(4) Macam dan jenis barang yang sebesar Rp 6.000,00
dikenakan PPn BM atas barang b. Dokumen nominal Rp 250.000,00
kena pajak yang tergolong mewah Rp 1.000.000,00 sebesar Rp
ditetapkan oleh Menteri 3.000,00
Keuangan. Lebih dari Rp 1.000.000,00
sebesar Rp 6.000,00
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun c. Cek dan bilyet giro sebesar Rp
1994 Tentang Pajak Bumi dan 3.000,00
Bangunan.
BAB X
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya Mendeskripsikan perdagangan
terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, internasional, valuta asing, dan pasar
perekonomian terbuka, mengenal pasar modal. modal

A. PENDAGANGAN INTERNASIONAL.
1. Pengertian, Faktor- faktor yang menyebabkan dan
Manfaat Perdagangan Internasional.
Perdagangan Internasional (International Trade) adalah kegiatan transaksi dagang antara negara yang
satu dengan negara yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah
suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Perancis, Jepang, China, Amerika
Serkat, Singapura, Malaysia dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional antara lain
1. Adanya perbedaan sumber alam
2. Adanya perbedaan faktor produksi.
3. Tidak semua negara mempunyai kondisi ekonomis yang sama.
4. Tidak semua negara dapat memproduksi sendiri suatu barang.
5. Adanya motif keuntungan dalam perdagangan.
6.Adanya persaingan antar pengusaha dan antar bangsa dalam hal perdagangan.
Perdagangan timbuk karena adanya dorongan atau motif untuk berdagang. Motif ini adalah kemungkinan
diperolehnya manfaat dari perdagangan atau Gains from trade. Secara garis besar manfaat dari perdagangan
internasional adalah :
a. Suatu negara memperolah sejumlah barang yang dibutuhkan
b. Suatu negara mendapatkan harga yang lebih murah dan pada barang
tersebut diproduksi sendiri
c. Suatu negara akan memperoleh keuntungan dan perdagangan In-
ternasional (gains from trade)
d. Suatu negara dapat melaksanakan kegiatan ekspor dan impor
e. Suatu negara dapat menambah devisa negara dan hasil ekspor
f. Suatu negara dapat melakukan alih tehnologi dari negara lain
g. Suatu negara dapat mempercepat pertumbuhan dan pembengunan
ekonomi
h. Suatu negara dapat meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan
Nasional Bruto)

2. Teori Perdagangan Internasional


a. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu 50ancer kebijaksanaan ekonomi yang dianut dan dipraktekkan oleh
sekelompok negarawan Eropa pada abad-abad keenam beals dan tujuh belas. Kebijaksanaan
Merkantilisme berpusat pada dua ide pokok.
1. Penumpukan logam mulia (emas)
2. Hasrat yang besar untuk mencapai dan mempertahabkan kelebihan nilai ekspor atas nilai impor.
Tujuan utama Merkantilisme adalah : pembentukan 50ancer nasional yang kuat dan pemupukan
kemakmuran nasional untuk mempertahankan mengembangkan kekuatan 50ancer. Pelopornya adalah
Sir Josiah child, Thomas Mun, Jean Bodin dan Van Hornich Colbert.
b. Teori Kaum Klasik
Asumsi (anggapan) yang dipakai kaum klasik dalam Teori Perdagangan Internasional :
a. Dua barang dan dua negara
b. Tidak ada perubahan teknologi
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja
d. Ongkos produksi yang konstan
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol)
f. Kebebasan bergerak faktor-faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas
negara
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar faktor produksi
h. Distribusi pendapatan tidak berubah

1. Adam Smith (Teori Keuntungan Mutlak)


Untuk menunjukkan kelebihan perdagnagn bebas atas perdagangan campur tangan pemerintah, Adam
Smith mengemukakan idenya tentang :
a. Pembagian kerja internasional
b. Spesialisasi internasional
Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang
dibutuhkan untuk membuat barang-barang tersebut.Atau singkatnya Keuntungan mutlak ditunjukkan
oleh satu negara unggul satu jenis produk.
Contoh :
Hari kerja per satuan output
Negara Dasar tukar dalam negeri
Rempah-rempah Permadani
Indonesia 400 kg/hari 200 unit/hari 1 perm = 2 kg rempah-rempah
Persia 200 kg/hari 800 unit/hari 1 perm = 0,25 kg rempah-rempah
Persia secara mutlak lebih efisien dalam produksi Permadani, sedangkan Indonesia secara mutlak
lebih efiesien dalam produksi Rempah-Rempah, sehingga Persia berspesialisasi pada produksi
Permadani dan Indonesia berspesialisasi pada produksi Rempah Rempah.
Oleh karena itu, Indonesia akan mengekspor rempah-rempah ke Persia dan Persia akan mengekspor
permadani ke Indonesia.

2. David Ricardo (Teori Keuntungan Komparatif)


David Ricardo membedakan dua keadaan :
a. Perdagangan dalam negeri
b. Perdagangan luar negeri
Untuk perdagangan dalam negeri berlaku prinsip keuntungan/ongkos mutlak (Adam Smith).
Perdagangan luar negeri, di lain pihak, tidak mungkin dilakukan atas dasar/ongkos mutlak. Menurut
Ricardo dalam perdagangan internasional dasar tukar ditentukan oleh ongkos komparatif (biaya yang
paling murah di negara yang bersangkutan). Atau singkatnya Keuntungan Kmparatif ditunjukkan oleh
satu negara unggul kedua jenis produk.
Contoh :
Hari kerja per satuan output
Negara Dasar tukar dalam negeri
Rempah-rempah Permadani
Indonesia 300 kg/hari 200 unit/hari 1 perm = 1,5 kg rempah-rempah
Persia 400 kg/hari 800 unit/hari 1 perm = 0,5 kg rempah-rempah

Dari contoh tersebut Persia memiliki keunggulan mutlak untuk kedua jenis produk tersebut, tetapi
keuntungan tertingginya pada produksi permadani. Dan Indonesia memiliki kelemahan mutlak untuk
kedua jenis produk, tetapi kelemahan terkecilnya pada produk rempah-rempah. Jika kedua negara
mengadakan perdagangan, maka kedua negara tetap mendapatkan keuntungan , yakni :
1. Di Persia 1 unit permadani = 0,5 kg rempah-rempah, dan di Indonesia 1 unit permadani = 1,5 kg
rempah-rempah, jika kedua negara berdagang, maka Persia akan mendapatkan keuntungan 1 kg
rempah-rempah.
2. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 2/3 unit permadani dan di Persia 1 kg rempah-rempah = 2
unit permadani. Jika kedua negara berdagang, maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan 1
1/3 permadani.

B. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Politik Proteksi.
Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant
industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan Kebijakan proteksi adalah :
- Memaksimalkan produksi dalam negeri
- Memperluas lapangan kerja
- Memelihana tradisi nasional
- Menghindari resiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan
- Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.

Kebijakan Proteksi dapat dilakukan melalui


A. Tarif dan Bea masuk.
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Dan
barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk yang
besar atas barang-barang dan luar negeri, mempunyai maksud untuk proteksi atas industri dalam negeri
dan untuk memperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor
dengan prosentase tertentu dari harga barang yang diimpor tersebut. Akibat dan pengenaan tarif, sebagai
berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar turun, dan
Impor barang turun
Ada tiga macam penentuan Tarif, atau bea masuk, yaitu :
a. Bea ekspor (export duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju negara lain (diluar costum area)
b. Bea transito (transit duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut negara lain .
c. Bea impor (import duties) adalah pajak / bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam suatu negara ( tom area)
B. Pelarangan impor.
Pelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar negeri,
dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.
Akibat Kebijakan pelarangan impor sebagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri
meningkat, dan Jumlah barang di pasar turun.
C. Kuota atau pembatasan impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri. Akibat
kuota serbagai berikut : Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di
pasar turun, dan Impor barang turun
D. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi perunit barang
produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya yang lebih murah dan
bisa bersaing dengan barang impor. Dampak kebijakan subsidi sebagai berikut : Harga barang di pasar
tetap, Produksi dalam negeri meningkat, Jumlah barang di pasar tetap dan Impor barang turun.
E. Dumping
Dumping adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni produsen menjual
barang di luar negeri lebih murah dan pada di dalam negeri.
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
- Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dan pada luar negeri, sehingga kurva permintaan
di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
- Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dan luar negeri.
2. Politik Dagang Bebas (Free Trade)
Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antar negara. Pihak-
pihak yang mendukung kebijakan perdagangan bebas mengajukan alasan bahwa perdagangan bebas akan
memungkinkan bila setiap negara berspesialisasi dalam memproduksi barang dimana suatu negara memiliki
keunggulan komparatif.
3. Politik Autarki
Politk autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh
negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip
perdagangan internasional yang menganjurkan adannya perdagangan bebas

C. PEMBAYARAN INTERNASIONAL

1. Cara Pembayaran Internasional.


a. Kompensasi Pribadi atau Private Compensation.
Adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk
dalam satu negara dimana penduduk tersebut tinggal.
b. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran dimuka
adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, dan pembayaran
tersebut dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa
barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir.
c. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang atau Commercial bill of exchange atau Commercial
draft atau Trade bill.
Adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah
harga barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya. Yang dimaksud dengan wesel adalah surat
perintah pembayaran dari seseorang (penarik wesel) yang ditujukan kepada orang lain (yang kena
tarik) untuk membayar sejumlah uang tertentu (nilai nominal wesel) kepada seseorang yang ditunjuk
dalam surat wesel (pemegang wesel) pada tanggal yang sudah ditentukan (hari jatuh tempo).
d. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang dimana bank
sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Sedangkan transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri dari :
- L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai dengan harga
barang melalui bank yang ditunjuk
- Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu
dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian
- Indutrial L/C, artinya import banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak
dipakai untuk barang konsumsi.
- Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank yang
ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum
mengapalkan barang-barang ekspor.
- Usance L/C artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu tertentu,
misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen

e. Pembayaran kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account).


Adalah cara membiayai transaksi perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang
krpada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran, Pembayaran dilakukan
setelah barang tersebut laku dijual atau sesudah satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal
pengiriman, atau sesuai dengan penjanjian yang mereka sepakati bersama.
2. Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Neraca Pembayaran adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi
antara penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun).
Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu
dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit.
1. Transaksi Debit (-) adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada
penduduk negara lain.
2. Transaksi kredit(+) adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara
yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.

3. Komponen Neraca Pembayaran


Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi
ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar
suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Transaksi dagang (Trade account)
2. Transaksi Pendapatan modal (ncome on investment)
3. Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5. Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)

4. Pos-pos di debit dan di kredit dalam neraca pembayaran


Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan dicatat pada sisi
kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran :

Transaksi Debit (-) Transaksi Kredit (+)


1. Neraca perdagangan 1. Neraca perdagangan
- Impor barang dari Negara lain - Ekspor barang ke Negara lain
2. Neraca jasa 2. Neraca jasa
- Pembayaran jasa ke penduduk LN - Penerimaan jasa dari penduduk LN
- Pembayaran biaya pariwisata ke LN - Peenerimaan pariwisata dari LN
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
- Pembayaran bunga dan deviden - Penerimaan bunga dan deviden
4. Neraca Modal 4. Neraca Modal
- Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran - Kredit yang diproleh dari LN dan Penerimaan
cicilan utang cicilan utang
5. Neraca Utang Piutang jangka panjang 5. Neraca Utang Piutang jangka panjang
- Pembelian obligasi dari LN - Penjualan obligasi ke LN

5. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran.


Dalam neraca pembayaran kemungkinan terjadi surplus dan kemungkinan terjadi defisit, yakni :
1. Defisit, apabila jumlah ekspor lebih kecil dari pada impor
2. Surplus, apabila jumlah ekspor lebih besar dari pada impor.
Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan oleh :
1. Stok Nasional, maksudnya Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan
stok nasional berarti surplus.
2. Pinjaman akomodatif, maksudnya Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan
impor berarti merupakan bagian dan defisit. Sedangkan Pinjaman yang masuk atas kemauannya
sendiri (pinjaman otonam) tidak mempengaruhi defisit.
3. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif
4. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Sedangkan dampak neraca pembayaran terhadap kegiatan ekonomi suatu negara antara lain :
1. Perubahan terhadap Kurs Devisa.
2. Perubahan terhadap harga.
3. Perubahan terhadap tingkat pendapatan.
4. Perubahan terhadap tingkat bunga
D. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL.
Untuk melakukan pembayaran ke luar negeri dari adanya transaksi internasional diperlukan suatu alat
pembayaran internasional atau alat pembayaran luar negeri, yang disebut dengan Devisa. Devisa dapat diperoleh
dengan dua sumber, yaitu :
1. Devisa umun adalah devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa, dan transfer.
Tingkat kurs devisa umum ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing.
2. Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kurs devisa kredit
ditentukan oleh Pemerintah, yang bertindak sebagai debitur, bukan oleh permintaan dan penawaran valuta
asing di pasar valuta asing.

E. SISTEM KURS VALUTA ASING.

1. Sistem standar emas (Gold Standart System) atau sistem kurs tetap (Fixed rate system).
Sistem standar emas (Gold Standard) mulai digunakan di Inggris tahun 1870, dimana masing-masing mata
uang memiliki kandungan emas tertentu. Sebagai contoh 1 mengandung 4 gram emas, sedangkan US $ 1
mengandung 2 gram emas, maka 1 dapat dibuat kurs dengan US dollar sebesar $ 2 atau US $ 1 = 0,5.
Dalam sistem standar emas kurs valuta asing relatif stabil, dapat berubah disekitar titik paritas arta yasa dan
dibatasi oleh titik ekspor emas dan titik impor emas.
Dan penggunaan sistem ini terdiri dan empat macam kurs valuta asing, yaitu :
a) Kurs paritas arta yasa (Mint Parity), adalah kurs yang menunjukkan perbandingan kandungan emas yang
diperoleh dengan menukarkan satu satuan uang suatu negara dengan satu satuan uang negara lain.
b) Kurs titik ekspor emas (Gold Export Point) adalah kurs valuta asing tertinggi yang terjadi dalam sistem
standar emas
c) Kurs titik impor emas (Gold Import Point) adalah kurs valuta asing terendah yang terjadi dalam sistem
standar emas.
d) Kurs valuta asing yang terjadi adalah kurs yang bergernak naik atau turun di sekitar kurs paritas arta yasa.
2. Sistem Kurs Mengambang / Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate System)
Sistem kurs mengambang adalah suatu sistem devisa dimana kurs suatu mata uang
dengan mata uang yang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik
menarik kekuatan pasar. Pada sistem ini keterkaitan sistem harga antan negara
terbentuk, karena kurs beban dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menentukan nilai mata uang dalam negeri yang dinyatakan dalam emas,
Ada dua macam sistem kurs mengambang, yaitu :
a. Sistem kurs mengambang yang murni (Clean Float), adalah sistem kurs ,mengambang
tanpa adanya campur tangan pemerintah (intervensi pemerintah). Pemerintah tidak berusaha untuk
menstabilkan kurs valuta asing.
b. Sistem kurs mengambang kurang murni (Dirty Float atau Managed Floating Exchange
Rate), adalah sistem kurs mengambang yang masih diintervensi oleh pemerintah atau penguasa moneter
melalui pasar. Pemerintah secara aktif melakukan upaya untuk menstabilkan kurs valuta asing.
5. Sistem Kurs Tambatan (Paged Rate System).
Dalam sistem kurs tambatan, mata uang yang dipergunakan dalam negeri merupakan mata uang yang tidak
konvertabel terhadap emas. Seperti halnya dalam sistem pengawasan devisa, kurs valurta asing ditetapkan
oleh pemerintah dan kuota valuta asing (Exchange Quota) tidak dipergunakan.
Suatu negara menggunakan sistem kurs tambatan apabila memenuhi syarat-syarat pokok sebagai berikut :
a. Mata uang dalam negeri tidak konvertabel terhadap emas
b. Tidak ada pembatasan mengenai penggunaan valuta asing
c. Kurs valuta asing ditentukan oleh pemerintah
4. Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau kurs yang distabilkan (Managed Float / Dirty Float)
Pada tahun 1972 sistem Bretton Woods mulai tidak berfungsi lagi, maka sistem moneter internasional yang
digunakan oleh sebagian besar negara dunia sampai saat ini adalah Sistem Kurs Mengambang Terkendali.
Dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral tidak menetapkan secara tegas perbandingan mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing. Jadi penentuan kurs diserahkan pada kekuatan pasar. Namun bank sentral
akan tetap melakukan pengawasan untuk mengatasi perubahan-perubahan yang mendadak dan yang dapat
menguncangkan stabilitas perekonomian.

F. KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL


1. Bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional.
1. Kerjasama ekonomi bilateral adalah kerjasama ekonomi yang melibatkan dua negara dan bersifat saling
membantu. Contoh Kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Inggris,
Indonesia dengan Amerika Indonesia dengan Australia, dan sebagainya.
2. Kerjasama Ekonomi Regional adalah kerjasama ekonomi diantara beberapa negara yang berada di kawasan
tertentu. Contoh : ASEAN, MEE, EFTA, APEC, AFTA dan sebagainya
3. Kerjasama Ekonomi Multilateral / Internasional adalah kerjasama ekonomi yang melibatkan banyak negara dan
tidak terikat oleh batas region atau wilayah atau kawasan negara tertentu.
Contoh : Kerjasama antara Indonesia, Jerman, Perancis, Jepang, Inggris, Korea, China, Rusia, Singapura, dan
sebagainya
4. Kerjasama Ekonomi Antar Regional yaitu kerjasama ekonomi diantara dua kelompok kerjasama ekonomi
regional.
Contoh : Kerjasama antara MEE dengan ASEAN.

2. Badan-badan kerjasama Ekonomi Regional.

1. ASEAN (Assiciation of South East Asian Nations) (World Trade Onganisation) Merupakan organisasi
atau Persatuan negara-negara Asia Tenggara.ASEAN Perdagangan yang bertujuan untuk memajukan
merupakan suatu kerjasama negara-negara untuk perdagangan internasional agar tercipta suasana
kestabilan politik, ekonomi dan sosial budaya. ASEAN yang dapat membatasi atau mengadakan
didirikan tanggal 8 Agustus 1967, dengan tujuan : peraturan yang bersifat menghambat kelancaran
- Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi, sosial pertukaran barang-barang internasional, dan
dan kebudayaan Asia Tenggara umumnya dan berusaha untuk meningkatkan volume
anggota pada khususnya perdagangan dunia dengan cara meliberalisasikan
- Mewujudkan terciptanya perdamaian dan kestabilan di perdagangan internasional.
kawasan Asia Tenggara 4. GATT (General Egreement on Tariff and Trade)
- Menciptakan kerjasama yang aktif dalam bidang atau Persetujuan Umum tentang Tarif dan
sosial, ekonomi dan kebudayaan Perdagangan.
2. EEC (European Economic Community) atau MEE Didirikan atas dasar perjanjian di Jenewa, Swiss.
(Masyarakat Ekonomi Eropa) EEC adalah suatu Merupakan persetujuan internasional dengan
kerjasama antara negara Eropa untuk menciptakan maksud untuk mengurangi atau menghilangkan
keselarasan anggota-anggotanya dalam hal ekonomi, rintangan-rintangan perdagangan internasional,
sosial dan kestabilan politik di Eropa. khususnya tarif dan bea cukai yang tinggi yang
EEC didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 oleh 9 ternyata menghambat ekspor impor antar negara.
negara dengan tujuan untuk bekerja ke arah Prinsip yang mendasari terbentuknya GATT adalah
pengembangan aktivitas ekonomi, yang serasi, :
ekspansi berkesimambungan dan seimbang, - Asas The Most Favourite Nation atau Non
pemantapan stabilitas, memacu peningkatan standar Diskriminasi, artinya bahwa setiap fasilitas
kehidupan dan ikatan lebih erat di antara sesama (terutama keringanan bea masuk bagi barang
anggotanya. tertentu) yang diberikan kepada suatu negara
Selain EEC, masyarakat Eropa juga membentuk anggota harus diberikan pula kepada semua
onganisasi lainnya, yaitu : negara anggota GATT lainnya.
- ECSC (European Coal and Steel Community) atau - Asas Resiprositas (saling menguntungkan), artinya
Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa apabila negara anggota lain memberikan
- EAEC (European Atomic Energy Community) atau keringanan, maka sebagai imbalannya negara
Masyarakat Tenaga Atom Eropa tersebut juga harus memberikan keringanan
kepada negara yang pertama tadi.
3. Badan-Badan Kerjasama Ekonomi Internasional. 5. IFC (International Finance Corporation) atau Badan
1. IMF (International Monetary Fund) atau Dana Keuangan Internasional.
Moneter Internasional. IFC didirikan pada tanggal 24 Juli 1956 bertugas
Badan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1945 memberikan pinjaman kepada pengusaha swasta
setelah diadakan Konferensi di Bretton Woods, dan membantu mengalihkan investasi luar negeri
Amerika. Dengan maksud untuk melancarkan ke negara-negara sedang berkembang,
kembali moneter internasional yang meliputi Sedangkan tugasnnya adalah memupuk
Penetapan kurs devisa, pemeliharaan kurs devisa, perkembangan ekonomi dinegara-negara anggota,
membantu negara anggota dalam menghadapi terutama memberikan kredit jangka panjang
kesulitan neraca pembayaran, memberi saran kepada pengusaha swasta tanpa jaminan dan
pencegahan inflasi dan sebagainya. pemerintah.
2. IBRD (International Bank for Reconstruction and 6. IDA (International Development Association) atau
Development) atau World Bank (Bank Dunia) Perhimpunan Pembangunan Internasional.
IBRD atau Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 IDA didirikan tahun 1960 di Washington DC,
Desember 1945 dengan tujuan untuk membantu Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mendorong
pembiayaan usaha-usaha pembangunan dan kemajuan ekonomi negara-negara yang sedang
perkembangan negara-negara anggotanya dengan berkembang dan memberi pinjaman dengan syarat
memudahkan penanaman modal untuk tujuan yang pinjaman yang ringan.
produktif. Atau singkatnya IBRD bertugas untuk 7. UNCTAD (United Nations Conference on Trade
menangani masalah investasi internasional. and Development) atau Konferensi PEB tentang
3. ITO (International Trade Organisation) atau perdagangan dan Pembangunan. UNCTAD
Organisasi Pendagangan Internasional, atau WTO didirikan dengan maksud untuk mengusahakan
kemajuan perdagangan dunia dan mengatur 17. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
komoditi, hasil industri, pengalihan teknologi, APEC didirikan pada bulan November 1989 yang
perkapalan dan lain-lain. Dan untuk menyalurkan merupakan gabungan negara-negara Asia Pasifik /
serta melancarkan perundingan internasional Selatan (negara sedang berkembang) dengan
mengenai ekspor impor antara negara industri tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
dengan negara yang sedang berkembang, yang keadaan ekonomi negara anggotanya.
sering disebut Dialog Utara Selatan Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerjasama
8. ILO (International Labour Organisation) atau APEC dewasa ini mencakup 3 program kegiatan
Organisasi Buruh Sedunia. utama, yaitu :
ILLO didirikan dengan tujuan untuk menciptakan a. Program yang berkaitan dengan upaya
perdamaian melalui keadilan sosial, perbaikan nasib liberalisasi perdagangan (Trade Liberalizatin)
buruh, stabilitas ekonomi sosial dan menyusun b. Program yang memberikan perhatian terhadap
hukum perburuhan. upaya untuk memperlancar kegiatan
9. FAO (Food and Agricultural Organization) atau perdagangan dan investasi (Trade and
Organisasi Makanan dan Pertanian. Investment Facilitation Program)
Badan ini didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dengan c. Program kerjasama pembangunan
tujuan untuk memajukan pertanian, peternakan, (Development Cooperation Program)
perikanan, kehutanan, pengairan, sistem bercocok diantaranya termasuk program bantuan tehnik.
tanam dan lain-lain. 18. AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan
10. UNDP (United Nations Development Program) atau Pendagangan Bebas Iysia Tenggara.
Program Pengembangan PBB. AFTA menupakan organisasi pendagangan bebas
UNDP merupakan suatu badan yang memberikan ASEAN dengan mak sud untuk mengantisipasi
sumbangan untuk membiayai survey jalan di dalam menghadapi era perdagangan be bas dunia.
Indonesia, dan menangani program pengalihan 19. EFTA (European Free Trade Association) atau
teknologi. Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.
11. UNIDO (United Nations Industrial Development Badan ini bertujuan untuk bekerjasama dalam
Organization) atau Organisasi pengembangan perdagangan dan pajak untuk barang-barang
Industri PBB. industri.
UNIDO didirikan dengan tujuan untuk pengembangan 20. NAFTA (North American Free Trade Agreement)
industri seperti pembukaan lapangan baru dibidang atau Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika
industri, perbaikan sistem industri yang masih ada Utara. Badan ini didirikan untuk memajukan dan
dan lain-lain. meningkatkan perdagangan di kawasan Amerika
12. APO (Asian Productivity Organization) Utara. Perjanjian perdagangan bebas tersebut
Didirikan pada tahun 1961 dengan maksud : dilakukan dengan cara menghilangkan atau
- untuk meningkatkan peranan produktifitas dan mengurangi hambatan-hambatan di bidang
pengembangan ekonomi perdagangan, baik dalam bentuk hambatan tarif
- untuk meningkatkan usaha-usaha di bidang maupun nontarif.
kegiatan tertentu khususnya pertanian dan
perindustrian 21. IDB (Islamic Development Bank) atau Bank
13. ADB (Asian Development Bank) atau Bank Pembangunan Islam.
Pembangunan Asia. Tujuan didirikannya ADB adalah IDB didirikan tanggal 23 April 1975, dengan tugas
meminjamkan dana dan memberikan bantuan teknik utama untuk membantu negara-negara anggota,
kepada negara-negara yang sedang berkembang. yaitu negara-negara Islam dalam meningkatkan
14. OPEC (Organization of Petroleum Exporting pembangunan dibidang ekonomi dan sosial. Iuran
Countries) atau Organisasi negara-negara dan setonan anggota IDB dinyatakan dalam satuah
Pengekspor Minyak. ID (Islamic Dinars).
OPEC didirikan pada tahun 1960, dengan tujuan :
- menghimpun negara-negara penghasil dan 22. ASEM (Asia Europe Meeting)
pengekspor minyak ASEM merupakan forum kerjasama negara Asia
- menjaga kestabilan harga minyak dan Eropa untuk memelihara perdamaian secara
- menghindarkan persaingan antara negara global, stabilitas dan kemakmuran yang bertujuan
penghasil minyak untuk memajukan kegiatan perdagangan dan
- berusaha untuk memenuhi kebutuhan minyak di investasi lebih besar antara dua kawasan melihat
seluruh dunia liberalisasi perdagangan dan investasi serta
15. CGI (Consulative Group on Indonesia) fasilitasi di antara negara anggota. Kerjasama
Merupakan kelompok beberapa negara yang ASEM ini berdiri tahun 1996, oleh 25 negara.
memberi bantuan kepada Indonesia, dengan syarat
tanpa Belanda di dalamnya. CGI didirikan sebagai
pengganti IGGI pada bulan Maret tahun 1992.
16. OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) atau kerjasama ekonomi antar negara
berkembang. OECD bermaksud untuk
mempenjuangkan kestabilan ekonomi anggota-
anggotanya dan juga membantu negara-negara
berkembang
BAB XI
PASAR MODAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


3. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya Mendeskripsikan perdagangan
terhadap pembangunan ekonomi, APBN dan APBD, internasional, valuta asing, dan pasar
perekonomian terbuka, mengenal pasar modal. modal

A. BURSA
Bursa merupakan pasar abstrak artinya keseluruhan permintaan dan penawaran yang berhubungan satu sama
lain dan barang yang diperjualbelikan berdasarkan contoh saja (Sampel produksi). Sedangkan transaksi berikutnya
berdasarkan perjanjian yang disepakati bersama. Termasuk dalam pasar abstrak yaitu : Pasar Uang, Bursa efek/pasar
modal, bursa valuta asing, bursa komoditi dan bursa tenaga kerja.

1. PASAR UANG (Money Market)


Pasar uang adalah pasar yang memperdagangkan kredit jangka pendek yang mempunyai jangka waktu kurang dari
satu tahun, seperti wesel, surat-surat berharga dan sebagainya.
Fungsi pasar uang diantaranya :
1. mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau
keperluan jangka pendek lainnya;
2. memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3. menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

Adapun surat-surat berharga yang diperdagangkan antara lain : Surat wesel, SBI (Sertifikat Bank Indonesia),
SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), Call Money, Commercial Paper dan Sertifikat deposito.

Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang adalah: Bank-bank, Perusahaan-perusahan Umum, Perusahaan
Asuransi, Yayasan dan Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai.

Keuntungan adanya pasar uang :


a. Terpenuhinya kebutuhan dana jangka pendek bagi Badan Usaha yang memerlukan
b. Tersalurnya dana dari penabung yang ingin membungakan modalnya
c. Pembeli akan mendapatkan keuntungan berupa bunga
Keburukan adanya pasar uang :
a. Mendorong untuk berspekulasi
b. Jika kursnya turun akan menimbulkan kerugian bagi pembeli

2. Pasar VALUTA ASING (Foreign Exchange Market)


Pasar Valuta Asing (Valas) adalah pasar yang memperdagangkan valuta asing atau uang asing dan sebagai
lembaga pasar dimana orang dapat memperoleh fasilitas untuk melakukan pembayaran kepada penduduk Negara
lain atau menerima pembayaran dari penduduk Negara lain. Secara umum permintaan atau penawaran valuta asing
dilakukan di bursa valuta asing yang diselenggarakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya. Pertemuan antara
permintaan dan penawaran valuta asing akan membentuk kurs atau nilai tukar (Exchange Rate)
Kurs valuta asing terdiri dari dua macam :
1. Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila menukar dari Mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing, dengan cara dibagi.
2. Kurs Beli adalah kurs yang berlaku apabila menukar dari Mata uang asing terhadap mata uang dalam
negeri, dengan cara dikalikan

Ada tujuh mata uang dunia yang biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh mata uang
dunia tersebut adalah : Dolar Amerika / USD, Poundsterling Inggris / GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss
Franc / CHF, Japanese Yen / JPY, Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD

Keuntungan adanya Pasar Valuta Asing :


a. Hubungan Perdagangan antar negara semakin berkembang
b. Mempermudah pertukaran uang bagi seseorang yang memerlukan transaksi di luar negeri
c. Mendorong berkembangnya expor dan impor
Keburukan adanya Pasar Valuta Asing :
a. Perubahan kurs akan mendorong spekulasi
b. Menimbulkan inflasi (kenaikan harga barang secara umum)
c. Jika negara sedang resesi, akan mendorong kebijakan Devaluasi
3. PASAR MODAL (Capital Market)
Pasar Modal diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1995. Menurut UU ini yang dimaksud dengan :
1. Afiliasi adalah:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal;
b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris
yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau
dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak
yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
2. Anggota Bursa Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan
mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.
3. Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.
4. Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara
mereka.
5. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
6. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.
7. Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian,
atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal,
atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
8. Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
9. Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian Transaksi Bursa.
10. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral
bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain.
11. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
13. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
14. Penasihat Investasi adalah Pihak yang memberi nasihat kepada Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian
Efek dengan memperoleh imbalan jasa.
15. Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
16. Penitipan Kolektif adalah jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang
kepentingannya diwakili oleh Kustodian.
17. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum
bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.
18. Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan
sendiri atau Pihak lain.
19. Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal oleh
Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.
20. Perseroan dalah perseroan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
21. Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.
22. Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau
suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
23. Pihak adalah orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.
24. Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh Pihak.
25. Prinsip Keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain
yang tunduk pada Undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut.
26. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak
lain membeli Efek.
27. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
28. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau
harga Efek.
29. Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio
investasi kolektif.
30. Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang.
Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh:
a. Bank Umum; dan
b. Pihak lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Sedangkan Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor 179/KMK.010/2003.

Adapun instrument dalam pasar modal diantaranya :


1. Saham, adalah tanda penyertaan modal pada Perseroan
Terbatas (PT) sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
Saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek terdiri dari : Saham Biasa (Common Stock) dan Saham Preferen
(Preffered Stock)
2. Obligasi adalah surat tanda meminjamkan uang yang
mempunyai jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari 1 tahun. Dengan demikian pada hakikatnya obligasi
adalah surat tagihan atas beban atau tanggungan pihak yang menerbitkan / mengeluarkan obligasi tersebut.
3. Waran / Futures adalah efek yang diterbitkan oleh
suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut
pada harga dan jangka waktu tertentu
4. Sertifikat Danareksa adalah surat berharga yang
diterbitkan oleh PT Danareksa (Persero) untuk mewakili efek / surat berharga yang dibeli oleh PT Danareksa
sebagai pendukung atau jaminannya. Sedangkan sertfikat Dana adalah jenis sertifikat atas tunjuk yang
didukung oleh portepel berasal dari sebagian kekayaan Danareksa yang dipisahkan terdiri dari saham, obligasi
dan surat berharga pasar uang dimana pengelola portepelnya dilakukan oleh Danareksa selaku pengelola dana
5. Opsi adalah Pasar keuangan memperdagangkan hak
untuk menentukan pilihan terhadap saham dan obligasi

Lembaga-lembaga pengelola pasar modal terdiri dari :


1. Badan Pembina Pasar Modal adalah Badan yang dibentuk untuk memberikan pengarahan
dan pertimbangan kebijaksanaan kepada menteri keuangan di bidang pasar modal
2. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) adalah badan yang berada langsung di bawah
dan bertanggung jawab kepada menteri keuangan, yang bertugas :
a. mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjua saham-
sahamnya melalui pasar modal apakah telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan sehat serta baik
b. menyelenggarakan bursa pasar modal yang efekif dan efisien
c. terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual saham-
sahamnya melalui pasar modal
Dijelaskan dalam pasal 3 Kepmenkeu RI No : 503/KMK.01/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal, fungsi Bapepam adalah:
a. penyusunan peraturan di bidang Pasar Modal;
b. pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari
Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di Pasar Modal;
c. penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik;
d. penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
e. penetapan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal;
f. pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. PT Danareksa (Persero) adalah Perusahaan yang dapat mempercepat proses
pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan daham-saham dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengerahan dana dan mengelola dana tersebut dengan maksud agar masyarakat luas dapat turut serta
menikmati keuntungannya
Manfaat Pasar Modal bagi Masyarakat
1) Dengan adanya penambahan modal memungkinkan dua usaha dapat lebih meningkatkan kegiatan usahanya.
2) Dengan adanya penyaluran modal kepada pihak lain memungkinkan para pemilik modal mendapatkan
keuntungan dari modal yang dipinjamkan.
3) Penambahan modal mendorong peningkatan produksi dan memperluas lapangan kerja.
4) Meningkatkan penyediaan kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa.
5) Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Fungsi Bursa Efek/Pasar Modal
1. sebagai sarana badan usaha untuk mendapatkan tambahan modal;
2. sebagai sarana pemerataan pendapatan;
3. memperbesar produksi dengan modal yang didapat sehingga produktivitas meningkat;
4. menampung tenaga kerja; dan
5. memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah.

Keuntungan yang diperoleh dengan adanya pasar modal antara lain :


a. Dunia usaha dapat memperoleh tambahan modal untuk meningkatkan
hasil produksinya
b. Penanaman modal (investor)memperoleh keuntungan dari
investasinya
c. Orang-orang yang terkait dalam pasar modal dapat memperoleh
penghasilan dari kegiatan di bursa efek
d. Pemerintah mendapat tambahan pajak
Sedangkan kerugiannya :
a. Mendorong spekulasi untuk pihak yang terkait (terutama investor)
b. Jika harga kurs menurun maka akan menimbulkan kerugian bagi investor

4. PASAR BARANG BERJANGKA (Bursa Komoditas)

Pasar barang berjangka adalah produk trading (perdagangan) yang memperdagangkan kontrak berjangka suatu
komoditi dengan nominal tertentu. Nilai investasinya 10% dari nilai kontrak, keuntungan didapat dari pergerakan
harga komoditi yang diperdagangkan dan keuntungan yang diperoleh adalah keuntungan penuh (100%), serta
kerugian yang mungkin terjadi bisa sebagian atau seluruh margin. Sedangkan Bursa Komoditi adalah pasar
dimana permintaan dan penawaran terjadi atas suatu barang berdasarkan contoh saja, sedangkan penyerahan dan
pembayarannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Keuntungan Pasar Barang berjangka/ Bursa Komoditas berjangka :


a. Mendorong peningkatan perdagangan barang dan perluasan ekspor
b. Meningkatkan devisa 60ancer
c. Menyerap tenaga kerja
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Kerugian adanya Pasar Barang :
a. Jika harga tturun, akan menimbulkan devaluasi
b. Melimpahnya barang di pasar akan mengakibatkan harga jualnya menurun

5. PASAR TENAGA KERJA

Pasar tenaga kerja adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran tenaga kerja. Dalam pasar tenaga kerja
terjadi pertemuan antara pencari kerja dan penyedia lapangan pekerjaan.
Informasi tentang penyediaan lapangan pekerjaan dapat diperoleh pada Kantor Departemen Tenaga Kerja atau
melalui mas media. Baik media cetak maupun media elektronik.

Keuntungan Pasar Tenaga Kerja


a. Memudahkan pencari kerja untuk memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan
b. Terhindarnya Calo tenaga Kerja
c. Memudahkan Badan Pemerintah/Swasta untuk memperoleh tenaga kerja
Sedangkan kerugiannya :
a. Sering tidak sesuai antara Pemerintah dengan penawaran Tenaga Kerja
b. Jika Penawaran Tenaga Kerja melimpah, maka upah yang ditawarkan akan
menjadi rendah

B. MEKANISME KERJA BURSA EFEK


Dalam mekanisme kerja bursa efek terbih dahulu suatu perusahaan yang masuk dalam bursa efek adalah
perusahaan yang sudah Go Public, artinya perusahaan yang sudah layak untuk menawarkan sahamnya di
bursa efek. Prosedur Emisi Efek (Go Public) adalah rangkaian kegiatan dari suatu perusahaan yang akan
memasyarakatkan sahamnya atau menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat, dengan ketentuan
diatur oleh Menteri Keuangan. Setelah perusahaan mencapai Go Public, maka langkah berikutnya melakukan
Perdagangan Efek di Bursa Efek yang telah terdaftar.
Dalam mekanisme pasar modal di Indonesia, terdapat empat golongan pelaku utama yaitu investor (pemodal),
sector bisnis (emiten), lembaga penunjang pasar modal dan badan pemerintah.
a. Lembaga penunjang pasar modal diantaranya : Penjamin Emisi Efek , , Wali Amanat (Trustee) ,
Penanggung (Guarantor) , Kustodian, Perantara Perdagangan Efek , Biro Administrasi Efek (BAE) ,
Anggota Bursa efek dan sebagainya
b. Profesi Penunjang Pasar Modal diantaranya : Akuntan Publik , Notaris , Konsultan Hukum , dan
Perusahaan Penilai
C. ISTILAH-ISTILAH LAIN DALAM PASAR MODAL
Pasar Modal (capital market) adalah pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana.Penerbitan surat berharga dilakukan melalui mekanisme
Penawaran Umum (Public Offering) atau sering disebut go public. Sedangkan Pasar Sekunder merupakan
pasar yang memfasilitasi jual beli atas surat berharga yang telah diterbitkan melalui penawaran umum tersebut.
Pihak perusahaan yang menawarkan surat berharga (efek) kepada masyarakat investor melalui penawaran umum
disebut Emiten.

KELEMBAGAAN DAN PELAKU PASAR MODAL

BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) merupakan lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang
melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Secara struktural BAPEPAM berada di bawah
pengawasan dan pengendalian Menteri Keuangan.

LEMBAGA PASAR MODAL

1. BURSA EFEK
adalah lembaga/perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek. (Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995)
Tugas Bursa Efek:
a. Menyediakan sarana perdagangan efek
b. Mengupayakan likuiditas perdagangan efek
c. Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat
d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public
e. Menciptakan instrumen dan jasa baru
f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan

2. LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP)


merupakan lembaga di pasar modal yang memberikan jasa kliring dan penjaminan atas transaksi yang terjadi di
bursa.
Fungsi LKP:
a. Melakukan kliring (proses penentuan hak dan kewajiban anggota bursa yang timbul dari transaksi bursa)
atas semua transaksi bursa pada Bursa Efek di Indonesia
b. Melakukan penjaminan penyelesaian transaksi bursa

3. LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP)


adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi Bank
Kustodian dan Perusahaan Efek.
Bank Kustodian adalah bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, surat berharga,
maupun barang-barang berharga lainnya.

4. PERUSAHAAN EFEK
adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek
dan/atau Manajer Investasi.

PELAKU PASAR MODAL

1. PENJAMIN EMISI EFEK


adalah Perusahaan yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi
kepentingan Emiten tersebut.
Kontrak ini memiliki sistem penjaminan dalam dua bentuk:
a. Best Effort, yaitu Penjamin Emisi hanya menjual sebatas yang laku
b. Full Commitment, yaitu Penjamin Emisi menjamin penjualan seluruh saham yang ditawarkan.
2. PERANTARA PEDAGANG EFEK
Dalam masyarakat awam, istilahnya adalah pialang (broker).
a. Perantara jual beli efek artinya bertindak sebagai perantara dalam aktivitas jual beli efek.
b. Pedagang efek artinya di samping bertindak sebagai perantara juga dapat melakukan aktivitas jual beli
saham untuk kepentingan perusahaan efek itu sendiri.
Tugas Perantara Pedagang Efek:
a. Menyelesaikan amanat jual beli dari pemberi amanat.
b. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para investor.
c. Membantu mengelola dana bagi kepentingan para investor.
d. Memberikan saran kepada para investor.

3. MANAJER INVESTASI
adalah perusahaan/perorangan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM untuk mengelola portofolio efek
untuk para investor atau nasabah, baik secara perorangan atau kolektif.

EMITEN
Adalah pihak yang melakukan kegiatan Penawaran Umum, yaitu perusahaan yang telah mengeluarkan saham atau
obligasi yang dijual kepada masyarakat.
PERUSAHAAN PUBLIK (Public Company)
Adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh sekurang-kurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar.

INVESTOR
Adalah orang yang memiliki dana lebih untuk diinvestasikan ke dalam pembelian saham atau obligasi.

SAHAM
Merupakan surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atau penyertaan modal investor di dalam suatu
perusahaan.
Penjualan saham pertama kali kepada publik disebut dengan istilah Pasar Perdana (Primary Market)
Keuntungan memiliki saham:
a. Dividen, yaitu bagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit
saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
b. Capital Gain, adalah selisih antara harga beli dan harga jual yang lebih tinggi.
Misalnya seorang investor membeli saham Bank BNI dengan harga Rp 900,00. Beberapa waktu kemudian
investor menjual saham tersebut dengan harga Rp 1.200,00 per lembar. Berarti ia mendapat capital gain
sebesar Rp 300,00 per lembar saham yang dijual.

OBLIGASI
Adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengeluarkan obligasi menjamin sejumlah
dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala maupun pokok utang pada
waktu yang telah ditetapkan kepada pembeli obligasi tersebut.
Keuntungan membeli obligasi:
a. Memberikan pendapat tetap berupa kupon (bunga).
b. Capital gain, yaitu keuntungan penjualan obligasi dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga
belinya.
Terdapat tiga jenis tingkat penjualan obligasi:
1. Obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokok obligasi (premium)
2. Obligasi dijual sama dengan nilai pokok obligasi (at par)
3. Obligasi dijual lebih rendah dari nilai pokok obligasi (discount)

REKSA DANA
Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Keuntungan membeli Reksa Dana
a. Diversifikasi Efek
b. Memudahkan investasi di pasar modal
c. Efisiensi waktu
Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
c. Reksa Dana Saham (Equity Funds)
d. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

PASAR SEKUNDER (Secondary Market)


Merupakan pasar yang difasilitasi oleh Bursa Efek untuk jual beli saham yang telah diperoleh di Pasar
Perdana.
Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek,
yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Surabaya (BES) sebagai tempat berlangsungnya perdagangan
efek di Pasar Sekunder.
Batasan dalam perdagangan saham adalah batasan minimal yang dikenal dengan istilah satuan
perdagangan atau lot. Satu lot setara dengan 500 saham.

Prosedur Perdagangan Saham di BEI (Bursa Efek Indonesia) :


1. Investor menghubungi Perusahaan Efek baik untuk order beli atau jual saham.
2. Order beli atau jual saham yang disampaikan investor akan diteruskan oleh petugas di Perusahaan Efek
(dealer) ke pialang yang ada di lantai bursa. Pialang di lantai bursa akan memasukkan order tersebut ke sistem
komputer BEI yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS). Jika order terpenuhi, pialang memberitahukan dealer
untuk selanjutnya disampaikan lepada investor.
3. Semua transaksi yang terjadi di sistem JATS selanjutnya dikirim ke sistem komputer yang ada di LKP dan LPP
untuk memasuki tahap penyelesaian transaksi (settlement).
4. Netting adalah proses yang ada di sistem komputer LKP yang bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban
masing-masing perusahaan efek.
5. Sistem komputer di LPP akan menyelesaikan transaksi yaitu dengan cara melakukan pemindahbukuan antar
rekening.
6. Hasil penyelesaian transaksi selanjutnya disampaikan kepada masing-masing Perusahaan Efek yang
selanjutnya akan menyerahkan hak dan kewajiban para nasabahnya.
7. Proses penyelesaian transaksi dalam waktu tiga hari atau dikenal dengan istilah T+3.

ISTILAH-ISTILAH SAHAM
1. Previous Price, menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.
2. Open atau Opening Price, menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan sesi I (jam 09.30)
perdagangan.
3. High atau Highest Price, menunjukkan harga tertinggi suatu saham yang terjadi sepanjang pergadangan pada
hari itu.
4. Low atau Lowest Price, merupakan harga terendah suatu saham yang terjadi sepanjang pergadangan pada
hari itu.
5. Last Price, merupakan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
6. Change menunjukkan selisih antara harga Previous dengan harga Last yang terjadi.
7. Close atau Closing Price, merupakan harga penutupan suatu saham yang terjadi pada akhir sesi II (jam
16.00).

INDEKS HARGA SAHAM


Merupakan indikator yang dapat dipergunakan para investor untuk mengetahui pergerakan pasar dan pergerakan harga
saham.
Indeks berfungsi:
1. Sebagai indikator tren pasar.
2. Sebagai indikator tingkat keuntungan.
3. Sebagai tolok ukur kinerja suatu portofolio.
4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.
5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.

Macam-macam Indeks di BEJ:


1. Indeks Individual
adalah indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada BEJ
2. Indeks Harga Saham sektoral
adalah indeks semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, yaitu pertanian, pertambangan, industri
dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
adalah indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.
4. Indeks LQ-45
adalah indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada dua variabel yaitu likuiditas perdagangan dan
kapitalisasi pasar.
5. Indeks Syariah (Jakarta Islamic Index JII)
adalah indeks yang terdiri atas 30 saham yang mengakomodasi syariah investasi dalam Islam atau indeks yang
berdasarkan syariah Islam.
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan
adalah indeks yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEJ yaitu kelompok Papan
Utama dan Papan Pengembang.
Cara Perhitungan Indeks Harga Saham
Perhitungan indeks di BEJ menggunakan rata-rata tertimbang dari nilai pasar (market value weighted average index)
dengan rumus:
Nilai Pasar
Indeks = X 100
Nilai Dasar

Keterangan :
Nilai Pasar adalah kumulatif jumlah saham hari ini atau disebut sebagai kapitalisasi pasar.
Nilai Dasar adalah nilai yang dihitung berdasarkan harga perdana dari masing-masing saham atau berdasarkan harga
yang telah dikoreksi jika perusahaan telah melakukan kegiatan yang menyebabkan jumlah saham yang tercatat di bursa
berubah, atau kegiatan yang menyebabkan perubahan harga dasar saham tersebut.

BAB XII
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


4. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Mendeskripsikan persamaan akuntasi
Mencatat transaksi perusahaan jasa
dalam jurnal dan buku besar
Membuat laporan keuangan perusahaan
jasa

A. DEFINISI AKUNTANSI

Akuntansi sering disebut sebagai Bahasa Bisnis atau Bahasa Pengambilan Keputusan , karena semakin kita
dapat memahami dan menguasai ilmu akuntansi, maka akan semakin baik pulan untuk menangani dunia usaha, dan
dapat menangani berbagai aspek keuangan suatu perusahaan
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu :
a. Definisi dari sudut pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi.
b. Definisi dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.

B. PROSES AKUNTANSI

a. Tahap pencatatan dan penggolongan meliputi kegiatan :


1. Penyusunan atau pembuatan bukti bukti pembukuan
atau bukti transaksi, baik transakai internal maupun transaksi eksternal.
2. Pencatatan ke dalam jurnal, baik ke dalam jurnal umum
maupun ke dalam jurnal khusus
3. Posting atau pencatatan ke buku besar, baik ke buku
besar utama maupun buku besar pembantu
b. Tahap pengikhtisaran / peringkasan meliputi kegiatan :
1. Penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang ada pada buku besar
2. Penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau fakta yang sebenarnya pada
akhir periode, dan penyusunan kertas kerja/neraca lajur, yang bertujuan untuk mempermudah penyusunan
laporan keuangan
3. Pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu perusahaan dan
sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifats sementara (Temporary account)
4. Pembuatan necara saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek kembali pencatatan yang akan
dilakukan pada periode berikutnya
5. Penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan pencatatan pada
periode akuntansi berikutnya
c. Tahap pelaporan dan penganalisaan meliputi kegiatan :
1. Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri dari Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca
dan Laporan Arus Kas
2. Pembuatan analisa laporan keuangan, digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, baik untuk
perkembangan usaha maupun untuk penambahan investasi.
C. KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI PEMAKAI.

Informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan memiliki Kegunaan yaitu :
1. sebagai alat perencanaan, pengendalian kegiatan perusahaan dan dasar pembuatan keputusan bagi pimpinan
2. sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak di luar perusahaan.
Sedangkan Pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain :
a. Pihak intern atau Pimpinan perusahaan (Manajer)
b. Pihak ekstern perusahaan, terdiri dari :
1. Investor atau calon investor
2. Karyawan
3. Pemberi Pinjaman (Bank)
4. Pemasok atau Kreditur lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat

D. BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI

a. Akuntansi keuangan atau akuntansi umum (Financial Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya sejak dari
pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan pihak di luar
perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintahdan lain sebagainya.
b. Akuntansi manajemem (Management Accounting) adalah akuntansi yang meliputi segala kegiatan di dalam
perusahaan dan membantu manajemen perusahaan, untuk pertimbangan pengambilan keputusan
c. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung
biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (pabrik) atau perusahaan industri.
d. Akuntansi pemeriksaan (Auditing) adalah akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan bebas atas
akuntansi umum, yang biasanya dikerjakan oleh akuntan public
e. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) adalah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, seperti
pengisian SPT, perhitungan PPh, PPN dan sebagainya. Dengan tujuan untuk memenuhi peraturan perpajakan
yang berlaku dan untuk menekan pajak seminimal mungkin.
f. Akuntansi Anggaran (Budgetting) adalah akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu
tertentu dilengkapi sistem penganalisaan dan pengawasannya
g. Sistem akuntansi(Accounting System) adalah akuntansi yang berhubungan dengan prosedur akuntansi dan
peralatannya serta penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan
h. Akluntansi Pemerintahan (Government Accounting) adalah akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan.

E. BIDANG GARAPAN / PROFESI AKUNTANSI


Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang. Berdasarkan lingkup
kegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi terdiri dari :
1. Akuntan Publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan dengan
sejumlah pembayaran tertentu, yang juga disebut akuntan ekstern
2. Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau
Negara
3. Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar atau dosen di perguruan tinggi
4. Akuntan Intern atau akuntan Perusahaan adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus
di bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.

F. ETIKA PROFESI AKUNTAN

Etika Profesi Akuntan adalah kode etik seorang akuntansi yang diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya
dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Etika professional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut
dengan istilah Kode Etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan.
Prinsip etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia antara lain :
1. Tanggung jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
6. Kerahasiaan.
7. Perilaku Profesional
8. Standar Teknis
G. DASAR HUKUM PELAKSANAAN AKUNTANSI.

Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman
pada suatu dasar hokum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar ini
merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal.
Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan membahas antara lain :
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
3. Definisi, pengakuan dan pengkuruan unsure-unsur yang membentuk laporankeuangan, dan
4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Tujuan penyusunan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi :
1. komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya
2. penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK
3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, dan
4. para pemakai laopran keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan SAK

H. ASAS ATAU ASUMSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.


Dalam menyusun laporan keuangan suatu perusahaan digunakan anggapan dasar atau asumsi dasar agar laporan
keuangan yang dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Asumsi dasar
penyusunan laporan keuangan yang dimaksud diantaranya adalah :
1. Asas Accrual Basic (Dasar Akrual)
2. Asas Cash Basic (Dasar Tunai).
3. Asas Kesatuan Usaha ( Konsep Entitas)
4. Asas Going Concern (Kelangsungan usaha)
5. Asas Pembandingan Pengeluaran beban dengan Penghasilan (Matching Concept)
6. Asas Harga Perolehan (Cost)

I. SIFAT, JENIS, DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN.


Laporan keuangan(Financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu
ringkasan dari transaksi keuangan. Laporan keuangan disusun untuk memberikan informasi tentang posisi harta,
utang dan modal yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan serta laba dan ruginya. Laporan keuangan yang
disusun memiliki tujuan. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Sifat (Karakteristik Kualitatif) Laporan keuangan, diantaranya : Dapat dipahami, Relevan, Materialitas,
Keandalan (Reliable), Penyajian Jujur, Substansi Mengungguli Bentuk, Netralitas, Pertimbangan Sehat,
Kelengkapan, dan Dapat Dibandingkan.
Sedangkan Jenis Laporan Keuangan.
a. Neraca
b. Laporan laba-rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
J. UNSUR-UNSUR NERACA DAN LAPORAN RUGI-LABA.
1. Unsur Neraca.
Neraca adalah laporan yang meunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, posisi keuangan
yang dimaksud terdiri atas Aktiva (Harta), Kewajiban (Utang) dan Ekuitas (Modal). Pos-pos ini didefinisikan
sebagai berikut :
a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharkan akan diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban adalah utang perusahaan di masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2. Unsur Laporan Rugi Laba
Laporan Rugi laba adalah laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan, yakni tentang besarnya
pendapatan (penghasilan) dan beban pada akhir periode akuntansi.
Unsur penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut :
a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
b. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
K. KLASIFIKASI DAN KODE REKENING ATAU PERKIRAAN
1. Klasifikasi Rekening atau Perkiraan
Rekening atau akun atau perkiraan (account) adalah daftar tempat mencatat perubahan aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan dan beban dari transaksi keuangan. Rekening memberikan informasi tentang operasional perusahaan
setiap hari, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Pada dasarnya rekening diklasifikasikan (dikelompokkan) menjadi dua, yaitu :
a. Rekening riel (neraca) adalah reeking yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan neraca
Rekening ini meliputi : Rekening Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas (Modal)
b. Rekening nominal (rugi-laba) adalah rekening yang pada akhir periode dilaporakan dalam laporan rugi-laba.
Rekening ini meliputi : Rekening Pendapatan dan Beban

a. Rekening Aktiva atau Harta.


Rekening harta atau aktiva dikelompokkan menjadi :
1. Aktiva Lancar (Current account)
Contoh nama rekening : Kas, Piutang usaha, surat-surat berharga, Perlengkapan, Asuransi dibauar di
muka, sewa dibayar di muka dan sebagainya.
2. Investasi Jangka Panjang (Long term investment)
Contoh nama rekening : Investasi saham dan Investasi obligasi
3. Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Contoh nama rekening : Peralatan, Tanah, Gedung, Kendaraan, Mesin dan sebagainya.
4. Aktiva tidak berujud (Intangible asset)
Contoh nama rekening : Goodwill, Hak paten, Hak cipta dan sebagainya.
b. Rekening Kewajiban atau Utang
Rekening kewajiban dikelompokkan menjadi :
1. Utang 67ancar (Current Liability)
Contoh nama rekening : Utang usaha, Utang gaji, Beban yang terurang, Pendapatan diterima di muka dsb.
2. Utang Jangka Panjang (Long term liability)
Contoh nama rekening : Utang obligasi, Utang hipotik, KIK dan KMKP.
c. Rekening Ekuitas (Modal)
Modal adalah bagian hak pemilik terhadap kekayaan perusahaan, yaitu selisih antara harta dikurangi dengan
utang. Contoh rekening nama rekening : Modal Ani, Modal Tono, Modal Budi dan sebagainya.
d. Rekening Pendapatan atau penghasilan.
Pendapatan adalah hasil bruto yang diterima perusahaan dalam melakukan operasionalnya.
Contoh nama rekening : Pendapatan usaha, pendapatan bunga, pendapatan di luar usaha dan sebagainya.
e. Rekening Beban.
Beban adalah biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan dan yang harus diakui dalam memperoleh
pendapatan.
Contoh nama rekening : Beban gaji, beban sewa, beban listrik dan air, beban perlengkapan dsb.
2. Kode Rekening.
1). Sistem Numerial (Numerical) adalah pemberian nomor kode rekening dengan menggunakan angka.
2) Sistem Desimal adalah pemberian kode rekening dengan menggunakan dasar angka sepuluh digit, yaitu
angka 0 sampai dengan 9.
3) Sistem Mnemonic adalah pemberian kode dengan menggunakan huruf.
4) Sistem Kombinasi huruf dan angka. Pada system ini setiap rekening atau perkiraan diberi kode dengan
menggunakan huruf dan angka/nomor.
L. SUMBER PENCATATAN.
Dokumen sumber yang merupakan bukti pencatatan yang dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bukti pencatatan intern atau transaksi internal adalah bukti pencatatan
yang dibuat perusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri dan tidak berhubungan dengan pihak luar
perusahaan, dan biasanya berbentu memo. Misalnya : Penyusutan aktiva tetap, pemakaian perlengkapan,
penggunaan bahan baku, pengambilan barang dan sebagainya.
b. Bukti pencatatan ekstern atau transaksi eksternal adalah bukti pencatatan yang terjadi antara perusahaan
dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya : Faktur, nota, cek, kuitansi dan sebagainya.

M. PERSAMAAN AKUNTANSI.
1. Prinsip Keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.
Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan, dicatat dengan menggunakan sistem berpasangan dan
menggunakan prinsip keseimbangan antara aktiva dengan pasiva, artinya jumlah kekayaan harus sesuai
dengan hak atas kekayaan perusahaan tersebut, sehingga persamaan akuntansinya adalah :

AKTIVA = PASIVA
Pasiva dibagi menjadi dua, yaitu hak dari para kreditur (Kewajiban) dan Hak dari Pemilik perusahaan (Ekuitas),
sehingga harta bias berasal dari pemilik perusahaan yang disebut modal dan bias juga berasal dari pinjaman
(dari luar perusahaa) yang disebut Kewajiban / Utang. Jadi Persamaan akuntansinya berubah menjadi :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS atau HARTA = UTANG + MODAL

2. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Akuntansi.


Pencatatan transaksi ke dalam persamaan akuntansi dapat dilakukan sebagai berikut :
Pencatatan
Transaksi
Akun Harta Akun Utang Akun Modal
a. Adanya Investasi awal pemilik Bertambah - Bertambah
b. Pembelian aktiva secara tunai Bertambah/Berkurang - -
c. Pembelian aktiva secara kredit Bertambah Bertambah -
d. Penerimaan pendapatan tunai / kredit Bertambah - Bertambah
e. Pembayaran biaya atau beban Berkurang - Berkurang
f. Pengambilan uang tunai untuk pribadi Berkurang - Berkurang
g. Pembayaran / pelunasan utang Berkurang Berkurang
Sedangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi besarnya modal suatu perusahaan dalam pencatatan persamaan
akuntansi, antara lain :
a. Adanya laba atau rugi perusahaan
b. Adanya pendapatan yang diterima perusahaan
c. Adanya beban yang dikeluarkan perusahaan
d. Adanya pengambilan untuk keperluan pribadi (Prive)
e. Adanya investasi tambahan dari pemilik atau dari sumbangan (donasi)

N. LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)


1. Laporan Rugi-Laba (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari
suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba-rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang
menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya
perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
3. Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau possisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan
modal. Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya.
Rekening yang lancar harus didahulukan penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di
bawahnya.
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan aurs keluas
tentang kas dan setara dengan kas.
Laporan arus kas harus menyajikan tiga aktivitas kas, yaitu :
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal
revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.
ARUS KAS MASUK
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan dari jasa
- Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain
- Pendapatan bunga asset yang menghasilkan (bunga)
- Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden)
ARUS KAS KELUAR
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air dsb)
- Pembayaran untuk pembelian kepada supplier di luar persediaan
- Pembayaran kepada pemberi pinjaman (bunga)
- Pembayaran untuk pajak
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas
ARUS KAS MASUK
- Penjualan aktiiva jangka panjang (property, pabrik, tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berujud,
dsb)
- Penjualan surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan
sebagai setara kas)
- Pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga
ARUS KAS KELUAR
- Pembelian aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berujud, dan aktiva jangka panjang lain
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri)
- Pembelian surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
- Pinjaman kepada pihak lain
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan
ARUS KAS MASUK
- Hasil Dari pinjaman
- Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
- Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
ARUS KAS KELUAR
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran deviden

O. MEKANISME DEBIT DAN KREDIT

Bukti pencatatan yang ada dalam suatu perusahaan antara lain : Faktur, Kuitansi, Cek, Nota kontan, Nota Debit ,
Nota Kredit, dan Memo tersebut dianalisis untuk mengetahui rekening yang dicatat sebelah debit dan rekening yang
dicatat sebelah kredit.
Pencatatan transaksi ke sebelah debit dan kredit berarti menunjukkan adanya penambahan atau pengurangan
terhadap rekening atau perkiraan atau akun. Untuk lebih mengetahui analisis transaksi terhadap
perubahan suatu rekening, dapat disajikan daftar atau tabel berikut ini.
Rekening / Perkiraan Bertambah dicatat Berkurang dicatat Saldo normal
1. Aktiva atau Harta Debit Kredit Debit
2. Akumulasi penyusutan aktiva tetap Kredit Debit Kredit
3. Kewajiban atau utang Kredit Debit Kredit
4. Modal atau Ekuitas Kredit Debit Kredit
5. Pengambilan prive pemilik Debit Kredit Debit
6. Pendapatan Kredit Debit Kredit
7. Beban atau biaya Debit Kredit Debit

Jadi berdasarkan analisis pengaruh transaksi keuangan ke dalam suatu rekening atau perkiraan, maka
dengan pertolongan bentuk rekening huruf T yang sederhana, cara mendebit atau mengkredit adalah sebagai
berikut :

D Aktiva K D Kewajiban K D Modal K

+ - - + - +

D Pendapatan K D Beban K

- + + -

P. JURNAL (JOURNAL)

Jurnal adalah pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta
penjelasan yang diperlukan. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan ke dalam Buku
Besar, harus dicatat dahulud alam jurnal. Oleh karena itu jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (Book
of Original Entry)
Fungsi Jurnal antara lain :
1. Fungsi mencatat artinya jurnal digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi keuangan, baik yang bersifat
transaksi internal maupun transaksi eksternal
2. Fungsi Historis artinya jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan urutan kejadian
(kronologis), tanggal yang lebih dahulu harus dicatat, kemudian mencatat transaksi pada tanggal berikutnya
3. Fungsi Analisis artinya jurnal merupakan hasil analisis dari petugas akuntansi, baik yang akan dicatat ke
sebelah debit maupun yang akan dicatat ke sebelah kredit.
4. Fungsi Instruktif artinya jurnal bersifat memerintah untuk melakukan pencatatan akuntansi berikutnya atau
posting ke buku besar
5. Fungsi Informatif artinya jurnal dapat memberikan keterangan secara jelas, sehingga dalam jurnal ada
keterangan atas pencatatan suatu transaksi.
Bentuk Jurnal :
JURNAL UMUM Halaman

Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit


Rekening yang di debit - Rp xxxxxxx
Rekening yang dikredit - Rp xxxxxxx
Keterangan : ..

Q. BUKU BESAR
a. Bentuk Buku Besar
1. Bentuk T sederhana
2. Bentuk skontro atau bentuk dua kolom
3. Bentuk saldo tunggal atau bentuk tiga kolom
4. Bentuk saldo rangkap atau bentuk 4 kolom
b. Posting
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit
jurnal ke buku besar sebelah debit dan memindahkan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit disebut
Posting.

R. DAFTAR SISA ATAU NERACA SALDO (TRIAL BALANCE)

Daftar sisa atau Neraca Saldo adalah laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada buku besar.
Jumlah angka yang terdapat dalam neraca sisa merupakan saldo normal tiap perkiraan buku besar, yakni :
1. Akun atau Rekening Aktiva / Harta bersaldo normal debit, tetapi untuk Rekening Akumulasi penyusutan aktiva
tetap bersaldo normal kredit
2. Akun atau Rekening Kewajiban / Utang bersaldo normal kredit
3. Akun atau Rekening Ekuitas / Modal bersaldo normal kredit, tetapi untuk rekening Prive bersaldo normal debit
4. Akun atau Rekening Pendapatan bersaldo normal kredit
5. Akun atau Rekening Beban bersaldo normal debit

S. JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian (Adjustment journal) adalah penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya
pada akhir periode. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir
periode
Pada dasarnya pencatatan jurnal penyesuaian bersumber dari neraca saldo serta keterangan-keterangan pada akhir
periode. Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut :

No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian


a. Pemakaian perlengkapan (Jumlah yang disesuai - Beban perlengkapan Rp. xxx
kan adalah jumlah yang terpakai) Perlengkapan Rp. xxx
b. Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus Piutang Rp. xxx
diterima Pendapatan .. Rp. xxx
c. Utang beban/beban yang masih harus dibayar Beban . .. Rp. xxx
Utang . Rp. xxx
d. Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
1) Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah .... diterima di muka Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah Pendapatan . Rp. xxx
terlampaui
2) Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan Pendapatan . Rp. xxx
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang .... diterima di muka Rp. xxx
belum terlampaui)
e. Beban dibayar di muka
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta (jumlah Beban . Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah .... dibayar di muka Rp. xxx
terlampaui)
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban (jumlah .... dibayar di muka Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum Beban . Rp. xxx
terlampaui)
f. Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih Beban kerugian piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang Rp. xxx
g. Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan . Rp. xxx
Akumulasi penyusutan.. Rp. xxx

T. NERACA LAJUR ATAU KERTAS KERJA ( WORK SHEET)

Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara
khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan
keuangan dengan cara yang sistematis. Kertas kerja yang biasa digunakan adalah kertas kerja dengan bentuk 10
kolom, yakni kolom Neraca Saldo, Ayat Penyesuaian, Neraca saldo disesuaikan, Rugi-Laba dan Neraca.

U. JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)


Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin
mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas
kerja kolom rugilaba.
Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

Menutup akun Jurnal Penutup


1. Pendapatan Pendapatan Rp xxx
Ikhtisar L/R Rp xxx
2. Beban Ikhtisar L/R Rp xxx
Beban-beban Rp xxx
3. Ikhtisar Laba Rugi jika diperoleh laba Ikhtisar L/R Rp xxx
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R K > Modal pemilik Rp xxx
D
4. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi Modal pemilik Rp xxx
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R D > Ikhtisar L/R Rp xxx
K
5. Pengambilan prive Modal pemilik Rp xxx
Prive pemilik Rp xxx

V. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN BUKU ( AFTER CLOSING TRIAL BALANCE )


Setelah dibuat ayat jurnal penutup dan postingnya, tahap berikutnya dalam siklus akuntansi adalah menyusun
neraca saldo setelah penutupan. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo
rekening buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku, tujuannya supaya aktiva/harta,
kewajiban/utang dan modal selalu dalam keadaan seimbang, sebelum perusahaan memulai pencatatan pada tahun
atau periode berikutnya.
W. JURNAL PEMBALIK

Jurnal Pembalik (R eversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik.
Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

Jurnal penyesuaian tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat

1. Utang beban Beban ........ Rp xxx Utang .......... Rp xxx


Utang ......... Rp Beban .......... Rp
xxx xxx
2. Piutang pendapatan Piutang ....... Rp xxx Pendapatan..... .... Rp xxx
Pendapatan ......... Rp Piutang ......... Rp
xxx xxx
3. Beban dibayar di muka saat ........ dibayar di muka Rp xxx Beban..... ..... Rp xxx
membayar dicatat sebagai beban Beban ......... Rp ......... dibayar di muka Rp
xxx xxx
4. Pendapatan diterima di muka saat Pendapatan ......... Rp xxx ......... diterima di muka Rp xxx
Menerima dicatat sebagai ...... diterima di muka Rp Pendapatan ......... Rp
pendapatan xxx xxx
BAB XIII
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan Membuat jurnal khusus, buku besar
dagang dan penutupan siklus akuntansi perusahaan utama, dan buku besar pembantu
dagang. perusahaan dagang,
Membuat jurnal penyesuaian dan
membuat kertas kerja perusahaan
dagang,
Membuat laporan keuangan perusahaan
dagang dan membuat jurnal penutup

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dibidang membeli barang dagangan dan menjualnya
kembali tanpa merubah bentuk dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba).
Sedangkan barang dagangan (merchandise inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual
kembali. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah
membeli dan menjual barang dagangan tanpa merubah barang.
B. PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN JASA.
No Ditinjau dari segi Perusahaan dagang Perusahaan Jasa
1 Kegiatannya Membeli dan menjual barang dagangan Memberikan pelayanan jasa
2 Pendapatannya Hasil penjualan barang dagang Hasil penjualan jasa
3 Bahan operasionalnya Beban penjualan dan beban Beban usaha dan beban luar
administrasi umum usaha

C. AKUN AKUN KHUSUS YANG DIJUMPAI DALAM PERUSAHAAN DAGANG


Dalam perusahaan dagang, akun-akun yang biasanya dijumpai antara lain :
a. Akun Pembelian adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai maupun
secara kredit.
b. Akun Penjualan adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan baik secara tunai maupun
secara kredit.
c.Akun Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun untuk mengembalikan sebagian barang yang
telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
d. Akun Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun untuk menerima kembali sebagian barang yang
telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
e. Akun Utang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya utang dagang dan pelunasan kewajiban atas
pembelian secara kredit.
f. Akun Piutang dagang adalah akun untuk mencatat timbulnya piutang dagang dan penerimaan pelunasan
piutang atas penjualan secara kredit.
g. Akun Potongan pembelian adalah akun untuk mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi
utang dalam masa potongan.
h. Akun Potongan penjualan adalah akun untuk mencatat potongan yang diberikan oleh penjual karena
menerima pelunasan piutang dalam masa potongan
i. Akun Beban angkut pembelian adalah akun untuk mencatat timbulnya beban angkut yang ditanggung
pembeli.
j. Akun Beban angkut penjualan adalah akun untuk mencatat beban angkut untuk mengirim barang yang
ditanggung oleh penjual.

D. SYARAT PENYERAHAN BARANG DAN SYARAT PEMBAYARAN BARANG


Barang dagangan yang diserahkan kepada pembeli atau konsumen dapat dilakukan dengan syarat-syarat
sebagai berikut :
a. FOB Shipping Point (franco gudang penjual) artinya beban angkut barang sejak dari gudang penjualan
sampai dengan gudang pembelian menjadi tanggungjawab pembeli.
b. FOB Distinationt Point (franco gudang pembeli) artinya beban angkutan barang sejak dari gudang sampai
dengan gudang pembeli menjadi tanggungjawab penjual.
Sedangkan syarat pembayaran barang dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Tunai atau kontan artinya pembayaran dilakukan saat terjadi transaksi.
b. n/30 artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadinya transaksi.
c. n/EOM (End of Month) artinya pembayaran dilakukan paling lambat akhir bulan.
d. n/10 EOM artinya pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan.
e. 2/10,n/30 artinya bila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari atau kurang setelah tanggal
transaksi, terdapat potongan 2%, jangka waktu kredit 30 hari.

E. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG.


Ada 2 metode pencatatan traksaksi yang berhubungan dengan perusahaan dagang, yaitu :
a. Metode phisik atau periodik, artinya pencatatan yang berkaitan dengan
barang dagangan tidak dilakukan secara kontinve, sehingga persediaan barang dagangan akhirnya dihitung
secara fisik yang ada digudang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :

No Transaksi Jurnal Umum


1. Pembelian barang dagangan Pembelian Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp. xxx
2. Pengiriman kembali barang dagangan yang Kas / Utang dagang Rp. xxx
telah dibeli (retur pembelian) Retur pembelian dan PH Rp. xxx
3. Penjualan barang dagangan Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
4. Penerimaan kembali barang yang telah Retur penjualan dan PH Rp. xxx
dijual (retur penjualan) Kas / Piutang dagang Rp. xxx
5. Pembayaran biaya angkut barang yang Beban angkut pembelian Rp. xxx
dibeli Kas Rp. xxx
6. Pembayaran beban angkut barang yang Beban angkut penjualan Rp. xxx
dijual Kas Rp. xxx
7. Pembayaran utang dagang tanpa adanya Utang dagang Rp. xxx
potongan Kas Rp. xxx
8. Pembayaran utang dagang dengan adanya Utang dagang Rp. xxx
potongan Kas Rp. xxx
Potongan pembelian Rp. xxx
9. Penerimaan pelunasan piutang tanpa Kas Rp. xxx
potongan Piutang dagang Rp. xxx
10. Penerimaan pelunasan piutang dengan Kas Rp. xxx
potongan Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp. xxx

b. Metode perpetual atau permanen terus-menerus, artinya pencatatan yang


berkaitan dengan barang dagangan dilakukan secara kontinve, sehingga bila terjadi pembelian akan
menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang
dagangan.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum sebagai berikut :
No Transaksi Jurnal Umum
1. Pembelian barang dagangan Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp.
xxx
2. Pengiriman kembali barang dagangan yang Kas / Utang dagang Rp. xxx
telah dibeli (retur pembelian) Persediaan barang dagangan
Rp. xxx
3. Penjualan barang dagangan Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp.
xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp.
xxx
4. Penerimaan kembali barang yang telah Retur penjualan dan PH Rp. xxx
dijual (retur penjualan) Kas / Piutang dagang Rp.
xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp.
xxx
5. Pembayaran biaya angkut barang yang Persediaan barang dagangan Rp. xxx
dibeli Kas Rp.
xxx
6. Pembayaran beban angkut barang yang Beban angkut penjualan Rp. xxx
dijual Kas Rp.
xxx
7. Pembayaran hutang dagang tanpa adanya Utang dagang Rp. xxx
potongan Kas Rp.
xxx
8. Pembayaran utang dagang dengan adanya Utang dagang Rp. xxx
potongan Kas Rp.
xxx
Persediaan barang dagangan Rp.
xxx
9. Penerimaan pelunasan piutang tanpa Kas Rp. xxx
potongan Piutang dagang Rp.
xxx
10. Penerimaan pelunasan piutang dengan Kas Rp. xxx
potongan Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp.
xxx

F. JURNAL KHUSUS

Jurnal khusus adalah jurnal yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang bersifat sama dan
sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan agara dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa digunakan dalam akutansi perusahaan dagang ada 4 macam:
a. Jurnal Penerimaan Kas (JKM), untuk mencatat transaksi penerimaan kas.
b. Jurnal Pengeluaran Kas (JKK), untuk mencatat transaksi pengeluaran kas.
c. Jurnal Pembelian (JB), untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan aktiva lain secara kredit.
d. Jurnal penjualan (JP), untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Disamping keempat jurnal khusus tersebut, perusahaan dagang harus tetap mempuyai Jurnal Umum untuk
mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus yang tersedia.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus dapat dilakukan sebagai berikut :


Pencatatan
Jurnal Khusus
Akun didebit Akun dikredit
1. Jurnal penerimaan kas Kas dan Potongan Penjualan Penjualan, Piutang dagang, Serba-
serbi / rekening lain (Pendapatan,
Retur pembelian, utang bank dan
sebagainya)
2. Jurnal pengeluaran kas Pembelian, Utang dagang, Serba- Kas dan Potongan Pembelian
serbi / rekening lain (Beban,
Perlengkapan, Peralatan, retur
penjualan dsb)
3. Jurnal pembelian Pembelian, Serba-serbi / rekening Utang dagang
lain (Perlengkapan, Peralatan dan
aktiva lainnya)
4. Jurnal penjualan Piutang dagang Penjualan
5. Jurnal umum / memorial Utang dagang, Retur penjualan, dan Piutang dagang, Retur pembelian
Akun lain yang perlu didebit dan Akun lain yang perlu dikredit

G. BUKU BESAR PEMBANTU


Buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci namanama pelanggan beserta jumlahnya. Selanjutnya
buku besar utama merupakan perkiraan kontrol atau perkiraan pengendali dan buku besar pembantu merupakan
rincian dari perkiraan kontrol. Bentuk buku pembantu sama dengan bentuk buku besar utama.
Terdapat tiga macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain :
a. Buku besar pembantu piutang, adalah buku tempat mencatat rincian
piutang perusahaan menurut nama pelanggan atau debitur. Sumber pencatatan buku pembantu piutang berasal
dari bukti transaksi yang berkaitan dengan piutang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal Umum dan
Jurnal Penerimaan Kas
b. Buku besar pembantu utang, adalah buku tempat mencatat rincian utang
perusahaan menurut nama kreditur. Sumber pencatatan buku pembantu utang berasal dari bukti transaksi yang
berkaitan dengan utang dan dapat berasal dari Jurnal Penmbelian, Jurnal Umum dan Jurnal Pengeluaran Kas
c. Buku besar pembantu persediaan, adalah buku tempat mencatat secara
rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.
Sumber pencatatan buku pembantu persediaan berasal dari bukti transaksi yang berkaitan dengan persediaan
barang dan dapat berasal dari Jurnal Penjualan, Jurnal pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran
Kas dan Jurnal Umum

H. JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

Untuk menyusun jurnal penyesuaian perusahaan dagang sama dengan penyusunan jurnal penyesuaian
perusahaan jasa, hanya dalam perusahaan dagang masih terdapat jurnal penyesuaian untuk Persediaan Barang
Dagangan, yang dapat disusun sebagai berikut :
No Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian

a. Pemakaian perlengkapan (Jumlah yang disesuai - Beban perlengkapan Rp. xxx


kan adalah jumlah yang terpakai) Perlengkapan Rp. xxx
b. Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus Piutang Rp. xxx
diterima Pendapatan .. Rp. xxx
c. Utang beban/beban yang masih harus dibayar Beban . .. Rp. xxx
Utang . Rp. xxx
d. Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
1) Saat penerimaan dicatat sebagai utang (jumlah .... diterima di muka Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah Pendapatan . Rp. xxx
terlampaui
2) Saat penerimaan dicatat sebagai pendapatan Pendapatan . Rp. xxx
(jumlah yang disesuaikan adalah jumlah yang .... diterima di muka Rp. xxx
belum terlampaui)
e. Beban dibayar di muka
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta (jumlah Beban . Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang sudah .... dibayar di muka Rp. xxx
terlampaui)
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban (jumlah .... dibayar di muka Rp. xxx
Yang disesuaikan adalah jumlah yang belum Beban . Rp. xxx
terlampaui)
f. Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih Beban kerugian piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang Rp. xxx
g. Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan AT Rp. xxx
Akumulasi penyusutan AT Rp. xxx
h. Persediaan Barang Dagangan
1) Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp. xxx
Persed.barang dagangan (awal) Rp. xxx
Persed.barang dagangan (akhir) Rp. xxx
Ikhtisar L/R Rp. xxx
2) Metode/Pendekatan Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persed.barang dagangan (awal) Rp. xxx
Pembelian Rp. xxx
Beban angkut pembelian Rp. xxx
Persed.barang dagangan (akhir) Rp. xxx
Retur pembelian dan PH Rp. xxx
Potongan pembelian Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
I. KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG UNTUK AKUN IKHTISAR R/L DAN AKUN HARGA
POKOK PENJUALAN

Salah satu dari jurnal penyesuaian adalah jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan. Untuk membuat
jurnal penyesuaian dapat menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar laba/rugi dan metode harga pokok
penjualan, maka dalam pencatatannya dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Untuk Akun Ikhtisar Laba/Rugi


Jumlah akun ikhtisar laba/rugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi
sebelah debit (tersendiri) dan sebelah kredit (tersendiri) sesuai dengan jumlahnya masingmasing.

NS AP NSD L/R Neraca


Nama Perkiraan
D K D K D K D K D K

Ikhtisar laba/rugi Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

b. Untuk Akun Harga Pokok Penjualan


Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredir pada kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih (saldo) tersebut
dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan dan kolom laba/rugi sebelah debit.

NS AP NSD L/R Neraca


Nama Perkiraan
D K D K D K D K D K

Harga pokok penj. Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx Rp.xxx

J. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG


Laporan keungan ( financial statement ) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan
transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta,
utang, dan modal yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan
keputusan. Pada umumnya laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
1. Laporan Laba/Rugi ( Income Statement )
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tahap langsung ( single step) dan bentuk
bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :
PD ________________________
Laporan laba/Rugi
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 200___
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penjualan Rp.
Retur penjualan dan Potongan penjualan Rp -
Penjualan bersih Rp
Harga Pokok Penjualan Rp ....... -
Laba kotor Rp
Beban Usaha (Beban penjualan & Beban administrasi dan umum) Rp -
Laba usaha Rp
Pendapatan di luar usaha Rp +
Rp
Beban di luar usaha Rp -
Laba bersih sebelum pajak Rp
Pajak penghasilan Rp -
Laba bersih setelah pajak Rp
===========
2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal. Hal-hal yang
diperhitungkan dalam penyusunan laporan perubahan modal adalah sebagai berikut :
a. Besar modal awal periode
b. Besar laba atau rugi usaha
c. Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive
d. Besar investasi tambahan dari pemilik
e. Besar modal akhir periode
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan, atau firma,
sedangkan untuk perusahaan berbentuk perseorangan terbatas (PT) istilahnya adalah laporan laba ditahan
atau Return Earning Statement .
3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, yaitu laporan
tentang besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Penyusunan laporan necara pada perusahaan dagang
caranya sama seperti menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan disusun sesuai dengan tingkat
likuiditasnya
Ada dua cara menghitung Laba / Rugi dalam Akuntansi :
1. Pendapatan terdiri dari :
Laba / Rugi = Pendapatan Beban a. Penjualan
b. Pendapatan lain-lain
2. Beban terdiri dari :
Dari laporan perubahan modal : a. Retur penjualan dan Potongan penjualan
Modal awal Rp ............... b. Harga pokok penjualan
Laba bersih Rp ............... + c. Beban penjualan
d. Beban administrasi
Rp ............... e. Beban lain-lain
Prive pemilik Rp ............... f. Pajak penghasilan
K. PERHITUNGAN HARGA POKOK
Modal akhir PENJUALAN (Cost
Rp ............... of Goods Sold)
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual
selama periode tertentu.
Dalam menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan unsur-unsurnya :
a. Persediaan Barang Dagangan awal (+)
b. Pembelian (+)
c. Beban angkut pembelian (+)
d. Retur pembelian dan Pengurangan harga ()
e. Potongan pembelian ()
f. Persediaan Barang Dagangan akhir ()

Contoh : Jawab :
Diketahui data akuntansi per 31 Desember 2007 Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 (+)
sebagai berikut : Pembelian Rp 75.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (awal)Rp 15.000.000,00 Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 ()
Pembelian Rp 75.000.000,00 Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 ()
Retur pembelian dan PH Rp 1.500.000,00 Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Potongan pembelian Rp 2.500.000,00 Persediaan barang dag. (akhir) Rp 12.500.000,00 ()
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 Harga Pokok Penjualan Rp 74.500.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir)Rp 12.500.000,00 ===============
Diminta : Hitunglah besarnya HPP !

L. JURNAL PENUTUP (CLOSING ENTRY)


Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo perkiraan sementara, jika perusahaan ingin
mengetahui laba atau rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayat jurnal penutup berasal dari kertas
kerja kolom rugilaba.

Prosedur penyusunan jurnal penutup dilakukan dengan urutan sebagai berikut :


Menutup akun Jurnal Penutup
1. Pendapatan Pendapatan Rp xxx
Ikhtisar L/R Rp xxx
2. Beban Ikhtisar L/R Rp xxx
Beban-beban Rp xxx
3. Ikhtisar Laba Rugi jika diperoleh laba Ikhtisar L/R Rp xxx
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R K > Modal pemilik Rp xxx
D
4. Ikhtisar Laba Rugi jika diderita rugi Modal pemilik Rp xxx
Laba diperoleh apabila Ikhtisar L/R D > Ikhtisar L/R Rp xxx
K
5. Pengambilan prive Modal pemilik Rp xxx
Prive pemilik Rp xxx

M. JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (R eversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal
periode berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian dilakukan penyusunan jurnal pembalik.
Bentuk Jurnal penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :

Jurnal penyesuaian tentang Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat

1. Utang beban Beban ........ Rp xxx Utang .......... Rp xxx


Utang ......... Rp Beban .......... Rp
xxx xxx
2. Piutang pendapatan Piutang ....... Rp xxx Pendapatan..... .... Rp xxx
Pendapatan ......... Rp Piutang ......... Rp
xxx xxx
3. Beban dibayar di muka saat ........ dibayar di muka Rp xxx Beban..... ..... Rp xxx
membayar dicatat sebagai beban Beban ......... Rp ......... dibayar di muka Rp
xxx xxx
4. Pendapatan diterima di muka saat Pendapatan ......... Rp xxx ......... diterima di muka Rp xxx
Menerima dicatat sebagai ...... diterima di muka Rp Pendapatan ......... Rp
pendapatan xxx xxx
BAB XIV
MANAJEMEN DAN BADAN USAHA
DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


6. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian Mendeskripsikan manajemen dan badan
nasional, pengelolaan koperasi dan kewirausahaan. usaha termasuk koperasi

A. MANAJEMEN UMUM

a. Manajemen sebagai Ilmu.


Mengenai batasan manajemen, di bawah ini diutarakan beberapa ahli dari Sarjana Indonesia, diantaranya :
1. Prof. Dr. Mr. S Prajudi Atmosudirdjo. Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkcan
orang-orang, uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai denagan kebutuhan.
2. Dr. Sondang P Siagian, MPA. Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
3. Drs. Karnadi Wargasasmita. Manajemen adalah mengatur, mengurus, memimpin; mengawasi pekerjaan-
pekerjaan ke arah tujuan usaha
4. Drs. The Liang Gie. Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerjasama
manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh sarjana-sar.jana Barat, antara lain :
1. Websters Dictionary. Manajemen adalah tindakan mengendalikan, kecakapan dalam menjuruskan admisistrasi
(Management is the act of managing, skill in directing administration)
2. Harold Koontz dart ODonnell. Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan dari pada
orang lain. (Management is getting thing done through the effort of other people)
3. John D Millet. Manajemen adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas-fasilitas kerja terhadap orang-
orang yang tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai suatu tujuan. (Management is the process
of dircting and fasilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal).
4. George R Terry. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. (Management is the accomplishing of a predetermined objective through
the effort of other people )
5. Frederick W Taylor.
Beliau mengemukakan empat prinsip manajemen penting, yaitu :
a. pengembangan metode kerja terbaik
b. pemilihan serta pengembangan pekerja-pekerja
c. usaha menghubungkan metode kerja terbaik dengan pekerja yang terpilih dan terlatih
d. adanya kerjasama antara manajer dan non manajer, kerjasama mana melalui pembagian kerja, dan
tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
6. Henry Fayol.
Ia menekankan pada pandangannya tentang manajemen sebagai suatu hal yang terdiri dari fungsi-fungsi.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu atau sebelumnya.

b. Unsur-unsur Manajemen
Unsur manajemen (tools of manajemen) tersebut terdapat 6 unsur, yaitu
1. Man (Tenaga Kerja Manusia)
2. Money (Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
3. Mathodes (Cara kerja atau sistem kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
4. Materials (Bahan-bahan yang diperlukan)
5. Machines (Mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan)
6. Market (Pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi)

c. Tingkatan Manajemen
Menurut tingkatannya manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Top Management (Manajemen Puncak)

2. Middle Management (Manajemen Menengah)


3. First Lina Management atau Lower Management (Manajemen Bawah)

B. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN

a. Prinsip Manajemen

Prinsip Manajemen adalah suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses menggerakkan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas, yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam melakukan perbuatan-
perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
Satu-satunya yang membahas mengenai prinsip-prinsip manajemen adalah Henry Fayol terdapat 14 prinsip,
diantaranya : Pembagian Kerja (Disition of Labour), Kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab (Authority and
Responsibility), Disiplin (Dicipline), Kesatuan perintah (unity of command), Kesatuan Arah (Unity of Direction),
Kepentingan individu harus berada di bawah kepentingan umum ( Subordinate of individual interest to general
interest), Pembayaran upah yang adil (remuneration of personal), Pemusatan (Sentralisation), Rantai Skala atau
Scalar Chain (line of authority), Tata tertib (order), Keadilan (equity), Stabilitas pegawai (Stability 0f tenure of
personal), Inisiatif (initiative), dan Jiwa kesatuan (Esprits de corps)

b. Fungsi-Fungsi Manajemen.

No Nama Ahli Judul Buku Fungsi-fungsi manajemen

1. Henry Fayol General And Industrial Management 1. Planning (perencanaan)


2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian Komando)
4. Coordinating (Pengkoordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)
2. Harold Koontz dan Principles of Management 1. Planning (perencanaan)
ODonnel 2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Staffing (Penempatan Tenaga kerja)
4. Directing (Pemberian pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
3. George R Terry Principle of Management 1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
4. Dr. Sondang P Siagian Filsafat Administrasi 1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)
5. Drs. The Liang Gie Ilmu Administrasi 1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengkoordinasian
5. Pengendalian

C. URAIAN SINGKAT TENTANG FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.


Untuk lebih memberikan gambaran yang jelas tentang fungsi manajemen, di bawah ini diuraikan fungsi manajemen
menurut GR Terry yang terdiri dari : Perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1. Planning (Perencanaan) adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang
satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan
untuk masa. yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Atau
dengan kata lain Perencanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan waktu untuk mencapai
tujuan
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu :
a. What, artinya tindakan apa yang hars dikerjakan.
b. Why, artinya apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan
c. Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan
d. When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan
e. Who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu
f. How, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.
2. Organizing (Pengorganisasian) adalah mengalokasikan seluruh pekenjaan yang harus dilaksanakan antara
kelompok kerja dan menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab masing-masing individu, yang
bertanggung jawab atas setiap komponen kerja dan menyediakan lingkungan keria yang tepat dan sesuai. Atau
dengan kata lain Pengorganisasian adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengatur manusia
atau karyawan atau pegawai.
Struktur Onganisasi
Dalam penyusunan struktur organisasi dikenal beberapa jenis hubungan, yaitu :
a. Struktur organisasi. garis (line relation)
Merupakan struktur organisani yang paling sederhana dan yang paling tua. Dalam struktur organisasi garis
ini aliran tugas dan tanggungjawab terlihat dengan jelas dengan arah vertilkal, artinya wewenang mengalir
dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab dari bawab ke atas.
b. Struktur organisasi fungsional atau staf (Staff relation)
Organisasi fungsional atau staf bermula diciptakan oleh FW Taylor, dimana segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap
bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
c. Struktur organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, terdapat satu atau beberapa orang staf. Staf yaitu orang yang ahli
dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan di
dalam organisasi tersebut.

3. Actuating (Penggerakan) adalah menempatkan semua anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau
dengan kata lain Penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat
kepada karyawan atau pegawai
4. Controlling (Pengawasan) adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang sedang
dihasilkan (pelaksanaan), menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga
pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standard. Atau dengan kata lain
Pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan
serta melakukan tindakan koreksi.

D. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

a. Manajemen Produksi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial seperti planning (perencanaan),


Organizing (Pengorganisasian), actuaiting (Penggerakan) dan Controlling (Pengawasan), terhadap sistem-
sistem produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
b. Manajemen Pemasaran(Marketing Management) adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam
kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen atau masyarakat, agar dapat
memperluas pasar bagi kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.
c. Manajemen Personalia atau Manajomen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam hal pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu
untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Manajemen Keuangan adalah aktivitas dari pada fungsi manajemen untuk menyediakan segala
kebutuhan finansial yang berkaitan dengan operasional perusahaan dan organisasi.
e. Manajemen Admintstrasi/Akuntansi adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi atau
akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan garis-garis
kebijaksanaan dan operasional sehari-hari dari pada suatu usaha.

E. BADAN USAHA.

a. Pengertian Badan Usaha.


Dari uraian di atas lebih lanjut pengertian badan usaha dengan perusahaan dapat dikemukakan di bawah
ini :
1. Badan Usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang medirikan usaha untuk mencari
keuntungan.
2. Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses untuk memproduksi barang dan jasa
secara efektif dan efisien.

b. Jenis Badan Usaha.


Ditinjau dari lapangan usahanya, badan usaha digolongkan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil hasil alam secara
langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu. Contohnya pertambangan, perikanan laut,
penebangan kayu, pendulangan emas atau intan, dan sebagainya.
2. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang kegiatannya mengolah alam sehingga dapat
memberikan manfaat yang lebih banyak. Contohnya Pertanian, perikanan darat, peternakan,
perkebunan dan sebagainya.
3. Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang kegiataanya mengolah dari bahan mentah menjadi
barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Cantohnya : perusahaan tekstil, meubelair, industri logam,
kerajinan tangan, assembling dan sebagainya.
4. Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen
kepada konsumen, atau kegiatan pertukaran atau jualbeli. Contoh grosir, pedagang eceran,
supermarket, perusahaan ekspor impor dan sebagainya.
5. Badan usaha Jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam bidang pemberian atau
pelayanan Jasa tertentu kepada konsumen. Contoh : salon, dokter, bengkel, notaris, ansuransi, bank,
akuntan dan sebagainya.

Ditinjau dari pemilikan modal, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :


1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya milik negara, yang berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN bergerak disektor-sektor yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Contoh : Perjan, Perum dan Persero.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta,
dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan. Contoh: Firma, Persekutuan Komanditer,
Perseroan Terbatas, Koperasi dan sebagainya.
3. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik pemerintah dan sebagian
milik swasta. Contohnya PERSERO. Modal yang dimiliki oleh badan usaha ini adalah 51% atau lebih
dimiliki pemerintah dan paling banyak 49% dimiliki oleh swasta atau investor. Contoh : PT Telkom, PT
Garuda, PT BNI 1946, PT Jakarta LLoyd dan sebagainya.

c. Bentuk dan Fungsi Badan Usaha


Bentuk badan usaha menurut yuridis ekonomis atau menurut bentuk hukumnya dibedakan menjadi 7
macam, yaitu :

1. Badan Usaha Perseorangan


Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan oleh seorang,
modalnya dart seorang dan ia sendiri yang memimpin dan bertanggung jawab atas segala pekerjaan
dengan tujuan untuk mendapat laba.
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain :
a) Organisasinya yang mudah (ease of organization), karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan
repatif kecil.
b) Kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang luas, karena setiap
keputusannya merupakan kata terakhir.
c) Keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
d) Pajaknya rendah (low tales)
e) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umunnya pengusaha sendiri yang
menjalankan tugas-tugas penting.
f) Ongkos organisasinya rendah (law organization cost).
g) Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan orang lain.
h) Keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semaagat bagi pimpinan
Keburukan badan usaha perseorangan :
a) Tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability)
b) Besarnya modal terbatas (limitazian on capital)
c) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity)
d) Kecakapan pimpinan yang terbatas, karena bila pimpinan tidak cakap, maka akan mengalami
kemunduran
e) Kerugian akan ditanggung sendiri

2. Badan Usaha Firma


Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan
di bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki tanggungjawab yang
sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas sehingga tidak ada pemisahan
antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau prive. Apabila perusahaan menderita
kerugian, maka seluruh kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk menutup kerugian firma.
Kebaikan Firma diantaranya :
a) Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
b) Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masing-masing sekutu
c) Setiap resiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat
d) Keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih dari seorang
e) Kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak ketiga (bank)
Sedangkan keburukan firma antara lain :
a) Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan patam diantara para pemilik atau pendiri
b) Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musaywarah
c) Akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang lain
d) Perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri atau meninggal
dunia.

3. Badan Usaha Persekutuan Komanditer


Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschaft) adalah Persekutuan dua orang atau
lebih untuk mendirikan usaha dimana satu atau beberapa orang sebagai sekutu yang hanya
menyerahkan modal dan sekutu lainnya yang menjalankan perusahaan. Jadi dalam persekutuan
komanditer dikenal dua sekutu, yaitu :
a. Sekutu aktif atau sekutu bekerja atua sekutu komplementer, yaitu sekutu yang berhak memimpin
perusahaan
b. Sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja atau sekutu komanditer (sleeping partner) yaitu sekutu
yang hanya menyerahkan madalnya saja.
4. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang mamperoleh modal dengan mengeluarkan
sero atau saham, dimana tiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham, serta bertanggungjawab
sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan harus ada ijin (persetujuan dari Menteri Kehakiman dan
PT tersebut harus diumumkan dalam berita negara (Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk
Badan Hukum

Dalam akte pendiriannya harus memuat :


a. Nama PT dan Tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
b. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya
c. Tempat kedudukan PT
d. Jumlah modal PT
e. Anggaran dasar PT

Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri dari :


1. Modal Statuter yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT
2. Modal yang ditempatkan yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual
3. Modal yang disetor yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal statuter.

Dalam PT ada tiga badan yang menentukan kelancaran jalannya kehidupan PT, yaitu :
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai. kekuasaan tertinggi dalam PT. RUPS inilah
yang berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji Direksi maupun Dewan Komisaris.
b. Direksi (Direktur Utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggungjawab atas jalannya
PT.
c. Dewan Komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang memiliki
sero terbanyak). Tugas Komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain :


- Tanggung jawab pesero terbatas
- Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi
- Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin
- Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit
- Efisiensi dibidang kepemimpinan
- Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan kanyawan.
Sedangkan keburukan Perseroan Terbatas antara lain :
- Perhatian pesero terhadap PT kurang
- Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi. dan biaya pajak perseroan)
- Memimpin PT lebih sulit dari pada perusahaan bentuk lain.

5. Badan Usaha Koperasi.


Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Bab I Pasal 1, Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.

6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia no. 17 tahun 1967, maka Perusahaan Negara
digolongkan ke dalam tiga bentuk usaha Negara, yaitu :
a. Perusahaan Jawatan (PERJAN) atau Departemen Agency, adalah perusahaan negara yang
modalnya setiap tahun ditetapkan dalam APBN, bagi departemen yang bersangkutan.
Ciri-ciri Perusahaan Jawatan antara lain :
- pengabdian/pelayanan kepada masyarakat (public service)
- sebagai suatu bagian dari departemen/dirjen/direktorat/ pemerintah daerah
- dipimpin oleh seorang Kepala.
- memperoleh fasilitas negara
- pegawainya pegawai negeri
- pengawasan dilakukan baik secara hirarki maupun secara fungsional seperti bagian-bagian
dari suatu Departemen/ Pemerintah Daerah
b. Perusahaan Umum (PERUM) atau Public Corporation, adalah perusahaan negara yang modal
seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan). Contob : Perum Husada
Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran dan sebagainya.
Ciri-ciri Perusahaan Umum antara lain :
- melayani kepentingan umum .
- umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility)
- dibenarkan memupuk keuntungan
- berstatus badan hukum
- mempunyai nama dam kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti perusahaan
swasta
- hubungan hukumnya diatus secara hubungan hukum pendata
- modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
- dipimpin oleh seorang Direksi
- pegawainya adalah pegawai perusahaan negara
- laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemenintah
c. Perusahaan Perseroan (PERSERO) atau Public State Company, adalah perusahaan negara yang
modalnya terdiri dari saham-saham yang dimiliki oleh pemerintah (seluruh atau sebagian besar),
yang bergerak dibidang produksi dengan tujuan mencari laba. Contoh : PT. Telkom., PT. Pos
Indonesia, PT. Semen Gresik, PT. BRI, PT. Bank Mandiri dan sebagainya.
Ciri-ciri Perusahaan Perseroan antana lain :
- memupuk keuntungan (profitability)
- sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk PT)
- hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata
- modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing)
- tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara
- dipimpin oleh seorang Direksi
- status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta
- peranan pemerintah sebagai pemegang saham

7. Badan Usaha Perusahaan Daerah.


Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang
dipisahkan, baik yang didirikan oleh Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten / Kota.
Perusahaan daerah bergerak di bidang usaha umum yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Contoh : PDAM, PD Sari Petojo Solo, PD Pasar Jaya Jakarta dan sebagainya.

F. PENGGABUNGAN BADAN USAHA.

Kambinasi badan usaha sering dibedakan menjedi dua jenis, yaitu:


a. Kombinasi vertikal adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat yang berbeda-beda
dalam proses produksi suatu barang atau barang produksinya berurutan. Misalnya : Untuk memproduksi
kain, terdapat beberapa badan usaha seperti petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan, pertenunan
dan penyempurnaan kain.
b. Kombinasi Horisontal atau paralelisasi adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang bekerja dalam
tingkat yang sama dalam proses produksi barang atau gabungan dan beberapa badan usaha yang
memproduksi atau menjual barang yang berlainan. Misalnya : penggabungan antara pabrik sabun cuci
dengan pabrik sabun mandi, antara pabrik sikat gigi dengan pabrik pasta gigi, dan sebagainya.

Sedangkan bentuk kerjasama atau penggabungan badan usaha diantaranya adalah


a. Kartel adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang
sama, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan dan menperluas
atau menguasai pasar.
b. Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh
kekuasaan.yang besar dan monopoli.
c. Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham
perusahaan lainnya, Secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan
dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai
4. Concern
Sebenarnya consern sama halnya dengan Holding company yaitu memiliki sebagian besar saham-saham
dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah bahwa holding company sering berbentuk PT,
sedangkan Concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang
amat besar.
e. Corner dan Ring adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan tujuan mencari keuntungan yang
besan, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli dan menaikkan harga.
f. Syndikat adalah kerjasama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu
proses produksi.
g. Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan diri menjadi satu
perusahaan baru. Jadi merger identik dengan trust.
h. Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama
dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli
untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
i. Production Sharing adalah kerjasama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
j. Waralaba (Franchise) adalah Sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka
usaha dengan menggunakan investor lain (Franchisor)

SOAL-SOAL LATIHAN
1. UJIAN NASIONAL 2003 7. UJIAN NASIONAL 2005
Analisis perencanaan, pelaksanaan dan Kegiatan manajemen sebagai berikut :
pengendalian atas program yang dirancang 1. Menetapkan standar prestasi
dimaksudkan untuk menciptakan , membentuk dan 2. Mengukur prestasi
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan 3.Membandingkan dengan standar yang ditetapkan
dengan sasaran akhir pembeli. Pernyataan di atas 4. Mengambil tindakan
merupakan pengertian ..... 5. Memperbaiki prestasi yang tidak sesuai standar
a. manajemen produksi Dari pernyataan di atas termasuk fungsi manajemen
b. manajemen keuangan adalah .....
c. manajemen pemasaran a. planning (perencanaan)
d. manajemen personalia b. organizing (pengorganisasian)
e. manajemen administrasi c. actuating (menggerakkan)
2. UJIAN NASIONAL 2003 d. controlling (pengawasan)
Persamaan koperasi dengan badan usaha bukan e. staffing ( penempatan)
koperasi terletak pada ..... 8. UJIAN NASIONAL 2006
a. peranannya dalam perekonomian nasional Pada saat akan mengadakan kegiatan pentas seni
b. permodalannya dalam perekonomian nasional akhir tahun, siswa mengajukan proposal anggaran
c. tujuannya dalam pembangunan nasional sejumlah Rp 20.000.000,00 dan oleh Kepala Sekolah
d. pembagian keuntungan pada akhir tahun buku telah disetujuinya untuk pelaksanaan kegiatannya.
e. sifat keanggotaannya dalam menentukan hak dan Pengajuan proposal tersebut termasuk fungsi
kewajiban manajemen .
3. UJIAN NASIONAL 2004 a. Planning d. Actuating
Kegiatan manajemen antara lain menyusun b. Organizing e. Controlling
personalia dalam suatu organisasi serta merekrut c. Staffing
tenaga kerja dan berupaya untuk memberikan daya 9. UJIAN NASIONAL 2005
guna yang maksimal. Kegiatan ini merupakan fungsi Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan pengawasan,
manajemen ..... kecuali .
a. Actuiting d. Commanding a. mengukur hasil pembiayaan
b. Staffing e. Controlling b. membandingkan hasil pekerjaan dengan standar
c. Coodinating yang telah ditentukan
4. UJIAN NASIONAL 2004 c. mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan
Berikut ini ciri-ciri BUMN, BUMS dan Koperasi : dan efisiensi kerja
1. Didirikan untuk melayani kepentingan masyarakat d. menetapkan tujuan yang akan dicapai
khususnya anggota e. memperbaiki apabila terjadi penyimpangan
2. Memperkokoh perekonomian sebagai dasar 10. UJIAN NASIONAL 2006
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional Perhatikan badan-badan usaha berikut:
3. Pendirian perusahaan dalam rangka mencari No. A B C
keuntungan 1. Pertamina Puskud Mataram GKPRI
4. Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas 2. Primkopad PT. Pos dan Giro Fa. Arum Mandiri
kehidupan melalui peningkatan potensi konsumsi 3. Bank Lippo CV. Angkasa PT. Telkom
5. Usahanya bergerak di seluruh sektor ekonomi, Yang merupakan bentuk badan usaha swata adalah
khususnya yang menyangkut usaha vital .
6. Dipimpin oleh seorang direksi a. A1, B2, C3 d. A3, B1, C3
Yang termasuk ciri koperasi adalah ..... b. A2, B1, C1 e. A3, B3, C2
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 4 dan 6 c. A2, B3, C2
b. 1, 2 dan 4 e. 4, 5 dan 6 11. UJIAN NASIONAL 2005
c. 2, 3 dan 5 Menempatkan orang pada suatu jabatan di
5. UJIAN NASIONAL 2006 organisasi menurut Henry Fayol, merupakan
Kegiatan manajemen yang termasuk pada fungsi kegiatan dari fungsi manajemen .
pengorganisasian adalah ..... a. planning (perencanaan)
a. menetapkan ujian b. organizing (pengorganisasian)
b. mengadakan penilaian c. commanding (penugasan)
c. menetapkan prosedur d. actuating (menggerakkan)
d. mendelegasikan wewenang e. controlling (pengawasan)
e. memberikan bimbingan 12. UJIAN NASIONAL 1999
6. UJIAN NASIONAL 2006 Beberapa badan usaha dilebur menjadi badan usaha
Badan usaha dapat dibedakan dari cirinya : yang baru dan kuat. Penggabungan ini disebut .
1. Didirikan paling sedikit 20 orang a. kartel d. trust
2. Bertujuan mencari laba b. holding company e. kartel produksi
3. Modal dikuasai negara c. concern
4. Kerugian ditanggung sendiri 13. UJIAN NASIONAL 1999
Ciri badan usaha swasta adalah ..... Fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4 a. planning, organizing, actuating dan controlling
b. 1 dan 4 e. 3 dan 4 b. planning, organizing, motivating dan controlling
c. 2 dan 3 c. planning, organizing, staffing, directing dan
controlling Ditinjau berdasarkan status badan hukumnya, Badan-
d. planning, organizing, commanding, badan Usaha Milik Negara yang ada dan beroperasi
coordinating dan controlling di Indonesia saat sekarang ini berbentuk :
e. planning, organizing, staffing, directing, a. Perusahaan Umum (Perum) dan Perseroan
innovating dan controlling Terbatas (Persero)
14. UJIAN NASIONAL 1999 b. Perushaaan Jawatan (Perjan) dan Perum serta
Seorang manajer atau pengambil keputusan akan PT (Persero)
memulai dengan rumusan yang terkenal dengan 5W + c. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha
1H. Tindakan tersebut termasuk dalam .. Milik Daerah
a. planning d. staffing d. Perseroan Terbatas (Persero) dan PT Terbuka
b. organizing e. controlling (Tbk)
c. actuating e. BUMN Keuangan dan BUMN Non-Keuangan
15. UJIAN NASIONAL 1998 22. OSN 2006
Suatu perusahaan yang didirikan dua orang atau lebih, Di antara kelima lembaga yang tercantum di bawah
dengan memakai nama bersama, dan semua resiko ini yang BUKAN termasuk Badan Usaha Milik Negara
sebagai akibat dari kegiatan usaha ditanggung ialah:
bersama disebut .. a. Pertamina d. Perhutani
a. Yayasan d. Perseroan Terbatas b. Bulog e. Sang Hyang Seri
b. Koperasi e. Firma c. Inhutani
c. Commanditer Venootschap 23. OSN 2006
16. UJIAN NASIONAL 1998 Pengertian manajemen menurut Stoner adalah
Fungsi manajemen menurut George R Terry adalah a. Manajemen adalah seni menyelesaikan
a. planning, organizing, actuating, controlling pekerjaan melalui orang lain
b. planning, organizing, motivating, controlling, b. Manajemen adalah proses perencanaan,
evaluating pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
c. planning, staffing, actuating, directing, controlling untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
d. planning, organizing, commanding, coordinating, c. Manajemen adalah usaha manusia untuk bekerja
controlling sama dalam mencapai suatu tujuan
e. planning, organizing, controlling, evaluating d. Manajemen adalah ilmu dan seni
17. UJIAN NASIONAL 1998 e. Manajemen adalah proses pembagian pekerjaan
Proses pemikiran secara rasional dan penetapan untuk mencapai hasil
secara tepat dari berbagai macam persoalan yang 24. OSN 2006
akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam The managers ability to work with other people and
usaha mencapai tujuan organisasi disebut .. to work effectively as a group member are needed by
a. planning d. coordinating all managers but are especially important for:
b. organizing e. controlling a. First-line
c. staffing manager d. Non manager
18. UJIAN NASIONAL 1997 b. Top
Perusahaan X mengolah rotan untuk menjadi alat manager e.
kebutuhan rumah tangga. Jenis kegiatan perusahaan Lower manager
X tersebut adalah .. c. Middle
a. ekstraktif d. perdagangan manager
b. agraris e. industri 25. OSN 2006
c. jasa The following statement are disadvantages of
19. UJIAN NASIONAL 2001 organizational structure:
Menurut UU Nomor 25 tahun 1992 tentang 1. Communication and coordination across functions
Perkoperasian Indonesia, fungsi dan peranan koperasi are of ten poor.
adalah ..
2. In efficient use of resources, economies of scale
a. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
3. Slow response to external changes
dasar kekuatan perekonomian nasional
4. Less control from top manager
b. membina insan masyarakat untuk peningkatan
5. Law quality technical problem solving
kesejahteraan masyarakat
6. Produce routine work and non motivating
c. merupakan kegiatan ekonomi terus menerus
employee task
d.alat perjuangan bangsa untuk kemakmuran rakyat
Which of that statement are disadvantages of
e. pendemokrasian ekonomi bangsa Indonesia
functional structure
20. UJIAN NASIONAL 1997
a. 1, 2 and 3 d. 2, 4 dan 6
Kerjasama antara dua orang atau lebih yang
b. 2, 3 and 6 e. 1, 3 dan 6
menjalankan perusahaan dengan satu nama dengan
c. 1, 5 and 4
tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dan semua
26. OSN 2006
anggota bertanggungjawab sampai harta miliknya,
Salah satu ciri/ aturan yang membedakan koperasi
disebut ..
dari bentuk-bentuk badan usaha lain seperti Firma
a. persekutuan firma d. Persekutuan Komanditer
dan CV serta PT adalah
b. perseroan terbatas e. Perusahaan Dagang
a. koperasi tidak mengejar keuntungan maksimum
c. perusahaan perseorangan
21. OSN 2006
b. hak suara anggota koperasi bukan berdasarkan Solvabilitas perusahaan dapat ditunjukkan
jumlah/ nilai saham dengan ......
c. kegiatan usaha-usaha koperasi bebas (tidak a. Menghitung rentabilitas perusahaan
dikenai) pajak b. Membandingkan jumlah Aktiva Lancar dengan
d. koperasi tidak boleh membuka cabang jumlah Utang Jangka Panjang
e. koperasi tidak boleh bekerja sama dengan c. Membandingkan jumlah seluruh aktiva
perusahaan asing disbanding dengan jumlah seluruh utang
27. UM UGM 2005 d. Mengurangi likuidasi perusahaan yang
Manajemen diperlukan oleh suatu organisasi, karena bersangkutan
a. Mencerminkan siapa pemimpinnya sehingga e. Meningkat kas perusahaan
menjadikan organisasi mudah membangun 32. UJIAN NASIONAL 2007 (A)
reputasi / nama baiknya Yang termasuk fungsi manajemen keuangan dan
b. Mengelola organisasi melibatkan proses personalia adalah:
Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan / 1. perencanaan keuangan
Pengendalian kegiatan untuk mencapai tujuan 1. penentuan insentif karyawan
dan sasarannya 2. menyusun laporan keuangan
c. Manajemen akan menjadikan sebuh organisasi 3. struktur penggajian
mampu bertahan hidup dalam menjawab 4. menganalisis laporan keuangan
tantangan yang dihadapinya Tugas utama manajer keuangan adalah .
a. Manajemen memungkinkan organisasi memiliki a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4 dan 5
orientasi yang jelas terhadap semua b. 1, 3, dan 5 e. 3, 4 dan 5
permasalahan teknis dan non teknis organisasi c. 2, 3, dan 5
b. Manajemen adalah organisasi itu sendiri, 33. UJIAN NASIONAL 2007 (A)
sehingga memungkinkan pelaku organisasi Peran utama Badan Usaha adalah:
berpikir tentang sebab-akibat dalam 1. berusaha di sektor yang menguasai hajat hidup
menyelesaikan masalahnya orang banyak
28. SPMB 2004 REG II 2. memproduksi barang agar dapat bersaing
Yang termasuk fungsi pengorganisasian dalam suatu 3. meningkatkan kesejahteraan masyarakat
badan usaha adalah .... 4. sarana vital yang efektif melaksanakan
1. menetapkan sasaran yang hendak dicapai pembangunan nasional
2. mengkoordinir kegiatan bawahan 5. merupakan sarana meningkatkan perekonomian
3. menetapkan pembagian pekerjaan sesuai dengan Yang merupakan peran BUMN adalah .
keahliannya a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
4. menetapkan pelaksanaan kegiatan perusahaan e. 4 dan 5
29. UM UGM 2006 b. 1 dan 4 d. 3 dan 5
Struktur organisasi berikut ini cenderung menekankan 34. UJIAN NASIONAL 2007 (B)
pemusatan wewenang yakni Ibu Ririn ahli dalam merencanakan bentuk kemasan
a. Struktur organisasi matriks dari masing-masing produk, sehingga tampilan
b. Struktur organisasi internasional produknya sangat menarik dan membuat omzet
c. Struktur organisasi formal penjualannya meningkat, Ibu Ririn adalah orang yang
d. Struktur organisasi divisional tepat melakukan kegiatan bidang manajemen ....
e. Struktur organisasi fungsional a. Produksi d. Personalia
30. UM UGM 2006 b. Keuangan e. Administrasi
Apabila perusahaan menggunakan sistem c. Pemasaran
pembayaran upah menurut waktu, maka 35. UJIAN NASIONAL 2007 (B)
a. Karyawan yang masa kerjanya lebih lama, akan Peranan badan usaha antara lain :
memperoleh upah yang lebih banyak 1. meningkatkan pendapatan asli daerah
b. Karyawan yang pangkatnya lebih tinggi, akan 2. meningkatkan pendapatan nasional
memperoleh upah yang lebih banyak 3. menyerap tenaga kerja
c. Karyawan yang berprestasi akan memperoleh 4. mencari keuntungan yang sebanyak-banyaknya
upah yang lebih banyak Peranan BUMD adalah .....
d. Karyawan yang tingkat pendidikannya lebih a. 1 dan 2 c. 1 dan 4 e. 3 dan 4
tinggi, akan memperoleh upah yang lebih banyak b. 1 dan 3 d. 2 dan 3
e. Tidak ada jawaban yang benar
31. UM UGM 2006
BAB XV
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KEMAMPUAN YANG DIUJI


6. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian Mengidentifikasi ciri-ciri seorang
nasional, pengelolaan koperasi dan kewirausahaan. wirausahawan agar berhasil dalam
bisnisnya

A. PENGEMBANGAN KOPERASI

a. Pengertian
Seperti telah dijelaskan di muka bahwa dalam UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Bab I Pasal 1,
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.Dalam Bab III, Pasal 4, disebutkan fungsi dan peran koperasi, antana lain:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat dan manusia
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Menurut Pasal 6 UU nornor 25 tahun 1992 Bab IV, disebutkan bahwa syarat pembentukan koperasi antara lain:
a. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
b. Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi.
Persyaratan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kelayakan usaha dan kehidupan koperasi.. Orang-orang
pembentuk koperasi adalah mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan
ekonomi yang sama.
Dengan keanggotaan koperasi yang terdiri dari orang seorang dan badan hukum koperasi, maka terdapat
empat tingkatan dalam organisasi koperasi, yaitu :
1. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan mininal 20 orang dan daerah kerjanya berada pada
tingkat kecamatan atau tingkat Desa.
2. Koperasi Pusat adalah koperasi yang anggotanya minimal 5 koperasi primer dan daerah kerjanya tingkat
Kabupaten atau Kotamadya
3. Koperasi Gabungan adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat dan daerah kerjanya berada
pada tingkat Propinsi atau daerah yang dipersemakan.
4. Koperasi Induk adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 Koperasi Gabungan dan daerah kerjanya berada
pada tingkat nasional.

b. Prinsip Koperasi
a. Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi sebagai berikut :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sebagnding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbnatas terhadap modal
5) Kemandirian.
b. Dalam mengembangkan Koperasi, maka koperasi melaksnakan pula Prinsip Koperasi sebagaia
berikut.
- Pendidikan Koperasi
- Kerjasama antar Koperasi

c. Pengelolaan Koperasi.
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada tiga sehat, yakni sehat organisasi, sehat usaha dan sehat
mental. Dalam Bab VI Pasal 21 sampai dengan pasal 40 tentang Perangkat Organisasi menurut UU nomor 25 tahun
1992, disebutkan bahwa Perangkat organisasi koperasi terdiri dari :
1. Rapat anggota.
Rapat anggota merupakan pemegang kekuassan tertinggi dalam Koperasi. Rapat anggota menetapkan :
a) Anggaran dasar
b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
e) Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
f) Pembagian sisa hasil usaha
g) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
2. Pengurus.
Menurut Pasal 30 UU nomor 25 tahun 1992 tentang Pengurus, disebutkan bahwa :
a) Pengurus bertugas :
- mengelola koperasi dan usahanya
- mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggsuran pendapatan dan belanja
koperasi
- menyelenggarakan Rapat Anggota
- mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- menyelenggarakan pembukuan keuangan dn inventaris secara tertib
- memelihara daftar buku anggota dan pengurus
b) Pengurus berwenang
- mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan
- memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar
- melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan Keputusan Rapat Anggota
3. Pengawas
Dalam pasal 39 UU nomor 25 tahun 1992 tentang Pengawas, ditetapkan sebagai berikut :
a) Pengawas bertugas
- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
- membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
b) Pengawas berwenang
- meneliti catatan yang ada pada Koperasi
- mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
c) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

d. Organisasi dan Pengelolaan KUD.


Koperasi Unit Desa (KUD) adalah organisasi ekonomi rakyat di pedesaen yang pembentukannya dilakukan oleh
seluruh warga masyarakat desa tersebut dan wilayahnya meliputi satu kecamatan. Pembentukan KUD terdasarkan
Inpres nomor 4 tahun 1973, dengan tujuan :
1. menjamin terlaksanakanya program peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi pangan
2. memberikan kepastian pada masyarakat desa, bahwa mereka tidak hanya bertanggung jawab atas peningkatan
produksi saja, tetapi juga secara nyata dapat memetik dan menikmati hasilnya guna meningkatkan taraf hidup
dan kesejahteraanya.

B. PENGEMBANGAN KOPERASI SEKOLAH

1. PENTINGNYA KOPERASI SEKOLAH


Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid/siswa pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
sekolah-sekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan itu. Dengan kata lain Koperasi sekolah adalah
Koperasi siswa. Menurut peraturan yang berlaku anggota koperasi harus orang yang sudah dewasa, akan tetapi
koperasi sekolah ternyata anggota-anggotanya belum dewasa. Oleh karena itu koperasi sekolah dimaksudkan
untuk melatih siswa dalam melakukan kegiatan ekonomi yang telah diijinkan dari pemerintah.

2. RUANG LINGKUP DAN LANDASAN HUKUM KOPERASI SEKOLAH


Ruang lingkup pembinaan koperasi sekolah meliputi beberapa hal, diantaranya :
a. peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinaan dan penyuluhan untuk
mengembangkan koperasi sekolah.
b. Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit dengan syarat memadai untuk
pengadaan sarana, bantuan tenaga manajemen atau pengelolaan dan lain-lain
c. Peningkatan ketrampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-latihan yang praktis, misalnya
Praktik Kerja Nyata yang berkaitan dengan pengorganisasian, yang nantinya diharapkan dapat menjadi
kader koperasi di masyarakat.
Sedangkan landasan hukum berdirinya koperasi sekolah yaitu :
a. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi No. 638/AKPTS/Men/1974
tentang ketentuan pokok mengenai Koperasi Sekolah
b. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0158/P/1984 dan Menteri
Koperasi nomor 51/M/KPTS/III/1984, tertanggal 22 Maret 1984
c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/U/1984, tentang Pendidikan
Perkoperasian
d. UU No 25 tahun 1992 tentang Perkoprasian

3. CARA-CARA MENDIRIKAN KOPERASI SEKOLAH


Dalam rangka pendirian koperasi sekolah yang semula belum ada, perlu diketahui langkah-langkah untuk
mendirikannya dan hal-hal yang menyangkut pendirian koperasi sekolah tersebut.
Langkah-langkah atau Prosedur pembentukan koperasi sekolah, sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pembentukan
3. Tahap Pengesahan
Apabila telah memenuhi syarat meka selambat-lambatnya dalam waktu 3 bulan dari tanggal pengajuan itu, akan
diterima surat pengakuan atau surat keputusan pengesahan dan akta pendirian koperasi sekolah dari Kantor
Dinas Koperasi
4. KEGIATAN USAHA KOPERASI SEKOLAH
1. Unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat ttulis, seragam sekolah, serta
barang lain yang diperlukan siswa
2. Unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman uang
guna meringankan para siswa dan juga untuk menumbuhkan kegemaran menabung bagi siswa
3. Unit usaha Cafetaria (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar tidak
keluar dari lingkup sekolahan.
4. Unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan pertumbuhan kegiatan ekonomi
masyarakat, seperti foto copy, wartel, Warnet, menerima percetakan, Travel bus, bursa buku, penjahitan
pakaian seragam siswa, pengetikan dan penjilidan (Rental), pengoperasian gedung serba guna dan
sebagainya.
5. MANFAAT KOPERASI SEKOLAH.
Sebagaimana tujuan koperasi yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, maka Koperasi sekolah sangat bermanfaat bagi anggotanya, antara alain :
1. Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah
2. Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri
3. Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian
4. Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelanggarakan koperasi sekolah
5. Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong.

C. PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA

1. Pengertian dan cara menghitung pembangian SHU


Pendapatan koperasi selama satu tahun buku setelah dikurangi biaya-biaya disebut Sisa Hasil
Usaha (SHU) Sisa Hasil Usaha Koperasi dibagi sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
undang dan anggaran dasar koperasi. Berdasarkan Pasal 45 UU Nomor 25 tahun 1992
tentang SHU, maka SHU yang diperoleh koperasi dibagi sesuai dengan Anggaran
Dasar Koperasi, yaitu :
SHU DARI ANGGOTA SHU DARI BUKAN ANGGOTA
1 Daba cadangan 1 Dana Cadangan
2 Anggota sebanding dengan jasa dan usaha 2 Dana Pengurus
3 Dana Pengurus 3 Dana Pegawai / Karyawan
4 Dana pegawai / karyawan 4 Dana Pendidikan Koperasi
5 Dana Pendidikan Koperasi 5 Dana Sosial
6 Dana Sosial 6 Dana Pembangunan Daerah kerja
7 Dana Pembanguan Daerah kerja
Contoh :
Pada tahun 2006 koperasi TERBIT Solo memperoleh laba bersih Rp.17.500.000,00
Jumlah tersebut diperoleh dari :
Anggota Rp.15.000.000,00
Bukan anggota Rp. 2.500.000,00
Rp.17.500.000,00
Dalam anggaran dasar koperasi ditetapkan tentang pembagian sisa hasil usaha seperti berikut
:
Sisa Hasil Usaha dari
Sisa Hasil Usaha dibagi untuk
Anggota Bukan Anggota
1. Bagian anggota :
1.1. Jasa Modal 25%
1.2. Jasa penjualan 15%
1.3. Jasa pembelian 10%+
50%
2. Cadangan koperasi 20% 50%
3. Dana pengurus 10% 15%
4. Dana pendidikan 5% 10%
5. Dana pengembangan Daerah bekerja 5% 10%
6. Dana pegawai / karyawan 5% 10%
7. Dana sosial 5% 5%
100% 100%
Berdasarkan data atau keterangan di atas saudara diminta : menyusun pembagian Sisa Hasil Usaha
Jawab :
Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi

Sisa Hasil Usaha dari


Sisa Hasil Usaha dibagi untuk
Anggota Bukan Anggota Total
1. Bagian anggota :
1.1. Jasa Modal Rp. 3.750.000,00 Rp. 3.750.000,00
1.2. Jasa penjualan Rp. 2.250.000,00 Rp. 2.250.000,00
1.3. Jasa pembelian Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00
Rp. 7.500.000,00 Rp. 7.500.000,00
2. Cadangan koperasi Rp. 3.000.000,00 Rp.1.250.000,00 Rp. 4.250.000,00
3. Dana pengurus Rp. 1.500.000,00 Rp. 375.000,00 Rp. 1.875.000,00
4. Dana pendidikan Rp. 750.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 1.000.000,00
5. Dana pembangunan Daerah kerja Rp. 750.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 1.000.000,00
6. Dana pegawai / karyawan Rp. 750.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 1.000.000,00
7. Dana sosial Rp. 750.000,00 Rp. 125.000,00 Rp. 875.000,00
Rp.15.000.000,00 Rp.2.500.000,00 Rp.17.500.000,00

2. Jasa Modal dan Jasa Anggota


a. Jasa Modal atau Jasa Simpanan
Yaitu jumlah bagian Sisa Hasil Usaha yang diterima anggota imbalan modalnya dalam koperasi
Perhitungannya :
Simpanan anggota ybs
Bagian anggota = x Jasa
Total simpanan anggota
modal
Contoh :
Anis adalah seorang anggota koperasi, modal Anis berupa : Simpanan pokok Rp.100.000,00, Simpanan wajib
Rp.150.000,00 dan Simpanan sukarela Rp.150.000,00
Apabila jumlah simpanan anggota Rp.400.000,00, hitunglah bagian jasa modal yang diterima Anis !
Jawab :
Rp. 250.000,00
Bagian anggota = x Rp.3.750.000,00
Rp. 4.000.000,00
= Rp.234.375,00

b. Jasa pembelian
Yaitu bagian SHU yang diterima anggota karena koperasi membeli barang atau jasa dari anggotanya
Pembelian dari anggota ybs
Bagian anggota = x Jasa
Total pembelian dari anggota
pembelian
Contoh :
Anis anggota koperasi mejual barang kepada koperasi sebesar Rp.500.000,00 total penjualan anggota kepada
koperasi Rp.5.000.000,00 dan jasa pembelian sebesar Rp.1.500.000,00. Hitunglah bagian yang diterima Anis !
Jawab :
Rp. 500.000,00
Bagian anggota = x Rp.1.500.000,00
Rp. 5.000.000,00
= Rp150.000,00

c. Jasa penjualan atau Jasa Anggota


Yaitu bagian SHU yang diterima anggota karena jasanya membeli dari koperasi sehingga koperasi itu
memperoleh laba
Penjualan kepada anggota ybs
Bagian anggota = x Jasa
Total penjualan kepada anggota
penjualan
Contoh :
Anggota koperasi yaitu Anis membeli dari koperasi Rp.1.000.000,00 dan total pembelian anggota dari koperasi
Rp.10.000.000,00 serta jasa penjualan sebesar Rp.2.250.000,00. Hitunglah bagian jasa penjualan yang
diterima Anis !

Jawab :
Rp. 1.000.000,00
Bagian anggota = x Rp.2.250.000,00
Rp. 10.000.000,00
= Rp.225.000,00

Jadi seorang angota koperasi akan memperoleh pembagian SHU sebagai berikut :
1. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal
2. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal, dan jasa pembelian
3. Memperoleh jasa simpanan atau jasa modal, jasa pembelian, dan jasa penjualan

D. KEWIRAUSAHAAN.

a. Pengertian wirausaha dan manfaat Wirausaha.


Kewirausahaan berasal dari kata wira yang berarti berani, utama, teladan, berbudi luhur. Dan usaha yang
berarti upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jadi wirausaha dapat diartikan suatu keberanian
untuk berupaya memenuhi kebutuhannya.
Dengan demikian definisi Kewirausahaan dapat dikemukakan sebagai suatu keberanian untuk melakukan
upaya-upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dan
keberanian yang dimilikinya dengan cara memanfaatkan segala potensi untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain.
b. Peranan Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Menurut J Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan ekonomi suatu negara,
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena para pengusaha merupakan golongan yang akan
terus menerus membuat perbaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi
memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggikan efisiensi dalam memproduksi suatu barang,
memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang
baru, dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi efisiensi.
c. Ciri-ciri wirausaha.
1. Mempunyai keberanian untuk mengambil resiko dalam menjalankan usahanya, untuk mengejar
keuntungan yang merupakan imbalan dari karyanya
2. Mempunyai daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang sangat tinggi untuk menyesuaikan diri dengan
kaadaan.
3. Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
4. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan biaya
5. Mempunyai kemampuan untuk menarik bawahan dan partner usaha yang mempunyai kemampuan tinggi
6. Mempunysi cara analisis yang tepat, sistematis dan metodologis
7. Tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh, baik untuk memperluan usaha
yang sudah ada atau menanamkannya pada usaha-usaha yang baru
8. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menilai kesempatan yang ada, dalam membawa teknik-teknik
baru dalam mengorganiseasi usaha-usahanya secara efektif dan efisien.
Sedangkan Menurut pendapat Bygrave, ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan dikenal dengan istilah 10 D,
diantaranya : Dream (Visi ke depan), Decisiveness (Keputusan dengan cepat), Doers (Melaksanakan
keputusan), Determination (Penentuan / Kebulatan tekad), Dedication (Pengabdian), Devotion (Mencintai
pekerjaan), Details (Dapat memerinci), Destiny (Bertanggung jawab atas nasib usahanya), Dollars (Kekayaan)
dan Distribute (Membagi-bagi)

d. Sektor-sektor/bidang usaha yang bisa dimasuki.


1. Sektor ekonomi Formal adalah kegiatan-kegiatan usaha yang dikelola sedemikian rupa, sehingga
kegiatannya bersifat tetap atau menjadi tumpukan harapan pengelola
2. Sektor Ekonomi Informal adalah kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat sampingan dan biasanya tidak
berbentuk perusahaan serta biasanya berbentuk home industri (industri rumah tangga)
e. Konsep Wirausahawan profesional.
Seorang wirausahawan harus dapat menekuni setiap usahanya secara profesional, sehingga usaha yang
didirikan dapat berkembang dengan baik dan dapat menguntungkan semua pihak. Dan seorang wirausahawan
haruslah mampu melihat ke depan, melihat ke depan bukanlah melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan
penuh perhitungan mencari pilihan berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Untuk itu diperlukan sorang
wirausahawan yang handal dan profesional, diantaranya memiliki konsep sebagai berikut :
a. Mengenal sangat dalam terhadap produknya f. Ramah dalam pelayanan
b. Yakin dan percaya terhadap produknya g. Santun dalam penampilan
c. Tidak berdebat dengan calon pelanggan h. Menciptakan transaksi
d. Memiliki jiwa antusias i. Memenuhi kebutuhan pelanggan
e. Komunikatif dalam negosiasi j. Jujur, berani dan mempunyai keberanian
Wirausahawan yang baik tidak membiarkan dirinya direncanakan oleh pihak lain, melainkan merencanakan
pengembangan dirinya sendiri.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. EBTANAS 1999 c. 2, 3,
Di bawah ini ciri-ciri sektor usaha formal dan non dan 5
formal :
1. tidak memerlukan ijin usaha 6. UJIAN NASIONAL 2005
2. harus membayar pajak Koperasi Dana Usaha pada akhir periode akuntansi
3. usaha memerlukan modal yang relatif besar memperoleh SHU sebesar Rp 30.000.000,00 dengan
4. administrasi atau pembukuannya sederhana pembagian SHU sebagai berikut:
Yang termasuk cirri sektor usaha formal adalah 20% Jasa modal
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 3 dan 4 20% Jasa penjualan
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4 15% Dana cadangan
15% Jasa pengurus
2. UJIAN NASIONAL 2005 10% Jasa pengurus
Prinsip koperasi sebagai berikut, kecuali ..... 10% Jasa pegawai
a. keanggotaan bersifat sukarela 10% Dana sosial
dan terbuka Jumlah simpanan pokok anggota Rp 5.000.000,00
b. pengelolaan yang dilakukan jumlah simpanan wajib anggota Rp 25.000.000,00,
secara demokratis dan simpanan sukarela anggota Rp 8.000.000,00.
c. pembagian SHU berdasar Jumlah omset penjualan seluruh anggota Rp
besarnya jasa setiap anggota 48.000.000,00. Jika Pak Gala sebagai anggota
d. pemberian balas jasa yang mempunyai simpanan seluruhnya Rp 1.500.000,00,
terbatas pada modal serta partisipasi berbelanja selama 1 tahun sebesar
e. pemberian balas jasa yang tidak Rp 2.000.000,00. Besar SHU yang diterima oleh Pak
terbatas pada modal Gala adalah .
a. Rp
3. UJIAN NASIONAL 2006 438.000,00 d. Rp
Fandi seorang siswa di SMA masuk menjadi anggota 500.000,00
koperasi sekolahnya agar dapat meningkatkan b. Rp
pengetahuan dan ketrampilan berkoperasi serta jika 450.000,00 e. Rp
Fandi lulus dari SMA sudah memiliki bekal 550.000,00
berkoperasi untuk terjun ke masyarakat. Hal ini c. Rp
sudah sesuai dengan koperasi sekolah. 495.000,00
a. azaz c. prinsip e. tujuan
b. landasan d. cirri-ciri 7. UJIAN NASIONAL 2005
Ciri-ciri dan peran wirausaha :
4. UJIAN NASIONAL 2006 1. membuka kesempatan kerja
Pada akhir tahun 2005 Koperasi Serba Usaha 2. mengutamakan prestasi
memperoleh SHU sebesar Rp 40.000.000,00 dari 3. mengurangi tingkat pengangguran
omzet penjualan Rp 240.000.000,00 selama 1 tahun, 4. berani mengambil resiko
modal koperasi sebesar Rp 30.000.000,00 dan untuk 5. meningkatkan pendapatan masyarakat
jasa anggota sebesar Rp 20%, jasa modal 30%. Jika Dari pernyataan di atas yang merupakan peran
Bapak Mufti memiliki simpanan Rp 750.000,00 dan wirausaha adalah .....
belanja selama 1 tahun Rp 3.000.000,00, maka SHU a. 1,2 dan 3 d. 2,3 dan 4
yang diterima Bapak Mufti adalah . b. 1,2 dan 4 e. 3,4 dan 5
a. Rp 100.000,00 d. Rp 300.000,00 c. 1,3 dan 5
b. Rp 200.000,00 e. Rp 400.000,00 8. UJIAN NASIONAL 2004
c. Rp 287.000,00 Berikut beberapa tugas perangkat organisasi
koperasi
5. UJIAN NASIONAL 2005 1. Menyelenggarakan RAT
Di masyarakat sering ditemui usaha-usaha yang 2. Memilih pengurus koperasi
sudah dijalankan seperti contoh di bawah ini: 3. Mengawasi jalannya koperasi
1. Penjaja koran di lampu merah 4. Mengangkat dan melantik pengurus
2. Swalayan Aku Cinta Indonesia 5. Mengangkat manajer koperasi bila diperlukan
3. Biro jasa pariwisata Ananta Tour 6. Menentapkan AD / ART
4. Pedagang kaki lima 7. Membuat laporan keuangan
5. Biro iklan Tripatra Yang merupakan tugas pengurus adalah .....
Sektor usaha seperti di atas yang tergolong pada a. 1,5 dan 7 d. 4,5 dan 6
sektor formal adalah . b. 2,4 dan 6 e. 5,6 dan 7
a. 1, 2, c. 3,5 dan 7
dan 4 d. 2, 9. UJIAN NASIONAL 2004
4 dan 5 Koperasi Sumber Rejeki mempunyai data keuangan
b. 1, 3, berikut ini :
dan 5 e. 3, - Simpanan pokok Rp 2.000.000,00
4 dan 5 - Simpanan wajib Rp 4.000.000,00
- Pendapatan bunga Rp 600.000,00 b. Rp 2.900.000,00 e. Rp 2.850.000,00
- Penjualan Rp 9.500.000,00 c. Rp 2.875.000,00
-HPP Rp 7.000.000,00
- Beban usaha Rp 800.000,00 14. UJIAN NASIONAL 2002
Berdasarkan data di atas, SHU koperasi adalah ... Pada akhir periode akuntansi sebuah koperasi
a. Rp 1.700.000,00 d. Rp 3.700.000,00 memiliki data sebagai berikut :
b. Rp 2.300.000,00 e. Rp 4.100.000,00 Pendapatan dari anggota Rp 1.500.000,00
c. Rp 3.000.000,00 Pendapatan dari bukan anggota Rp 500.000,00
Beban total Rp 600.000,00
10. UJIAN NASIONAL 2006 Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut :
Pak Herman seorang pengusaha, meskipun Dana cadangan 40%
tergolong muda, merupakan wirausahawan sukses Jasa simpanan 20%
dan berani mengambil risiko. Ia selalu mencoba dan Jasa anggota 25%
melakukan peluang bisnis yang baru. Modal sudah Jasa lain-lain 15%
tercukupi dan berani menciptakan lapangan kerja. Jika beban dialokasikan pada beban anggota
Usahanya sudah mencapai seluruh Indonesia, tetapi sebesar 70% dan beban bukan anggota sebesar
belum dapat bersaing dengan luar negeri di era 30%, maka besarnya jasa anggota adalah ..
globalisasi karena Pak Herman kurang a. Rp 100.000,00 d. Rp 270.000,00
memperhatikan ...... b. Rp 225.000,00 e. Rp 375.000,00
a. peningkatan modal c. Rp 250.000,00
b. memimpin perusahaan
c. peluang bisnis 15. UJIAN NASIONAL 2005
d. peningkatan sumber daya manusia Koperasi JAYA adalah koperasi yang bergerak di
e. perluasan usaha bidang kerajinan. Data keuangan adalah sbb :
Persediaan BD awal Rp 27.500.000,00
11. UJIAN NASIONAL 2006 Persediaan BD akhir Rp 39.600.000,00
Setiap badan usaha yang didirikan dengan nama Pembelian Rp 90.750.000,00
Koperasi, dalam melaksanakan kegiatannya harus Penjualan Rp 150.000.000,00
berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi Biaya penjualan Rp 10.200.000,00
sebagaimana tercantum dalam UU nomor 25 tahun Biaya administrasi dan umum Rp 16.150.000,00
1992 pasal 5 ayat 1 dan 2, sebagai berikut Besarnya SHU Koperasi Jaya adalah ..
kecuali ..... a. Rp 78.650.000,00 d. Rp 54.000.000,00
a. Kanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Rp 78.000.000,00 e. Rp 45.000.000,00
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis c. Rp 71.350.000,00
c. pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing 16. UMPTN 2000 / Rayon A, B, C
anggota Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya
d. pemberian balas jasa yang tinggi terhadap modal peranan pengusaha (wiraswasta) didalam
e. kemandirian menciptakan pertubuhan ekonomi,
SEBAB
12. UJIAN NASIONAL 2006 Pengusaha merupakan golongan yang akan terus
Kegiatan usaha dan peran wirausaha harus didorong menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam
agar berkembang. Karena, semakin banyak kegiatan ekonomi
wirausaha yang dimiliki negara, semakin baik.
Berikut ini yang bukan peran wirausaha adalah . 17. UMPTN 1993 / Rayon C
a. memperluas lapangan pekerjaan Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam
b. menghambat timbulnya monopoli tata kehidupan koperasi. Keputusan yang diambil oleh
c. meningkatkan ketersediaan rapat anggota harus dilaksankan oleh .
barang/jasa a. pengurus koperasi
d. mendorong timbulnya free fight b. anggota kopeasi
liberalisme c. pengursu dan anggota koperasi
e. meningkatkan penanaman modal d. pengurus dan pengawas koperasi
dalam negeri e. pengurus dan dewan pengurus koperasi
13. UJIAN NASIONAL 2001
Pada akhir tahun koperasi konsumsi SEHAT 18. UM UGM 2005
memiliki data sebagai berikut : Gerakan Kemitraan Usaha merupakan salah satu
- Pendapatan dari anggota Rp 7.500.000,00 upaya membantu pengusaha kecil
- Pendapatan dari bukan anggota Rp 1.500.000,00 SEBAB
- Jumlah beban usaha Rp 500.000,00 Indonesia saat ini tergolong sebagai Negara yang
Beban dialokasikan untuk pendapatan dari anggota tingkat korupsinya terbesar di dunia
70%, sedang pendapatan dari bukan anggota 30%.
Apabila dalam anggaran dasar ditetapkan sebesar 19. SPMB 2006 REG III
40% dari SHU untuk anggota, maka besarnya SHU Tidak semua laba (SHU) yang digunakan koperasi
yang dibagikan kepada anggota .. menambah modal sendiri, karena sebagian SHU
a. Rp 3.000.000,00 d. Rp 2.860.000,00 tersebut digunakan
1. menutup biaya produksi (operasional)
2. membayar gaji pengurus 24. UJIAN NASIONAL 2007
3. membayar utang koperasi Seorang wirausaha sebelum menetapkan bidang
4. dibagikan kepada para anggota usahanya hendaklah memperhatikan hal-hal berikut :
1. secara hukum dilindungi oleh negara
20. SPMB 2006 REG III 2. sulit mendapat kepercayaan meminjam
Rapat anggota koperasi merupakan kekuasaan 3. membutuhkan modal yang besar
tertinggi dalam badan usaha koperasi 4. siapa saja dapat mendirikannya
SEBAB Bagi yang memilih sektor ekonomi formal hendaknya
Dalam rapat angota koperasi terutama menentukan mempertimbangkan kebaikan dan keburukan yang
personil manajer yang sangat menentukan jalannya terdapat pada nomor ....
usaha koperasi a. 1 dan 2 c.
2 dan 3 e. 3 dan 4
21. OSN 2006 b. 1 dan 3 d.
Di bawah ini adalah peranan kepala sekolah dan 2 dan 4
tugas pengurus koperasi sekolah :
1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk 25. SPMB 2006 REG III
penyelenggaraan koperasi sekolah Rapat anggota koperasi merupakan kekuasaan
2. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan tertinggi dalam badan usaha koperasi
inventarisasi secara tertib S E BAB
3. Mengajukan rancangan rencana kerja serta Dalam Rapat Anggota Koperasi terutama
anggaran pendapatan dan belanja koperasi menentukan personil manajer yang sangat
4. Penanggung jawab koperasi sekolah baik ke menentukan jalannya usaha koperasi
dalam maupun ke luar 26. SPMB 2006 REG III
5. Mengelola jalannya koperasi dan usahanya Tujuan pembangunan organisasi koperasi ditinjau
sesuai dengan tujuan dan anggaran dasarnya secara makro ekonomi adalah .....
Gambaran di atas yang merupakan tugas pengurus a. menuju masyarakat adil dan makmur
koperasi sekolah adalah b. menghilangkan distorsi harga
a. 1, 3 dan 4 c. menghapus adanya rentenir
b. 1, 3 dan 5 d. meningkatkan pendapatan masyarakat
c. 2, 3 dan 4 e. mencapai kesepakatan usaha bersama
d. 2, 3 dan 5 27. UJIAN NASIONAL 2007 (A)
e. 3, 4 dan 5 Aktivitas yang dimanfaatkan seorang wirausaha
dengan sumber daya air berlimpah dan bersih,
22. SPMB 2004 REG II sebagai berikut:
Struktur organisasi koperasi Indonesia adalah .... 1. menampung air 4. mengangkut air
1. rapat anggota 3. Badan pengawas 2. mengumpulkan modal 5. menjual air
2. pengurus 4. Manajer 3. mengalirkan air
Sumber daya air yang dimanfaatkan seorang
23. UJIAN NASIONAL 2007 wirausaha adalah .
Peranan Kepala Sekolah dan tugas pengurus a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4 dan 5
koperasi sekolah adalah: b. 1, 2, dan 5 e. 3, 4 dan
1. penanggung jawab utama koperasi sekolah 5
1. mengelola koperasi c. 2, 3, dan 4
sesuai dengan tujuan koperasi sekolah 28. UJIAN NASIONAL 2007 (B)
2. menyediakan sarana Tujuan koperasi sekolah adalah ....
dan prasarana Koperasi Sekolah a. membantu meringankan beban orang tua siswa
3. menyelenggarakan b. memenuhi kebutuhan siswa di sekolah
keuangan dan inventarisasi Koperasi Sekolah c. meningkatkan kesejahteraan siswa
Peranan Kepala Sekolah dalam Koperasi sekolah d. mengembangkan jiwa wirausaha siswa
adalah . e. mengembangkan pengetahuan dan
a. 1 dan 2 keterampilan berkoperasi
c. 2 dan 3 e. 3 dan 4
b. 1 dan 3
d. 2 dan 4
BAB XVI
METODE KUANTITATIF
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5. Analisa laporan Menganalisis laporan keuangan (likuiditas, solvabilitas dan
keuangan rentabilitas
Menerapkan metode kuantitatif (bunga tunggal, bunga majemuk,
6. Metode kuantitatif bunga wesel, anuitas dan penyusutan)

A. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


1. RASIO PENGUKURAN LIKUIDITAS
1. Current Ratio

Harta Lancar
Current Ratio = --------------------- x 100%
Utang Lancar

2. Quick Ratio (Acid Test Ratio)

Harta Lancar Persediaan


Quick Ratio = -------------------------------------- x 100%
Utang Lancar

3. Cash Ratio atau Intermediate Solvency

Kas + Efek-efek
Cash Ratio = ------------------------ x 100%
Utang Lancar
4. Tingkat perputaran Piutang

Total penjualan kredit


Tingkat Perputaran Piutang = ------------------------------- x 100%
Rata-rata Piutang

Sedangkan untuk mencari rata rata piutang dirumuskan :

Saldo Piutang awal + Saldo Piutang akhir


Rata rata Piutang = ----------------------------------------------------
2 (dua)

5. Tingkat Peprutaran Persediaan


Harga pokok barang yang dijual
Tingkat Perputaran Persediaan = --------------------------------------------- x 100%
Rata-rata nilai persediaan
Sedangkan untuk mencari rata rata persediaan dirumuskan :

Persediaan awal + Persediaan akhir


Rata rata Persediaan =
------------------------------------------------
2 (dua)
6. Perputaran Modal Kerja
Total Penjualan
Perputaran Modal kerja = ----------------------------------------
Jumlah Modal Kerja rata-rata

Jumlah Modal kerja rata-rata = Aktiva lancar Utang lancar


2. RASIO PENGUKURAN SOLVABILITAS
1. Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva

Modal Sendiri
Rasio Modal Sendiri = --------------------- x 100%
Total Aktiva

2. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap


Modal Sendiri
Rasio Modal Sendiri = -------------------------- x 100%
Total Aktiva tetap

3. Rasio Aktiva Tetap dengan Utang Jangka Panjang

Total Aktiva Tetap


Rasio Aktiva tetap = --------------------------------------- x 100%
Total Utang Jangka Panjang

4. Rasio Utang jangka panjang dengan modal sendiri.


Utang jangka panjang
Rasio Utang jangka panjang dengan Modal Sendiri = ------------------------------ x 100%
Modal Sendiri

5. Rasio Utang dengan modal sendiri.

Utang lancar + Utang jangka panjang


Rasio Utang dengan Modal Sendiri = ---------------------------------------------------- x 100%
Modal Sendiri

3. RASIO PENGUKURAN RENTABILITAS


1. Rasio Operating Income dengan Operating Assets

Income
Rasio Operating Income = ----------------------------------------
Rata-rata Operating assets

Operating assets awal + Operating assets akhir


Rata-rata Operating Assets = ---------------------------------------------------------------
2 (dua)
2. Turn Over dari Operating Assets
Jumlah Aktiva
Turn Over Operating Income = ---------------------------------
Total Penjualan

3. Return On Investment (ROI)


Return On Investment = Operating assets turnover x Profit Margin
ATAU
Penjualan Laba Usaha
Return On Ivestment = ---------------------------- x -----------------------
Operating assets Penjualan

4. RASIO LAIN-LAIN
1. Gross Profit Margin
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Gross Profit Margin = ------------------------------------------------ x 100%
Penjualan bersih
ATAU
Laba Kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan bersih

2. Net Margin Ratio

Laba bersih
Net Margin Ratio = ----------------------- x 100%
Penjualan bersih

3. Operating Ratio

Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasi


Operating Ratio = --------------------------------------------------------
Penjualan bersih

B. METODE KUANTITATIF
1. Bunga Tunggal
Bunga adalah balas jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang
telah ditentukan atas penggunaan modal (pinaman). Bunga Tunggal dapat diperhitungkan secara harian,
bulanan ataupun tahunan atau dirumuskan sebagai berikut :
a. Bunga setelah t tahun (bunga tahunan)
Keterangan :
B : Besarnya bunga
B = M. b. t M : Pokok pinjaman (Modal awal)
b : Persen bunga (suku bunga)
b. Bunga setelah t bulan (Bunga bulanan) t : Jangka waktu (lama pembungaan)

t
B = M. b.
12

c. Bungan setelah t hari (bunga harian)

B = M. b.
t
360
Sedangkan Nilai Akhir (NA) dari suatu modal atau pinjaman setelah bunga tunggal adalah :

NA = M + B NA = M (1 + bt)
Atau

Contoh :
Tuan Ari Gunawan mendepositokan uang sebesar Rp 30.000.000,00 ke bank atas dasar bunga tunggal 12
% setahun. Hitunglah besarnya uang Tuan Ari Gunawan setelah dideposito selama 2 tahun :
Jawab :
B = M. b. t.
B = Rp. 30.000.000,00 x 12 % x 2
B = Rp. 7.200.000,00

Uang Tuan Ari Gunawan setelah 2 tahun (NA) =M+B


= Rp. 30.000.000,00 + Rp. 7.200.000,00
= Rp. 37.200.000,00
Atau dengan menggunakan rumus perhitungan nilai akhir (NA)
NA = M ( 1 + bt )
NA = Rp. 30.000.000,00 ( 1 + 12 %. 2)
= Rp. 30.000.000,00 ( 1 + 0,24)
= Rp. 30.000.000,00 (1,24)
= Rp. 37.200.000,00

2. Bunga Majemuk
a. Pengertian Bunga Majemuk
Bunga Majemuk adalah bunga yang diperhitungkan atas modal dan bunga tersebut ditambahkan pada modal
awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya
berbeda.
Rumus untuk menghitung Nilai Akhir Modal dengan Bunga Majemuk :
Keterangan :
Mn : Modal setelah n periode atau Nilai akhir modal
Mn = M ( 1 + i ) n M : Modal awal atau Pokok pinjaman
i : Suku bunga
n : Jangka waktu atau masa bunga.
Contoh :
Uang sebesar Rp. 4.000.000,00 disimpan di bank dengan suku bunga majemuk 12 % pertahun. Hitunglah Nilai
Akhir modal atau yang setelah 6 tahun !
Mn = M ( 1 + I ) n
M5 = Rp. 4.000.000,00 (1 + 0,12)6
= Rp. 4.000.000,00 x 1,126
= Rp. 4.000.000,00 x 1, 973822685
= Rp. 7.895.290,74
b. Perhitungan Nilai Akhir Modal dengan masa Bunga Pecahan.
Untuk menghitung nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan digunakan langkah sebagai berikut :
a. Hitung terlebih dahulu Nilai Akhir dari modal berdasarkan masa bunga majemuk yang terdekat.
b. Sisa masa bunga yang belum dihitung digunakan untuk menghitung bunga berdasarkan bunga tunggal dari
nilai akhir pada a.
Atau dapat digunakan rumus bunga pecahan sebagai berikut :
Jika periode bunga tahunan adalah n, dan periode bunga bulanan adalah m, maka rumus Nilai Akhir modal
dengan masa bunga pecahan adalah :
m
Mn + m = M (1 + i) n. (1 + .i )
12

Contoh :
Modal sebesar Rp. 5.000.000,00 dibungakan dengan bunga majemuk 9 % setahun. Hitunglah Nilai Akhir modal
jika dibungakan selama 4 tahun 4 bulan !
Jawab :
4
M4 + 4 = Rp. 5.000.000,00 (1 + 0,09)4. (1 + .0,09)
12
= Rp. 5.000.000,00 (1,09)4. (1 + 0,03)
= Rp. 5.000.000,00 (1,41158161).(1,03)
= Rp. 7.057.908,05 x 1,03
= Rp. 7.269.645,29

3. Bunga Wesel
Wesel (Notes) adalah surat perintah dari pihak yang meminjamkan kreditur kepada pihak yang eminjam
(debitur) untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu kepada orang yang namanya
disebutkan dalam surat itu. Sedangkan promes adalah surat kesanggupan dari pihak yang meminjam (debitur)
kepada pihak yang meinjamkan (kreditur) untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya
disebutkan dalam surat itu.
Jika dalam suatu perusahaan terjadi penarikan wesel atas depitur atau penerimaan promes, maka akan
menimmbulkan Piutang Wesel (Wesel Tagih). Dan jika suatu perusahaan mengaksep wesel (menyetujui) atau
menyerahkan promes, maka akan timbul Utang Wesel ( wesel bayar ) sebelum tanggal jatuh temponya.
Apabila wesel atau promes sebelum tanggal jatuh temponya didiskontokan atau dijual kepada Bank atau pihak
lain, maka dalam pendiskontoan wesel tersebut akan memperhitungkan besarnya Diskonto wesel
Ketentuan dalam menghitung Diskonto dan Nilai Tunai wesel adalah :
a. Banyaknya hari dalam tiap bulan dihitung menurut hari sesungguhnya.
b. Satu tahun ditetapkan 360 hari
c. Hari diskonto atau hari bunga dihitung mulai dari tanggal pendiskontoan sampai dengan tanggal jatuh
tempo.
d. Nilai tunai wesel dihitung dari Nilai wesel saat jatuh tempo dikurangi dengan diskonto.
e. Bunga atau diskonto wesel dihitung dengan rumus :
Untuk bunga harian : Untuk bunga bulanan :
Bunga / Diskonto = MxLxP
MxLxP
Bunga/Diskonto =
12 x100
360 x100
Keterangan :
M : Modal awal (Nominal wesel)
L : Lama pembuangan (hari bunga)
P : Persen bunga.
Contoh (Wesel berbunga)
Pada tanggal 10 Juli 2007 Wesel PD PUSAKA, Solo dengan nominal sebesar Rp 6.000.000,00, bunga
15% setahun atas nama UD SEJATI, Semarang untuk jangka waktu 120 hari. Pada tanggal 9 Agustus
2007 wesel tersebut didiskontokan ke bank dengan diskonto 9 %.
Diminta :
a. Hitunglah hari diskontonya
b. Hitunglah nilai wesel saat jatuh tempo yang harus dibayar oleh UD SEJATI, Semarang
c. Hitunglah nilai tunai wesel yang diterima PD PUSAKA pada saat pendiskontoan wesel.
d. Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut.
e. Jurnalnya
Jawab :
a. Hari diskonto wesel = 120 hari (10 Juli s.d 9 Agustus)
= 120 hari 30 hari
= 90 hari
b. Nilai wesel saat jatuh tempo
Nominal wesel Rp6.000.000,00
Bunga selama 120 hari :
6.000.000 x 120 x 15
= Rp 300.000,00 +
360 x 100
Nilai wesel saat jatuh tempo Rp6.300.000,00
===============
c. Nilau tunai wesel saat pendiskontoan
Nilai wesel saat jatuh tempo Rp. 6.300.000,00
Diskonto selama 90 hari :
6.300.000 x 90 x 9
= Rp 141.750,00 -
360 x 100
Nilai tunai wesel (uang yang diterima) Rp. 6.158.250,00
==============
d. Menentukan tanggal jatuh tempo
Tanggal wesel 10 Juli 2007 ditambah 12 hari
Bulan Juli : 31 10 = 21
Agustus = 31
September = 30
Oktober = 31
Nopember =7 +
120 Hari
Jadi tanggal jatuh temponya adalah 7 Nopember 2007
e. Jurnalnya
UD SEJATI PD PUSAKA BANK
Jurnal tanggal 10 Juli 2007 Jurnal tangal 10 Juli 2007 Jurnal tanggal 10 Juli 2007
Utang dagang Rp 6.000.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00 -
Utang wesel Rp 6.000.000,00 Piutang dagang Rp 6.000.000,00
Jurnal tanggal 9 Agustus 2007 Jurnal tanggal 9 Agustus 2007 Jurnal tanggal 9 Agustus 2007
- Kas Rp 6.158.250,00 Piutag wesel Rp 6.000.000,00
Pendapatan bunga Rp 158.250,00 Beban bunga Rp 158.250,00
Weselyangdidiskontokan Rp 6.000.000,00 Kas Rp 6.158.250,00
Jurnal tanggal 7 Nopember 2007 Jurnal tanggal 7 Nopember 2007 Jurnal tanggal 7 Nopember 2007
Utang wesel Rp 6.000.000,00 Wesel yang didiskontokan Rp 6.000.000,00 Kas Rp 6.300.000,00
Beban bunga Rp 300.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00 Piutang wesel Rp 6.000.000,00
Kas Rp 6.300.000,00 Pendapatan bunga Rp 300.000,00

4. Anuitas
1. Pengertian Angsuran dan Anuitas
Jika suatu pinjaman atau modal yang dilunasi dengan angsuran yang besarnya tetap dalam satu periode
tertentu, maka angsuran disebut dengan anuitas Setiap anuitas terdiri atas pembayaran bungan yang dihitung
atas dasar bunga majemuk dan angsuran pinjaman. Bagian yang dipakai untuk mengangsur pinjaman disebut
angsuran
2. Menghitung Besarnya Anuitas
A = besarnya anuitas
Rumus : (1 i) n
M = pinjaman
A iM
(1 i) 1
n i = b = persen bunga
n = banyaknya anuitas
Contoh :
Pinjamam sebesar Rp. 2.400.000,00 dilunasi dengan cara anuitas tahunan selama 5 tahun dengan bunga 10%
per tahun. Hitunglah besarnya anuitas !
Jawab :
(1 0,1)5
A = 0,1 x 2.400.000
(1 0,1)5 1
1,61051
A = 240.000
161051
A = Rp. 633.133,95
3. Membuat Tabel Rencana Angsuran
Berdasarkan contoh di atas dapat disusun tabel rencana angsuran sebagai berikut :
Anuitas (A) = Rp. 633.113,95
Tahun Utang awal (M) Sisa utang = M-a
Bunga (b)
Angsuran (a) a = A-b
b= 10 % x M
1 Rp. 2.400.000,00 Rp. 240.000,00 Rp. 393.113,95 Rp. 2.006.886,05
2 Rp. 2.006.886,05 Rp. 200.688,61 Rp. 432.425,34 Rp. 1.574.460,71
3 Rp. 1.574.460,17 Rp. 157.446,07 Rp. 475.667,88 Rp. 1.098.792,83
4 Rp. 1.098.792,83 Rp. 109.879,28 Rp. 523.234,67 Rp. 575.558,16
5 Rp. 575.558,16 Rp. 57.555,82 Rp. 575.558,13 Rp. -
Jumlah Rp. 765.569,78 Rp. 2.400.000,00

4. Menghitung Besarnya Angsuran pada akhir periode tertentu (a n)


Rumus :
a n = (A b. M 1) Atau an = ak(1 + b) n-k
n-1
(1+b)

Keterangan : Keterangan :
an = angsuran ke n an = angsuran ke n
A = besarnya anuitas ak = angsuran ke k
b = suku bunga b = suku bunga
M1= utang tahun pertama (pokok pinjaman)
n = tahun ke n

Contoh 1
Utang sebesar Rp. 2.400.000,00 akan dilunasi dengan anuitas Rp. 633.113,95 pertahun dengan bunga 10 %
per tahun. Hitunglah angsuran ke-4 !
Jawab :
a4 = (633.11,95 0,1 x 2.400.000) (1+0,1)4-1
a4 = (393.113,95) (1,1)3
a4 = 393.113,95 x 1,331
a4 = Rp. 523.234,67
Contoh 2
Pada pelunasan utang dengan anuitas 18 % setahun diketahui bahwa angsuran ke-2 sebesar Rp. 228.785,46.
Hitunglah besarnya angsuran ke-5 !
Diketahui :
a5 = 228.785,46(1 + 0,18) 5-2
a5 = 228.785,46 x 1,183
= 228.785,46 x 1,643032
= Rp 375.901,83
5. Menghitung Besarnya Pinjaman/Modal Awal dari Angsuran (M)

Rumus : M a (1 i) 1
n
atau (1 i) n 1 atau A - a1
1
i MA M
i (1 i) n i

Contoh : Suatu pinjaman dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar Rp. 333.979,58 dengan bunga 2% untuk 10
kali angsuran. Tentukan besarnya pinjaman awal jika besarnya angsuran pertama Rp. 273.979,58.
Jawab :
(1 0,02) 10 1
M = 273.979,58
0,02
273.979,58 x 0,218994419
M =
0,02
M = 3.000.000,00

6. Menghitung Sisa Pinjaman pada Akhir Periode Tertentu (Sn)


Rumus :
A - a 1 (1 i ) n
Sn
i

Contoh :
Suatu pinjaman sebesar Rp 2.400.000,00 akan dilunasi dengan anuitas selama 5 tahun dengan bunga 10%
pertahun dan besarnya anuitas sebesar Rp Rp 633.113,95. Hitunglah besarnya angsuran pertama dan sisa
pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3.
Jawab :
Menghitung angusran pertama
a1 = A i M, maka a1 = 633.113,95 0,1 x 2.400.000,00 = 393.113,95
Menghitung sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3
633.113,95 - 393.113,95 (1 0,1) 3
S3 = Rp 1.098.792,83
0,1
7. Anuitas dan Pembulatan
Dalam praktik sehari-hari biasanya para pemberi pinjaman atau bank menghendaki besarnya anuitas dibulatkan
ke atas atau ke bawah dengan kelipatan seratus, seribu atau menurut perjanjian.
Contoh :
Pinjaman sebesar Rp. 7.000.000,00 akan dilunasi dengan 10 anuitas bulanan, berdasarkan bunga 3% per
bulan. Hitunglah besarnya anuitas jika pembayarannya dibulatkan ke atas dalam Rp. 100,00!
Jawab :
(1 i) n
A = iM
(1 i) n 1
(1 0,03) 10
A = 0,03 X 7.000.000
(1 0,03) 10 1
1,343916376
A = 210.000
1,343946376 1
A = Rp. 820.613,55
jadi anuitas dibulatkan menjadi Rp 820.700,00

8. Menghitung Kelebihan atau Kekurangan dari anuitas yang dibulatkan


1. Anuitas yang dibulatkan ke atas
Jika pembayaran anuitas dibulatkan keatas berarti terdapat kelebihan pembayaran, kelebihannya dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
(1 i) n - 1
L a1 -M
i

Contoh :
Berdasarkan contoh anuitas dan pembulatan di atas, maka kelebihan pembayaran dihitung :
(1 0,03)10 - 1
L 610.700 - 7.000.000
0,03
610.700 x 0,343916379
L - 7.000.000
0,03
L = 7.000.991,10 7.000.000,00 = Rp 991,10

2. Anutias yang dibulatkan ke bawah


Jika pembayaran anuitas dibulatkan ke bawah, berarti terdapat kekurangan pembayaran anuitas yang dapat
dihitung dengan rumus :
(1 i) n - 1
K M - a1
i
9. Menghitung banyaknya Periode (n)
Rumus :
log A - log (A - iM)
n
log (1 i)

5. Penyusutan (Depresiasi)

1. Metode Garis Lurus


Menurut metode ini besarnya penyusutan setiap akhir periode sama dan dibagi rata menurut aktiva tetap.
Rumus :
Harga perolehan - Nilai Residu
Penyusutan pertahun =
Taksiran umur ekonomis

Sedangkan tarif tetap dari harga perolehan/Harga beli dapat dihitung dengan rumus :
HP NR
T= x 100%
HP x UE

Contoh :
Suatu mesin diperoleh dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00. Taksiran umur ekonomis 5 tahun dengan
nilai residu Rp. 2.500.000,00. Hitunglah besarnya penyusutan tiap akhir tahun !
Jawab :
Rp. 17.500.00,00 - Rp. 2.500.000,00
Penyusutan pertahun = = Rp. 3.000.000,00
5

2. Metode Tarif Tetap Atas Nilai Buku


Menurut metode ini besarnya penyusutan setiap tahun semakin kecil mengikuti tuannya umur aktiva tetap.

S T : Tarif penyusutan (%)


Rumus : T 1 - n S : Nilai sisa/nilai residu
A
A : Harga perolehan aktiva
n : Umur ekonomis

Sedangkan nilai buku merupakan harga perolehan aktiva tetap dikurangi jumlah penyusutan. Atau dirumuskan :

Nilai Buku = Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan

Contoh :
Berdasarkan contoh, maka tarif penyusutan dapat dihitung :
2.500.00
T=1- 5
17.500.000
T = 1 - 0,142
5

T = 1 0,68
T = 0,32 atau 32 %
Penyusutan tiap tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tahun I = 32 % x (17.500.000 0) = Rp. 5.600.000,00
Tahun II = 32 % x (17.500.000 5.600.000) = Rp. 3.808.000,00
Tahun III = 32 % x (17.500.000 9.408.000 ) = Rp. 2.589.440,00
Dan seterusnya.

Perhitungan/penentuan tarif penyusutan dapat juga dilakukan dengan menduakalikan metode garis lurus,
200%
sehingga rumus : T :
Umur Ekonomis
Contoh :
200%
Berdasarkan contoh, maka tarifnya = T = = 40 % dari nilai buku
5

Penyusutan tahun I = T x NB = 40% X (Rp 17.500.000,00 0) = Rp 7.000.000,00


Penyusutan tahun II = 40 % x (17.500.00 7.000.000) = Rp 4.200.000,00
dan seterusnya
Menghitung besarnya beban penyusutan dan nilai buku pada akhir periode tertentu dengan metode tarif
dari nilai buku.
1. Menghitung Beban Penyusutan (Depresiasi)
Dn : Beban penyusutan tahun ke-n
Dn = TA (1 T)n-1
T : Tarif penyusutan
A : Harga perolehan aktiva tetap
n : Tahun ke-n
2. Menghitung Nilai Buku
NBn = A (1 T)n NBn: Nilai Buku tahun ke-n

Contoh :
Mesin dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00 dapat digunakan 5 tahun dengan nilai residu Rp.
2.500.000,00. Penyusutan 40 % dari nilai buku. Hitunglah :
a. beban penyusutan tahun ke-4
b. nilai buku akhir tahun ke-4!
Jawab :
a. Beban penyusutan tahun ke-4 : b. Nilai buku akhir tahun ke-4
D4 = 40 % x 17.500.000 (1 0,4)4-1 NB4 = 17.500.000,00 (1 0,4)4
3
= 7.000.00 (0,6) = 17.500.00 x 0,64
= Rp. 1.512.00,00 = Rp. 2.268.00,00

3. Metode Jumlah Angka Tahun (JAT)


Menurut metode ini besarnya penyusutan adalah perolehan aktiva dikurangi nilai residu dikalikan dengan tingkat
penyusutan tiap-tiap periode/angka tahun.
Rumus :
n(n 1)
Jumlah Angka tahun =
2

Contoh :
Berdasarkan contoh di atas, maka penyusutan dapat dihitung sebagai berikut :
5(5 1)
Angka tahun = = 15 atau
2
Jumlah angka tahun = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15
5
Penyusutan tahun I : x (17.500.000 2.500.000) = Rp. 5.000.000,00
15
4
Penyusutan tahun II : x (17.500.000 2.500.000) = Rp. 4.000.000,00
15
Dan seterusnya

4. Metode Unit Produksi


Menurut metode ini penyusutan didasarkan pada produksi yang dicapai suatu aktiva dalam suatu periode untuk
satuan unit produksi. Kemudian penyusutan setiap periode dihitung dengan mengalikan penyusutan tiap unit
produksi dengan hasil produksi yang ducapai.
Rumus :
Harga perolehan - Nilai residu
Penyusutan per unit = Taksiran unit produksi

Contoh :
Mesin dengan harga perolehan Rp. 17.500.000,00 akan mampu memproduksi 100.000 unit selama 5 tahun
dengan nilai residu Rp. 2.500.000,00. Hitunglah penyusutan mesin pada tahun I dan II, jika pada tahun tersebut
dihasilkan 25.00 unit dan 20.000 unit !.
Jawab :
17.500.000 2.500.00
Penyusutan per unit = Rp.150,00
100.000
Penyusutan tahun I = 25.000 x Rp. 150,00 = Rp. 3.750.000,00
Penyusutan tahun II = 20.00 x Rp. 150,00 = Rp. 3.000.000,00

5. Penjualan Aktiva Tetap

Perhitungan L/R Penjualan aktiva tetap adalah :


Harga jual aktiva tetap Rp xxxx
Harga perolehan aktiva tetap Rp xxxx
Akumulasi penyusutan aktiva tetap Rp xxxx -
Nilai buku aktiva tetap Rp xxxx -
L/R. Penjualan aktiva tetap Rp xxxx

6. Pertukaran Aktiva Tetap.

Perhitungan laba atau rugi pertukaran aktiva tetap adalah :


Harga Perolehan aktiva tetap (baru) Rp xxxx
Uang yang ditambahkan Rp xxxx
----------- (-)
Harga pertukaran Rp xxxx
Harga perolehan Aktiva tetap (lama) Rp xxxx
Akumulasi penyusutan aktiva tetap Rp xxxx
---------- (-)
Nilai buku aktiva tetap Rp xxxx
---------- (-)
Laba atau Rugi pertukaran Rp xxxx
======

SOAL-SOAL LATIHAN
1. UMPTN 1999 / Rayon B 114 Pers.BD Rp 1.000 312 Simp. wajib Rp 700
Dengan metode penyusutan menurun suatu asset 121 Peralatan Rp 500 313 Cadangan Rp 300
SHU Rp 400
perusahaan bernilai Rp 150 juta diperkirakan Jumlah Rp 3.750 Rp 3.750
mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Nilai buku asset Berdasarkan neraca di atas likuiditas KSU Harapan
itu pada akhir tahun kedua adalah . b. 33,33% c. 153,11% e. 174,42%
a. Rp 0,- c. Rp 30 juta e. Rp 90 juta c. 151,16% d. 174,52%
b. Rp 10 juta d. Rp 60 juta 9. UJIAN NASIONAL 2006
2. UMPTN 1999 / Rayon C Untuk mengembangkan usaha percetakan, CV. Rapi
Harga perolehan suatu mesin Rp 33.500.000,00 dan meminjam uang dari Bank Prapanca Rp
umur ekonomis 10 tahun, dengan nilai residu Rp 8.000.000,00 pada tanggal 5 Juni 2005. Bank
3.500.000,00. Bila itu dicatat menggunakan metode memperhitungkan bunga 12% per tahun. Jika CV.
garis lurus dan pada akhir tahun keenam dijual, maka Rapi melunasi pinjamannya pada tanggal 5 Oktober
harga buku mesin tersebut saat dijual 2005, maka beban bunga yang ditanggung CV. Rapi
a. Rp 15.500.000,00 d. Rp 22.500.000,00 adalah .
b. Rp 18.000.000,00 e. Rp 30.000.000,00 a. Rp
c. Rp 20.100.000,00 240.000,00 d. Rp
3. UMPTN 2000 / Rayon A 480.000,00
Harga perolehan mesin Rp 20.000.000,00. Taksiran b. Rp
umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp 320.000,00 e. Rp
2.000.000,00. Bila penyusutan menggunakan metode 960.000,00
angka tahun, besarnya penyusutan pada akhir tahun c. Rp
pertama adalah 400.000,00
a. Rp 6.000.000,00 d. Rp 2.000.000,00 10. UJIAN NASIONAL 2006
b. Rp 4.000.000,00 e. Rp 400.000,00 Selembar wesel nominal Rp 4.000.000,00 tertanggal
c. Rp 3.600.000,00 10 November 2005 akan jatuh tempo pada 10
6. SPMB 2003 / Regional I Februari 2006 dengan suku bunga 12%. Nilai jatuh
Pinjaman sebesar Rp 2.500.000,00 dilunasi secara tempo wesel sebesar .
anuitas akhir tahunan sebesar Rp 574.000,00. Bila a. Rp 148.000,00 d. Rp 4.120.000,00
suku bunga 10% pertahun, maka besarnya angsuran b. Rp 184.000,00 e. Rp 4.480.000,00
pada akhir periode kedua adalah . c. Rp 4.184.000,00
a. Rp 181.960,00 d. Rp 356.400,00 11. UJIAN NASIONAL 2006
b. Rp 217.600,00 e. Rp 392.040,00 Pada tanggal 16 Februari 2004 CV. Tunggal menarik
c. Rp 324.000,00 pinjaman dari Bank Dwi Unggul sebesar Rp
7. SPMB 2003 / Regional III 30.000.000,00 dengan bunga 6% setahun. Uang
Penurunan nilai modal tetap karena pemakaian tersebut dijadikan modal dagang pakaian. Hasilnya
dalam proses produksi disebut depresi diperoleh 100 kodi (1 kodi = 20 potong pakaian).
S E BAB Dijual per potong rata-rata Rp 25.000,00, semua
Barang modal mempunyai usia teknis dan usia terjual habis. Keinginan CV. Tunggal segera melunasi
ekonomis pinjamannya ke bank. Bila ia melunasi tanggal 7 Juni
8. UJIAN NASIONAL 2006 2004, maka ia memperoleh laba bersih sebesar .
KSU Harapan a. Rp 20.000.000,00 d. Rp 19.445.000,00
NERACA Per 31 Desember 2005 b. Rp 19.645.000,00 e. Rp 19.440.000,00
111 Kas Rp 150 211 Utangusaha Rp 150
112 Piut. uang Rp 1.700 212 Simp. suk Rp 2.000
c. Rp 19.550.000,00
113 Piut barang Rp 400 311 Simp. pokok Rp 200 12. UJIAN NASIONAL 2006
26 Juni 2000 seorang wirausaha Loundry membeli setahun dengan pembayaran setiap 3 bulan. Bunga
mesin cuci otomatis seharga Rp 57.500.000,00. yang diperhitungkan 3% per 3 bulan. Besarnya
Sebelum digunakan, dikelurakan ongkos angkut Rp anuitas adalah .....
275.000,00 dan ongkos pemasangan Rp 225.000,00. a. Rp 100.027,05 d. Rp 260.027,05
Usaha berjalan 1 Juli 2000 dan ditaksir nilai ersidu Rp b. Rp 140.027,05 e. Rp 269.027,05
10.000.000,00. Diprediksi kapasitas penggunaan 19. UJIAN AKHIR NASIONAL 2002
24.000 jam produksi. Bila realisasi penggunaan Sebuah pinjaman Rp 2.000.000,00 akan dilunasi
mesin: selama 5 kali angsuran bulanan secara anuitas
Tahun 2000, 3000 jam,Tahun 2001, 7000 jam, Tahun dengan bunga 5% per bulan. Besarnya anuitas
2002, 6000 jam, Tahun 2003, 5000 jam. adalah .....
Penyusutan tahun 2002 dijurnal . a. Rp 407.925,00 d. Rp 461.949,68
a. Beban penyusutan Mesin Rp 6.000.0000,00 b. Rp 428.321,25 e. Rp 579.737,31
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 6.000.000,00 c. Rp 449.737,31
b. Beban penyusutan Mesin Rp 10.000.0000,00
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 10.000.000,00 20. EBTANAS 1997
c. Beban penyusutan Mesin Rp 12.000.0000,00 Bila modal sebesar Rp 1.000.000,00 dibungakan
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 12.000.000,00 dengan bunga majemuk 24% pertahun, maka nilai
d. Beban penyusutan Mesin Rp 14.000.0000,00 akhir modal pada akhir tahun ke 2 adalah .
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 14.000.000,00
e. Beban penyusutan Mesin Rp 14.500.0000,00
a. Rp 480.000,00 d. Rp 1.480.000,00
Akumulasi penyusutan Mesin Rp 14.500.000,00 b. Rp 577.600,00 e. Rp 1.537.600,00
13. UMPTN 2000 / Rayon A c. Rp 740.000,00
Harga perolehan mesin Rp 20.000.000,00. Taksiran 21. EBTANAS 1998
umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp Modal sebesar Rp 3.000.000,00 dibungakan dengan
2.000.000,00. Bila penyusutan menggunakan metode bunga 2% per bulan. Bila perhitungan bunga atas
angka tahun, besarnya penyusutan pada akhir tahun dasar bunga majemuk, maka besarnya modal pada
pertama adalah akhir bulan ke 3 adalah ....
a. Rp 6.000.000,00 d. Rp 2.000.000,00 a. Rp 5.184.000,00 d. Rp 3.015.000,00
b. Rp 4.000.000,00 e. Rp 400.000,00 b. Rp 3.183.624,00 e. Rp 3.024.000,00
c. Rp 3.600.000,00 c. Rp 3.180.000,00
14. SPMB 2003 / Regional I 22. EBTANAS 1999
Pinjaman sebesar Rp 2.500.000,00 dilunasi secara Modal Rp 2.000.000,00 dibungakan selama 3 tahun
anuitas akhir tahunan sebesar Rp 574.000,00. Bila dengan bunga majemuk 20% setahun. Nilai akhir
suku bunga 10% pertahun, maka besarnya angsuran modal tersebut adalah .....
pada akhir periode kedua adalah . a. Rp 2.016.000,00d. Rp 3.200.000,00
a. Rp 181.960,00 d. Rp 356.400,00 b. Rp 2.122.416,00 e. Rp 3.456.000,00
b. Rp 217.600,00 e. Rp 392.040,00 c. Rp 2.400.000,00
c. Rp 324.000,00 23. EBTANAS 2000
15. UJIAN NASIONAL 2005 Tuan Ahmad meminjam uang di bank sebesar Rp
Budi meminjam uang di bank sebesar Rp 1.000.000,00 dengan suku bunga 5% sebulan.
2.400.000,00 dengan suku bunga 2% perbulan, akan Pembayaran pinjaman dilunasi secara anuitas
dilunaskan dalam 8 anuitas bulanan. Pembayaran selama 5 bulan, bila anuitas tiap bulan Rp
pertama dilakukan sebulan setelah uang diterima. 230.974,80 dan besarnya angsuran ke 4 Rp
Besarnya anuitas adalah ..... 209.500,95, maka besarnya sisa utang Tn. Ahmad
a. Rp 370.828,70 d. Rp 10.183,60 pada angsuran ke 4 adalah .....
b. Rp 327.623,52 e. Rp 8.569,24 a. Rp 21.473,85 d. Rp 219.976,05
c. Rp 294.037,06 b. Rp 76.100,80 e. Rp 429.477,00
16. UJIAN NASIONAL 2005 c. Rp 180.974,80
Sebuah modal sebesar Rp 5.000.000,00 dipinjamkan 24. EBTANAS 2001
selama setahun dengan bunga 18% setahun. Jika Tanggal 3 Januari 1997 dibeli sebuah mesin seharga
periode angsuran 4 bulanan, maka besarnya anuitas Rp 10.000.000,00 dan taksiran umur ekonomi 5
adalah ..... tahun. Persentase penyusutan dengan metode garis
a. Rp 1.442.957,46 d. Rp 4.328.872,39 lurus adalah 20%. Besarnya penyusutan tahun ke 2
b. Rp 1.870.549,06 e. Rp 5.611.647,19 dengan menggunakan metode double declining
c. Rp 2.727.184,47 balance adalah .....
17. UJIAN NASIONAL 2005 a. Rp 608.000,00 d. Rp 2.400.000,00
Uang sejumlah Rp 10.000.000,00 dikembalikan b. Rp 864.000,00 e. Rp 4.000.000,00
dengan cara anuitas dengan bunga per periode c. Rp 1.440.000,00
sebesar 1%. Bila Anuitasnya Rp 471.000,00, maka 25. UJIAN NASIONAL 2006
besarnya bunga pada pembayaran ke 3 .... Tanggal 1 Januari 2005 dibeli sebuah mesin dengan
a. Rp 84.935,91 d. Rp 200.000,00 harga Rp 24.000.000,00, biaya pemasangan Rp
b. Rp 92.542,90 e. Rp 300.000,00 2.000.000,00. Taksiran umur ekonomis 8 tahun. Jika
c. Rp 100.000,00 penyusutan dengan metode tarif tetap dari nilai buku,
18. UJIAN NASIONAL 2004 maka besarnya penyusutan tahun ke 3 adalah .....
Sukoco meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,00. a. Rp 6.500.000,00 d. Rp 3.656.250,00
Pinjaman harus dilunasi dengan anuitas selama b. Rp 5.000.000,00 e. Rp 2.742.188,00
c. Rp 4.875.000,00
JAZAKUMULLAHU KHOIRON KATSIRO
By. Drs. ISMAWANTO

DAFTAR PUSTAKA
1. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
2. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
3. Ismawanto, Drs, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII, Gema Ilmu, Surakarta, 2007
4. Soediyono, Prof, Dr, MBA, Ekonomi Internasional, Liberty, Yogyakarta, 1995
5. Sobri, Drs, Ekonomi Internasional, BPFE UII, Yogyakarta, 1986
6. Boediono, Dr, Ekonomi Mikro, BPFE, Yogyakarta, 1982
7. Nopirin, Ph.D, Ekonomi Moneter, BPFE, Yogyakarta, 1984
8. Boediono, Ekonomi Internasional, BPFE, Yogyakarta, 2001
9. Noorroso Kuhardjo, Drs, Ilmu Ekonomi Bagi Negara Berkembang, Akademika Pressindo, Jakarta, 1984
10. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003
11. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005
12. Iswardono SP, Drs, MA, Uang dan Bank, BPFE, Yogyakarta, 1999
13. Soelistya, Dr, MBA, Ekonomi Internasional (Teori Perdagangan Internasional), Liberty, Yogyakarta, 1986
14. Boediono, Dr, Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta, 1993
15. Kasmir, SE, MM, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta, 2004
16. Imron Rosyadi, Ekonomi Internasional, Soal dan Penyelesaiannya, Muhammadiyah University Press, Surakarta,
2002
17. PT Persero Danareksa, Pasar Modal Indonesia, Pengalaman dan tantangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
UI, Jakarta, 1987
18. Editor Perry Warjiyo, Bank Indonesia Bank Sentral Republik Indonesia Sebuah Pengantar, Pusat Pendidikan dan
Studi Kebansentralan, Jakarta, 2004
19. Winardi, Prof, Dr, SE, Kamus Ekonomi Inggris Indonesia, CV Mandar Maju, Bandung, 1998
20. AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2001
21. AL Haryono Jusup, Dasar-dasar Akuntansi Jilid II, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2003
22. HZA Moechtar, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I dan II, Institut Dagang Muchtar, Surabaya, 1985
23. S Hadribroto, Prof, Dachnial Lubis, Sudrajad Sukadam, Dasar-dasar Akuntansi, LP 3 ES, Jakarta, 1978
24. Zaki Baridwan, Drs, Akuntan, Intermediate Accounting Bagian I, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM,
Yogyakarta, 1975
25. Lyn M Fraser, Aileen Ormiston, Memahami Laporan Keuangan, PT Indeks, Jakarta, 2004
26. Anto Dajan, 1981, Pengantar Metode Statistik Jilid 1, LP3ES, Jakarta
27. Algifari dan Rudy Bahrudin, 1992, Matematika Ekonomi, STIE YKPN, Yogyakarta
28. Bambang Puji Raharjo, 2004 Strategi Sukses UAN dan SPMB, Andi Offset, Yogyakarta
29. Dumairy, 1983, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE UGM, Yogyakarta
30. Manulang M, 1992, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai