DASAR TEORI
mempelajari sifat aliran listrik dalam bumi dan bagaimana mendeteksi beda
1. Geolistrik yang bersifat pasif dimana energi yang dibutuhkan telah ada
2. Geolistrik yang bersifat aktif dimana energi yang dibutuhkan ada karena
Polarization (IP).
Metoda ini telah banyak diterapkan dalam eksplorasi air tanah (penentuan
batubara, mangan, besi, emas). Selain itu juga biasa dipakai untuk lingkungan
4
5
menyebabkan muatan berpindah dan menghasilkan arus listrik. Arus listrik diukur
dalam satuan Ampere yang merupakan jumlah muatan listrik yang lewat pada suatu
titik sembarang dalam 1 sekon. Nilai potensial bisa dihitung dengan satuan Volt yang
merupakan perbedaan antara tegangan yang dibutuhkan agar arus dapat lewat. Pada
sebagian besar bahan termasuk sebagian besar batuan, arus yang mengalir pada suatu
material semakin besar sejalan dengan kenaikan tegangannya. Dari hukum Ohm
R=V/I
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Resistance = R
Area = A
Lenght = L
Resistivity = RA/L
R = resistansi (Ohm)
= resistivitas (Ohm.m)
Pengukuran resistivitas dilakukan terhadap permukaan bumi yang dianggap sebagai suatu
medium yang homogen isotropis. Pada kenyataannya, bumi tersusun atas kompusisi
batuan yang bersifat heterogen baik ke arah vertikal maupun horizontal. Akibatnya objek
batuan yang tidak homogen beragam akan memberikan harga resistivitas yang beragam
pula. Sehingga resistivitas yang diukur adalah resistivitas semu. Harga tahanan jenis semu
ini tergantung pada tahanan jenis lapisan-lapisan pembentuk formasi dan konfigurasi
=
Dengan K adalah faktor geometri susunan elektroda yang berdimensi panjang.
a. Metode Sounding
bervariasi.
Konfigurasi: Wenner
Schumberger
7
Sounding application:
i. Groundwater Exploration
b. Metode Mapping
Mapping application:
i. Groundwater mapping
merupakan kebalikan dari resistivitas dan diukur di dalam sebutan ohm per meter.
8
Aliran listrik di dalam kebanyakan batuan ialah bersifat elektrolit. Hal ini terjadi
karena kebanyakan butiran mineral bersifat insulator dan arus listrik mengalir melalui
air yang berada diantara butiran dengan rongga. Oleh karena itu, resistivitas batuan
tergantung pada resistivitas elektrolit dan mempunyai rasio sebanding dengan derajat
kejenuhan air. Secara umum, batuan beku (igneous) bukan merupakan konduktor
yang baik. Namun aliran listrik dapat berlaku di sepanjamg retakan (crack) dan
rekahan (fissures). Resistivitas untuk batuan yang poros tergatung pada derajat
kejenuhan dan jenis elektrolit di dalam rongga batuan. Jika batuan sedimen ini jenuh
dengan air yang mempunyai resistivitas w, maka resistivitas batuan akan mempunyai
rasio terhadap resistivitas air (w). Rasio /w yang disebut sebagai faktor formasi
ialah tetap untuk suatu formasi. Resistivitas merupakan parameter yang berubah-
ubah. Perubahan ini bukan saja berlaku untuk formasi yang berlainan, malahan
resistivitas untuk suatu formasi juga berubah-ubah. Boleh dikatakan tidak ada
Tabel 3.1 menunjukan rentang resistivitas beberapa jenis batuan yang biasa ditemui.
lapisan-lapisan tersebut. Oleh karena itu tahanan jenis yang terukur bukanlah harga
tahanan jenis yang sebenarnya tetapi merupakan harga tahanan jenis semu
V
a K
I
Keterangan :
pengukuran, medium ini terbaca sebagai medium satu lapis homogen yang memiliki
diperlukan pengetahuan tentang tipikal dari harga resistivitas untuk setiap tipe
material dan struktur daerah survey. Harga resistivitas batuan, mineral, tanah dan
unsur kimia secara umum telah diperoleh melalui berbagai pengukuran dan dapat
dijadikan sebagai acuan untuk proses konversi untuk mendapatkan nilai resistivitas
dengan cara pencocokan kurva (curvematching) atau dengan metode inversi. Pada
Udara ~
Pyrite (Pirit) 0,01 100
Quartz (Kwarsa) 500 800.000
Calcite (Kalsit) 1 x 1012 - 1 x 1013
Rock Salt (Garam
Batu) 30 - 1 x 1013
Granite (Granit) 200 100.000
Andesite (Andesit) 1,7 x 102 45 x 104
Basalt (Basal) 200- 100.000
11
menjadi dua yaitu mapping dan sounding. Metode geolistrik resistivitas mapping
lapisan bawah permukaan secara horisontal. Oleh karena itu, pada metode ini
digunakan jarak spasi elektrode yang tetap untuk semua titik datum di permukaan
variasi resistivitas lapisan bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode
ini pengukuran pada satu titik ukur dilakukan dengan cara mengubah-ubah jarak
mulai jarak elektrode kecil kemudian membesar secara gradual. Jarak elektrode
12
a. b.
Gambar 2.3 a. cara pengukuran mapping; b. Cara pengukuran sounding
Gambar 2.4 Beberapa konfigurasi elektroda yang digunakan dalam metode geolistrik
resistivitas (Loke, 2004)
bekerja dengan cara memberikan arus induksi ke bawah permukaan bumi. Sesuai
lebih banyak dan lebih tepat digunakan untuk eksplorasi mineral logam. Prinsip
dasar penyebab induksi polarisasi pada mineral batuan adalah reaksi serah
14
terima elektron yang menyebabkan arus induksi antara ion elektrolit dan mineral
logam, ketika mineral logam pengisi pori-pori dalam batuan yang terisi juga
oleh elektrolit, menahan arus listrik yang melewati batuan. Pada bidang batas akan
tercipta elektrokimia over potensial antara elektron mineral logam dan larutan
sebagai hambatan akibat polarisasi pada bidang batas, dan kenaikan tegangan
(overvoltage) dibutuhkan agar arus dapat melalui bidang batas (Summer, 1967).
kembali seperti sebelum di injeksikan arus. Saat arus diputus beda potensialnya
tidak langsung turun drastis melainkan akan turun secara perlahan. Proses
Gambar 2.5 Efek polarisasi pada batuan. Gerak muatan di dalam elektrolit
secara elektronik maupun elektrolitik. Pada batas antara mineral logam dengan
elektrolit terjadi reaksi kimia berupa reaksi reduksi-oksidasi dan kemungkinan akan
terjadi pertukaran ionik pada bidang batas mineral dengan elektrolit sampai terjadi
yang disebut dengan overvoltage. Besarnya overvoltage dipengaruhi oleh besar dan
lamanya arus yang melewatinya. Pada bidang batas antara mineral logam dengan
elektrolit terjadi susunan muatan yang berlawanan dan membentuk suatu susunan
kapasitor yang disebut dengan lapisan kembar listrik (electrical double layer). Pada
saat batuan dialiri arus listrik, maka akan timbul gangguan kesetimbangan berupa
polarisasi pada bidang batas antara mineral logam dengan air pada medium. Dimana
mineral logam dianggap sebagai elektroda dan air pada medium batuan berfungsi
sebagai elektrolit, ion-ion akan bergerak dan sebagian tertahan oleh mineral logam.
Overvoltage akan hilang secara perlahan-lahan pada saat arus dimatikan, sehingga
2. Polarisasi Membran
Gambar 2.6. Model Polarisasi Membran (a) Tanpa Beda Potensial, (b) Ada
bila perubahan medan listrik yang lambat dengan frekuensi yang lebih kecil dari
0.01 Hz dengan kata lain batuan memiliki impedansi yang lebih besar pada
frekuensi rendah. Hal ini berlaku sebaliknya untuk frekuensi besar. Polarisasi
batuan. Partikel lempung memiliki sifat bermuatan negatif yang sangat besar
yang menyebabkan ion-ion positif pada fluida elektrolit akan tertarik ke arah
partikel lempung yang bermuatan negatif. Hal ini menyebabkan ion positif akan
terakumulasi pada sisi pori - pori batuan dan ion negatif yang berasal dari fluida
elektrolit akan menjauh dari partikel lempung. Akumulasi ion positif ini tidak
akan terlalu berpengaruh bila tidak diberikan beda potensial pada batuan
tersebut. Namun jika diberikan beda potensial maka muatan elektron yang berasal
17
dari arus listrik yang diijeksikan ke dalam struktur batuan akan terhambat oleh
akumulasi ion positif tersebut. Proses penghambatan inilah yang menjadi konsep
dilakukan dengan dua teknik/cara. Teknik yang pertama adalah Time Domain
harga potential decay dalam kawasan waktu. Teknik yang kedua adalah
dengan mengukur harga resistivitas sebagai fungsi frekuensi arus yang dimasukkan
ke dalam medium.
dua elektroda potensial selama arus masih mengalir diukur (Vp). Setelah
sumber arus diputus, akan terjadi penurunan beda potensial pada kedua
yang tersisa pada waktu t setelah arus diputus dengan potensial saat
arus masih mengalir Vp. Tegangan residual Vs(t) ini sangat kecil
Vs(t)
IP effect (%) 100%
Vp
dari host rock, tipe elektrolit, suhu, ukuran pori dan lain-lain.
M = 1/V v(t) dt
Tabel 3.3 menunjukkan variasi nilai chargeabilitas beberapa
Chalcocite 13,2
Copper 12,3
Graphite 11,2
Chalcopyrite 9,4
Bornite 6,3
Galena 3,7
Magnetite 2,2
Hematite 0
Argillites 3-10
Shale 50-100
eksplorasi geolistrik dengan susunan jarak antara elektroda sama panjang seperti di lihat
pada gambar.
secara simetris terhadap titik sounding. Jarak antar elektroda arus tiga kali jarak antar
elektroda potensial. Jadi, jika jarak masing-masing potensial terhadap titik souding
adalah a/2 maka jarak masing- masing elektroda arus terhadap titik sounding adalah
3a/2.
Pada tahanan jenis mapping, jarak spasi elektroda tersebut tidak berubah-
ubah untuk setiap titik sounding yang diamati (besarnya a tetap). Sedangkan pada
21
tahanan jenis sounding, jarak spasi elektroda tersebut diperbesar secara gradual, mulai
dari harga a kecil, untuk suatu titik sounding. Model pengukuran 2- D dengan
Batas pembesaran spasi elektroda ini tergantung pada kemampuan alat yang dipakai.
Semakin sensitif dan besar arus yang dapat dihasilkan alat tersebut, maka semakin
besar pula jarak spasi yang dapat dapat diukur, sehingga semakin dalam pula lapisan
yangterdeteksi
Adanya sifat bahwa pembesran jarak elektroda harus di ikuti pula oleh pembesran
jarak elektroda potensial yang menyebabkan jenis konfigurasi wenner dapat mendeteksi
ke tidak homogenan lokal dari lokasi yang diteliti. Dalam prosedur Wenner pada tahanan
jenis mapping, empat elektroda konfigurasi (C2P2P1C1) dengan spasi yang sama dipindahkan
Pemilihan spasi terutama tergantung pada kedalaman lapisan yang akan dipetakan
Burger (2006), kelebihan konfigurasi Wenner adalah dengan lebar spasi elektroda potensial
yang besar maka tidak memerlukan peralatan yang sensitif. Sedangkan kekurangannya
adalah semua elektroda harus dipindahkan untuk setiap pembacaan data resistivitas. Hal ini untuk
mendapatkan sensitifitas yang lebih tinggi untuk daerah lokal dan variasi lateral dekat
permukaan.
2.10 Mangan
Mangan (Mn) dengan nomor atom 25 dan massa atom relatif (Ar) 54,938
termasuk salah satu unsur pada periode empat dan golongan VII B pada Tabel
Periodik, merupakan logam berwarna putih keabuan, keras, mudah retak, serta mudah
teroksidasi. Bijih utama mangan yang sering dijumpai dan bernilai ekonomis adalah
(Sukandarrumidi, 1998) :
1. Pirolusit (MnO2)
2,5 Skala Mohs, Berat jenis 4,4 - 4,8 gr/cm3. Sistem Kristal tetragonal,
adalah mineral hasil oksidasi sekunder atau vein. Pirolusit yang terbentuk
dijumpai dalam jebakan sekunder, berat jenis 3,3 - 4,7 gr/cm3, pecahan
3. Manganit (Mn2O3.H2O)
Skala Mohs, berat jenis 4,2 - 4,4 gr/cm3, belahan sempurna, pecahan brittle.
4. Braunit (3Mn2O3.MnSiO3)
hausmanie(MnMn2O4).
5. Rhodokrosit (MnCO3)
- 3,6 gr/cm3. Mineral ini banyak dijumpaipada vein bersama kuarsa karena
1. Cebakan Terrestrial
Menurut Park (1956) cebakan mangan, dibagi dalam lima tipe, yaitu :
2. Cebakan Nodul
Istilah nodul mangan sebenarnya kurang tepat karena selain mangan masih
terkandung pula unsur besi, nikel, cobalt, dan molybdenum, sehingga lebih
diselimuti oleh lebih dari 3 trilyun ton nodul mangan berukuran kentang.
25
sebesar 10 juta ton per tahun. Nodul secara individu mempunyai kilap suram
dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari
halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa
makluk air laut, fragmen batuan, atau nodul lainnya. Nodul ini diliputi oleh
lapisan mangan, besi dan logam oksida lainnya yang berbentuk konsentris
antara lapisan oksida tersebut secara tidak beraturan dan biasanya dijadikan
metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro
baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, juga untuk pertanian,proses
Wenner, Wenner dan lainlain (Alva Kurniawan, 2009). Cara pengolahan data
1. Buka res2dinv, klik read data file lalu pilih data geoscan (open)oke.
2. Klik menu change setting lalu pilih finite mesh, trapezoidal, 4 nodes, mesh
3. Klik menu inversion pilih include smooting of model resistivity lalu kembali
6. Setelah muncul penampang resistivity dan chargeability pilih menu print lalu
1. Siapkan datapada Excel berupa data Location yang terdiri dari Easting,
kedalamannya.
3. Cek hasil import data pada window borehole manager untuk data lokasi dan data
litologinya.
menampilkan hasil.
5. Menyimpan file hasil kerja tersebut dapat dalam format Rockwork (.RCL)
2.12 Kalibrasi
pengukuran awal yang dilakukan di daerah yang terdapat singkapan batuan maupun
mineral logam mangan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan range nilai resistivitas
batuan dan mineral logam mangan di daerah tersebut, sehingga memudahkan dalam
interpretasi data pada pengukuran selanjutnya. Kegiatan kalibrasi ini sama dengan
pengukuran geolistrik tetapi dilakukan pada daerah yang telah diketahui terdapat