Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM

DASAR DASAR MANAJEMEN

Disusun Oleh :
Arrochim Nur Huda Layly Wahyu .H
Fahriana Nadhifah Nurdika Fajrianti
Dyah Ayu Ratri Ita Meila .A
Yunia Ardiana Elvia Nisaul Rahma
Desy Wulandari Rinjani Putri Dangga
Noor Hidayati .A. S Arnoldus fripeli dosi woda

PROGRAM STUDI D4 ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2017
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Dasar Dasar Manajemen.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah
memberikan kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu,
penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat
saya sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Kediri, 21 September 2017

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola
laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang
canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika
tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium
sehari-hari.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam struktur
organisasi laboratorium didukung oleh Board of Management yang berfungsi sebagai
pengarah dan penasehat. Board of Management terdiri atas para senior/profesor yang
mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian manajemen laboratorium?
2. Apa fungsi manajemen laboratorium?
3. Apa keterampilan dalam manajemen laboratorium?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen laboratorium.
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen laboratorium.
3. Untuk mengetahui keterampilan dalam manajemen laboratorium.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang ..........................................................................
1.2 Rumusan Permasalahan ............................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................
2.1 Pengertian Manjemen ..............................................................................
2.2 Fungsi Manajemen .................................................................................
2.3 Skill Atau Keterampilan Dalam Manajemen Laboratorium
2.4 Peraturan Dasar Dalam Manajemen Laboratorium
2.5 Penanganan Masalah Umum Dalam Manajemen Laboratorium
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pegertian Manjemen


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin
manus yang berati tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis mange yang
berarti kepemilikan kuda (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur(Umar,2000)

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen: sebagai seni menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi(Bateman,2008)
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen: sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa
Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.(Griffin,2008)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-
beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi
manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah
definisi(Robbins,2008)
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu
proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya,
Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama(Herujito,2006)
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen(Wardana,2009)
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa
manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung
kebenarannya(Robbins,2008)

Menurut G.R. Terry manajemen adalahsuatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.Manajemen juga adalah suatu ilmu
pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang
diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman,
pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
manajemen(Umar,2000)
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada
kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur
orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan
cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.Itulah manajemen, tetapi menurut
Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat
diterima secara universal(Herujito,2006)

Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan(Umar,2000)

2.2 Fungsi Manajemen


Menurut Sastrohadiwiryo (2005;25-26) fungsi-fungsi manajemen terdiri dari:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses dari rangkaian kegiatan untuk menetapkan terlebih
Umardahulu tujuan yang diharapkan pada suatu jangka waktu tertentu atau periode
waktu yang telah ditetapkan, serta tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
tersebut.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam
pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara
mereka, serta pemeliharaan lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang pantas.
c. Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah satu rangkaian kegiatan untuk memberi petunjuk
atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau beberapa bawahan, atau
kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
d. Pemotivasian (Motivating)
Pemberian motivasi adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan yang seorang
manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan
kepada karyawan untuk dapat melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang
diharapkan.
e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada
kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan, perlu diadakan suatu tindakan
perbaikan (corrective action).(Griffin,2004)

2.3 Skill Atau Keterampilan Dalam Manajemen Laboratorium


Tenaga-tenaga laboran yang memiliki keterampilan (Skill) yang baik harus dapat
ditingkatkan kualitasnya. Peningkatan keterampilan mungkin dapat diperoleh melalui
pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan khusus, penataran (workshop)
maupun magang-magang dan sebagainya(Bateman,2008)
Namun diharapkan agar semua laboran dapat berperan aktif di labnya masing-masing.
Untuk menunjang keterampilan ini laboran dapat bertanya pada staf pengajar yang lebih
berpengalaman, atau pada tenaga lab technisi yang ada . Buat team kerja yang baik (Team-
Configuration), mungkin melalui team ini dapat diketahui keterampilan khusus apa yang
diperlukan oleh setiap laboran(Herujito,2006)

2.4 Peraturan Dasar Dalam Manajemen Laboratorium


Beberapa peraturan dasar untuk menjamin kelancaran jalannya pekerjaan di Lab harus
dipenuhi, antara lain :
a. Jangan makan didalam laboratorium
b. Jangan minum didalam laboratorium
c. Dilarang merokok (No-smoking). Ini sangat berbahaya karena :
1. Kontaminasi melalui tangan
2. Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
3. Uap/gas beracun, akan terhisap melalui pernafasan
d. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
e. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi
harus tetap berjalan saja.
f. Jangan bermain dengan alat lab yang anda belum tahu cara penggunaannya.
g. Sebaiknya tanyakan pada orang yang tahu atau pada technician.
h. Harus selalu menulis label yang lengkap, terutama terhadap pemakaian bahan - bahan
kimia.
i. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut. Semua alat pipet harus menggunakan
bola karet pengisap (pipet - pump).
j. Pakai baju lab, dan juga pakai sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu menuang
bahan-bahan kimia yang berbaya (mis. Asam keras).
k. Jangan membuat peraturan sendiri
l. Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian Sinar X. Sinar
Laser, alat-alat sinar ULV, Atomi c Adsorption, Flamephoto-meter, Bacteriological
Glove Box With UV light dan sebagainya, harus benar-benar menuruti peraturan yang
khusus untuk hal itu. Semua peraturan tersebut di atas ditujukan untuk keselamatan
kerja(Herujito,2006)

2.5 Penanganan Masalah Umum Dalam Manajemen Laboratorium


a. Mencampur zat-zat kimia
Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat reaksinya. Jika tidak tahu
tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui
Berkonsultasilah bagi keamanan laboratorium sebelum menggunakan zat - zat
kimia baru atau yang kurang diketahui. Harus dicheck secara teratur semua zat zat
kimia yang digunakan, karena mungkin menimbulkan resiko.
c. Membuang material-material yang berbahaya
Sebelum membuang material-material yang berbahaya harus diketahui resiko
yang mungkin terjadi. Karena itu pastikan bahwa cara membuangnya tidak
menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.
Demikian juga terhadap air buangan dari Laboratorium. Apakah ada bak
penampung khusus atau dibuang begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung
khusus, karena disitu telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang
berbahaya. Bak ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.
d. Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan CaC03
atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser dengan asam encer.
Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang digunakan bebas dari asam atau alkali.
Tumbahan minyak, harus ditaburi dengan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan
dalam tong yang terbuat dari logam dan ditutup rapat(Wardaa,2008)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola
laboratorium. Fungsi Manajemen laboratorium (laboratory management) meliputi:
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Directing),
Pemotivasian (Motivating), dan Pengendalian (Controlling).

3.2 Saran
1. Tenaga-tenaga laboratorium harus memiliki keterampilan (Skill) yang baik
2. dan harus dapat ditingkatkan kualitasnya manejemennya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bateman, Thomas S,. Scott A. Snell. 2008. MANAGEMENT Leading &Collaborating


in a Competitive World, 7th ed. Jakarta : Salemba Empat.
2. Griffin,Ricky W. 2004. Manajemen edisi 7 jilid 1. Jakarta : Erlangga.
3. Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.
4. Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2008. Organizational Behavior, 12th ed.
Jakarta : Salemba Empat.
5. Umar, Husein. 2000. Business an Introduction. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
6. Wardana, Fikri C. 2009. Rahasia Sukses Sales Supervisor Andal. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai