Anda di halaman 1dari 4

pemilihan sistem penambangan :

1. Karakteristik Endapan, yaitu dimana meliputi besarnya endapan, letak endapan, kemiringsn Endapan,
serta kedalaman endapan. Hal ini pada dasarnya akan membantu kita dalam menentuka SR (Stripping
Rasio) yaitu besarnya Material yang akan di angkut dibandingkan dengan Bahan Galian (Batubara) yang
dapat di ambil (Tonnase)

2. Karakteristik Geologi dan Hidrologi

Karakteristis Geologi dapat berupa struktur Geologi yang ada pada daerah endapan. jika terlalu kompleks,
maka diperlukan perhitungan untuk mengatasi struktur Geologi tersebut. Contohnya saja adalah Sesar,
jika pada daerah endapan yang dimiliki oleh PT. Tebar Pesona terdapat sesar Naik, maka bagaimana
dengan karakteristik Batubara yang ada, bagaimana jarak kedalaman, trus bagaimana cara
menambangnya sehingga penambangan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. dari sisi Hidrogeologi
adalah dasar pertimbangan terhadap ada tidaknya aliran air artesis, air limpasan, dan bagaimana
penentuan Catchment Area (daerah yang dapat meloloskan air). semua itu akan menjadi dasar
pertimbangan bagaimana dasar dari bentuk pit type yang akan di rancang. tambahan lagi adalah didalam
perencanaan tambang, perlu dipertimbangkan bagaimana kita mengumpulkan semua data-data. baik itu
data semua peta (hidrogeologi, litologi, kontur, isopatch, geologi, persebaran penduduk, dan data-data
penunjang). sehingga dalam pembuatan perencanaan tambang dapat berjalan dengan baik.

3. Sifat-sifat Geoteknik

hal ini yaitu bagaimana kondisi mekanika batuan yang terjadi didalam tambang tersebut.

4. Faktor Ekonomi dan Teknologi

Faktor Ekonomi dilihat dari besarnya cadanga terukur (Measured) yang dapat ditambang dan dari segi
kualitas batubara juga harus di perhitungkan. semakain tinggi kadar kalori batubara, harga/ton akan
semakin mahal. untuk itu perlu suatu teknologi yang baik. jika penambangan masih secara umum yaitu
menggunakan korelasi Back Hoe dan Dump Truck maka hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah
perhitungan Match Factor. coba kita banyangkan jika Back hoe menunggu, biaya operasional pasti akan
menigkat. selain itu saat ini telah berkembang aplikasi Program pertambangan yang cukup hebat, sebut
saja Minescape. aplikasi yang memudahkan memetakan dalam perhitungan cadangan, penentuan daerah
yang di tambang, bahkan denga minescape kita dapat membuat perencanaan tambang berdasarkan
prioritas pit yang akan di tambang.

5. Faktor Lingkungan

Banyak yang mengatakan bahwa tambang pada umumnya adalah merusak lingkungan, sebenarnya itu
bergantung dari kacamata masing-masing pihak. saat kita memandang Tambang dari sisi ekologi, pasti
merusak, namun jika di pandang dari sisi pertambangan, sebenarnya tambang bukan merusak. kok begitu
? yah, bayangkan saja, dalam membuat perusahaan tambang, membutuhkan dana yang bukan 1 - 2
Milyar, namun sampai 1 Triliun. semua aspek telah di perhitungkan, bahkan sebelum melakukan
eksploitasi, terlebih dahulu dilakukan Feasibillity Study (Study Lingkungan). hal, ini bertujuan agar melihat
sejauh mana pembongkaran daerah tambang, jika FS yang dilakukan salah, maka rusaklah tambang.
biasanya laporan FS akan di cek dan dipertanggung jawabkan oleh si pembuat. selain itu, pertambangan
juga melakukan Study Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sehingga dapat mencegah air asam
tambang untuk dikemanakan selanjutnya. Dalam kegiatan tambang juga dilakukan pengambilan Top Soil
(Tanah Humus) bertujuan untuk setelah dilakukan pengambilan endapan Batubara, maka penimbun
atasnya adalah Top Soil tersebut.

Tahapan kegiatan penambangan Tahapan kegiatan penambangan batubara yang diterapkan untuk
tambang terbuka adalah sebagai berikut :

1. Persiapan - Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan, ini
bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan. Pada tahap ini akan, dibangun jalan tambang
(acces road), stockpile, dll.

2. Pembersihan lahan (land clearing) - Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan
ditambang mulai, dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang biasa digunakan
adalah buldozer ripper dan dengan menggunakan bantuan mesin potong, chainsaw untuk menebang
pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm.

3. Pengupasan Tanah Pucuk ( top soil) - Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan
tanah tersebut, agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah
pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi, tanah pucuk yang dikupas
tersebut akan dipindahkan ke tempat penyimpanan, sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan.
Hal tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan.

4. Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden) - Bila material tanah penutup merupakan material
lunak (soft rock) maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. Namun bila materialnya
merupakan material kuat, maka terlebih dahulu dilakukan pemboman lingkaran dengan peledakan
(blasting) kemudian dilakukan kegiatan penggalian. Peledakan yang akan dilakukan perlu dirancang
sedemikian rupa hingga sesuai dengan produksi yang diinginkan.

5. Penimbunan Tanah Penutup (overburden removal) - Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara
yaitu backfilling dan penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material backfilling
biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat taambang baru dibuka.

6. Penambangan Batubara (coal getting) - Untuk melakukan penambangan batubara (coal getting) itu
sendiri, terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini adalah
untuk membersihkan pengotor yang berasal dari permukaan batubara ( face batubara) yang berupa
material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen
pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan kegiatan coal getting hingga
pemuatan ke alat angkutnya. Untuk lapisan batubara yang keras, maka terlebih dahulu dilakukan
penggaruan.

7. Pengangkutan Batubara ke (coal hauling) - Setelah dilakukan kegiatan coal getting, kegiatan lanjutan
adalah pengangkutan batubara (coal hauling) dari lokasi tambang (pit) menuju stockpile atau langsung ke
unit pengolahan.

8. Pengupasan parting (parting removal) - Parting batubara yang memisahkan dua lapisan atau lebih
batubara peerlu dipindahkan agar tidak mengganggu dalam penambangan batubara.
9. Backfilling (dari tempat penyimpanan sementara) - Tanah penutup maupun tanah pucuk y ang
sebelumnya disimpan di tempat penyimpanan sementara akan diangkut kembali ke daerah yang telah
tertambang (mined out). Kegiatn ini dimaksudkan agar pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang
yang besar dan digunakan untuk rehabilitasi lahan pasca tambang.

10. Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading) - Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan,
pembentukan, dan penebaran tanah pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar
daerah bekas tambang dapat ditanami kembali untuk pemulihan lingkungan hidup (reclamation).

11. Penghijauan (reclamation) - Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang,
dengan tanaman yang sesuai atau hampir sama seperti pada saat tambang belum dibuka.

12. Kontrol (monitoring) - Kegiatan ini ditujukan untuk pemantauan terhadap aplikasi rencana awal
penambangan. kontrol akan dilakukan terhadap lereng tambang, timbunan, ataupun lingkungan, baik
terhadap pit yang sedang aktif maupun pit yang telah ditambang

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TAMBANG TERBUKA

Pemilihan metode penambangan dilakukan berdasarkan pada metode yang dapat memberikan
keuntungan optimum dan bukan pada dangkal dalamnya letak endapan bahan galian tersebut, serta
mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang terbaik.

Keuntungan dari tambang terbuka antara lain :

Ongkos penambangan per ton atau per bcm endapan mineral/bijh lebih murah karena tidak perlu
adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan

Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari.

Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi bisa lebih
besar.

Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena :

o Adanya bidang besar (free face) yang lebih banyak

o Gas-gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembuskan angin dengan cepat

Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas.

Relatif lebih aman, karena adanya yang mungkin timbul terutama akibat kelongsoran.

Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah.

Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi

Perencanaan lebih sederhana

Kerugian dari tambang terbuka antara lain :


Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu
yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun.

Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak tanah
penutup (overburden) yang harus digali.

Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak.

Alat-alat mekanis letaknya menyebar.

Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai