Anda di halaman 1dari 246

Angan Bahasa Indonesia di Zaman Berdebu

(Oleh: Zeamaey Philia)


142114001

B
ahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa
nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928. Kita dapat mengetahui dari buku
atau media lainnya bahwa pada waktu itu Soekarno
mengatakan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa
internasional. Kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata,
tetapi kata-kata itu harus menjadi motivasi untuk kita agar
dapat mewujudkan harapan itu. Akan tetapi, untuk mencapai
tujuan tersebut, harus ada usaha dari diri kita sendiri dan juga
orang lain. Seperti kita ketahui bahwa saat ini bahasa
Indonesia sedang mengalami goncangan. Goncangan ini dapat
menghambat keinginan kita untuk menjadi bahasa
internasional. Namun, kendala utamanya justru bukan berasal
dari bahasa Indonesia itu sendiri, melainkan dari sikap
penuturnya. Sebagaimana diketahui, kedudukan bahasa
Indonesia di rumahnya sendiri masih belum mantap.
Dominasi bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa
Mandarin yang berkembang beberapa dekade ini telah sedikit

1
demi sedikit menggeser posisi bahasa Indonesia di hati
masyarakat. Selain itu, ada beberapa perkembangan negatif
yang terjadi dari dalam negeri sendiri.
Perkembangan negatif bahasa Indonesia saat ini adalah
maraknya penggunaan bahasa yang tidak baku di kalangan
remaja, contohnya kata sangat menjadi kata beud. Hal
inilah yang menjadi unik di kalangan remaja saat ini. Remaja
lebih sering mengubah bahasa yang seharusnya mudah
dipahami menjadi bahasa alay yang sulit untuk dimengerti
sehingga diperlukan beberapa kali ketelitian untuk
memahaminya. Situs jejaring sosial seperti facebook dan
twitter mempunyai peran yang cukup penting dalam
penyebaran bahasa alay seperti kata beud di lingkungan
remaja. Remaja menggunakan media seperti situs jejaring
sosial sebagai tempat untuk mendemokrasikan kata-kata
sesuka hati dan disusun secara individual. Memang dengan
seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus
mengalami perkembangan.
Hampir sebagian besar warga Indonesia menggunakan
bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing atau
daerah. Bahkan terdapat kamus bahasa gaul yang diperjual-

2
belikan secara bebas. Sebagai warga negara Indonesia, kita
harus tetap melestarikan bahasa Indonesia. Kebanyakan dari
mereka mengganggap bahasa Indonesia terlalu kaku, tidak
bebas dan terasa kurang akrab. Mereka lebih menyukai
bahasa baru yang dikenal dengan bahasa gaul yang
merupakan campuran dari bahasa daerah, bahasa asing, dan
bahasa Indonesia. Keadaan ini berbalik 180 derajat dari
keadaan 78 tahun yang lalu, di saat para pelajar dan pemuda
dengan semangat cinta tanah air menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa lainnya
seperti Bahasa Belanda ataupun bahasa daerah.

Jadi kita sebagai bangsa Indonesia harus mempunyai


rasa ingin mempertahankan bahasa kita sendiri yaitu bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bagaimana kita mau mencapai
cita-cita bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, jika
didalam diri kita sendiri tidak ada kemauan untuk
memajukan bahasa bangsa ini. Maka, langkah awal kita
setidaknya kita dapat bangga dengan bahasa Indonesia, yang
kemudian akan membuat kemajuan untuk mendorong bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional. Kita juga harus ingat
bahwa bangsa Indonesia mempunyai angan-angan yang tinggi

3
terhadap bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Maka dari itu, kita harus mencintai bahasa Indonesia agar
tidak hanya sekedar angan-angan saja.

4
Multikultur Bahasa sebagai Perekat Suku Bangsa
(Oleh: Nindia Quinta Jati)
142114002

B
ahasa merupakan salah satu unsur utama dalam
kehidupan suatu bangsa. Kondisi kemajemukan
bahasa dalam tatanan sosial, budaya, dan politik di
Indonesia, dipastikan sebagai representasi dari kemajemukan
yang terdapat di hampir setiap provinsi dan kepulauan. Kita
telah melihat buktinya bahwa sejak bahasa Melayu diangkat
sebagai bahasa nasional dengan nama bahasa Indonesia,
masyarakat kita yang berasal dari berbagai suku bangsa dapat
bersatu, bekerja sama, dan saling memahami berkat kesamaan
sarana komunikasi yang berupa bahasa Indonesia. Berbagai
macam bahasa tersebut muncul ketika individu atau
kelompok saling berkomunikasi satu sama lain, baik dalam
dunia pekerjaan, pendidikan, kerja sama antar bangsa, dan
dunia hiburan atau pertelevisian formal maupun nonformal
yang disebabkan oleh adanya berbagai pertimbangan
kepentingan dan perhitungan konteksnya.
Dalam konteks semacam itu, keberadaan bahasa
menjadi tali pengikat kebersamaan yang amat penting bagi

5
kehidupan bangsa. Pengertian kebersamaan di sini tidak
hanya mencakup bersama dalam memajukan bangsa, tetapi
juga bersatu dalam kebersamaan itu. Itulah esensi
dicantumkannya bahasa sebagai salah satu butir dalam
Sumpah Pemuda. Kemajemukan bahasa ini membuat kita
memahami untuk saling menghargai dan menghormati
perbedaan bahasa dari daerah yang satu dengan daerah yang
lain. Untuk menyikapi ragam-ragam bahasa yang terhitung
tidak sedikit jumlahnya tersebut, kita harus membuat
pembedaan-pembedaan fungsi atau kegunaan berdasarkan
konteks pemakaian yang sesuai dengan jenis ragamnya.
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai komunikasi dalam
dunia bisnis, kerja sama ilmiah, sosial maupun budaya. Bahasa
Indonesia juga merupakan saluran perumusan maksud kita,
mengendalikan, dan melahirkan perasaan kita, serta
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama
warga negara daerah kita sendiri atau dengan orang yang
berbeda kebudayaan dan bahasa dengan tujuan saling
mengerti.
Di samping itu, seluruh masyarakat juga diharapkan
menggunakan bahasa nasional itu dalam setiap komunikasi

6
yang melibatkan interaksi antarsuku bangsa. Bahasa
Indonesia ini sebagai lambang jati diri, lambang kebanggaan
bangsa dan alat pemersatu berbagai masyarakat yang
mempunyai etnis dan sosial budaya, serta bahasa yang
berbeda. Kesepakatan itu merupakan keputusan politis yang
dilandasi oleh kesadaran bahwa bahasa nasional dapat
berfungsi sebagai lambang identitas kebangsaan yang dapat
mengikat berbagai etnis dan keragaman lain ke dalam satu
kesatuan bangsa. Dengan demikian, bahasa nasional itu, selain
dapat menjadi sarana komunikasi dalam kemajemukan, juga
dapat berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa.
Pilihan terhadap bahasa nasional sebagai upaya untuk
membangun kembali semangat kebangsaan kita yang
tampaknya memang merupakan pilihan yang relatif paling
aman yang bersumber pada masalah keagamaan dan
kesukuan, serta dapat membangun jalur komunikasi
antarsuku, dan sekaligus meletakkan dasar bagi terciptanya
budaya nasional yang mampu menampung aspirasi dari
berbagai suku yang ada. Dengan begitu seseorang akan
mampu membangun karakternya dan mampu
mengembangkan potensinya untuk menciptakan suatu

7
kreativitas baru yang menguntungkan dirinya maupun
masyarakat dalam mengendalikan emosi tetapi kita
menambah kecerdasan dan kemampuan fisik dalam
berbahasa.
Seseorang perlu memahami dirinya terlebih dahulu
dalam melakukan sesuatu, sehingga pemahaman terhadap
seseorang dalam pemakaian bahasa dapat mencakup berbagai
hal yang berhubungan dengan kondisi pribadinya. Jika hal itu
dapat dilakukan, kita dapat mengeliminasi kemungkinan
terjadinya konflik antarsuku yang ditimbulkan oleh sentimen
bahasa daerah. Dengan demikian, seluruh suku bangsa dapat
berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa
nasional itu. Kita sebagai kaum muda dan generasi penerus
bangsa seharusnya menyadari bahwa kita mempunyai peran
yang penting untuk memperkenalkan kepada generasi kita
kelak. Oleh karena itu, agar kita dapat membangun kembali
semangat kebersamaan dan semangat kebangsaan kita,
marilah kita gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dan
menghargai bahasa yang beranekaragam ini.

8
Kekuatan Bahasa dan Ekonomi
(Oleh: Alexander Arbanu Abitama)
142114003

B
ahasa dan ekonomi adalah salah dua dari faktor
penting dalam berbangsa. Bahasa sendiri, menurut
Syamsuddin, dibagi menjadi dua (1986:2). Pertama,
bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran
dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang
dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa
adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun
yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda
yang jelas dari budi kemanusiaan. Jadi, yang dimaksud dari
bahasa adalah suatu alat dan tanda bagi pemakainya dalam
menjalani aktivitas yang bertujuan memberikan suatu
ekspresi untuk saling berkomunikasi satu sama lain, dan
sebagai tanda pengenal dan identitas sebuah negara.
Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan cara-
cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk
memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya
untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, ekonomi adalah

9
suatu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka
dengan mengolah sumber daya yang ada dengan efektif,
efisien, dan optimal. Perekonomian bangsa negara sangatlah
berpengaruh akan adanya tingkat ekonomi dan bahasa yang
digunakan. Kekuatan setiap faktor sangatlah besar, salah satu
contohnya adalah bahasa dalam ekonomi, yang dimaksud ini
adalah kerja sama antarnegara. Kerja sama antarnegara
tidaklah lepas dari penggunanaan bahasa dan ekonomi yang
ada.
Kerja sama yang baik akan membuat simbiosis
mutualisme, yaitu saling menguntungkan antarnegara. hal ini
karena adanya bahasa yang dipakai mudah dimengerti. Tidak
dipungkiri lagi bahwa bahasa internasional yang dipakai
adalah bahasa Inggris. Namun, dalam hakekatnya penggunaan
bahasa Indonesia juga sangatlah penting dalam Indonesia.
Sebagai contohnya, bahasa Indonesia sebagai perwujudan
identitas negara yang sampai saat ini menjadi salah satu
bagian yang penting dalam berkomunikasi, seperti halnya
ekonomi di Indonesia. Perekonomian di Indonesia sangatlah
penting dalam mengatur pengeluaran maupun pemasukan
untuk memfasilitasi rakyat.

10
Salah satu peran bahasa Indonesia dalam ekonomi
dibuktikan dengan adanya kerja sama yang sederhana di
lingkungan sekitar, contohnya tawar menawar di pasar.
Semua orang pergi ke pasar tentu saja untuk berbelanja dan
membeli barang dengan harga seminimum mungkin dan
mendapat barang semaksimal mungkin. Di sini bahasa yang
baik sangat penting, mengapa? Karena bila suatu penjual
dengan pembeli menggunakan bahasa yang berbeda pasti
akan menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan kata-kata
yang diucapkan. Bahkan, keuntungan menggunakan bahasa
sangat berpeluang untuk mendapatkan harga terendah,
seperti contoh di pasar Beringharjo. Sebagian besar penjual di
sana adalah orang dari daerah asli dan biasanya penjual
menggunakan bahasa daerahnya untuk berjualan.
Di sini penggunaan bahasa daerah menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh dalam jual beli. Bila seseorang dari
luar Jawa dan tidak bisa menggunakan bahasa daerah Jogja,
harga yang diberikan akan mengalami kenaikan hingga dua
kalinya. Namun, apabila pembeli yang berasal dari daerah
jogja akan menggunakan bahasa daerah dalam bertransaksi,
penjual pun akan memberikan harga rendah untuk pembeli

11
tersebut. Hal ini karena orang asli daerah sudah tahu bila
barang yang dijual berasal dari pembuatan rumah tangga.
Kesimpulanya adalah, penggunaan bahasa dalam
melakukan kegiatan ekonomi sangatlah berpengaruh, baik
dalam mencari laba maupun bekerja sama dalam bidang
ekonomi. Apabila sesorang mengerti akan bahasa yang
digunakan, sang penerima akan sangat senang dan mudah
mengerti apa yang dimaksud oleh pembicara. Saat ini banyak
sekali penggunaan bahasa daerah dan penggunaan bahasa
Indonesia di kalangan remaja sangat kurang. Padahal, pada
tahun 2015 akan digunakan sistem MEA, yaitu pasar bebas
dalam ASEAN. Hal ini akan sangat terlihat pada penggunaan
bahasa Inggris yang meningkat daripada penggunaan bahasa
sendiri. Pasar bebas pada tahun 2015 akan menggabungkan
semua lulusan sarjana dalam mencari kerja. Apabila
pengetahuan dalam bahasa Inggris kurang, otomatis seorang
sarjana pun akan langsung tidak diterima dalam perusahaan.
Perusahaan akan lebih mementingkan sarjana yang memiliki
IP tinggi dan dapat menggunakan bahasa Inggris dengan baik.
Salah satu cara agar penggunaan bahasa tetap berjalan dengan
baik, maka setiap ujian tertulis dan wawancara diwajibkan

12
menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Contohnya bila tes
CPNS (calon pegawai negri sipil) diwajibkan memiliki
kemampuan bahasa Indonesia yang baik, dan dibuatkan
semacam tes TOEFL tetapi dengan bahasa Indonesia. Maka,
dari sinilah orang yang akan memilih bekerja dalam
pemerintahan dapat menggunakan bahasa yang baik dan
menggunakan bahasa Indonesia dalam pengajaran bagi
penerus bangsa.

13
14
Bahasa Indonesia Bahasa Internasional
(Oleh: Apriliana Nurteta)
142114004

P
residen pertama Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) Bapak Ir. Soekarno, yang seluruh
dunia mengenalnya karena kewibawaannya,
mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi
bahasa internasional suatu saat nanti.
Di era globalisasi ini banyak sekali anak muda
Indonesia melupakan bahasa Indonesia dan mengikuti tren
masa kini yang menggunakan bahasa Inggris dalam
berkomunikasi sehari-hari. Padahal, sekarang ini banyak
negara lain yang mewajibkan sekolahnya untuk mengajarkan
bahasa Indonesia. Kita bisa melihat lingkungan sekitar kita
sekarang ini, banyak orang luar negeri yang bisa dan merasa
bangga menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi,
bagaimana dengan orang Indonesia itu sendiri ?
Bahasa Indonesia mampu untuk menjadi bahasa
internasional ketujuh setelah bahasa Inggris, bahasa
Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Rusia, dan
bahasa Perancis. Apa buktinya ? Kita lihat saja Indonesia

15
menjadi negara keempat negara paling padat penduduknya.
Oleh sebab itu, penutur bahasa Indonesia lebih banyak dari
penutur bahasa internasional lainnya.
Dalam UU No 24 Tahun 2009 Pasal 44 Ayat 1 hingga 3
disebutkan pemerintah meningkatkan fungsi bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap,
sistematis dan berkelanjutan. Maka perlu upaya dari
mayarakat Indonesia untuk mewujudkan bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional. Jika bahasa Indonesia menjadi
bahasa internasional, yang mendapat kemudahan adalah
bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu susah-susah
mempelajari bahasa internasional yang lain. Selain itu, bangsa
Indonesia bisa berbangga sendiri bahasanya menjadi bahasa
internasional. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang
paling fleksibel di dunia. Berbagai bahasa yang ada di
Indonesia mulai dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, hingga
bahasa Inggris bisa disesuaikan padanannya dengan kosakata
bahasa Indonesia.

Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk


menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Pertama, bahasa Indonesia harus digunakan dalam diplomasi

16
dan perdagangan internasional. Kedua, bahasa Indonesia
harus berperan besar dalam pengembangan ilmu
pengetahuan. Ketiga, adanya sistem kesederhanaan dalam
bunyi bahasa dan gramatikalnya, sehingga penutur asing
dengan mudah mempelajarinya. Yang terakhir, syarat suatu
bahasa bisa menjadi bahasa internasional yakni, pemilik
bahasa harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap
bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia memang sudah
memasuki kualifikasi untuk dijadikan sebagai bahasa
internasional, tetapi belum sempurna.

Salah satu pendukung bahasa Indonesia menjadi


bahasa internasional yaitu Indonesia aktif menjadi anggota
PBB dalam berbagai forum internasional, salah satunya APEC.
Indonesia juga memiliki pengaruh besar pada forum KTT
ASEAN dan anggota G-20. Dalam forum lain, Indonesia juga
disebutkan menjadi lima besar negara tujuan investasi terbaik
di dunia. Itu bisa menjadi langkah awal menuju bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional. Untuk mewujudkan
bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional perlu
dukungan yang sepenuhnya dari masyarakat Indonesia. Kita
harus berbangga terhadap bahasa sendiri, mengembangkan

17
kemampuan berbahasa, dan mengenalkan bahasa Indonesia
ke dunia internasional. Misalnya saja seperti negara
Jepang, mereka sangat bangga terhadap bahasa Jepang itu
sendiri, sampai-sampai orang asing dituntun untuk menguasai
bahasa Jepang jikalau orang asing tersebut mengunjungi
negara tersebut.

Namun, terkadang kita masih sering malu


menggunakan bahasa kita sendiri. Kita juga lebih sering
memakai bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari. Kita
merasa tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia dalam
percakapan kita dengan teman. Mari mulai dari sekarang kita
wujudkan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
ketujuh ! Kalau bukan sekarang kapan lagi ? Kalau bukan kita
siapa lagi ?

18
Peran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
(Oleh: Endang Aprasari)
142114005

B
ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Negara
Republik Indonesia, yang disahkan pada tanggal 28
oktober 1928 bertepatan dengan lahirnya sumpah
pemuda. Bahasa Indonesia di lambangkan sebagai identitas
nasional bangsa, yang dapat mengetahui identitas yaitu sifat,
tingkah laku, dan watak seseorang sebagai bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia mengandung nilai-nilai sosial budaya yang
luhur, dengan keluhuran nilai yang dicerminkan
bangsa Indonesia ini kita harus bangga, memelihara,
mengembangkan, menjunjung tinggi bahasa Indonesia dan
mempertahankannya.
Bahasa Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga
rakyat Indonesia, karena dari kecil kita telah di ajari oleh
orang tua menggunakan bahasa Indonesia agar memudahkan
kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi orang lain. Bahasa
Indonesia mempunyai peran yang sangat penting bagi warga
Negara Indonesia untuk berkomunikasi dan telah
mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki beragam

19
latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
Dengan bahasa Indonesia, memudahkan rakyat Indonesia
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya,
sehingga memunculkan keakraban antar sesama yang
memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Bangsa ini dapat
merasa aman dan serasi, karena mereka berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak
merasa bersaing antar suku dan budaya yang berbeda.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan
nilai-nilai sosial budaya setiap daerah tidak terlihat,
kedudukan suku dan budayanya sejajar. Kedudukan dan
fungsi bahasa daerah masih kuat dan tidak bergoyah. Bahkan,
bahasa daerah diharapkan dapat menjadi alat penghubung
antar budaya dan antar daerah.
Tanpa Bahasa Indonesia kita tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki bahasa
yang berbeda-beda, karena Indonesia memiliki ribuan pulau,
di setiap pulau memiliki berbagai macam latar belakang suku
dan sosial budaya. Di setiap daerah memiliki bahasa daerah
yang berbeda-beda, sehingga jika kita tidak memiliki bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia, maka
kita tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan

20
masyarakat di luar daerah kita sendiri. Untuk dapat
berkomunikasi dengan masyarakat luar daerah kita, maka kita
harus menguasai bahasa mereka begitu juga sebaliknya agar
dapat terjadi komunikasi dan interaksi yang baik antar
sesama. Akan tetapi, hal tersebut sulit untuk di lakukan
karena terlalu banyaknya bahasa daerah di Indonesia. Dengan
adanya bahasa Indonesia memudahkan kita untuk
berkomunikasi dengan sesama yang memiliki latar belakang
suku dan sosial budaya yang berbeda. Oleh karena itu, di
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menegah
atas dan di bangku kuliah kita di tuntut untuk belajar bahasa
Indonesia agar dapat menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar di lingkungan masyarakat, lingkungan
pekerjaan maupun lingkungan kenegaraan atau
pemerintahan. Manfaat bahasa Indonesia dapat kita dirasakan
saat ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bahasa Indonesia seseorang dapat saling berkomunikasi dan
berinteraksi dalam segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah,
dalam segala kebijakan dan strategi yang berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
dan keamanan, diinformasikan kepada masyarakat
menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar agar
mudah di mengerti oleh warga negara Indonesia dan tujuan

21
dari isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan
tepat diterima oleh masyarakat.
Di era globalisasi ini merupakan tantangan bagi
bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di
tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit.
Banyak pengaruh-pengaruh buruk dari luar yang dapat
merusak citra bangsa Indonesia. Untuk itu, bangsa Indonesia
harus mempersiapkan diri dengan baik dan harus bangga
menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai rakyat Indonesia, kita harus menjaga citra bahasa
Indonesia jangan sampai ciri kepribadian dan bahasa yang
kita gunakan tidak mencerminkan bangsa Indonesia. Sebagai
realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, kita harus
menggunakan bahasa Indonesia tanpa ada rasa malu. Bahasa
Indonesia hingga saat ini masih tetap di gunakan, hal ini
membuktikan betapa besarnya kebanggaan dan rasa cinta
tanah air bangsa Indonesia terhadap bahasanya sendiri. Kita
harus dapat mengembangkan bahasa Indonesia agar kelak
bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional dan
dapat membawa Negara Indonesia kearah kemajuan.

22
Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami
(Oleh: Martha Dinda K D)
142114006

B
ahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan yang
dimiliki oleh rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia
digunakan sebagai bahasa komunikasi dan bahasa
pemersatu. Bahasa Indonesia memang tidak mudah untuk
dipelajari karena banyaknya kaidah yang dimiliki. Namun,
saat ini, kedudukan bahasa Indonesia mulai tergeser dengan
bahasa-bahasa asing yang dengan mudah diterima oleh
kalangan remaja. Hal ini sangat memprihatinkan karena
banyak dari generasi penerus yang lebih sering dan lebih
senang menggunakan bahasa asing tersebut dibandingkan
bahasa Indonesia supaya dianggap gaul dan mengikuti
trend. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa
menggunakan bahasa Indonesia itu tidak mengikuti
perkembangan zaman.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang
layak untuk dijadikan bahasa internasional. Hal itu bisa
terwujud ketika semua orang bangga menggunakan bahasa
Indonesia saat mereka berkomunikasi dengan siapa pun.

23
Karena, ketika kita sendiri bangga dengan bahasa Indonesia,
orang lain juga akan merasakan kebanggaan yang sama
seperti yang kita rasakan. Generasi muda adalah kunci di
mana bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional dan
membanggakan Indonesia. Ketika generasi muda dengan
bangga menggunakan bahasa Indonesia di depan orang asing,
hal itu sangat membantu bahasa Indonesia supaya lebih
dikenal luas.
Banyak warga asing yang ingin mempelajari bahasa
Indonesia karena mereka menganggap bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa yang indah. Keingintahuan mereka
tentang bahasa Indonesia sangat tinggi. Mereka juga
mempelajari bahasa Indonesia dengan bermacam cara. Ada
yang dengan belajar menggunakan kamus dan ada juga yang
mengikuti les di lembaga bahasa. Terkadang saya bingung,
orang asing saja senang dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia, sedangkan masyarakat Indonesia lebih merasa
bangga menggunakan bahasa asing. Seharusnya kita jauh lebih
bangga terhadap bahasa Indonesia. Kebanggaan itu dapat
ditunjukkan melalui kehidupan kita sehari-hari. Selalu
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia adalah salah

24
satu wujud dari bangga terhadap bahasa Indonesia. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia setiap hari, diharapkan warga
asing menjadi tertarik untuk mempelajarinya.
Saya sangat salut dengan para sastrawan Indonesia
yang terus berjuang mengembangkan bahasa Indonesia di era
modern seperti sekarang ini. Mereka menjadi sosok yang
berani tampil berbeda dan selalu bangga dengan bahasa
Indonesia. Mereka juga memperkenalkan bahasa Indonesia
kepada orang asing supaya semakin banyak orang asing yang
mengerti bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa
Indonesia dapat lebih dikenal di dunia, sehingga diharapkan
dapat menjadi bahasa internasional. Apabila semua warga
Indonesia berlaku sama seperti apa yang dilakukan oleh para
sastrawan pasti bahasa Indonesia menjadi bahasa
kebanggaan. Seluruh warga negara Indonesia bisa menjadi
sastrawan juga karena bahasa yang kita miliki merupakan
identitas kita yang membuat kita bangga dan harus kita
tunjukkan kepada dunia bahwa kita bangga memiliki bahasa
Indonesia bahasa yang indah dan penuh makna di setiap
kalimat yang tertulis dan terucapkan.

25
Bahasa Indonesia memang memiliki kaidah-kaidah
kebahasaan yang rumit, tetapi justru itu yang menjadi nilai
lebih dari bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah itulah yang
menjadi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Bahasa
yang luar biasa indah dan memiliki peluang yang besar untuk
menjadi bahasa internasional di tengah era modernisasi saat
ini. Selain itu, bahasa Indonesia diharapkan menjadi salah satu
bahasa komunikasi yang banyak digunakan oleh orang asing.
Selanjutnya, kitalah warga Indonesia yang harus terus
memperkenalkannya kepada dunia. Saya percaya bahwa
Bahasa Indonesia Kebanggaan Kami.

26
Bahasa Indonesia di Zamrud Khatulistiwa
(Oleh: Rina Stiana)
142114007

Z
amrud Khatulistiwa, sebuah julukan yang tepat untuk
bangsa Indonesia yang kaya akan keanekaragaman
suku, ras, budaya, dan agama. Sebagai bangsa yang
mempunyai keanekaragaman suku dan budaya tentu
saja membuat bangsa Indonesia kaya akan bahasa. Setiap
suku dan budaya yang ada di Indonesia mempunyai bahasa
masing-masing yang menjadi ciri khas suatu daerah. Oleh
karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia
muncul sebagai sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Kemudian, bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional dan
bahasa resmi negara yang berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat
nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan
dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa
media massa. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa
Indonesia juga mengalami berbagai perkembangan, baik dari
segi ejaan maupun kebahasaan.

27
Di dunia modern saat ini, pengaruh globalisasi sangat
besar, mulai dari teknologi, pengetahuan, budaya hingga
penggunaan bahasa Indonesia. Banyak bahasa yang mulai
merambah kalangan anak muda seperti bahasa gaul. Anak
muda cenderung menggunakan bahasa gaul, karena mereka
menganggap bahwa bahasa gaul lebih modern. Hal ini
membuat mereka merasa malu untuk menggunakan bahasa
Indonesia karena takut disebut sebagai anak kampungan.
Bahkan, tidak jarang dari mereka yang menganggap bahwa
bahasa Indonesia itu kuno. Pemikiran seperti inilah yang
harus kita hilangkan dalam benak kita karena bagaimanapun
juga bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Seharusnya, sebagai bangsa
Indonesia, kita bisa lebih menghargai dan memaknai
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bangsa
Indonesia.
Kondisi seperti ini tentunya sangat memprihatinkan
bagi bangsa Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan, lambat laun
dapat membuat bahasa Indonesia menjadi terbelakang,
bahkan tidak menutup kemungkinan bahasa Indonesia bisa
punah. Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus bisa

28
mempertahankan kedudukan bahasa Indonesia dan mampu
melestarikannya, sehingga bahasa Indonesia dapat
berkembang lebih luas, bahkan bisa menjadi bahasa
internasional. Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa bahasa
Indonesia sangat berpotensi menjadi bahasa internasional.
Collins telah menunjukkan betapa potensialnya bahasa
Indonesia (Melayu) menjadi bahasa dunia (internasional)
dilihat dari sejarahnya. Di samping itu, saat ini sudah banyak
ahli atau komunitas sarjana dari mancanegara yang
mengkhususkan diri mempelajari bahasa Indonesia/melayu
(Collins 2005:17, lihat juga penyumbang tulisan dalam
Moriyama dan Manneke Budiman, 2010).
Kepotensialan bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional dapat dilihat dari beberapa faktor yang
mendukung dan yang memengaruhinya. Secara garis besar,
faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni
faktor intrabahasa dan faktor ekstrabahasa. Faktor
intrabahasa meliputi sistem bahasa. Beberapa aspek yang
terkait dengan bahasa Indonesia sudah diatur dan sudah
dibakukan. Selain itu, bahasa Indonesia telah memiliki sistem
ejaan yang mapan, yakni dengan diberlakukannya Ejaan

29
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang lebih
dikenal EYD. Dengan demikian, dari segi tata tulis bahasa
Indonesia telah memiliki aturan yang baku. Untuk
mengantisipasi pengaruh bahasa lain dan untuk
pengembangan peristilahan bahasa Indonesia, telah
diterbitkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Penulisan ejaan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin
yang sudah digunakan secara internasional. Hal itu
memungkinkan bahasa Indonesia untuk mudah dipelajari
karena lafal sesuai dengan lambang hurufnya. Bahasa
Indonesia juga relatif mudah beradaptasi dengan istilah asing
dengan melakukan penyerapan, termasuk istilah bahasa
Inggris yang banyak diserap menjadi bahasa Indonesia.
Faktor ekstrabahasa meliputi penutur bahasa
Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar
keempat di dunia merupakan modal yang sangat berarti untuk
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Memang, tidak semua penduduk Indonesia dalam kehidupan
sehari-harinya menggunakan bahasa Indonesia secara aktif,
tetapi hampir semua penduduk Indonesia mengerti bahasa
Indonesia. Faktor ekstrabahasa yang lain adalah daya tarik

30
kekayaan alam dan budaya Indonesia. Indonesia atau yang
dijuluki sebagai Zamrud Khatulistiwa itu mempunyai
kekayaan alam yang sangat melimpah, di mana terbentang
hamparan alam hijau nan permai, birunya laut yang luas
dengan berbagai-jenis hayati membuat siapa saja terkesima.
Hal itulah yang menjadi daya tarik bagi pelaku ekonomi dari
mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan
banyaknya pelaku ekonomi dari mancanegara yang
berinvestasi di Indonesia ini mau tidak mau akan berdampak
pada banyak orang asing yang masuk ke Indonesia. Hal itu
dapat berdampak pula pada banyaknya orang asing yang ingin
mempelajari bahasa Indonesia. Saat ini sudah banyak
perguruan tinggi atau lembaga pendidikan (219 lembaga di 74
negara), baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang
menyelenggarakan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur
Asing) (Wahya 2010:174). Jadi potensi yang dimiliki bahasa
Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sangat besar.
Untuk itu sebagai bangsa Indonesia kita harus bisa
mewujudkan hal itu, karena betapa bangganya kita sebagai
bangsa Indonesia jika bahasa nasional bangsa kita bisa
menjadi bahasa Internasional.

31
32
Kiprah Bahasa Indonesia di Kancah Globalisasi
(Oleh: Reni Stiani)
142114008

D
ahsyatnya arus globalisasi telah menyentuh seluruh
sektor dalam kehidupan manusia. Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut telah
menembus batasan-batasan sosial dan budaya di setiap
negara di dunia, begitupun di bumi pertiwi yang tercinta ini.
Kehadiran arus globalisasi benar-benar menuntut kita untuk
mampu menjaga dan mempertahankan jati diri, serta warisan-
warisan luhur bangsa ini agar tidak pudar, khususnya di
bidang komunikasi. Bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi utama sekaligus sebagai lambang jati diri bangsa
Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius
dalam menghadapi berbagai tantangan di era global ini.
Kehadiran globalisasi, selain membawa dampak positif juga
membawa dampak negatif bagi kedudukan bahasa Indonesia.
Seperti yang dituturkan oleh Naisbii (1991) dalam bukunya
Global Paradox, di era globalisasi akan terjadi paradoks-
paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk
bahasa.

33
Lalu, bagaimana kiprah bahasa Indonesia di kancah
globalisasi? Perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi
sangat pesat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar
negeri. Pernyataan tersebut tentu saja didukung oleh data
terakhir yang menunjukkan bahwa sekitar 52 negara di dunia
telah membuka program studi bahasa Indonesia (Indonesian
Language Studies). Misalnya saja, di negara Vietnam, bahasa
Indonesia sudah dijadikan sebagai bahasa kedua dan secara
resmi diumumkan pada bulan Desember 2007. Kemudian,
keberadaan bahasa Indonesia juga mendapatkan sambutan
baik di negara Jepang. Di Negeri Matahari Terbit ini sudah
lama didirikan pusat-pusat studi Indonesia. Salah satunya
yang didirikan oleh Nihon-Indonesia Gakkai atau
Perhimpunan Pengkaji Indonesia dan Jepang pada tahun
1969. Selain di negara-negara Asia, bahasa Indonesia juga
menunjukkan kharismanya sampai ke negara-negara di benua
Afrika. Salah satu negara di benua Afrika, yaitu Mesir telah
tercatat sebagai negara yang paling utama mengembangkan
bahasa Indonesia. Negara piramid dan sphinx ini baru saja
membangun Pusat Studi Indonesia. Pusat Studi ini terletak di
Suez Canal University dan merupakan langkah awal untuk

34
lebih mendalami tentang Indonesia. Realita ini tentu
merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita
khususnya sebagai pemilik bahasa kesatuan tersebut. Dengan
demikian, perkembangan bahasa Indonesia untuk menjadi
bahasa internasional bukanlah suatu hal yang mustahil terjadi.
Sebagaimana yang telah dituturkan oleh tokoh proklamator
sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Ir.
Soekarno yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki
potensi sebagai bahasa internasional di masa yang akan
datang.
Di satu sisi, bahasa Indonesia mampu mengepakkan
sayapnya ke beberapa negara di dunia. Akan tetapi, di sisi lain,
bahasa Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai tantangan
dan hambatan dalam perjalanannya. Terdapat dua faktor yang
menjadi tantangan bagi kedudukan bahasa Indonesia, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
menjadi tantangan bagi perkembangan bahasa Indonesia
adalah kehadiran bahasa daerah yeng cenderung digunakan
oleh masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari.
Apalagi jika bahasa daerah tersebut memiliki potensi yang
kuat untuk mempengaruhi masyarakat-masyarakat lain untuk

35
ikut menggunakannya. Seperti bahasa daerah suku Betawi
(Jakarta). Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki
pengaruh yang besar dalam perkembangan daerah-daerah
lain di Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika budaya-
budaya khas suku Betawi, khususnya bahasa Betawi kerap
dijadikan masyarakat sebagai bahasa baku yang sebenarnya
itu sangat bertentangan dengan kaidah Bahasa Indonesia,
misalnya pengunaan kata gimana, kayak apa.
Faktor eksternal yang menjadi tantangan bagi bahasa
Indonesia adalah kehadiran bahasa internasional. Bahasa
Inggris sebagai bahasa persatuan internasional memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi keberadaan bahasa asli
suatu negara. Bagaimana tidak? Untuk melakukan interaksi
dan menjalin hubungan dengan negara lain, kita perlu
menguasai bahasa Inggris sebagai sarana untuk
berkomunikasi. Situasi seperti ini menuntut kita untuk
mampu mempelajari dan mendalami bahasa Inggris sebagai
bentuk modal utama yang harus kita miliki. Dengan demikian,
tidak heran jika dalam perkembangannya bahasa Inggris
mampu mencapai lapisan-lapisan terkecil sekalipun dalam

36
masyarakat suatu negara, dalam hal ini adalah negara
Indonesia.
Lalu, dampak apa yang akan timbul dari situasi ini?
Perubahan sosial ini ternyata mengakibatkan kecenderungan
masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk
menggeserkan nilai-nilai, peran dan kedudukan bahasa
Indonesia. Selain itu, ada kecenderungan juga untuk mulai
menggantikan bahasa Indonesia dengan bahasa internasional
tersebut. Hal ini memunculkan sikap negatif masyarakat
terhadap bahasa Indonesia. Memang tidak salah jika kita
mempelajari dan mendalami bahasa Inggris atau bahasa
internasional lainnya dan kemudian dipakai dalam
berkomunikasi sehari-hari. Karena itu merupakan
pengetahuan dan keterampilan (skill) yang perlu kita
kembangkan dan itu memang sangat dibutuhkan untuk karir
kita di masa yang akan datang. Akan tetapi, yang perlu
digarisbawahi adalah bagaimana kita, sebagai warga negara
yang menghargai warisan budaya bangsa, untuk tetap bisa
menjaga dan melestarikan bahasa persatuan Indonesia itu
supaya senantiasa menjadi lambang jati diri bangsa dan tidak
hanyut terbawa arus modernisasi. Bila perlu, bahasa
Indonesia dapat kita kembangkan menjadi salah satu bahasa
internasional di dunia.

37
38
Bahasa Indonesia di Persimpangan Jalan
(Oleh: Georgius Chandra Herfanda N)
142114009

Bahasa terbina dari nurani bangsa, bangsa besar karena keutuhan


bahasanya.
- Rahimidin Zahari

B
ahasa merupakan salah satu faktor dalam perkembangan
suatu bangsa dan negara, karena pada hakikatnya sebuah
bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan
terhadap ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang. Ilmu-ilmu tersebut yang dapat menjadi tumpuan
sebuah negara untuk semakin berkembang, sehingga bangsa di
dalam negara tersebut menjadi bangsa yang besar.
Dalam memajukan bangsa dan negara, bahasa merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaannya.
Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara menerjemahkan
sumber ilmu pengetahuan dari luar, terutama dari dunia Barat ke
dalam bahasa Indonesia secara cermat, sehingga wawasan berpikir
bangsa dapat dikembangkan secara intensif dan menyeluruh.
Metode tersebut memungkinan untuk menciptakan insan yang
cerdas tanpa menunggu untuk fasih berbahasa asing.

39
Upaya-upaya yang dilakukan agar bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang bermartabat untuk tujuan keilmuan secara
nyata telah dilakukan dengan mempublikasikan Ejaan Yang
Disempurnakan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Pedoman Baku
Pembentukan Ilmiah. Walaupun dalam publikasi tersebut belum
menggambarkan aspek kebahasaan yang diharapkan, tetapi upaya
dari metode tersebut memberikan isyarat bahwa untuk
memantapkan kedudukan bahasa Indonesia perlu ada pembakuan
dalam penggunaannya, baik dalam ejaan maupun tata
kebahasaannya.
Keefektifan dalam upaya tersebut dipengaruhi oleh sikap
masyarakat, terutama ilmuwan dan akademisi terhadap bahasa
Indonesia. Komunikasi dan keprofesionalan dalam bahasa
Indonesia belum mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi dalam
kesamaan kaidah dan kosakata bahasa Indonesia. Bahkan,
acapkali bahasa baku menjadi ilmu yang disepelekan. Inilah yang
menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengembangan
bahasa Indonesia. Beberapa faktor atau kenyataan yang mungkin
dapat menjelaskan kendala bagi pengembangan bahasa Indonesia
Pertama, kebanyakan masyarakat belajar bahasa Indonesia
secara alamiah. Maksudnya, mereka belajar dari pemerolehan

40
bahasa atau pembelajaran bahasa tanpa memikirkan bahasa
tersebut benar atau tidak dalam kaidah-kaidahnya. Lebih dari itu,
masyarakat lebih mengedepankan selera bahasa daripada
penalaran bahasa. Dalam hal ini selera bahasa adalah penggunaan
bahasa yang sesuka hati, tanpa memikirkan arti bahasa atau
kosakata tersebut sehingga terkadang menimbulkan kerancuan
dalam penggunaannya. Sementara itu, penalaran bahasa adalah
memikirkan secara logis penggunaan bahasa atau kosakata
sehingga arti sesungguhnya dari kosakata tersebut tidak menjadi
rancu. Akibatnya, masalah bahasa Indonesia dianggap remeh dan
sepele, dan juga masyarakat menggunakan patokan yang penting
tahu maksudnya sehingga lupa yang penting tahu maksudnya
juga harus mencapai tingkat kesepakatan yang tinggi. Tingkat
kesepakatan yang tinggi berarti arti dari kosa kata adalah tetap
atau baku, pasti dan tidak dapat digantikan dengan arti yang lain
dan telah disepakati bersama.
Kedua, bahasa Indonesia harus bersaing dengan bahasa
asing. Faktor ini juga sangat mempengaruhi martabat bahasa
Indonesia, terlebih lagi Indonesia akan memasuki era pasar bebas
yang di dalamnya membuat persaingan bahasa semakin sulit.
Media massa semakin mempersulit keadaan, terutama televisi.

41
Mereka menampilkan acara seperti sinetron dengan menggunakan
judul berbahasa asing, tetapi isinya berbahasa Indonesia.
Ketiga, dalam dunia pendidikan terutama perguruan tinggi,
kebanyakan menggunakan buku ajar dan buku referensi berbahasa
asing, terutama bahasa Inggris karena memang banyak ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang di luar negeri.
Sementara itu, kemampuan rata-rata berbahasa asing mahasiswa
dewasa ini belum bisa dikatakan memadai dalam menyerap ilmu-
ilmu yang ada di dalam buku tersebut. Banyak gagasan bahwa
zaman sekarang ini telah memasuki zaman globalisasi sehingga
banyak orang berpikir globalisasi harus diikuti oleh penginggrisan
bangsa dan masyarakat. Gagasan yang seperti itulah yang
mengecoh penalaran dan menghambat perkembangan martabat
bahasa Indonesia.
Keempat, banyak dari kalangan akademisi yang
menganggap sudah fasih dan mampu dalam berbahasa Indonesia
sehingga mereka enggan untuk mempelajari lebih dalam lagi
bahasa Indonesia, bahkan untuk membuka Kamus Bahasa
Indonesia. Hal itu mengakibatkan mereka lebih asing mendengar
kosakata bahasa sendiri daripada kosakata bahasa asing.
Anehnya, jika mereka menjumpai kata bahasa asing yang tidak
mereka kenal atau masih asing, mereka dengan antusias, sadar dan

42
penuh semangat membuka kamus dan berusaha mengetahui
artinya, dan tidak terbersit di pikiran mereka, bahwa kata-kata itu
aneh. Berbeda jika mereka dihadapkan dengan kosakata dari
bahasa Indonesia yang masih asing bagi dirinya, mereka akan
bereaksi kata apa itu, kenapa aneh? dan enggan untuk
membuka kamus dan segera mencari tahu artinya, malah mereka
akan segera melupakannya.
Jadi, dalam penerapanya tindakan yang harus dilakukan
oleh masyarakat terutama ilmuwan dan akademisi harus
menentukan dan membuat kesepakatan tertinggi dalam
penggunaan kosakata dan istilah bahasa Indonesia sehingga dalam
penggunaannya tidak terjadi kebingungan, baik dalam hal
komunikasi maupun pendidikan. Sulit memang untuk
menanamkan budaya berbahasa Indonesia yang baik dan benar,
tetapi sebisa mungkin meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
ada, sehingga bahasa Indonesia semakin naik martabatnya dan
tidak lagi dianggap remeh dan sepele.

43
44
Kemampuan Bahasa Indonesia
(Oleh: Bayu Kuncoro)
142114010

B
ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara
Indonesia. Sebagai Bahasa nasional, tentunya bahasa
Indonesia sudah dikenal oleh seluruh warga negara
Indonesia, sehingga bahasa Indonesia banyak mengambil
peran dalam setiap kegiatan masyarakatnya dalam setiap
sektor. Di sini akan saya uraikan apa saja yang menjadi
kemampuan dari bahasa kita tersebut yang kiranya dapat
menjadi referensi bagi pembaca.
Pertama, bahasa Indonesia di lingkungan keluarga. Di
dalam keluarga, kita selalu menggunakan bahasa Indonesia
untuk berkomunikasi. Selain karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa ibu, sebagai anak kita pasti menggunakan
cara sopan untuk berkomunikasi kepada orang yang lebih tua,
misalnya ayah, ibu, paman, atau tante. Tidak hanya itu,
kebiasaan berbahasa yang baik tersebut dengan sendirinya
dapat kita tularkan pada adik-adik kita, sehingga mereka
punya bekal bahasa yang kuat yang dapat digunakan di luar
lingkungan keluarga dan begitu pula pada kita.

45
Kedua, bahasa Indonesia di lingkungan masyarakat. Di
lingkungan masyarakat, bahasa Indonesia memiliki
kemampuan yang unik, yaitu mengikat tali persaudaraan.
Dengan berbahasa Indonesia, seseorang dapat menyapa para
tetangga, berkomunikasi, berkunjung, dan lain-lain. Dengan
begitu, mereka akan saling mengenal dan membuat
harmonisasi yang baik.
Ketiga, bahasa Indonesia di lingkungan sekolah. Di
sekolah, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, seorang guru dapat
menyampaikan pelajaran yang ingin diberikan kepada
muridnya. Kita juga dapat menggunakannya untuk
melontarkan pertanyaan tentang suatu materi,
menggunakannya untuk berdiskusi, dan menyampaikan
pendapat. Dengan menerapkan bahasa Indonesia di sekolah,
kita dapat memiliki akar yang kuat dalam berbahasa
Indonesia.
Keempat, bahasa Indonesia dalam lingkungan
perguruan tinggi. Dalam lingkungan ini, bahasa Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar ke arah globalisasi.
Kreativitas mahasiswa dapat mengharumkan bahasa
Indonesia di jagad internasional. Seperti adanya pertukaran

46
pelajar Indonesia ke luar negeri. Pelajar dari Indonesia dapat
memperkenalkan bahasa Indonesia, sedangkan pelajar asing
dapat mempelajari bahasa Indonesia. Dalam hal ini,
kemampuan bahasa Indonesia dapat digunakan untuk
memperkenalkan bahasa Indonesia sebagai ikon. Kemampuan
bahasa Indonesia di lingkungan ini juga dapat digunakan dan
diterapkan dalam pembuatan tugas akhir (skripsi) mahasiswa.
Kelima, bahasa Indonesia dalam lingkungan kerja.
Bahasa Indonesia sangat penting dalam perekrutan calon
pegawai/karyawan. Pada saat suatu perusahaan atau instansi
mengadakan tes masuk, di sini akan terlihat kemampuan
bahasa Indonesia dalam menyaring para calon pegawai. Akan
ada serangkaian tes seperti tes tertulis, tes wawancara yang
melihat keadaan seseorang dari bahasa, tes analisis, dan
sebagainya. Bahasa Indonesia juga dapat digunakan sebagai
suatu mata pencaharian. Kita dapat menjadi juru bicara,
pengajar/guru, dan penerjemah. Jadi, dalam lingkungan kerja,
bahasa Indonesia juga memiliki kemampuan sebagai sumber
mata pencaharian.
Keenam, bahasa Indonesia di lingkungan pemerintah.
Di lingkungan ini, para penyelenggara negara wajib
menggunakan bahasa Indonesia. Hukum perundang-
undangan juga wajib menggunakan bahasa Indonesia,

47
sehingga menunjukkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai
bahasa mutlak.
Ketujuh, bahasa Indonesia di seluruh wilayah
Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa persatuan memiliki peranan penting untuk
menyatukan berbagai macam suku. Bahasa Indonesia sebagai
kontrol sosial, dan menyelesaikan suatu masalah.
Jadi, bahasa Indonesia memiliki banyak kemampuan
yang implementasinya terdapat di semua sektor. Kemampuan
bahasa Indonesia seperti alat komunikasi, alat belajar, alat
mengikat tali persaudaraan, sebagai pemersatu, kontrol sosial
dan menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan
bahasa Indonesia secara baik dan benar serta bangga
menggunakan bahasa Indonesia akan menuntun bahasa kita
ke arah internasional.

48
Bahasa dengan Modernisasi
(Oleh: Shella Marcelina)
142114011

M
odernisasi menerangkan atau menggelapkan
Indonesia? Oh my God, you take a selfie without
me.. Sorry aku telat, bla bla bla.. Itulah yang kerap
kali terdengar dari mulut para remaja masa kini, tak jarang
pula mahasiswa. Sejatinya modernisasi bukan ancaman bagi
bangsa Indonesia khususnya di bidang Bahasa. Modernisasi
sangat dibutuhkan untuk perkembangan Indonesia tetapi
jangan sampai disalahgunakan.
Dewasa ini, tidak sedikit masyarakat Indonesia lebih
menyukai bahasa asing dan bahasa gaul daripada bahasa
negaranya sendiri. Pengaruh budaya asing sangat besar di
Indonesia. Budaya asing tidak hanya mempengaruhi para
anak muda saja, melainkan anak kecil, orang dewasa dan yang
lanjut usia walaupun yang paling dominan terpengaruh adalah
para anak muda. Mereka terkesan malu dan tidak mau dicap
kurang gaul dan ndeso ketika harus menggunakan bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih nyaman
dan merasa terpelajar apabila menggunakan bahasa asing

49
atau bahasa Indonesia yang dicampur bahasa asing daripada
menggunakan bahasa Indonesia seutuhnya.
Jika dibayangkan, betapa hancurnya bahasa Indonesia
di zaman sekarang. Tidak salah jika kita mempelajari bahasa
asing, justru hal itu sangat dibutuhkan dalam kemajuan
bangsa Indonesia. Tetapi, anak muda yang seharusnya
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia justru
malas menggunakan dan memperdalam pengetahuan
mengenai bahasa Indonesia.
Mau dibawa kemana negeri ini kalau para anak muda
yang sangat diharapkan dapat memajukan Indonesia justru
rasa cinta terhadap tanah airnya sendiri berkurang.
Dibuktikan dari para anak muda yang lebih suka mempelajari
bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Mereka sering
menganggap bahasa Indonesia remeh, rendah, kampungan,
tidak gaul dan norak. Seburuk itukah pengaruh modernisasi di
Indonesia?
Orangtua saat ini lebih mengarahkan anaknya
mengembangkan bahasa asing, bahkan sedihnya orang akan
mencemooh seorang anak yang memilih jurusan bahasa
Indonesia. Kursus bahasa asing bak jamur di musim

50
penghujan. Orang akan malu jika salah menuturkan bahasa
asing atau tidak pandai bahasa asing. Tetapi, tidak pernah
ambil pusing terhadap kesalahan yang digunakan dalam
bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan terus menerus bisa
jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan hilang dari bumi
Indonesia.
Sayang sekali kalau bahasa Indonesia hanya dipandang
sebelah mata seperti itu. Padahal harapan Presiden pertama
Indonesia adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa internasional. Bagaimana mungkin terjadi apabila
kaum muda Indonesia sendiri tidak mencintai bahasa
negaranya. Modernisasi menurunkan moral bangsa,
memudarkan rasa cinta tanah air.
Tetapi, tidak terlalu mengkhawatirkan karena cukup
banyak anak muda yang mencintai bahasa Indonesia yang
dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang memilih
program studi Sastra Indonesia atau Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Banyak juga para anak muda yang
berpartisipasi dalam membuat dan mengikuti berbagai
kegiatan kebahasaan.

51
Bahasa asing sangat dibutuhkan karena Indonesia
membutuhkan negara lain. Tetapi, kita sebagai para pemuda
bangsa jangan membiarkan bahasa Indonesia tergantikan
dengan bahasa asing walaupun bahasa asing lebih terkesan
modern dan gaul. Kita selayaknya pemuda Indonesia harus
bangga dengan bahasa kita sendiri. Kita tidak boleh malu
menggunakan bahasa Indonesia di segala situasi. Kita harus
mengenalkan bahasa kita dengan orang luar negeri agar
bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional sepeti
yang diharapkan Bapak Presiden pertama kita.
Modernisasi tidak salah masuk ke Indonesia. Indonesia
membutuhkan modernisasi. Modernisasi tidak seutuhnya
berdampak buruk bagi Indonesia. Modernisasi banyak berjasa
dalam perkembangan Indonesia terutama dalam bidang
perkembangan IPTEK dan kerjasama antarnegara. Dampak
modernisasi dapat dilihat dari siapa yang menggunakan dan
untuk apa. Modernisasi berdampak positif ketika digunakan
dalam hal yang tepat dan berdampak negatif jika
disalahgunakan.

52
Bahasa Indonesia dalam Genggaman
(Oleh: Agnes Wuryani)
142114012

B
ahasa adalah salah satu cara untuk berkomunikasi,
tanpa adanya bahasa akan sulit untuk menjalin relasi
dan berkomunikasi antara individu satu dan individu
lainnya. Ada berbagai macam bentuk bahasa untuk
berkomunikasi, baik bahasa oral atau yang diucapkan maupun
bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan isyarat
seperti menggunakan tangan atau benda. Namun, yang paling
banyak digunakan yaitu bahasa yang diucapkan. Banyak sekali
bahasa yang dapat diucapkan di dunia. Di Indonesia saja
sudah terdapat banyak bahasa karena setiap daerah memiliki
bahasa daerahnya masing-masing. Namun, bahasa utama yang
harus dipegang adalah bahasa persatuan atau bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia dan
dengan mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar kita,
warga negara Indonesia, dapat bersatu walaupun memiliki
bahasa daerah masing-masing. Tanpa mengurangi rasa cinta
terhadap bahasa daerah, kita harus bisa berbahasa Indonesia
agar dapat menjadi identitas utama bangsa yang tak ternilai

53
harganya di mata dunia, dengan tetap mempertahankan
bahasa daerah sebagai harta kekayaan bangsa.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahasa Indonesia
adalah bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu. Oleh
karena itu, seluruh rakyat Indonesia dari semua kalangan,
baik tua maupun muda, harus bisa menggunakan dan
mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
mengembangkannya. Namun, pada kenyataannya masih
banyak rakyat Indonesia sendiri yang tidak lancar, bahkan
tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga
terkadang sukar untuk berkomunikasi dengan masyarakat
luas. Kaum muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa ini
juga seharusnya belajar berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar agar dapat mengembangkan bahasa Indonesia. Akan
tetapi, kenyataannya, kaum muda sekarang sudah
terpengaruh oleh bahasa tidak baku atau bahasa gaul. Selain
itu, mereka juga menggunakan bahasa asing karena bahasa
asing diaggap lebik keren atau gaul. Memang, bila memiliki
pengetahuan dan bisa berbahasa asing itu sangatlah baik
untuk dapat berkomunikasi di dunia luar apalagi di era global

54
seperti sekarang ini, tetapi bukan berarti kita meninggalkan
bahasa ibu.
Bahasa Indonesia harus diajarkan kepada setiap anak
Indonesia, baik di sekolah yang berstandar nasional maupun
internasional. Setiap sekolah ataupun perguruan tinggi yang
berada di wilayah Indonesia harus tetap ada pelajaran bahasa
Indonesia karena tidak dapat dipungkiri bahasa Indonesia
sangatlah penting. Bisa berbahasa Indonesia yang baik dan
benar sangatlah penting karena Indonesia adalah negara
kepulauan dengan ratusan bahasa daerah sebagai kekayaan
kita. Oleh sebab itu, dengan bisa berbahasa Indonesia kita
dapat bersatu karena bahasa Indonesia adalah bahasa
nasional dan bahasa pemersatu kita rakyat Indonesia yang
dari berbgai macam suku bangsa dan daerah. Tanpa adanya
bahasa pemersatu ini maka tidak ada yang namanya Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan tanpa bahasa Indonesia kita
rakyat Indonesia tidak akan dapat bermusyawarah dan tidak
dapat melakukan mufakat untuk memajukan negara serta kita
tidak dapat bekerja sama dengan baik.
Dengan mengetahui betapa pentingnya bahasa
Indonesia, kita, rakyat Indonesia, diharapkan harus dapat

55
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, khususnya bagi
kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Rakyat
Indonesia harus bisa menggenggam bahasa Indonesia. Artinya
adalah rakyat Indonesia dapat menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan dengan bangga menggunakan
bahasa Indonesia dalam forum nasional, bahkan dalam forum
internasional. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia dapat
dikenal dunia dan pada akhirnya dapat menjadi bahasa
internasional yang dipegang serta digenggam oleh setiap
rakyat Indonesia. Oleh karena itu diharapkan seluruh dunia
mengetahui dan mengenal bahasa Indonesia seta menyadari
betapa indahnya bahasa Indonesia untuk digunakan dalam
bahasa internasional.
Jadi, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan
bahasa pemersatu kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah
kita sebagai rakyat Indonesia harus mengenggam bahasa ibu
kita dengan cara dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar serta dengan bangga menggunakannya, baik di forum
nasional maupun internasional. Selain itu, kita dapat dengan
bangga pula memperkenalkan bahasa Indonesia ke seluruh
dunia dan tetap mempertahankan adanya bahasa daerah kita

56
sebagai kekayaan bangsa. Namun, kita juga tetap dapat belajar
bahasa asing lainnya untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, karena If you know one, you know none yang
artinya jika kita hanya mengetahui satu bahasa, kita sama saja
tidak mengetahui sama sekali (Rm. Harry). Akan tetapi, jangan
lupa untuk tetap mengutamakan bahasa ibu, bahasa
Indonesia.

57
58
Ada Apa dengan Bahasa Indonesia?
(Oleh: Fran Margareta Kurniawan)
142114013

B
ahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa
Indonesia. Bahasa yang sudah ada sejak dulu dan
sudah diakui sebagai bahasa persatuan pada tanggal
28 Oktober 1928. Akan tetapi, kedudukan bahasa Indonesia
baru dinyatakan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan
dengan disahkannya UUD 1945.
Namun, banyak masyarakat yang tidak menggunakan
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Inilah salah
satu faktor penghambat mengapa bahasa Indonesia tidak
dapat menjadi bahasa internasional. Jika masyarakatnya
sendiri tidak menggunakan bahasa Indonesia, bagaimana
orang lain dapat mengetahui bahasa persatuan ini.
Masyarakat cenderung menggunakan bahasa daerah mereka,
karena menurut mereka bahasa daerah adalah bahasa yang
paling mudah untuk berkomunikasi, khususnya bagi mereka
yang tinggal di daerah pedalaman. Saat menggunakan bahasa
Indonesia, banyak orang yang mencampuradukkan bahasa
Indonesia dengan bahasa asing. Penggunaan bahasa ini

59
banyak dijumpai di kalangan remaja. Ditinjau dari sudut
pandang mahasiswa, mata kuliah bahasa Indonesia
merupakan mata kuliah yang sulit. Semua itu karena
kebiasaan kita yang tidak menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
Sebenarnya bagi mahasiswa mata kuliah bahasa
Indonesia sangat berguna misalnya untuk menulis makalah
dan karya ilmiah lainnya. Ditinjau dari media massa dan
media sosial (koran, SMS, BBM, twitter, path), tidak banyak
media massa dan pengguna media sosial yang menggunakan
bahasa Indonesia secara baik dan benar. Padahal media massa
adalah suatu yang umum dan siapa saja dapat membacanya.
Selain itu, sumber daya manusia juga mempengaruhi dalam
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Banyak
dari kita yang tinggal di daerah pedalaman yang tidak bisa
membaca atau menulis, terlebih mereka dengan kelas
ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak dapat
melanjutkan sekolah. Hal ini tentu saja akan berpengaruh
terhadap tata bahasa yang mereka gunakan.
Beberapa faktor ini memiliki peran yang besar untuk
menghambat bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

60
Saat ini, seperti yang kita ketahui orang asing datang ke
Indonesia dan mempelajari bahasa Indonesia agar mereka
dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Faktanya,
kita, masyarakat Indonesia, tidak mengembangkan bahasa
Indonesia kita sendiri. Justru kita membuat bahasa-bahasa
aneh seperti bahasa gaul (lu pikir, wtf, ngakak, pj, ciyus, keles,
dan lain-lain). Bahasa gaul ini umumnya digunakan oleh para
remaja.
Kita dapat mengembangkan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dengan cara memulai membiasakan diri
memperbaiki bahasa-bahasa kita. Dalam berkomunikasi,
mulailah menghilangkan bahasa gaul atau
mencampuradukkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Penerapan ini tidak untuk berkomunikasi kepada masyarakat
kita saja, tetapi dengan orang asing juga, terlebih kepada
orang asing yang sama sekali tidak tahu-menahu tentang
bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar bahasa Indonesia ini
semakin dikenal. Selain itu, kita juga bisa memulai dengan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di
daerah-daerah terpencil untuk memulai menggunakan bahasa
Indonesia yang baik. Mahasiswa dan para remaja juga

61
memerlukan penyuluhan ini agar nantinya mereka tidak
kewalahan dalam mata kuliah bahasa Indonesia. Program
sekolah gratis yang ditujukan oleh pemerintah untuk mereka
yang berada di keadaan ekonomi menengah ke bawah harus
benar-benar terwujud karena pendidikan juga merupakan
jalan mewujudkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa
internasional.
Fakta pendorong bahasa Indonesia mampu menjadi
bahasa internasional yang dapat kita lihat saat ini adalah
bahasa Inggris mulai tergantikan dengan bahasa lain,
misalnya saja bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin ini memang
sudah ada sejak lama. Dengan mengembangkan pengucapan
bahasa yang baik dan benar dan tidak mencampur adukan
bahasa saat berkomunikasi, bahasa ini dapat berkembang
dengan pesat dan menjadi salah satu bahasa yang saat ini
dipelajari oleh masyarakat global. Jadi, sangat memungkinkan
bila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.
Untuk mencapai itu, kita membutuhkan usaha dari seluruh
masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya, kita, bangsa Indonesia, harus
membangun bahasa Indonesia yang lebih baik dan mampu

62
membuat bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Dengan usaha bersama, sebagai mahasiswa tentunya kita
harus mendukung menjadikan bahasa Indonesia ini sebagai
bahasa internasional.

63
64
Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
(Oleh: Petrus H.S Sarman)
142114014

S
ebelum kita masuk kedalam eksistensi Bahasa
Indonesia ada baiknya kita mengenal apa itu
globalisasi. Globalisasi merupakan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas Negara.
Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi
sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan
dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini

65
diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa
dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang
begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati
diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini
semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,
pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai
bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau
aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan
situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan
membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya
dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya
sendiri.Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam
membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
sumber daya manusia yang relevan dengan perkembangan
zaman.
Karena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia
di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkatan
kemampuan akademik para pengajarnya. Bahasa dan Sastra
Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran.
Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan

66
keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan
kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas
wawasan.Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana
keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini,
peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
perlu terus dilakukan.Dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia sudah berusia 80 tahun. Jika
dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia
tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat
kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak
merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah.
Untuk menggetarkan penggunaan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik
kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan
Bahasa.
Selain meningkatkan mutu bahasa Indonesia melalui
pendidikan formal, peran media massa juga merupakan salah
satu lintas untuk memberikan andil bagi pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik
yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa

67
asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa,
apakah di media surat kabar, radio, atau televisi. Media massa
memang memiliki kelebihan. Di samping memiliki jumlah
pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak, media massa
mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, media massa merupakan salah satu mitra
kerja yang penting dalam pelancaran dan penyebaran
informasi tentang bahasa. Kini media massa menjadi tumpuan
kita dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik
dan benar. Seiring dengan itu, pembinaan bahasa Indonesia di
kalangan media massa mutlak diperlukan guna menangkal
informasi yang menggunakan kata dan istilah yang menyalahi
kaidah kebahasaan. Kalangan media massa harus diyakinkan
bahwa mereka juga mengikuti pembinan bahasa seperti kita.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa
Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan
bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa
Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang
berwibawa dan punya prestasi tersendiri di tengah-tengah
dahsyatnya arus globalisasi? Mampukah bahasa Indonesia
bersikap luwes dan terbuka dalam mengikuti derap

68
peradaban yang terus gencar menawarkan perubahan dan
dinamika? Masih setia dan banggakah para penuturnya dalam
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi
yang efektif di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu?
Jika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus
diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan
benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap inferior
(rendah diri) sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan
terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik dalam
ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah
asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa
Indonesia.
Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodifikasi
dengan susah-payah tampaknya belum banyak mendapatkan
perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian
bahasa Indonesia bermutu rendah: kalimatnya rancu dan
kacau, kosakatanya payah, dan secara semantik sulit dipahami
maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersifat sloganistis,
tanpa tindakan nyata dari penuturnya (Sawali Tuhusetya,
2007).Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali

69
menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia
dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini disamping dapat
dimulai dari diri sendiri- juga perlu didukung oleh
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.Pembelajaran
bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis,
menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas
membaca merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa.
Dengan membaca, masyarakat khususnya pelajar yang
menyandang gelar kaum intelektual dilatih mengingat,
memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan
memaknainya. Selain itu, pelajar juga akan menemukan
informasi yang belum diketahuinya.

70
Bahasaku, Bahasa Indonesia
(Oleh: Heribertus Ulrich)
142114015

B
ahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, sudah
seharusnya semua masyarakat mengetahui bahasa
Indonesia. Peran pemerintah sangat jelas dalam
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
contohnya seperti pemberian mata pelajaran bahasa
Indonesia yang telah ada sejak tingkat pendidikan paling
rendah yaitu sekolah dasar hingga tingkat tertinggi. Pada
waktu saya berada di tingkat sekolah menengah pertama saya
pernah berbicara kepada seorang teman saya. Saya berkata,
Mengapa pelajaran bahasa Indonesia masih diajarkan?
Bukankah kita sudah tahu dengan bahasa ini?. Akan tetapi,
pada tingkat pendidikan tinggi ini, saya mulai mengerti
mengapa selalu ada materi pelajaran bahasa Indonesia.
Menurut saya alasan pemerintah memberikan materi
pelajaran bahasa Indonesia adalah untuk mendidik generasi
muda agar memahami bahasa persatuannya dengan baik.
Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan materinya juga

71
sangat berbeda, seperti mulai pendidikan menegah atas,
materinya sudah mulai menggunakan dan memperbaiki
bahasa tidak baku menjadi bahasa baku.
Di era global (modern), bahasa Indonesia hampir kalah
bersaing dengan bahasa Inggris atau bahasa daerah
tradisional. Bahasa Indonesia tidak kalah dengan bahasa lain
karena peran pemerintah dalam bidang pendidikan yang
mendidik generasi muda dari tingkat sekolah dasar, sehingga
generasi muda tidak dapat dengan mudah melupakan bahasa
Indonesia. Mengapa bahasa Indonesia bisa kalah dengan
bahasa Inggris? Menurut saya, ada beberapa faktor yang bisa
dibilang sebagai penyebab kalah bersaingnya bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris dan bahasa daerah. Faktor
yang utama adalah tidak seriusnya generasi muda dalam
pelajaran bahasa Indonesia dan menganggap bahasa
Indonesia sebagai bahasa yang mudah, sehingga para pelajar
lebih memfokuskan pada pelajaran bahasa Inggris.
Faktor berikutnya adalah perkembangan global yang
menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal
itu memaksa semua negara, termasuk Indonesia, mau tidak
mau harus memberikan pendidikan bahasa Inggris agar kelak

72
generasi muda dapat bersaing di masa mendatang.
Selanjutnya, faktor yang tidak kalah penting adalah sangat
berkembangnya musik berbahasa Inggris. Hal ini sangat
mempengaruhi sikap masyarakat yang mulai tertarik dengan
musik berbahasa Inggris, dan banyaknya anggapan dari
masyarakat bahwa orang yang mendengarkan musik lokal
adalah orang kampungan dan orang yang senang
mendengarkan musik berbahasa Inggris dianggap keren dan
trendi.
Bahasa Indonesia juga hampir kalah dengan bahasa
daerah yang merupakan bahasa yang terdapat di daerah-
daerah yang ada di Indonesia. Menurut pendapat saya,
masyarakat memang terlebih dahulu diajarkan dengan bahasa
daerah daripada bahasa Indonesia yang didapat dari lembaga
pendidikan. Pada masa ini, ada anggapan bahwa orang yang
mencintai bahasa daerahnya adalah orang yang sangat hebat
karena tidak melupakan begitu saja bahasa daerahnya sendiri.
Terdapat juga anggapan bahwa mengerti bahasa daerah
sangat keren apalagi jika bahasa daerah tersebut berasal dari
daerah yang terkenal dengan suatu ciri khas gaya bahasa yang
sangat keren dibanding bahasa Indonesia sendiri.

73
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat bagus,
meskipun hampir kalah dengan bahasa lain yang lebih terlihat
keren bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan
seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya belajar bahasa Inggris serta menggunakan bahasa
daerah, tetapi seluruh masyarakat Indonesia tidak harus
menganak tirikan bahasa Indonesia, serta tahu kapan waktu
yang tepat untuk menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
daerah. Jangan lupa untuk selalu membanggakan bahasa
Indonesia kapan pun dan di mana pun karena bahasaku,
bahasa Indonesia.

74
Bahasa Indonesia Di Mata Dunia
(Oleh: Agata Ria Apri H)
142114016

B
ahasa merupakan alat yang digunakan oleh semua
orang untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
Dengan banyaknya negara di dunia, bahasa di dunia
juga bermacam-macam. Namun, kita bisa menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa
penghubung antarnegara. Negara kita, Indonesia, juga
memiliki bahasa resmi yang digunakan, yaitu bahasa
Indonesia. Karena, seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki
ribuan pulau yang tersebar dan di dalamnya ada beberapa
kebudayaan dan bahasa daerah yang sangat berbeda dengan
wilayah lainnya. Maka dari itu, dibentuklah bahasa resmi
sebagai bahasa penghubung antardaerah. Dengan bahasa
Indonesia, kita bisa menjalin komunikasi yang baik dengan
orang yang berbeda daerah. Dengan bahasa Indonesia, bangsa
ini dapat merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka
tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi dijajah oleh
bangsa lain. Manfaat dari bahasa Indonesia dapat kita rasakan

75
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia,
seseorang dapat saling berhubungan dalam segala aspek.
Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai
pandangan dunia terhadap bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang mudah untuk dipelajari.
Bahasa Indonesia tidak seperti bahasa Jepang yang memiliki
huruf kanji, bahasa Mandarin yang memiliki huruf hanzi,
dan bahasa Korea yang memiliki huruf hangul. Selain,
karena ketertarikan terhadap budaya Indonesia itulah
mengapa banyak orang luar Indonesia yang tertarik dengan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
paling banyak digunakan. Hal ini terbukti dengan
digunakannya bahasa Indonesia di 45 negara di dunia, salah
satunya adalah Australia, Jepang, Vietnam, Mesir, dan Italia.
Akibat hal tersebut, bahasa Indonesia menempati peringkat ke
10 dalam hal bahasa yang paling banyak dipelajari di berbagai
negara yang ada di dunia.
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang
populer keempat di Australia. Tidak hanya itu, di Australia
sendiri ada beberapa universitas yang menyediakan jurusan
bahasa Indonesia. Hal tersebut membuat negara ini menjadi

76
salah satu negara yang paling populer mengembangkan
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga berkembang di
negara Mesir dengan dibangunnya pusat studi bahasa
Indonesia di negara tersebut. Negara Mesir tercatat sebagai
negara yang paling mempopulerkan atau mengembangkan
bahasa Indonesia. Negara Piramid ini sedang mendalami
bahasa Indonesia dengan lengkap dan teliti. Pusat studi ini
terletak di Suez Canal University. Dengan demikian, negara
Mesir bisa lebih mendalami Indonesia dari semua aspek,
mencakup ideologi, politik, sosial dan budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanannya.
Untuk Anda yang menyukai sepak bola, menjadi suatu
kebanggaan bagi Anda sebagai warga negara Indonesia karena
beberapa website resmi dari klub terkenal, seperti Juventus,
Intermilan, dan AC Milan telah bisa di akses dengan bahasa
Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara Italia juga
memiliki minat mendalam terhadap bahasa Indonesia. Selain
negara Itali, ternyata negara yang pernah menjajah Indonesia
selama tiga setengah tahun yaitu Jepang juga memiliki minat
dan ketertarikan yang sama terhadap bahasa Indonesia. Di
negara surganya anime ini, bahasa Indonesia sudah lama ada

77
dan juga sudah lama dipelajari. Selain itu, di beberapa wilayah
di Jepang sudah ada pusat -pusat studi bahasa Indonesia, salah
satunya adalah Nihon-Indonesia Gakkai atau Perhimpunan
Pengkaji Indonesia Seluruh Jepang yang didirikan pada tahun
1969. Sama seperti yang terjadi di Australia, universitas-
universitas yang ada di Jepang sendiri sudah membuka
jurusan khusus untuk bahasa Indonesia. Beberapa dari
universitas tersebut adalah Universitas Kajian Asing Tokyo,
Universitas Tenri, dan Universitas Setsunan.
Di Negara Vietnam, bahasa Indonesia sangat
diprioritaskan. bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dari
bahasa resmi negara tersebut. Status bahasa Indonesia di
Vietnam sama dan sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis dan
Jepang sebagai bahasa resmi yang diprioritaskan. Hal ini
menandakan bahwa negara Vietnam adalah negara kedua
pengguna bahasa Indonesia, setelah negara Indonesia itu
sendiri. Kebanggaan terbesar yang dirasakan oleh bangsa
Indonesia ialah dengan Wikipedia bahasa Indonesia yang
berada pada peringkat ketiga di Asia. Wikipedia adalah salah
satu website yang cukup banyak pengunjungnya dan sudah
terkenal cukup lama. Ternyata wikipedia berbahasa Indonesia

78
kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa
asing di dunia, yang membuat 3 terbesar di Asia setelah
wikipedia Jepang dan Mandarin. Hal tersebut tidak terlepas
dari peran masyarakat Indonesia yang banyak mengunggah
artikel ensiklopedia pada wikipedia. Itulah bukti-bukti yang
menunjukkan nilai bahasa Indonesia menurut pandangan
dunia.
Banyak orang yang mengeluh dengan negara kita ini,
akan tetapi ada beberapa aspek yang bisa kita banggakan dari
negara kita ini, salah satunya bahasa kita yaitu, bahasa
Indonesia. Sepatutnya kita harus menjaga bahasa kita agar
tidak diambil oleh negara lain atau juga hilang dan rusak di
kemudian hari ketika cucu kita lahir di tanah air Indonesia.
Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia bangga
terhadap bahasa Indonesia.

79
80
Pudarnya Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Di Era
Modern
(Oleh: Yohana Susanti)
142114017

M
emasuki bulan Oktober, tentu kita diingatkan pada
momen bersejarah bangsa Indonesia, yaitu Sumpah
Pemuda. Salah satu butirnya berbunyi Kami poetra
dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia. Itulah salah satu isi Sumpah Pemuda yang
dibuat dan disepakati oleh para pemuda pada masa itu.
Harapan mereka terhadap bangsa Indonesia yang akan
datang, yaitu mampu menjaga bahasa nusantara. Semboyan
dalam sumpah itu memiliki ruh kebanggaan kebangsaan yang
sangat tinggi. Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928, yaitu bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan. Ini berhubungan erat dengan
pembinaan kepribadian masyarakat dan bangsa Indonesia.
Selain itu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi
antarsuku bangsa Indonesia.
Seiring dengan kemajuan komunikasi, dapat
diperkirakan hampir tak ada bahasa daerah yang luput dari
pengaruh bahasa Indonesia. Namun, sebaliknya pula bahasa

81
Indonesia telah dipengaruhi atau diperkaya oleh bahasa-
bahasa daerah, selain bahasa asing. Sumbangan bahasa daerah
ataupun bahasa asing demikian besar sehingga dalam
pertumbuhan dan perkembangannya dari bahasa Melayu,
bahasa Indonesia akan memiliki karakter tersendiri.
Sangat sayang, harapan hanya tinggal harapan. Harapan
para pemuda yang dulu bergejolak saat itu mungkin tidak bisa
terealisasikan sekarang ini. Saat ini, bahasa Indonesia bagai
terbengkalai seperti tidak memiliki daya ruh kebanggaan
kebangsaan dan karakternya lagi. Sangat disayangkan, tanpa
disadari banyak masyarakat yang mulai melupakan bahasa
persatuan dan lebih menyukai serta mengutamakan bahasa asing
daripada bahasa nasional mereka sendiri.
Penyebab masalah tersebut adanya faktor globalisasi.
Globalisasi membuat masyarakat bimbang terhadap
bahasanya sendiri. Jika masyarakat belajar menggunakan
bahasa yang terbawa oleh globalisasi, yaitu bahasa Inggris
atau bahasa asing lainnya, suatu saat bahasa Indonesia akan
terbengkalai. Kemajuan dunia modern yang mengharuskan
penggunaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggri,s
bertujuan agar komunikasi antara bangsa yang berbeda lebih
mudah. Akan tetapi, hal ini justru membawa dampak negatif

82
bagi masyarakat Indonesia, yaitu terlupakannya bahasa
persatuan sebagai ciri khas bangsa ini.
Tidakkah kita menyadari, saat berjalan di kota besar,
hampir semua pertokoan, bahkan tempat parkir kendaraan
menggunakan bahasa asing dan sudah jarang yang
menggunakan bahasa Indonesia? Bahkan banyak juga produk
dalam negeri yang memberi nama produk mereka dengan
mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Terkadang, kita juga menemukan, di berbagai tempat, banyak
orang tua yang merasa bangga apabila anak-anaknya pandai
berbahasa asing, sehingga sejak usia dini anak-anak tersebut
sudah mengikuti kursus bahasa asing. Bukankah sekarang kita
sering mendengar anak-anak memanggil orang tuanya dengan
sebutan papa dan mama bukan ayah dan ibu.
Ada anggapan dari sebagian warga negara Indonesia
bahwa di zaman sekarang ini bahasa Indonesia sudah kuno
atau ketinggalan zaman. Entah siapa yang memulainya, tetapi
faktanya kini bahasa Indonesia seperti menempati posisi
kedua setelah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
Sebagai contoh kita bisa melihat tulisan push di pintu hotel
hotel, di bank, dan di berbagai tempat umum lainnya.

83
Mengapa tidak ditulisan dorong saja yang merupakan padanan
bahasa Indonesia dari kata tersebut? Yang memprihatinkan,
kini banyak anak muda yang dalam pergaulan sehari-hari
menggunakan bahasa asing lainnya, seperti bahasa Korea dan
Jepang. Apa yang bisa kita harapkan kalau kelak bahasa
Indonesia kehilangan karakter yang sebenarnya? Bagaimana
jika nantinya bahasa Indonesia tergeser oleh bahasa alay?
Sungguh sangat disayangkan tidak banyak masyarakat yang
peduli terhadap keadaan ini, sehingga bahasa persatuan kita
bisa menjadi pudar di negaranya sendiri.
Memang tidak dapat kita pungkiri, seiring
perkembangan zaman dan teknologi, kita harus mampu
menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Akan tetapi,
karena perkembangan zaman dan teknologi yang lebih maju,
banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa mereka
telah keanhilang rasa cinta terhadap bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Di mana para pemuda yang seharusnya
peduli? Jika keadaan seperti ini terus berlangsung tanpa ada
upaya untuk memperbaikinya, bukan tidak mungkin bahasa
Indonesia akan hilang bahkan bisa lenyap.

84
Dari masalah di atas dapat kita renungkan benar-benar
nasib bahasa kita, terutama pelajaran bagi kaum-kaum muda
yang kelak nantinya akan jadi orang tua bagi anak-anaknya.
Seharusnya, para orang tua mengajari anak dalam berbicara
dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jangan
sampai masa depan bahasa Indonesia hanya akan jadi
kenangan. Bahasa Indonesia kehilangan penuturnya, tetapi
malah orang asing yang gemar mempelajari bahasa Indonesia
kita. Maka kita selaku warga negara Indonesia marilah kita
bersama-sama menjaga dan menjujung tinggi bahasa
persatuan dan bahasa nasional negara kita, yakni bahasa
Indonesia. Orang Indonesia harus bangga menjadi bangsa
Indonesia. Orang Indonesia harus bangga berbahasa
Indonesia.

85
86
Menurunnya Minat Masyarakat Menggunakan Bahasa
Indonesia
(Oleh: Raden Paulus Hartono Ajie)
142114018

K
ita tahu bahwa minat adalah suatu fungsi jiwa untuk
dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di
dalam dan tampak di luar sebagai gerak-gerik. Minat
berbahasa berarti bagaimana keinginan yang timbul dari
dalam hati kita dalam menguasai bahasa. Artinya, bahasa
apapun yang disukai dan bagaimana kita untuk menguasainya.
Bahasa sebagai alat vital dalam penyampaian pesan, maksud,
dan tujuan menjadi wadah paling mudah untuk
menyebarluaskan segala unsur-unsur populer dalam
lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi untuk menyamakan persepsi atau pendapat
dari suatu hal.
Menurunnya minat di sini lebih ditekankan kepada
para generasi muda bangsa ini. Remaja pada masa kini lebih
senang menggunakan bahasa gaul, bahasa asing atau bahasa
yang kurang resmi. Menurut mereka bahasa gaul lebih
nyaman dan cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

87
Remaja masa kini menganggap penggunaan bahasa resmi
terlalu kaku dan monoton, serta tidak menampakkan
kebaruan yang mencolok. Masyarakat, khususnya, remaja
sangat fasihh menggunakan bahasa gaul. Kehadiran bahasa
gaul berjalan beriringan dengan konsep kebudayaan populer
di Indonesia atau masuknya budaya-budaya asing yang
kurang disaring oleh masyarakat. Masyarakat daerah di
Indonesia pun masih banyak yang menggunakan bahasa
daerah mereka masing-masing. Hal ini menyebabkan jika ada
yang berbicara dengan bahasa Indonesia, mereka kurang
memahami maksud yang dibicarakan. Sehubungan dengan
semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan
oleh sebagian masyarakat modern, terutama kaum remaja,
perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional,
bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan. Yang terpenting adalah kesadaran dari
masyarakat terutama kaum remaja untuk menjunjung tinggi
bahasa Indonesia.
Dampak yang terjadi dengan menurunnya minat
masyarakat, terutama kaum remaja, adalah semakin tidak

88
pedulinya terhadap bahasa persatuan bahasa Indonesia dan
tidak mengerti ejaan yang tepat serta ketatabahasaan yang
baik, sehingga Bahasa Indonesia terkesan menjadi bahasa
yang rancu atau tidak tertata. Dampak yang lain adalah
perkembangan media sosial seperti SMS, twitter, facebook,
dan media komunikasi seperti radio dan televisi justru dapat
menghambat perkembangan bahasa Indonesia. Dalam
berkomunikasi dengan orang lain di media twitter, seseorang
akan lebih sering menggunakan kalimat yang disingkat-
singkat daripada kalimat yang jelas dan baku, dan
menggunakan istilah-istilah yang tidak dibenarkan dalam pola
bahasa Indonesia. Itupun juga akan terjadi pada saat kita
berbicara langsung dengan orang lain. Kita lebih sering
menggunakan kalimat yang tidak baku dan menggunakan
istilah asing, bahkan tata bahasanya kurang rapi atau tidak
runtut. Cukup banyak kata yang tidak dibenarkan dalam EYD
Bahasa Indonesia, tetapi telah berkembang luas di
masyarakat, contohnya kata loe, gue, bro dan lain-lain. Jadi,
rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia tersebut, akan
berdampak langsung terhadap rendahnya minat membaca
seseorang.

89
Upaya menjaga agar bahasa Indonesia tidak tergeser
oleh bahasa-bahasa utama di dunia dan bahasa asing, ialah
pengukuhan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia di
tengah-tengah masyarakat. Upaya menanamkan rasa
kecintaan terhadap bahasa Indonesia, dilakukan melalui
peningkatan mutu kampanye Penggunaan Bahasa Indonesia
Secara Baik dan Benar ke seluruh lapisan masyarakat dengan
pendekatan dan metode yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Kampanye tersebut dilakukan di lingkungan kelompok
masyarakat yang memiliki pengaruh atau hubungan langsung
dengan masyarakat, seperti aparatur pemerintah, guru
(termasuk dosen), wartawan (cetak dan elektronik), penulis
dan kalangan pelajar/mahasiswa.
Untuk itu, butuh perekat persatuan dan kesatuan, salah
satunya dengan terus menggunakan dan melestarikan bahasa
Indonesia. Karena itu, peran bahasa Indonesia harus terus
dikembangkan sebagai media pembangunan karakter bangsa,
khususnya dalam pergaulan lintas bangsa di dunia yang
semakin mengglobal. Dalam konteks itulah, peran pemuda
dan bahasa ini sangat penting. Sebab, generasi muda sebagai
pemimpin masa depan harus dibekali kecintaan dan
kemahiran berbahasa nasional. Hal itu sangat penting karena
dunia terus bergerak.

90
Bahasa Indonesia Go Internasional
(Oleh: Primandika Permana Yoga)
142114019

I
ndonesia merupakan sebuah negara kepulauan terbesar
di kawasan Asia Tenggara. Selain memiliki beragam suku
dan budaya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang
mempunyai banyak ragam bahasa daerah. Menurut data
terakhir, ada sekitar 546 bahasa daerah dan akan masih terus
digali lebih dalam lagi. Walaupun, Indonesia memiliki banyak
bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

Bahasa Indonesia diresmikan pada tanggal 28 Oktober


1928, pada hari Sumpah Pemuda. Dalam perkembangannya,
bahasa Indonesia sudah banyak menggunakan serapan bahasa
asing dan bahasa daerah. Bahasa resmi negara ini dikukuhkan
dalam UUD 1945, Pasal 36 Bab XV sehingga telah memainkan
perannya dalam kehidupan bernegara. Di Indonesia sendiri,
bahasa Indonesia memang digunakan oleh semua masyarakat
karena fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang
memiliki penutur bahasa terbanyak di dunia. Indonesia

91
memiliki potensi sebagai untuk menjadi bahasa internasional.
Akan tetapi, dalam perjalanannya harus ada kebanggaan
tersendiri dari penuturnya. Sebagai generasi muda, kita harus
berani menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Karena selama ini bahasa Indonesia masih kurang digunakan
sebagaimana mestinya. Hal inilah yang membuat bahasa
Indonesia sulit untuk menjadi bahasa internasional.

Bahasa Indonesia belum sepenuhnya layak menjadi


bahasa internasional. Hal ini karena membutuhkan waktu
yang cukup lama supaya bahasa Indonesia dapat dikenal
dunia. Walaupun, di kawasan Asia sendiri bahasa Indonesia
sudah dikenal, bahkan di negara Jepang sudah dikenal sangat
lama. Di Jepang, bahasa Indonesia dipelajari di beberapa
universitas kajian bahasa asing. Bahasa Indonesia sebenarnya
sudah populer dan banyak dipelajari di seluruh negara di
dunia, bahkan menjadi urutan nomor 10 bahasa paling banyak
dipelajari di dunia. Di negara Australia, banyak warganya yang
sudah fasih berbahasa Indonesia. Di Vietnam, bahasa
Indonesia disebut sebagai bahasa resmi kedua setelah bahasa
resmi negara tersebut dan disejajarkan dengan bahasa Inggris
sebagai bahasa yang dipriotaskan. Beberapa hotel di Vietnam

92
bahkan memiliki standar untuk pegawainya supaya bisa
berbahasa Indonesia. Selain itu, beberapa negara di kawasan
Afrika terutama di Kairo, Mesir telah berdiri pusat kajian
bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa
Indonesia sudah terkenal di kawasan Asia.

Supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang


diperhitungkan dalam skala internasional, kita, sebagai warga
negara Indonesia terutama di kalangan muda, supaya tidak
malu menggunakan bahasa Indonesia. Kita harus peduli
dengan bahasa Indonesia dan belajar bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Mengenai bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional, Bung Karno pernah berkata bahwa bahasa
Indonesia dapat menjadi bahasa internasional di masa depan.
Ini semua tidak lepas dari peran serta generasi muda. Namun,
saat ini, semakin banyak anak muda yang terpengaruh oleh
modernisasi barat, bahkan bahasa Indonesia semakin di
kesampingkan. Hal ini terlihat dari munculnya bahasa-bahasa
yang tidak baku. Selain itu, anak muda di zaman modern ini
lebih mengutamakan penggunaan bahasa Inggris karena
dianggap lebih keren dan lebih berkelas. Akan tetapi,
dipandang dari sisi formalnya, bahasa Indonesia yang baku

93
masih dipakai sebagai bahasa formal di sekolah, di
perkantoran, dan di dalam ijazah. Hal ini jelas berbeda dengan
sekolah internasional yang sekarang banyak muncul. Di
sekolah-sekolah tersebut, bahasa Indonesia tidak menjadi
bahasa pengantar. Hal ini yang membuat bahasa Indonesia
menjadi kurang populer di kalangan internasional karena
belum dipelajari sungguh-sungguh di sekolah Internasional.

Sebenarnya, bahasa Indonesia mempunyai potensi


untuk diangkat sebagai bahasa internasional karena sudah
populer di kawasan Asia sendiri. Menurut saya, bahasa
Indonesia sudah dianggap penting karena warga yang
mendominasi di Asia Tenggara adalah warga Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, mungkin bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang dikenal dunia secara luas dan dapat
menjadi bahasa internasional. Akan tetapi, hal ini
membutuhkan pemahaman lebih kepada masyarakat, supaya
masyarakat dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dan bangga dengan bahasanya sendiri. Dengan
demikian, mungkin bahasa Indonesia menjadi populer paling
tidak di dalam masyarakat Indonesia sendiri. Dari hal kecil
tersebut, lama-kelamaan dikenal secara luas bukan hanya di

94
Asia tetapi di dunia. Di mulai di kawasan Asia Tenggara,
bahasa Indonesia sudah sangat terkenal, seperti di dalam
kemasan makanan ringan saja ada bahasa Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa Indonesia sudah terkenal di kawasan
Asia. Sebenarnya di negara-negara di Eropa sudah ada
universitas yang mempelajari bahasa Indonesia, tetapi belum
serius sekali seperti di kawasan Asia. Di Eropa dan Amerika,
Indonesia lebih dikenal luas karena kebudayaannya.

Soal bahasa Indonesia dapat dikenal di internsaional,


saya rasa tidak sulit untuk mewujudkannya hanya saja butuh
waktu. Hal ini karena di kawasan Asia sendiri bahasa
Indonesia sudah dikenal luas, bahkan banyak yang fasih
berbahasa Indonesia. Pengaruh Indonesia sendiri sangat besar
dalam menggerakkan ekonomi di Asia Tenggara. Banyaknya
tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di luar negeri juga
merupakan faktor utama bahasa Indonesia dapat dikenal di
Asia. Dimulai dari generasi muda untuk lebih memperdalam
bahasa Indonesia dan bangga dengan bahasa Indonesia
supaya nanti bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa
Internasional seperti yang dicita-citakan Bung Karno. Tidak
hanya budayanya saja atau keindahan alam Indonesia yang

95
tersohordi dunia, tetapi juga bahasa Indonesia juga harus bisa
menjadi bahasan internasional seperti bahasa Inggris. Tidak
mustahil kita bisa membuat bahasa Indonesia go internasional
karena bangsa Indonesia sendiri dikenal sebagai bangsa yang
besar dan berpengaruh di Asia bahkan mungkin di dunia.
Sebagai generasi muda, mari kita dukung dan gunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Jangan malu untuk
menggunakan bahasa Indonesia hanya karena dianggap tidak
keren. Bahasa yang lainnya juga penting, tetapi jangan
hilangkan jati diri bangsa Indonesia. Perkenalkanlah bahasa
Indonesia kepada dunia. Banggalah menggunakan bahasa
Indonesia karena semakin lama bahasa Indonesia tidak hanya
dikenal di Asia, tetapi juga di seuruh dunia.

96
Pengaruh Globalisasi Terhadap Bahasa Indonesia
(Oleh: Giofani Inge Aria)
142114020

K
ata globalisasi diambil dari kata global yang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
secara keseluruhan. Pada zaman modern ini atau
yang sering disebut dengan zaman globalisasi terjadi
perubahan di berbagai Negara, termasuk di Indonesia. Saat ini,
semua teknologi canggih mulai banyak dipergunakan. Hal ini
memunculkan adanya kecenderungan bagi para penerus
bangsa untuk mengerjakan segala sesuatu yang serba instan.
Hal ini menimbulkan tindakan yang tidak teratur, gaya
berpakaian yang ugal-ugalan dan termasuk bahasa juga sudah
banyak berubah, tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia.

Bahasa Indonesia di zaman ini sudah tidak


dipergunakan sesuai dengan bahasa Indonesia yang
sebenarnya. Di zaman globalisasi sekarang ini, banyak
penggunaan-penggunaan kata-kata yang tidak baku,
contohnya bakalan, ngapain, gua, dikasih, emangnya, gitu, gini,

97
ngobrol, biarin, enggak, ngurusin, bikin, dan lain-lain. Ini kata-
kata yang sering diucapkan sehari-hari saat kita berbicara
dengan teman-teman atau orang lain agar tidak terlihat kuno
atau tidak gaul di zaman sekarang. Namun, tidak hanya
penggunaan kata-kata yang tidak baku yang terjadi.
Penggabungan bahasa asing dan bahasa Indonesia pun telah
banyak terjadi, contohnya; sorry, and, or, thank you, oke, dan
lain-lain. Inilah yang dialami bangsa Indonesia pada zaman
sekarang. Di mana putra dan putri bangsa Indonesia dalam
berbicara sehari-hari tidak lagi menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Penggunaan dan pembelajaran bahasa asing
memang tidak di larang. Akan tetapi, kesalahan yang sering
dilakukan oleh putra dan putri negara Indonesia, yaitu
menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Hal ini
menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia tidak sesuai
dengan kaidahnya.

Kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah


bahasa resmi bangsa Indonesia dan juga bahasa pemersatu
bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa
yang berbeda. Di Indonesia, kesepakatan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah dibentuk sejak Sumpah

98
Pemuda (secara de facto), yang menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa yang sah sebagai bahasa pemersatu. Sebagai
bahasa nasional dan bahasa Negara, tidak dapat dipungkiri
bahwa kedudukan bahasa Indonesia dalam bidang sosial,
sejarah, dan politik sangat penting.

Globalisasi sebagai wujud modernisasi suatu bangsa


memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
perkembangan bahasa Indonesia. Dampak negatif yang
terjadi, yaitu adanya penggunaan kata-kata tidak baku dan
penggunaan bahasa asing, seperti yang telah dicontohkan di
atas. Saat ini, kepedulian mengenai karakter bangsa telah
menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya
pengembangan bahasa Indonesia untuk mewujudkan karakter
bangsa telah dilakukan di berbagai lembaga pemerintah,
terutama di bagian unit Kementerian Pendidikan Nasional.
Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang
dan jalur pendidikan walaupun sifatnya belum menyeluruh.
Untuk mengembangkan bahasa Indonesia dilakukan melalui
pembinaan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD,
SMP, SMA/SMK/MA, dan Perguruan tinggi.

99
Kemajuan teknologi di era globalisasi ini memang baik
untuk kemajuan bangsa sehingga dapat memperoleh
informasi dengan cepat. Inilah sisi positif yang di dapat dari
globalisasi. Jadi, sebaiknya penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar tetap diterapkan dalam kehidupan kita sehari-
hari . Hal ini bertujuan agar kita sebagai warga negara
Indonesia tetap mempunyai identitas bahasa yang baik dan
benar, yaitu bahasa Indonesia.

100
Meminimalisasi Bahasa Kontemporer
(Oleh: Yeni Mariani Gala)
142114021

B
ahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain
berkedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa
nasional, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa
pemersatu. Hal ini berarti bahasa Indonesia berperan
mempersatukan bangsa Indonesia dari berbagai macam suku.
Bahasa Indonesia merupakan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Melayu. Bahasa Melayu digunakan di
Indonesia karena bahasa Melayu mudah dimengerti oleh
masyarakat luas, tidak memilki tingkatan bahasa, dan bersifat
demokratis. Bahasa Indonesia telah ada sejak zaman Belanda
untuk itulah perlu dilestarikan dan dikembangkan, tidak
untuk dihilangkan dan menggantikannya dengan bahasa-
bahasa yang lain.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
dan bahasa nasional hanya dipandang sebelah mata oleh
sebagian besar bangsa Indonesia. Masyarakat mengenal
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi hanya

101
sekedar mengenal kalimat tersebut dan tidak benar-benar
memaknainya. Di zaman yang semakin modern ini banyak
pengaruh dunia barat yang masuk ke dalam Indonesia
sehingga masyarakat Indonesia pun pada akhirnya
terpengaruh, termasuk dalam hal penggunaan bahasa. Hal ini
menyebabkan bahasa Indonesia semakin lama semakin
memudar. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia
terpengaruh oleh penggunaan bahasa asing. Selain bahasa
asing, pengaruh bahasa daerah juga turut mempengaruhi
penggunaan bahasa Indonesia. Di daerah-daerah, umumnya
masyarakat lebih dominan menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing untuk berkomunikasi dibandingkan
menggunakan Bahasa Indonesia.
Parahnya generasi muda yang seharusnya berperan
besar untuk melestarikan bahasa Indonesia justru
mengabaikan hal tersebut. Tidak jarang generasi muda
menyepelekan bahasa Indonesia terutama dalam percakapan
sehari-hari, mereka lebih memilih menggunakan bahasa
kontemporer atau lebih sering dikenal dengan bahasa gaul.
Adanya bahasa kontemporer memiliki pengaruh besar
menggeser kedudukan dan fungsi dasar bahasa Indonesia.

102
Sebagai generasi muda seharusnya kita mampu untuk
melestarikan serta mengembangkan bahasa Indonesia dalam
masyarakat bukan sebaliknya. Karena, kita, generasi muda
yang sangat memiliki peranan untuk mempengaruhi
masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia, baik
dalam lingkungan formal maupun informal. Seharusnya kita
memikirkan bagaimana kita mempengaruhi masyarakat agar
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
meskipun bahasa kontemporer sudah mendarah daging dalam
hidup kita generasi muda. Akan tetapi, bagaimana pun
caranya kita harus lepas dari bahasa kontemporer.
Saat ini kita sudah nyaman menggunakan bahasa
kontemporer terutama dalam kehidupan sehari-hari.
Terkadang, secara tidak sadar banyak dari kita anak muda
yang menggunakan bahasa kontemporer dalam lingkungan
formal. Saya mengambil contoh dalam presentasi, terkadang
kita tidak meyadari mengeluarkan kata-kata yang seharusnya
tidak kita keluarkan misalnya kata lu. Hal ini terjadi karena
kita terbiasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak generasi muda yang berpikir bahwa menggunakan
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal

103
yang terlalu formal. Sebenarnya, anggapan tersebut salah. Kita
sebagai generasi muda juga sering beranggapan bahwa
bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya digunakan dalam
lingkungan yang formal saja. Sebenarnya anggapan yang
demikianlah yang mengakibatkan terjadinya kesalahan
berbicara saat berada dalam lingkungan formal karena kita
terbiasa menggunakan bahasa kontemporer. Untuk itu, kita
seharusnya membiasakan diri untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, tidak hanya di lingkungan
formal tetapi juga di lingkungan non formal. Jadi, dengan
dimulai dari hal yang kecil, kita pun terbiasa menggunakan
bahasa Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus bisa
mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia. Jadi, tidak
hanya sekadar teori bahwa bahasa Indonesia merupakan
bahasa negara dan bahasa nasional. Akan tetapi, perlu praktik
yang serius untuk merealisasikan teori tersebut. Inilah
peranan kita sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa,
untuk merealisasikan teori tersebut dengan memulai dari hal
yang kecil. Karena dengan dimulai dari hal yang kecil bisa
berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia. Jangan

104
beranggapan bahwa kita tidak memiliki peranan untuk
Indonesia karena peran satu orang sangatlah berpengaruh.
Melakukan hal yang positif lebih berarti daripada melakukan
hal negatif yang justru hanya akan merusak diri sendiri dan
membuat negara rugi karena memilki kita. Jadi kita sebagai
generasi muda tidak boleh pesimis terlebih dahulu, tetapi kita
harus optimis bahwa kita sebagai generasi muda sangat
bermanfaat untuk Indonesia. Jika kita generasi muda
melakukan cara yang demikian, kita mampu Meminimalisasi
Bahasa Kontemporer yang sangat marak di era modern ini.
Kita pun mampu mempengaruhi orang lain dan
mengembalikan kedudukan bahasa Indonesia, tidak hanya itu
kita juga mampu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional.

105
106
Potensi dan Kekuatan Bahasa Indonesia
(Oleh: Oktavianus Grestyan)
142114022

K
ita semua mengetahui bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi dari negara Indonesia.
Masyarakat Indonesia yang kini memiliki jumlah
penduduk sebanyak 241.452.952 orang dan menempati
urutan keempat sebagai populasi penduduk terbanyak di
dunia ini, tidak dipungkiri memiliki kekuatan dan potensi
yang besar untuk mengubah dunia di segala bidang. Hal ini
termasuk dalam segi bahasa, yaitu bahasa Indonesia yang
mungkin mampu menjadi bahasa yang besar dan menjadi
bahasa internasional. Kita sudah cukum lama menantikan dan
mengidamkan bahasa Indonesia mampu menjadi bahasa
dunia. Namun, di zaman yang semakin maju seperti sekarang
ini, banyak masyarakat Indonesia yang mulai melupakan
bahasanya sendiri. Seperti misalnya sering mencampur
bahasa Indonesia dan bahasa asing atau bahasa yang sedang
populer saat ini. Selain itu, ada kecenderungan masyarakat
kita lebih mendalami dan mempelajari bahasa asing
dibandingkan bahasa kita sendiri. Tentu itu membuat

107
kekuatan bahasa Indonesia di dunia maupun di Asia semakin
melemah. Bahkan, bisa saja kekuatan bahasa Indonesia di
negara Indonesia ini dapatsemakin pudar dengan menguatnya
bahasa asing yang semakin digemari dan semakin diperdalam
oleh masyarakat Indonesia.
Memang di zaman modern ini perlu adanya
penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris, ditambah
sebentar lagi aindonesia juga akan menghadapi ekonomi
global yang menuntut adanya kemampuan untuk dapat
berbahasa Inggris. Namun, tidak ada salahnya kita lebih
mendalami bahasa kita sendiri dan mencintai bahasa
Indonesia untuk kepentingan identitas negara dan kedudukan
bahasa Indonesia itu sendiri. Dari data yang ada pun
membuktikan bahwa bahasa Indonesia, yang juga termasuk
dalam rumpun bahasa Melayu, ternyata berada pada urutan
ke 7 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak yang berkisar
sekitar 259 juta orang di dunia. Itu menunjukan bahwa bahasa
Indonesia juga merupakan salah satu bahasa yang digemari
dan populer, terlepas dari banyaknya penduduk Indonesia
yang juga ikut andil dalam menambah kekuatan dan jumlah
penutur bahasa Indonesia tersebut. Maka dari itu, perlu

108
adanya kesadaran dari masyarakat maupun pemerintah akan
besarnya kekuatan bahasa Indonesia dimata dunia yang
mungkin dapat menjadi bahasa internasional. Tentu saja tidak
menutup kemungkinan jika bahasa Indonesia dapat menjadi
bahasa internasional.
Terlebih tanpa kita sadari bahwa bahasa Indonesia
juga banyak diminati oleh masyarakat dari negara lain.
Misalnya banyak warga negara lain yang bersekolah di
perguruan tinggi di Indonesia dan mengambil mata kuliah
bahasa Indonesia. Selain itu, potensi bahasa Indonesia yang
berasal dari luar Indonesia datang dari negara tetangga kita
yaitu Vietnam. Di Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa
resmi kedua yang digunakan oleh negara tersebut selain
bahasa negaranya sendiri. Dari contoh tersebut dapat kita
lihat bahwa bahasa Indonesia pun cukup diminati dan
dihargai di negara lain. Hal tersebut cukup menguatkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional. Memang tidak
dipungkiri bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa
tersulit di dunia,, selain Mandarin yang berasal dari Asia,
khususnya dari China. Namun, tidak dipungkiri juga bahasa
Indonesia dapat mengikuti jejak bahasa Mandarin menjadi

109
salah satu bahasa internasional dan menjadi salah satu bahasa
yang banyak dipelajari dan dituturkan di dunia.
Saya dan mungkin Anda percaya bahwa bahasa
Indonesia pun dapat menjadi bahasa internasional, melihat
populasi masyarakat Indonesia yang cukup banyak dan
mampu menguatkan bahasa Indonesia itu sendiri. Selain itu,
dari segi bahasa Indonesia itu sendiri yang memang luwes dan
sebenarnya mudah dipelajari, walaupun sampai sekarang pun
banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tidak jelas dan
masih dipertanyakan kebahasaan atau kata baku yang
sebenarnya. Namun, dengan seiringnya waktu dan
perkembangan zaman, serta adanya kesadaran dan keinginan
pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri terhadap
bahasa Indonesia membuat Potensi dan kekuatan bahasa
Indonesia tersebut agar dapat menjadi nyata dan terwujud.
Inti permasalahan dari kasus yang sedang hangat
sekarang ini adalah kedudukan bahasa Indonesia yang sudah
sedikit saya bahas di atas, tentang pudarnya bahasa Indonesia
dan kemampuan bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional. Akan mudah terselesaikan dengan adanya
kesadaran diri dan mengetahui seberapa besar potensi dan

110
kekuatan bahasa Indonesia di zaman globalisasi ini. Jika kita
mampu mengolah dan mengembangkan bahasa Indonesia
menjadi lebih baik dan besar, potensi dan kekuatan bahasa
Indonesia yang akan datang, akan jauh lebih besar dan
terwujud di kemudian hari.

111
112
Bahasa Indonesia Cermin Jati Diri Bangsa
(Oleh: Angela Devani Rahajeng)
142114023

B
angsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang
terbentuk dari beraneka ragam suku dan budaya.
Karena kebudayaannya yang unik dan indah serta
keramahan masyarakatnya itulah Indonesia terkenal di
seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan banyak turis asing yang
masuk ke Indonesia untuk melihat dan merasakan kekayaan
yang dimiliki Indonesia, mulai dari budaya, alam, dan makanan
khasnya. Selain memiliki kebudayaan yang beraneka ragam,
bangsa Indonesia memiliki berbagai simbol pemersatu, salah
satunya adalah bahasa Indonesia. Bahasa sendiri merupakan
perwakilan dari cermin isi hati seseorang. Jati diri seseorang
tercermin dari bahasa yang dipakai sehari-hari. Jati diri adalah
kepribadian, identitas yang mencirikan atau membedakan
seseorang dengan lainnya. Setiap orang tentu mempunyai jati
diri masing-masing yang menunjukkan kualitas orang
tersebut.
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bagi bangsa
Indonesia dan merupakan bahasa nasional. Kita sebagai orang

113
Indonesia harus bangga memiliki bahasa yang telah menjadi
bahasa bangsa yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
sebagai jati diri bangsa merupakan alat komunikasi kita untuk
berinteraksi dengan masyaraka lain, terutama sesama bangsa
indonesia, karena bahasa indonesia merupakan identitas dan
ciri-ciri bangsa Indonesia di mata dunia. Sebagai bagian erat
bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
istimewa. Seperti sebuah kutipan bahasa itu menunjukan
bangsa. Dari kutipan tersebut sudah jelas bahwa cara
masyarakat menggunakan bahasa menunjukkan cara berpikir
masyarakat, karena bahasa adalah hasil dari sebuah
pemikiran.
Bahasa Indonesia sendiri juga tertulis dalam ikrar
Sumpah Pemuda. Ikrar yang menyatakan Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa
Indonesia. Kita juga perlu tahu bahwa asal muasal dan unsur
terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
hingga dijadikan sebagai bahasa negara. Karena dengan itulah
nasionalisme kita akan kembali berkobar-kobar ketika kita
memaknai bahwa bahasa Indonesia digunakan di seluruh
Indonesai sebagai bahasa persatuan. Hal ini agar kita sebagai

114
putra dan putri bangsa memahami betul fungsi bahasa
pemersatu ini. Untuk itu, kita para generasi muda wajib
melestarikan dan mengembangkan apa yang menjadi warisan
dan harta negara yang paling pokok dan mendasar yaitu
bahasa Indonesia sendiri.
Bahasa Indonesia tentu tidak muncul begitu saja. Lika-
liku perjalanan dalam proses terbentuknya bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan amatlah penting bagi kita sebagai
penerus bangsa untuk mengetahui berbagai kesulitan dalam
pembentukan bahasa Indonesia sendiri. Mengapa kita perlu
tahu? Dengan cara itulah kita akan lebih memaknai dan
menghayati bahasa Indonesia. Karena kita tahu bahwa cara
mencapainya sulit, sehingga haruslah kita jaga dengan baik
dan kita lestarikan, agar penggunaan bahasa Indonesia sendiri
tidak semakin kacau karena arus globalisasi dan modernisasi.
Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini masyarakat
Indonesia, terutama kaum muda, sudah mulai menggunakan
bahasa Indonesia secara tidak baku dan melintas dari makna
yang sebenarnya. Sekarang ini, yang banyak digunakan anak
muda adalah bahasa gaul. Dengan pemikiran, jika seseorang
menggunakan bahasa Indonesia dengan baku dan sopan itu

115
terkesan kolot. Karena pemikiran itulah sekarang ini banyak
kaum muda yang gemar mencampuradukkan bahasa, misal
berbicara bahasa Indonesia diselipkan dengan logat dan
penambahan bahasa asing di dalamnya agar terlihat keren.
Lalu menggunakan kata tidak baku misalnya untuk
pemanggilan aku dan kamu diganti loe dan gue dan masih
banyak lagi tentunya.
Bagi mereka yang menggunakan bahasa tersebut
memang terdengar biasa dan lebih percaya diri memakai
bahasa gaul itu daripada menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Untuk itu, saat ini kita harus mencoba
belajar lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, dimulai dari hal yang kecil dan sederhana misalnya
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dari pembelajaran
itulah kita akan dibimbing lagi, akan dipandu lagi mengenai
bahasa Indonesia termasuk penggunaan bahasa Indonesia
yang baku. Memang sulit karena kita sudah terbiasa dengan
bahasa yang tidak baku, tetapi setidaknya kita dapat ikut ambil
bagian dalam ikut melesarikan budaya dan apa yang sudah
menjadi alat pemersatu bangsa.

116
Untuk itulah diperlukan kerja sama yang baik antara
masyarakat dan pemerintah agar kedaulatan dari bahasa
dapat diupayakan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat
meningkatkan kebanggaan dan meningkatkan martabat
bangsa Indonesia. Yang lebih penting, apa yang sudah menjadi
jati diri bangsa tidak hilang ditelan masa hanya karena
globalisasi, memang baik kita mengikuti arus global karena itu
mampu meningkatkan kemajuan suatu negara. Akan tetapi,
jangan sampai apa yang menjadi warisan dan identitas bangsa
menjadi korban, yaitu bahasa Indonesia. Karena jati diri dan
identitas bangsa (bahasa Indonesia) merupakan wajah dari
bangsa Indonesia sendiri.

117
118
Eksistensi Bahasa Indonesia pada Zaman Globalisasi
(Oleh: Susana Magdalena Roswita Pone)
142114024

S
ejarah bahasa Indonesia sebenarnya sudah dimulai
jauh sejak masa kerajaan. Ketika itu, bahasa yang
digunakan untuk percakapan sehari-hari adalah
bahasa Sansekerta. Oleh karena itu, bahasa Sansekerta juga
disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Indonesia.
Pengunaan bahasa Sansekerta yang bersifat feodalisme
(berdasarkan strata) sebenarnya tidak cukup praktis,
sehingga seiring berjalannya waktu orang mulai
menggunakan bahasa Melayu yang akhirnya digunakan hingga
saat ini. Salah satu hal yang menjadi alasan digunakannya
bahasa Melayu hingga sekarang ialah karena dalam
penggunaanya bahasa ini tidak didasari pada status atau
derajat seseorang dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa
Melayu tetap bertahan dan digunakan hingga sekarang.
Kini penggunan bahasa Indonesia telah memasuki era
modern, zaman di mana segala sesuatu menjadi mudah berkat
kecanggihan teknologi, informasi, dan komunikasi. Dampak
yang dirasakan tidak hanya pada salah satu aspek saja, tetapi

119
juga mencakup hampir sebagian besar bidang kehidupan
masyarakat. Salah satu dampak yang dirasakan dan paling
menonjol pengaruhnya dalam diri kita ialah bahasa Indonesia.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, kemajuan teknologi,
informasi dan komunikasi membuat jarak semakin tidak
berarti. Berita yang terjadi di salah satu negara dapat
menyebar luas ke seluruh dunia hanya dalam hitungan detik.
Batas antarnegara yang satu dengan yang lain pun menjadi
semakin kecil. Oleh karena itu, budaya-budaya dari luar
dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Hal yang
dikhawatirkan dari masuknya budaya-budaya luar ialah
pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia itu sendiri,
termasuk di dalamnya eksistensi bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi dan bahasa pemersatu bangsa.
Topik bahasa Indonesia saat ini sebenarnya sedang
menjadi perbincangan yang hangat. Pasalnya, penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai dianggap tidak
penting lagi. Saat ini, bahasa Indonesia mulai dicemari oleh
penggunaan bahasa-bahasa gaul dari media elektronik.
Banyak di antara para pemuda dan pemudi di Indonesia yang
asal saja dalam menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu,

120
faktor lain yang menjadi penyebab tercemarnya penggunaan
bahasa Indonesia ialah karena anak muda zaman sekarang
cenderung menggunakan aksen daerahnya. Contohnya saja, di
Jawa, orang lebih sering mengunakan kata nggak dibanding
tidak, kata begitu diganti dengan gitu, dan sebagainya. Hal
yang lebih memprihatinkan lagi ialah bahkan banyak para
siswa/i yang dinyatakan tidak lulus UN karena nilai bahasa
Indonesia. Ini menjadi ancaman serius karena merekalah yang
nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan di atas,
sebenarnya eksistensi bahasa Indonesia harus menjadi salah
satu hal yang dikhawatrikan oleh kita. Jika hal seperti ini terus
berlanjut, bukan tidak mungkin dalam 20-30 tahun ke depan
bahasa Indonesia akan punah dan digantikan dengan bahasa-
bahasa asing yang datang dari luar. Salah satu hal sederhana
yang perlu dan cukup kita lakukan ialah membentengi diri
kita dengan budaya asing yang sebenarnya tidak terlalu
mendidik. Kita tidak harus menutup diri terhadap
perkembangan dari luar, tetapi ada baiknya kita perlu
menyaring mana yang boleh dan tidak untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menggunakan bahasa

121
yang baik dan benar. Jika kita menerapkan hal tersebut dalam
diri kita, penggunaan bahasa Indonesia bisa tetap kita
pertahankan eksistensinya bahkan dapat mengantar kita
menjadi bangsa yang disegani di mata dunia.

122
Bahasaku Identitasku
(Oleh: Stevanus Sonny Januar)
142114025

K
edudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu
yang mendasari bahasa Indonesia itu, telah dipakai
sebagai lingua franca (bahasa pergaulan sehari-hari) selama
berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan Nusantara.
Perlu adanya pengembangan dan pembinaan terhadap bahasa
Indonesia yang dituntut oleh permasalahan bahasa Indonesia.
Permasalahan kebahasaan di Indonesia dapat
dikelompokkan ke dalam tiga cakupan masalah, yaitu masalah
(1) bahasa nasional, (2) bahasa daerah, (3) penggunaan
bahasa asing. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, yang
berkonsekuensi menjadi bahasa ilmu, teknologi, seni dan
media massa. Mengenai bahasa daerah, di Indonesia terdapat
746 bahasa daerah, yang berarti terdapat 746 kelompok etnik.
Sementara itu, tentang bahasa asing (selain bahasa-bahasa
Eropa) setelah pertumbuhan industri di Asia (dimulai dari
Jepang disusul Korea dan Cina), kini bahasa Jepang, Korea dan

123
Cina banyak dipelajari masyarakat generasi muda Indonesia.
Dengan kondisi itu masyarakat Indonesia tergolong
masyarakat multilingual (banyak bahasa yang hidup dalam
masyarakat yang multikultural). Setiap anggota masyarakat
Indonesia setidaknya mengua=asai dua bahasa, yaitu bahasa
ibu dan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional
maupun sebagai bahasa negara. Selain bahasa daerah dan
bahasa Indonesia, masyarakat Indonesia harus mampu
menguasai bahasa asing sebagai sarana interaksi dengan
dunia global.
Sebagai bagian dari budaya, bahasa juga rentan
terpengaruh oleh globalisasi. Terutama dengan semakin
mudahnya pembelajaran dan penggunaan bahasa. Dengan
semakin tergantungnya negara satu dengan negara yang lain,
diperlukan satu bahasa umum agar komunikasi dapat
dilakukan lebih mudah tanpa memerlukan penerjemah.
Bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling mudah
mempengaruhi bahasa-bahasa lain di dunia, karena
penggunaannya sebagai bahasa Internasional. Seiring
perkembangan zaman, bahasa Indonesia terus mengalami
perubahan, diantaranya penyempurnaan ejaan dari ejaan

124
lama ke Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), serta penyerapan-
penyerapan kata-kata baru yang berasal dari luar maupun
dalam negeri Indonesia, sehingga jadilah bahasa Indonesia
yang kita ketahui sekarang ini. Akan tetapi, dengan adanya
globalisasi bahasa Indonesia mulai terpengaruh oleh berbagai
macam bahasa lain. Bahasa Inggris, Jepang, dan Korea
merupakan tiga bahasa yang paling banyak mempengaruhi
pengguna bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pertukaran budaya dan informasi yang begitu deras melalui
internet, televisi, dan media-media lainnya. Hal ini
menyebabkan orang-orang Indonesia cenderung terbiasa
mengucapkan kata-kata asing seperti good morning, ohayou
gozaimasu, dan annyeonghaseyo dari pada kata-kata bahasa
Indonesia seperti selamat pagi. Hal ini tentu akan sangat
membahayakan kelangsungan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
Selain itu, bahasa-bahasa tren yang digunakan oleh
remaja-remaja Indonesia saat ini juga akan berdampak negatif
bagi bahasa Indonesia sendiri. Bahasa-bahasa alay yang
menggabungkan huruf dan angka serta sebutan-sebutan yang
kadang memiliki arti yang jauh dari konotasi sebenarnya,

125
seperti cabe-cabean juga dapat merusak bahasa Indonesia,
terutama apabila bahasa-bahasa tren tersebut digunakan
oleh banyak orang. Bahasa-bahasa ini biasanya menyebar dari
mulut ke mulut atau menyebar melalui media sosial online
seperti facebook dan twitter. Sehingga hanya dalam sekejap,
ratusan atau bahkan ribuan orang dapat langsung mengetahui
dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari fenomena
globalisasi yang semakin gencar dengan adanya teknologi
informasi. Tren-tren bahasa yang berkembang, baik di dalam
maupun luar negeri dapat langsung berkembang dan menjadi
bahasa sehari-hari masyarakat. Ini tentu tidak dapat dihindari,
karena bahasa-bahasa lain dunia pun banyak yang
dipengaruhi, baik oleh bahasa asing maupun bahasa slang
(ragam bahasa tidak resmi dan belum baku yang sifatnya
musiman) dari negara mereka sendiri. Untuk itu, diperlukan
sebuah kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat
Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam
menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak
dalam memilah-milah bahasa Indonesia yang baik dan tidak
baik, yang mereka baca di internet ataupun media lainnya,

126
sehingga mereka dapat membatasi penggunaan bahasa alay
yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di
halaman-halaman media sosial atau aplikasi-aplikasi situs
web juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat
menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional
Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi,
bukan menjadi korban dari globalisasi. Kesimpulannya,
bahasa Indonesia dapat bertahan di era globalisasi dan
perkembangan teknologi, asalkan dibatasi dari pencampuran
bahasa asing dan slang (ragam bahasa tidak resmi dan belum
baku yang sifatnya musiman) yang berlebihan serta digunakan
sebagai bahasa di internet.

127
128
Kenggulan Bahasa Indonesia dan Kelemahan Bahasa
Modern atau Gaul
(Oleh: Wellybrordus Yunan Mardika)
142114026

B
ahasa Indonesia adalah bahasa yang sering
digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Bahasa Indonesia dulunya merupakan bahasa
Melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia
setelah disahkan oleh pemerintah. Bangsa Indonesia tentunya
memiliki beragam budaya dengan beragam bahasanya pula.
Setiap bahasa di daerah Indonesia memiliki bahasa yang
berbeda-beda pula, contohnya di daerah Bandung terdapat
bahasa Sunda, di daerah Jawa terdapat bahasa Jawa, di daerah
Kalimantan ada bahasa Dayak, bahasa Melayu, di daerah
Medan juga terdapat bahasa Medan dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, yang membuat masyarakat negara Indonesia
menjadi satu kesatuan adalah bahasa Indonesia itu sendiri.
Saat ini, bahasa Indonesia sangat diminati oleh warga negara
asing. Banyak warga negara asing yang ingin belajar dan
mendalami tentang bahasa Indonesia.
Salah satu keunggulan dari bahasa Indonesia, yaitu
dalam bahasa Indonesia juga terdapat bahasa baku. Apa itu

129
bahasa baku dalam bahasa Indonesia? Bahasa baku adalah
ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi
resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat,
dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai
bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai
banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui
kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga
bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat
(pemerintah, sekolah, dan lain-lain).Bahasa baku tidak dapat
dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk
komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan
umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di
luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam tidak baku.
Apa itu ragam tidak baku? Ragam tidak baku adalah
ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri
yang menyimpang dari norma ragam baku. Penggunaan
ragam baku seperti di atas mampu memberikan kewibawaan
bagi seseorang yang memakai ragam bahasa baku di
kehidupannya sehari hari. Fungsi bahasa baku secara umum,
yaitu yang pertama, sebagai pemersatu. Pemakaian bahasa
baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu

130
kesatuan masyarakat bahasa. Yang kedua, yaitu memberi
kekhasan. pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda
dengan pemakaian bahasa lainnya. Yang ketiga, yaitu
pembawa kewibawaan. Pemakaian bahasa baku dapat
memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Yang keempat,
yaitu kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolak ukur bagi
benar tidaknya bahasa seseorang atau sekelompok orang.

Itulah beberapa kelebihan atau keunggulan bahasa


Indonesia. Kita, sebagai warga negara Indonesia, janganlah
meninggalkan bahasa Indonesia. Karena di era modern ini
banyak sekali bermunculan bahasa-bahasa yang tidak
mencerminkan masyarakat dan kebudayaan yang ada di
negara kita, contohnya saja bahasa modern yang masuk ke
negara Indonesia adalah bahasa gaul atau bahasa alay.
Masyarakat saat ini sering sekali menggunakan bahasa gaul
atau alay tersebut. Bahasa itu dapat menyebabkan gejala
bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan bahasa Indonesia dan dianggap sebagai
penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk
mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada
tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam

131
pemakaiannya di masyarakat, terutama di kalangan remaja
saat ini.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis yang


menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik,
membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan
sehari-hari. Hal ini menjadi wajar karena remaja suka meniru
hal-hal yang baru. Itulah mengapa bahasa modern atau bahasa
gaul memberi pengaruh buruk. Bahasa tersebut tidak
mencerminkan masyarakat Indonesia dengan berbagai
macam budaya dan bahasa yang dimiliki, melainkan bahasa
gaul hanya menjadi momok bagi bahasa Indonesia. Bahasa
gaul hanya memberikan kesan tidak baik dalam berbahasa
bagi penggunanya. Dapat kita simpulkan bahwa bahasa
indonesia mempunyai banyak keunggulan dari pada bahasa
modern/gaul.

132
Bahasa Mencerminkan Pribadi Penggunanya
(Oleh: Andreas D Susanto)
142114027

B
ahasa memang sudah menjadi bagian yang tidak
asing lagi bagi kita, entah itu bahasa Indonesia,
bahasa daerah maupun bahasa asing. Sejak kecil kita
sudah diajarkan dan dibimbing oleh orang tua kita dalam
berbahasa. Dari situ kita sudah mengenal bahasa. Semakin
lama, bahasa kita semakin bertambah entah dari kita belajar,
membaca, dan bergaul. Kita sebagai orang Indonesia
seharusnya bersyukur karena kita mempunyai beratus-ratus
bahasa dari bermacam-macam suku. Akan tetapi, dewasa ini
bahasa di negeri ini semakin luntur, terutama di kalangan
anak muda. Sekarang ini banyak bahasa yang digunakan oleh
kaum muda yang sering disebut bahasa gaul. Bahasa-bahasa
tersebut banyak dipakai oleh kalangan anak muda. Banyak
anak muda yang berpendapat jika tidak memakai bahasa
gaul dianggap ketinggalan zaman. Banyak anak muda yang
berbicara menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan
kaidahnya, bahkan dengan orang yang lebih tua sekalipun.

133
Dewasa ini, bahasa Indonesia juga mengalami
percampuran dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia
yang dicampuradukkan dengan bahasa Inggris. Bagi sebagian
besar anak muda, hal itu dianggap keren dan tidak
ketinggalan zaman. Padahal, sikap seperti itu salah. Kita
seharusnya menggunakan bahasa asing pada saat tertentu dan
tidak dicampuradukkan dengan bahasa kita. Banyak anak
muda yang menganggap bahwa selalu memakai bahasa luar
negeri itu sangat membanggakan. Padahal, pola berpikir itu
kurang tepat menurut saya. Menurut saya yang sangat
membanggakan adalah ketika kita membawa keluar bahasa
kita, bukan membawa masuk bahasa orang ke negeri kita. Itu
sama saja membunuh bahasa kita. Apalagi, sekarang banyak
anak putus sekolah, otomatis bahasa yang mereka pelajari
hanya itu-itu saja.
Kalau seperti ini, bagaimana kita mau memajukan
negara ini? Padahal dari situlah tonggak kebangkitan negara
ini. Anak muda sekarang banyak yang tak mencerminkan
sikap menjaga bahasa Indonesia yang baik. Banyak anak
Indonesia yang tak memperhatikan nasib bahasa Indonesia.
Seharusnya, pemerintah juga mengadakan kegiatan-kegiatan

134
untuk menjunjung bahasa Indonesia di negara ini agar bangsa
ini tidak kehilangan kepribadian. Baru-baru ini juga Indonesia
masuk ke dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dari
sinilah negara asing akan berelasi dengan Indonesia, tidak
hanya segi ekonomi segi tetapi juga kesiapan bahasa.
Pertanyaannya, apakah Indonesia sudah siap untuk menjamu
tamu dari luar negeri dengan sikap kita yang selama ini acuh
tak acuh dan malah tidak menghargai bahasa Indonesia?
Seharusnya, kita sadari bahwa bahasa Indonesia bisa
dijadikan bahasa internasional. Mengapa? Karena ada
kesempatan melalui MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ini.
Kita akan memiliki banyak relasi dan sedikit demi sedikit kita
berbahasa Indonesia di kancah internasional. Seperti kita
ketahui, orang Indonesia banyak yang menjadi tenaga kerja
Indonesia (TKI). Jadi, kita bisa memanfaatkan hal tersebut
untuk menyebarkan bahasa Indonesia. Akan tetapi, di
samping itu pemerintah juga harus mempertegas tentang
bahasa Indonesia, entah diadakan hari bahasa Indonesia atau
mempertegas tentang hari jadinya bahasa Indonesia.
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa dengan keunggulan-keunggulan tersebut, bahasa

135
Indonesia bisa dinaikkan statusnya dari bahasa nasional
menjadi bahasa internasional. Potensi dan keunggulannya
tidak hanya dilihat dari bahasanya itu sendiri tetapi juga
ditunjang oleh berbagai aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan
budaya. Akan tetapi untuk mewujudkan sampai ke bahasa
internasional memerlukan waktu lama agar semua siap, baik
dari pemerintah maupun masyarakat.
Menyadari hal itu, seharusnya pemerintah mulai saat
ini mulai aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu.
Menggalakkan bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus
terus dilakukan, di antaranya menggunakan bahasa Indonesia
secara baik dan benar baik dalam tulisan maupun ucapan.
Memang tidak mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai
saat ini. Kita sebagai warga negara Indonesia juga akan turut
bangga bahwa bahasa kita dihargai begitu besar.
Dari berbagai uraian dapat diambil kesimpulan
sementara bahwa bahasa Indonesia dengan segala
keunggulannya sudah dapat dinaikkan statusnya yang selama
ini sebagai bahasa nasional menjadi bahasa internasional.
Potensi dan keunggulannya tidak hanya dilihat dari
bahasanya itu sendiri tetapi juga ditunjang oleh berbagai

136
aspek, antara lain ekonomi, sosial, dan budaya. Menyadari hal
itu seyogyanya para pemangku kepentingan mulai saat ini
aktif bekerja dalam mewujudkan wacana itu. Menggalakkan
bahasa Indonesia dalam berbagai segi harus terus dilakukan,
di antaranya menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan
benar, baik dalam tulisan maupun ucapan. Memang tidak
mudah untuk itu, daya dan upaya harus dimulai saat ini. Kita
sebagai warga negara Indonesia juga akan turut bangga
bahwa bahasa kita dihargai begitu besar di dunia ini.

137
138
Bahasa Indonesia dalam Perspektif Global
(Oleh: Yosephien Rosiana A L)
142114028

S
aat ini, terjadi krisis bahasa Indonesia di tengah-tengah
masyarakat, terutama di kalangan anak muda.
Umumnya, anak muda pada zaman sekarang merasa
tidak gaul jika menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
sehari-hari. Mereka lebih senang menggunakan bahasa asing
sebagai pengganti bahasa Indonesia. Dalam bidang
pendidikan pun, bahasa Indonesia mulai tergantikan. Hal ini
terlihat dari pengajaran bahasa-bahasa asing yang lebih
ditekankan daripada pengajaran bahasa Indonesia yang
notabene adalah bahasa nenek moyang bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia terkadang dianggap kurang menarik di
mata rakyat Indonesia. Selain itu, banyaknya komponen dan
aturan dalam bahasa Indonesia membuat anak muda zaman
sekarang malas untuk mempelajarinya. Padahal, bahasa
Indonesia sama rumitnya dengan bahasa Inggris. Namun,
entah mengapa justru bahasa Inggris yang lebih mudah
diterima.

139
Lain ladang lain belalang, negara lain justru
mempelajari bahasa Indonesia dengan cara menempatkan
bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-
sekolah, misalnya di negara Australia. Saat ini, banyak
sekolah-sekolah di Australia menempatkan bahasa Indonesia
sebagai mata pelajaran wajib. Selain Australia, beberapa
negara lainnya juga sangat antusias untuk mempelajari
bahasa Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa bahasa
Indonesia diterima oleh dunia dan berpotensi untuk dijadikan
bahasa internasional yang setara dengan bahasa Inggris.
Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa minat bangsa lain
terhadap bahasa Indonesia sangat tinggi. Pandangan dan
sikap dunia yang positif terhadap bahasa Indonesia
seharusnya dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia
untuk turut serta mempelajari dan mengembangkan bahasa
Indonesia.
Dengan mempelajari bahasa Indonesia, bangsa-bangsa
lain dapat mengenal lebih dekat kebudayaan dan bangsa
Indonesia. Bangsa lain sangat mengapresiasi bahasa
Indonesia sehingga mereka mau bersusah payah untuk
mempelajari dan mendalami bahasa Indonesia. Logat bahasa

140
Indonesia yang sangat berbeda dengan logat bahasa mereka
tidak menghalangi minat mereka untuk belajar bahasa
Indonesia. Kita yang sudah sangat familiar dengan bahasa
Indonesia, bahkan logat kita sudah terbiasa dengan bahasa
Indonesia, seharusnya dapat lebih unggul daripada mereka.
Untuk dapat mengungguli bangsa-bangsa asing tersebut,
semangat kita harus ditumbuhkan kembali sehingga bahasa
Indonesia tetap terjaga kelestariannya. Peran rakyat
Indonesia sangat besar terhadap kelestarian bahasa
Indonesia. Kita jangan kalah dengan semangat bangsa lain
seperti Australia, Korea, dan negara-negara lain yang mulai
ikut melestarikan bahasa Indonesia.
Dipelajarinya bahasa Indonesia oleh bangsa lain ini
menimbulkan dampak yang positif dan negatif. Dampak
positifnya yaitu bahasa Indonesia dapat lebih dikenal luas
oleh negara lain dan sebagai rakyat Indonesia patut
berbangga karena apa yang menjadi ciri khas kita, orang lain
ikut mempelajari agar bisa menyatu dengan kita. Hal ini
menjadi suatu keuntungan bagi rakyat Indonesia untuk
menjalin hubungan kerja sama guna memajukan bangsa
Indonesia. Namun, selain ada dampak positif juga ada dampak

141
negatif. Dampak negatifnya yaitu melihat minat masyarakat
yang kurang untuk mempelajari bahasa Indonesia ditakutkan
kelak dapat menimbulkan masalah yang disebabkan adanya
pengakuan oleh bangsa lain seperti yang terjadi pada batik,
reog, angklung, dan sebagainya. Untuk itu, kita sebagai bangsa
Indonesia seharusnya meningkatkan semangat belajar bahasa
Indonesia agar kita tidak kehilangan wibawa di mata dunia
karena tidak bisa mempertahankan apa yang telah menjadi
miliknya.

142
Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja
(Oleh: Yosephin Novita Intan P)
142114030

P
enggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat
ini dapat dikatakan menyimpang jauh dari kaidah
bahasa Indonesia yang baku. Di zaman modern
seperti sekarang ini arus informasi sangat mudah diperoleh,
baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat
mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari, bahkan
penggunaan bahasa yang menyimpang ini sudah menjadi
keharusan bagi beberapa kelompok remaja untuk
menunjukkan jati diri kelompok mereka. Selain itu,
penggunaan bahasa yang menyimpang ini juga digunakan
untuk menyetarakan derajat mereka dengan remaja yang lain
agar mereka tidak dianggap ketinggalan zaman. Berikut
adalah contoh bahasa menyimpang atau bahasa gaul yang
sering digunakan oleh remaja : lo, gue, bokap, nyokap, dan
sebagainya. Contoh tersebut hanyalah sebagian dari
penyimpangan bahasa yang dilakukan oleh remaja. Mereka
menggunakan bahasa tersebut untuk menunjukkan keakraban
mereka.

143
Saat ini, sangat jarang remaja yang masih
menggunakan bahasa Indonesia baku untuk berkomunikasi
dengan teman mereka. Bahkan dengan orang yang lebih tua
pun terkadang mereka menggunakan bahasa tersebut untuk
berkomunikasi. Bahasa baku hanya digunakan apabila mereka
berbicara pada orangtua mereka atau guru mereka di sekolah.
Mereka lebih memilih bahasa yang mereka buat sendiri untuk
berkomunikasi daripada bahasa Indonesia baku. Penggunaan
bahasa gaul ini tidak hanya dilakukan di kalangan remaja saja.
Di beberapa daerah, anak kecil pun sudah menggunakan
bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang
baku.
Masa remaja adalah masa di mana kita mencari jati diri
kita masing-masing. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada
masa-masa ini kita justru lebih mudah terpengaruh.
Penggunaan bahasa yang menyimpang ini bisa saja mereka
lakukan karena mereka sedang dalam proses pencarian jati
diri mereka. Mereka mencoba mengekspresikan diri mereka
dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa gaul yang
mereka buat. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting
dalam mengontrol anak remaja mereka. Hal ini perlu

144
dilakukan supaya para remaja ini tidak melupakan bahasa
Indonesia baku yang seharusnya mereka gunakan dalam
komunikasi sehari-hari. Salah satu penyebab meluasnya
penggunaan bahasa menyimpang ini tidak lepas dari
banyaknya siaran televisi yang kurang mendidik. Siaran yang
kurang mendidik ini telah mengobsesi mereka untuk ikut
menggunakan bahasa yang tidak baku. Ditambah lagi dengan
berbagai macam media sosial yang kini banyak digunakan
oleh remaja. Lewat media sosial ini juga mereka mendapat
pengetahuan tentang bahasa tersebut.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang
sudah semestinya menjadi alat komunikasi sehari-hari di
masyarakat. Namun, akibat arus informatika yang cepat
disertai moral individu yang belum kokoh menyebabkan
pemakaian bahasa Indonesia yang baku sudah jarang di
kalangan remaja. Mereka lebih memilih menggunakan lo-gue
agar terlihat lebih solid dengan teman-teman mereka. Di
sinilah peran orang tua untuk memberi anutan kepada
mereka, agar mereka dapat berbaur dengan teman sebaya
mereka tanpa mengesampingkan pentingnya penggunaan

145
bahasa Indonesia yang baku. Terlebih lagi tidak selamanya
mereka akan menggunakan bahasa gaul tersebut.
Saat mereka memasuki dunia kerja, sangat tidak cocok
bila mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Oleh karena itu, mereka perlu menyadari betapa pentingnya
bahasa baku ketika mereka memasuki dunia pekerjaan dan
dengan tingkat sopan santun yang dijunjung tinggi. Mereka
pun juga perlu mengutamakan bahasa Indonesia yang baku
dan benar, karena jika tidak, bahasa Indonesia semakin lama
akan semakin hilang keasliannya dari bahasa Indonesia. Hal
ini tentu perlu diperhatikan, khususnya bagi para remaja yang
dapat dikatakan mulai meninggalkan bahasa baku dan
menggantinya dengan bahasa gaul. Perlu adanya usaha untuk
menanamnkan kembali pemahaman dan kecintaan dalam diri
terhadap bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia tetap
menjadi bahasa persatuan dan bahasa nasional. Peran serta
media juga sangat penting dalam upaya meningkatkan bahasa
Indonesia yang baku. Ada baiknya jika media sosial yang ada
saat ini tidak menampilkan hal-hal yang membuat para remaja
mulai menghilangkan bahasa baku. Dengan demikian,
penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dapat
lebih meningkat.

146
Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Modern
(Oleh: Agata Evin Enggal P)
142114031

P
ada zaman dahulu bahasa Indonesia tidak dikenal dengan
bahasa Indonesia tetapi lebih dikenal dengan bahasa
Melayu. Awal mulanya, bahasa Melayu digunakan sebagai
bahasa kenegaraan oleh kerajaan Sriwijaya pada abad ke-
7 Sebelum Masehi. Pada abad ke-15 berkembang terus dan tersebar
di sekitar Asia Tenggara. Lalu pada abad ke-19, pada kolonial
Hindia-Belanda, bahasa Melayu dianggap dapat menguntungkan
dan sebagai sarana komunikasi dalam membantu administrasi
dengan kaum pribumi. Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah
menjadi dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah penjajahan
Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen. Bahasa Indonesia seraca
resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktber 1928. Selanjutnya, perkembangan bahasa dan
kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan
Minangkabau.
Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Sampai saat
ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru. Bahasa Indonesia telah digunakan
oleh seluruh masyarakat Indonesia meskipun dicampurkan dengan
bahasa daerah masing-masing. Namun, seiring berkembangnya

147
zaman, banyak masyarakat dan kaum terpelajar mulai tidak
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Misalnya, dalam
mengucapkan kata-kata, banyak orang yang mulai mengunakan
kata tidak baku, contoh kata aku diganti dengan kata gue, kamu
diganti dengan kata loe.
Hal inilah yang perlu diperhatikan, karena penggunaan bahasa
Indonesia yang baku sudah mulai memudar. Kesadaran akan
penggunaan bahasa yang baku juga menurun dan disepelekan.
Selain itu, jika dilihat di tempat umum dan di media massa, seperti
radio dan televisi, kebanyakan rakyat dan para pejabat, dalam
kesehariannya, lebih suka memadukan bahasa Indonesia dengan
bahasa asing ketika berkomunikasi. Misalnya, lebih senang
menggunakan Sorry ya, aku telat dibandingkan dengan Maaf ya,
aku terlambat. Dari kedua ujaran tersebut, tentu yang lebih sering
digunakan adalah ujaran pertama. Sadar atau tidak, dengan
mencampuradukkan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, hal
itu tidak boleh dilakukan. Lunturnya kesadaran masyarakat dalam
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hal
yang tidak mungkin. Jika terus menerus dibiarkan bahasa Indonesia
dicampuradukkan dengan bahasa asing akan berakibat di masa
mendatang, generasi penerus bangsa tidak lagi mengetahui bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

148
Tidak sedikit pula masyarakat Indonesia yang terus
mengembangkan bahasa Indonesia dengan memperbaiki
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya,
dibangku perkuliahan bahasa Indonesia tetap dijadikan sebagai
mata kuliah umum. Ini merupakan salah satu contoh bahwa
mahasiswa diajarkan untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Selain itu, contoh dalam kehidupan sehari-
hari yaitu bahasa Indonesia yang digunakan oleh para ibu untuk
mendidik anak-anaknya. Dengan demikian, anak-anak menjadi
terlatih menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan di masa
depan mereka memiliki keterampilan berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia juga tidak hanya dipakai di negara Indonesia
saja, di negara asing seperti di negara Australia, Belanda, Jepang,
Amerika Serikat, Inggris, Cina dan Korea Selatan, bahasa Indonesia
dijadikan bahan pembelajaran. Dalam produk-produk perusahaan
luar negeri, baik dalam kemasannya, prosedur penggunaannya,
maupun keterangan produk yang dihasilkan semua menggunakan
bahasa Indonesia. Mereka melakukan hal ini untuk mempermudah
promosi, sehingga produk mereka laku dipasarkan di Indonesia.
Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa
Indonesia diakui oleh masyarakat internasional, khususnya
perusahaan asing.

149
Dengan demikian, bahasa Indonesia, selain penggunaan bahasa
yang baik dan benar yang memudar, juga mengalami beberapa hal-
hal yang bersifat positif. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang
mau dan berjuang untuk memperjuangkan bahasa Indonesia
tersebut. Hal inilah yang akan tetap menjadikan bahasa Indonesia
menjadi bahasa pemersatu dan terus berkembang. Oleh karena itu,
generasi penerus bangsa yang mengetahui bahasa Indonesia yang
baik dan benar juga semakin banyak..

150
Bahasa Indonesia di Ujung Tanduk
(Oleh: Herybertus Yudha P)
142114032

B
ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang
digunakan dalam berbagai kegiatan di negara ini.
Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi
terutama dalam kegiatan di sekolah, lembaga, dan
media massa. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa
persatuan yang digunakan sebagai sarana komunikasi oleh
masyarakat yang berasal dari berbagai daerah dan suku yang
berbeda. Meskipun begitu, hanya sedikit orang di Indonesia
yang mampu berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Banyak anak-anak muda zaman sekarang sering


menyelipkan bahasa asing dalam percakapan resmi bahasa
Indonesia. Mereka menganggap hal tersebut keren, terlihat
seperti orang berpendidikan. Banyak faktor yang
mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah
perkembangan media sosial seperti facebook, twitter, path,
google+ yang sangat pesat. Pesan pendek yang digunakan
lebih cenderung ditulis sesuai selera pengirimnya dan
mengabaikan tata bahasa baku. Selain itu, penerapan

151
kurikulum yang berstandar internasional di sekolah-sekolah,
terutama di kota-kota besar Indonesia, khususnya Jakarta.
Sekolah tersebut menggunakan bahasa asing, terutama bahasa
Inggris dalam kegiatan pembelajaran. Banyak orang tua juga
merasa anak mereka menggunakan istilah-istilah asing dalam
percakapan. Namun, alangkah baiknya jika mereka juga
memahami bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar harus ditingkatkan.

Menyelipkan kata-kata bahasa Inggris ke dalam


percakapan bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dilakukan
oleh anak-anak muda. Jika kita menonton acara wawancara
resmi, dialog politik dan ekonomi di televisi jarang sekali kita
menemukan satu wawancara atau dialog, di mana baik yang
melakukan wawancara maupun yang diwawancarai,
menggunakan seratus persen bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Mereka tampak kesulitan untuk berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia secara utuh. Selalu ada kata-kata, istilah-
istilah, dan ungkapan-ungkapan asing yang diselipkan di sela-
sela bahasa Indonesia.

152
Fenomena lain yang terjadi adalah kini timbul gejala di
masyarakat, terutama kaum muda. Terkadang, mereka merasa
malu apabila tidak menguasai bahasa asing, terutama bahasa
Inggris. Akan tetapi, tidak pernah merasa malu dan kurang
apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Banyak yang
merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah
menguasai bahasa asing dengan fasih, walaupun penguasaan
bahasa Indonesianya tidak baik. Tidak sedikit yang
menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai
bahasa Indonesia dengan baik atau menganggap bahasa
Indonesia tidak penting.

Bahasa Indonesia memang bukan merupakan bahasa


ibu. Kita baru memperoleh bahasa Indonesia yang baik saat
menginjak bangku sekolah. Fakta tersebut hampir terjadi di
seluruh wilayah Indonesia. Hanya segelintir orang saja,
terutama di kota-kota besar, yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ibu. Dalam komunikasi sehari-hari,
masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia
formal, tetapi bahasa ibu, bahasa informal yang tidak memiliki

153
aturan yang baku. Setiap orang bebas mencampuradukkan
istilah.

Era globalisasi dan reformasi memberikan dampak


yang sangat besar bagi bahasa Indonesia. Lihat saja, banyak
nama perusahaan baik besar atau pun kecil yang
menggunakan nama bahasa Inggris. Seperti, ada konsep
pemasaran yang tidak tertulis bahwa pasar akan lebih tertarik
jika nama toko, tempat atau barang menggunakan bahasa
Inggris karena terlihat lebih keren. Seiring dengan terjadinya
pergeseran ranah penggunaan bahasa Indonesia oleh bahasa
Inggris, bahasa informal pun mulai mendominasi media cetak
dan elektronik. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar terasa semakin langka.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mampu


menjembatani jurang komunikasi antarsuku yang memiliki
bahasa daerah yang berbeda-beda. Sarana utama yang
mewujudkan dan memelihara Bhinneka Tunggal Ika. Bahasa
Indonesia juga merupakan anugerah Tuhan yang sungguh luar
biasa dan pantang kita sia-siakan. Bahasa persatuan yang
dirumuskan dengan teliti lewat perjuangan, keringat, dan

154
nyawa delapan puluh satu tahun yang lalu adalah sebuah
keajaiban yang mampu menyatukan bangsa tanpa kekuatan
politik dan militer yang tidak mampu dilakukan oleh negara
lain.

Jika kita tidak ingin bahasa Indonesia lenyap di negeri


sendiri, keberadaannya senantiasa harus dipelihara,
perkembangannya harus dicermati. Kita masih memiliki
harapan yang besar kepada bahasa Indonesia. Para pengguna,
tokoh nasional, tokoh bahasa, tokoh sastra, guru dan pendidik,
dan anggota masyarakat harus sama-sama bekerja keras
untuk terus melestarikan dan mengembangkan bahasa
Indonesia. Selain itu, bentuk kreativitas yang disebabkan oleh
perkembangan sarana komunikasi berbasis teknologi
seharusnya harus dijadikan sarana untuk melestarikan dan
mengembangkan bahasa Indonesia.

155
156
Bahasa Indonesia Untuk Dunia
(Oleh: Aji Wicaksono)
142114033

B
ahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat
penting sebagai bahasa pemersatu. Seperti kita
ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki
keanekaragaman budaya, salah satunya adalah bahasa.
Banyak bahasa yang terdapat di Indonesia mulai dari Sabang
sampai Merauke. Untuk itu, dibuatlah bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu. Seperti yang tercantum di dalam
Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri
Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan , bahasa
Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding bahasa-
bahasa daerah lainnya.
Pertumbuhan globalisasi yang begitu cepat, seperti
yang terjadi saat ini, berdampak pula pada perkembangan dan
pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan
dan teknologi. Di dalam era globalisasi pada saat ini, bangsa
Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia

157
persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi.
Kemunculan bahasa Indonesia di era globalisasi pada
saat ini perlu kita bina agar bahasa Indonesia tidak tergusur
oleh bahasa asing. Arus global tanpa kita sadari berimbas pula
pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di
masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia maya, facebook
misalnya, memberi banyak perubahan bagi struktur bahasa
Indonesia yang dianggap merusak bahasa itu sendiri. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional harus disikapi bersama,
termasuk dalam pengajarannya. Di era global dengan berbagai
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seharusnya
bisa kita manfaatkan dalam mempertahankan bahasa
Indonesia. Selain itu, banyak penggunaan bahasa Indonesia di
dalam masyarakat yang menyalahi aturan dan menyimpang
dari EYD. Hal ini sangat sulit untuk diubah karena mereka
sudah terbiasa dengan penggunaan bahasa yang dipakainya
sehari-hari, yang tanpa mereka ketahui bahwa penggunaan
bahasa tersebut salah. Banyak juga anak muda zaman
sekarang yang membuat tren bahasa-bahasa baru yang

158
tercipta dari pergaulan mereka. Hal ini mengakibatkan nilai-
nilai bahasa Indonesia semakin luntur.
Melihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali
menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia
dengan kaidah yang baik dan benar. Hal ini dapat dimulai dari
diri kita sendiri dan didukung oleh pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah. Perkembangan bahasa Indonesia di
dalam negeri yang cukup pesat dan di luar negeri pun sangat
menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52
negara asing telah membuka program bahasa Indonesia
(Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini
akan semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi
Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun
1999. Presiden Soekarno juga pernah mengatakan bahwa
suatau saat nanti bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa
internasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa
syarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional. Syarat pertama adalah bahasa tersebut harus
digunakan dalam diplomasi dan perdaganagan internasional.
Syarat selanjutnya adalah sebuah bahasa harus berperan

159
besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Dari sisi itu,
tentunya mutlak bahasa Indonesia sudah memenuhi syarat
tersebut. Di berbagai tingkat pendidikan, mulai usia dini
hingga perguruan tinggi, sudah ditunjang pengantar, referensi
buku, bahan dan peraga pendidikan berbahasa Indonesia.
Syarat selanjutnya adalah kesederhanaan sistem bunyi dan
gramatikalnya sehingga mudah dipelajari. Secara teoretis,
jelas bahwa bahasa Indonesia memiliki sistem bunyi yang
sederhana sehingga secara umum mudah dipelajari oleh
penutur asing. Syarat terakhir, pemiliknya harus memiliki
rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya sendiri.
Untuk itu kita, sebagai bangsa Indonesia, harus percaya diri
dalam menggunakan bahasa Indonesia, agar mimpi
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional
dapat tercapai.

160
Nasib Bahasa Indonesia di Zaman Modern
(Oleh: Maurisus Septian Arif Kurniawan)
142114034

B
ahasa adalah alat komunikasi yang paling banyak
digunakan makhluk hidup untuk berinteraksi
dengan sesama. Tanpa adanya bahasa, semua
makhluk hidup akan sulit untuk berinteraksi. Bahasa memiliki
banyak warna dan jenis, bahasa biasanya juga berfungsi
sebagai identitas sebuah begara. Oleh karena itu, muncul
berbagai jenis bahasa yang berbeda dari segi cara penulisan
ataupun cara pengucapan.
Bahasa Inggris adalah bahasa dari negara Inggris,
begitu juga bahasa Indonesia adalah bahasa dari negara
Indonesia. Di Indonesia sendiri, bahasa Indonesia digunakan
oleh hampir seluruh warga negara Indonesia sebagai bahasa
untuk berkomunikasi dengan sesama. Karena, negara
Indonesia adalah negara dengan suku terbanyak di dunia.
Bahasa yang digunakan di Indonesia sendiri banyak sekali dan
tidak sedikit dari warga negara Indonesia yang menggunakan
bahasa suku mereka masing-masing untuk saling
berkomunikasi. Di sisi ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai

161
pemersatu dan jalan untuk memudahkan warga negara
Indonesia saling berkomunikasi dengan sesama agar
menimbulkan rasa keharmonisan yang indah bukan
sebaliknya.
Di zaman modern ini bahasa Indonesia sangat
dikhawatirkan kepopulerannya karena selain bahasa
Indonesia yang baik dan benar sulit dipelajari, bahasa daerah
lebih sering dipilih sebagai bahasa untuk berkomunikasi
dengan sesama. Bahasa Indonesia juga telah banyak
digantikan oleh bahasa asing yang lebih populer dan dikenal
di seluruh dunia, seperti bahasa Inggris terutama di kalangan
anak muda. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh media yang
sering menggunakan bahasa asing untuk menyampaikan
pesannya. Di zaman sekarang peranmedia sangatlah penting.
Bahasa Inggris dipelajari dengan alasan agar warga negara
Indonesia bisa membaur dalam era globalisasi sekarang ini
karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Di
kalangan anak muda juga ada yang beranggapan jika tidak
bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik maka akan
dianggap kuno.

162
Di zaman sekarang dengan menggunakan bahasa
Inggris atau bahasa asing dalam berkomunikasi, tanpa
disadari, orang Indonesia lebih suka mempromosikan bahasa
asing daripada bahasa Indonesia. Sejak dulu, Indonesia sudah
menjadi lahan subur untuk mempromosikan bahasa asing.
Kita bisa lihat banyaknya lembaga-lembaga kursus bahasa
asing di berbagai tempat, tidak hanya di kota besar tetapi juga
di kota kecil di seluruh pelosok negeri. Seolah-olah bahasa
Indonesia tidak dianggap bahasa yang penting oleh
pemiliknya sendiri. Dengan menggunakan bahasa asing
terutama bahasa Inggris, orang Indonesia merasa lebih keren.
Sepertinya berbahasa tidak cukup hanya dengan maksud
menyampaikan pesan, tetapi ada faktor lain mengapa orang
memilih bahasa tertentu dalam berkomunikasi. Salah satunya
faktor gengsi atau dianggap lebih keren. Dengan berbahasa
Inggris, orang merasa sebagai warga dunia. Meskipun
demikian kita, sebagai warga negara Indonesia, harus bangga
dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Pemerintah hendaknya bersikap tegas dalam aturan
diberlakukan, bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
nasional. Melakukan kerja sama dalam segala bidang,

163
khususnya lembaga pendidikan untuk memberikan
pemberitahuan akan pentingnya dalam menanamkan
kebudayaan Indonesia sehingga dalam perkembanganya
masyarakat memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
Tidak hanya itu, media cetak dan media elektronik juga
mempunyai peran yang besar dalam menumbuhkan rasa cinta
terhadap budaya bangsa. Jadi hendaknya program-program
yang ada di media tersebut bersifat mendidik, bukan justru
bersifat menjerumuskan masyarakat untuk lebih tidak
mengenal budaya bangsa khususnya bahasa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, pemerintah Indonesia juga
sudah menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan
agar bahasa Indonesia tetap populer dan tidak punah oleh
bahasa asing dan bahasa dari suku-suku di Indonesia sendiri.
Salah satu caranya adalah dengan memasukkan bahasa
Indonesia sebagai mata pelajaran pokok di setiap instansi
pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Selain itu juga
pemerintah banyak mengadakan acara-acara untuk
menumbuh rasa cinta pada bahasa Indonesia seperti adanya
diperingati bulan bahasa.

164
Walaupun bahasa Inggris banyak dipelajari di
Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
harus tetap bangga terhadap bahasa Indonesia. Karena di luar
negeri sendiri dalam mata pelajaran sekolahnya banyak yang
mempelajari bahasa Indonesia. Sebagai contoh di Indonesia
banyak warga negara asing yang datang dan belajar bahasa
Indonesia di sekolah-sekolah tinggi sastra. Sebagai orang
muda kita harus tetap melestarikan kebudayaan Indonesia
terutama dalam bidang bahasa.

165
166
Bahasa Indonesia di Tengah Ekonomi Modern
(Oleh: Teodorus R A)
142114035

P
erkembangan ekonomi di dunia sudah berkembang
sejak zaman kuno hingga sekarang ini. Perkembangan
ekonomi itu berkembang sampai ke negara
Indonesia. Sejarah pemikiran ekonomi mengacu pada
berbagai pemikiran dan teori tentang hal-hal yang kelak
menjadi ekonomi politik. Untuk pembawa teori ekonomi
modern sampai saat ini yaitu, Filsuf Britania, Adam Smith
karena treatise-nya The Wealth of Nations (1776).
Pemikirannya dibuat berdasarkan berbagai karya dari
pendahulunya pada abad ke-18, terutama pada fisiokrat. Lalu,
ekonomi berkembang dibawa oleh para ahli seperti Thomas
Malthus, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill
yang merupakan penerus Adam Smith serta ilmuwan lainnya
seperti Karl Marx, John Maynard Keynes, dan Joseph Stiglitz.
Perkembangan ekonomi begitu pesat terutama di tengah arus
globalisasi yang sudah semakin modern. Perkembangan itu
juga disebabkan perlunya perekonomian di tengah kehidupan
masyarakat saat ini.

167
Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang bahasa
sudah global dan untuk bahasa global itu digunakanlah bahasa
internasional, yaitu bahasa Inggris. Sebagaimana
dikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global
Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai
komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris,
misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai
bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat
juga mempertahankan bahasa ibunya. Seperti di Islandia,
sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya
sekitar 250.000 orang, walaupun mereka dalam
berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa kedua, negara ini masih mempertahankan
kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh bahasa Inggris.
Sama seperti di Indonesia usaha seperti itu sudah dilakukan,
tetapi di dalam pelaksanaannya usaha yang dilakukan
tersebut tertutup oleh semua bahasa yang masuk oleh arus
globalisasi. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang tepat
dan pendidikan yang tepat, agar eksistensi bahasa Indonesia
tidak luntur oleh suatu arus globalisasi. Usaha-usaha untuk
mempertahankan bahasa Indonesia itu sudah dilakukan

168
seperti dibuatnya kurikulum materi bahasa Indonesia,
pengajaran bahasa Indonesi , kebijakan pemerintah, dan lain-
lain.
Ekonomi dalam bangsa Indonesia juga sangat penting,
karena ekonomi itu menyangkut kesejahteraan masyarakat
Indonesia itu sendiri. Perkembangan ekonomi di Indonesia
sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
hingga zaman sekarang ini. Perkembangan dari zaman
kerajaan Hindu-Buddha sampai sekarang ini sangat pesat.
Awalnya digunakan sistem barter, tetapi seiring
perkembangan zaman digunakan sistem dengan uang. Dari
yang semula perdagangan difokuskan pada wilayah laut.
Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan
modern ini juga mempengaruhi bahasa Indonesia di tengah
globalisasi saat ini. Pada zaman yang modern ini, pemakaian
bahasa Indonesia yang seharusnya dipakai dalam dunia
ekonomi di Indonesia sudah mulai pudar. Ini karena di dalam
dunia yang modern ini dituntut untuk memakai bahasa
internasional, yaitu bahasa Inggris. Para pengusaha di
Indonesia zaman sekarang juga tidak mengindahkan
pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan menurut kaidah

169
yang berlaku. Mereka lebih memilih memakai bahasa asing
dibandingkan bahasa Indonesia itu sendiri. Seharusnya, para
pengusaha di negara Indonesia menggunakan dan
mengindahkan pemakaian bahasa, karena para pengusaha itu
merupakan orang yang mempengaruhi jalannya suatu
perekonomian, yang dapat mempengaruhi sikap konsumen di
negara Indonesia. Jika para pengusaha memakai dan
mengindahkannya, jiwa bahasa Indonesia tidak akan mati,
tetapi sebaliknya jika para pengusaha di negara Indonesia
tidak mengindahakan dan memakai bahasa Indonesia itu
dengan baik, jiwa bahasa Indonesia akan pudar dan mati.
Di dalam perekonomian modern ini, untuk pemasaran
dan penamaan produk yang digunakan, tidak menggunakan
kaidah bahasa Indonesia sesuai dengan yang berlaku.
Fenomena itu dapat terlihat seperti iklan-iklan pemasaran
yang mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa
asing. Umumnya, mereka lebih memilih penekanan iklan,
nama produk, petunjuk dalam produk dan lain-lainnya dengan
memakai bahasa asing. Seharusnya, di dalam mengiklankan
produk dan penamaan produk itu memakai bahasa Indonesia
sesuai kaidah yang berlak , karena para konsumen melihat

170
iklan tersebut dan membuat konsumen menjadi tidak
mengerti bagaimana kaidah bahasa Indonesia yang
semestinya. Maka dari itu, para pengusaha di negara
Indonesia, dalam memasarkan dan mengiklankan produk,
haruslah memakai dan mengindahkan bahasa Indonesia. Jika
di dalam mengiklankan produk para pengusaha memakai
bahasa Indonesia yang baik dan benar, jiwa dan pengetahuan
akan bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak akan pudar
dan mati .
Menanggapi permasalahan itu peran pemerintah dan
seluruh masyarakat Indonesia sangat diharapkan. Untuk
pemerintah, seharusnya membuat aturan dan penindakan
yang tegas terhadap pemakaian bahasa Indonesia dalam
perekonomian saat ini. Pemerintah dapat bertindak dengan
membuat undang-undang tentang pemakaian bahasa di dalam
perekonomian. Aturan-aturan itu meliputi pemakaian bahasa
yang baik dan juga pembelajaran kepada masyarakat tentang
berbahasa yang baik dan benar dengan sarana pendidikan.
Dengan perhatian pemerintah terhadap pemakaian bahasa
indonesia dalam perekonomian, dapat membuat jiwa bahasa
Indonesia hidup. Jadi, jangan hanya memperhatikan tentang

171
permasalahan ekonomi saja, tetapi dari segi bahasa Indonesia
dalam perekonomiannya pun juga penting bagi masyarakat.
Untuk pelajar, dalam perekonomian modern ini, dapat
memberikan sumbangan dengan mengkritisi iklan-iklan dan
produk yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik
dan benar, dapat meningkatkan wawasan berbahasa di
lingkungan pelajar dan mengamalkannya, dan lain-lain.
Sementara itu, bagi masyarakat sendiri di dalam
perekonomian, saat ini harus bisa kritis terhadap iklan yang
memakai bahasa Indonesia yang kurang baik dan benar dan
menanamkan rasa cinta terhadap bahasa negara kita, yaitu
bahasa Indonesia.
Jadi peran kita terhadap perekonomian dan bahasa
Indonesia ini sangat diperlukan, agar bangsa ini menjadi
bangsa yang hebat dan kuat dengan ekonomi yang baik dan
jiwa bahasa yang kuat yang dapat dikenal oleh seluruh dunia.
Dalam memperhatikan ekonomi di era modern ini kita juga
harus memperhatikan kebahasaan yang ada di dalamnya, agar
terjadi suatu kesinambungan antara perekonomian dan
bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagai pelajar dan kaum muda,,
kita dituntut untuk menjadikan bangsa ini lebih baik lagi dan

172
menjadi bangsa yang hebat dengan ekonomi dan bahasa yang
kuat. Karena dengan bahasa kuat itu melambangkan jati diri
bangsa yang kuat, dan di balik bahasa terdapat banyak warna
di dalamnya.

173
174
Menjadikan Bahasa Indonesia Membudaya di Tengah
Bangsa Indonesia Sendiri
(Oleh: Yohana Ida Dewantari Wijayanti)
142114036

S
iapa yang tak mengetahui sejarah perjuangan
Indonesia di masa lampau. Dari perjuangan dan
pengorbanan rakyat selama bertahun-tahun, bangsa
Indonesia dapat lahir menjadi sebuah negara baru yang
merdeka. Dari perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan
terbentuknya jati diri bangsa yang kuat sehingga negara-
negara asing di dunia juga mengakuinya sebagai sebuah
negara yang perlu diperhitungkan. Hal tersebut ditandai oleh
terbentuknya bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
memiliki sejarah sendiri dalam proses perkembangannya.
Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28
Oktober 1928 menjadi sebuah momentum puncak yang
menggembirakan bangsa. Pada saat itu, bahasa Indonesia
secara resmi telah mendapat pengakuan penuh oleh rakyat
Indonesia, terutama para kaum muda. Dengan begitu, bahasa
Indonesia dapat digunakan secara nasional dan dapat
dikatakan sebagai bahasa persatuan karena telah menyatukan

175
berbagai suku, etnis bahkan budaya pada daerah yang berada
di wilayah Indonesia.
Namun, seiring perkembangan zaman, sangat
disayangkan bahwa faktanya rakyat Indonesia, terutama
generasi muda, sudah mulai goyah dalam mempertahankan
dan membudayakan bahasa nasionalnya, yakni bahasa
Indonesia. Nilai yang terkandung dalam penggunaan bahasa
Indonesia di Indonesia sendiri lama-kelamaan mulai hilang.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan
dengan datangnya era globalisasi.
Pertama, masuknya budaya asing yang terbuka dan
tidak terkendali. Memang dalam era yang mengglobal
masyarakat tidak dapat terlepas untuk dapat tahu ataupun
mempelajari budaya negara lain karena kebutuhan. Namun,
sebaiknya masyarakat, terutama, generasi muda tidak
melupakan budaya dan bahasa yang memang jati diri
bangsanya sendiri.
Kedua, adanya anggapan bahwa dapat berbahasa asing
lebih baik dan lebih gaul daripada dapat berbahasa Indonesia
saja. Biasanya anggapan yang keliru tersebut cepat sekali
mempengaruhi generasi muda sehingga generasi muda lebih

176
menyepelekan bahasa Indonesia. Padahal, budaya ataupun
bahasa tersebut tidak ada yang lebih baik karena semua
budaya ataupun bahasa memiliki ciri khas masing-masing
sehingga tidak dapat dianggap lebih baik atau lebih buruk.
Ketiga, masyarakat dituntut untuk lebih menguasai
bahasa asing dalam berkarier sehingga melupakan bahasa
Indonesia. Apakah dengan hanya mendapat tuntutan untuk
bisa berbahasa asing dapat dengan mudah mengabaikan dan
mengorbankan bahasa sendiri? Jelas hal tersebut bukan suatu
tindakan yang bijak untuk masyarakat yang tinggal dan lahir
di negara Indonesia, mengingat sejarah yang ada.
Keempat, perkembangan teknologi yang pesat (media
sosial) mengubah budaya berbahasa Indonesia yang
semestinya baku menjadi tidak baku atau lebih ke arah bahasa
yang biasa disebut bahasa alay. Pada kenyataannya, memang
pemakaian teknologi merupakan suatu kebutuhan yang tidak
dapat terlepas dari kehidupan saat ini. Namun, dalam
penggunaannya, kita perlu menggunakan bahasa tersebut
dengan semestinya sehingga tidak menjadi kebiasaan yang
akan mempengaruhi generasi muda. Dengan penggunaan
Bahasa Indonesia yang memprihatinkan tersebut, sangat

177
diperlukan beberapa cara untuk menjadikan kembali bahasa
Indonesia yang membudaya di masyarakat. Lalu, bagaimana
cara yang tepat?
Yang pertama, pastinya menjadikan bahasa Indonesia
menjadi sesuatu yang bernilai dan dibutuhkan dalam
kehidupan. Setiap masyarakat harus saling meyakinkan dan
mendukung untuk melestarikan budaya bahasa Indonesia.
Dengan begitu, bangsa Indonesia akan lebih hidup dan terlihat
berbeda dengan bangsa yang lainnya.
Kedua, masyarakat harus bangga pada bahasa
Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan simbol
kemerdekaan dan kebebasan bangsa Indonesia. Dari
terbentuknya bahasa Indonesia, bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang diperhitungkan oleh bangsa lainnya. Terlebih,
bahasa Indonesia tercipta dapat memperkuat persatuan
bangsa.
Ketiga, Bahasa Indonesia sebenarnya seperti bahasa
yang lain, yakni butuh proses untuk benar-benar paham akan
penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa
Indonesia harus mulai membiasakan diri berbahasa Indonesia
yang baik dan benar di setiap kesempatan yang ada. Dengan

178
terlatih menggunakan bahasa Indonesia, secara tidak
langsung, masyarakat ikut dalam bagian membudayakan
kembali bahasa Indonesia.
Jadi, membuat bahasa Indonesia membudaya di bangsa
Indonesia merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan
setiap masyarakat Indonesia, terlebih generasi muda. Dengan
demikian, budaya Indonesia yang tetap lestari akan
menjadikan bangsa ini terus hidup dan tetap menjadi bangsa
yang utuh. Diharapkan generasi yang akan datang dapat
merasakan memiliki warisan bahasa dan budaya milik
bangsanya sendiri yakni bahasa Indonesia.

179
180
Kemerosotan Bahasa Indonesia
(Oleh: Yacinta Mega Natalia)
142114037

B
ahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan
bahasa pemersatu bangsa, karena Indonesia sendiri
terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya yang
berbeda-beda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita
dapat saling berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
Indonesia secara resmi digunakan sebagai bahasa nasional
dan bahasa pemersatu bangsa sejak Sumpah Pemuda, yakni
pada tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan
butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Namun, secara yuridis bahasa Indonesia diakui pada tanggal
18 Agustus 1945 atau setelah kemerdekaan Indonesia. Pada
saat itu juga, Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
undang-undang dasar negara Republik Indonesia. Dalam
Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara
ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Walaupun bahasa Indonesia merupakan bahasa
nasional dan bahasa pemersatu bangsa, saat ini kedudukan

181
bahasa Indonesia mulai tergerus oleh berbagai macam bahasa.
Hal ini membuat tergesernya posisi Bahasa Indonesia sebagai
bahasa pemersatu bangsa. Bahasa-bahasa yang dimaksud
yang pertama yaitu bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan
bahasa kesukuan. Masalahnya adalah umumnya sejak kecil
kita telah dikenalkan dan diajarkann bahasa daerah masing-
masing, sehingga pada akhirnya kita selalu menggunakan
bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menyebabkan ketika kita belajar bahasa Indonesia sama
sulitnya seperti ketika kita belajar bahasa asing. Oleh karena
itu, biasanya kita kurang dapat menerapkan bahasa Indonesia
ke dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berada di luar
daerah, bahasa menjadi masalah terbesar dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Padahal, fungsi bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa pemersatu
bangsa.
Lalu yang menjadi permasalahan yang kedua ialah
bahasa gaul. Yang dimaksud dengan bahasa gaul, yaitu bahasa
yang sering digunakan di kalangan anak muda, contohnya
anak muda yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Banyak di antara mereka yang menggunakan bahasa gaul

182
yang mungkin lebih terdengar kasar. Misalnya saja untuk
menyebut kata bohong, bahasa gaul dari kata itu yaitu bokis,
atau kata yang lain misalnya kata bolos bahasa gaul dari kata
itu yaitu madol dan lain-lain. Bahasa-bahasa seperti itu lebih
mudah diterima dan diterapkan oleh kalangan muda-mudi.
Mereka menganggap bahasa itu merupakan bahasa tren,
sehingga apabila tidak mengikuti tren dianggap seperti
ketinggalan zaman.
Selanjutnya, bahasa yang menggeser posisi bahasa
Indonesia yang berikutnya yaitu bahasa asing. Seiring
berkembangnya teknologi di Indonesia, membuat mudahnya
budaya dari luar masuk ke Indonesia. Hal itu berpengaruh
bukan saja dari gaya berpakaian dan tingkah laku, tetapi
bahasa juga ikut berpengaruh akibat dari mudahnya budaya
asing masuk ke Indonesia. Misalnya saja bahasa Inggris,
memang bahasa Inggris merupakan bahasa internasional,
tetapi banyak di kalangan masyarakat di Indonesia yang
menyalahgunakan bahasa Inggris sebagai bahasa campuran.
Misalnya, seseorang sedang merasakan kebosanan tetapi ia
sering menggunakan kata ganti bosan dengan bahasa Inggris,

183
misalnya Aduh, aku lagi boring nih atau ketika mengucapkan
terima kasih menggunakan bahasa Inggris thank you.
Selain bahasa Inggris ada juga bahasa Korea. Wabah
demam drama dan boyband atau girlband yang berasal dari
Korea di Indonesia membuat orang yang menyukai hal
tersebut tertarik dengan kebudayaan Korea, terutama dalam
segi bahasa. Banyak dari mereka mengeluarkan uang yang
cukup banyak hanya untuk belajar bahasa Korea. Hal tersebut
membuat seakan-akan bahasa Korea merupakan bahasa
sehari-hari. Misalnya, menyapa orang lain menggunakan
bahasa Korea, contohnya Annyeonghaseo yang berarti halo
atau ucapan selamat pagi/siang/malam.
Dengan demikian, berdasarkan permasalahan-
permasalahan tersebut dapat saya simpulkan bahwa
masyakat Indonesia sekarang kurang menerapkan bahasa
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terjadi karena
adanya pengaruh dari faktor pergaulan, faktor keluarga, dan
faktor teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut memang
sedikit sulit, karena tergantung dari diri sendiri. Namun,
karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan
merupakan orang yang paling berpengaruh dari segi budaya,

184
orang tualah yang harus mendidik anak-anaknya sejak kecil
untuk mampu dan mahir dalam memberikan pendidikan bagi
anaknya. Hal ini bertujuan agar si anak lebih memahami dan
bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan yang
benar.

185
186
Lika-Liku Menuju Atap Dunia
(Oleh: Aloysius Krisna Prabowo)
142114038

K
etika saya ingin membuka pintu dari gelapnya
ruangan, terpikir di benak saya begitu banyak
fenomena yang membuat saya menjadi heran di luar
sana. Betapa banyaknya pergeseran demi pergeseran
yang ada di negara kita. Entah itu dari sesuatu yang begitu
sederhana, hingga perubahan yang begitu besar yang
mengarah pada turunnya eksistensi bangsa. Salah satunya
adalah bahasa nasional kita, bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia yang telah diresmikan setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Meskipun telah
digunakan oleh mayoritas warga Indonesia, bahasa Indonesia
ternyata tidak lagi berkedudukan sebagai bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Padahal, sudah sepantasnya sebagai
warga Indonesia, rasa cinta dan rasa bangga terhadap bahasa
Indonesia harus selalu ditumbuhkan dalam hati dan nurani
kita, dengan cara mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

187
Di era modern ini, dengan semakin derasnya pengaruh
terhadap perkembangan teknologi informasi dan globalisasi,
membuat bahasa Indonesia mulai goyah dengan
kemegahannya, dan cita-cita untuk mencapai bahasa
internasional semakin sulit. Banyak tantangan yang harus
dihadapi oleh bangsa Indonesia, baik dari luar maupun dari
dalam negeri sendiri. Teknologi informasi yang berkembang
begitu cepat membawa dampak yang kurang baik bagi
eksistensi dan perjalanan bahasa Indonesia. Arus globalisasi
yang berjalan dengan cepat tanpa kita sadari memang telah
banyak berimbas pada penggunaan dan keberadaan bahasa
Indonesia di masyarakat. Contoh nyata yang terlihat yakni
penggunaan bahasa di dunia maya dan media sosial, facebook,
twitter, BBM, whatsapp, LINE, PATH dan instagram yang telah
banyak memberi perubahan ekstrim bagi struktur bahasa
Indonesia. Hal ini sebagai akibat penggunaan bahasa yang
super singkat dan alay (berlebihan) yang secara tidak sengaja
dapat merusak tata kebahasaan itu sendiri.
Adanya penggunaan bahasa asing seperti bahasa
Inggris juga tanpa kita sadari dapat mengikis keberadan
bahasa Indonesia di media sosial dan di era global. Saat ini,

188
hampir di semua aspek kehidupan, penggunaan bahasa asing
lebih diutamakan dan lebih eksis daripada bahasa Indonesia.
Berbagai contoh yang sering terlihat adalah no smoking lebih
sering ditempel daripada dilarang merokok, stop untuk
berhenti, exit untuk keluar, dan sebagainya. Hal ini dapat
menjelaskan secara nyata bahwa masyarakat Indonesia telah
menganggap bahwa penggunaan bahasa asing lebih diminati
dan memiliki gengsi yang tinggi. Warga Indonesia merasa
kurang percaya diri apabila menggunakan bahasa Indonesia di
dalam mengembangkan produknya dan cara berkomunikasi.
Banyak orang Indonesia menganggap bahwa mereka lebih
terlihat pandai apabila menguasai bahasa asing daripada
bahasa Indonesia. Walaupun mereka tidak menguasai bahasa
Indonesia dengan baik, mereka merasa malu menggunakan
bahasa Indonesia, dan mereka menganggap remeh bahasa
Indonesia.
Perjalanan bahasa Indonesia yang kita harapkan akan
menjadi bahasa yang dapat dikenal dunia memang sulit untuk
diwujudkan. Namun, dalam era globalisasi ini, bangsa
Indonesia harus berperan aktif dalam lahirnya konsep serta
istilah-istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan

189
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang secara tidak
langsung dapat memperkaya bahasa Indonesia itu sendiri.
Apabila perkembangan dan kemajuan IPTEK dapat
menemukan jalan terang bagi bangsa Indonesia, hal tersebut
dapat membuat Bahasa Indonesia yang mendukung
perkembangan IPTEK. Oleh karena itu, pada nantinya mampu
bersaing dengan bahasa asing lain dan menjadi bahasa
internasional di atap dunia.

190
Peranan Bahasa Indonesia di Negara Sendiri
(Oleh: Maya Johanna Imanuella M A)
142114039

B
ahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan
budaya kita yang sampai hari ini masih sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,
saat ini, banyak sekali permasalahan yang sering muncul.
Mengapa kita lebih bangga menggunakan bahasa asing di
negara sendiri? Bahkan, saat ini, mengapa perusahaan-
perusahaan yang berkembang di negara Indonesia memberi
syarat harus lancar berbahasa asing? Padahal, perusahaan-
perusahaan tersebut berdiri dan berbisnis di Indonesia.
Bahasa Indonesia saat ini kian terkikis di negara
sendiri, terutama dalam penggunaan bahasa sehari-hari oleh
generasi muda. Para anak muda seolah berlomba-lomba
menggunakan bahasa asing ketika berbicara dan menulis
sesuatu di akun media sosial miliknya. Hal ini membuktikan
adanya pergeseran tren bahasa asing yang lebih disukai oleh
masyarakat. Tidak dipungkiri bahwa bahasa Indonesia yang
baik dan benar memang terkesan kaku didengar. Jika ini terus
menerus dilanjutkan, siapa yang akan mewarisi bahasa hasil

191
kekayaan budaya kita? Mengapa bahasa Indonesia harus
tersingkir di negara sendiri. Padahal, peranan bahasa
Indonesia di kalangan masyarakat sangatlah penting, salah
satunya untuk menyatukan berbagai bahasa daerah. Dengan
adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berkomunikasi
walaupun memiliki bahasa dan budaya yang berbeda.
Bahasa Indonesia akhirnya mengalami krisis di negara
sendiri, bahkan jarang dipandang oleh masyarakat.
Masyarakat lebih senang menggunakan bahasa asing karena
bahasa asing dianggap lebih baik disbanding bahasa
Indonesia. Padahal, bahasa Indonesia adalah bahasa yang
sangat berkompeten seperti bahasa asing lainnya, bahkan
penggunaannya sangatlah mudah karena menggunakan EYD.
Sebenarnya, fungsi-fungsi bahasa Indonesia adalah
sebagai bahasa resmi negara, sebagai bahasa pengantar
pendidikan, sebagai alat penghubung tingkat nasional, sebagai
alat pengembang iptek, sebagai identitas negara, dan sebagai
alat pemersatu dan penghubung antardaerah. Maka dari itu,
peranan bahasa Indonesia sangatlah penting. Akan tetapi,
terkadang, masyarakat menganggap sepele bahasa Indonesia.
Padahal, bahasa Indonesia menjadi salah satu alat komunikasi

192
bagi bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang bahasa
dan budaya yang berbeda.
Era globalisasi akan menyentuh semua aspek
kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global
dipakai semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang
pemakainya lebih dari satu miliar. Walaupun demikian,
seharusnya bahasa Indonesia harus menjadi bahasa utama di
negaramya sendiri. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan-
perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia dan berdiri
di tanah Indonesia harusnya lebih menghargai bahasa
Indonesia daripada bahasa asing. Jadi, jika terus
dikembangkan, bahasa Indonesia lama-kelamaan akan dikenal
oleh banyak orang. Dengan demikian, semakin banyak orang
yang ingin mempelajari bahasa Indonesia.
Kita sebagai generasi muda Indonesia seharusnya bisa
melestarikan bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak akan dipandang
sebelah mata, melainkan menjadi sebuah kebanggaan
tersendiri bagi rakyat Indonesia. Kita memang harus belajar
bahasa internasional, tetapi kita juga tidak boleh melupakan
bahasa asli kita yaitu bahasa Indonesia.

193
Kita patut mencontoh negara Islandia, sebuah negara
kecil di Eropa, yang memiliki jumlah penduduk sekitar
250.000 orang. Walaupun dalam berkomunikasi sehari-hari,
mereka menggunakan bahasa Inggris, tetapi kedudukan
bahasa Inggris tetap sebagai bahasa kedua. Negara ini tetap
mempertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari
pengaruh bahasa Inggris. Sementara itu, di Kubekistan
(Guebec), yang selama ini peraturan di negara bagian ini
mewajibkan penggunaan bahasa Perancis untuk semua papan
nama, sekarang diganti dengan bahasa sendiri. Demikian juga
negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania,
Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah mengganti
semua papan nama di negara tersebut yang selama itu
menggunakan bahasa Rusia.

194
Peran Pemuda dalam Penggunaan Bahasa Indonesia
(Oleh: Naomi Deviana Sudarsono)
142114022

B
ahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu
bangsa Indonesia, karena dengan bahasa Indinesia
kita mampu untuk berkomunikasi dengan orang
lain yang memiliki suku,ras,bahasa yang berbeda.
Oleh karena itu bahasa indonesia sebenarnya memberikan
kita kemudahan untuk berkomunikasi satu dengan yang
lainnya.
Pada Zaman Modern sekarang ini bahasa Indonesia
sangat berpengaruh dalam penggunaannya. Peran pemuda
disinilah yang paling penting dalam penggunaannya, pemuda
mempunyai peran utama dalam membuat bahasa Indonesia
dapat dimengerti oleh semua orang. Bahasa Indonesia juga
sangatlah penting karna untuk mahasiswa sendiri bahasa
indonesia digunakan sebagai penyusunan skripsi. Tanpa
memahami dengan benar bagaimana cara menggunakan
susunan, pemilihan kata yang baku sesuai degan EYD
mahasiswa tidak dapat mengerjakan skripsinya dengan baik
karena apabila susunan kalimatnya rancu ini juga akan

195
membuat mahasiswa itu sendiri kesuitan. Trennya bahasa
gaul saat ini juga menambah pengaruh terhadap bahasa
indonesia sendiri. Pemuda di zaman sekarang justru lebih
nyaman dalam menggunakan bahasa gaul. Inilah yang perlu
mulai dari sekarang kita perhatikan.
Peran serta pemuda pada sekarang inilah sangatlah
penting dalam mengembangkan bahasa indonesia, pemuda
begitu cepat dalam memerikan dampak dalam tata
kebahasaan. Kita seharusnya bangga mempunyai bahasa
indonesia karna bahasa indonesia terkenal sebagai bahasa
pemersatu. Karena dengan banhasa Indonesia ini kita dapat
berbicara dengan orang batak.padang,kalimantan,papua dan
yang lainnya. Seharusnya pemuda mulai dari sekarang
memahami dengan benar tentang bahasa indonesia dan
pemuda dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
karena dengan kita membiasakan diri menggunakan bahasa
indonesia yang benar dengan menggunakan tatanan kata yang
baku maka dengan otomatisnya orang akan terbiasa
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar . Namun
berbeda apabila saat ini pemuda menirukan gaya-gaya orang
jakarta yang menggunakan bahasa gaul seperti loe gue,

196
bahkan bahasa ini digunakan oleh semua umur. Atau ada juga
pemuda sekarang lebih merasa bangga dengan menggunakan
bahasa Asing karena dianggap lebih terlihat WOW dibanding
dengan dia menggunakan bahasanya sendiri yaitu bahasa
Indonesia. Dan muncul juga bahasa ALAY . Ini yang membuat
bahasa indonesia kedudukannya terganggu
Dan hal yang seperti ini yang menjadi Tugas untuk kita
sebagai pemuda bagaimana kita harus menghadapi persoalan
ini, membuat bahasa Indonesia lebih mudah untuk dipelajari
dan digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Karena
sebenarnya dampak yang diberikan pemuda untuk
mengembangkan bahasa Indonesia besar. Seperti dengan
biasa kita mengobrol dengan teman kita dengan
menggunakan bahasa Indonesia, kemudiaan saat kita di beri
tugas untuk membuat artikel ataupun menyusun skripsi
dengan menggunakan pemilihan kata yang baku,dan saat kita
presentasi di depan kelas hal-hal sepele seperti ini
sebenarnya tanpa disadari bahwa kita telah mempelajari
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita.
Oleh karena itu akan lebih baik lagi kita
mengembangkan bahasa Indonesia karena tidak tidaklah

197
mungkin apabila bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa
Internasional, karena orang asing saja mau belajar bahasa
Indonesia apa lagi kita yang memiliki bahasa Indonesia
harusnya kita bangga karena hal ini . Melalui hal-hal sepele
saja kita bisa meningkatkan bahasa indonesia mulai dari hal
kecil yaitu dengan pertama kita awali dengan niat saja ini
sudah menjukan bahwa kita bangga akan bahasa Indonesia
dan berusaha membuat bahasa Indonesia tak tersingkirkan
dengan berbagai macam bahasa yang sedang tren sekarang
ini.

198
Menjunjung Bahasa Persatuan
(Oleh: Eva Novita Sari)
142114041

N
egara Indonesia terdiri dari 33 provinsi, di mana
setiap provinsi memiliki ciri khas dan budayanya
masing masing. Dapat dikatakan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang beraneka ragam. Dari
ujung barat sampai ujung timur semua berbeda, perbedaan itu
di antaranya terletak pada bahasa , suku, dan agama.
Perbedaan yang ada membuat kita sulit untuk bersatu. Salah
satu perbedaan yang menghambat yaitu bahasa. Antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki bahasanya
masing masing. Kebanyakan mereka hanya mengerti
bahasanya sendiri dan tidak mengerti bahasa yang lain.
Perbedaan ini menyulitkan kita untuk saling berkomunikasi
dan bersatu. Sampai akhirnya dikokohkannya bahasa
Indonesia dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa pemersatu,
bahasa yang dapat mempersatukan kita dari keberagaman
bahasa.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu haruslah
kita junjung setinggi mungkin, seperti yang tertulis pada

199
Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami putra dan putri
Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kita sudah bersumpah untuk menjunjung bahasa kita, bahasa
Indonesia, tetapi sampai sekarang kepercayaan diri untuk
menjunjung bahasa persatuan belum terlihat. Menjunjung
artinya menempatkan bahasa Indonesia di atas bahasa
bahasa lainnya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak
masyarakat yang masih mengabaikan bahasa Indonesia.
Mereka menganggap bahasa Indonesia itu mudah dan tidak
perlu untuk dibanggakan. Kita lebih bangga terhadap bahasa
asing. Terlebih di era globalisasi ini, bahasa Inggris yang
paling kita tonjolkan. Perilaku seperti inilah yang membuat
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dilupakan dan
tidak dihargai. Sebagai contoh, kita lebih bangga menyisipkan
bahasa asing (Inggris) dalam setiap tulisan atau dalam
perkataan. Mereka beranggapan bahwa bahasa asing akan
menaikan derajat seseorang.
Harus diakui, arus globalisasi ini telah berdampak pada
dinamika kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Salah satu dampak yang terlihat jelas, yaitu
berkurangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Kondisi

200
seperti ini semakin mempersulit posisi bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan yang patut kita junjung. Semua yang
tertulis pada ikrar Sumpah Pemuda akan sia-sia. Sumpah
hanya diucapkan tanpa tindakan yang nyata untuk
menjunjungnya. Sumpah yang diucapkan hanya menjadi
sebagai sebuah pengakuan.
Beberapa kemungkinan mengapa kita lebih suka
menggunakan bahasa asing, antara lain: takut disebut tidak
intelek, tidak tahu atau tidak mau tahu bahasa Indonesianya,
serta malas membuka kamus untuk mencari istilahnya dalam
bahasa Indonesia. Arus globalisasi sudah membuat kita
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
agar tidak terbawa arus global, mau tidak mau bangsa
Indonesia harus mempertebal rasa nasionalismenya,
membangun keindonesiaan tanpa harus mengorbankan
keserbamurtiannya. Bangsa Indonesia harus terus berlari
mengejar kemajuan, tetapi tidak boleh kehilangan jati diri
agar bangsa lain tetap mengenalnya. Salah satu ciri khas
bangsa Indonesia yaitu bahasa Indonesia .
Lahirnya manusia yang cerdas dan kompeten
sesungguhnya berawal dari penanganan masalah

201
kebahasaannya. Manusia yang cerdas dapat digolongkan
dalam tiga kompetensi yaitu, lokal, nasional, dan
internasional. Jika dikaitkan dengan kemampuan berbahasa,
manusia cerdas berkompetensi lokal artinya dapat menguasai
bahasa daerah tempat tinggalnya. Setelah itu, dilanjutkan
dengan manusia berkompeten nasional. Seseorang akan
menjadi manusia cerdas berkompeten nasional jika ia
menguasai bahasa negaranya yaitu, bahasa Indonesia.
Terakhir, manusia cerdas berkompeten internasional
maksudnya seseorang itu akan menjadi manusia cerdas
berkompeten internasional jika dapat menguasi bahasa asing.
Semua itu berjalan seperti alur dan berurutan. Dengan
demikian, manusia Indonesia akan menjadi cerdas dan
kompetitif adalah manusia yang Indonesia yang jati diri
bangsa Indonesia. Di tingkat nasional, ia dapat dikenali
kelokalannya. Di tingkat internasional, ia dapat dikenali
keindonesiaannya .
Dengan seiring berjalannya era globalisasi mari kita
tingkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai bidang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Mari kita
lihatkan jati diri kita di dunia internasional, kita junjung

202
bahasa kita, bahasa Indonesia. Tunjukkan jiwa nasionalisme
kita untuk menjunjung bahasa Indonesia. Mari kita tempatkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di atas bahasa
bahasa lainnya. Tanpa adanya bahasa Indonesia kita tidak
dapat bersatu di tengah perbedaan yang ada .

203
204
Pemuda dan Bahasa Indonesia
(Oleh: Hanni Andini)
142114042

B
angsa Indonesia terdiri atas bermacam suku bangsa,
yang tak pelak menghadirkan beragam bahasa.
Keragaman bahasa yang ada di Indonesia, kerap
menimbulkan permasalahan dalam hal komunikasi. Oleh
sebab itu, pada 28 Oktober, para pemuda dari hampir seluruh
penjuru nusantara dengan penuh rasa bangga mengikrarkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan berjanji akan
menjunjung tinggi bahasa Indonesia.
Selain termuat dalam ikrar teks Sumpah Pemuda,
bahasa Indonesia juga diakui sebagai bahasa nasional. Bahkan,
mantan presiden sekaligus Bapak Proklamator Indonesia, Ir.
Soekarno, optimis jika bahasa Indonesia tidak hanya dapat
menjadi bahasa nasional, tetapi juga dapat digunakan di
mancanegara sebagai bahasa internasional. Menurut beliau,
hal tersebut sangat mungkin saja terjadi.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman,
kebanggaan akan bahasa Indonesia mulai memudar. Bahasa
persatuan yang dahulu dijunjung tinggi keberadaannya kini

205
mulai dinomorduakan. Bahkan, tidak hanya sampai di situ
saja, kini banyak kaum muda yang lebih merasa nyaman
menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa nasional negara kita.
Banyak pemuda yang lebih bangga jika dapat menguasai
bahasa asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa
Perancis, dan bahasa Korea. Kebanyakan dari mereka
menganggap bahwa menguasai bahasa asing lebih bergengsi
daripada Bahasa Indonesia.
Semua ini tidak lepas dari semakin berkembangnya
zaman. Tuntutan zamanlah yang memaksa kita mempelajari
bahasa asing untuk memperluas hubungan komunikasi kita
dengan dunia internasional. Selain itu, perlu disadari bahwa
perkembangan teknologi informasi juga membuat kita
semakin mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang
berada di tempat lain yang jauh sekalipun bahkan di belahan
dunia yang lain. Hal ini semakin mempercepat proses
memudarnya kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia.
Apalagi di jaman sekarang ini, banyak para pemuda tak dapat
lepas dari yang namanya media sosial.

206
Efek media sosial tidak hanya mempercepat proses
pemudaran akan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia,
tetapi juga merusak kaidah kebahasaan yang baku dengan
menyebarnya bahasa alay atau lebay. Bahasa alay merusak
kaidah kebahasaan karena adanya perubahan dan dilebih-
lebihkan. Selain itu, adanya pencampuran amtara huruf
kapital, huruf kecil dan angka dalam satu kata, semakin
memperburuk citra bahasa Indonesia.
Selain itu, adanya pasar global dunia semakin
mendorong kaum muda untuk mendalami bahasa Inggris,
yang merupakan bahasa asing yang sudah diakui sebagai
bahasa internasional serta digunakan di berbagai belahan
dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Tuntutan pekerjaan yang
rata-rata mewajibkan calon karyawannya untuk menguasai
bahasa Inggris juga memicu masyarakat untuk membiasakan
diri dengan bahasa asing tersebut agar dapat berkomunikasi
dengan orang dari benua lain.
Mengapa bukan bahasa Indonesia yang digunakan ? Itu
karena kaum muda sekarang juga sudah mulai melupakan
kebanggaan terhadap penggunaan bahasa nasional negara
kita tersebut. Kaum muda saja tidak bangga menggunakan

207
bahasa Indonesia. Sendainya kaum muda mau menggunakan
bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan, mungkin
bahasa Indonesia akan familiar, tidak hanya di dalam negeri
tetapi juga di berbagai negara di dunia. Selain itu, harus ada
upaya untuk meningkatkan kesadaran kaum muda untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Andai
hal itu terwujud, kemungkinan besar apa yang dicita-citakan
oleh Bapak Proklamator kita dapat terwujud pula.
Pada saat ini, ada 45 negara yang mengajarkan bahasa
Indonesia, bahkan di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa
populer keempat. Sekitar 500 sekolah di Australia mengajarkan
bahasa Indonesia. Anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa
berbahasa Indonesia. Negara lain kagum karena bangsa
Indonesia memiliki bahasa nasional. Seperti kita ketahui, ada
beberapa negara yang tidak memiliki bahasa nasional,
sehingga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-
hari. Bukankah menyakitkan jika kita sebagai bangsa
Indonesia tidak bangga dengan bahasa nasional yang kita
punya? Jangan sampai negara Indonesia kehilangan jati diri
karena bangsa yang tak mau menjaga dan menjunjung
bahasanya.

208
Bahasa Indonesia Jati Diri Kita
(Oleh: Esa Pertani)
142114043

B
ahasa merupakan elemen penting dalam kehidupan
umat manusia, karena bahasa merupakan alat
komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Itulah
mengapa bahasa menjadi salah satu faktor krusial dalam
kehidupan bermasyarakat di dunia. Bahasa, menurut
terjemahan bebas, adalah kumpulan kata yang mempunyai
makna yang diucapkan oleh salah satu indera manusia, yaitu
mulut untuk berkomunikasi dengan orang lain. Lebih dari itu,
bagi sebuah bangsa, terutama Indonesia, yang merupakan
negara majemuk, dengan suku, ras, agama, dan bahasa daerah
yang beragam, maka bahasa merupakan sebuah alat
pemersatu bangsa. Indonesia yang memilik populasi ratusan
jiwa, tercatat memiliki lebih dari 700 bahasa daerah, maka
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki peran
penting sebagai sebuah media untuk menyamarkan sekat-
sekat dari beragam masyarakat dalam berkomunikasi karena
adanya perbedaan bahasa dari setiap daerah di Indonesia.

209
Jika kita simak secara saksama, saat ini kondisi
kebahasaan di Indonesia cukup memprihatinkan, terutama
penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum, seperti pada
nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, serta
kompleks perumahan, sudah mulai menggunakan bahasa
asing. Tempat yang seharusnya menggunakan bahasa
Indonesia itu mulai banyak menggunakan bahasa yang tidak
lagi menunjukkan jati diri ke-Indonesia-an. Akibatnya,
lingkungan sendiri menjadi tampak asing bagi masyarakat.
Kita ambil saja contoh mengenai pemberian nama atas sebuah
tempat usaha seperti toko perhiasan. Pebisnis selalu memberi
nama dengan bahasa asing seperti Jewelry Store dan masih
banyak lagi. Jika ditanya kepada pengusaha alasan mereka
sama, lebih menarik dan berkelas.
Di sisi lain, kita juga melihat sikap sebagian
masyarakat, terutama kaum pelajar dan mahasiswa yang
tampaknya merasa lebih hebat, lebih bergengsi, jika dapat
menyelipkan beberapa kata asing dalam berbahasa Indonesia.
Padahal kosakata asing yang digunakan tersebut belum tentu
benar. Banyak orang yang merasa lebih percaya diri
menggunakan bahasa asing saat berbicara. Kita ambil saja

210
contoh pada masyarakat saat ini, banyak yang senang
menggunakan kata meeting, pending, delay, follow me, on the
way dan masih banyak lagi. Padahal, dalam bahasa Indonesia
sendiri arti dari kata-kata tersebut lebih jelas dan orang lain
lebih banyak paham. Seperti meeting untuk rapat atau
pertemuan, delay untuk tertunda, follow me untuk ikuti saya,
dan on the way untuk sedang di jalan. Lalu mengapa kita
sebagai bangsa Indonesia yang memiliki bahasa persatuan
sendiri harus menggunakan bahasa asing? Sikap ini dapat
dikatakan sebagai sikap yang tidak menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Sikap ini seharusnya kita kikis
karena kita harus mengutamakan penggunaan bahasa
Indonesia sebagai simbol jati diri bangsa.
Memang tidak salah bagi kita untuk mempelajari
bahasa asing. Akan tetapi, akan lebih indah jika kita tetap
mengutamakan bahasa Indonesia di atas bahasa lain,
terutama bagi para generasi penerus bangsa saat ini.
Bukankah telah tercantum dengan jelas dalam Sumpah
Pemuda bahwa kita harus menjunjung tinggi bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan kita ?

211
Dapat kita lihat dari kasus yang marak saat ini, di mana
para remaja Indonesia terkena demam musik dan hiburan
dari negeri Korea atau yang biasa disebut demam K-Pop,
sehingga banyak orang mulai belajar bahasa Korea. Hal
tersebut membuat kita seperti sebuah bangsa yang abu-abu,
yang tidak memiliki jati diri yang utuh. Di mana kita
berbangsa Indonesia, tetapi justru bangga menggunakan
bahasa asing. Sebenarnya bahasa asing bukanlah sesuatu yang
harus dihindari, bahkan, memiliki kemampuan bahasa asing
merupakan nilai positif bagi seseorang. Namun, hendaknya
penggunaan bahasa asing digunakan secara proporsional dan
pada tempatnya. Untuk apa kita menggunakan bahasa asing
pada orang atau teman yang sebangsa dengan kita.
Meskipun bukan merupakan bahasa internasional,
tetapi akan lebih bijak jika bahasa Indonesia terus
dilestarikan. Apalagi, sekarang mulai muncul bahasa-bahasa
yang jauh dari pakem bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Memang setiap bahasa mengalami perkembangan seiring
dengan budaya dan jaman yang makin berkembang. Namun
tidak seharusnya sebuah bahasa persatuan yang telah digagas
dan dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan oleh para

212
pejuang bangsa diabaikan dan dipandang sebelah mata. Hal
ini karena, jati diri sama pentingnya dengan harga diri. Jika
tanpa jati diri, berarti kita tidak memiliki harga diri. Atas
dasar itu, agar menjadi suatu bangsa yang bermartabat, jati
diri bangsa itu harus diperkuat, baik yang berupa bahasa dan
sastra, seni budaya, adat istiadat, tata nilai, maupun perilaku
budaya dan kearifan lokalnya. Untuk memperkuat jati diri
tersebut, baik yang lokal maupun nasional, diperlukan peran
serta berbagai pihak dan dukungan aturan serta sumber daya
yang memadai. Peran serta masyarakat juga sangat
diperlukan dalam memperkuat jati diri bangsa itu. Dengan jati
diri yang kuat, bangsa kita akan makin bermartabat sehingga
mampu berperanbahkan juga bersaingdalam kancah
kehidupan global.

213
214
Sebentang Layar Bahasa Indonesia
(Oleh: Firda Riesta Ayuningtyas)
142114044

S
ebuah negara diibaratkan perahu yang membutuhkan
layar untuk membuatnya terus berlayar dalam
mencapai tujuannya. Sementara itu, bahasalah yang
menjadi sebuh layar dari suatu negara. Layar tersebut tentu
membutuhkan angin dan digerakkan oleh para awak kapal.
Keragaman bahasa daerah di Indonesia membuat
bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu. Sebagai generasi
muda yang senang untuk mengekspresikan diri, bahasa
Indonesia dapat digunakan untuk menyampaikan apa yang
ada pada diri kita. Bahasa dapat digunakan untuk kepentingan
diri sendiri, misalnya untuk menyampaikan gagasan yang ada
di pikirannya. Hal ini akan membuat orang lain dapat
memahami apa yang sedang disampaikan.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
harus mulai dilakukan. Tidak hanya dapat berbahasa
Indonesia, tetapi juga memperhatikan kaidah bahasa tersebut.
Penggunaan bahasa Indonesia harus menekankan pada aspek
komunikatif bahasa dan juga memperhatikan kepada siapa

215
bahasa tersebut disampaikan. Pengetahuan untuk
menyampaikan bahasa dengan benar harus dimiliki dalam
penggunaan bahasa lisan dan tulis. Penggunaan bahasa juga
harus serasi dengan sasaran dan mengikuti kaidah yang
berlaku. Jika kita cermat menggunakan bahasa Indonesia, kita
juga akan cermat dalam berpikir karena bahasa Indonesia
merupakan cermin dari pemikiran. Bahasa juga digunakan
sebagai alat kontrol sosial, di mana bahasa sangat efektif
untuk digunakan dan dapat diterapkan pada diri sendiri
ataupun masyarakat. Kita akan mendapat pandangan baru
terhadap penggunaan bahasa. Kita akan lebih belajar untuk
menyimak dan mendengarkan. Kita dapat menggunakannya
untuk meredam emosi dengan menjadikannya sebuah karya
sastra.
Pada tahun 2015, Indonesia akan memasuki
Masyarakat Ekonomi Asean, di mana peran bahasa asing akan
sangat menguasai. Berbahasa sangatlah diperlukan karena
dalam perekonomian terjadi interaksi antarmanusia,
sekelompok, dan juga negara yang menjadikan proses
transaksi berjalan lancar. Namun, terkadang, bahasa dalam
ekonomi global menyulitkan kita untuk menggapai hal yang

216
ingin dibicarakan. Bahasa Indonesia haruslah berperan aktif
agar dapat menjadi salah satu jalan supaya bahasa Indonesia
menjadi bahasa internasional. Sebagai mahasiswa yang
berada di Fakultas Ekonomi, tidak menutup kemungkinan
untuk menggunakan bahasa Indonesia secara aktif. Kita juga
harus mulai berpikir, apakah bahasa yang kita gunakan dan
sampaikan dapat laku untuk dijual. Dengan demikian, untuk
menyampaikan produk yang akan kita jual ataupun
perkembangan ekonomi dapat disampaikan menggunakan
bahasa Indonesia. Orang lain akan tertarik dan mulai
memandang kita.
Bahasa dapat menunjukkan identitas diri suatu bangsa,
maka sangatlah penting untuk kita mempelajari dan
memahami bahasa. Akhir-akhir ini, peranan bahasa asing dan
juga IPTEK yang semakin maju mempengaruhi penggunaan
bahasa Indonesia. Peranan bahasa asing mengakibatkan
banyak orang lebih banyak menggunakan bahasa asing dalam
kegiatan berkomunikasi. Pengaruh IPTEK yang semakin maju
juga mempengaruhi. Perkembangan teknologi saat ini banyak
menggunakan progam bahasa asing, sehingga secara tidak
langsung menuntut kita untuk mempelajari bahasa asing.

217
Karena itu, bahasa Indonesia menjadi tergeser, pelajaran
bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah ataupun
perguruan tinggi terkadang kurang diperhatikan. Hal ini
karena banyak orang yang beranggapan bahwa lebih baik
mempelajari bahasa asing.
Sudah saatnya kita, generasi muda, menjadi layar pada
sebuah perahu. Tidak hanya menjadi awak, tetapi kitalah layar
yang membuat perahu ini terus berlayar. Kita harus bangga
berbahasa Indonesia, kita harus menunjukkan bahasa
Indonesia menjadi identitas bangsa ini.

218
Mempopulerkan Bahasa Indonesia Di Era Modern
(Oleh: Oda Wahyu Tetuko)
142114045

B
ahasa Indonesia saat ini mulai semakin ditinggalkan.
Ke manakah hilangnya bahasa itu. Bahasa yang
selalu diperjuangkan hingga titik darah penghabisan
kini perlahan memudar sedikit demi sedikit. Di era globalisasi
dan modern seperti ini, kebanyakan orang menggunakan
bahasa campuran dalam pergaulan maupun dalam berbagai
situasi. Hingga saat ini, masih sedikit orang yang
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan EYD. Hanya beberapa orang saja yang menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Mungkin, kita sebagai orang Indonesia juga belum tahu
bahwa sesungguhnya sejarah dan awal mulanya bahasa
Indonesia muncul itu dan apa yang melatarbelakangi
perubahan-perubahan hingga era modern saat ini. Awal
mulanya bahasa Indonesia tidak dikenal di zaman dahulu dan
lebih dikenal dengan bahasa Melayu, hingga akhirnya setelah
terus-menerus berkembang terbentuklah bahasa baru, yaitu
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terus mengalami

219
perkembangan. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang hidup. Yang terus menghasilkan kata-kata baru,
baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa
daerah dan bahasa asing. Hampir sebagian besar warga
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur
dengan bahasa asing dan bahasa daerah. Bahkan, terdapat
kamus bahasa gaul yang diperjualbelikan secara bebas.
Sebagai warga negara Indonesia, kita harus tetap
melestarikan bahasa persatuan kita di era globalisasi ini.
Namun, seiring dengan bertambahnya usia, bahasa
Indonesia justru dihadang banyak masalah. Pertanyaan
bernada pesimis justru bermunculan. Mampukah bahasa
Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa iptek yang
berwibawa dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah
dahsyatnya arus globalisasi? Jika kita melihat kenyataan di
lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum
difungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih
bersikap inferior sehingga merasa lebih modern, terhormat,
dan terpelajar jika dalam peristiwa tutur sehari-hari, baik
dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk
istilah asing. Padahal kata-kata yang digunakan sudah ada

220
padanannya dalam bahasa Indonesia. Saat ini, orang tua lebih
mengarahkan anaknya mengembangkan bahasa asing, bahkan
sedihnya orang akan mencemooh seorang anaknya yang
memilih jurusan bahasa Indonesia. Kursus bahasa asing bak
jamur di musim hujan. Orang akan malu jika salah
menuturkan bahasa asing atau tidak pandai bahasa asing.
Tidak pernah ambil pusing terhadap kesalahan yang
digunakan dalam bahasanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan
terus-menerus bisa jadi bahasa Indonesia itu terkikis dan
hilang dari bumi Indonesia ini.
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia di era
modern ini masyarakat masih mengkombinasikan dengan
bahasa lain yang lebih popular. Masyarakat Indonesia lebih
senang dan nyaman dengan bahasa lain. Di era modern ini
bahasa Inggris dan bahasa Mandarin merupakan bahasa yang
dipergunakan dalam perdagangan dunia sehingga masyarakat
di seluruh dunia banyak mempelajari tentang bahasa tersebut.
Tidak ada hal yang tak mungkin bila bahasa Indonesia suatu
saat nanti bisa menyaingi bahasa Inggris dan bahasa Mandarin
sebagai bahasa yang modern dan dipergunakan sebagai
bahasa perdagangan dunia

221
Pemerintah sendiri sudah mensahkan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2009 yang membahas tentang bahasa
Indonesia. Memang dalam undang-undang tersebut hanya
berisi peraturan-peraturan tentang penggunaan bahasa
Indonesia tanpa ada sanksi-sanksi yang harus diterima jika
tidak menjalankan kewajiban yang dijelaskan tersebut.
Namun, sebagai warga negara yang baik, kita bertanggung
jawab besar terhadap hidup atau matinya bahasa kita. Lebih
arif jika kita berkaca pada diri sendiri, bagaimana kedudukan
bahasa Indonesia di hati kita. Apakah kita termasuk orang
yang selama ini lebih suka mencampuradukkan bahasa
Indonesia dengan bahasa asing? Marilah kita menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar di zaman yang
modern ini agar bahasa Indonesia dapat mendunia.

222
Kedudukan Bahasa Indonesia Menuju Pasar Bebas
2015
(Oleh: Lutfi Adhi Sulistyo)
142114046

P
erdagangan bebas atau pasar bebas adalah kebijakan
di mana pemerintah tidak melakukan pembatasan
atau diskriminasi terhadap impor atau ekspor. Jadi,
perusahaan asing atau investor-investor luar negeri dapat
berdiri dan berinvestasi di Indonesia. Hal ini sangat berkaitan
dengan cara berkomunikasi atau berbicara. Untuk warga
negara asing yang belajar dan mampu menguasai bahasa
Indonesia ini, pemerintah memperbolehkan untuk belajar.
Sekarang pun sudah banyak tersedia tempat pendidikan
untuk belajar bahasa Indonesia, contohnya yaitu Wisma
Bahasa. Hal ini bertujuan mengajarkan kepada warga negara
asing untuk bisa menguasai dan mampu berbicara bahasa
Indonesia.
Warga Negara Indonesia (WNI) juga dituntut yang
lebih dalam lagi dalam belajar bahasa Indonesia. Hal ini untuk
lebih memperjelas arti dan harus tahu maksud dalam
berbahasa Indonesia. Karena kita tidak boleh kalah dengan

223
warga negara asing yang sedang belajar bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah dipahami.
Apalagi sekarang banyak orang Indonesia ke luar negeri dan
mengembangkan bahasa Indonesia. Hal ini dapat
mempermudah untuk modal dalam pasar bebas yang akan
terjadi pada tahun 2015.
Dalam era pasar bebas ini, bangsa Indonesia harus bisa
bersaing dalam usaha dan dalam berbisnis atau berinvestasi.
Dalam berbahasa, kita juga harus lebih dapat menguasai.
Warga negara asing harus bisa berbahasa Indonesiaa jika
ingin mendapatkan pekerjaan dalam pasar bebas ini di
Indonesia. Pada tahun 2015 akan banyak didirikan
perusahaan-perusahaan asing atau dari luar negeri. Dalam
pendirian perusahaan ini harus mendapatkan perizinan.
Untuk mendapatkan perizinan ini, syaratnya kita harus dapat
berkomunikasi berbahasa Indoneisa agar mudah untuk
mendapatkan perizinan membangun perusahaan di Indonesia.
Pada tahun 2015, Indonesia akan mengalami yang
namanya ASEAN Economic Community atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam era ini, berkomunikasi sangat
penting dan bahasa Indonesia harung dijunjung tinggi. Hal ini

224
dilakukan agar bahasa Indonesia tetap utuh dan tidak akan
hilang dari Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga
negara asing yang belajar Bahasa Indonesia yang akan bekerja
atau berkarir atau berinvestasi di Indonesia. Dalam pasar
bebas ini banyak investor atau warga negara asing yang
bekerja di Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam
menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Karena jika
berinvestasi atau berkarir di Indonesia harus bisa menguasai
bahasa Indonesia.
Pemerintah Indonesia harus menerapkan kewajiban
menggunakan bahasa Indonesia dalam era ASEAN Economic
Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada
tahun 2015. Karena jika ingin bekerja atau berkarir di
Indonesia berkewajiban harus menggunakan bahasa resmi
nasional yaitu Bahasa Indonesia. Berhubungan dengan
diwajibkannya menggunakan bahasa Indonesia warga asing
yang akan berkarir atau bekerja di Indonesia, warga asing itu
harus belajar bahasa Indonesia. Karena ini bertujuan
mempertahankan bahasa Indonesia ke dalam ASEAN
Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) tahun 2015.

225
Dalam ASEAN Economic Community atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) yang dominan adalah bahasa
internasional, yaitu bahasa Inggris. Akan tetapi, banyak warga
Indonesia yang belum bisa berbahasa Inggris dan sebagian
yang bisa berbahasa Inggris. Dalam pasar bebas ini warga
negara asing yang berinvestasi di Indonesia harus dituntun
untuk bisa menguasai bahasa Indonesia agar dalam pasar
bebas ini berjalan dengan lancar berkat saling mengerti dalam
berbicara menggunakan bahasa Indonesia.
Dengan ini kita dapat menjujung tinggi bahasa
Indonesia dan dalam pasar bebas ini bahasa Indonesia
sangatlah penting karena jika lancar berbahasa Indonesia,
warga negara asing yang berinvestasi di Indonesia akan
mempermudah dalam bekerja sama maupun dalam berbisnis
di Indonesia. Itulah pentingnya menguasai bahasa Indonesia
dalam menghadapi era pasar bebas atau perdagangan bebas
pada tahun 2015.

226
Mendunianya Bahasa Indonesia
(Oleh : Dewi Puspitasari)
142114047

N
egara Indonesia adalah negara yang memiliki
beragam budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Hal
ini karena Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang di
setiap daerahnya memiliki bahasa dan budaya masing-masing.
Namun, bahasa Indonesia hadir sebagai alat pemersatu dari
berbagai bahasa dan budaya daerah. Kehadiran bahasa
Indonesia di masyarakat ini memberikan nafas baru bagi
persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini semakin tampak
setelah dikokohkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia, dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, berfungsi sebagai lambang kebanggaan
nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial yang mewakili identitas
bangsa Indonesia. Dengan adanya bahasa nasional, harga diri
dan nilai-nilai budaya dapat bersanding secara harmonis dan
serasi.
Saat ini, banyak anak yang sudah pintar dalam
menggunakan bahasa Indonesia karena sejak kecil mereka

227
diajarkan oleh orang tuanya untuk berbahasa Indonesia
dengan baik. Sekarang, di tingkat sekolah dasar juga sudah
memberikan pelajaran bahasa Indonesia sehingga anak-anak
tersebut dapat berbahasa dengan baik dan benar. Tidak hanya
di sekolah dasar, di tingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
pun pembelajaran bahasa Indonesia terus dilakukan. Selain
itu, bahasa Indonesia juga masuk dalam ujian nasional. Kita
sebagai warga bangsa Indonesia harus berbangga terhadap
bahasa Indonesia karena bahasa tersebut banyak dikenal oleh
masyarakat luas. Namun, banyak orang yang lupa akan
kedudukan bahasa Indonesia. Orang-orang selalu memandang
bahasa Indonesia dengan sebelah mata. Padahal, banyak
orang asing yang berlibur ke Indonesia hanya untuk belajar
bahasa Indonesia. Seharusnya, kita bangga karena bahasa
Indonesia terkenal di luar negeri bahkan mereka minat untuk
belajar bahasa Indonesia.
Sedikitnya ada 40 negara di dunia mempelajari dan
menguasai bahasa Indonesia serta menjadikannya sebagai
bahasa asing. Bahkan, bahasa Indonesia dimasukkan ke dalam
kurikulum pendidikan di negara-negara tersebut. Bahasa
Indonesia dijadikan bahasa resmi kedua di Vietnam.

228
Sementara itu, di Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa
populer keempat. Di Australia, ada sekitar 500 sekolah
mengajarkan bahasa Indonesia. Berdasarkan data dari
Wikipedia, bahasa Indonesia menduduki peringkat ke 26 dari
250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Untuk tingkat Asia,
Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Jepang dan
Mandarin. Bahasa Indonesia berada pada posisi ketiga teratas
yang paling banyak digunakan pada Wordpress.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu kekayaan
Indonesia. Bahasa pemersatu bangsa di tengah ragamnya
bahasa daerah ini mampu bersaing dan diakui di mata dunia.
Dengan mendunianya bahasa Indonesia, yang sudah mulai
dipelajari dan dikembangkan di banyak negara, tidak
menutup kemungkinan bahasa Indonesia di masa mendatang
menjadi bahasa internasional. Karena negara yang bahasanya
menjadi bahasa dunia, selalu menarik untuk dikunjungi, tidak
hanya untuk dijadikan tempat wisata, tetapi juga dijadikan
untuk mencari kerja atau berbisnis. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya kita, masyarakat Indonesia, menjaga dan
mencintai bahasa tanah air yang hebat ini.

229
Sehingga kita sebagai warga Indonesia selain sudah
bisa belajar bahasa Indonesia alangkah baiknya juga belajar
bahasa asing. Karena bahasa asing juga sangat diperlukan
untuk masa mendatang. Agar nantinya kita tetap mampu
bersaing dengan negara lain di era globalisasi ini. Dan
berharap negara Indonesia akan menjadi negara maju seperti
negara lainnya

230
Pudarnya Jiwa Bahasa Indonesia
(Oleh: Jessica Gita Elvira T)
142114049

B ahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik


Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia yang
sudah diakui sejak Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928. Bahasa Indonesia mempersatukan beribu bahasa dari
Sabang sampai Merauke. Namun, hanya sebagian kecil dari
penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Dalam kehidupan
sehari-harinya, masyarakat Indonesia lebih suka
menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, misalnya
seperti bahasa Melayu, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-
lain. Namun, sebagian masyarakat Indonesia lainnya
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dan
bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling utama. Faktor
yang menyebabkan begitu banyaknya bahasa daerah di
Indonesia ini juga karena bangsa Indonesia merupakan negara
kepulauan.

231
Bahasa Indonesia diresmikan pada tahun 1945 pada
saat Indonesia mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia
adalah bahasa yang dinamis yang terus menyerap kata-kata
dari bahasa-bahasa asing. Pada dasarnya, bahasa Indonesia
merupakan bahasa Melayu yang seiring perkembangan zaman
dimodifikasi dan dijadikan bahasa Indonesia. Tata bahasa
Indonesia cukuplah mudah dan mudah dipelajari. Akan tetapi,
seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidahnya mulai pudar penggunaannya. Apalagi,
berkembangnya teknologi yang semakin modern
menyebabkan masuknya budaya barat yang sangat cepat.
Anak muda zaman sekarang sering kali mencampurkan
bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing. Tidak jarang
pula generasi muda ini menjadikan bahasa asing sebagai
bahasa kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman
akan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai menghilang
seiring berjalannya waktu. Hal ini sangat dikhawatirkan dan
bisa menyebabkan jati diri bangsa mulai hilang. Bahasa
Indonesia juga merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia. Di
dalam banyak negara mempunyai bahasanya masing-masing.

232
Akan tetapi, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang khas
yang hanya dimiliki bangsa Indonesia.

Dengan maju dan semakin mutakhirnya perkembangan


teknologi, sekolah-sekolah dan lembaga instansi pendidikan
serta di dalam dunia kerja, harus menuntut seseorang bisa
menggunakan bahasa internasional dalam berkomunikasi.
Akan tetapi, bagaimana seseorang tersebut mempelajari
bahasa asing tanpa melupakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan. Akan tetapi pada realitanya di kehidupan
sehari-hari, banyak orang yang sering melupakan bahasa
Indonesia dan lebih sering menggunakan bahasa-bahasa
asing. Tidak hanya dengan menggunakan bahasa asing, saat
ini, masyarakat juga lebih suka menggunakan bahasa
daerahnya sendiri untuk berkomunikasi. Faktor ini
disebabkan oleh tradisi turun-temurun dari generasi nenek
moyang hingga generasi saat ini, salah satu contohnya adalah
dalam komunikasi di lingkungan keraton Yogyakarta. Di
lingkungan ini, raja, ratu, anak raja dan abdi dalem-nya pun
harus menggunakan bahasa Jawa halus untuk berkomunikasi
dalam kegiatan sehari-hari.

233
Pengaruh era globalisasi dan masyarakat yang masih
ingin menggunakan bahasa daerahnya masing-masing
menyebabkan jarangnya penggunaan dari bahasa Indonesia.
Hal ini juga menyebabkan minimnya mempelajari bahasa
Indonesia dengan baik dan benar dan tercampurnya bahasa
lain dalam penggunaan bahasa Indonesia. Saat ini marak
bahasa alay (re: anak layang) yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata-kata bahasa alay itu tidak ada
dan bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain bahasa alay saat ini juga sering bermunculan bahasa
asing yang dicampuradukkan dengan bahasa Indonesia,
misalnya kata ilfeel (re: ilang feeling). Kemudian, banyak
generasi saat ini yang ingin lebih praktis dengan
menghilangkan imbuhan dalam bahasa Indonesia seperti
membersihkan menjadi mbersihin. Kata-kata tersebut tidak
ada di dalam kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memang merupakan bahasa sehari-


hari dan bahasa utama di bangsa kita. Akan tetapi, realitanya
masih banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia
yang tidak baku dan tidak memenuhi kaidah kebahasaan.

234
Untuk itu penting bagi kita untuk mempelajari bahasa
Indonesia. Saat ini, sekolah-sekolah dan lembaga instansi
pendidikan menggunakan pelajaran bahasa Indonesia di
dalam proses belajar mengajar. Hal ini harus didukung agar
para generasi mendatang bisa lebih bijak dalam menggunakan
bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah sehingga bahasa
Indonesia tidak pudar dan punah. Kita sebagai generasi muda
penerus bangsa harus memberikan apresiasi lebih terhadap
bahasa Indonesia. Karena sekarang menuju bahasa yang
modern, kita memang harus dituntut mempelajari berbagai
macam bahasa asing. Namun, kita tidak boleh lupa dan tetap
mempelajari bahasa Indonesia. Kita tidak boleh malu
menggunakan bahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa
Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, bahasa
Indonesia tetap menjadi bahasa persatuan dan mungkin
menjadi bahasa internasional kelak.

235
236
Bahasa Indonesia sebagai Identitas Bangsa
(Oleh: Mersia Uropmabin)
142114049

B
ahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik
Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 36. Bahasa Indonesia juga
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia
seperti yang tersirat dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1982. Meskipun demikian, hanya sebagian kecil
masyarakat Indonesia yang benar-benar menggunakannya
sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut
menyebabkan fungsi bahasa Indonesia sebagai identitas
bangsa mulai memudar.
Bahasa merupkan lambang atau identitas dari suatu
negara yang digunakan sebagai alat kmunikasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menyampaikan
suatu ide, pesan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain,
baik menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Seperti kita
ketahui, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya
akan keragaman budaya yang mencakup semua aspek
kehidupan di antaranya ras, suku, bangsa, bahasa, dan agama.

237
Keberagaman budaya yang terdapat di daerah-daerah
di seluruh Indonesia ini sulit untuk disatukan. Hal ini
membuat bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu. Seiring
dengan perkembangannya, bahasa Indonesia sebagai identitas
bangsa menjadi salah satu aspek penting dalam pemakaian
kata dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
untuk menunjukkan bahwa kita masyarakat Indonesia.
Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan
perubahan ke arah yang lebih baik, kita harus memulai
perubahan itu dari hal yang paling kecil dalam diri kita
sendiri. Salah satunya dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, seperti saat berbicara dengan atasan
atau orang yang lebih tua. Selain itu, kita juga dapat
menggunakan bahasa Indonesa ketika berbicara dengan
teman-teman dari suku, adat istiadat, bahasa daerah yang
berbeda. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, kita bisa
saling mengerti dan toleransi. Selain itu juga, untuk
menunjukkan bahwa kita memiliki identitas sebagai
masyarakat Indonesia dan menunjukkan jati diri kita sebagai
masyarakat Indonesia dengan bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa.

238
Seiring berjalannya waktu, berbagai bidang mulai
berkembang, baik dalam bidang akademik, bahasa, maupun
teknologi. Semua perkembangan ini membuat masyarakat
dituntut untuk mengimbangi perkembangan tersebut.
Perkembangan tersebut saling ketergantungan, baik
akademik, bahasa, maupun teknologi. Para pakar berpendapat
bahwa jika seseorang ingin menguasai teknolog seseorang
harus dapat menguasai salah satu bahasa. Pendapat ini
membuat seseorang ingin menguasai bahasa dari negara lain
atau bahasa asing. Hal tersebut menyebabkan ketertarikan
untuk mempelajari bahasa asing lebih daripada bahasa
sendiri. Ini membuat seseorang lupa akan identitas diri.
Contoh yang sering terjadi adalah seperti warga negara
Indonesia yang sangat tertarik dengan bahasa Inggris. Sebab
bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan bahasa Inggris
juga sering digunakan dalam literatur-literatur dan teknologi.
Ketertarikan untuk mempelajari itu membuat seseorang
menggunakan dialog dengan teman sebaya ataupun
berdiskusi. Ini menyebabkan bahasa Indonesia sebagai
identitas kita berkurang. Padahal, pada zaman presiden RI
yang kedua, Bapak Soeharto pernah berkata Kalau kita

239
mencintai bahasa Indonesia, menjadikan identitas kita,
menjadi jati diri kita pasti bahasa Indonesia akan menjadi
bahasa internasional.
Saat ini, kemajaun-kemajauan yang terjadi di dunia
membuat semua orang lupa pada identitas diri, jati diri,
sehingga untuk mengembangkan apa yang kita miliki kurang.
Generasi muda, dari SD sampai Mahasiswa, diharapkan untuk
mendalami bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa
Indonesia sebagai identitas diri agar mampu bersaing dengan
bahasa lain di dunia supaya menjadi bahasa internasional.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional adalah memiliki semangat yang tinggi dalam
memperjuangkan bahasa Indonesia. Negara Indonesia
memiliki penduduk yang sangat banyak sehingga jika dalam
praktik kehidupan sehari-hari semua berbicara menggunakan
bahasa Indonesia diharapkan bahasa Indonesia akan semakin
maju, kecintaan dalam berbahasa, kecintaan dalam berbahasa
dalam formal maupun non formal, peranan media sosial
dalam perkembangan bahasa yaitu berbicara di depan media
dengan bahasa Indonesia yang pasif. Cara-cara yang dilakukan

240
tersebut harus mendapat dukungan dari berbagai kalangan,
baik kalangan pemerintah, aparat keamanan, kalangan pelajar
maupun kalangan masyarakat agar setiap usaha yang
dilakukan dapat tercapai.
Memperjuangkan bahasa Indonesia bukanlah hal yang
mudah. Mengapa demikian? Alasannya karena di Indonesia
banyak orang yang lebih tertarik menggunakan bahasa asing.
Selain itu, kecintaan dalam menggunakan bahasa Indonesia
sangat kurang dan kurang mengakui bahasa Indonesia sebagai
identitas diri. Hal-hal kecil seperti itu menghambat kita untuk
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Mari, kita, generasi muda dan masyarakat Indonesia,
menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas kita agar
kecintaan dalam berbahasa makin tinggi, serta bahasa
Indonesia menjadi alat pemersatu di aantara suku-suku dan
dibarengi dengan usaha-usaha yang maksimal supaya bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional. Akhir kata, kalau
bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita siapa lagi? Mari
bersatu dan menjadikan bahasa Indonesia menjadi identitas
kita supaya menjadi bahasa internasional.

241
242
DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/berita/439728/bahasa-
indonesia-ditargetkan-jadi-bahasa-internasional-ke-7
http://news.metrotvnews.com/read/2014/08/19/279466/8
203-bahasa-indonesia-bisa-menjadi-bahasa-dunia
http://bahasa.kompasiana.com/2014/09/09/sudah-
pantaskah-bahasa-indonesia-menyandang-predikat-bahasa-
internasional-678140.html
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1
362
http://nurulnorri.blogspot.com/2012/10/perkembangan-
bahasa-indonesia-saat-ini.html
http://id.wikipedia.org/wiki/BahasaIndonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
bahasa.kompasiana.com
bahasaindonesiakeren.wordpress.com

www.wikipediabahasaindonesia.sejarahbahasaindonesia.com

www.luthfiradofic.blogspot.com

243
http://bahasa.kompasiana.com/2013/12/23/bahasa-
indonesia-di-era-teknologi-dan-globalisasi-618882.html

http://mocoe.wordpress.com/2010/10/06/pengaruh-
bahasa-gaul-remaja-terhadap-bahasa-indonesia/

http://tikasyarafina.blogspot.com/2012/10/opini-tentang-
bahasa-indonesia.html
http://susipurwanti2.blogspot.com/2013/02/makalah-
pudarnya-penggunaan-bahasa.html
http://rtscorp.blogspot.com/2013/11/penggunaan-bahasa-
indonesia-di-kalangan.html
marhendylife.blogspot.in/2012/10/perkembanga-bahasa-
indonesia-hingga.html
m.kompasiana.com/post/read/649954/2/perkembangan-
bahasa-indonesia-saat-ini.html
karinarisaf.blogspot.in/2012/10/perkembangan-bahasa-
indonesia.html

http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/25/menunggu-
tidak-punahnya-bahasa-indonesia-490044.html

244
http://media86.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesia-
terancam-punah.html
http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun
gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_pemikiran_ekonomi
http://sosbud.kompasiana.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
http://www.tengkuamirhamzah.com/id/opini/detail/304/ba
hasa-indonesia-yang-tersisih#
http://unnes.ac.id/gagasan/mengukuhkan-bahasa-indonesia/
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanbahasa/petunjuk_
praktis/627/Sekilas%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20
Indonesia
http://www.seputarpendidikan.com/2014/03/sejarah-
bahasa-indonesia.html
http://www.centroone.com/news/2012/10/4y/kemerosotan
-bahasa-indonesia-di-tengah-era-modern/
http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/04/24/fun
gsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam-era-globalisasi/
http://fzahrah.blogspot.com/2013/10/peranan-bahasa-
indonesia.html
Cabiklunik.blogspot.com

245
Ekoprobo.wordpress.com
http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/26/bahasa-sebagai-
sebuah-jati-diri-496734.html
http://abhedsha.blogspot.com/2013/10/bahasa-sebagai-jati-
diri.html

http://willeyediyanto.wordpress.com/2012/12/29/bahasa-
indonesia-di-40-negara/

246

Anda mungkin juga menyukai