Anda di halaman 1dari 10

Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program KIA-KB (v68)

Narasumber
(N)
N Yang ini... sebenarnya yang ini gak ada targetnya, kalo yang targetnya kan adanya
target kabupaten kan, lingkupnya lebih banyak. Kalau saya ambilnya.. ini ta buat
sendiri, kesepakatan di Mlonggo sama yang program ibu ini 1%
P Jadi tadi saya sudah rekap gitu nggih bu, yang indikator yang akhir tahun 2016
yang di profil itu yang ibu tunjukkan tadi sama dinkes sama SPM, jadi yang ini yang
biru itu kan yang ada di puskesmas dan nggak di dinkes.
N Sebentar, ini tadi kan informasi sama mbak Tatik, PJ UKMnya, tolong jenengan
minta sama mbak Fina. Kemarin aku kan sudah mengumpulkan kalo yang diminta
target itu masuk semua. Tapi di DOnya itu kan Penguatan Wilayah Setempat untuk
mengetahui kualitas dari pelayanan program KIA.
P Berarti dari PWS itu bu? Sumbernya K1 nya ada dari PWS?
N Kalo saya ngambilnya dari pedoman PWS KIA, pedoman program KIAnya. Cuman,
yang dipake di SPM kan nggak semua ada, K1 nya ga ada. K4nya yang dipake,
karena K4 itu kan untuk mengetahui kualitas dari pelayanan. Kalau K1 itu cakupan.
P Na itu kan untuk yang SPM 2016 itu targetnya kan sudah 100%, sementara yang ini
kan K4nya ada yang 95%
N Sesuai dengan kondisi.
P Kondisinya?
N Kondisi wilayah to yo.
P Itu kondisinya maksudnya apa saja bu, dalam hal.. apa?
N Kan per wilayah beda sih mbak, dilihat dari wilayahnya, demografisnya,
geografisnya.. gitu.
P Kalau dari Puskesmas Mlonggo sendiri bagaimana bu?
N Ya seperti itu. Nah, jenengan tanya sama Pakis sudah beda lagi sama temennya
yang di Pakis.
P Kalau ibu jadi menetapkan targetnya ini kemarin pada saat RUKnya itu dilihatnya
dari mana bu?
N Tidak saat RUK itu mbak penetapannya. Kalau RUK kan rencana usulan kegiatan.
Kalau itu kan kita berpedoman sama SPM. Itu malah di dinas semua 95 semua,
ndak ada yang 97.. Makanya kalau bisa yang namanya target kan tidak mungkin to
tambah tahun, tambah waktu tidak ada perubahan, kita harus naik.. gitu.
P Nggih, tapi berarti belum 100% karena melihat kondisi lingkungan?
N Kita tidak berani 100%. Gitu nggih, karena apa? Kecuali Apras nggih, Apras
memang 100%. Kalau misalnya dari K4, saya ambil K4. Tahun kemarin misalnya
1500, dibuat sasaran tahun 2016 1500. Dipake sasaran tahun 2017. Targetnya
100% gih, misal begitu. Itu nanti dipake di 2017, K4nya cuman 1400. Kan ga
mungkin to tercapai target? Lhaa.. itu.
P Kalau selain geografis apa lagi bu?
N Banyak to, demografis juga.. WUS PUSnya juga harus dihitung.. angka tingkat- apa..
eng.. dari usia calon pengantinnya juga harus dihitung..
P Hm... berarti kalo misalnya dari puskesmasnya sendiri misal dari ketenagaannya
bagaimana-bagaimana, kira-kira faktor-faktor yang memengaruhi apa saja bu?
N Ketenagaan gimana?
P Eng, misal jumlah bidannya bagaimana, yang mengurus KIA itu apakah..
N Kalau anda tanya ketenagaannya jelas kurang.
P Hm.. itu apakah bisa memengaruhi target?
N Ndak juga sih. Itu sudah kerjasama dengan BPM, faskes di wilayah puskesmas
jejaringan.
P Oh, berarti itu cuman demografis yang wilayah setempat aja nggih bu?
N Iya, kan tergantung beda-beda
P Oh.. itu berarti kan unsur yang di luar puskesmas nggih bu?
N Apanya?
P Yang memengaruhi penentuan target ini.
N Ndak juga sih mbak, kita seharusnya.. seperti tadi nggih, kita tidak bisa target
100%. Nanti turunnya banyak nanti. Padahal biasanya dari K4 tadi nggih, misal
1500 jadi sasaran, terus kita dapatnya 1400. Kurangnya banyak sekali. Jadi itu tadi
sebenarnya ada rumusnya mbak, 1,1 x jumlah ibu hamil sebelumnya.
P Kalau.. kan ada sasaran yang didapat akhir tahun sama sasaran yang sudah di
evaluasi itu kan ya bu ya. Itu kalau misal mau berakhir nih bu tahun kerjanya,
berarti sasaran yang dipakai kan..
N Desember, mulai desember.
P Oh itu kira-kira apakah berani mematok 100%?
N Tidak berani, tidak sanggup. Kita tidak sanggup. Kasian temen-temen bidannya,
bidan desanya. Makanya gini mbak, kan kerja itu kan tetep kita dari bawah dulu, ga
mungkin langsung 2017 ta patok 100%. Ternyata ga bisa nyapai. Turun to, jret to?
Na otomatis indeksinya akan turun, jelek. Pilihannya jelas ga bisa matok 100% kan.
Kemudian 2016 sasaran target kita turun. Habis 100 turun jadi 97, kan aneh juga.
Seperti... ini kan kenaikannya mirip yang dinkes.
P Berarti KIA ini terutama yang dipakai PWS KIA nggih?
N Iya, program KIA pedoman nomer 1 memang itu, di situ ada. K1 itu apa... ya?
P Nggih. Mungkin cukup sekian bu pertanyaan-pertanyaan saya, misal saya ada
membutuhkan informasi lebih lanjut mungkin saya akan menemui ibu lagi.
Makasih bu.

Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program Gizi


Narasumber
(N)
Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program Kesling (v67)
Narasumber
(N)
P Jadi kan saya kan mendapatkan judul topik analisis indikator kinerja UKM
Puskesmas Mlonggo jadinya saya diarahkan untuk mewawancarai semua
pemegang program UKM esensial dan yang pengembangan. Nah itu tadi sudah
saya... kemarin sudah saya mintakan indikator SPM yang dari Pak Puji yang
2016nya, ee.. kalau dari bu Tatik sendiri ini kan untuk membandingkan dari dinkes,
lalu indikator yang dipakai di sini dan yang SPM 2016 yang baru itu saya ada
mengalami kesulitan bu, soalnya kalau yang dari dinkes sendiri em...
N SPM ya? SPM?
P Nggih, SPM untuk yang kesling. Ini tabel indikatornya.
N Ini yang baru mbak?
P Nggih yang 2016.
P Pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum nggih? Itu kalau misalnya di
indikator dinkes sendiri ini adanya persentase penduduk itu apakah sama atau
ndak ya bu ya?
N Di situ apa?
P Kalau di sini pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum bu
N Ini masuknya yang nomor 1 itu
P Hmm, tapi kalau misalnya pemeriksaan dan pengawasan sarana air minum,
sasarannya apa gih bu?
N Depot
P Depot air nggih
N Iya
P Kalau untuk pengambilan sampel air PDAM itu maksudnya gimana nggih bu?
N Hm... itu juga masuknya di air
P Di air nggih.. Kalau misalkan penduduk yang mendapat air minum itu apakah ada
indikatornya bu?
N Itu masuk... penduduk yang mendapatkan air minum?
P Nggih air bersih gitu.
N Itu... masuknya nomer 1 juga to mbak? Memiliki akses terhadap air....
P Hm... tapi yang dipakai berarti yang mana nggih bu?
N Yang mana?
P Kalau yang di sini kan ada yang nggak ada di sini, dan yang di sini ada yang nggak
ada di sini.
N 87... Yang nomer 2 mbak, yang dipakai, karena itu kan di depot, depot kan air
minum.. kalau sampel air PDAM itu ini, apa... em... yang menggunakan air bersih,
sarana air bersih (SAB). Itu yang air bersih, kalau air minum masuknya di depot
ini... Kalau yang berhubungan air minum ya. Kalau untuk air bersih itu masuk yang
PDAM. Jadi apa ni... sarana.
P Kalau untuk jamban sehat, itu berarti masuknya ke pemeriksaan rumah, ..... itu
nggih bu?
N Pemeriksaan rumah, jamban, SPAL dan itu... masuknya nanti di.... itu... no. 6.
P Nomer.. 6... Kalau untuk penentuan yang 1600 rumah itu dari mana bu?
N Itu kita pakai sendiri, hitungan sendiri, karena kan satu desa.. seluruh jumlah
rumah satu kecamatan kan banyak, jadi saya bagi ini... satu desa 400- eh, 200, 2
kali 8 to. Biasanya saya gitu.
P Hm... heeh, sebenernya untuk yang indikator kinerja kesling itu diambil dari mana
saja sih bu um.. apa namanya, landasannya itu?
N Dari.. ini kan... indikatornya itu.. dari DKK
P Dari DKK? Yang ini bukan bu?
N Iya, cuman ini kan kegiatan saya.. yang saya.. ini, sesuai dengan kegiatan saya.
P Sesuai dengan kegiatan nggih, oh...
N Jadi ndak gini.. kalau mau bikin ini, berarti ini, maksudnya ini... akses air minum
berarti ini pemeriksaan pengawasan sarana air minum. Kemudian jumlah
penduduk yang menggunakan jamban sehat, itu masuknya di... CLTS.
P Oh.. CLTS itu apa nggih bu?
N Community-Led Total Sanitasi, sanitasi..
P STBM?
N Iya, itu masuk juga di sini. Soalnya kegiatan saya ini. Ini berarti.. nomer 1 yang
depot. Jamban penduduk, penduduk menggunakan jamban berapa persen ini di
pemeriksaan rumah, yang khusus nanti ada di situ tentang jamban. Kemudian
jumlah desa bebas buang air besar, CLTS. Jumlah desa STBM ini masih 0 kita. Ini
belum ada. Ini itu bagian dari CLTS. Jadi gini, STBM itu kan ada BABS yang CLTS itu,
terus CTPS, air minum juga ada, ada sampah, ada SPAL. Na kegiatannya itu saya...
pecah-pecah di sini padahal di sini.
P Oh.. padahal masuk dalam CLTS itu nggih bu?
N Iya
N Kemudian jumlah desa STBM ini, di sini belum, kita masih 0, tapi kita sudah ada
yang ODF.
P ODF itu apa nggih bu?
N ODF itu sudah bebas buang air besar, jadi ini masuknya di sini, nomer 3. Nomer 3
nomer 4 itu sebenernya sama mbak. Ini, ini 1. Jumlah desa bebas buang air besar
ini baru 1, kegiatannya itu ini, CLTS. Terus jumlah desa STBM sanitasi itu masih 0,
ya kegiatannya ini. Terus jumlah TTU memenuhi syarat itu ini, ISTTU. Kemudian...
82%, target 82% ini berarti yang 82% memenuhi syarat yang diperiksa, ya? Jadi
berapa yang saya periksa, kayak tahun ini saya periksanya 10, berarti dari 10 itu
harusnya 82% memenuhi syarat. Terus jumlah rumah yang memenuhi syarat
kesehatan itu yang nomer 1, itu kita melakukan pemeriksaan eng... rumah. Sudah
dilaksanakan, kalau mau tau nanti tanya mbak Rusma. Yang untuk 2016 sudah,
yang 2017 juga sudah. Terus TPM yang memenuhi syarat sama, masuknya IST, 10
TPM ini harus 82% memenuhi syarat, bacanya gitu.
P Oh nggih. Lalu untuk targetnya kan ada yang ibu bikin 100% sedangkan yang di sini
82.
N Yang mana?
P Yang ini, 100% memenuhi syarat, itu berdasarkan apa nggih bu?
N Kalau saya, saya ini... bikin..ini sendiri, apa, target sendiri jadi 100%. Kalau harus
mengikuti ini, ini kan target nasional, tapi saya bikinnya 100%.
P Oh gitu... itu kapan bu biasanya menentukan, penentuannya itu apakah saat akhir
tahun atau..
N Nggak, di rencana usulan. Rencana usulan di... Januari. Kalau kamu tanya rencana
usulan, minta di bu ini.
P Hahaha.
P Oh... Kalau penentuan target yang indikator yang ibu sendiri itu berdasarkan apa
saja bu biasanya? Apakah dari kinerjanya, jadi ibu menentukan 100% itu, atau data
tahun lalu, atau bagaimana?
N 100% itu? Saya... Kalau yang untuk target ini, saya berdasarkan hasil.. apa ya, um..
dari itu lo, kegiatan kita... Puskesmas berprestasi apa... disuruh menentukan harus
100%. Dari nasional, dari ininya, dari kementerian. Jadi tidak boleh sebenarnya,
cuman ini kan dari kabupaten kan, dari Jepara, cuman kalau dari anjuran, dari
kementerian, karena saya sudah pernah di supervisi ke sini, itu kalau bisa target tu
100% yang kayak TTU, TPM itu 100%.
P Hm... berarti sudah ada imbauan dari nasionalnya nggih bu
N Heem, cuman... dasarnya itu belum ada yang tertulis. Kan harus punya dasar kan,
dasarnya apa. Makanya saya tulis aja 100% walaupun sebenernya 82%. Padahal
hasilnya juga ndak sampai 100%, jadi ini.. gitu.
P Pelatihan atau apa itu bu?
N Kunjungan ke sini.
P Oh... ya. Lalu ingin tanya juga bu, kan saya sudah em.. sudah membaca sedikit
tentang yang Permenkes 43, yang 2016. Tapi saya nggak menemukan ini-
N Kesling?
P Iya
N Memang nggak ada
P Oh.. itu bagaimana lalu bu? Jadi kita kalau membuat indikatornya berarti
berdasarkan kegiatan kita aja ya? Itu artinya apakah difleksibelin atau gimana?
N Heem, sesuai dengan kegiatan kita tahun ini. Jadi kayak tahun ini saya kegiatannya
apa. Ini dari sasaran indikator dinkes. Saya dikasih.
P Hm, heeh, dinkes provinsi nggih?
N Iya. Kalau ini kan se-Jepara. Itu pun nanti beda-beda lo, 2017 ketoke 85 an. TTU di
sini 82, padahal di situ 85, makanya saya bikin 100% aja, hasilnya ndak ini.
P Kalau untuk klinik sanitasi itu kegiatannya apa aja bu?
N Em... konsul. Konsul sama lapangan. Ndak ada kan? Padahal kegiatannya itu..
soalnya gini mbak, indikator itu kadang-kadang tahun 2017 ini yang keluar itu
inovasinya, banyaknya ke STBM. Kalau tahun 2015, 2014 itu fokusnya ke klinik
sanitasi makanya ndak ada lagi. Kalau dulu ada, klinik sanitasi.
P Oh.. sudah kayak berpindah gitu nggih bu?
N Heem, berpindah apa.. tren gitulah. Tapi ikutin aja, kalau ini kan kabupaten, ikut ini
aja, yang punya saya masukkin aja ke sini. Na targetnya, ikutin ini aja, turunin
punyaku.
P Tapi yang dipakai di puskesmasnya sendiri yang ini kan ya bu, berarti?
N Heem, tapi hasilnya ndak ada yang 100% juga.
P Tapi ndak apa-apa bu, cita-cita setinggi-tingginya hehe.
P Kalau pengawasan sanitasi institusi itu maksudnya institusi di puskesmas ini bu?
N Iya, perkantoran. Di sini kan banyak, di sini.. terus perkantoran di kecamatan.. dia
masuknya di TTU juga.
P Oh iya... Berarti sebenernya semuanya sudah ada nggih bu, Cuma ya semuanya
terkolektif di STBM tadi nggih?
N Iya.
P Oh iya.
N Kalau kamu minta... em.. cuman indikator aja ya, ga perlu rekap ininya? Ndak yang
berapa persen-berapa persennya?
P Nggih, Cuma indikator aja. Kalau dari arahan bu Tatik ndak capaiannya Cuma
target dan indikatornya bu.
P Mau tanya lagi bu, kalau CLTS itu sasarannya hanya 2 desa saja?
N Tahun ini 2 desa.
P Hm... karena masih baru bu?
N Ndak, sudah dari kemarin.
P Hm... kenapa tidak dibikin 8 bu, sasarannya.
N E... pertama itu, CLTS kan banyak biayanya. Kemudian kita fokus. Karena CLTS itu
kan ini sih, em.... tentang edukasi, e apa namanya, kayak itu ke masyarakat, intinya
mengajak masyarakat hidup bersih, saya nggak bisa fokus 8 desa. Kalau namanya
kegiatan CLTS itu kan yang belum mempunyai jamban, yang masih BAB
sembarangan, itu yang dibuat CLTS, picuan. Dipicu masyarakatnya, diajak. Itu
biasanya dari hasil rekap tahun kemarin itu yang masih BAB sembarangan banyak
atau.. paling nggak saya fokus ke desa itu, baru desa lain. Jadi satu desa
diselesaikan dulu, biar dia ODF dulu, bebas buang air besar dulu, baru saya pindah
desa lain. Begitu. Jadi saya tidak bisa.. nyebar-nyebar kayak gitu.
P Oh... Kalau untuk yang selain yang CTLS itu berarti sasarannya dipake semuanya
bu? Kalau misal depot air, memang adanya 10 depot air saja atau bagaimana?
N Kalau 10 depot air itu berarti semua, semua desa. Tersebar.
P Yang ini juga berarti semuanya nggih bu selain dua desa tadi?
N Yang TPM, juga tidak, TPM itu saya pilih, soalnya.. itu biasanya saya pilih yang
katering aja, kalau kecil-kecil ndak berani. Jadi saya fokus dulu, tahun ini katering.
P Hm... itu berdasarkan apa bu, pemilihan yang 10 TPM ini?
N Nggak ada sih, itu cuman saya pilah pilah biar ga ini.. soalnya pelaporannya biar
enak gitu lo.
P Oh nggih, siap. Makasih banyak nggih bu atas waktunya, nanti kalau saya
membutuhkan data lebih lanjut lagi saya main ke sini lagi nggih bu?
N Oh iya, iya.
Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program PKPR (Voice 71,72)
Narasumber
(N)
P Perkenalkan bu, saya Zhafira, mahasiswa PBL UNDIP yang mendapatkan topik
Analisis Indikator Kinerja UKM Puskesmas Mlonggo, jadi saya ingin mewawancarai
ibu selaku pemegang program PKPR. Bagaimana bu?
N Oh iya, monggo mbak.
P Oh nggih, ini saya dapat indikator yang 2016, yang 2017 masih sama dengan ini
apa ndak ya?
N Itu masih sama sih mbak, cuma...
Ini... untuk indikator yang sudah ditentukan dari SKI nggih... SK dinas itu tidak ada
spesifik untuk PKPRnya apa, na ini kan kesepakatan kemarin yang itu memang
sudah iya ini kita jalankan pake ini kan. Cuma yang dari ini kan ada.. kayak ini kan
juga kegiatan saya gitu, saya juga bingung.
Yang promosi kesehatannya promkes nggih?
Heeh, ini kan juga kegiatanku to, Cuma saya menuangkannya di sini itu haruskah
saya buat indikator di bawahnya ini atau kegiatan ini sudah mencakup ini? Kayak
promosi kesehatan itu kan penyuluhan kan. Penyuluhan kan masuk penyuluhan di
sekolah kan, pembinaan di sekolah. Lha itu, enaknya bagaimana?
Nanti mau saya itu dulu sih, akumulasi pendapat-pendapat yang lain juga.
Na gitu ya, sekalian tak ajak mikir lho ini, aku soale juga bingung, karena selama ini
aku pake ini, tapi di sini kok kayak gini. Jadi ini semua ini punyaku tapi-
Tumpang tindih begitu nggih?
Heeh, jadi mulai SMP SMA. Pokoknya setingkat SMP SMA itu ikutnya di PKPR, kalau
SD ini... iya ya, aku juga bingung mbak ini ikutnya siapa. Kayak ini juga.
Sama yang UKS juga bu?
Kalau UKS ada sendiri, bu Nurul. Yang ini aja lo mbak, setingkat SMP SMA ini kan
masuk punyaku, coba nanti di itu.. bisa masuk kalimatnya masuk di sini apa dibuat
sendiri-sendiri gitu. Soale kan kalo kita pembinaan. Kan ini ada to pembinaan di
sekolah kan. Pembinaan sekolah kan, pembinaan ini tidak ada spesifik
pembinaannya tentang apa. Tapi biasanya ya tentang ini juga, ABAT, HIV/AIDS,
kesehatan reproduksi remaja juga, gitu. Kalau perlu ditambah, ditambah ya nggak
apa-apa, kalau menurut saya ini kan sudah global sih pembinaannya tentang apa.
Apa di sini perlu ditambahkan misalkan tentang HIV/AIDS? Jadi kita itu kan
permasalahan remaja kan ada 3 kan, HIV/AIDS, terus.. apa namanya, HIV/AIDS,
NAPZA narkoba, terus yang satu seks bebas. Itu kan, sudah mencakup semuanya
kalau menurut saya. Na gimana nanti. Aku juga bingung ini belum tak tuliskan
indikatornya karena saya bingung ini juga, ini mau ditambahkan atau nggak, gitu.
Berarti kalau ini tetep dipake buat 2017 nggih?
Iya ini tetep ta pake, Cuma ditambah ini atau saya masukkan di sini, gitu lo
maksudku. Gitu ya?
Kalau untuk ini, 16 sekolah itu memang jumlah sekolah yang ada?
Jadi untuk jumlah sekolah...
Jadi di PONED ya saya gini mbak, ga bisa fokus, saya nyambi pekerjaan lain.
Ini dataku ya. Jadi keseluruhan sekarang kan 2016, ternyata ada sekolah baru, jadi
untuk 2017 ada 18.
Oh jadi 2017 18 nggih?
Iya, jadi seluruh sekolah untuk yang setingkat dengan SMA itu ada 8, yang 10, itu
berarti dari SMP. SMP, MTs itu masuk yang SMP, kalau yang MA, SMA, SMK itu
yang setingkat dengan SMA.
Oh heem. Kalau misalnya kegiatan PKPR yang di luar sekolah?
Kalau di sekolah itu kemarin tu harusnya, targetnya itu kita yang menentukan
sendiri. Jadi (04.22)

Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program UKK


Narasumber
(N)
Perkenalkan bu, saya Zhafira, mahasiswa PBL UNDIP yang mendapatkan topik
Analisis Indikator Kinerja UKM Puskesmas Mlonggo. Saya ingin mewawancarai ibu
selaku pemegang program UKK.
Oh iya.

Peneliti (P)/ Transkrip Wawancara dengan Pemegang Program SBH (voice 70)
Narasumber
(N)
P Perkenalkan pak, saya Zhafira, mahasiswa UNDIP, kemarin saya dapat topik analisis
indikator pak, jadi saya ingin mewawancarai bapak selaku pemegang program SBH
N Oh iya.
P Mau tanya pak, kalau program SBH itu programnya seperti apa ya pak?
N Pembinaan materi-materi khusus SBH kan ada buku panduannya itu
P Buku panduannya, buku panduannya apa pak?
N Ini. Kan ada 6 ya, ada 6 SKK istilahnya, ini salah satunya. Keluarga sehat, PHBS,
kesehatan lingkungan, tanaman obat, KIA-KB.
P Itu.. kalau misalnya ini kan indikatornya pak, ini penentuannya dari mana nggih
pak?
N Ya... itu kan di targetnya itu ada 20.. ada 2 sekolah. Targetnya itu 2 sekolah
terpenuhi, itu aja, pembinaan dilakukan seminggu sekali, 1 tahun targetnya 40 kali,
40 pertemuan, nanti diselingi kayak ada gerakan keluar.. kita ada gerakan pungut
sampah, tapi itu belum.. belum terlaksana.
P Hm.. kalau misalnya ini yang 2016 kemarin pak. Kalau yang 2017 apakah ada
perubahan?
N 2017 itu ada.. istilahnya kami STOP-OUT. Jelajah alamnya kan 2016, 2017 itu ada
istilahnya STOP-OUT.
P Oh.. itu.. apa ya pak?
N Ya itu cuma istilahnya saja, jadi kami rutin kegiatan selama.. di ruangan terus, na
kami ada kalanya ingin keluar.. STOP-OUT gitu. Berhenti di kegiatan rutin yang di
dalam sini terus kami keluar untuk ke masyarakat.
P Itu yang dilakukan apa aja pak?
N Ya itu kami akhir april ini atau awal mei nanti pungut sampah bersama di pantai
P Oh iya.. yang gerakan pungut sampah itu ya pak?
N Iya, nanti barengan mereka juga, terus nanti ada kayak kemah bakti nanti.. tapi
belum, nunggu kayak.. liburan.
P Oh heem. Targetnya itu berapa kali ya pak?
N 1. Setahun sekali yang kemah bakti.
P Hm.. kalau STOP-OUTnya?
N Setahun sekali
P Lalu kalau yang selain ini ada indikator lain nggak pak?
N Sebenarnya tingkat kehadiran ya, tingkat kehadiran mereka. Itu kan yang dibina tu
25, ya paling ndak tingkat bkehadirannya di atas 20 orang gitu. Ya kadang lebih dari
25, kadang kurang dari 20, ya namanya anak-anak mungkin pas sibuk di sekolahan
jadi ndak bisa datang. Ya kegiatannya sih hari Kamis.
P Setiap minggu itu pak?
N Seminggu sekali hari Kamis.
P Itu tingkat kehadiran yang di pemberian materi pak?
N Iya di pemberian materi. Ini nanti kan kemahnya lebih dari itu.
P Selain itu ada lagi nggak pak indikator kinerja yang dipakai di 2017?
N Sudah itu aja, kegiatannya kan itu aja.
P Hm... Kalau pemberian materi, itu yang tadi pak? Yang 2 sekolah itu atau..?
N Ya sasarannya itu kan.. Itu kan anak SMA. SBH itu anggotanya itu kan anak-anak
SMA, setingkat SMA-SMK, SMK, terus MA.. kan ada 8 sekolah di Mlonggo itu yang
setingkat SMA. Kami targetnya 2 sekolah dulu. Kalau ngumpulin anak dengan
banyak sekolah itu, susah jadwalnya. Mungkin mereka sibuk ini, sibuk ini.
P Jadi yang dipanggil itu semua atau cuma yang 25 tadi?
N 25 aja
P Itu pemilihannya bagaimana pak yang 25?
N Sekolahan yang menentukan, sekolahan yang milihin. Jadi di awal kan minta
beberapa perwakilan yang diikutkan dalam program ini, jadi sekolahnya yang
menentukan.
P Oh.. lalu ini target 2 sekolahnya ditentukan bagaimana pak?
N Saya yang nentuin
P Berdasarkan apa pak penentuannya?
N Ya dulu kan kita pendekatan ke sekolah-sekolah. Ada yang menolak, dan ada yang
mau.
P Yang maunya hanya 2 ini aja?
N 2. 2 aja.
P Yang 6nya menolak pak?
N Iya. Bukan berarti... ada yang secara tegas menolah, karena kesibukan pelajaran.
Ee, ada yang lain diundang tapi nggak datang. Ya terus.. ya awalnya beberapa
sekolah sih... Tapi berjalannya waktu yang jalan 2 itu, yang SMA Negeri ini sama
SMA Muhammadiyah.
P SMA Negeri berapa pak?
N SMA Negeri 1 Mlonggo
P Oh... Kalau untuk kali pertemuannya itu pak, berdasarkan apa? Kali pertemuannya
tadi kan 40x itu, itu berdasarkan apa pak?
N Ee.. ya kita membuat program sendiri sih.
P Jadi kesepakatan pak?
N Saya yang buat untuk itu. Jadi ya saya mempertimbangkan liburan mereka, ujian
mereka... ya harusnya sih idealnya itu menurut aturannya itu memang seminggu
sekali itu pertemuan rutin cuman kan saya tidak bisa terus setahun 48 kali,
makanya saya buat 40 kali. Itu pun tahun lalu tidak tercapai tuh, hanya 32
pertemuan. Tidak sampai 40. 48 kalinya berdasarkan apa pak?
P Kalender. Itu aturannya memang setiap minggu harus ada pertemuan. Idealnya
gitu.
N Ya mereka materinya dari itu, itu kan seminggu sekali ganti materi. Nek menurut
itu per minggu satu materi satu materi ndak cukup itu. Setahun nggak cukup. Ada
6.
P Lalu 25 orang itu ganti-ganti atau?
N Tetep itu. Ya paling kalau ada yang ganti 1-2 orang. Tapi secara umum,
keseluruhan tetap.
P Oh iya pak. Makasih banyak ya pak. Mari.

Anda mungkin juga menyukai