Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen agar dapat memahami apa itu Allah
Tritunggal.

Ada pun kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kilat Kasanang
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan makalah ini serta rekan-rekan yang turut serta membantu dan
bekerja sama dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
pengalamankamu, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak agar menjadi panduan dalam penyusunan makalah kami berikutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASANA .................................................................... 3

A. Pengertian Allah Tritunggal ...................................................... 3


B. Pemahaman Tritunggal .............................................................. 3
C. Pernyataan Tentang Allah .......................................................... 4
D. Allah Sebagai Juruselamat ......................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................... 6

A. Kesimpulan ................................................................................ 6
B. Saran .......................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Satu Allah dalam wujud tiga Pribadi merupakan suatu permasalahan bukan hanya
antar individu Kristiani namun sudah menjadi permasalahan lintas agama. Menurut
kaum islami Trinitas mewujudkan politeisme yang terselubung karena kaum nasrani
menyembunyikan wujud 3 Allah dalam 1 Pribadi.
Masa sebelum reformasi. orang-orang yahudi pada jaman Tuhan Yesus sangat
menekankan kesatuan Allah, penekanaan ini terus dipertahankan dalam gereja
Kristen. Akibatnya adalah bahwa sebagian orang kemudian menyingkirkan
perbedaan pribadi-pribadi dalam Allah Tritunggal itu satu persatu, dan yang gagal
memberikan penjelasan yang sempurna pada keilahian esensial dari pribadi kedua
dan ketiga Allah Tritunggal.
Doktrin Tritunggal yakni doktrin yang berpandangan bahwa ada tiga pribadi dalam
satu esensi Allah (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) memang sangat memicu persoalan
dikalangan para penganut monotheisme dimana kalangan yang menolak doktrin
Tritunggal ini (seperti yahudi dan Islam) melihat paham tritunggal sebagai sebuah
paham politheisme, sedangkan para penganut paham Tritunggal (iman Kristen
orthodoks) melihatnya sebagai keunikan dan sisi lain didalam paham monotheisme.
Menurut kaum islami para penginjil benar-benar frustasi dalam menilai imannya
kepada ketuhanan trinitas, setelah gagal membuktikan keabsahan doktrin trinitas
secara theologies berdasarkan ayat-ayat bible, mereka melirik Al_quran. Secara
sembrono, kitab suci umat islam diselewengkan untuk melegitimasi doktrin trinitas.
Seandainya Allah bukan Tritunggal maka tentu kita dapat dengan mudah (secara
rasional) untuk memahami-Nya, dan jika kita sudah dapat memahami-Nya (secara
rasional) dengan mudah maka tidak ada lagi hal yang bersifat supra rasional padahal
fakta bahwa kita dan rasio kita adalah ciptaan-Nya yang mengharuskan adanya yang
supra rasional dan hal ini adalah kontra rasional.
Doktrin Tritunggal ini adalah doktrin yang sangat penting bagi semua doktrin
kekristenan karena merupakan fondasi, jikalau fondasi ini bergeser ataupun runtuh
maka dapat dipastikan semua yang dibangun diatasnya akan ikut runtuh pula.
B. Rumusan Masalah
1) bagaimana orang non-kristen dapat memahami Tritinitas (Allah, Anak, Roh
Kudus) ?
2) berikan penjelasan mengenai istilah Yesus adalah 100% manusia, 100% Allah ?
3) apa hubungan ke Tritunggalan Allah dengan konsep keselamatan ?

C. Tujuan
1) menjelaskan apa arti Tritunggal
2) mengetahui adanya pernyataan tentang Tritunggal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Allah Tritunggal


Secara etimologi, kata Tritunggal berasal dari kata bahasa Latin Trinitas yang terdiri
dari dua kata, yaitu tres yang artinya tiga, dan unus yang berarti esa, tunggal atau
satu Terdapat berbagai pengertian mengenai Allah Tritunggal, yatiu :
Menurut pandangan Warfield, bahwa ada satu Allah yang benar dan satu-
satunya, tetapi di dalam keesaan dari keallahan ini ada tiga pribadi yang sama
kekal dan sepadan, sama di dalam hakikat, tetapi berbeda di dalam pribadi.
Menurut pandangan A.W.Tozer mengatakan bahwa di dalam Tritunggal ini
tidak ada yang lebih dahulu atau lebih kemudian, tidak ada yang lebih besar
atau lebih kecil, tetapi ketiga pribadi itu sama-sama kekal, bersama-sama, dan
setara.
Menurut Stephen Tong, doktrin Tritunggal termasuk doktrin monoteisme
yang percaya kepada Allah Yang Maha Esa. Dan Allah Yang Maha Esa itu
mempunyai tiga pribadi, bukan satu. Pribadi pertama adalah Allah Bapa,
pribadi kedua adalah Allah Anak (Yesus Kristus) dan pribadi ketiga Roh
Kudus. Tiga pribadi bukan berarti tiga Allah, dan satu Allah bukan berarti
satu pribadi. Tiga pribadi itu mempunyai satu esensi atau sifat dasar (Yunani:
Ousia; Inggris : substance) yang sama, yaitu Allah.
Allah Bapa adalah Allah, Allah Anak adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah,
namun ketiga-Nya mempunyai satu ousia, yaitu esensi Allah Dengan demikian
dikonteks teologia Kristen memahami bahwa Allah Tritunggal adalah sebagai tiga
pribadi dalam satu kesatuan.

B. Pemahaman Tritunggal
Kristen dan islam percaya bahwa Allah itu Esa . Namun, jika Allah itu Esa tunggal,
maka tidak ada bedanya antara satu Tuhan, satu kayu atau satu roti. Konsep Esa
tunggal membuktikan keterbatasan pikiran manusia dalam mengerti Allah yang
benar . Allah Tri-Tunggal sebagai berikut, 1 + 1 + 1 = 3 lalu menyimpulkan bahwa
kristen percaya tiga Allah. Kesalahan ini membuktikan keterbatasan pikiran manusia
dalam mengerti konsep Allah Tritunggal yang agung.
Untuk mengerti perkara rohani, kita harus menggunakan logika rohani.
Misalnya,Allah beserta orang beriman. Bila di kota ada 1000 orang beriman,
apakah berarti ada 1000 Allah? Tidak bukan ? Allah tetap satu, dan berkuasa
menyertai semua orang beriman. Analogi Allah Tri-Tunggal; ~ + ~ + ~ = ~, dibaca:
tak terhingga + tak terhingga + tak terhingga = tak terhingga, bukannya tiga tak
terhingga. Kekal + kekal + kekal = kekal, bukannya 3 kekal .
Suci + suci + suci = suci, bukannya tiga suci.

C. Pernyataan Tentang Allah


Tuhan Yesus 100% manusia dan 100% Allah, juga termasuk bagaimana ia
mengambil rupa manusia di dalam Dia mengerjakan keselamatan. Di dalam hal ini,
tentu kita tidak menyangkali Yesus memang adalah Allah, sehingga Ia tetap 100%
Allah, bahkan ketika Ia berinarkanasi menjadi manusia, bukan berarti Ia kehilangan
keallahan-Nya, melainkan Ia tidak menggap kesetaraan dengan Allah sebagai hal dan
hak pertimbangan manusia. Dengan demikian kita tidak membicarakan keaslian dan
keutuhan keilahian Kristus. Yesus adalah Allah pribadi kedua Allah Tritunggal yang
berirkanasi seturut Yohanes 1:1- 4.
Kemanusiaan Kristus merupakan syarat utama dan keharusan mutlak bagi Kristus
untuk menjadi penebus manusia. Dosa manusia hanya bisa diambil alih digantikan
oleh manusia. Untuk itu, seturut Yohanes 1:1 4, Yesus (Firman) itu adalah Allah,
yang menjadi manusia (inarkasi), menjadi daging. Menjadi daging (didalam
daginng) adalah pernyataan khusus Yohanes untuk membrikan penjelasan tegas
bahwa Yesus bukan sekedar Allah yang berjubah manusia (bersifat manusia fiktif),
tetapi betul- betul masuk ke dalam daging). Disitu kita melihat bagaimana paulus
menegaskan di Roma,bahwa Allah (Bapa) yang menetapkan Kristus menjadi
manusia untuk menjadi jalan pendamai bagi manusia agar bisa berdamai kembali
dengan Bapa, dan untuk itu,Yesus menjadi Yang sulung dari banyak saudara
karena manusia di cipta menurut rupa-nya (Roma 8:29-30).
Yesus harus mengambil kematian sejati agar Dia dapat membayar hutang dosa
manusia yaitu upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Jika Kristus manusia bukan
manusia sejati , maka Ia juga tidak bisa mati kedok belaka, maka kematiaan-Nya
pun adalah kematiaan palsu. Dengan demikian penebusan Kristus tidak sah secara
tuntutan keadilan Allah. Kristus harus membayar murka Allah dan tuntutan keadilan
Allah . Maka, dengan demikian,seperti yang dinyatakan Alkitab, Yesus harus 100%
manusia sehingga Ia sah menggantikan manusia yang berdosa. Maka dengan
demikian, kita menerima pengakuan iman yang menyatakan bahwa Yesus 100%
Allah dan 100% manusia.

D. Allah Sebagai Juruselamat


Injil Rasul Yohanes 3:16 mengatakan Allah adalah yang merencanakan keselamatan
manusia . Surat 2 Korintus 5:19 membuktikan bahwa kalimat Allah adalah yang
melaksanakan penyelamat tersebut dan Allah Roh sebagai penyempurnaan
keselamatan tertulis dalam Injil, Rasul Yohanes 3:6 Maka dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Allah sebagai perencana keselamatan, kalimat Allah sebagai
PELAKSANA KESELAMATAN dan Allah Roh sebagai PENYEMPURNA
KESELAMATAN Kita.
Hal ini yang menjadi dasar bagi orang kristen yang selalu menutup kebaktian mereka
dengan kata kata : Dan kiranya berkat anugerah dari Allah Bapa, persekutuan
Roh Kudus, dan kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kamu sekalian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
setelah kami membahas bersama-sama dalam kelompok, maka kami
mengambil kesimpulan bahwa, Allah tritunggal merupakan konsep yang paling
hakiki dari Allah sendiri. Dengan adanya tritunggal Allah dapat menunjukkan kasih
dan relasi-Nya yang unik. Allah bukan dipisah-pisah menjadi 3 bagian yang berbeda,
namun Allah tetap satu adanya.
Shema Israel adalah konsep paling kuat yang menunjukkan keesaan dari Allah.
Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh kudus merupakan Satu Allah dalam esensi
masing-masing. Allah Bapa diidentikan dengan Allah pencipta Langit dan Bumi,
Allah Anak diidentikan dengan Allah Penyelamat Umat Percaya, Allah Roh Kudus
diidentikan dengan Allah Penghibur Umat Percaya.
Sampai saat ini masih banyak kontroversi yang terjadi berkaitan dengan
konsep Allah tritunggal namun hal ini merupakan perbedaan pendapat mengenai
doktrin dan dogma yang dipegang oleh masing-masing personal.

B. Saran
Kepada orang percaya secara keseluruhan bahwa kita dapat mengetahui
tentang Allah tritunggal tersebut, bahwa dalam keesaan Allah dinyatakan sebagai
esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam
tiga pribadi yaitu: Allah Bapa, Allah Anak dan Roh kudus.

Anda mungkin juga menyukai