Anda di halaman 1dari 4

Jenis power steering mobil

Power Steering
Saat ini tak dapat dipungkiri bahwa power steering mobil adalah salah satu perlengkapan yang
harus dimiliki oleh hampir seluruh mobil Toyota. Power steering sekarang ini dibagi menjadi 2 jenis :
power steering hidrolic dan electric power steering, berikut pembahasannya :

Jenis Power Steering Mobil Toyota

1.Power Steering Hidrolic


Pada kendaraan power steering terdahulu menggunakan power rack-and-pinion system atau dapat
disebut integral power steering gear assembly.Biasanya rack-and-pinion system dipasang pada
kendaraan berpenggerak roda depan.

Pada sistem ini masih memakai satu pompa power steering (biasa dipasang pada engine) yang
digerakan menggunakan satu belt.Untuk aliran miyak power steering dari pompa ke rack
menggunakan selang power steering high preasurre dan selang balik power steering.

Mobil Toyota tahun '90-2000an masih menggunakan tipe power rack-and-pinion steering
assembly.Rack-and-pinion assembly ini merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston
dan rack assembly. Satu internal rotary valve yang mengarahkan minyak power steering dan
mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort.

Cara kerja power steering hidrolic :


Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh berat kendaraan dan mobil gesekan antara ban
dan permukaan jalan menyebabkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi membelok. Hal ini
merubah posisi valve spool dan sleeve, kemudian mengarahkan minyak power steering dibawah
tekanan ke power cylinder.

Perbedaan tekanan pada satu sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack
untuk mengurangi usaha putar. Minyal pelumas yang ada di dalam sisi power cylinder lainnya
dipaksa ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Pada saat steering efforts berhenti, maka
control valve diketengahkan oleh gaya putar dari torsion bar, tekanan diseimbangkan pada kedua
sisi piston, dan roda depan kembali lurus ke posisi depan.
Power steering hidrolic / manual

2.Electric Power Steering


Pada mobil toyota tahun 2005 sudah menerapkan Electric Power Steering (EPS), dimana proses kerja
power steering yang awalnya menggunakan sistem hidrolis berubah menjadi sistem elektris. Ciri
khas yang terdapat pada EPS adalah sudah tidak menggunakan pompa power steering.

Cara kerja sistem electric power steering (EPS)


Ketika kunci di putar ke posisi On, Control module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand bay,
bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Dan ketika mesin dihidupkan,
Noise suppressor segera menginformasikan pada control module untuk mengaktifkan motor listrik
dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir.

Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada control module
ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque Sensor, alat ini akan memberikan informasi
kepada control module sejauh mana setir diputar dan seberapa cepat putarannya.Dengan informasi
tersebut control module segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan , motor listrik akan memutar
gigi kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.Vehicle speed sensor bertugas
begitu mobil mulai melaju. sensor ini memberikan informasi bogi control module tentang kecepatan
kendaraan, jika kecepatan melampaui 80 KM maka motor elektrik akan di nonaktifkan sehingga
dengan begitu setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya
arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan kode tertentu jika ada
malfungsi pada sistem.
Electric Power Steering

Komponen Electric Power Steering :

Control Module : berfungsi sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS

Motor elektrik : berfungsi meringankan pemutaran batang setir

Vehicle Speed Sensor : Terletak di gearbox yg berfungsi menginformasikan kecepatan


mobil

Torque Sensor : Berada di kolom setir berfungsi menginformasikan setir mulai diputar dan
seberapa cepat putarannya

Clutch : Kopling ini ada diantara motor & batang setir , tugasnya untuk menghubungkan
dan melepaskan antara motor dan batang setir sesuai kondisi

Noise Suppressor : Bertindak sebagai sensor yg mendeteksi mesin sedang bekerja atau
tidak

Onboard Diagnostic Display : Berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika
ada masalah dengan sistem EPS.

Tips perawatan power steering agar awet


1. Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru kemudian berbelok.

2. Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.

3. Memilih minyak Power Steering jenis ATF.

4. Memilih spare parts yang original bila diservice.

5. Untuk power steering hidrolic, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung (boot steer)
kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.

6. Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.

7. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah

Anda mungkin juga menyukai