Anda di halaman 1dari 5

Rugi Aliran

Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Mekanika Fluida
Dosen : Dinni Agustina, ST.,MT

Kelompok 2

Disusun Oleh:

Ghifari Alya 1404108010049

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perindustrian dan perkembangan teknologi banyak digunakan sistem
pemipaan untuk mengalirkan fluida, misalnya saja pada perusahaan air minum, tambang
minyak lepas pantai, dan berbagai perusahaan lainnya yang sangat erat kaitannya dengan
penggunaan pipa sebagai sarana dalam mengalirkan fluida.
Selain itu, agar lebih memahami mata kuliah yang telah diajarkan di dalam
perkuliahan dan dapat melihat aplikasinya di lapangan sehingga dapat dilihat hubungan
antara teori dan prakteknya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat aliran fluida inkompresibel dalam pipa.
2. Mampu mendapatkan harga koefisien gesekan aliran air pada berbagai ukuran dan
kekasaran pipa
3. Memahami adanya rugi-rugi local pada sistem pemipaan
4. Menentukan penyebab rugi-rugi local pada pemipaan

1.3 Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat memahami permasalahan yang terjadi dalam setiap
sistem pemipaan. Sehingga pengetahuan ini akan bermanfaat bagi mahasiswa saat
berhadapan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI OBJEK

2.1.1 Jenis-jenis rugi aliran

Adapun jenis-jenis rugi aliran antara lain:

A. Rugi minor
Kerugian yang terjadi dalam jalur-pipa karena belokan, siku, sambungan, katup, dsb.
Kerugian ini dapat diketahui dari persamaan
2
he = K
2

dengan

K=[1 ( 1 )]2
2

Dari persamaan di atas jelaslah bahwa kerugian tinggi-tekan sebanding dengan


kuadrat kecepatan. Hal ini pada pokoknya benar untuk aliran turbulen. Suatu cara yang
mudah untuk menyatakan kerugian kecil dalam aliran ialah dengan sarana koefisien K, yang
biasanya dituentukan dengan eksperimen.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung rugi local adalah metode panjang
ekivalen. Pada metode ini komponen tersebut digantikan dengan sejumlah pipa lurus yang
mempunyai rugi aliran yang sama. Dengan menyamakan rugi local dengan rugi gesekan,
panjang ekivalen dapat dihitung dari:

Leq =

Sistem pemipaan
Sistem pemipaan dapat ditemukan hamper pada semua jenis industri, dari sistem pipa
tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat kompleks.

Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan antara lain, saringan (strainer), katup atau kran, sambungan, nosel dan sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi awal fluida, dipasang
saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fuida. Saringan dilengkapi
dengan katup searah ( foot valve) yang fungsinya mencegah aliran kembali ke lokasi awal
atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan
penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (Tee).
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa. Dengan adanya
sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Pada pipa
yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang mengalir di dalamnya akan
mengalami banyak kehilangan energi. Selain sambungan, belokan ikut mempengaruhi
kehilangan energi dalam pipa. Energi yang hilang tidak akan dapat kembali, melainkan
diubah dalam bentuk panas.
Pemasangan katup
Isolasi pabrik/sistem produksi terhadap jalannya sistem tersebut hanya diizinkan
ketika risiko terhadap penghentian produksi dan pengurangan tekanan sistem tidak dapat
dihindari.
Katup penutup atau isolasi tidak boleh digunakan untuk keperluan tekanan yang naik
turun secara terus menerus karena akan berpengaruh terhadap kemampuan katup untuk
menutup dengan rapat. Setiap katup yang digunakan untuk isolasi harus tersedia segel positif
yang dapat diandalkan ketika menutup.
Pemilihan katup
Seleksi tipe katup yang digunakanuntuk berbagai kondisi proses, ukuran pipa, dan
rating tekanan bergantung pada spesifikasi perpipaan.
Contoh perhitungan
Diketahui : di = 0,01 m h = 0,040 m udara = 1,4 kg/m3
= 0,0015.10-3 m V = 5.10-3 m3 air = 998 kg/m3
dtot = 0,051 m t = 19 detik d = 0,0175 m
Ditanya : Panjang ekivalen ( Leq)
Asumsi : Rugi minor
Penyelesaian :
(0,0175)2
A= = 2,4. 10-4 m2
4
5.103
Q= = = 0,000263 m3/s
21
0,01
Qtot = = 2,62.10-4(0,051) = 5,16.10-5 m3/s

5,16.105
v=
= 2,4.104
= 0,6573 m/s


B. Rugi mayor
Rugi mayor adalah rugi yang terjadi akibat adanya gesekan aliran fluida dengan
dinding pipa. Profil aliran fluida dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynolds.

Re =

Bilangan reynolds ini menerangkan regim atau profil aliran fluida dalam pipa seperti:
Aliran laminar NRe < 2300
Aliran transisi 2300 < NRe < 4000
Aliran turbulent NRe > 4000
Kehilangan energi untu seluruh regim atau profil aliran dapat dianalisa dengan
menggunakan bilangan Reynolds dan persamaan yang cocok:
2
ne =
2

Untuk aliran koefisien gesekan f adalah:


64
=

Pada aliran turbulen, harga koefisien gesekan tergantung pada kekasaran permukaan
pipa dan bilangan Reynolds yang diestimasi dari diagram Moody.
Nilai f dapat ditentukan dengan mengacu pada diagram Moody dan diagram
kekasaran relatif. Ini berlaku pada aliran dalam pipa bulat ataupun pipa tidak bulat dan untuk
aliran pipa saluran tertutup. Data dapat diadaptasi dengan perkiraan aluran lapisan batas.
Daerah yang dinaungi pada diagram moody itu diindikasikan dimana batas transisi dari
laminar untuk aliran turbulent. Jadi faktor gesekan tidak dapat dipercaya pada range ini, 2000
< Re < 4000. Catatan bahwa kurva kekasaran mendekati garis horizontal regim kekasaran
penuh untuk garis yang kanan.
Pada aliran turbulent, harga koefisien gesekan tergantung pada kekasaran permukaan
pipa dan bilangan Reynolds yang diestimasi dari diagram Moody. Adapun diagram Moody
dapat dilihat dari gambar bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai