Kelompok 2
Disusun Oleh:
1.2 Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat aliran fluida inkompresibel dalam pipa.
2. Mampu mendapatkan harga koefisien gesekan aliran air pada berbagai ukuran dan
kekasaran pipa
3. Memahami adanya rugi-rugi local pada sistem pemipaan
4. Menentukan penyebab rugi-rugi local pada pemipaan
1.3 Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat memahami permasalahan yang terjadi dalam setiap
sistem pemipaan. Sehingga pengetahuan ini akan bermanfaat bagi mahasiswa saat
berhadapan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rugi minor
Kerugian yang terjadi dalam jalur-pipa karena belokan, siku, sambungan, katup, dsb.
Kerugian ini dapat diketahui dari persamaan
2
he = K
2
dengan
K=[1 ( 1 )]2
2
Sistem pemipaan
Sistem pemipaan dapat ditemukan hamper pada semua jenis industri, dari sistem pipa
tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat kompleks.
Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan antara lain, saringan (strainer), katup atau kran, sambungan, nosel dan sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi awal fluida, dipasang
saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fuida. Saringan dilengkapi
dengan katup searah ( foot valve) yang fungsinya mencegah aliran kembali ke lokasi awal
atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan
penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (Tee).
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa.
Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa. Dengan adanya
sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Pada pipa
yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang mengalir di dalamnya akan
mengalami banyak kehilangan energi. Selain sambungan, belokan ikut mempengaruhi
kehilangan energi dalam pipa. Energi yang hilang tidak akan dapat kembali, melainkan
diubah dalam bentuk panas.
Pemasangan katup
Isolasi pabrik/sistem produksi terhadap jalannya sistem tersebut hanya diizinkan
ketika risiko terhadap penghentian produksi dan pengurangan tekanan sistem tidak dapat
dihindari.
Katup penutup atau isolasi tidak boleh digunakan untuk keperluan tekanan yang naik
turun secara terus menerus karena akan berpengaruh terhadap kemampuan katup untuk
menutup dengan rapat. Setiap katup yang digunakan untuk isolasi harus tersedia segel positif
yang dapat diandalkan ketika menutup.
Pemilihan katup
Seleksi tipe katup yang digunakanuntuk berbagai kondisi proses, ukuran pipa, dan
rating tekanan bergantung pada spesifikasi perpipaan.
Contoh perhitungan
Diketahui : di = 0,01 m h = 0,040 m udara = 1,4 kg/m3
= 0,0015.10-3 m V = 5.10-3 m3 air = 998 kg/m3
dtot = 0,051 m t = 19 detik d = 0,0175 m
Ditanya : Panjang ekivalen ( Leq)
Asumsi : Rugi minor
Penyelesaian :
(0,0175)2
A= = 2,4. 10-4 m2
4
5.103
Q= = = 0,000263 m3/s
21
0,01
Qtot = = 2,62.10-4(0,051) = 5,16.10-5 m3/s
5,16.105
v=
= 2,4.104
= 0,6573 m/s
B. Rugi mayor
Rugi mayor adalah rugi yang terjadi akibat adanya gesekan aliran fluida dengan
dinding pipa. Profil aliran fluida dalam pipa ditentukan dari bilangan Reynolds.
Re =
Bilangan reynolds ini menerangkan regim atau profil aliran fluida dalam pipa seperti:
Aliran laminar NRe < 2300
Aliran transisi 2300 < NRe < 4000
Aliran turbulent NRe > 4000
Kehilangan energi untu seluruh regim atau profil aliran dapat dianalisa dengan
menggunakan bilangan Reynolds dan persamaan yang cocok:
2
ne =
2