Anda di halaman 1dari 3

sesar adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas (Tjia, 1977).

Pergerakan dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya
dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. Sesar dapat terjadi pada segala
jenis batuan. Akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan
topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan,
dan sebagainya.

1.1 Jenis-jenis Sesar

Sesar dapat diklasifikasikan berdasarkan gerak relatif hanging wall dan foot wall, ada
tidaknya gerakan rotasi, rake net slip, keaktifan sesar, dan kumpulan sesar.

Berdasarkan gerak relatif hanging wall dan foot wall, sesar dibagi menjadi:

1. Sesar Turun (Normal Fault), yaitu bila hanging wall posisinya turun terhadap footwall.

2. Sesar Naik (Reverse Fault), yaitu sesar dimana hanging wall posisinya naik
terhadapfootwall.

a. Sesar Normal / Sesar Turun (Extention Faulth)


Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi sebagai
gaya utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi (Extention
Faulth) sebab ia memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi. Sesar normal yang
mempunyai salah yang menjadi datar di bagian dalam bumi dikenali sebagai sesar listrik.
Sesar listrik ini juga dikaitkan dengan sesar tumbuh (growth fault), dengan pengendapan
dan pergerakan sesar berlaku serentak. Satah sesar normal menjadi datar ke dalam bumi,
sama seperti yang berlaku ke atas sesar sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal
juga jarang sekali berlaku secara bersendirian, tetapi bercabang.
Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar sintetik,
sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua cabang
sesar ini bertemu dengan sesar utama di bagian dalam bumi. Sesar normal sering
dikaitkan dengan perlipatan. Misalnya, sesar di bagian dalam bumi akan bertukar
menjadi lipatan monoklin di permukaan.
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai
kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.
Gambar 9. Extention Faulth

Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya. Fault
scarp adalah bidang miring imaginer tadi atau dalam kenyataannya adalah permukaan
dari bidang sesar.

b. Sesar naik (reverse fault / contraction faulth)

Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagian hanging wall-nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut
kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya sudut
kemiringan bisa mendekati vertical. Nampaklapisan batuan yg berwarna lebih merah
pada hanging wall berada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg sama pada foot
wall. Ini menandakan lapisan yg ada di hanging wall udah bergerak relatif naik
terhadap foot wall-nya.

Batas Divergen : Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling
memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis
dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua,
proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah
antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.

Divergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh satu


dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan
(tensional). Divergen ini menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang akan
membentuk lantai samudera atau kerak samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean
Ridges) di dasar samudera Atlantik.

Ketidak Selarasan (Unconformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan
lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang
disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan

Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya
terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung

Lipatan dapat terjadi sebagai akibat dari adanya tekanan horisontal yang berlawanan
pada suatu lapisan batuan. Tekanan tersebut biasanya lemah tetapi berlangsung terus
menerus dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya lapisan batuan menjadi melengkung
membentuk suatu lipatan. Bagian puncak dari lipatan disebut dengan antiklimal,
sedangkan bagian lembah disebut denngan sinklinal

Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu
rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada
bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint.

Anda mungkin juga menyukai