Pergerakan dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya
dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. Sesar dapat terjadi pada segala
jenis batuan. Akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan
topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan,
dan sebagainya.
Sesar dapat diklasifikasikan berdasarkan gerak relatif hanging wall dan foot wall, ada
tidaknya gerakan rotasi, rake net slip, keaktifan sesar, dan kumpulan sesar.
Berdasarkan gerak relatif hanging wall dan foot wall, sesar dibagi menjadi:
1. Sesar Turun (Normal Fault), yaitu bila hanging wall posisinya turun terhadap footwall.
2. Sesar Naik (Reverse Fault), yaitu sesar dimana hanging wall posisinya naik
terhadapfootwall.
Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya. Fault
scarp adalah bidang miring imaginer tadi atau dalam kenyataannya adalah permukaan
dari bidang sesar.
Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagian hanging wall-nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut
kemiringan dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengn sesar turun yang punya sudut
kemiringan bisa mendekati vertical. Nampaklapisan batuan yg berwarna lebih merah
pada hanging wall berada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg sama pada foot
wall. Ini menandakan lapisan yg ada di hanging wall udah bergerak relatif naik
terhadap foot wall-nya.
Batas Divergen : Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling
memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis
dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua,
proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah
antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Ketidak Selarasan (Unconformity): adalah hubungan antara satu lapis batuan dengan
lapis batuan lainnya (batas atas atau bawah) yang tidak kontinyu (tidak menerus), yang
disebabkan oleh adanya rumpang waktu pengendapan
Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya
terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung
Lipatan dapat terjadi sebagai akibat dari adanya tekanan horisontal yang berlawanan
pada suatu lapisan batuan. Tekanan tersebut biasanya lemah tetapi berlangsung terus
menerus dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya lapisan batuan menjadi melengkung
membentuk suatu lipatan. Bagian puncak dari lipatan disebut dengan antiklimal,
sedangkan bagian lembah disebut denngan sinklinal
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu
rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada
bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint.